SKRIPSI
PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
(Studi pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013)
OLEH
JANE VANYA HUTAGAOL 110503196
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lembar Pernyataan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH STRUKTUR MODAL,
KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)”
adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara` jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, ...
ABSTRAK
PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013.
Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada periode 2011-2013, berjumlah 36 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dan ada 24 sampel yang terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan level signifikan alfa 5%.
Hasil penelitian ini secara parsial bahwa struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dan secara simultan bahwa struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
THE IMPACT OF CAPITAL STRUCTURE, FINANCIAL PERFORMANCE AND INVESTMENT DECISIONS TO FIRM VALUE at Manufacturing Company, Consumer Goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period
time of 2011 to 2013
The objective of this research is to analyze the impact of capital structure, financial performance, and investment decisions to firm value at manufacturing company, consumer goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period time of 2011 to 2013.
The population of this research is all manufacturing company, consumer goods sector, which listed in Indonesia Stock Exchange, at a period time of 2011 to 2013, amounted to 36 companies. This research uses purposive sampling method and there are 24 companies that have selected as samples. This research uses multiple linear regression method with significant level of 5% alpha.
The result of this research is capital structure and investment decisions parsially have positive impact to firm value, and financial performance have negative impact to firm value. Simultaneously, capital structure, financial performance, and investment decisions significantly have positive impact to firm value.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas
berkat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)” sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari banyak sekali dukungan dan bantuan yang diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan sepenuh hati
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku ketua
Departemen Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Naleni Indra MM, Ak sebagai dosen pembimbing, Bapak Drs. Chairul
Nasution, MM,Ak sebagai dosen pembanding yang telah memberikan
banyak sekali masukan, arahan, dan bimbingan untuk skripsi ini.
5. Orang tua penulis yang tercinta, Papi dan Mami, Erickson Hutagaol dan
Ilda Silalahi yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil
serta senantiasa selalu mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Kakak penulis Raisa Hutagaol serta adik penulis Cindy
Hutagaol dan Jeremy Hutagaol yang selalu mendoakan dan mendukung
penulis. Serta saudara saudara penulis yang selalu menyemangati dan
mendoakan penulis.
6. Henry Julian, yang selalu memberi doa, semangat, dan dorongan kepada
penulis dalam kondisi apapun yang dihadapi sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Sahabat – sahabat penulis, Tamara, Aquila, Renata yang selalu menghibur
dan memberi dukungan penuh kepada penulis. Serta teman teman dekat
penulis Elisabeth, Mikha, Grace, Defani, Deby, Debby yang selalu
memberi support kepada penulis.
8. Teman teman seperjuangan, Della Priscilla, Dessy Putri, Jesika Rasia,
Hartani Pratiwi, Esra Sijabat, dan Novia Uli yang sudah saling
menyemangati selama ini.
Terima kasih juga untuk semua pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian
skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih telah
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam skripsi
ini, diharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk penulis di kemudian
hari. Akhir kata terlepas dari segala kekurangan yang ada penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 2015
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5
2.1.2.2. Teori Struktur Modal………. 11
2.1.3 Kinerja Keuangan……… 12
2.1.4 Keputusan Investasi………. 14
2.2 Penelitian Terdahulu………. 16
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel…………. 23
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian……….. 24
3.5 Jenis Data……… 28
3.6 Metode Pengumpulan Data………. 28
3.7 Teknik Analisis Data……….. 28
3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif………. 28
3.7.2 Uji Asumsi Klasik……….. 29
3.7.2.1 Uji Normalitas………. 29
3.7.2.3 Uji Autokorelasi……….. 31
3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas……….. 31
3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda……… 32
3.7.4 Uji Hipotesis………. 33
3.7.4.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)……….. 33
3.7.4.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)……. 33
3.7.4.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) 34 BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1 Gambaran Umum Sampel Penelitian……… 35
4.2 Statistik Deskriptif……… 36
4.3 Uji Asumsi Klasik………. 37
4.3.1 Uji Normalitas………. 37
4.3.2 Uji Multikolinearitas……… 41
4.3.3 Uji Autokorelasi……….. 42
4.3.4 Uji Heteroskedastisitas……… 43
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda……… 44
4.5 Uji Hipotesis……… 47
4.5.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji T)………. 47
4.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)………. 48
4.5.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)…….. 49
4.6 Hasil dan Pembahasan………. 50
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
5.1 Kesimpulan……… 54
5.2 Keterbatasan……….. 55
5.3 Saran………. 55
DAFTAR PUSTAKA ... 57
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu... 16
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 23
3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian... 25
4.1 Statistik Deskriptif... 36
4.2 Hasil Uji Normalitas Data... ... 38
4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Data... 41
4.4 Hasil Uji Autokorelasi Data... 42
4.5 Hasil Analisis Regresi Liner Berganda dan Uji T... 45
4.6 Hasil Uji F... 49
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual... 19
4.1 Uji Normalitas Histogram... 39
4.2 Grafik P-Plot…... 40
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Daftar Kode dan Nama Perusahaan Sampel Penelitian... 59 2 Hasil Perhitungan Variabel Struktur Modal... 60 3 Hasil Perhitungan Variabel Kinerja Keuangan Perusahaan 61 4 Hasil Perhitungan Variabel Keputusan Investasi... 62 5 Hasil Perhitungan Variabel Nilai Perusahaan... 63 6 Output Hasil Pengujian Data dengan Software SPSS
ABSTRAK
PENGARUH STRUKTUR MODAL, KINERJA KEUANGAN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Goods yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2013.
Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, pada periode 2011-2013, berjumlah 36 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
dan ada 24 sampel yang terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan level signifikan alfa 5%.
Hasil penelitian ini secara parsial bahwa struktur modal dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dan kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Dan secara simultan bahwa struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
THE IMPACT OF CAPITAL STRUCTURE, FINANCIAL PERFORMANCE AND INVESTMENT DECISIONS TO FIRM VALUE at Manufacturing Company, Consumer Goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period
time of 2011 to 2013
The objective of this research is to analyze the impact of capital structure, financial performance, and investment decisions to firm value at manufacturing company, consumer goods sector, in Indonesia Stock Exchange at a period time of 2011 to 2013.
The population of this research is all manufacturing company, consumer goods sector, which listed in Indonesia Stock Exchange, at a period time of 2011 to 2013, amounted to 36 companies. This research uses purposive sampling method and there are 24 companies that have selected as samples. This research uses multiple linear regression method with significant level of 5% alpha.
The result of this research is capital structure and investment decisions parsially have positive impact to firm value, and financial performance have negative impact to firm value. Simultaneously, capital structure, financial performance, and investment decisions significantly have positive impact to firm value.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perubahan ekonomi secara global menuntut suatu perusahaan untuk
mampu berkompetisi dan bertahan dalam pasar serta terus tumbuh dalam
periode waktu yang panjang. Untuk meningkatkan nilai perusahaan, yang
menjadi prioritas utama suatu perusahaan yang go public adalah kesejahteraan pemegang saham. Tingginya tingkat keuntungan yang akan diterima
pemegang saham berupa dividen dapat dilihat dari harga saham yang semakin
tinggi, karena yang dapat dijadikan tolak ukut dalam menjaga kemakmuran
kekayaan para pemilik (shareholders) adalah harga saham. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 7), “Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi
nilai perusahaan semakin besar pula kemakmuran yang akan diterima oleh
pemilik perusahaan”. Biasanya nilai perusahaan diukur dengan price to book value yang merupakan rasio yang membandingkan antara harga pasar per saham dengan nilai buku per saham (Brigham dan Houston, 2010 : 151). Nilai
perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diantaranya struktur
modal dalam perusahaan, kinerja keuangan, dan juga keputusan investasi
Struktur modal diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan karena
penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan
profitabilitas perusahaan. Pemilik struktur modal yang baik pada perusahaan
adalah hal yang penting. Menurut Sartono (2010: 225), “Struktur modal
adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen,
utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa”. Keputusan struktur
modal (capital structure) meliputi pemilihan sumber dana baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing dalam bentuk utang, kedua dana ini
merupakan dana eksternal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Bagi
perusahaan besar yang bergelut dalam dunia bisnis menggunakan utang sudah
menjadi trend untuk mendanai aktivitas perusahaan, penggunaan utang yang
semakin tinggi akan memberikan manfaat berupa penghematan pembayaran
pajak dan meningkatkan keuntungan per lembar saham yang akan diterima
oleh shareholder. Selain keuntungan, dampak negatif juga dapat ditimbulkan
dari utang yang terlalu tinggi adalah risiko gagal bayar akibat dari biaya bunga
dan pokok utang yang tinggi melampui dari manfaat yang diberikan dari utang
tersebut sehingga dapat menyebabkan nilai perusahaan menurun. Brigham dan
Houston (2011:171) menyatakan, “Struktur modal yang optimal suatu
perusahaan adalah struktur yang akan memaksimalkan harga saham
perusahaan”. Struktur modal dapat dinyatakan dalam rasio Debt to Equity
(DER).
Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kinerja keuangan
adalah semakin tinggi kinerja keuangan maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Kinerja keuangan melalui rasio – rasio keuangan dapat dilihat
seberapa berhasilkah manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang
dimilikinya, hal ini bisa dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang
diperoleh. Kinerja keuangan dapat ditunjukkan melalui hasil-hasil perhitungan
dari proses akuntansi yaitu laporan keuangan. Menurut Lasari (2012),
“Informasi dari laporan keuangan mempunyai fungsi selain sebagai sarana
informasi juga sebagai alat pertanggung jawaban manajemen kepada pemilik
perusahaan dan penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan
serta sebagai bahan dalam pertimbangan pengambilan keputusan”. Oleh
karena itu para investor biasanya menggunakan informasi tersebut sebagai
tolak ukut dalam melakukan transaksi jual beli saham suatu perusahaan.
Penilaian kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan analisis
rasio keuangan. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan adalah return on equity (ROE). “Return on equity (ROE) merupakan laba bersih bagi pemegang saham dibagi dengan total ekuitas pemegang saham” dalam Brigham dan Houstan, (2010 : 133).
Selain struktur modal dan kinerja keuangan, keputusan investasi adalah
faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Sudana (2011 : 6),
“Keputusan investasi berkaitan dengan proses pemilihan satu atau lebih
alternatif investasi yang dinilai menguntungkan dari sejumlah alternatif
investasi yang tersedia bagi perusahaan”. Keputusan investasi dapat
akan dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Tujuan dilakukannya keputusan investasi adalah untuk mendapatkan laba
yang besar dengan risiko yang dapat dikelola dengan harapan dapat
mengoptimalkan nilai perusahaan. Gayatri dan Mustanda (2014) menyatakan
keputusan investasi dapat dihitung dengan Price Earning Ratio (PER). Prasetyo, dkk. (2013) mendapat hasil penelitian bahwa keputusan investasi
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian yang mendasari penelitian ini adalah penelitian Masulis (2011),
dimana penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak perubahan
struktur modal terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah
struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Hal yang membedakan penelitian ini dari penelitian Masulis (2011) adalah
penambahan variabel baru yaitu kinerja keuangan dan keputusan investasi
yang juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur sektor Consumer Goods yang terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013)”.
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti mencoba
1. Apakah Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi
secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan?
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Sebagaimana uraian dari rumusan masalah yang telah dikemukaakn di
atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Menguji dan menganalisis hubungan antara struktur modal, kinerja
keuangan perusahaan, dan keputusan investasi secara parsial maupun
simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector
consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan serta
mempelajari masalah-masalah yang terkait dengan Struktur Modal,
Kinerja Keuangan, Keputusan Investasi dalam kaitannya dengan Nilai
Perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan menjadi
sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu calon investor yang akan
menginvestasikan dananya ke perusahaan-perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini.
4. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak
manajemen perusahaan untuk dijadikan masukan dalam pengambilan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Nilai Perusahaan
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 7), “Nilai perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar
pula kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan”. Nilai
perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tinggilnya kemakmuran
pemegang saham. Semakin tinggi harga saham tinggi pula nilai
perusahaan. Menurut Kondongo dkk. (2014), keinginan para pemilik
perusahaan adalah nilai perusahaan yang tinggi, karena dengan nilai yang
tinggi maka kemakmuran pemegang saham juga akan tinggi.
Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai perusahaan menurut
Weston dan Copeland (2008: 244) yaitu:
1. Price Earning Ratio
Rasio ini menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
2. Price to Book Value
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV artinya pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.
3. Rasio Tobin’s Q
Pada penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan
adalah Price to Book Value (PBV). Rasio ini merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Perusahaan yang berjalan dengan baik
umumnya mempunyai rasio PBV di atas satu yang menunjukkan bahwa
nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya (Sari, 2013). PBV
memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut (Kusumajaya, 2011):
a. Nilai buku mempunyai ukuran intutif yang relatif stabil yang dapat diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode discounted cash flow dapat menggunakan price book value sebagai perbandingan.
b. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua perusahaan. PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan – perusahaan yang sama sebagai petunjuk adanya under atau overvaluation.
c. Perusahaan – perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa dinilai dengan menggunakan price earning ratio (PER) dapat dievaluasi dengan Price to Book Value (PBV).
2.1.2. Struktur Modal
Struktur modal diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan
karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan
menentukan profitabilitas perusahaan. Pemilik struktur modal yang baik
pada perusahaan adalah hal yang penting. Menurut Sartono (2010: 225),
“Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang
bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham
biasa”. Brigham dan Houston (2011:171) menyatakan struktur modal yang
optimal suatu perusahaan adalah struktur yang akan memaksimalkan harga
Menurut Sutrisno (2000:307-308) struktur modal dipengaruhi oleh
beberapa faktor utama, antara lain:
1. Persesuaian atau Suitability
merupakan persesuaian antara cara pemenuhan dana dengan jangka waktu kebutuhannya. Bila yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan berjangka pendek bila dibelanjai dengan utang, obligasi atau dengan mengeluarkan modal sendiri kurang sesuai. Sebaliknya cara pemenuhan dana disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhannya, artinya bila kebutuhan dana berjangka pendek maka sebaiknya dipenuhi sumber dana jangka pendek dan bila kebutuhan dana jangka panjang sebaiknya dipenuhi sumber dana jangka panjang.
2. Pengawasan atau Control
Pengendalian atau pengawasan perusahaan ada di tangan para pemegang saham. Manajemen perusahaan mengemban tugas untuk menjalankan hasil keputusan pemegang saham. Biasanya sebuah perusahaan dimiliki oleh beberapa pemegang saham sehingga bila diperlukan tambahan dana perlu dipertimbangkan apakah tugas pengawasan dari pemilik lama tidak akan terkurangi. Oleh sebab itu dengan pertimbangan tersebut, biasanya pemilik lama lebih menginginkan mengeluarkan obligasi dibanding dengan menambah saham.
3. Laba/Earning per Share
Memilih sumber dana apakah dari saham atau utang, secara finansial harusnya bisa menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham lebih besar.
4. Tingkat Risiko/Riskness
Utang merupakan sumber dana yang mempunyai risiko tinggi sebab bunganya tetap harus dibayarkan baik pada saat perusahaan mendapatkan laba maupun dalam kondisi merugi. Oleh karena itu semakin besar penggunaan dana dari utang mengindikasikan perusahaan mempunyai tingkat risiko yang lebih besar.
2.1.2.1. Sumber Pendanaan
Berikut ini merupakan sumber utama dari dana yang dapat dipakai
melaksanakan kegiatan perusahaan:
Dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah dana atau
funds yang berbentuk atau dihasilkan di dalam perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan terdiri dari berbagai
jenis antara lain:
- Keuntungan yang ditahan - Penyusutan
- Saham pemilik - Dan lain-lain
b. Dari luar perusahaan (sumber dana eksternal)
Dana yang berasal dari luar perusahaan terdiri dari 2 golongan,
yaitu:
- Sumber dana jangka pendek
Sumber dana jangka pendek ini diperoleh antara lain dari kredit dagang, kredit bank, surat-surat berharga, dan lain-lain.
- Sumber dana jangka panjang
Sumber dana jangka panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain :
• Pinjaman Obligasi
Pinjaman obligasi adalah pinjaman jangka waktu yang panjang. Jadi, debitor mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai nilai nominal tertentu.
• Pinjaman hipotek
dapat dijual dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk menutup tagihannya.
2.1.2.2. Teori Struktur Modal
Ada dua teori yang menjelaskan pilihan atas struktur modal
(Budiarso, 2013) yaitu:
1. Trade Off Theory
Trade Off Theory menyatakan bahwa dalam mencari hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan terdapat suatu tingkat leverage (debt ratio) yang optimal. Oleh karena itu perusahaan akan selalu berusaha menyesuaikan tingkat leverage ke arah yang optimal. Jadi, tingkat leverage perusahaan bergerak terus dari waktu ke waktu ke arah suatu target yang ingin dicapai.
2. Pecking Order Theory
Teori ini menyatakan bahwa keputusan keuangan mengikuti suatu hierarki dimana sumber pendanaan dari dalam perusahaan lebih didahulukan daripada sumber pendanaan dari luar perusahaan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan pendanaan dari luar, pinjaman lebih diutamakan daripada pendanaan dengan tambahan modal dari pemegang saham baru.
3. Signaling Theory
2.1.3. Kinerja Keuangan
Kinerja menurut Mangkunegara (2005:67) “Kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya”. Sedangkan kinerja keuangan menurut Munawir
(1998) adalah prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan dalam
suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan.
Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian
analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk
menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja
perusahaan. Rasio keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan
keuangan, yang isinya adalah data mengenai posisi perusahaan pada suatu
titik dan operasi perusahaan pada masa lalu. “Nilai nyata laporan keuangan
terletak pada fakta bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk
membantu memperkirakan pendapatan dan dividen masa yang akan
datang” (Muliani dkk., 2014).
Rasio keuangan yang merupakan bentuk informasi akuntansi yang
penting bagi perusahaan selama suatu periode tertentu. Berdasarkan rasio
tersebut, dapat dilihat keuangan yang dapat mengungkapkan posisi,
kondisi keuangan, maupun kinerja ekonomis di masa depan atau dengan
Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio keuangan
dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis, yaitu: (Lasari, 2012)
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari : Current ratio, Quick ratio, dan Net Working Capital.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas terdiri dari : Debt ratio, Debt to Equity ratio, Long term debt to Equity ratio, Long term debt to Capitalization ratio, Times Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to net Income, dan Cash Return on Sales.
3. Rasio Aktivitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas terdiri dari : Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover, Acoount Receivable Turnver, Inventory Turnover, Average Collection Period, dan Day’s Sales in Inventory.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Rasio profitabilitas terdiri dari:
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity dan Operating Ratio.
5. Rasio Pasar
Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahan dan diungkapkan dalam basis per saham. Rasio pasar terdiri dari :
Devidend Yield, Devidend per share, Devidend payout ratio, Price Earning ratio, Earning Per Share, Book Value per share, dan Price to Book Value.
Dari kelima rasio diatas, ROE (Return on Equity) merupakan
ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Salah satu
alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang
bermanfaat bagi para pemegang saham. Semakin besar ROE
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
yang tinggi bagi pemegang saham. Hal ini berdampak terhadap
bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari modal
sendiri yang digunakan oleh perusahaan.
Menutut Lasari (2012), Return on Equity (ROE) diperoleh dengan
cara membandingkan laba bersih setelah panjak terhadap total modal
sendiri. Dari rumus tersebut maka dapat dikatakan bahwa faktor yang
menentukan tingkat ROE adalah jumlah laba bersih setelah pajak dan
jumlah total modal sendiri. Jika jumlah laba bersih yang didapat
perusahaan tinggi sementara jumlah total modal sendiri perusahaan rendah
maka tingkat Return on Equity (ROE) akan tinggi. Namun sebaliknya
apabila jumlah laba bersih yang didapatkan perusahaan rendah sedangkan
jumlah total modal sendiri perusahaan tersebut tinggi makan tingkat
Return on Equity (ROE) akan rendah.
2.1.4. Keputusan Investasi
Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan.
Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva
finansial. Aktiva riil merupakan aktiva yang bersifat fisik seperti gedung ,
tanah dan bangunan. Sedangkan aktiva finansial berupa surat-surat
berharga. Aktiva – aktiva yang dimiliki perusahaan akan digunakan dalam
operasinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemampuan perusahaan
laba yang diinginkan. Pengambilan keputusan yang keliru dalam investasi
aktiva tersebut berakibat terganggunya pencapaian tujuan perusahaan.
Keputusan investasi sering dianggap sebagai keputusan terpenting
dalam pengambilan keputusan manajer keuangan perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Pendapat Prasetyo dkk. (2013) memperjelas bahwa
“Keputusan investasi merupakan langkah awal untuk menentukan jumlah
aktiva yang dibutuhkan perusahaan secara keseluruhan sehingga keputusan
investasi ini merupakan keputusan terpenting yang dibuat oleh
perusahaan.”
Tujuan investasi menurut Fahmi (2012: 3) adalah sebagai berikut :
a. Terciptanya keberlanjutan (contiunity) dalam investasi tersebut.
b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan
(actual profit).
c. Terciptanya kemakmuran bagi pemegang saham.
Dalam penelitian ini rasio yang digunakan dalam mengukur
keputusan investasi adalah Price Earning Ratio (PER), karena rasio ini pada dasarnya memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan dana pada suatu periode tertentu. Menurut Brigham
dan Houston (2010: 150), “Price Earning Ratio menunjukkan jumlah yang rela dibayarkan oleh investor untuk setiap dolar laba yang
dilaporkan.” Sedangkan menurut Sudana (2011: 23), “Price Earning Ratio
dimasa yang akan datang, dan tercermin pada harga saham yang bersedia
dibayar oleh investor untuk setiap rupiah laba yang diperoleh perusahaan.”
Berdasarkan definisi diatas makan dapat disimpulkan bahwa Price Earning Ratio adalah rasio yang menggambarkan kesedian investor untuk membayar jumlah tertentu untuk setiap rupiah laba perusahaan. Dalam
penelitian ini akan digunakan Price Earning Ratio (PER) untuk mengetahui seberapa besar peran keputusan investasi terhadap nilai
perusahaan.
2.2.Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu menjelaskan hubungan dari kajian empiris antar
variabel penelitian berdasarkan pendapat dan hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian tersebut dijadikan pedoman untuk melihat hubungan variabel dalam
penelitian ini.
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan nilai perusahaan, antara
Pertanian Di Bursa
2.3.Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan studi dan tinjauan
pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, maka berikut ini dapat
dikemukakan suatu kerangka konseptual. Dalam penelitian ini, variabel
independen adalah Struktur Modal, Kinerja Keuangan dan Keputusan
Investasi. Sedangkan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan.
Berikut adalah kerangka konseptual yang dimaksud dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H2 H4
H3
Nilai Perusahaan (Y)
Struktur Modal (X1)
Kinerja Keuangan (X2)
Keputusan Investasi
Kerangka konseptual di atas menjelaskan hubungan secara parsial maupun
simultan antara masing masing variable independen dan dependen. Penjelasan
dari gambar kerangka konseptual diatas adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada
dibawah titik optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan
nilai perusahaan. Sebaliknya, jika posisi struktur modal berada diatas titik
optimal maka setiap penambahan hutang akan menurunkan nilai
perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal
optimal yang belum tercapai, maka trade-off theory memprediksi adanya
hubungan antara struktur modal terhadap nilai perusahaan. Gayatri dan
Mustanda (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
H1 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
2. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan melalui aset,
ekuitas maupun hutang ditunjukkan dari kinerja perusahaan tersebut.
Kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio profitabilitas yang datanya
dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Apabila kinerja keuangan
suatu perusahaan bekerja secara optimal, maka keuntungan yang akan
didapat juga akan sangat baik. Keuntungan tersebut yang menjadi dasar
Hadianto (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kinerja keuangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai perusahaan.
H2 : Kinerja Keuangan berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan
3. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Investasi adalah pengorbanan terhadap aset yang dimiliki sekarang untuk
mendapatkan aset di masa yang akan datang dengan jumlah yang lebih
besar. Keputusan investasi diukut melalu Price Earning Ratio (PER) yaitu rasio harga pasar saham terhadap laba per lembar saham. Pada umumnya
perusahaan yang tumbuh lebih cepat atau mempunyai risiko yang lebih
kecil, akan memiliki rasio harga laba yang lebih tinggi daripada
perusahaan yang pertumbuhannya lambat atau perusahaan dengan risiko
lebih besar (Sartono, 2010). Prasetyo dkk. (2013) dalam penelitiannya
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari keputusan investasi
terhadap nilai perusahaan.
H3: Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan
4. Pengaruh Struktur Modal, Kinerja Keuangan dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi memiliki
hubungan yang simultan dengan nilai perusahaan. Suatu perusahaan besar
akan lebih memilih untuk menggunakan modal sendiri dalam kegiatan
walaupun memiliki kesempatan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan
perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar
bunga dari hutang tersebut. Kinerja perusahaan yang baik akan membuat
nilai perusahaan tersebut mengalami peningkatan. Peningkatan nilai
perusahaan akan menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaan
tersebut, karena investor akan lebih memilih perusahaan yang profitable. H4 : Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi
berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahaan.
2.4.Hipotesis
Berdasarkan penjelasan mengenai kerangka konseptual diatas, maka dapat
dinyatakan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Struktur Modal berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
H2 : Kinerja Keuangan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
H3 : Keputusan Investasi berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan
H4 : Struktur Modal, Kinerja Keuangan, dan Keputusan Investasi berpengaruh
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang
menganalis hubungan dan pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependennya.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil di Bursa Efek Indonesia
melalui situsnya
keuangan dari tahun 2011-2013.
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Tabel 3.1
bersangkutan.
PER (Price Earning Ratio)
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur dalam sektor
atau dikonsumsi konsumen dalam kegiatannya sehari-hari sehingga kebutuhan
akan suatu barang akan sangat mempengaruhi permintaan di bursa saham.
Sehingga harga saham untuk sektor consumer goods akan sangat fluktuatif dan sangat menarik untuk menjadi pilihan para investor. Selain itu pemilihan
sektor tersebut dikarenakan sektor consumer goods pada tahun 2011 menunjukkan tingkat permintaan yang positif dibandingkan tahun-tahun
sebelumny
ini mengambil sektor consumer goods yang dimulai dari tahun 2011-2013. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun
kriteria dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
2. Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan auditan selama tahun
penelitian.
3. Aktif dalam perhitungan saham selama tahun penelitian (tidak
delisting atau baru IPO).
4. Tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.
Berikut adalah tabel pengambilan sampel untuk penelitian ini :
Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian
No. Kode
Perusahaan Populasi
Kriteria
Sampel
1 2 3 4
2 AISA 2 √ √ √ √ Sampel 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data Penulis
Dari data populasi dan sampel penelitian diatas, maka diperoleh 24 sampel
mulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, maka jumlah seluruh sampel
penelitian adalah 72 sampel. Daftar nama perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini akan disajikan berikut:
Daftar Sampel Penelitian
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 ADES Akasha Wira International Tbk. 2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3 CEKA Cahaya Kalbar Tbk.
4 DLTA Delta Djakarta Tbk.
5 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk.
6 GGRM Gudang Garam Tbk.
7 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. 8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 9 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 10 KAEF Kimia Farma Tbk.
11 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. 12 KICI Kedaung Indah Can Tbk.
18 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk. 19 SKLT Sekar Laut Tbk.
20 STTP Siantar Top Tbk.
21 TCID Mandom Indonesia Tbk. 22 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.
23 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. 24 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
3.5. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung, yakni melalui media perantara seperti media elektronik
maupun media cetak. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan.
3.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan
metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data
yang capa memperoleh datanya didapat dari dokumen-dokumen atau
catatan-catatan perusahaan atau emiten terkait.
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data
mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.
Mengelompokkan, atau memisahkan komponen atau bagian yang
relevan dari keseluruhan data, juga merupakan salah satu bentuk
analisis untuk menjadikan data mudah dikelola. Statistik deskriptif
memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum,
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik adalah asumsi yang mendasari analisis regresi dengan
tujuan mengukur asosiasi atau keterkaitan antar variabel bebas. Uji
asumsi klasik ini biasa digunakan para peneliti yang sedang mengolah
data yang mengharuskan kriteria: (Ghozali, 2013)
1. Berdistribusi normal
2. Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.
3. Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi.
4. Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
Uji Asumsi Klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolonearitas, uji
autokorelasi dan uji heterokedastisitas.Berikut ini adalah penjeleasan
masing-masing uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini:
3.7.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi kedua variabel (variabel bebas dan terikat)
menmpunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal.
Analisis grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi
normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik normal probability plot. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas menggunakan analisis grafik ini
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot
digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov-Smirnoc (K-S). Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas
signifikan diatas 0,05, maka variabel tersebut terdistribusi secara
normal (Ghozali, 2013).
3.7.2.2.Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance
3.7.2.3.Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model
regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada
periode satu dengan periode sebelumya. Jika terjadi korelasi,
berarti dijumpai problem autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan
dengan menggunakan Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance > 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance < 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi.
3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Modal regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas yaitu jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap.egresi. Pada penelitian ini uji
heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik Plot antara nilai
prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis grafik
Plot adalah sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
3.7.3. Uji Hipotesis
3.7.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi
linier berganda untuk menguji apakah variabel independen yaitu
struktur modal, kinerja keuangan dan keputusan investasi
berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan software SPSS for windows versi 21. Persamaan yang digunakan adalah:
Y =
ά+ b1X1 + b2X2 + b3X3 +
εKeterangan:
Y = Nilai Perusahaan
ά = Konstanta
b1; b2; b3 = Koefisien regresi berganda
X1 = Skor dimensi Struktur Modal
X2 = Skor dimensi Kinerja Keuangan
X3 = Skor dimensi Keputusan Investasi
3.7.3.2. Uji T (Uji Signifikan Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variasi variabel dependen. kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel
dependen.
Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel
dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 0,05
Ha ditolak jika thitung> ttabel pada α = 0,05
3.7.3.3. Uji F (Uji Signifikan Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujiannya adalah:
H0 : b1, b2, b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas
Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jikaFhitung< Ftabelpada α = 0,05
Ha ditolak jika Fhitung> Ftabel pada α = 0,05
3.7.3.4. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi dilakukan dalam penelitian bila
variabel independennya lebih dari satu. Uji ini dilakukan untuk
menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan
variabel dependennnya. Jika nilai adjusted R2 = 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan
fluktuasi variabel dependen, sedangkan jika nilai adjusted R2
semakin mendekati 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel
independen dapat dijelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali,
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Sampel Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor (struktur modal,
kinerja keuangan, dan keputusan investasi) terhadap nilai suatu perusahaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
sektor consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah tahun 2011-2013. Periode
pengamatan dilakukan selama tiga tahun agar peneliti dapat menganalisis dan
mengamati perkembangan perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama
periode waktu tersebut. Selama periode waktu penelitian perusahaan yang
menjadi sampel dapat mengalami perubahan baik dipengaruhi oleh faktor
internal maupun eksternal perusahaan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah :
1. Perusahaan manufaktur sektor consumer goods yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
2. Berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan auditan selama tahun
3. Aktif dalam perhitungan saham selama tahun penelitian (tidak delisting
atau baru IPO).
4. Tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian.
Berdasarkan kriteria di atas diperoleh sampel sebanyak 24 sampel, dan
keseluruhan sampel selama tiga tahun penelitian adalah 72 sampel.
4.2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dilakukan agar dapat memberikan gambaran tentang
suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan
standar deviasi yang dihasilkan dari variabel-variabel independen dan
dependen. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi sebagai variabel
independen, serta nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Hasil uji
statistik deskriptif dengan menggunakan program SPSS disajikan dalam table
4.1. berikut ini:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Struktur_Modal 72 .108242 2.137302 .731768 .472883
Kinerja_Keuangan 72 .005548 174.515954 2.657288 20.540534
Keputusan_Investasi 72 2.932098 69.498069 19.546919 10.769800
Nilai_Perusahaan 72 .36 46.63 5.4111 8.63376
Valid N (listwise) 72
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada table 4.1 di atas menunjukkan
bahwa variabel struktur modal memiliki nilai minimum sebesar 0,108242,
nilai maksimum sebesar 2,137302, nilai rata-rata 0,731768, dan standar
deviasinya sebesar 0,472883. Variabel kinerja keuangan memiliki nilai
minimum sebesar 0,005548, nilai maksimum sebesar 174,515954, nilai
rata-rata sebesar 2,657288, dan standar deviasinya sebesar 20,540534. Variabel
keputusan investasi memiliki nilai minimum sebesar 2,932098, nilai
maksimum sebesar 69,498069, nilai rata-rata sebesar 19,546919 dan standar
deviasinya sebesar 10,769800. Variabel nilai perusahaan memiliki nilai
minimum sebesar 0,36, nilai maksimum sebesar 46,63, nilai rata-rata sebesar
5,4111 dan standar deviasinya sebesar 8,63376.
4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi kedua variabel (variabel dependen dan variabel independen)
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
datanya terdistribusi normal atau setidaknya mendekati normal. Analisis
grafik merupakan cara yang mudah untuk mendeteksi normalitas yaitu
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
• Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Untuk melengkapi hasil analisis grafik normal probability plot
digunakan uji statistic non-parametrik Kolomogorov-Smirnoc (K-S). Pada uji statistic one-sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat probabilitas signifikan terhadap variabel. Jika probabilitas signifikan diatas 0,05, maka
variabel tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2013).
Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,476. Nilai probabilitas sebesar 0,476 lebih besar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 72
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 6.51898677
Most Extreme Differences
Absolute .112
Positive .112
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .951
dibandingkan tingkat signifikansi yaitu 0,05. Hal ini berarti asumsi
normalitas terpenuhi.
Uji normalitas juga dapat menggunakan pendeketan analisis grafik,
yaitu Normal Probability Plot dan Histogram. Pada pendekatan Normal Probability Plot, jika titik-titik menyebar jauh maka diindikasi asumsi normalitas tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat dengan
garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi. Sedangkan untuk
pendekatan Histogram, jika kurva berbentuk kurva normal, maka asumsi
normalitas dipenuhi. Berikut adalah grafik histogram dan plot data yang
terdistribusi normal.
Gambar 4.1
Dari gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi
secara normal karena distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak
menceng (skewness) kiri maupun menceng (skewness) kanan.
Gambar 4.2 Grafik P-Plot
Sumber: Lampiran 6
Dengan melihat tampilan grafik normal plot dapat disimpulkan
bahwa grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal serta mengikuti arah garis diagonal. Dapat dikatakan bahwa
4.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam
model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali, 2013: 103).
Berikut adalah hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel 4.3
berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinearitas Data
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Struktur_Modal .985 1.015
Kinerja_Keuangan .991 1.009
Keputusan_Investasi .989 1.011
Berdasarkan tabel 4.3. di atas diperoleh nilai Tolerance untuk semua variabel independen yang diteliti lebih besar dari 0,1 (Tolerance > 0,1) dan juga diperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) untuk semua variabel independen yang diteliti lebih kecil dari 10 (VIF < 10), maka
dapat disimpulkan tidak ada gejala multikolinearitas terhadap variabel
independen yang diteliti.
4.3.3. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan
periode sebelumya. Jika terjadi korelasi, berarti dijumpai problem
autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Run test. Apabila nilai Asymptotic Significance > 0,05 maka tidak terjadi gejala autokorelasi sementara itu jika nilai Asymptotic Significance < 0,05 maka telah terjadi gejala autokorelasi. Berikut ini adalah hasil dari Run Test:
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi Data
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.87553
Cases < Test Value 36
Cases >= Test Value 36
Number of Runs 40
Z .712
Asymp. Sig. (2-tailed) .476
a. Median
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan hasil run test di atas, diperoleh nilai Asymptotic Significance sebesar 0,476 > 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa data yang digunakan cukup random sehingga tidak
terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji.
4.3.4. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual pengamatan satu ke
pengamatan lainnya. Jika varians dari residual pengamatan satu ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau
tidaknya heterokedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai variabel
dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Berikut ini
dilampirkan grafik Scatterplot untuk mengetahui adakah gejala heterokedastisitas dengan melihat penyebaran titik-titik yang terdapat
Gambar 4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di
atas dan di bawah nol pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola
tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada uji regresi yang dilakukan.
4.4. Analisis Regresi Linear Berganda
Pada penelitian ini, analisi regresi linear berganda digunakan untuk
menguji pengaruh variabel independen, yaitu struktur modal, kinerja
perusahaan. Hasil dari analisis regresi linear berganda ditampilkan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji T Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -7.343 1.973 -3.722 .000
Struktur_Modal 8.820 1.685 .483 5.236 .000
Kinerja_Keuangan .004 .039 .010 .107 .915
Keputusan_Investasi .322 .074 .401 4.359 .000
Sumber: Lampiran 6
Berdasarkan tabel 4.5 hasil analisis regresi linear berganda di atas, dapat
diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = -7,343 + 8,820X1 + 0,004X2 + 0,322X3 + ε
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
X1 = Struktur Modal
X2 = Kinerja Keuangan
X3 = Keputusan Investasi
Interpretasi dari regresi di atas adalah sebagai berikut:
1. Konstanta (α)
Nilai konstanta menunjukkan bahwa apabila semua variabel independen
memiliku nilai 0 (nol) makan variabel dependen (Y) sebesar -7,343.
2. Struktur Modal (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Nilai koefisien struktur modal untuk variabel X1 sebesar 8,820. Hal ini
mengandung arti bahwa setiap kenaikan Struktur Modal (DER) satu
satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 8,820 dengan asumsi
bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu kinerja keuangan
dan keputusan investasi adalah tetap.
3. Kinerja Keuangan (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Nilai koefisien kinerja keuangan untuk variabel X2 sebesar 0,004. Hal ini
mengandung arti bahwa setiap kenaikan Kinerja Keuangan (ROE) satu
satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 0,004 dengan asumsi
bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu struktur modal
dan keputusan investasi adalah tetap.
4. Keputusan Investasi (X3) terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Nilai koefisien keputusan investasi untuk variabel X3 sebesar 0,322. Hal
ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan Keputusan Investasi (PER)
satu satuan maka variabel beta (Y) akan naik sebesar 0,322 dengan
asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi yaitu struktur
4.5. Uji Hipotesis
4.5.1. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji T dilakukan untuk mengetahui signifikansi secara parsial antara
variabel independen dengan variabel dependen dengan mengasumsikan
bahwa variabel independen lainnya konstan. Dasar penerimaan atau
penolakan hipotesis dapat dilihat dengan membandingkan nilai thitung
dengan ttabel, apabila thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima (Ghozali, 2013: 99).
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa, variabel struktur modal
memiliki nilai thitung sebesar 5,236 dan ttabel sebesar 1,995 (Lampiran 7).
Hal ini berarti thitung lebih besar dari ttabel. Selain itu nilai signifikansinya
0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam penelitian ini
dinyatakanbahwa:
Ho : Struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
H1 : Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Maka disimpulkan bahwa struktur modal secara parsial berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan
nilai struktur modal dalam perusahaan maka nilai perusahaan juga akan
mengalami kenaikan atau penurunan.
Variabel kinerja keuangan memiliki nilai thitung sebesar 0,107 dan
ttabel sebesar 1,995 (Lampiran 7). Hal ini berarti thitung lebih kecil dari ttabel.
ditolak. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa:
Ho : Kinerja keuangan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
H2 : Kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Maka disimpulkan bahwa kinerja keuangan secara parsial berpengaruh
negatif terhadap nilai perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan
nilai kinerja keuangan dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi naik
turunnya nilai perusahaan.
Variabel keputusan investasi memiliki nilai thitung sebesar 4,359
dan ttabel sebesar 1,995 (Lampiran 7). Hal ini berarti thitung lebih besar dari
ttabel. Selain itu nilai signifikansinya 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Dalam penelitian ini dinyatakan bahwa:
Ho :Keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
H3 :Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Maka disimpulkan bahwa keputusan investasi secara parsial berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, dimana setiap kenaikan atau penurunan
nilai keputusan investasi dalam perusahaan maka nilai perusahaan juga
akan mengalami kenaikan atau penurunan.
4.5.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak. Berikut merupakan hasil uji F
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 2275.173 3 758.391 17.092 .000b
Residual 3017.300 68 44.372
Total 5292.473 71
Sumber : Lampiran 6
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa nilai Fhitung yaitu
sebesar 17,092 dan Ftabel sebesar 2,74 (Lampiran 8) dengan taraf
signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Berdasarkan hal tersebut maka Ho ditolak
dan H4 diterima. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa:
Ho : Struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi secara
simultan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.
H4 : Struktur modal, kinerja keuangan, dan keputusan investasi secara
simultan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Ini menunjukkan bahwa struktur modal, kinerja keuangan, dan
keputusan investasi secara simultan berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan.
4.5.3. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Nilai R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model regresi dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2 yang
semakin mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Lampiran 6
Dari hasil penelitian, besarnya Adjusted R2 berdasarkan hasil analisis diperoleh sebesar 0,405. Dengan demikian besarnya pengaruh
yang diberikan oleh variabel struktur modal, kinerja keuangan, dan
keputusan investasi terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 40,5 %
sedangkan sisanya sebesar 59,5% adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti ukuran perusahaan,
profitabilitas, kepemilikan manajerial, keputusan pendanaan, kebijakan
dividen dan faktor lainnya.
4.6. Hasil dan Pembahasan
1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, dimana naik turunnya nilai dari struktur
modal mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Masulis (2011) yang juga menyatakan
bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Struktur modal merupakan komposisi penggunaan hutang dan
penggunaan dana sendiri untuk membiayai kegiatan operasi dan investasi
perusahaan. Berdasarkan Trade Off Theory, perusahaan harus selalu
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate