Katalog: 3205014
DATA DAN INFORMASI
KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2016
DATA DAN INFORMASI
KEMISKINAN
KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2016
DATA DAN INFORMASI KEMISKINAN
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016
ISSN: 2087-2216
Nomor Publikasi: 04340.1701
Katalog: 3205014
Ukuran Buku: 16,5 cm x 22 cm
Jumlah Halaman: vi + 19
9
halaman
Naskah:
Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial
Gambar Kulit:
Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial
Diterbitkan oleh:
© Badan Pusat Statistik
Dicetak oleh: CV. Nario Sari
...
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,
dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
iii
KATA PENGANTAR
Kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi
perhatian serius dari pemerintah. Salah satu aspek penting dalam mendukung
Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah penyediaan data kemiskinan yang
akurat dan tepat sasaran. Setiap tahun, BPS berupaya menyajikan data terkait
kemiskinan salah satunya melalui publikasi
”
Data dan Informasi Kemiskinan
Kabupaten/Kota
”
.
Publikasi ”Data dan Informas
i Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun
2016
”
berisi data dan informasi mengenai kemiskinan serta indikator/variabel
lain yang terkait dengan isu kemiskinan untuk tingkat kabupaten/kota dan
provinsi. Data dan informasi yang tersaji pada publikasi ini merupakan hasil
penghitungan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) periode Maret
2016.
Diharapkan
publikasi
”Data
dan
Informas
i
Kemiskinan
Kabupaten/Kota Tahun 2016
”
dapat memberikan informasi yang memadai bagi
semua pihak yang berkepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangsih dalam penyelesaian publikasi ini. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan
publikasi yang akan datang.
Jakarta, Juli 2017
Kepala Badan Pusat Statistik
ii
v
DAFTAR ISI
Halaman
KataPengantar
………..
i
Daftar Isi
………
..
iii
I
Pendahuluan
……….
.
1
II
Metode Penghitungan Kemiskinan Tingkat Kabupaten/Kota.
1
III
Konsep dan Definisi…..………..
4
KEMISKINAN
Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P
1, P
2, dan Garis
Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016...
9
PENDIDIKAN
Tabel 2.1. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut
Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang Ditamatkan, Tahun
2016
………
...
27
Tabel 2.2. Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah Penduduk
Miskin Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Umur,
Tahun 2016...
47
KETENAGAKERJAAN
Tabel 3.1. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut
Kabupaten/Kota dan Status Bekerja, Tahun 2016
………
..
69
Tabel 3.2. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut
Kabupaten/Kota dan Sektor Bekerja, Tahun 2016
……….
89
PENGELUARAN PERKAPITA
Tabel 4.
Persentase Pengeluaran Perkapita untuk Makanan Menurut
Kabupaten/Kota dan Status Miskin, Tahun 2016...
111
KESEHATAN
Tabel 5.
Persentase Perempuan berstatus Miskin Usia 15-49 Tahun
yang Menggunakan Alat KB dan Persentase Balita di Rumah
Tangga Miskin yang Telah Diimunisasi Menurut
v
i
FASILITAS PERUMAHAN
Tabel 6.
Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Air
Layak dan Jamban Sendiri/Bersama Menurut
Kabupaten/Kota dan Status Miskin, Tahun
2016
……….………
...
155
PROGRAM PEMERINTAH
Tabel 7.
Persentase Rumah Tangga Miskin yang Pernah Membeli
Beras Raskin, Rata-rata Jumlah Beras Raskin, dan Rata-rata
Harga Pembelian Raskin Menurut Kabupaten/Kota, Tahun
2016
………..
...
177
Daftar Pustaka……….
197
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 1
DATA DAN INFORMASI KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang
menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek
penting untuk mendukung Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah
tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Pengukuran
kemiskinan yang dapat dipercaya dapat menjadi instrumen tangguh bagi
pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup
orang miskin. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk
mengevaluasi
kebijakan
pemerintah
terhadap
kemiskinan,
membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan
target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi
mereka.
Badan Pusat Statistik (BPS) pertama kali melakukan penghitungan jumlah
dan persentase penduduk miskin pada tahun 1984. Pada saat itu
penghitungan jumlah dan persentase penduduk miskin mencakup periode
1976-1981 dengan menggunakan data modul konsumsi Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas). Sejak tahun 1984, setiap tiga tahun sekali BPS
secara rutin mengeluarkan data jumlah dan persentase penduduk miskin.
Sampai dengan tahun 1987, informasi mengenai jumlah dan persentase
penduduk miskin hanya disajikan untuk tingkat nasional yang dipisahkan
menurut daerah perkotaan dan perdesaan. Pada tahun 1990, informasi
mengenai penduduk miskin sudah dapat disajikan sampai tingkat provinsi
meskipun beberapa provinsi masih digabung. Provinsi-provinsi gabungan
tersebut antara lain: Provinsi Jambi, Bengkulu, Timor Timur, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku
dan Papua. Selanjutnya sejak tahun 1993, informasi mengenai jumlah dan
persentase penduduk miskin sudah dapat disajikan untuk seluruh provinsi.
Selanjutnya, sejak tahun 2002 BPS telah menyajikan data dan informasi
kemiskinan untuk tingkat kabupaten/kota.
II. METODE PENGHITUNGAN KEMISKINAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA
KONSEP
BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (
basic
needs approach)
dalam mengukur kemiskinan
.
Dengan pendekatan ini,
kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
2 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur
dari sisi pengeluaran.
SUMBER DATA
Sumber data yang digunakan untuk menghitung kemiskinan di tingkat
kabupaten/kota tahun 2016 adalah data Susenas Konsumsi Pengeluaran
Maret 2016.
Penimbang yang digunakan dalam penghitungan kemiskinan kabupaten/
kota tahun 2016 ini menggunakan hasil proyeksi penduduk dari data
Sensus Penduduk 2010
TEKNIK PENGHITUNGAN INDIKATOR KEMISKINAN
A.
Penghitungan Indikator Kemiskinan Provinsi
Tahap pertama adalah menentukan penduduk referensi yaitu 20 persen
penduduk yang berada di atas Garis Kemiskinan Sementara (GKS). GKS
adalah GK periode lalu yang di-
inflate
dengan inflasi umum (IHK). Dari
penduduk referensi ini kemudian dihitung Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).
GKM adalah jumlah nilai pengeluaran dari 52 komoditi dasar makanan
yang riil dikonsumsi penduduk referensi yang kemudian disetarakan
dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Penyetaraan nilai pengeluaran
kebutuhan minimum makanan dilakukan dengan menghitung harga
rata-rata kalori dari ke-52 komoditi tersebut.
Selanjutnya GKM tersebut disetarakan dengan 2100 kilokalori dengan
mengalikan 2100 terhadap harga implisit rata-rata kalori menurut daerah
dari penduduk referensi.
GKNM merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari
komoditi-komoditi non-makanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan. Nilai kebutuhan minimum per
komoditi/sub-kelompok non-makanan dihitung dengan menggunakan suatu rasio
pengeluaran komoditi/sub-kelompok tersebut terhadap total pengeluaran
komoditi/sub-kelompok yang tercatat dalam data Susenas modul
konsumsi. Rasio tersebut dihitung dari hasil Survei Paket Komoditi
Kebutuhan Dasar 2004 (SPKKD 2004), yang dilakukan untuk
mengumpulkan data pengeluaran konsumsi rumahtangga per komoditi
non-makanan yang lebih rinci dibandingkan data Susenas modul konsumsi.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 3
GK merupakan penjumlahan dari GKM dan GKNM. Penduduk yang
memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah GK
dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Selanjutnya dihitung jumlah penduduk di bawah GK untuk tingkat
kabupaten/kota.
B.
Penghitungan Indikator Kemiskinan Kabupaten/Kota
Dalam menghitung GK pada level kabupaten/kota tidak dapat dilakukan
seperti pada penghitungan kemiskinan di provinsi. Hal ini disebabkan oleh:
a.
Keterbatasan jumlah sampel untuk populasi referensi di level
kabupaten/kota.
b.
Estimasi di tingkat kabupaten/kota tidak dapat dibedakan berdasarkan
perkotaan dan perdesaan.
Pendekatan dalam menghitung kemiskinan kabupaten/kota adalah sebagai
berikut:
a.
Menentukan Garis Kemiskinan Sementara (GKS) untuk tingkat
Kabupaten/Kota dengan cara:
Dimana:
= Garis kemiskinan sementara kabupaten/kota ke-
i
di
provinsi ke-
j
di tahun
t
= Garis kemiskinan kabupaten/kota ke-
i
di provinsi ke-
j
di
tahun
t-1
= Elastisitas provinsi ke-
j
(rasio antara pertumbuhan garis
kemiskinan provinsi ke-
j
terhadap inflasi provinsi ke
-j
)
= Inflasi kabupaten/kota ke-
i
di provinsi ke-
j
Catatan:
Untuk mencari GKS pada tingkat Kabupaten ke-
i
digunakan
elatisitas provinsi ke-
j
di level perdesaan.
Untuk mencari GKS pada tingkat Kota ke-
i
digunakan elatisitas
provinsi ke-
j
di level perkotaan.
𝐺𝐾𝑆
𝑖𝑗𝑡=
𝐺𝐾
𝑖𝑗𝑡𝑥
(1 +
𝐸
𝑗𝑥
𝐼
𝑖𝑗))
4 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Untuk kabupaten/kota yang bukan kota inflasi, laju inflasinya
diperoleh dari kabupaten/kota yang berdekatan (pendekatan
sister city).
b.
Menentukan P
0sementara kabupaten/kota ke-
i
di provinsi ke-
j
yaitu
dengan cara mengalikan pertumbuhan P
0provinsi ke-
j
periode
t
ke
t-1
dengan P
0kabupaten ke-
i
pada tahun
t-1.
c.
Menetapkan Garis Kemiskinan dengan cara menari titik potong antara
GKS dan P
0sementara.
d.
Menghitung indikator kemiskinan dengan menggunakan formulasi FGT.
e.
Melakukan prorate jumlah penduduk miskin kab/kota agar sama
dengan angka provinsi yang telah dirilis sebelumnya.
III. KONSEP DAN DEFINISI
PENDIDIKAN
Pendidikan yang ditamatkan
adalah ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki
oleh penduduk miskin berumur 15 tahun ke atas. Publikasi ini
mengelompokkan pendidikan yang ditamatkan menjadi tiga, yaitu SD ke
bawah (tidak mempunyai ijazah), mempunyai ijazah SD atau SMP, dan
mempunyai ijazah SMA atau ijazah perguruan tinggi.
Angka melek huruf
adalah proporsi penduduk miskin yang dapat
membaca dan menulis kalimat sederhana dalam aksara tertentu, yaitu
huruf latin, huruf arab, atau huruf lainnya. Publikasi ini menyajikan angka
melek huruf penduduk miskin untuk kelompok umur 24 tahun dan
15-55 tahun.
Angka partisipasi sekolah
adalah proporsi dari penduduk miskin yang
masih bersekolah. Publikasi ini menyajikan angka partisipasi sekolah
penduduk miskin pada kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15 tahun
sehingga dapat digunakan untuk memantau pelaksanaan program wajib
belajar 9 tahun diantara penduduk miskin berusia sekolah.
KETENAGAKERJAAN
Bekerja
adalah kegiatan penduduk miskin dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan yang dilakukan
paling sedikit selama satu jam berturut-turut dalam seminggu terakhir.
Bekerja di sektor informal
adalah penduduk miskin yang mempunyai
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 5
berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas,
atau pekerja keluarga/tidak dibayar.
Bekerja di sektor formal
adalah penduduk miskin yang mempunyai
status/kedudukan dalam pekerjaan utamanya adalah bekerja dibantu
buruh tetap/buruh dibayar atau buruh/karyawan/pegawai.
Bekerja di sektor pertanian
adalah penduduk miskin yang bekerja di
sektor pertanian tanaman padi, dan palawija, hortikultura, perkebunan,
perikanan, peternakan, kehutanan dan pertanian lainnya.
Bekerja di sektor bukan pertanian
adalah penduduk miskin yang
bekerja selain di sektor pertanian, seperti pertambangan dan penggalian,
industri pengolahan, listrik dan gas, konstruksi/bangunan, perdagangan,
hotel dan rumah makan, transportasi, keuangan, jasa atau lainnya.
Tidak bekerja
adalah penduduk miskin yang menjadi pencari
pekerjaan/menganggur dan bukan angkatan kerja (penduduk miskin yang
tidak bekerja maupun tidak mencari pekerjaan).
PENGELUARAN PER KAPITA UNTUK MAKANAN
Persentase pengeluaran per kapita untuk makanan
adalah total
pengeluaran perkapita/bulan untuk makanan dibagi dengan banyaknya
anggota rumah tangga.
KESEHATAN
Pengguna alat kontrasepsi
adalah perempuan di rumah tangga miskin
berumur 15-49 tahun berstatus kawin, cerai hidup, cerai mati atau
pasangannya yang menggunakan alat keluarga berencana (KB) atau cara
tradisional guna menunda kehamilan. Alat KB atau cara tradisional
meliputi:
a.
Sterilisasi wanita/tubektomi/MOW
b.
Sterilisasi pria/vasektomi/MOP
c.
IUD/AKDR/spiral
d.
Suntikan
e.
Susuk KB/Implan
f.
Pil
g.
Kondom pria/karet KB
h.
Intravag/kondom wanita/diafragma
i.
Metode menyusui alami
j.
Pantang berkala/kalender
k.
Lainnya
6 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Imunisasi atau vaksinasi
adalah memasukkan kuman atau racun
penyakit tertentu yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh dengan cara
disuntik atau diteteskan dalam mulut dengan maksud agar terjadi
kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Persentase balita yang telah diimunisasi
adalah proporsi penduduk
berusia lima tahun ke bawah (balita) di rumah tangga miskin yang
setidaknya sudah mendapatkan salah satu dari imunisasi
Bacilius calmette
guerin
(BCG); difteri-pertusis-tetanus (DPT); polio, campak/morbili, dan
hepatitis B.
FASILITAS PERUMAHAN
Rumah tangga pengguna air layak
adalah rumah tangga miskin yang
menggunakan sumber utama air minum dari:
a.
Air terlindung yaitu leding meteran, leding eceran, dan sumur
bor/pompa, sumur terlindung, mata air terlindung yang jarak
penampungan kotoran/limbah ≥ 10 meter.
b.
Air terlindung tapi jarak ke penampungan kotoran/limbah < 10 meter/
air tidak
sustain
(air hujan)/ air tidak terlindung namun sumber
mandi/cuci/dll berasal dari air terlindung.
Rumah tangga pengguna jamban sendiri/bersama
adalah rumah tangga
yang menggunakan fasilitas tempat pembuangan air besar yang digunakan
oleh rumah tangga sendiri atau bersama dengan rumah tangga tertentu.
PROGRAM PEMERINTAH PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Rumah Tangga Miskin penerima Program Subsidi Beras Bagi
Masyarakat Berpendapatan Rendah (Program Raskin/Rastra)
adalah
rumah tangga miskin yang menerima program nasional beras miskin
(Raskin)/beras sejahtera (Rastra)
.
Program Raskin/Rastra adalah program
bantuan dari pemerintah untuk keluarga berpendapatan rendah yang
bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para Keluarga Sasaran
Penerima Manfaat (KPM) dalam memenuhi kebutuhan pangan khususnya
beras.
Kemiskinan
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 9
Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, P1, P2, dan
Garis Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
10 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 11
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
12 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 13
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
14 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 15
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
16 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 17
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
18 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 19
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
20 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 21
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
22 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 23
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 1.
24 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Sumber: Diolah dari Susenas Konsumsi dan Pengeluaran Maret 2016
Pendidikan
Lanjutan Tabel 2.1.
27 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Tabel 2.1. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Pendidikan yang Ditamatkan, Tahun 2016
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 28
No Kabupaten/Kota < SD Tamat 32 Kota Padangsidimpuan 12,02 48,89 39,08 33 Kota Gunungsitoli 26,56 46,88 26,56
Sumatera Utara 17,12 54,57 28,31
Lanjutan Tabel 2.1.
29 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 30
Lanjutan Tabel 2.1.
31 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Sumatera Selatan 26,68 55,72 17,60
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 32
Lanjutan Tabel 2.1.
33 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 34
Lanjutan Tabel 2.1.
35 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 36
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Banten 26,48 62,11 11,41
1 Jembrana 34,28 52,51 13,21 2 Tabanan 29,60 47,53 22,87 3 Badung 20,84 56,59 22,57
Lanjutan Tabel 2.1.
37 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Bali 35,83 46,68 17,49
1 Lombok Barat 44,83 41,53 13,64
Nusa Tenggara Barat 38,42 44,56 17,02
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 38
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Nusa Tenggara Timur 38,24 51,32 10,44
1 Sambas 42,40 46,15 11,45
Kalimantan Barat 40,31 47,10 12,59
1 Kotawaringin Barat 37,69 41,58 20,74 2 Kotawaringin Timur 24,35 60,30 15,35
Lanjutan Tabel 2.1.
39 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Kalimantan Tengah 25,24 57,41 17,35
1 Tanah Laut 32,20 47,40 20,40
Kalimantan Selatan 33,43 54,73 11,84
1 Paser 24,13 63,37 12,50 2 Kutai Barat 29,45 50,17 20,38
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 40
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Kalimantan Timur 22,35 53,26 24,39
1 Malinau 39,03 50,49 10,48 2 Bulungan 23,85 52,75 23,40 3 Tana Tidung 29,54 57,46 13,00 4 Nunukan 44,79 36,86 18,35 5 Kota Tarakan 32,76 44,74 22,50
Kalimantan Utara 33,24 46,66 20,10
1 Bolaang Mongondow 21,14 67,76 11,09 2 Minahasa 25,57 43,24 31,19 10 Bolaang Mongondow Selatan 36,88 48,94 14,18 11 Bolaang Mongondow Timur 40,00 48,33 11,68 12 Kota Manado 12,23 47,13 40,64 13 Kota Bitung 12,65 65,86 21,49 14 Kota Tomohon 19,89 48,41 31,71
Lanjutan Tabel 2.1.
41 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
SD/SLTP SLTA +
(1) (2) (3) (4) (5)
15 Kota Kotamobagu 23,86 60,39 15,75
Sulawesi Utara 25,59 50,75 23,66
1 Banggai Kepulauan 17,14 59,71 23,15 2 Banggai 21,31 60,65 18,04
Sulawesi Tengah 24,06 58,29 17,65
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 42
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Sulawesi Selatan 38,82 44,81 16,37
1 Buton 31,49 51,47 17,04
Sulawesi Tenggara 28,99 50,13 20,88
1 Boalemo 39,18 50,77 10,05 2 Gorontalo 42,49 47,78 9,74
Lanjutan Tabel 2.1.
43 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Gorontalo 40,03 48,05 11,92
1 Majene 32,74 51,91 15,34
Sulawesi Barat 38,97 49,71 11,32
1 Maluku Tenggara Barat 11,17 62,68 26,15 2 Maluku Tenggara 10,68 53,88 35,44
Maluku 17,71 55,39 26,89
1 Halmahera Barat 36,06 47,43 16,51 2 Halmahera Tengah 18,90 55,74 25,36 3 Kepulauan Sula 30,10 58,80 11,10 4 Halmahera Selatan 38,96 41,48 19,56
Lanjutan Tabel 2.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 44
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Maluku Utara 29,73 52,67 17,60
1 Fakfak 31,69 45,05 23,27
Papua Barat 23,21 44,89 31,90
Lanjutan Tabel 2.1.
45 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota < SD Tamat
Papua 54,70 31,74 13,56
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 47 Tabel 2.2. Angka Melek Huruf dan Angka Partisipasi Sekolah Penduduk Miskin
Menurut Kabupaten/Kota dan Golongan Umur, Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
48 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Angka Melek
15 Humbang Hasundutan 100,00 100,00 100,00 100,00
16 Pakpak Bharat 100,00 100,00 100,00 100,00
32 Kota Padangsidimpuan 100,00 100,00 100,00 100,00
33 Kota Gunungsitoli 100,00 99,57 100,00 100,00
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 49 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
50 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 51 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
52 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 53 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
54 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 55 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
56 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 57 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
58 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 59 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
60 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Angka Melek
Kalimantan Selatan 100,00 99,85 99,25 75,00
Kalimantan Timur 100,00 99,20 100,00 93,27
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 61 No Kabupaten/Kota
Angka Melek
10 Bolaang Mongondow Selatan 100,00 100,00 91,42 100,00
11 Bolaang Mongondow Timur 100,00 100,00 100,00 100,00
Lanjutan Tabel 2.2.
62 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 63 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
64 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 65 No Kabupaten/Kota
Lanjutan Tabel 2.2.
66 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota
Angka Melek Huruf
Angka Partisipasi Sekolah
15-24 th 15-55 th 7-12 th 13-15 th
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
21 Nduga 72,20 30,67 47,20 52,62
22 Lanny Jaya 77,58 31,14 62,59 64,22
23 Mamberamo Tengah 61,42 34,57 83,96 75,35
24 Yalimo 73,66 26,38 79,54 40,36
25 Puncak 61,51 24,25 46,44 10,03
26 Dogiyai 92,00 65,84 91,10 90,38
27 Intan Jaya 33,16 17,30 70,61 41,30
28 Deiyai 73,66 27,58 62,30 38,50
29 Kota Jayapura 100,00 96,70 99,36 100,00
Papua 81,21 56,82 75,29 69,34
Sumber: Diolah dari Susenas Kor Maret 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 69
Tabel 3.1. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Status Bekerja, Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
70 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
32 Kota Padangsidimpuan 48,55 20,51 30,94
33 Kota Gunungsitoli 31,19 54,02 14,79
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 71
Lanjutan Tabel 3.1.
72 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 73
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
Sumatera Selatan 37,99 41,28 20,73
Lanjutan Tabel 3.1.
74 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 75
Lanjutan Tabel 3.1.
76 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 77
Lanjutan Tabel 3.1.
78 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 79
Lanjutan Tabel 3.1.
80 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
Kalimantan Barat 30,45 54,69 14,86
1 Kotawaringin Barat 39,84 27,27 32,89
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 81
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
Kalimantan Tengah 39,16 40,67 20,17
Kalimantan Selatan 37,08 46,86 16,06
1 Paser 42,88 42,71 14,40
2 Kutai Barat 44,13 51,48 4,39
Lanjutan Tabel 3.1.
82 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
Kalimantan Timur 46,32 34,62 19,06
Kalimantan Utara 48,87 27,89 23,24
10 Bolaang Mongondow Selatan 49,40 42,57 8,03
11 Bolaang Mongondow Timur 42,30 48,33 9,38
12 Kota Manado 55,22 24,08 20,70
13 Kota Bitung 58,47 28,24 13,29
14 Kota Tomohon 48,59 38,06 13,36
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 83
Lanjutan Tabel 3.1.
84 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
Sulawesi Selatan 41,03 45,07 13,90
Sulawesi Tenggara 37,71 53,27 9,02
1 Boalemo 46,52 44,30 9,18
2 Gorontalo 38,30 50,12 11,58
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 85
Lanjutan Tabel 3.1.
86 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 3.1.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 87
No Kabupaten/Kota Tidak Bekerja *)
Catatan: *)termasuk pengangguran dan bukan angkatan kerja
Sumber: Diolah dari Susenas Kor Maret 2016
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 89
Tabel 3.2. Persentase Penduduk Miskin Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Sektor Bekerja, Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
90 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 91
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
92 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 93
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
Sumatera Selatan 37,99 39,26 22,75
Lanjutan Tabel 3.2.
94 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 95
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
96 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 97
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
98 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 99
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
100 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 101
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
Kalimantan Barat 30,45 49,25 20,30
Kalimantan Tengah 39,16 33,29 27,55
Lanjutan Tabel 3.2.
102 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
Kalimantan Selatan 37,08 32,36 30,56
Kalimantan Timur 46,32 23,38 30,30
Kalimantan Utara 48,87 27,59 23,54
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 103
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
10 Bolaang Mongondow Selatan 49,40 32,09 18,51
Lanjutan Tabel 3.2.
104 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
Sulawesi Selatan 41,03 39,62 19,35
1 Buton 48,10 37,00 14,89
2 Muna 32,74 43,08 24,18
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 105
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
Sulawesi Tenggara 37,71 40,46 21,83
Lanjutan Tabel 3.2.
106 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 107
No Kabupaten/Kota Tidak
Lanjutan Tabel 3.2.
108 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Tidak
Bekerja *)
Catatan: *)termasuk pengangguran dan bukan angkatan kerja
Sumber: Diolah dari Susenas Kor Maret 2016
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 111 Tabel 4. Persentase Pengeluaran Perkapita untuk Makanan
Menurut Kabupaten/Kota dan Status Miskin, Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4.
112 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Miskin Tidak Miskin
32 Kota Padangsidimpuan 62,48 57,44 57,86
33 Kota Gunungsitoli 61,17 58,06 58,79
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 113 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Lanjutan Tabel 4.
114 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 115 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Miskin
Sumatera Selatan 62,76 57,27 58,02
Lanjutan Tabel 4.
116 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 117 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Lanjutan Tabel 4.
118 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 119 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Miskin
DI Yogyakarta 58,43 47,24 48,73
Lanjutan Tabel 4.
120 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 121 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Miskin
Nusa Tenggara Barat 62,37 58,01 58,73
Lanjutan Tabel 4.
122 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Miskin Tidak Miskin
Kalimantan Barat 63,38 56,99 57,49
1 Kotawaringin Barat 59,29 53,53 53,81
2 Kotawaringin Timur 62,92 57,11 57,48
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 123 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Miskin
Kalimantan Tengah 62,80 56,51 56,87
Kalimantan Selatan 62,81 55,65 56,00
1 Paser 62,53 54,43 55,13
2 Kutai Barat 60,52 52,29 53,00
Lanjutan Tabel 4.
124 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Miskin Tidak Miskin
Kalimantan Timur 57,06 49,14 49,62
Kalimantan Utara 54,42 50,71 50,94
10 Bolaang Mongondow Selatan 65,99 61,85 62,47
11 Bolaang Mongondow Timur 65,58 57,27 57,83
12 Kota Manado 59,19 51,53 51,93
13 Kota Bitung 66,17 54,72 55,47
14 Kota Tomohon 57,65 50,62 51,08
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 125 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Lanjutan Tabel 4.
126 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Miskin Tidak Miskin
Sulawesi Selatan 62,64 54,57 55,33
Sulawesi Tenggara 58,99 51,38 52,36
1 Boalemo 62,19 57,08 58,16
2 Gorontalo 64,96 55,72 57,66
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 127 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Lanjutan Tabel 4.
128 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lanjutan Tabel 4.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 129 No Kabupaten/Kota Miskin Tidak
Miskin
Kesehatan
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 133
Tabel 5. Persentase Perempuan berstatus Miskin Usia 15-49 Tahun
yang Menggunakan Alat KB dan Persentase Balita di Rumah Tangga Miskin yang telah Diimunisasi Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Lanjutan Tabel 5.
134 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
15 Humbang Hasundutan 49,58 85,14
16 Pakpak Bharat 42,83 98,00
32 Kota Padangsidimpuan 50,43 73,38
33 Kota Gunungsitoli 62,57 89,49
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 135
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
(1) (2) (3) (4)
Sumatera Utara 59,08 80,84
Sumatera Barat 69,52 79,75
Lanjutan Tabel 5.
136 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
12 Penukal Abab Lematang Ilir 88,20 95,04
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 137
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Sumatera Selatan 76,74 91,19
Lanjutan Tabel 5.
138 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Bangka Belitung 82,64 84,21
Kepulauan Riau 71,58 98,77
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 139
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Lanjutan Tabel 5.
140 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 141
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
(1) (2) (3) (4)
34 Kota Pekalongan 51,63 98,00
35 Kota Tegal 64,31 98,00
Jawa Tengah 73,63 97,31
DI Yogyakarta 69,61 97,72
Lanjutan Tabel 5.
142 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 143
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Nusa Tenggara Barat 77,85 98,04
Lanjutan Tabel 5.
144 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Nusa Tenggara Timur 58,69 92,65
Kalimantan Barat 71,71 88,22
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 145
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Kalimantan Tengah 65,46 83,60
1 Tanah Laut 92,84 98,00
Kalimantan Selatan 73,50 85,86
Lanjutan Tabel 5.
146 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
(1) (2) (3) (4)
1 Paser 67,81 67,89
2 Kutai Barat 82,70 98,00
3 Kutai Kartanegara 64,40 98,00
4 Kutai Timur 71,77 92,12
Kalimantan Timur 64,11 93,59
Kalimantan Utara 62,37 89,10
1 Bolaang Mongondow 75,89 90,01
2 Minahasa 65,73 90,86
3 Kepulauan Sangihe 51,58 98,00
4 Kepulauan Talaud 70,60 90,40
5 Minahasa Selatan 79,50 98,00
6 Minahasa Utara 65,87 93,50
7 Bolaang Mongondow Utara 86,74 98,00
8 Siau Tagulandang Biaro 85,96 98,00
9 Minahasa Tenggara 88,83 86,18
10 Bolaang Mongondow Selatan 66,59 96,15
11 Bolaang Mongondow Timur 73,32 87,47
12 Kota Manado 63,56 98,00
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 147
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
(1) (2) (3) (4)
13 Kota Bitung 77,11 98,00
14 Kota Tomohon 63,28 98,43
15 Kota Kotamobagu 80,01 94,94
Sulawesi Utara 71,32 95,52
Sulawesi Tengah 67,32 85,94
9 Pangkajene Dan Kepulauan 69,77 98,08
10 Barru 49,33 87,08
11 Bone 47,43 98,00
Lanjutan Tabel 5.
148 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Sulawesi Selatan 61,49 89,24
Sulawesi Tenggara 69,53 89,60
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 149
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Gorontalo 79,85 92,21
Sulawesi Barat 62,34 90,12
2 Halmahera Tengah 57,89 82,79
Lanjutan Tabel 5.
150 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
(1) (2) (3) (4)
3 Kepulauan Sula 33,48 89,07
4 Halmahera Selatan 53,35 61,08
5 Halmahera Utara 42,04 81,52
Maluku Utara 61,18 76,90
1 Fakfak 66,26 98,00
Papua Barat 48,09 90,59
Lanjutan Tabel 5.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 151
No Kabupaten/Kota Pengguna
Alat KB
Balita yang Telah Diimunisasi
Sumber: Diolah dari Susenas Kor Maret 2016
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 155
Tabel 6. Persentase Rumah Tangga Miskin yang Menggunakan Air Layak dan Jamban Sendiri/Bersama Menurut Kabupaten/Kota dan Status Miskin, Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Lanjutan Tabel 6.
156 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban 15 Humbang Hasundutan 78,44 45,22 16 Pakpak Bharat 29,26 33,72 32 Kota Padangsidimpuan 13,99 72,19 33 Kota Gunungsitoli 32,59 45,85
Sumatera Utara 59,87 73,23
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 157
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Sumatera Barat 50,70 46,39
Lanjutan Tabel 6.
158 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban 12 Penukal Abab Lematang Ilir 60,14 52,46 13 Musi Rawas Utara 38,84 28,26 14 Kota Palembang 85,80 94,23
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 159
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Sumatera Selatan 49,96 65,60
Lanjutan Tabel 6.
160 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Bangka Belitung 44,82 62,30
Kepulauan Riau 76,47 89,52
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 161
No Kabupaten/Kota Air Layak
Lanjutan Tabel 6.
162 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 163
No Kabupaten/Kota Air Layak
Lanjutan Tabel 6.
164 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 165
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Nusa Tenggara Barat 64,15 56,66
Lanjutan Tabel 6.
166 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Nusa Tenggara Timur 50,34 70,81
Kalimantan Barat 51,36 53,92
1 Kotawaringin Barat 78,82 65,97 2 Kotawaringin Timur 54,06 61,84
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 167
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Kalimantan Tengah 50,54 60,62
Kalimantan Selatan 47,83 73,01
1 Paser 38,11 84,93 2 Kutai Barat 6,81 47,32
Lanjutan Tabel 6.
168 Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban
Kalimantan Timur 48,69 75,43
Kalimantan Utara 69,14 82,91
7 Bolaang Mongondow Utara 46,01 40,04 8 Siau Tagulandang Biaro 79,66 69,82 9 Minahasa Tenggara 35,18 85,22 10 Bolaang Mongondow Selatan 34,52 13,99 11 Bolaang Mongondow Timur 62,16 32,88 12 Kota Manado 63,33 94,24 13 Kota Bitung 68,91 94,61 14 Kota Tomohon 62,81 90,49
Lanjutan Tabel 6.
Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota Tahun 2016 169
No Kabupaten/Kota Air Layak
Jamban Sendiri/ Bersama
(1) (2) (3) (4)
15 Kota Kotamobagu 53,22 70,16
Sulawesi Utara 50,05 75,59
Sulawesi Tengah 49,00 42,58
9 Pangkajene Dan Kepulauan 40,78 46,93 10 Barru 55,29 77,52 11 Bone 69,51 62,78 12 Soppeng 80,00 80,27 13 Wajo 57,11 71,23