ANALISIS USABILITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENERIMAAN KOLEKSI DEPOSIT DI PERPUSTAKAAN
NASIONAL BERDASARKAN PENDEKATAN
EVALUASI HEURISTIK
SUCI INDRAWATI IRWAN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
RINGKASAN
SUCI INDRAWATI IRWAN. Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan
Pendekatan Evaluasi Heuristik. Dibimbing oleh IMAS SUKAESIH SITANGGANG dan BADOLLAHI MUSTAFA.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI sudah digunakan selama 3 tahun (sejak Januari 2012). Dalam penggunaannya pegawai Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit menemukan beberapa hambatan diantaranya sistem tidak dapat mendeteksi double regist, tampilan yang dirasa monoton,banyaknya menu dan banyaknya halaman yang harus dilewati ketika akan menuju halaman yang diinginkan, informasi yang dihasilkan belum sesuai kebutuhan dan adanya backward analysis system yaitu sebuah analisis yang harus dilalui sebuah sistem ketika sudah digunakan.
Dalam melakukan analisis, penelitian ini menilai usabilitas suatu sistem yaitu mudah dipelajari, efisiensi, mudah diingat, pencegahan kesalahan dan memuaskan dengan menggunakan evaluasi heuristik. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket yang disebar kepada 17 orang pengguna sistem yaitu pegawai Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit. Data dianalisis menggunakan uji statistik student-t satu sampel.
Hasil penelitian ini adalah perlunya perbaikan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI karena sistem belum dapat memenuhi unsur usabilitas. Untuk memperbaiki sistem maka rekomendasi perbaikan dalam kategori :
1. Mudah dipelajari
Perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi
query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dan melakukan peng-indexan berdasarkan IDtag sertaperbaikan penyusunan dan penggunaan fitur disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan user id.
2. Efisiensi
Perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi
query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dan melakukan peng-indexan berdasarkan ID tag, penambahan kemampuan sistem agar dapat menyalin serta memodifikasi data yang ada dan penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard agar dapat digunakan dalam menggunakan sistem.
3. Mudah diingat
Penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard agar dapat digunakan dalam menggunakan sistem.
4. Pencegahan kesalahan
5. Memuaskan
Penambahan menu help yang dapat memberi petunjuk dan dapat diikuti ketika menemukan masalah sehingga membantu pengguna untuk menyelsaikan masalah.
SUMMARY
SUCI INDRAWATI IRWAN. Usability Analysis of Deposit Collection Acceptance Management Information System at National Library of Indonesia Based on Heuristic Evaluation Approach. Under supervision of IMAS SUKAESIH SITANGGANG dan BADOLLAHI MUSTAFA.
Deposit Collection Acceptance Management Information System in Indonesia National Library has been used for 3 years (since January 2012). During the usage, the Acceptance, Monitoring, and Evaluation unit in Sub Directorate of Deposit found some obstacles includeing inabilityness of the system to detect double regist, a monotone display, too many menus and too many pages to get through before going to the desired page,and information resulted is not according user‟s needs. In addition backward analysis system is analysis which should be passed by a system when it has already been used.
In analyzing system, this research assesses the usability of the system. Usability elements are learnability, efficiency, easy to remember, error prevention and satisfying using heuristic evaluation.
Data collection of this research used quessionaires which spread among 17 system users that are the members of Acceptance, Monitoring, and Evaluation unit in Sub Directorate of Deposit. The data were analyzed used one sample students t-test statistic.
The result of this research is need to improve Deposit Collection Acceptance Management Information System at National Library of Indonesia because this system has not fulfilled the usability elements. The recommendations to improve the system are as follows:
1. Learnability
Improvement of response for fasten of data searching by query optimization involving related tables of data required and indexing based on the tag ID and repair on the arranging and the use of features to be adjusted with the needs of users based on their user ID and position authority.
2. Efficiency
Improvement of response for fasten the response of data searching by query optimization involving related tables of data required and indexing based on the tag ID and addition to be able to copy and modify existing data and increase the ability of the system that the function keys in the keyboard can be use in using the system.
3. Easy to remember
The addition of the ability of the system that the keyboard function keys can be use in using the system.
4. Error prevention
5. Satisfying
Adding help menu that can provide guidance and can be followed when finding problem that help users to solve a problem
©
Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
1
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional
pada
Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
ANALISIS USABILITAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENERIMAAN KOLEKSI DEPOSIT DI PERPUSTAKAAN
NASIONAL RI BERDASARKAN PENDEKATAN
EVALUASI HEURISTIK
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2015
2
3
Judul Tesis : Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik
Nama : Suci Indrawati Irwan NRP : G652120015
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi, MKom Ketua
Drs Badollahi Mustafa, MLib Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
Aziz Kustiyo, SSi, MKom
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
4
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta‟ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 ini dengan judul Analisis Usabilitas Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI Berdasarkan Pendekatan Evaluasi Heuristik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi, MKom dan Bapak Drs Badollahi Mustafa, MLib selaku komisi pembimbing, Bapak Irman Hermadi, SKom, MS, Phd selaku penguji pada ujian tesis serta kepada Bapak Aziz Kustiyo, SSi MKom selaku Ketua Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan yang telah memberikan banyak saran dan staf Program Studi Teknologi Informasi. Di samping itu penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Tri Listiowati, SH, SS, Ibu Sri Marganingsih SH selaku Kepala Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI beserta staf yang telah banyak membantu selama pengumpulan data dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan beserta staf. Ungkapan terima kasih atas dukungan kepada suami tercinta Alam Sholihin Abdussalam, kedua putriku Aurora Alainnisa Hayzaalam dan Audree Kilaunisa Gyannaalam, Ibunda Cucum Cumiati, Ayahanda Irwan Effendy, Keluarga Gegerkalong, Ibu Oom Nurrohmah, Bapak Yayan Soewaryan, Syauqi Abdussyahid, Keluarga besar di Bandung, dan Bapak Ficky serta teman-teman MTP angkatan 2012.
5
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan dan Pendekatan Masalah 2
Perumusan Masalah 2
Pendekatan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Hipotesis Penelitian 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 3
Daur Hidup Sistem 3
Sistem Informasi Manajemen 3
Basisdata dan Sistem Manajemen Basisdata 4
Analisis Sistem 5
Usabilitas 5
Evaluasi Heuristik 6
Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit 7
Teknik Analisis Data 11
Uji Validitas (Test of Validity) 11
Uji Reliabilitas (Test of Realibility) 12
Analisis Deskriptif 13
Pengujian Hipotesis dengan Statistik Uji-t Student 13
Analisis Lanjut Kategori Permasalahan 15
3 METODOLOGI PENELITIAN 16
Kerangka Pemikiran 16
Tahapan Penelitian 17
Sampel Penelitian 18
Teknik Pengumpulan Data 18
Jenis dan Sumber Data 19
Analisis Data 19
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 20
Uji Validitas 21
Uji Reliabilitas 23
Analisis Deskriptif 23
Analisis Deskriptif Karakteristik Responden 23
Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 24
Analisis Verifikatif Dengan Statistik Uji-t Student Satu Sampel 26
Analisis Lanjut Kategori Permasalahan 29
6
5 SIMPULAN DAN SARAN 34
Simpulan 34
Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN 38
7
DAFTAR TABEL
1. T
abel dan atribut dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit 8
2. N
ilai hubungan keofisien reliabilitas (Guilford 1956) 12
3. B
obot jawaban responden (diadaptasi dari Galitz (2002)) 18
4. M
apping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan poin poin
pertanyaan pada angket 20
5. H
asil uji validitas yang termasuk dalam kategori tidak valid 22
6. D
ata responden berdasarkan jenis kelamin 23
7. D
ata responden berdasarkan umur 24
8. D
ata responden berdasarkan masa kerja 24
9. A
nalisis desktitif variabel penelitian 25
10. H
asil pengujian dengan perhitungan statistik uji-t student satu sampel
dengan hasil uji Ho diterima 27
11. I
nterval kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik 29
12. P
enilaian tingkat permasalahan evaluasi heuristik 30
13. R
ekomendasi perbaikan sistem 32
DAFTAR GAMBAR
ampilan halaman master penerbit 10
7. T
8
8. T
ampilan form isian registrasi 11
9. K
erangka pemikiran 16
10. L
angkah-langkah penelitian 17
DAFTAR LAMPIRAN
1. K
uisioner 38
2. S
kor penilaian evaluasi heuristik 52
3. H
asil Uji Validitas 56
4. H
asil perhitungan peritem menggunakan uji-t student 60p
5. P
erhitungan skor pada item yang bermasalah 67
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen data merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM dapat membantu sebuah perusahaan agar sumber daya informasi yang dimilikinya mencerminkan secara akurat sistem fisik yang diwakilinya.
Perpustakaan Nasional RI memiliki salah satu fungsi yaitu fungsi deposit. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Karya Cetak dan Karya Rekam.Undang-Undang ini berisi tentang kewajiban bagi setiap penerbit dan pengusaha rekaman untuk menyerahkan hasil terbitan sebanyak dua eksemplar dan karya rekam sebanyak satu kopi ke Perpustakaan Nasional RI.
Hasil perolehan terbitan dan karya rekam ini kemudian diterima dan diolah oleh Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit. Kelompok Penerimaan Sub Direktorat Deposit memiliki tugas untuk memberikan surat ucapan terimakasih sebagai tanda terima kepada penerbit dan pengusaha rekaman serta meregistrasi seluruh hasil karya cetak dan karya rekam yang masuk ke Sub Direktorat Deposit. Setiap tahun koleksi yang masuk mencapai 12.000 judul koleksi yang dibagi ke dalam delapan jenis yaitu monograf, grey litelature, surat kabar, majalah, buletin dan laporan penelitian, rekaman, serta koleksi terbitan internasional dan regional.
9 perkembangan kebutuhan pengguna dan ditemukannya beberapa kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi diantaranya dalam penggunaannya sistem tersebut masih belum dapat mendeteksi double regist, tampilan yang dirasa kurang menarik, banyaknya menu dan banyaknya halaman yang harus dilewati ketika akan menuju halaman yang diinginkan serta informasi yang dihasilkan belum sesuai dengan yang dibutuhkan. Karena dianggap memiliki permasalahan maka perlu dilakukan analisis yang bertujuan untuk perbaikan system. Selain itu, merujuk pendapat Kendall & Kendall (2011) dalam system development life cycle tahapan analisis kebutuhan terjadi dalam dua tahap yaitu pada saat akan membuat sistem (Forward Support Analysis) dan pada saat sistem itu sedang atau sudah digunakan (Backward Requirement Analysis).
Analisis kinerja sistem dalam siklus hidupnya penting dilakukan agar penggunaan sistem menjadi optimal dan informasi yang dihasilkan akurat sesuai kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah berdasarkan konsep usabilitas (Nielsen 2012). Kemudian Indikator usabilitas tersebut kemudian dijabarkan dan diukur dengan menggunakan evaluasi heuristik yang dikemukakan Nielsen (1995b) yang mengevaluasi suatu sistem menjadi 10 kriteria. Dipilihnya pendekatan ini karena proses evaluasi yang cepat dan biaya yang dikeluarkan rendah (Nielsen 1995a).
Perumusan dan Pendekatan Masalah
Perumusan Masalah
Dengan mengindahkan uraian permasalahan yaitu SIM penerimaan koleksi deposit Perpustakaan Nasional masih belum dapat mendeteksi double regist, tampilan yang dirasa kurang menarik, banyaknya menu banyaknya halaman yang harus dilewati ketika akan menuju halaman yang diinginkan dan informasi yang dihasilkan belum sesuai dengan yang dibutuhkan serta perlunya Backward Requirement Analysis maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah evaluasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dilakukan kepada staf Kelompok Penerimaan, Pengawasan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit berdasarkan komponen usabilitas (2012) yang akan diperiksa menggunakan evaluasi heuristik (Nielsen 1995b). Hasil dari evaluasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI akan menjadi bahan rekomendasi perbaikan. Perumusan masalah akan digambarkan dalam Gambar 1.
Gambar 1 Perumusan masalah Pendekatan Masalah
10
Tujuan Penelitian
1. Melakukan evaluasi terhadap usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik.
2. Memberikan rekomendasi terhadap perbaikan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan aspek usabilitas dengan menggunakan pendekatan evaluasi heuristik.
3. Memberikan sumbangan dalam aspek teoretis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu perpustakaan dan ilmu teknologi informasi, khususnya bidang teknologi informasi untuk perpustakaan.
Hipotesis Penelitian
Terdapat rata-rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
TINJAUAN PUSTAKA
Daur Hidup Sistem
11 Gambar 2 Daur hidup sistem (O‟Brien dan Marakas 2010)
Dengan mengikuti daur hidup sistem maka kita dapat mengidentifikasikan masalah masalah dari pengguna, menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pengguna, memilih alternatif metode pemecahan masalah, dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan pengguna.
Sistem Informasi Manajemen
Menurut O‟Brien dan Marakas (2010) :
“Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi terorganisir “
Dari definisi di atas diketahui bahwa sistem terdiri atas komponen yang berpadu untuk suatu tujuan dengan adanya masukan, pengolahan, dan keluaran. Komponen tersebut salah satunya adalah data. “Data adalah fakta mentah atau pengamatan, biasanya tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis.” (O‟Brien dan Marakas 2010). Hasil pengolahan data keluaran dari sistem adalah informasi. Keberadaan informasi pada suatu sistem sangat penting dan memiliki fungsi primer karena mendukung keberhasilan suatu organisasi untuk mengambil keputusan yang tepat untuk keberlangsungannya. Informasi sendiri diolah melalui sebuah sistem yang kerap disebut sistem informasi.
Sistem informasi memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Mereka terjalin dalam struktur sistem bisnis yang mereka dukung sehingga kadang sulit membedakan sistem bisnis dan sistem bisnis pendukungnya. Salah satunya adalah SIM yang menggunakan data transaksi untuk menghasilkan informasi yang diperlukan para pimpinan untuk menjalankan bisnis (Whitten et al 2004)
“Sistem Informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang menghasilkan pelaporan berorientasi manajemen berdasarkan pemrosesan transaksi dan operasi manajemen”
SIM menjadi sangat penting karena semakin kuatnya ekonomi global, transformasi masyarakat ekonomi dan industri ke layanan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan informasi serta adanya transformasi perusahaan bisnis dan lahirnya perusahaan digital. SIM mampu mengelola sumber daya yang ada, membantu menyelsaikan kerumitan di berbagai bidang bisnis, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Basisdata dan Sistem Manajemen Basisdata
Menurut Rob et al (2013)
“Basisdata adalah struktur komputer terpadu yang menyimpan koleksi data milik pengguna akhir yaitu fakta-fakta mentah yang menarik bagi pengguna akhir dan metadata atau data tentang data, di mana data pengguna akhir yang terintegrasi dan dikelola.”
12
keputusan. Sebuah basisdata idealnya dapat membuat penggunaan dan penelusuran data menjadi lebih mudah, cepat, dan fleksibel untuk pemakai.
Basisdata tidak dapat bekerja sendirian. Basisdata membutuhkan suatu perangkat lunak untuk membantu pengelolaan data yang dimilikinya. Perangkat lunak tersebut lazim disebut DBMS atau database management system. Connolly dan Begg (2010) mengungkapkan bahwa
“
Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan DBMS menjadi perangkat lunak yang mengelola dan mengontrol akses ke basisdata”.
DBMS sendiri menurut Connolly dan Begg (2010) “Sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menentukan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basisdata”Masih menurut Connoly dan Beg (2010) tujuan penerapan basisdata adalah untuk
x Memungkinkan pengguna untuk menentukan basisdata
x Memungkinkan pengguna untuk memasukkan, update, menghapus dan mengambil data dari basisdata
x Menyediakan akses dikendalikan ke basisdata
Dalam penelitian ini DBMS sendiri merupakan perangkat lunak yang merupakan bagian dari Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI
Analisis Sistem
Dalam daur hidup suatu sistem diperlukannya tahapan analisis kinerja sistem. Analisis sistem memeriksa SIM dengan pemahaman, kesempatan, dan atau perintah lebih mendalam dalam semua proyek.Analisis sistem dapat menjawab pertanyaan dari masalah yang layak dipecahkan agar sistem tersebut layak dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Menurut Rob et al (2013) “ …Analisis sistem adalah suatu proses yang menetapkan kebutuhan dan memperluas sistem informasi”.
Salah satu cara untuk mengetahui kebutuhan sistem ketika sistem tersebut sudah digunakan atau telah menjadi usang adalah dengan cara evaluasi yang berada pada dibagian maintain. Disadur dari Kendal dan Kendal (2011) bahwa “Evaluasi sistem merupakan suatu bagian penting dalam pengembangan dan mempertahankan suatu sistem dalam upaya keberhasilan perusahaan” . Evaluasi yang dilakukan pada saat sistem sudah digunakan ini disebut Backward Analysis Requirement (Kendal dan Kendal 2011). Dengan evaluasi dapat membantu menentukan dan mengambil keputusan mengenai kelanjutan atau perbaikan yang perlu dilakukan terhadap suatu sistem.
Usabilitas
13 1. Mudah dipelajari (learnability)
Seberapa mudahkan pengguna menyelesaikan tugas sederhana pada saat pertama kali penggunaan desain?
2. Efisiensi (efficiency)
Setelah pengguna mempelajari desain perangkat lunak, seberapa cepatkah mereka dapat menyelesaikan tugas?
3. Mudah diingat (easy to remember)
Ketika pengguna tidak menggunakan desain setelah beberapa waktu, seberapa mudahkan mereka mengembalikan keahlian mereka?
4. Pencegahan kesalahan (error prevention)
Berapa kali pengguna membuat kesalahan, seberapa parahkah kesalahan tersebut, dan bagaimana mereka dapat memperbaiki kesalahan tersebut? 5. Memuaskan (satisfying)
Seberapa memuaskan desain tersebut menurut pengguna?
Evaluasi Heuristik
Evaluasi heuristik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan review usabilitas sebuah website dan perangkat lunak antar muka yang pertama kali dikemukakan oleh Nielsen (1992). Evaluasi heuristik mengevaluasi dari 10 komponen yaitu (Nielsens 1995b):
1. Visibilitas status sistem (visibility of system status) yaitu sistem ini harus selalu menjamin pengguna untuk mengetahui tentang apa yang sedang terjadi, melalui umpan balik yang sesuai dalam waktu yang wajar;
2. Kecocokan antara sistem dan dunia nyata (match between system and the real world) yaitu sistem dapat „berbicara‟ dengan bahasa yang dimengerti pengguna yaitu menggunakan kata, frase dan konsep akrab bagi pengguna, bukan istilah berorientasi sistem;
3. Kendali pengguna dan kebebasan (user control and freedom) yaitu pengguna dapat memilih fungsi sistem ketika menemukan kesalahan dan akan menemukan dengan mudah "jalan keluar" untuk meninggalkan kondisi yang tidak diinginkan tanpa harus pergi melalui dialog diperpanjang. Untuk itu fungsi membatalkan dan mengulang harus ada dalam sistem;
4. Konsistensi dan standar (consistency and standards) yaitu system menggunakan kata-kata, situasi, dan tindakan yang standar;
5. Pencegahan kesalahan (error prevention) yaitu pencegahan kesalahan dapat mulai dilakukan dengan perancangan pesan kesalahan yang baik, sehingga pengguna dapat dicegah dari kesalahan lain yang lebih fatal;
6. Mengenali dibanding mengingat (recognition rather than recall) yaitu meminimalkan beban memori pengguna dengan membuat objek, tindakan, dan pilihan yang jelas dan mudah dikenali/ketahui. Instruksi untuk penggunaan sistem harus terlihat atau mudah didapat apabila diperlukan; 7. Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan (flexibility and efficiency of use) yaitu
sistem dapat melayani pengguna ahli dan pemula dengan sama baiknya; 8. Estetika dan desain minimalis (aesthetic and minimalist design) yaitu dialog
14
dibutuhkan pengguna. Dukungan dan bantuan bagi pengguna dalam mengenali, mendiagnosis, dan memulihkan dari kesalahan harus menjadi prioritas;
9. Membantu pengguna mengenali, mendiagnosa, dan memperbaiki kesalahan (HELP users recognize, diagnose, and recover from errors) yaitu pesan kesalahan harus diungkapkan dalam bahasa sederhana (tanpa kode), langsung menunjukan masalah, dan konstruktif dalam menyarankan solusi;
10. Bantuan dan dokumentasi (HELP and documentation) yaitu bantuan dan dokumentasi dapat digunakan bagi pencarian informasi sehingga mudah untuk mencari, terfokus pada tugas pengguna, dan daftar langkah konkret yang akan dilakukan.
Selain Nielsen ada juga beberapa pengujian sistem melalui heuristik yang dikemukakan oleh Gerhardt-Powals (1996) dengan teorinya cognitive engineering principles yang menguji dari kriteria berikut :
1. Pengotomatisan beban kerja yang tidak diinginkan 2. Mengurangi ketidak pastian
3. Penggabungan data
4. Informasi baru yang hadir dengan alat bantu yang pentingdalam interpretasi 5. Gunakan nama yang konseptual yang berkaitan dengan fungsi
6. Tugas yang dibatasi dengan jumlah data
7. Termasuk hanya menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna pada waktu tertentu
8. Memberikan beberapa pengkodean data jika diperlukan 9. Melaksanakan redundansi yang bijaksana
Teori lain mengenai pengujian sistem melalui heuristik yang dikembangkan oleh Theng et al (2005) mengemukakan Usability heuristic and design guidelines yaitu :
1. Hambatan akses dan jalan buntu,
2. Kecocokan antara sistem dan dunia nyata,
3. Pengguna model dibandingkan dengan desain model, 4. Visibilitas status sistem,
5. Kesederhanaan struktur tugas,
6. Konsistensi dan standar estetika dan desain minimalis, 7. Mengenali dibanding mengingat,
8. Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan,
9. Membantu pengguna untuk mengenali, mendiagnosa, dan memperbaiki kesalahan,
10. Bekerja melintasi batas-batas.
15 Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Koleksi Deposit
Penggunaan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dimulai pada bulan Januari 2013. SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dibangun menggunakan perangkat lunak sebagai berikut:
x DBMS : Oracle
x Bahasa pemrograman : PHP
x Webserver : Apache
x Desain antarmuka : CSS, Javascript, html
SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI ini berfungsi sebagai sistem peregistrasian data koleksi yang diterima oleh Perpustakaan Nasional dari penerbit dan pengusaha rekaman dalam kewajiban mereka memenuhi UU no 4 tahun 1990 yaitu menyerahkan hasil terbitan mereka sebanyak 2 eksemplar atau 1 salinan rekaman ke Perpustakaan nasional. Selain itu fungsi dari SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI adalah terdapat halaman untuk membuat ucapan terimakasih sebagai tanda sudah menerima koleksi. Tabel 1 menunjukkan tabel dan atribut-atributnya dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
Tabel 1 Tabel dan atribut dalam SIM Penerimaan Koleksi Deposit
Tabel Atribut
Pengguna User ID, Nama, Password lama, Password baru, Ulangi password baru
Group Penerbit Nama grup penerbit, Keterangan, Status
Penerbit Jenis penerbit, Group penerbit, Nama penerbit, Alamat 1, Alamat 2, Kota, Wilayah, Provinsi, Kodepos, No telefon 1, No telefon 2, No telefon 3, No fax, Email, Contact person, No contact, Koleksi pertahun, Keterangan, Status
Ucapan terima kasih
Penerbit, Jenis pengiriman, Tanggal surat, Nomor surat, Tanggal terima, Pengirim, No telefon, Ditujukan kepada, Cetak UT, Nama bahan perpustakaan, Sub bahan perpustakaan, Judul, Jumlah Judul, Jumlah copy, Harga Registrasi Penerbit, Tanggal terima, Tanggal regis, Bahan perpustakaan,
Judul, Pengarang, Tahun terbit, ISBN/ISSN, No. Klas, Edisi, Jilid, Jumlah, Harga, Keterangan
16
Gambar 3 Tampilan halaman awal
Gambar 3 adalah tampilan halaman awal ketika kita sudah memasukan username dan password kedalam sistem.
Gambar 4 Tampilan halaman pengguna
17
Gambar 5 Tampilan halaman group penerbit
Gambar 5 adalah tampilan halaman group penerbit yang berisi master penerbit besar yang memiliki lini percetakan/imprint
Gambar 6 Tampilan halaman master penerbit
18
Gambar 7 Tampilan form isian ucapan terimakasih
Gambar 7 adalah halaman form isian ucapan terimakasih yang berisi isian data umum koleksi yang diserahkan ke Perpustakaan Nasional RI baik melalui pos maupun diserahkan langsung. Hasil akhirnya adalah lembaran ucapan terimakasih sebagai bukti bahwa Perpustakaan Nasional RI telah menerima koleksi tersebut.
Gambar 8 Tampilan form isian registrasi
Gambar 8 berisi tampilan isian registrasi. Pada halaman ini terdapat isian isian mengenai data koleksi seperti judul, pengarang, dan lain-lain.
Teknik Analisis Data
19 Uji validasi data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknis analisis item, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap item pernyataan dengan total skor untuk masing-masing variabel. Dalam penelitian ini, digunakan uji validitas instrumen per item dengan menggunakan rumus Product Moment. Menurut Sandjojo (2011), pengujian validitas data dengan menggunakan korelasi pearson product moment dengan rumus :
...(1) dimana
: Korelasi Product Moment
x : Skor pernyataan ke-i, i = 1,2,3…n y : Skor total pernyataan ke-i, i = 1,2,3…n n : Jumlah responden
Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi item-total yang terkoreksi. Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3. Untuk mempermudah proses perhitungan koefisien korelasi maka digunakan alat bantu komputer dengan perangkat lunak statistik SPSS Versi 22.
Uji Reliabilitas (Test of Realibility)
Menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993), reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Selain itu, menurut Duwi (2011), uji reliabilitas data digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Suatu alat pengukur dikatakan realiable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan, senantiasa menunjukan hasil yang sama. Uji reliabilitas (Kaplan dan Saccuzzo 1993 ) pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Alpha dengan rumus sebagai berikut:
...(2) dimana
: Nilai reliabilitas
: Jumlah varian skor tiap-tiap item : Varian total
k : Jumlah item p
20
menyarankan bahwa perkiraan keandalan dalam kisaran 0.7-0.8 cukup baik dalam penelitian dasar. Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan reliabilitas item mengunakan kriteria Kaplan yaitu kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7. Selain itu, bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa juga digunakan kriteria Guilford (1956) yang disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Nilai hubungan keofisien reliabilitas (Guilford 1956) No Koefisien
Reliabilitas Hubungan
1. < 0.20 Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0.21 - 0.40 Hubungan yang kecil (tidak erat)
3. 0.41 - 0.70 Hubungan yang cukup erat 4. 0.71 - 0.90 Hubungan yang erat (reliabel)
5. 0.91 - 1.00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1.00 Hubungan yang sempurna
Analisis Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuan utamanya adalah mengambarkan sesuatu dan biasanya karakteristik atau fungsi. Ciri lain adalah penelitian deskrpitif ini tidak membandingkan atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono 2012). Menurut Winarno Surakhmad (2004) mengungkapkan bahwa :
“Metode Deskriptif ialah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.”
21 didapat suatu kesimpulan yang didasarkan pada data yang tersedia. Adapun yang menjadi dasar digunakannya metode deskriptif dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penelitian ini mengungkapkan masalah aktual dan terjadi pada masa sekarang. 2. Diharapkan dengan metode ini dapat memberikan gambaran secara nyata
tentang evaluasi terhadap usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik.
Pengujian Hipotesis dengan Statistik Uji-t Student
Metode pengujian hipotesis yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata masing masing item pertanyaan setiap indikator usabilitas terhadap nilai batas standard atau batas minimal sebesar 3. Nilai batas 3 diambil dari nilai tengah scoring angket sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Uji ini ditujukan untuk mengungkap apakah rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI atau rata rata dari tanggapan responden lebih besar 3, artinya terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI
Uji beda rata-rata satu sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik uji-t student karena untuk pengujian hipotesis rata-rata satu pihak baik uji pihak kanan ataupun pihak kiri, apabila nilai dari σ2
tidak diketahui dengan menggunakan statistik uji-t student (Walpole et al 2012), dimana tujuan dari statistik uji-t student satu sampel ini untuk menentukan apakah terdapat perbedaan nilai rata- rata secara signifikan terhadap nilai cut point atau batas standar yang akan diuji. Menurut Uyanto(2009), langkah-langkah uji beda rata-rata satu sampel sebagai berikut :
1. Menentukan Hipotesis
Ho : ≥ 3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI
H1: <3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya
tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI (Uyanto 2009)
2. Menentukan taraf signifikansi
Uji hipotesis menggunakan uji satu pihak (one tail test) dengan taraf signifikansi α = 5%. Dalam hal ini bila peluang kesalahan α = 5% maka taraf kepercayaannya 95%. Artinya kesalahan pengambilan keputusan dalam menolak hipotesis yang benar adalah maksimal 5%. (Uyanto 2009) 3. Menghitung nilai t hitung
thitung dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut (Walpole et al 2012):
22
: rata – rata tanggapan dari karyawan terhadap setiap item-item untuk masing-masing indikator tentang usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik.
Si : Standard deviasi tanggapan dari karyawan terhadap setiap item-item
untuk masing-masing indikator tentang usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik.
n : Jumlah objek sampel yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI
: Nilai rata-rata batas standard atau batas minimal sebesar 3 sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
Berdasarkan rumusan hipotesis statistik di atas (rumus 3) yang akan diuji dalam H1 adalah apakah rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3
sehingga satu arah, maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik t pihak kiri (one tailed-left)
4. Menentukan nilai t tabel
Untuk mengetahui nilai t tabel digunakan tabel distribusi t dengan α = 5% (one
tail) dengan derajat bebas (db)= n– 2. Tabel selengkapnya dalam Lampiran 4 5. Pengambilan keputusan
Dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel :
x Jika nilai thitung≤ -ttabel, maka H0 ditolak, artinya rata rata dari
tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI
x Jika nilai thitung< nilai ttabel maka H0 diterima, artinya rata rata dari
tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI (Uyanto 2009)
Analisis Lanjut Kategori Permasalahan
Analisis lanjut ini dilakukan untuk mengkategorikan dari setiap permasalahan berdasarkan hasil statistik uji-t student satu sampel, kemudian berdasarkan dari tanggapan responden dicari nilai skor dari setiap jawaban responden dan kemudian dilakukan penilaian kategori terhadap permasalahan berdasarkan hasil statistik uji-t student tersebut. Untuk memudahkan penilaian skor tersebut, maka digunakan perhitungan interval untuk menentukan panjang kelas interval. Menurut Panuju (2009) “Bahwa untuk menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :
1. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.
2. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan dikali jumlah responden.
3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum.
23
Penentuan kategori dalam nilai skor dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Skor minimum = skor minimum × jumlah pertanyaan × jumlah responden 2. Skor maksimum = skor maksimum × jumlah pertanyaan × jumlah responden 3. Rentang = Skor maksimum skor minimum
4. Panjang interval =
...(4) Rumus 4 digunakan untuk mengetahui peringkat permasalahan evaluasi heuristik untuk item pada masing-masing indikator tersebut masuk dalam kategori tingkat permasalahan harus diperbaikiterhadap penggunaan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir penelitian diawali dengan munculnya keluhan dari para pegawai menggunakan SIM penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan Nasional RI dalam proses penginputan data koleksi. Selain itu, sebuah basisdata dalam siklus hidupnya harus menjalani tahapan system development life cycle agar tetap berjalan optimal dan menjamin informasi yang dihasilkan adalah akurat dan sesuai kebutuhan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan maka dipandang perlu untuk melakukan Backward Requirement Analysis dengan menggunakan kajian usabilitas dari Nielsen (2012) dengan pendekatan evaluasi heuristik dari Jacob Nielsen (1995b) pada SIM penerimaan koleksi deposit. Evaluasi dengan menilai dari faktor kemudahan mempelajari aplikasi, efektifitas, efisiensi, kemudahan penggunaan dan kepuasan dalam penggunaan aplikasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Kerangka berfikir dituangkan dalam Gambar 9.
24
Gambar 9 Kerangka pemikiran
Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kemanfaatan (usabilitas) pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada Kelompok Penerimaan, Pemantauan, dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Subjek penelitian ini adalah staf yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI di Kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI. Tahapan penelitian digambarkan pada Gambar 10.
Identifikasi
25 Gambar 10 Langkah-langkah penelitian
1. Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah yaitu kegiatan menelaah masalah yang ada pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Selain itu dalam suatu siklus hidup sistem perlu dilakukan evaluasi ketika SIM telah digunakan.
2. Setelah mengetahui masalah yang ada kemudian ditentukan cara evaluasi yaitu menilai sistem informasi menurut komponen usabilitas.
3. Komponen usabilitas kemudian dijabarkan dan diuji dengan menggunakan evaluasi heuristik dari Nielsen (1995) yaitu menguji SIM Penerimaan Koleksi Deposit. Kuisioner diadaptasi dari heuristic evaluation-checklist system (1995). Kuisioner evaluasi heuristik disesuaikan dengan kondisi SIM Penerimaan Koleksi Deposit.
4. Sumber data berasal dari angket yang disebarkan kepada staf Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dalam pekerjaan sehari-harinya. Angket disebar dengan bantuan Google Doc kemudian ditabulasi data menggunakan Microsoft Excel. Selain itu dilakukan juga mapping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan nomor indikator pertanyaan pada angket untuk memudahkan penilaian permasalahan.
5. Setelah hasil data terkumpul kemudian dilakukan analisis yaitu Uji Instrumen Kuisioner yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, Analisis Deskriptif, Analisis Verifikatif yaitu uji–t student dan Analisis Lanjut dengan bantuan SPSS 22.
6. Setelah dilakukan analisis data dari uji instrument dan analisis lanjut maka didapatkanlah item bermasalah di SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Kemudian disusunlah rekomendasi untuk dapat dijadikan bahan rekomendasi perbaikan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI agar menjadi sistem informasi manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan staf Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI.
Sampel Penelitian
26
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis (kuisioner) kepada responden (staf) untuk dijawab. Pernyataan yang digunakan dalam kuesioner menggunakan skala likert lima poin seperti dijabarkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Bobot jawaban responden (diadaptasi dari Galitz (2002))
Jawaban Nilai
Tidak ada masalah 1
Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki 2 Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah 3
Masalah yang perbaikan menjadi prioritas 4
Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi prioritas utama 5
Jenis dan Sumber Data
Data diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua jenis data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer diambil dari hasil kuisioner yang diisi karyawan kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi, atau hal yang berkaitan dengan masalah penelitian yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional.
2. Data sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber yang dapat diperoleh, yaitu dari jurnal, buku, penelitian terdahulu, dan media internet yang berkaitan dengan topik penelitian untuk
mencari dan mengumpulkan berbagai bacaan dan mencari berupa data yang berkaitan dengan masalah penelitian menyangkut evaluasi terhadap usabilitas
SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik.
Analisis Data
27 Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Data diolah menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 22.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab hasil penelitian dan pembahasan ini akan diuraikan hasil penelitian dan menganalisisnya dari data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian dilakukan untuk mengetahui tanggapan persepsi dari responden yaitu karyawan Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI khususnya yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi terkait dengan tingkat kepuasan pengguna terhadap SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Dalam penelitian ini terhimpun sebanyak 17 responden yang telah memenuhi syarat karena telah mengisi secara lengkap lembar kuesioner yang telah diberikan untuk dapat dilakukan analisis pada penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif dan verifikatif untuk menguji hipotesis yang terdiri dari dua kategori yaitu apakah terdapat perbaikan atau tidak ada perbaikan pada Usabilitas SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI berdasarkan pendekatan evaluasi heuristik. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang berkaitan dengan kemanfaatan (usabilitas) pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI di Kelompok Penerimaan, Pemantauan, dan Evaluasi Sub Direktorat Deposit Perpustakaan Nasional RI tersebut melalui penyebaran angket (kuesioner) kepada responden. Penulis menyebarkan angket kepada 17 responden staf yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Angket diadaptasi dari Xerox Heuristic Evaluation – A System Checklist
28
Untuk mempermudah pada tahap penilaian per-komponen usabilitas maka dilakukan terlebih dahulu mapping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan nomor indikator pertanyaan pada angket. Mapping tersaji pada Tabel 4
Tabel 4 Mapping antara komponen usabilitas, evaluasi heuristik dan nomor indikator pertanyaan pada angket
Komponen Usabilitas
Indikator Evaluasi Heuristik Nomor Indikator pertanyaan Mudah dipelajari Visibilitas status sistem
Pencocokan antara sistem dan dunia nyata Konsistensi dan standar Efisiensi Visibilitas status sistem
Kendali pengguna dan kebebasan Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan
1 3 7 Mudah diingat Fleksibilitas dan efisiensi penggunaan 7 Pencegahan
kesalahan
Pencegahan kesalahan
Membantu pengguna mengenali,
mendiagnosa, dan memperbaiki kesalahan
5 9
Memuaskan Estetika dan disain minimalis 8
Bantuan dan dokumentasi 10
Kemudian jawaban responden dari sejumlah pertanyaan dalam angket yang disebarkan, dipaparkan dengan cara ditabulasikan, dianalisis berdasarkan frekuensi yang paling sering muncul kemudian dipersentasekan. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah menginterpretasikan dan memahami hasil pembahasan. Hasil angket terlampir pada Lampiran 2.
Uji Validitas
Dalam penelitian ini validitas dilakukan untuk menguji valid atau tidak setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya, dengan tujuan untuk menghitung korelasi di antara masing-masing pertanyaan (item) dengan skor total.Pengujian validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam angket dapat dikategorikan valid atau tidak untuk digunakan dalam mengukur kemanfaatan (usabilitas) pada suatu aplikasi SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
29 dengan total skor item dan lebih tinggi dari interkorelasi antar item, maka menunjukkan ke-validan dari instrumen tersebut. Dengan demikian menurut Kaplan dan Saccuzzo (1993) suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan rumus korelasi pearson product moment dalam Rumus 1. Setelah data dari variabel diinterpretasikan ke dalam bentuk tabulasi atau ditabulasikan, data diuji dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu variabel, untuk kemudian mengkorelasikan skor variabel dengan skor total. Berdasarkan data hasil pengujian validitas, data tersebut dibandingkan dengan tingkat signifikan r kritis = 0.30. Apabila alat ukur berada < 0.30 maka data dinyatakan tidak valid dan jika alat ukur > 0.3 maka data dinyatakan valid. Uji validitas pada keseluruhan item tersedia pada lampiran 3. Tabel 5 menunjukan hasil analisis uji validitas dengan menggunakan SPSS 22.00 for windows yang hasil perhitungannya menunjukan tidak masuk kategori valid karena hasil perhitungan indeks validitasnya kurang dari nilai batas 0.300.
Tabel 5 Hasil uji validitas yang termasuk dalam kategori tidak valid
No Item
Indeks Validitas (Korelasi)
Nilai
Batas Keterangan
Item 1.6 :Penggunaan istilah pada penamaan menu sesuai dengan tugas
pengguna 0.213 0.300 Tidak Valid
Item 2.1: Bentuk ikon mudah dipahami
dan dimengerti maksudnya -0.135 0.300 Tidak Valid Item 3.1 :Sistem menggunakan scroll
bar (kontrol penggulung yang terdapat di sisi suatu jendela)yang memudahkan pengguna untuk mengatur tampilan windows pada layar
0.261 0.300 Tidak Valid
Item 3.2 :Sistem menunggu tanda dari pengguna sebelum mulai melakukan
proses ketika pekerjaan selesai 0.282 0.300 Tidak Valid Item 3.3 :Pengguna dapat membatalkan
operasi yang sedang berlangsung -0.049 0.300 Tidak Valid item 4.10 : Sistem memberikan suara
30
umpan balik positif, keras untuk kondisi dalam kesalahan
item 4.13 : Bahasa perintah sudah
sesuai 0.255 0.300 Tidak Valid
Item 6.1 :Tampilan data dimulai di
sudut kiri atas layar 0.209 0.300 Tidak Valid
Item 6.2 :Tampilan teks mudah dibaca
-0.078 0.300 Tidak Valid Data pada Tabel 5 menunjukan bahwa 9 item angket memiliki koefisien validitas lebih kecil dari r kritisnya yaitu 0.3, sehingga dapat disimpulkan bahwa 9 item tidak valid yang berarti item tersebut tidak diikutsertakan dalam analisis sedangkan 57 item instrumen dinyatakan lainnya dinyatakan valid, yang berarti item yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur indikator tersebut dapat mewakilkan teori dan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga dapat diikut sertakan pada analisis selanjutnya.
Hasil Uji Reliabilitas
Analisis reliabilitas merupakan salah satu ciri utama instrumen pengukuran yang baik. Reliabilitas sering disebut juga sebagai keterpercayaan, keandalan, keajegan, konsisten dan sebagainya, namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pada
penelitian ini digunakan metode pengukuran reliabilitas alpha cronbach, dengan kriteria besarnya koefisien reliabilitas minimal berdasarkan Kaplan dan
Saccuzzo (1993) harus dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah lebih besar sama dengan 0.7 (alpha cronbach ≥ 0.7) yang berarti bahwa secara keseluruhan alat ukur telah memiliki konsistensi.
Berdasarkan hasil uji realiabilitas menggunakan Rumus 2 dan dibandingkan kepada Tabel 2, diketahui bahwa pada variabel usabilitas pendekatan heuristik, seluruh item dalam indikator angket adalah reliabel karena nilai koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0.70 yaitu 0.928.
Analisis Deskriptif
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
31 Responden didata menurut jenis kelamin. Tujuannya untuk mengetahui kisaran jenis kelamin responden. Hasil pengolahan data mengenai responden menurut jenis kelamin tersaji dalam Tabel 6.
Tabel 6 Data responden berdasarkan jenis kelamin No Jenis Kelamin Jumlah %
1 Perempuan 12 70.6
2 Laki-laki 5 29.4
Jumlah 17 100.0
Berdasarkan data pada Tabel 6, dari jumlah 17 responden yang menjadi objek penelitian diketahui bahwa mayoritas dari responden staf yang telah menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 12 orang atau sekitar 70.6% dari jumlah keseluruhan responden. Hal tersebut dapat dikarenakan jumlah staf pegawai perempuan lebih banyak daripada laki-laki pada staf Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI.
Responden didata menurut usia. Tujuannya untuk mengetahui kisaran usia responden. Hasil pengolahan data mengenai responden menurut usia tersaji dalam Tabel 7
Tabel 7 Data responden berdasarkan umur
No Usia Jumlah %
1 < 30 Tahun 3 17.6
2 30-40 Tahun 5 29.4
3 >40 Tahun 9 53.0
Jumlah 17 100.0
Berdasarkan data pada Tabel 7 dari 17 responden yang menjadi objek penelitian dapat terlihat bahwa umur yang lebih mendominasi yaitu pada kisaran umur diatas 40 tahun sebanyak 9 orang atau sekitar 53.0% dari jumlah keseluruhan responden sedangkan umur dibawah 30 tahun yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 17.6% dari jumlah keseluruhan responden. Hal tersebut dapat dikarenakan jumlah penambahan pegawai baru usia muda pada staf Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI masih sedikit.
Responden didata menurut lama bekerja. Tujuannya untuk mengetahui kisaran masa kerja responden di Perpustakaan Nasional RI. Hasil pengolahan data mengenai responden menurut masa kerja tersaji dalam Tabel 8
Tabel 8 Data responden berdasarkan masa kerja
No Masa Kerja Jumlah %
1 < 10 Tahun 8 47.1
2 10-20 Tahun 4 23.5
32
Jumlah 17 100.0
Berdasarkan data pada Tabel 8, dari 17 responden yang menjadi objek penelitian dapat terlihat bahwa masa kerja yang lebih mendominasi yaitu pada kisaran masa kerja di bawah 10 tahun sebanyak 8 orang atau sekitar 47.1% dari jumlah keseluruhan responden sedangkan masa kerja 10-20 tahun yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 23.5% dari jumlah keseluruhan responden.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada 17 sampel responden pada staf Sub Direktorat Deposit Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI khususnya yang menggunakan SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI pada kelompok Penerimaan, Pemantauan dan Evaluasi terkait dengan tingkat kepuasan pengguna terhadap SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI dengan memberikan kuesioner yang terdiri dari 66 pertanyaan pada variabel usabilitas pendekatan heuristik dengan 10 indikator yang akan dievaluasi, dimana dari setiap pertanyaan mempunyai 5 alternatif jawaban yang diberi nilai. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner, maka dapat dilakukan analisis deskriptif mengenai rata-rata dari masing-masing indikator per-item dapat dijelaskan dalam Tabel 9.
Tabel 9 Analisis desktitif variabel penelitian
Indikator Item Nilai
rata-rata 1. Indikator Visibilitas Status
Pada Sistem
Tertinggi : 1.7 Waktu respon
pencarian yang cepat 2.6471 Terendah : 1.1 Tampilan
dimulai dengan judul yang menggambarkan isi layar
1.3529 2. Indikator Kecocokan Antara
SIM Penerima Koleksi Deposit dan Dunia Nyata
Tertinggi : 2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya
2.4706
Terendah : 2.1 Bentuk ikon mudah dipahami dan dimengerti maksudnya
1.1765 3. Indikator Kebebasan dan
Pengendali Pengguna Sistem
Tertinggi : 3.4 Pengguna dapat menyalin dan
memodifikasi data yang ada (copy-paste)
2.4706 Terendah : 3.3 Pengguna
dapat membatalkan operasi yang sedang berlangsung
33
Indikator Item Nilai
rata-rata dan Baku sesuai dengan struktur tugas
Terendah : 4.1 Ikon
mempunyai label 1.2941
5. Indikator Pencegahan dan Pengenalan Kesalahan
Tertinggi : 5.6 Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian
2.6471
Terendah : 5.2 Pesan kesalahan benar secara tata bahasa
2.0000 6. Indikator Mudah Dikenal
Dibandingkan Mengingat
Tertinggi : 6.4 Perubahan warna yang menunjukan item tersebut telah dipilih (tombol yang tidak dipilih menjadi redup)
2.4118
Terendah : 6.2 Tampilan teks
mudah dibaca 1.0588
7. Indikator Fleksibel dan Efisien Dalam Penggunaan
Tertinggi : 7.5 Pengguna cukup menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse
2.8824 Terendah : 7.2 Sistem secara
otomatis akan masuk pada keadaan awal
1.4118 8. Indikator Instruksi Sederhana
dan Jelas
Tertinggi : 8.1 Hanya informasi penting saja yang ditampilkan pada layar
2.2353 Terendah : 8.2 Ruas tabel
disajikan dengan bahasa yang jelas dan singkat
Tertinggi : 9.3 Pesan
kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan
2.5882 Terendah : 9.1 Sistem
memiliki suara peringatan yang ditampilkan (misalkan : beep) apabila terdapat
kesalahan
2.0000
10. Indikator Ada Bantuan dan Dokumentasi Dalam Sistem
Tertinggi : 10.1 Terdapat menu HELP dalam memandu pengguna
3.4118 Terendah : 10.3 Pengguna
dapat dengan muda berpindah dari menu HELP ke
34
Indikator Item Nilai
rata-rata pendarian dengan mudah atau
melanjutkan pekerjaan
Analisis Verifikatif Dengan Statistik Uji-t Student Satu Sampel
Dalam melakukan penilaian evaluasi heuristik, evaluator akan menilai masing-masing item pertanyaan untuk setiap indikator usabilitas dalam kuesioner, dengan melakukan pengujian hipotesis yaitu membandingkan nilai rata-rata masing masing item pertanyaan setiap indikator usabilitas terhadap nilai batas standard atau batas minimal sebesar 3 yang diambil dari nilai tengah rata-rata angket sebagai penilaian yang menunjukan tingkat permasalahan yang perlu perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI, dimana hipotesis yang akan di uji dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho : ≥ 3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih besar sama dengan 3, artinya terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI
H1: <3, artinya rata rata dari tanggapan responden lebih kecil dari 3, artinya
tidak terdapat masalah pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI
dimana α=5% dan i= 1,2,3,…,57
Berdasarkan Rumus 3 dari Walpole et al (2012), untuk pengujian hipotesis rata-rata satu pihak baik uji pihak kanan ataupun pihak kiri, apabila nilai dari σ2 tidak diketahui maka menggunakan statistik uji-t student (Rumus 3) dengan hasil untuk masing-masing item setiap indikator-indikator usabilitas. Hasil perhitungan dengan dengan alpha (α)=0.05 dan derajat bebas (db)n-1 = 17-1 = 16 diperoleh
ttabel sebesar 1.75 dengan kriteria uji tolak H0 jika tHitung ≤ -tTabel(5%,16), terima H0
dalam hal lain. Jika nilai thitung< -tTabel(5%,16)= -1.75, maka Ho ditolak artinya tidak
ada masalah pada item SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI sedangkan jika nilai thitung> -tTabel(5%,16)= -1.75 maka Ho diterima yang
artinya ada masalah pada item SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Hasil perhitungan selengkapnya tersaji dalam Lampiran 4. Hasil perhitungan dengan hasil kriteria uji Ho diterima yang artinya bermasalah tersaji dalam Tabel 10.
Tabel 10 Hasil pengujian dengan perhitungan statistik uji t-student satu sampel dengan hasil uji Ho diterima
No 1 Visibilitas Status Pada
Sistem
1.7 Waktu respon pencarian yang cepat
-1.14 Ho Diterima 2 Kecocokan Antara
35 Dunia Nyata pengguna dan variabel
tugas sesuai dengan
4 Sistem Konsisten dan Baku
4.5 Struktur menu sesuai dengan struktur tugas
7 Fleksibel dan Efisien Dalam Penggunaan
36 HELP dalam memandu pengguna (bantuan HELP) apabila item yang dipilih
membingungkan
0.89 Ho Diterima
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis melalui uji-t student pada Tabel 10, maka didapat beberapa item pada masing-masing indikator usabilitas terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI.
Analisis Lanjut Kategori Permasalahan
Langkah selanjutnya adalah melakukan peringkat permasalahan evaluasi heuristik untuk item pada masing-masing indikator tersebut masuk dalam kategori tingkat permasalahan yang harus diperbaiki, sebelumnya terlebih dahulu menentukan kelas interval kategori menggunakan Rumus 4 sebagai berikut : 1. Nilai Skor maksimum = 5 × 1 × 17 = 85
2. Nilai Skor minimum = 1× 1 × 17 =17 3. Range / Rentang = 85 – 17 = 68
4. Banyak Kelas kategori = 5 kategori 5. Panjang interval kategori = =17
Berdasarkan perhitungan menggunakan Rumus 4 didapatlah kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik yaitu panjang interval setiap kategori sebanyak 17. Interval kategori setiap tingkat permasalahan lebih rinci disajikan dalam Tabel 11.
37
18 34 Sedikit masalah yang tidak perlu diperbaiki
35 51 Masalah kecil yang perbaikannya menjadi prioritas rendah
52 68 Masalah yang perbaikan menjadi prioritas sedang 69 85 Masalah yang harus segera diperbaiki dan menjadi
prioritas utama
Berdasarkan Tabel 11, kita dapat memberikan penilaian kategori tingkat permasalahan evaluasi heuristik pada hasil pengujian hipotesis melalui uji-t student satu sampel sebelumnya, didapatkan beberapa item pada masing-masing indikator-indikator usabilitas yang terdapat permasalahan yang perlu tindak lanjut perbaikan pada SIM Penerimaan Koleksi Deposit di Perpustakaan Nasional RI. Masing-masing item yang bermasalah dihitung nilai skor per itemnya kemudian nilai skor dibandingkan kepada Tabel 11 maka didapat penilaian tingkat permasalahan evaluasi heuristik berdasarkan nilai skor dari masing-masing indikator tersebut. Untuk lebih jelas perhitungan nilai skor indikator-indikator usabilitas yang terdapat permasalahan dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil perbandingan antara nilai skor dan Tabel 11 yaitu kategori tingkat permasalahan terbagi dalam Tabel 12.
Tabel 12 Penilaian tingkat permasalahan evaluasi heuristik No
Indikator Indikator Item
Nilai Skor
Kategori Tingkat Permasalahan 1 Visibilitas Status
38 No
Indikator Indikator Item
Nilai
39 No
Indikator Indikator Item
Nilai HELP ke pencarian dengan mudah atau
Berdasarkan temuan permasalahan pada Tabel 12, maka disusunlah rekomendasi perbaikan sistem informasi manajemen penerimaan koleksi deposit di Perpustakaan nasional RI. Tabel 13 menyajikan rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai acuan
Tabel 13 Rekomendasi perbaikan sistem
Item Rekomendasi
1.7 Waktu respon pencarian yang cepat
Perbaikan respon pencarian data agar lebih cepat lagi dengan cara optimasi query yang melibatkan tabel-tabel terkait data yang dicari dengan melakukan peng-indexan berdasarkan ID tag.
2.4 Penempatan menu disusun dalam cara paling logis, berdasarkan pengguna dan variabel tugas sesuai dengan langkah kerja sebenarnya
40
Item Rekomendasi
3.4 Pengguna dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada
Penambahan kemampuan sistem agar dapat menyalin dan memodifikasi data yang ada dengan menambah menu yang sesuai dan menambah pernyataan query untuk salindata dari entri sebelumnya.
4.5 Struktur menu sesuai dengan struktur tugas
Perbaikan penyusunan dan penggunaan fitur disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sesuai dengan user id dan otoritas pekerjaan di sistem tersebut.
5.4 Pesan kesalahan menunjukkan penyebab masalah
Perbaikan kemampuan sistem agar dapat mengidentifikasi penyebab error dan memberikan message box pesan error penyebab kesalahan ketika pengguna melakukan kesalahan. Misalnya sistem harus dapat mendeteksi “double regist”.
Perbaikan dilakukan dengan menambah kode program untuk dapat mengidentifikasi penyebab error pada sistem.
5.6 Sistem secara otomatis memiliki usulan terkait dengan kesalahan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian
Penambahan kemampuan sistem agar memiliki fitur KAMUS yang berisi usulan terkait dengan penulisan/ peristilahan di kotak pencarian untuk menghindari kesalahan penulisan
5.7 Sistem memiliki peringatan dini apabila pengguna melakukan kesalahan
Perbaikan sistem agar memberikan peringatan ketika pengguna melakukan kesalahan misalkan dengan memunculkan pesan message box dan tanda aklamasi.
7.5 Pengguna cukup
menggunakan keyboard tanpa bantuan mouse
Penambahan kemampuan sistem sehingga tombol fungsi dalam keyboard dapat digunakan dalam menggunakan sistem. 9.2 Terdapat pesan kesalahan
yang jelas yang diakibatkan dari kesalahan pengguna sehingga pengguna mengerti kesalahan yang telah diperbuat
Penambahan kemampuan sistem untuk memberikan peringatan yang berisi message box pesan kesalahan yang jelas dan dapat dimengerti kepada pengguna ketika pengguna melakukan kesalahan baik dengan tulisan maupun tanda aklamasi.
9.3 Pesan kesalahan memberikan saran kepada pengguna apa yang seharusnya dilakukan
Penambahan kemampuan sistem memberikan saran dan jalan keluar ketika pengguna melakukan kesalahan dengan menampilkan message box. Message box tersebut mengeluarkan pesan yang dapat dimengerti dan dapat mengarahkan pengguna mendapatkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi