• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik pada perbankan sy ari' ah (studi pada pt. Bank muamalat indonesia. Tbk)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembiayaan ijarah muntahiya bittamlik pada perbankan sy ari' ah (studi pada pt. Bank muamalat indonesia. Tbk)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

PEMB!AYAAN

IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIKPADA

PERBANKAN SY ARI' AH

(Studi Pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk)

Skripsi

Diajukan kepada Falmltas Syari'ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!)

OLEH:

NURASMA KHAIRANI (203046101748)

ゥセゥヲ・イゥョQ。@

rfari . · ᄋᄋᄋᄋMセLNセLLLZ@

l'gl. ; ゥNZャNセᄋZ[コZZ⦅ᄋGHイエLᄋᄋᄋ@

.. ··· ..

"o. Iniluk :

F?,,(8,"'=."'i"Z-::."TZ?j'""

'" >•ifikasl · ... . .... .

. .. ... " ...

ᄋᄋᄋᄋᄋMᄋィᄋセᄋᄋᄋ@

JURUSAN MUAMALAT/PERBANKAN SY ARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SY ARIF HIDAY A TULLAH

JAKARTA

(2)

diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UTN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 09 September 2008

PANJTIA UJIAN

Ketua : Prof.DR.H.M. Amin Suma.SI-I.MA.MM

Sekretaris ·

NIP. 150 210 422 セ@

Drs. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 150 269 678

Pembimbing I : Dr. a「、オイイイNィュ。セ@ Dahlan, MA. NIP. 150 234 496

Pembimbing II : Dr . Hasannuddin M. Ag.

Penguji I

Penguji II

NIP.150 275 289

: Dr. Jaenal Aripin, M.Ag NIP. 150 289 202

: Drs. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 150 269 678

(3)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karcna atas ridha dan

rahmat-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dalam rangka memenuhi

persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari'ah dan

Hukum Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Shalawat serta salam pcnulb haturkan kcpada pcnutup scgala nabi dan rasul

M•ihammad SAW., beserta segenap keluarga, sahabat dan bahkan umatnya. lnsya

Allah dan mudah-mudahan kita ada di dalamnya.

Sclama prose& skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa dalam proses

tcrscbut tidaklah terlcpas dari scgala bantuan, bimbingan dan motivasi dari bcrbagai

pihak, oleh karena itu pada kescmpatan ini penulis mengucapkan terima kasih ke

pada:

I. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, Sil. MA. MM, selaku Dekan Fakultas

Syari'ah dan 1-!ukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sekaligus

scbagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan

bimbingan sclama penyusunan skripsi.

2. Euis Amalia, M.Ag., sclaku Kctua Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Negeri

Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

(4)

regular Fakultas Syariah dan llukum UIN Syarif l Iidayatullah Jakarta.

5. Ahmad Yani, M.Ag, selaku sekretaris koorclinator program non regular

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Dr. Abclurrahman Dahlan, MA dan Drs. Hasanuclclin M. Ag sclaku closcn

pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan clan masukan atas

pcnyeiesaian skripsi ini.

7. Manajemen perusahaan Bank Muamalat Inclonesia.Tbk clan seluruh staf

Muamalat Institut terutama Mba Sunarti yang tclah membantu clalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis yang amat terhormat, masing-masing adalah

Ayahancla B.Mahmucl Sianturi clan Ibunda S.Syamsiah Tobing yang telah

mcmberikan kasih sayang, mendidik, membesarkan clan mcmberikan Do'a

scrta membcrikan scmangat.

9. kakak-kakak clan Aclik-aclik yang saya sayangi yan6 te!ah memberi clorongan

clan clukungan kepacla pcnulis.

I 0. Kepacla scluruh Staff bagian perpustakaan syari'ah dan utama yang tclah

membantu penulis clalam menyelesaikan skripsi ini

I I. Teman-teman seperjuanganku semuanya, terutama kepacla Rahmi, Via, Eli,

(5)

Nasrul, yang banyak memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan

skripsi ini serta barbagai pihak yang penuli

12. Tcman-teman kampus lainnya tcrutama kepada Aini, Mila, Nita, Uut, Yanti,

Eis, Lisa, Rahmi, Roy, atas perhatian dan bantuannya baik sccara langsung

maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.

Bcsar harapan pcnulis bahwa pcnulisan ini dapat ュ」ュィ」イゥセ。ョ@ konlribusi yang

positif bagi pihak-pihak yang memberikan dukungan, terutama bagi rekan-rekan

mahasisiwa Fakultas Syariah dan Hukum jurusan Pcrbankan Syariah, untuk

menambah Khasanah ilmu perbankan Islam,

Penulis sangat sadar bahwa masih banyak sekali diperlukan

penyempurnaan, karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Dcmikian

sedikit pengantar dan ucapan terima kasih dari penulis. Atas semua perhatian yang

diberikan penulis mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 19 Agustus 2008

(6)

セengesahan@ PEMBIMBING ... ii

'ENGF.SAllAN PANITIA U.JIAN ... iii

<ATA PENGANTAR ... iv

JAFTAR ISi ... vii

3AB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Pemmusan Masai ah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian ... 7

D. Kajian Pustaka ... 8

E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep ... 12

F. Metodologi Penelitian ... 13

G. Sistematika Penulisan ... 16

JAB II Tinjauan Umum Tentang ljarali dan lMBT A. Scwa-Mcnycwa (ljaralt) 1. Pengertian Jjarah ...... 19

2. Jeni-jenis Jjarah. ... 20

3. Rukun dan syarat-syarnt Jjarah. ...... 26

4. Landas:.m Hukum ljarah ... 29

5. Hak dan Kewajiban Kcdua Belah pihak. ... 32

6. Bcrakhirnya akad Jjarah Muntahiya nillomlik ... 35

(7)

1. Pengertian Jjarah M1111111hiyah Bittamlik ...... .41

2. Jenis-jenis Jjarah 1Hun:ahiyah BU!amlik ... .43

3. Rukun dan Syarat {jarnh A11111tahiyah Billamlik ... .45

4. Landasan Hukum Jjarah M11111ahi)}'ah Billamlik ... .48

5. Tujuan Penerapan Jjarnh 1'v/11nlahiya Billamlik ... 51

6. Hikmah IMBT ... 52

BAB Ill Profil PT. Bank Muamalat Indonesia A. Tujuan Pendirian ... 53

B. Prinsip-prinsip Operasional P.T.Bank Muamalat Indonesia ... 54

C. Struktur Organisasi ... 56

BAB IV Aplikasi Ijarah M1111ta'1iya Bittamlik kcpada na1sabah pada PT. Bank Mmunalat Imloncsia A. Konser tentang IMBT pada BMUbk ... 59

B. Prusedur Perrnohonan Pembiayaan IMBT ... 62

C. Mckanisme Prosedural IMB'l· ... 69

D .. An3lisis Terhadap Pernbiayaan IMBT ... 83

BABY Pcnutup A. K セウゥューオャ。ョ@ ... 89

B. Saran ... 91

DAFT AR PUST AKA

(8)

A. Latar Bclakang Masalah

Sistem keuangan dan perbankan Islam mempakan bagian dari konsep yang

lebih luas tentang ekonomi Islam. Dimana tujuan para ulama menganjurkan

pcmbcrlakukan sistcm nilai dan ctika Is!an1 kc dalam lingkungan ckonomi.

Nabi Muhammad Si\ W, yang mcmbawa risalah untuk Islam umat manusia,

telah membcrikan rambu-rambu tentang bentuk-bentuk usaha atau perdagang::m mana

yang berlaku dan boleh dikembangkan pada masa berikutnya, serta bentuk-bentuk

yang dilarang dalam Islam. Salah satu larangan dalam ajaran Islam adalah usaha dan

transaksi yang mengandung riba.1 Menurut Islam riba adalah suatu penyakit yang

hams dibuang dari perekonomian, sebab Allah melarang tegas semua jenis riba dan

mengutuk praktek riba, yang esensinya menambah jumlah hutang debitur yang

mengalami problem dalam melunasi hutangnya. Selanjutnya riba turnt meningkatkan

kesengsaran hidup debitur (pihak yang mendapat pinjaman atau yang bemtang)

,akibatnya utang tersebut menjadi berlipat ganda dan terns meningkat setelah

melampaui batas yang ditcntukan. Melihat realitas ini Al-Qur'an mcnganjurkan untuk

mcnolong orang-orang tcrscbut, bukan malah dieksploitasi.2 Diantara anjuran tcrsebut

(9)

2

adalah meminta orang-orang kaya untuk memberikan hak-hak orang-orang miskin

dengan cara membayar zakat. Dalam system ekonomi Islam zakat berfungsi sebagai

penyeimbang distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil, selain itu ia merupakan

bagian yang penting dari sistem keuangan public Islam (JslamicPublic Finance).

Keuangan dan perbankan lslan1 bagi kebanyakan muslim bukan sekedar

sistem transaksi komersial. Kctentuan Islam d,alam transaksi.financial dipandang olch

banyak kalangan muslim sebagai kewajiban agama. Kemampuan lembaga keuangan

Islam menarik investor dengan sukscs bukan hanya tergantung pada tingkat

kemampuan lembaga terscbut tctapi sccara sunggguh-sunggguh mcmperhatikan

batas-batas yang digariskan oleh Islam.

Secara umum, fungsi utanm bank adalah menghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai

financial intermediary. ウセ」。イ。@ lcbih spcsifik fungsi bank dapat sebagai agent of lrus,

agent of development, dan agent of service.

Perbedaan pokok antara kredit pada perbankan konvensional dengan

pembiayaan pada perbankan yang berbasis syari'ah Islam r.dalah dilarangnya riba

(bunga) pada setiap pembiayaan syari'ah. Salah satu cara untuk mcnghindari

penerimmm dan pcmbayaran bunga (riba) di perbankan syari'ah ditempuh dengan

cara memberikan pembiayaan (financing) dengan akad ijarah muntahiya bittamlik

2

Abdillah Said, Bank Islam dan Bunga Studi Kritis dan lnterprestasi Kontemporer Tentang

(10)

(IMBT), yaitu akad sewa yang diakhiri dengan pcmindahan kepemilikan barang

ketangan penycwa.

Pcmbiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pcmberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit

unit atau penurunan dana.

Kegiatan pcmbiayaan mcrupakan salah satu tugas pokok bank yang harus

terus mencrus dilaksanakan guna mempcrtahankan dan mengcrnbangkan usaha b•mk

tcrsebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk menangani

kegiatan pembiayaan pada suatu bank. Secara umum landasan hukum pembiayaan

akad penghimpunan dan penyaluran dana tertuang dalam PB! No. 7/46/PBl/2005

tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana, Hebagaimana telah diubah dalam

PB! No.9/19/PBI/2007. lni artinya: pembiayaan merupakan bagian dari penyaluran

dana. Salah satu prodak pcmbiayaan adalah Jjarah atau sewa yaitu pemindahan hak

guna atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran upah atau

sewa tanpa pemindahan kepemilikan (operating lease) ataupun dengan pemindahan

kepemilikan (financial lease), tcrgantung dari para pclaku yang melakukan akad

ijarah tersebut.3

Peran dunia perbankan dewasa ini cukup penting, karena sektor pcrbankan

merupakan jantung perekonomian suatu negara, sebagai lembaga keuangan

perbankan yang kegiatan usahanya atau kegiatan utamanya adalah menghimpum

3

(11)

4

dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali serta memberikan ェ。ウ。セゥ。ウ。@ bank

lainnya kepada masyarakat yang mmnbutuhkan terutama fasilitas pembiayaan.

Berdasarkan fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.27/DSN--MUI/Ill/2002, akad

Ijarah Muntahiya Billamlik boleh dilakukan dengan ketentuan sebai;ai bcrikut :

a. Scmua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad ljarah (Fatwa DSN Nomor

: 09 /DSN-MUl/IV /2000) berlaku pula dalam akad 。ャMセヲ。イ。ィ@ al-Aiuntahiya

Bi al- Tamlik.

b. Perjanjian untuk melakukan akad ljarah Muntahiya Bittamlik harus disepakati

ketika akad ljarah ditanda tangani.

c. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.

Selain itu, dalan1 fatwa Dewan Syari'al1 Nasional No.27 I DSN. MUI I III/

2002, juga dijelaskan bahwa pihak yang melakukan al-{jarah Muntahiya Bittamlik

harus mclaksanakan akad ljarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan,

baik dengan jual beli atau pemberian. hanya dapat dilakukan setelali masa Jjarah

selesai. Kegiatan ljarah (leasing) termasuk dalam kegiatan perbankan syariah,

walaupun leasing konvensional hanya boleh dilakukan oleh lembaga tersendiri.

Maksudnya walaupun aktifitas perbankan pada umumnya tidak diperbolehkan

melakukan leasing, perbankan syari'al1 boleh melakukan ljarah Muntahiya Bittamlik,

(12)

nasabah dan pada akhir masa sewa, nasabah wajib membeli barang yang telah

disewakan.4

Pada umumnya bank syariah lebih banyak menggunakan al-Jjarah

Al-Muntahiya Bittamlik dibandingkan dengan (jarah. Hal tcrsebut karena IMBT lebih

scdcrhana dari sisi pembukuan. Sclain itu, bank pun tidak direpotkan untuk mengurus

pcmeliharaan aset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya.5 Jika dikaitkan

dengan perkembangan perekonomian yang ada pada saat ini,banyak sekali praktek

ijarah yang tcrjadi baik dalan1 skala kccil maupun dallli11 skala bcsar, baik bcrupa

barang maupun jasa. Ruang lingkupnya pun sangat luas, harnpir mcnrnkup seluruh

aspek kehidupan. Misalnya ketika seseorang memanggil seorang guru privat untuk

membcrikan pelajaran tlli11bahan maka ia telah memakai jasa seseornng untuk

mengajari pelajaran tersebut. Contoh lainnya adalah bila kita menyewa kenrleraan

ataupun rumah untuk digunakan dalam suatu acara maka kita telah mcnggunakan jasa

sewa barang. Dallli11 kehidupan sehari - hari praktek ijarah ini sangat dibutuhkan

oleh masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat golonglli1 menengah kebawah

karena dcngan produk ini dapat mcmpcrmudah bar:mg ataupun jasa scsuai kebutuhan

mereka. Dari uraiar1 di alas dapat disimpulkan bahwa ijarah mcmiliki peranar1

penting dalam kehiduplli1 masyarakat. ljarah ュセイオー。ォ。ョ@ manifestasi keluwcsan

hukum. Setiap orang mendapat hak untuk melakukan akad ijwah baik berupa barang

4

Arisson Hendri, Perbankan Syari'ah Perspeklif Praktisi: Sebuah Paparan Komprensif Praktek Perbankan Syari 'ah di Indonesia, (Jakarta: Muamalat Institut, 1999), CE!. Ke-1, h.95.

(13)

Sctiap orang mcndapal hak untuk mclakukan akad ijarah baik bcrupa barang

atau jasa, selama ha! tcrsebut berdasarkan prin:;ip-prinsip yang telah ctiatur dalam

syari'ah Islrun, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya, sehingga

tidak menimbulkan pcrselisihan antara sescorang dengan yang lain.

Dcngan latar bclakang diatas, pcnulis tertarik untuk mcugkaji masalah

Pembiayaru1 Jjarah Muntahiyah Billamlik (IMBT) pada perbankan syari'ah (Studi

Kasus Bank Muamalat Indonesia), dengan harapru1 dapat mcngetahui bagaimana

pembiayallil IMBT yang ada di bank tersebut.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah pembiayaan IMBT sangat luas maka dalru11 penulisan

skripsi ini, pcnulis memfokuskan dan membatasi permasalahan pada Pembiayaan

IMBT pada Bru1k Murunalat Indonesia terhadap nasabab yang mengajukllil

pcrmohonan pembiayaan /jarnh Muntahiyah Bil/amlik, dan penclitian ini dilakukan

pada bulan pebruari hingga akhir maret bertcmpal di Bank Muamabt Indonesia

Pusat.

2. Pcrumusan Masalah

Untuk mempermudah penulisllil skripsi ini, maka penulis merumuskan

(14)

a. Bagaimana konsep pembiayaan _ ljarah Muntahiya Bittamlik pada Bank

Muamalat Indonesia '?

b. Bagaimana analisa permohonan pembiayaan yang diajukan olch calon

must a jir (pcnycwa) pada Bank Muamalat Indonesia 'I

c. Bagaimanakah mckanismc proscdural sistcm pcmbiayaan IMBT bila

mengalami kcmacetan serta aplikasi pembiayaan !jarah Muntahiya

Bittam/ik pada Bank Muamalat Indonesia?

C. Tujuan Penclitian dan Manfaat Penelitian

l. Tujuan Penelitian

J\dapun tujuan dalam pcnulisan skripsi ini adalah:

a) Untuk mengetahui penerapan konsep pembiayaan lj11rah Muntahiya

/Jittam!ik pada Bank Muamalat Indonesia.

b) Untuk mcngctahui analisa permohonan pembiayaan yang diajukan oleh

nasabah yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia tersebut.

c) Untuk mengctahui bagaimana mekanisme prosedural sistem pembiayaan

IMBT bila mengalarni kcmacetan serta aplikasi pembiayaan fjarah

Muntahiya Bittmnlik pada Bank Muamalat Indonesia.

2. Manfaal Penelitian

(15)

a) Bagi pcnulis, pcnclitian ini merupakan kcsempatan bagi pcncliti untuk

mcnerapkan tcori-tcori yang dipcrolch kedalam praktek yang

scsunggubnya, kbususnya pada lcmbaga kcuangan yang dilcliti

b) Bagi jurusan muamalah ekonomi Islam, basil penclitian ini merupakan

informasi yang berbarga perihal pemhiayaan Jjarah lvfuntahiya Bittamlik.

c) Bagi dunia pustaka, basil peneiitian ini diharapkan dapat dipergunakan

sebagai sumbangnn yang berguna untuk memperkaya koieksi dalam

ruang lingkup karya penelitian.

d) Secara praktik, penelitian ini dapat menarnbab kepercayaan masyarakat

lcrhadap bank syari'ah karcna dcngan adanya pembiayaan Ijarah

Muntahiya Bittamlik dapat memanfaatkan (sewa) barang antara bank

dengan nasabah clan pada akhir masa sewa, maka nasabah wajib membeli

barang yang tclah discwanya.

U. Kajian Pustaka

Berdasarkan teiaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumbcr

kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok penelitian

ini tampaknya sangat pcnting dan prospckti

r.

karcna pcnelitian tcnlang analisa

pembiayaan !jarah Muntahiya Bi1tamlik pada perbankan syariah menyoroti tentang

pembiayaan Jjarah Muntahiya Bittamlik yang dilakukan pada Bank Muamalat

(16)

Adapun kajian pustaka yang digunakan dari penulisan ini adalah :

1. Suhacman, ijarah dalam sistcm pcrbankan syari'ah di lndonesin dai1 Malaysia

(suatu studi perbandingai1), (jurusan muamalat ekonomi lsla:n fakultas

syari'ah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006Mrl 42711).

2. Zahruddin, I 020461252533, aplikasi konsep Ijarah terhadap jasa pelayanan

pada koperasi maju bersama kccamatan Bekasi Selatan kabupaten Bckasi,

(jurusan muamalat ckonomi islam fakultas syariah dan hukun: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007M/1428H).

3. Adiwanmm Karim, Bank Islam

Pcrtama,Cct. Ke-I, Februari 2003

Analisis Fiqih dan kcuangan, Edisi

4. Bank Syariah: Konsep, Produk dan lmplementasi Operasional/Tim

Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia-Jakarta:

Djambatan, 2003

Pada pcnclitian yang dilakukan Stihacman membahas tcntang ijarah dalam

sistem perbankan syari'ah di Indonesia dan Malaysia, dalm11 hal ini Suhaeman

menjelaskan dan memaparkan tentang ijarah dan membandingkllll kedalam sistem

Perbankan Syari'ah di Indonesia dan Malaysia. Dalan1 penclitian ini adapun aplikasi

konsep ijarah atau mekanisme, perkembangan da!l pengembimgan akad ijarah saat

ini, baik dalam sistem perbankan di Indonesia dan Malaysia masih dalam talmp awal,

dallll11 arti baru berbcntuk konsep saja. Oleh karena itu, didalam penelitian yang

(17)

ada dalam sistem pcrbankan syariah di Indonesia dan di Malaysia. Berbcda dengiin

pcnclitian yang dilakukan penulis pada saat ini, dimana tclah diuraikannyanyv

mekanisme proscdural IMBT yang ada di BMl,tbk, yang sesuai dengan konsep dan

aplikasi yang ada.

Sedangkan pcnclitian yang dilakukan olch Zahruddin membahas lcbih jauh

tentang aplikasi konsep ijarah terhadap jasa pdayanan koperasi, dengan melihat

praktek yang ada dikoperasi maju bersan1a, yang bcrada dikota bekasi. Pada

kenyataannya dalam penelitian ini penerapan rukun dan syarat ijarah yang

dibcrlakukan pada kopcrasi maju bersama masih belum scsuai dengan aplikasinya,

pada kenyataannya penerapan bunga pada transaksi di Kope:rasi Maju Bersama

(KMB) masih berlaku, sebab masih minimnya pengetahuan, khususnya para anggota

maupun pengurus KMB, clan umunmya pada masyarakat tentang haramnya riba, yang

tidak bolch diterapkm1, scpcrti (farah, sehingga masih menggunakan bunga dalam

aktivitasnya clan kurang detailnya isi-isi dalam kontrak jasa pelayanan yang

dikhawatirkan menimbulkan masalah dimasa yang akan datang. Dalam pcngmnbilan

data zahruddin melakukan wawancara terhadap A.Suhada Berna Widjaya, SH (ketua

koperasi Maju Bersmna), dan wawancara dilaksanakan dikm1tor koperasi maju

bcrsama. Namun dalam penelitian yang penulis lakukan berbeda deugan penditian

diatas yang mana dalmn penelitian ini hanya membahas tentang pembiayaan IMBT

saja bukan ijarah. Dan aplikasinya sesuai dengan konsep yang berlaku, dan tidak

(18)

Dalam kutipan buku ini, yang ditulis oleh Ir. Adiwru man Karim, pada bab 7

ini pcnulis mcncoba untuk rncnyajikan pcmbahasan yang ada dalam buku ini tcntang

Pcmbiayaan !jarah dan IMBT yang tcrdiri dari prinsip sewa {ijarah),hak dan

kewajiban kedua bclah pihak, kesepakatan mcngcnai harga sewa, ijarah dan leasing,

skema dan pola pcmbiayaan ijarah, kombinasi skema akad ijarah dan IMBT yang

hru1ya sebatas konsep saja. Akan didalam kutipan buku yang ditulis oleh adiwarmru1

karim tidak mencantumkan tentang rukun dan syarat-syarat ijarah muntahiyah

bittamlik. Sedang dalrun skripsi yang d:Jakukan penulis mencantumkan rukun dan

syarat-syarat IMBT yang menjadi pcdoman dalam akad transaksi IMBT. dan untuk

melengkapi pembahasan ini µenulis menyajikan contoh-contoh kasus dan

pembahasannya dalam praktek perbankan.

Dan dalam kutipan buku Bank Syari'ah ini ditulis pembahasan mengenai

Jjarah Wa Iqtina yang meliputi definisi dan landasan syariah, teknis perbankan,

rukun dan syaratnya, skcma dan dokumentasi, pelunasan awal. serta contoh

dokumentasi lainnya. Akan tetapi tidak membahas tentang proses analisa akad dan

pengikatan objek benda yang ada pada BMI,tbk.

Nrunun dalam pene!itiru1 ini berbeda dengan penelitian diatas _yang membahas

tentang pembiayaan Ijarah Mumutahiyah Bittamlik pada BMI,tbk dengan sistem

sewa-beli bukan sewa-menyewa. Mulai dari konsep pembiayaan IMBT yang

(19)

prosedural IMBT juga analisa terhadap pembiayaan IMBT yang dilakukan pada

BMI,tbk.

E. Kcrangka Tcori dan Kcrangka Konscp

Kerangka tcori atau landasan teori dari penulisan ini adalah masala11 tentang

Pembiayaan !jarah Muntahiyah bit Tamlik pada Bank Muamalat Indonesia ditinjau

dari penge1iian, landasan hukum dan opcrasional IMBT, rukun, syarat dan hak dan

kewajiban kedua beia11 pihak, hikmah sewa menyewa serta berakhirnya akad ljarah

Muntahiya Bittamlik. Dalam pcnulisan ini bcrpedoman pada 1mmaJemen pembiayaan

yang ditulis olch Adiwarman Karim dalam bukunya yang bcrjudul Bank Islam, dan

dalam buku yang berjudul Bank Syariah dari teori ke praktek yang ditulis oleh

Muhammad Syali'i Antonio, serta dalam buku Perbankan Islam yang ditulis oleh

Sutan Remy Sjahdeini.

Pembiayaan adalah Penyediaan uang atau yang dapat dipcrsamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank deng:an pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut

setelahjangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi basil.

!jarah menurut etimologi memiliki arti upah, sewa, jasa dan imhalan.

Menurut tem1inologi !jarah ialah akad sewa menyewa dengan mengambil manfaat

sesuatu dengan perjanjian yang telah ditentukan dengan syarat-syarat. Atau dapat

(20)

mengambil kemanfaatan dari barang scwaan untuk jangka waktu tcrtentu dengan

imbalan yang bcsarnya tclah discpakati bcrsama.

Jjarah Munlahiyah Bit Tamlik sering disebut juga Jjarah waiqlina, merupakun

rangkaian dua buah akad, yakni akad al-Bai' dan akad Jjarah (IMBT). Al -Bai'

merupakan akad jual beli, sedangkan Jjarah Munlahiyah bi! Tamlik merupakan

kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah diakhiri masa

scwa atau dapat dikatakan pula IMBT merupakan gabungan dari kcgiatan leasing

atas barang-barang bergerak dan barang-barang tidak bergerak clengan memberikan

kepada penyewa suatu pilihan atau opsi untuk pada akhirnya membeli barang yang

disewa.

F. Metode Pcnclitian

I. Pendekatan penelitian

Pcnelitian ini mcrupakan penclitian lapangan karcna dilakukan dengan

melakukan wawancara langsung ke BMI,tbk untuk melakukan interview kepada

pihak bank yang berkaitan dengan masalah yang cliteliti.

Dari segi data yang clikumpulkan, cliolah clan dianalisis, pe:nelitian ini merupakan

penenlitian kualitatif yang merujuk pada data dcskriptif (deskriplif analilis).

Penelitian deskripl{[-ana/itis, yaitu metode untuk memberikan pemecahan masalah

dengan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisis dan

[image:20.595.19.436.229.542.2]
(21)

14

sistematis,faktual,aktual,akurat mengenai fakta-fakta dan kegiatan yang berkaitan

dengan peembiayaan ljarah Muntahiyah bittamlik pada Perbanbn Syariah.

2.Persiapan Penelitian

Mendatangi tempat yang menjadi objek penclitian, dan membuat pengurusan

perizinan,serta mengutip data-data yang berkaitan dengan penelitian yang dila1<ukan

dengan cara mencatat, merangkum data tertulis yang berada dilokasi penelitian.

3. Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan pebruari hingga akhir bulan maret di Bank

Muamalat Indonesia yang berlokasi di Sudimmn.

4. Jenis Data dan Sumber Data

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan duajenis sumber data, yaitu:

a. Data Primer

I) Wawancara yaitu : Pengumpulan data dengan melakukan interview

kepada pihak bank, yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

2) Dokumentasi yaitu : Mengumpulkan data-data di\apangan yang dilakukan

dengan cara mencatat, merangkum data tertulis yang ada dilokasi

(22)

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti

buku-buku serta surnber lainnya yang berkaitan dengan rnateri penulisan skripsi

ini.

5. Teknik Pengurnpulan Data

Sesuai dengan perrnasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data

skripsi ini, penulis rnenggunakan penelitian sebagai berikut :

a. Penelitian kepustakaan (library research), dalarn . ha! ini penulis

mengadakan penelitian yang ada kaitannnya dengan penulisan skripsi ini,

yang dilakukan dengan mernbaca dan mempelaja:ri 1eori-tcori yang ada

hubungannya dengan masalah pokok-pokok pcmoahasan melalui

bnku-buku catatan kuliah, skripsi terdahulu, bnku-buku, majalah, surat, kabar, mike!,

buletin brosur, internet dan media lainnya yang berhubungan dengan

penelitian ini.

b. Penelitian lapangan (field research), dala:rn hal ini untuk mendapatkan

data-data dan informasi tentang Pembiayaan Ijarah lvfuntahiyah Bittamlik

(Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia), dengan menggunakan teknik

pengumpulan sebagai berikut :

I) Interview yaitu melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang

terlibat dala:rn penelitian ini, baik secara langsung maupun tidak

(23)

2) Dokumcntasi yaitu mcngumpulkan data bcrdasarkan laporan yang

didapat dari pihak Bank Muamalat Indonesia yang ditcliti dan

laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.

6. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian kualitat:f

yang bersifat deskrij1tifanalitis, yaitu metode tmtuk memberikan

pemccahan masalah dengan mengumpulkan data, mcnyusun atau

mcngklasifikasikan, mcnganalisis dan menginterprestasikan dengan tujuan

membcrikan gambaran yang sistematis,faktual,aktual,akurat mengcnai

fakta-fakta dan kcgiatan yang bcrkaitan dcngan pc.:mbiayaan {jaralz

Muntahiyah hittamlik pada Pcrbankan Syariah.

7. Tehnik Penulisan

Adapun tehnik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah mcnggunakan

" Pcdoman Pcnulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2007 "

G. Sistcmatika l'cnulisirn

Untuk lcbih memahami proses dan alur pcmikiran dalan1 penclitiim ini, penulis pcrlu

(24)

BAB I : Penda)rnluan

Mengemukakan tentang latar belakang masalah, pembarasan dan

perumusan masalah Tujuan dan manfaat penelitian, dan Kajian pustaka,

Kerangka Teori dan kerangka konsep, metodelogi penelitim1, serta

Sistematika penulisan.

BABII: Tinjauan Umum Tentang Pembiayaan Ijarah M1mta11iya Bittamlik

Pada bab ini lebih banyak memuat tentang pt;:ngert.ian !jarah dan !jarah

Munlahiya Billamlik, jenis-jenis ljarah dan IMBT, rukun dan syarat {iarah

dan !jarah Muntahiya hillamlik, landasan hukum !jarah dan !jarah

Muntahiya Billamlik, hak dan kewajiban kedua bdah pihak ,tujuan

penerapan IMBT, dan hikmah IMBT serta berakhimya akad !jarah.

BAB III : Profil PT. Bank Muamalat Indonesia

Pada bab ini membahas tentang profil PT.BMl,tbk yaitu mengenai Tujuan

pendirian, prinsip Opersional Bank Muanmlat Indonesia, scrta struktur

organ1sas1.

BAB IV : Aplikasi Ijarah Mu11taltiya Bittamlik Pada PT. B&nk Muamalat

Indonesia

Pada bab ini membahas tentang konsep (/arah mzmtahiya billam/ik pada

PT. Bank Muamalat Indonesia Proses Pemberian pembiayaan terhadap

(25)

bila mengalami kemacetan serta aplikasi pembiayaan pada Bank

Muamalat Indonesia, dan analisis terhadap pembiayaan IMBT.

BAB V : Penutup

Bab ini memberikan penerangan tentang intisari ( kesimpulan ) dari hasil,

pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran.-sa.ran yang sekiranya

(26)

A. Scwa-mcnycwa ( ljaralt)

1. Pcngcrtian Jjaralt.

ljarah mcnurut etimologi memiliki arti

セェ⦅jN[M[@

Gセセ@

LLセ|ー@

,%j;..l

(Upah, scwa, jasa dan imbalan).1

Menurut tenninologi ijarah adalah akad sewa dengan mengambil manfaat

scsuatu dari orang lain dcngan jalan mcmbayar scsuatu dcngan pcrjanjian yang tclah

ditentukan dengan syarat-syarat.2 Dcfinisi akad Ijarah adalah pemanfaatan sesuatu

yang dikehendaki dan diketahui, dengan memungut imbalan uang sewa yang

ditemukan dan pcnyewa boleh mcnggantikan pemanfaatan tersebut kepada orang

lain.3

Bcrdasarkan definisi diatas maka akad ijarah tidak boleh dibatasi oleh syarat.,

atau tidak ada syarat-syarat tcrtentu dalan1 mclakukan akad ijarah. Akad ijarah juga

tidak berlaku pada pepohonan untuk diambil buahnya, karcna bua!mya itu sendiri

adalah materi, sedangkan akad ijarah itu hanya ditujukan pada manfaat. Demikian

1 Abd.!3in Nuh dan Ocmar !3akric, Kamus Arnb-lndsoncsia-lnggris,(Jakarta: PT. Mutiara

Sumber Widya), Cet.ke-12. hal. 323

2

Moh Rifai, Konsep Perbankan Syari'ah(Scmarang: CV. Wicaksana,2002), ha! 77

3

(27)

20

juga halnya dengan kambing, tidak boleh dijadikan sebagai obyek ijarah untuk

diambil susu atau bulunya, karcna susu dan bulu kambing termasuk materi.4

Dalam buku Akad dan Produk Bank Syariah, dikatakan bahwa ljarah, biasa

juga discbut scwa, jasa, atau imbalan, adalah akad yang dilakukan !crhadap suam

manfaat dcngan imbalan jasa. ljarah adalah istilah dalam fikih Islam dan berarti

memberikan sesuatu untuk sewa. Mcnurnt Sayyid Sabiq, dalam buku Fiqh Sunnah,

Jjarah adalah suatu jcnis akad untuk mcngambil manfaat dcngan memberikan

imbalan. Jadi, hakikatnya ijarah adalah pcnjualan manfaat.

2. Jcnis- jcnis ljarah

Adapun jcnis-jcnis ljarah antara lain, yaitu:5

I. ljarah Mutlaqah atau leasing adalah proses sewa-menyewa yang biasa ditemui

dalam kegiatan perekonomian sehari-hari, yang digunakan untuk menyewa

dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan suatu proyek atau usaha tertentu.

Bentuk yang pertama biasanya digunakan untuk menyewa barang atau asset,

scdangkan bcntuk yang kedua dipakai untuk menyewa pekerjaan atau tenaga

ahli.

2.

<.;...»:'-\.::JI CH

atau ljarah wa lq 'tina adalah Akad sewa-menyewa barang antara

bank (mu 'aji1) dcngan pcnyewa (musta 'jil) yang discrtai janji bahwa pada saat

4

Abdul Azis Dahlan, (editor) Esik/opedi Hukum Islam, (Jakarta: lctiar Bar Vanhoeve, 1996), Jilid 6. hal.660

(28)

yang telah ditentukan kepemilikan barang berpindah menjadi milik penyewa

(mus/a }ii).

3. Musyarakah mutanaqishah adalah kombinasi antara akad musyarakah dan ijarah

(perkongsian dcngan sewa). Sistem ini dapat ditetapkan dalam pemberian kredit

rumah clan proses refinencing, dimana pihak penyewa se:ngaja menjual barang

atau asset kepada bank untuk kemudian dilakukan kontrak sewa atas barang

tersebut antara bank dengan penyewa yang dalam hal ini sebagai pihak yang

menjual barang untuk digunakan sclarna masa sewa yang disetujui kedua belah

pihak. Metode seperti dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana. Jadi

transaksi ini bersifat refinencing.

Dilihat dari segi objeknya ijarah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. ljarah yang bcrsifat manfaat. Seperti, sewa-mcnyewa rumal1, toko, kenderaan,

pakaian (pcngantin ) dan perhiasan.

2. Jjarah yang bcrsifat pckcrjaan, ialah dengan mcmpeke1:jakan :iescorang untuk

mclakukan suatu pckcrjaan. Jjaral1 scmacam ini dibolchkan scperti buruh bangunan,

tukang jaliit, tukang scpatu, dan lain- lain, yaitu ijaral1 yang bersifat kelompok

(serikat ). Jjarah yang bersifat pribadi juga dapat dihcnarkan sepcrti menggaji

pcmbantu rumah, tukang kcbon dan satpam.6

6 M Ali Hasan, Berbagai Macam Tranrnksi Da/am Islam (Fiqh Muamalat), (Jakarta : PT.

(29)

Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, dikatakan bahwa ijarah juga terbagi mcnjadi

dua, yaitu:

I. Jjarah barang atau bcnda, yang tcrdiri dari dua macam, yaitu :

a. Jjarah barang atau bcnda bergerak, scperti hcwan, kci;dcraan, mata uang.

b. Jjarah barang atau benda tak bcrgerak, seperti rumah, tanah, dan pohon.

2. Jjarah tcnaga a tau jasa manusia (perburuhan), sepcrti tukang jahit, pekc1ja

bangunan, pekerja pabrik, dan lain-lain.

Hampir semua ulama ahli fiqh sepakat bahwa ijarah disyariatkan dalam

Islam. Adapun golongan yang tidak menyepakatinya, seperti Abu Bakar al-Asham,

Ismail Ibn Aliah, Hasan Bashri, al-Qasyani, Nashrawi, dan lbn Kaisan, bcralasan

bahwa Jjarah adalah jual bcli manfaat, yang tidak dapat dipega:11g (tidak ada). Sesuatu

yang tidak ada, tidak dapat dikategorikan jual beli. Dalam menjawab pandangan

ulama yang tidak mcnycpakati Jjarah tersebut, lbn Rusyd berpcndapal bahwa

manfaat walaupun tidak bcrbentuk, dapat dijadikan sebagai alat pembayaran sewa

atau jasa menurut kebiasaan (adat).7 Jumhur Ulama berpendapat bahwa Jjarah

disyariatkan berdasarkan Al-Qur'an dan As-sunnah.

Kemudian ulama fiqh melarang adanya penggabungan dua akad dalam satu

akad. Tctapi tcrdapat pcngccualian tcrhadap praktck Jjarah Muntahiyah Biltamlik

7 lbn Rusyd, Bidayatul Al-Mujtahidwa Nihayah al-Muqtashid,juz II, hal.218. ウ・「。ァセゥュ。ョ。@

(30)

dengan a!asan ba\nya keclna akacl tersebnt mempunyai sifat yang saling mendukung

clan tujuan yang tidak menyimpang dari Jjaran Islam.

Perbeclaan penclapal tcnlang boleh clan tidaknya praktck lfarah Muntahiyah

Bittam/ik (JMBT) di kalangan ulama tersebut, c!isebabkan clalam literatur fiqb klasik

ticlak ditcrnukan adanya clasar hukurn Islam yang khususnya mcngatur masa!ah teori

1m1upun prakt.:k ljarah Muntahiyah !Jittamlik (JMBT).

Meskipun contoh ·- contoh ijarah di atas ada pcrsclisihan cliantara fuqaha,

tctapi itulah yang sclalu di balms dalam bab-bab ijarah kitab Fiqh. Sebagian fuqaha

juga ada yang mengatakan bahwa Jjarah adalah jual beli manfaat yang dapat

dipcgang scpcrti kain atau harnparan yang bisa disewakan.8

Jjarah dalam bcntuk jasa ( perburuhan ) senantiasa menyangkut upah atau

jenis harga. Dalam hubungan ini syari'al Islam mcmikullrnn tanggung jawab bagi

kcdua belah pihak (pihak buruh dan pihak yang mcmpckcrjakannya). Pihak buruh

yang telah rncngikat konlrak. wajib mclaksanakai1 pekerjaan itu scsuai dengan isi

kontraknya. Firman Allah SWT dalarn Al- Qur'an mcncgaskan:

. ,. J ... } ,. .,,,,. ,,. セ@ ,J - ; &(I. J ) J f .,, •' .., "' } ...

(>

NセA@

L.

セNjjji@

u)

\.r-

セャェ@

セNエN[。ji@

#

J.1:-Ar11111·a I lfli orang- orang yang beriman penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binarang rernak, kecua/i yang akan dibacakan kepadamu. (Yang dcmikian i111) dcngan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerfakan

(31)

25

pakaian atau makanan kcpada orang lain, mencucikan dan mamasakannya, maka

buruh berhak memperolch upah yangjelas". 11

!jarah adalah pcmilikan hak atas manfaat dari ー・ョセァオョ。。ョ@ suatu asset

sebagai ganti dari pembayaran.

!jarah dalam definisi di atas biasa dik<:>nal sebagai operating lease

scmcntara itu dalam praktek pcrbankan syariah yang lazim Jijalankan sebagai salah

satu bentuk pembiayaan adalah !jarah Muntahia Bittamlik atau jinanciGt lease

(kepcmilikan atas barang bcralih kcpada penyewa (nasabah bank).

Berbeda dengan ijarah, yang pada akhir masa perjlli'\jian, kcpemilikan atas

barang tersebut tidak beralih kepada penyewa ( nasabah bank ), c!alam Jjarah

Muntahiyah Bittamlik (IMBT) pada akhir masa pc1janjian kepcmilikan atas barang

tersebut dapat beralih kepada penyewa (nasabah bank) apabila nasabah bank yang

bcrsangkutan menggunakan hak opsinya untuk membeli barang itu. Namun, apabila

nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepemilikan barang itu tetap berada di

tangan bank. 12

11AH. Azharudin l.11ief. Fiqh Muama/at, h. 125

12 Sutnn Rcn1y Sjnhdcini,l'ERBANKAN !.)LAM dan kedudukannya dalam tara hukun1

(32)

3. Rukun dan Syarat セ@ syarat Jjarah

I. Rukun .ljarah

Ulama Mazhab Hanafi mengatakan, bahwa rukun ijarah hanya satu, yaitu ijab

dan qabul saja (ungkapan menyerahkan dim persetujuan scwa-menyewa)1;

Sedangkan Jumhur Ulama berpendapat, bahwa rukun ijarah ada empat:

a. Orang yang berakad, yaitu musta'jir (penycwa )dan mu'ajir

(pemilik/yang menyewakan aset)

b. Sighat akad (ijab qabul)

c. Manfaat

d. Upah /sewa.14

Dalam rukun ijarah ini yang terpenting ialah adanya ijab dan qabul suatu

manfaat, yang dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak yang bcrakad.

Sebagai sebuah transaksi (akad) umum, ijarah barn dianggap sah apabila telah

mcmenuhi rukun dan syaratnya.

Adapun syarat akad .ljarah adalah sebagai berikut:

a. Untuk orang )ang berakad (al-muta 'aqidain), menmut ulama Syafi'iyah dan

Hanabilah, disyaratkan tetah balikdan berakal. Akan tetapi, ulama hanafiyah

dan malikiyah berpendapat bahwa kedua orang berakad itu harus mencapai

usia baliq, tetapi anak yang telah mumayyiz pun boleh melakukan akad

al-JJ M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dal am Islam (Fiqh Muama/at),hal. 14

(33)

Mセᄋ@

peセpustakjャ\anutama@

UtN SYAHIO

jakj^NNセta@

28

hukumnya menggaji scseorang mcnjadi mu 'adzin, imam shobt dan guru yang

akan mcngajarkan al-Qur'an, karena peke1jaan taat

g. Obyek ljarah merupalrnn scsuatu yang biasa disewakan, sepcrti nnnah. mobil

dan hcwan tunggangan.

h. Upah atau scwa dalam akad ijarah hams jdas, tertentu dan sesuatu yang

bernilai harta.

J. Ulama hanafiyah mcngatakan upah atau sewa itu tidak sejenis dengan manfaat

yang disewa.

J. Kepemilikan asset tetap pada yang menyewakan yang bertanggguug jawab

atas pemeliharaahnnya sehingga asset tersebut ィ。イオセ@ dapat memberi manfaat

kepada penyewa.18

k. Akad ijarah dihcntikan pada saat asset yang bersangkutan berhenti

mcmbcrikan manfoat kcpada penyewa. Jika asset tcrscbut rusak dalam periode

kontrak, maka akad ijarah masih tetap bcrlaku.

L Asset tidak botch dijual kcpada penycwa dcngan harga yang ditetapkan

scbelumnya pada saat kontrak berakhir. Apabila assetakad dijual, harganya

akan ditentukan pada saat kontrak berakhir.

(34)

4. L:rndasan Ilulmm Jjaraft

Ulama fiqh berpendapat, bahwa yang yang menjadi d3.sar diperbolehkannya

Uarah adalah firman allah yang terdapat pada beberapa surat dibawah ini, yaitu :

I. Qs. Al- Qashash ayat 26, yang berbuEyi :

,, o J ... o セ@ .s: ,, L ,.. ,..

セ@

'11

Z?

_,;JI :::.,:;.,.c...1 ;. ;;.

01

セGNL]RNNQ@ セiセ@

Wi'..G-[

:.:.Jt_;

,, ,, ... ,.. ... ...

Artinya : " Sa/ah seorang dari' kedua wanita itu berkata: " Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekei:ja (pada kita) ialah orang yang kuat

/agi dapat dipercaya ". ( a!-qashash :26)

2. Qs. At-Thalak ayat 6, yang bebunyi :

Artinya : " Se!anfutnya jika mereka menyusukan bavi-bayimu untukmu beri!ah mereka !1pahnya ... "

3. Qs. A- Baqarah ayat 233, yang berbunyi:

.i .,. "'_,, ,.,. ,,. --::: J .,.-:: ,.. ,.. J ,,. .... ,.. .... ) ,.,. .... J ... .,. f'.' • ) .,... ,.. (. t t セ@

セMGセセセiセ@

L.

セ@

l)j/<::JC

c4-

>'J

)'J.J_,I

!y.0:'_;.::;

01

r-:'.:i.JI

0Jj

セ@

P⦅セ@

Cc:

1&\

:'.if

ゥ⦅jセャセtェ@

ZFャゥセエェ@

Artinya: "danjika kamu ingin anakmu disusukan ofeh orang lain, tidak dosa bagimu apabi!a kamu memberikan pembayaran menurut yang pall//. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahui!ah bahwa Allah Maha A1elihat. apa yang kamu kerjakan " (Qs. A!-baqarah :233/0

19 1-L l-la1nzah Ya'qub, QMセゥアィ@

Alua111alat: Kode Etik Dagang Me1111rut ls/a111, Pola Petnbinuan

(35)

Di sini dilihat jika kita menyuruh scscorang untuk bckcija dcngan kita maka

bcrikanlah haknya yaitu upah yang harps kita bayar kepada mereka yang telah

membantu kita. Karena kita tclah mcnclapatkan suatu manfaat yang telah dikerjakan

oleh orang tersebut untuk kita.

Selain dari firman Allah yang telah clisebutkan diatas, ulama fiqh juga

mcngenrnkan bebcrapa sabda Rasullah yang dasar dipcrbolehkannya ijarah, yaitu :

I. HR. Abu Ya' la, lbnu Maj ah, Thabrani dan Tirmidzi, yang berbunyi :

20

Artinya : "Berilah upah kepada orang yang kamu peke1jakan sebe/um kering kcringarnya. " (l!R. Alw Ya 'la, lh1111 Majah, Thahrani dan Tirmidzi)

2. Hadis Nabi riwayat" Abel. Razzaq dari Abu hurairnh clan Abu Sai'cl

al-khudri, nabi saw. Bersabcla :

Artinya : "Barang siapa mempekerjakan mereka !ieritahukcn/ah upahnya"

Maksuclnya sini jika kita mempekerjakan seseorang untuk bekerja dengan kita

maka berikan haknya (upah) dan beritahukanlah herapa upah yang harus kita bayar

20 Muhammad Abu' Abdillah lbnu Yazid Al- Al-Qazwaini suran lbnu- majah (Beirut: Dar

al-fikr 1415/1995) h. 817

(36)

kepada mereka yang telah membantu kita. Karena kita telah mendapatkan suatu

manfaat yang telah dikerjakan oleh orang tersebut untuk kita.

3. HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad, yang berbunyi:

,

Artinya : " Rasul/ah SAW: Berbekam, lalu baliau membayar upahnya kepada

orang yang membekamnya. " (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)

!. Diriwayatkan dari musadad, diriwayatkan dari Khalid ibn Abdillah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a beliau berkata: Rasulullah SAW. Berbekllmlah dan beliau memberikannya kepada orang yang men·bekamnya itu, seandainya pembekamannya itu haram niscaya beliau tidaK memberinya upah.(HR.

B kh u an )23

22 Abi Abdullah Ibn Muhammad lbn Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Istanbul, Darul

Fikr, t.th) h.122

23 AbuAbbas syihabuddin Ahmad al-Qasthalani, irsyad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari

(37)

5. Hak dan Kc1rnjiban Kc<lua-Bclah Pihak

Pihak yang mcnycwakan wajib mempersiapkan barang yang disewakan untuk

dapat digunakan sccara optimal oleh penycwa. Seandainya mobil yang clisewa tidak

clapat digunakan karena acla kerusakan, seperti aki lemah, maka yang m.onyewakan

wajib mengganlinya. Bila yang menyewakan tidak dapat memperbaikinya, penycwa

mempunyai pilihan untuk membatalkan akad atau mcnerirna manfaat yang rusak.

Sebagian ulama berpendapat bila demikian keadaannya clan pihak penyewa tidak

membatalkan akad, harga sewa harus dibayar penuh dan sebagian ulama lain

bcrpcndapat harga sewa clapat dikurangkan dulu dengan biaya untuk perbaikan

kcrusakan. 24

Penycwa wajib menggunakan barang yang disewakan rnenurut syarat-syarat

akacl atau menurut kclaziman pengguna. Penyewa juga wajib mcnjuga barang yang

disewakan agar tetap utuh. 25

Karena Jjarah merupakan akad yang mengatur pemanfaatan hak guna tanpa

terjadi pcmindahan kcpemilikan, banyak orang yang menyamaKan ijarah dengan

leasing. Hal ini terjadi karena kedua istilah tersebut sama-sama mengacu pada hal

ihwal sewa-menyewa. Menyamakan ijarah dan leasing tidak sepenuhnya salah tapi

tidak sepcnuhnya bcnar pula, karcna pada dasarnya, mcskipun terdapat persamaan

24

(38)

antarn ijarah dan leasing, tctapi ada beberapa karakteristik yang membedakannya,

yaitn :

a. Objek

Dilihat dari segi objck yang disewakan, leasing hanya berlaku untnk

sewa-menyewa barang saja. Jadi yang disewakan dalam leasing terbatas pada manfaat

barang saja. Dilain pihak dalam ijarah objek yang discwakan biasa bcrupa barang

ataupnn jasa/tcnaga kcrja. Jjarah bila ditcrapkan nntak mcndapatkankan manfaat

barang disebut scwa-menyewa, sedangkan bila ditcrapkan untuk manfaat tenaga

ke1ja/ jasa disebut upah-mcngupah. Jadi yang disewakan dalam ijarah adalah manfaat

barang maupun manfaat tcnagn kcrja. Dengan demikian, bila dilihat dari scgi

objeknya, ijarah mempunyai eakupan yang lcbih luas dari pada leasing.

b. Metode Pembayaran

Bila dilihat dari segi pembayarannya, leasing hanya memiliki satu metode

pembayaran saja, yakni yang bersifat no! contingent to pe1formancc. Artinya,

pcmbayaran scwa pada leasing tidak tergantnng pada kinerja objek yang disewa.

Sedangkan untuk pembayaran ijarah dapat dibedakan mcnjadi, yaitu ijarah yang

pembayarannya tergantung pada kinerja objek yang disewa (contingent to

perfimnance) chm ijarah yang pembayarannya tidak tcrgantnng pada kinerja ?bjek

sewa (not contingent pe1formance ).

c. Ferpindahan Kepemilikan 1Transfer of Title)

Dari aspek pcrpindahan kcpemilikan, dalam leasing ada dua jenis, yaitn

(39)

kepemilikan asset, baik di awal maupun di akhir periode sewa. Dalamfinancial lease,

di akhir periode sewa si penyewa diberi pilihan atau opsi untuk membeli atau tidak

membeli barang yang disewa tersebut. Jadi transfer of title masih bcrupa pilihan dan

dilakukan diakhir periode.Namun pada prakteknya ( Khusunya di Jndonesia).,dalam

financial ャ・。ウセ@ sudah tidak ada opsi lagi untuk membeli atau tidak membeli, karena

pilihan untuk membeli at<1u tidak membeli itu sudah "dikunci" di awal periocle.

Di lain pihak, ijarah sama seperti financial lease, diakhir periocle scwr.

sipenycwa clibcri opsi untuk membcli atau tidak membeli barang yang clisewa. Yakni

tidak acla transfer of tittle baik di awal maupun di akhir periode. Namun clemikian

pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada

nasabah. Schingga dalam pcrbankan syari'ah dikenal ijarah muntahiya biltamlik

(JMBT) atau sewa yang diikuti dengan pemindahan kepemilibm. Karena itu clalam

IMBT, pihak yang menyewakan berjanji diawal periode ke:pada pihak penyewa,

apakah akan menjual barang tersebut atau menghibahkannya.

d. Lease-Purchase

Versi lain dari ieasing adalah Lease-purchase (sewa-beli), yakni kontrak sewa

sekaligus beli. Dalam kontrak ini, perpindahan kepemilikan エNセイェ。、ゥ@ selama ー・イゥッ、セ@

sewa sccara bcrtahap. Bila kontrak sewa-beli ini dibatalkan, hak milik barang terbagi

antara milik penyewa dengan milik yang menyewakan.

Dalam syari'ah, akad lease and purchase ini diharnmkan karena adanya two

in one (dua akad sekaligus), hal ini menyebabkan gharar dalam akad yakni ada

(40)

e. Sale and Lease- Back

Sale and lease-back adalah pihak lessee menjual barang modalnya kepada

lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut

dengan jangka waktu yang disepakati bersmna. Mctode ini mcmbantu lessee yang

mengalarni kcsulitan modal kc1ja. Sale and lease-back tci:jadi bila, misalnya, A

rncnjual banmg X kc £3, tclapi karcna A tctap ingin barang X tersebut, I3

rnenyewakannya kembali ke A dengan kontrak financial lease, sehingga A

mcmpunyai pililwn untuk mcmiliki barng X tcrscbut diakhir pcriodc.

Misalkan, A menjual barang X seharga Rp 120 juta secara cicilan kepada B,

dcngan syarat bahwa I3 harus kcmbali mcnjual barang X terscbut kepada A scam

tunai ;,eharga Rp l OU ju ta. Transhksi diatas haram, karena ada persyaratan bahwa A

bcrscdia mcnjual barang X ke B asalkan B kembali menjual barang tersebut kepada

A. Dalam kasus diatas, disyaratkan bahwa akad I berlaku efektif bila akad 2

dilakukan. Penerapan syarat ini mencegah terpenuhinya rukun ijarah, yaitu rukun

yang harus dipcnuhi sebagai ganti penggunaan manfaat asset dalam bentuk sewa. 26

6. Bcrakhirnya Alrnd Ijarah

Suatu akad ijarah akan berakhir apabila terjadi hal-hal berikut :

( l) Obj ck hilang atau rusak , seperti rumah terbakar.

(41)

(2) Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad ijarah, apabila yang

disewakan itu rumah, maka rumah itu dikembalikan kepada pemiliknya dan apabila

yang disewa itu jasa seseorang, maka ia berhak diberi imbalan atas jasa yang telah

dilakukan.27

(3) Menurnt mヲヲゥセィ。「@ Hanafi, akad berakhir apabila salah seorang meninggal

dunia, karena manfaat tidak dapat diwariskan. Berbeda dengan jumhur ulama,akad

tidflk bernkhir (batal) karena manfaat dapat diwariskan.28

(4) Menurut ulama Hanafiah, apabila ada uzur dari salah satu pihak, seperti

rumah yang disewakan disita negara karena terkait utang yang banyak, maka akad

al-Ijarah bat&!. Uzur-uzur yang dapat membatalkan akad a/-Ijarah itu, menurut ulanm

Hanafiah adalah salah satu pihak jatuh mujlis, dan berpindah tcmpatnya penyewa,

misalnya, sesecrang digaji untuk menggali sumur disuatu desa, sebclum swnur itu

selesai, pcnd•1duk desa itu indah kc desa lain. Akan tctapi, menurut jumhur ulama,

uzur yang bcleh membatalkan al-Ijarah itu hanyalah apabila objeknya mengandung

cacat atau marifaat yang dituju dalam akad itu hilang, seperti kebakaran dan dilanda

banjir.29

(5) Terjadi aib pada barang sewaan yang kejadiannya di.tangan penyewa atau

terlihat aib lama padanya.

27 Abdul Aziz Dahlan (editor), Ensiklopedi Hukum Islam ,(Jakarta; lchtiar Baru Van

H0eve,l 996). Cet. Ke-1,iilid 2,hal 660

28 M. Ali Hasa11, .,Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalal) ha! 237

(42)

(6) Rusaknya barang yang di upahkan, scperti 「\セu@ yang diupahkan untuk

dijahitbn, karena akad yang smlah terpenuhi setelah rusaknya barang tersebut.

(7) Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, atau selesainya pekerjaan, atau

bcrakhirnya masa, kccuali jika tcradapal uzur yang mcnccgah fasald1 atau

terpcnuhinya akad tersebut. Seperti jika masa ijarah tanah pertanian telah berakhir

scbclum tanaman dipancn, maka ia tetap berada di tangan penyewa sampai masa

selesai diketam. Hal ini dmaksudkan untuk mencegah te1jadinya bahaya (kerugian)

pada pihak pcnycwa; yaitu dcngan mencabut tanaman scbcl.um waktunya.

Pcnganut-penganut mazhab Hanafi bcrkata : bolch memfasakh ijarah karena

adai1ya uzur sckalipun dari salah satu pihak. Scper\i scscorang yang menyewa toko

untuk bcrdagang, kemudian hartanya terbakar, atau dicuri, atau dirampas atau

bangkrut, maka ia herhak memfasakh ijarah. 30

Acbpun untuk besar l:ecilr.ya upah, kembali kepada adat kebiasaan setempat.

Dcngan dcmikian, pcmbayaran upah tersebut dapat scsuai dcngan akad yang telah

cliscpakati sebclumnya oleh kedua belah pihak, sepcrti halnya dalam mempcrcepat

atat• n>cnangguhkan upah sebelum atau setelah pcke1jaannya selesai. Jika dalam akad

tidak tcrdapat kcscpakatan mempcrccpat atau menangguhkan, sekiranya upah itu

bcrsifat dikaitkan .-Jengan waktu tertcntu maka wajib dipcnuhi sesudah berakhirnya

masa tcrsebut. Misalnya or3ng yang menyewa suatu rumah untuk jangka waktu l

(43)

38

bulmt 1.elah berlalu maka penycwa wajib mcmbayar scwa tcrscbut. Jika akad ijarah itu

untuk suatu peke1jaan, maka kewajiban pembayaran upalmya adalah pada waktu

berakhirnya pekcijaan. Kemudian jika akad sudah bcrlangsung dan tidak disyaratkan

mengenai ー」ョセイゥュ。。ョ@ pembayaran dan ticlak ada ketentuan menangguhkannya,

menurut Abu Hanifa d:m Malik, wajib diserahkan secara angsuran, sesuai dengan

manfaat yang cliterima. Demikian juga Hanafi bcrpcnclapat bahwa mensyaratkan

, I

dalam mcmperccp:it atau menangguhkan upah adalah sah'

Di samping itu imbalan hat".IS berbentuk harta yang mempunyai nilai yang

jdas cliketahui, baik clengan menyaksikan atau dcngan menginformasikan

cirri-cirinya. Karena ia merupakan pembayaran harga manfaat, sedangkan harga

mempunyai syarat harus dikctahui jelas.

Jikn ijarnh tclah bcrakhir, pcnycwa bcrkcwajiban mcngembalikan ba··ang

scwaan . .lika barang itu bcrbcntuk barang bcrgcrak, ia wttjib mcnycrahkan kcpada

pcrniliknya. Dan .iika bcrbcntuk banmg ticlak bcrgcrak, ia bcrkcwajiban menyerahkan

kcpada pcmiliknya clalam keaclaan kosong (ticlak acla harta si penyewa).

J ika bar.mg sewaan berbentuk tanah pe1ianian, maka si penyewa wajib

mengcmbalikan tanah pertanian tersebut dalam keadaan kosong tidak ada

tanaman-tanaman di alas pertanian fersebut.

(44)

B. ljara!i J\111nt11!1(1•11h Bitt11111/i!i (IMB"I/

1. Pcngcrtia:1 IMBT.

Pacla umumnya, kegiatan !jarah (leasing) tcnnasuk dalam kcgiatan perbankan

Syari'ah, karena leasing clalam ckonomi konvcsional harus clilakukan olch lcmbaga

tcrscndiri. Leasing adalah kcgiatan pcrnbiayaan dalam bentuk penyecliaan barang

modal baik sccara scwa guna usaha dengan hak opsi (finance Lease) maupun sewa

guna usaha tanpa hak opsi (Opernting Lease) untuk cligunakan oleh Lease selama

jangka waktu lcrlcnlu bcrdasarkan pcrnhayaran sccara hcrkala.32 Karena aktivitas

pcrbankan urnumnyc ticlak diperbolehkan mclakukan leasing, maka perbankan

syari'ah khususnya BaHk Muamalat Indonesia hanya mengambil jenis ljarah clan

Jjarnh M1111'ahiyah Bittamlik, yang arlinya pe1janjian untuk memanfaatkan (sewa)

barang antara Bank Muamalat Indonesia clengan Nasabah dan pacla akhir masa sewa,

maka nasabr.h wajib membeli barang yang lclah disewanya. Bank Muamalat

Indonesia lebih mcmilih menggunakan al-!jarah al-muntahiyah bit-tamlik karena

lcbih "ederhana dmi sisi pembukuan. Selain ilu, Bank pun tidak dircpotkan untuk

mengurus pcmcliharaan asset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya.

I;arnh Muntahiya Bittamlik (IMBT) merupakan rangkaian dua buah akad,

yakni akad al-Bai' dan akacl ljarah A1untahia Billamlik (IMBT). Al-Bai' merupaLan

akad jual-beli yang meliputi bcrbagai akad pertukanm antara sualu barang dan jasa

32

Munir Fuady1 flu/...un1 ten1ang Pen1biayaan Dari teori Ke Praktek,(Bandung:L PT. Citra

(45)

40

dalam jumlah tcrlcntu alc1s barang clan jasa lainnya. Dalam transaksi jual bcli tcrscbul

penjual menyebutkan dengan jelas barang yang dipe1jualbelikan, termasuk harga

pembelian dan keuntungan yang diambil. Sedangkan IMBT merupakan kombinasi

anlara sew;1-111cnycwa (ijara/1) dan akad pcngalihan kcpc111ilikan bc:nda scperli jual

bcli alau hibah di akhir masa scwa.

Jjarah Muntahia Billam/ik (IMBT) adalah perpaduan antara kontrak sewa dan

jual beli atau lebih tepatnya akad scwa yang diakhiri dcngan pcmindahan kepemilikan

barang dita11gan si pcnye\va.33

Dalam buku Apa dan Bagaimana Bank Islam, dikatakan bahwa Bai 'u talq'iri

atau sewa beli ad;ilah suatu kontrak .sewa yang diakhiri denga.n penjualan. Dalam

konlrak ini pcrnlnyaran sewa lclal1 diperhitungkan scdcmikian rupa sehingga

scbagian dari paclanya mcrupakan pembclian tcrhadap barang secarn berangsur.34

Dalam hai ini mcmiliki kcsamaan dengan {jarah M11111ah()'ahBi11a111/ik (IMBT),

dimana ljorah Munt 1hiyah Billamlik (IMBT) adalah pcrpaduan kontrak scwa dan jual

bcli al2.u Jebih tepatnya akad scwa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan

barang <litangan si penyewa dengan cicilan sewa sudah termasuk cicilan pokok harga

barang. Misalnya, ketika pada saat bank menyewakan asset tersebut kepada nasabah

untuk jangka waktu terlentu dan pada akhir pembayaran sewa nasabah dapat memiliki

asset tersebut. Sclain itu juga Tarif scwa dan persyaratan lainnya harus telah

11 Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syari'ah Dari Teori Ke Praktd, (Jakai1a: Gema lnsani

Press bckerjasai111 dengan Ta2.kia Cendikia, 2001), Cet. Ke- l, hal 118

34

,'<.arnaen Perwaraat1nadja, MPA dan 1-1. Muhan1rnad Syaft'l Antonio, Apa dan Bagairnana

(46)

discpakati tcrlcbih clahulu olch kedua bclah pihak.climana ljarah Muntahiyah

Bittamlik (IMBT) adalah perpaduan ko11trak sewa dan jual. beli atau lebih tepatnya

akacl sew<: yang c!iakhiri clengan pemindahan kepemilikan barang ditangan s1

pcnycwa dcngan cicilan scwa sudah tcrmasuk cicilan pokok harga barang.

Scwa (ijarah) clan scwa beli (ijarah 11•a iqlina' atau Ijarah mintahiyrrh

bittamlik) olch para ulama clianggap scbagai model pembiayaan yang dibenarkan cleh

syariat Islam. Model ini secara konvensional dikenal sebagai operating lease and

financial lease. !jarah atau scwa aclalah kontrak yang mclibatkan suatu barang

dcngan jasa atau manfaat atas harga lainnya. Penyewa juga dibcri opsi untuk

mcmiliki barang yang clisewakan tersebut pada saat sewa selesai clan kontrak ini

cliscbut !jarah wa iqtina' atau Jjarah muntahiyah bitlamlik, dimana akad sewa yang

tcrjadi ant1ra (bank) scba2ai pemilik barang dengan (nasabah) sebagai penyewa

dcngan <1kad scwa yang diakhiri clengan pemindahan kepemilikan barang ditangan

sipcnyewa, dimana cicilan :;e\vaan sudah tennasuk cicilan pokok harga barang.35

Jjarah \\'a iqtina merupakan konsep hire purchase, yang oleh

lembaga-lcrnbaga keuangan islarn disebut hire-purchase financing. Ijarah wa iqtina adalah

suatu gabungan dari kcgiatan leasing atas barang-barang bergerak (movable) dan

barang-b<>.rang tidak bergcrak (immovable) dengan memberikan kepada penyewa

(47)

42

(lessee) suatu piliha11 atau opsi (option) untuk pada akhirnya membeli barang yang

disewa.

Pacb buku Manajcmcn Pembiayaan bank Syari'ah karangan Muhammad

clikalakan bahwa セO。イ。Oj@ Af1111t(Jhia JJita111/ik (!MBT) mcrupaknn rangkaian clua buah

akacL yakni akad Al-bai' 111crupakan akad jual bcli yang mcliputi bcrbagai akacl

pcrtukaran antarn sur1lu banmg dan jasa dalam jumlah tertcntu alas bar::mg dan jasa

lainnya. Sed'1:1rkan IMBT 111crupakan kombinasi antarn sewa menyewa (ijorah)

clan jual bcli atau hibrd1 di akhir masa scwa. Dalam ljarah 111111110/zio Bi/10111/ik,

pcmindahcm hak milik barang te1jaci dengan salah satu dari dua cara berikut ini:

I. Pihak pcmilik yang mcnycwakan asct (111uajil) bc1janji akan mcnjual barang yang

disewakan tersebLlt pada akilir masa sewa.

2. Pihak pemilik yang menyewakan aset (muajil) berjanji akan menghibahkan

barang; ang discwakan terse but pada akhir masa sewa.36

Dari bcberapa clcfinisi ijarah muntahia bittamlik diatas, dapat ditarik

kcsi111pula11 bahwa ijarah muntahia hittamlik ialah akad pengambihm manfaat dari

suatu banmg dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa diikuti dengan

pemindahan pcmilikan. Dabm ha! ini ljarah Muntahiyah Billamlik memiliki

persarnaan dcngan Bai '11 takjiri, dimana Bai 'u takjiri atau sewa beli adalah suatu

kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa

36

(48)

tclah di11crhitungkan scdcmikian rupa schingga sdiagian dari padanya mcrnpakan

pembelian terhadap barang secara berangsur.37 Sedangkan clalam Jjarah A1untahiyah

Billam/ik penyewa diberi opsi untuk mcmiliki barang yang disewakan tersebut pada

saal scwa sclcsai d:m kontrak ini discbut ljarah \l'a iqlina' alau ljarah 1111111/ahiyah

bi11a111/ik, dirnana akad scwa yang te1jadi antara (bank) sebagai pemilik barang

clcngan (1iasabah) sebagai pcnycwa dengan akad scwa yang diakhiri dengan

. pcrnindahan kcpemilikan barang c!itangan si penyewa, dimana cicilan sewaan suclah

tcnnasuk cicilan pokok harga barang.38

2. Jcnis-jcnis Ijara!t Jlfu111a!tiyal1 Bitlamli/; antara lain:

I. /jaru/1 M11111a/iiyah /!i11a111/ik mclalui pcmbcrian, di mana p;tda akhir masa

sewa, obje\, sewa bcralih kepada penyewa (dihibal1kan pemilik kepada

penyewa), dimana sebelurnnya dilakukan dengan akad sewa yang te1jadi

antant (bank) sebagai pemilik barang dengan (nasabah) sebagai penyewa

deHgan cicilan sewaan sudah termasuk cicilan p0kok harga sewa.

2. Jjarah Munlahia Billamlik melalui jual beli, di mana pengalihan kepemilikan

kepada pcnyewa dilakukan dalam bentuk alih kepernilikan sesuai dengan

kesepakatan penyewa dan pemilik barang, yaitu:

セW@ l(arnarn Pcrwaraatn1adja, MPA dan I-1. Muhan1111ad Syali'l Antonio, Apa dan Bagaitnana

flank Islam, hal :;2

(49)

44

a. Sctclah masa kontrak ijarah bcrakhir penyewa membeli barang, yang

dituangkan dalam kontrak jual beli yang teqiisah dengan kontrak

ijarah.

b. Scbcium berakhirnya rnasa scwa untuk suatu harga yang sama dengan

sisa angsuran ijarah. Hal ini berlangsung jika pemilik barang bersedia

menjual barangnya kapan saja sclama masa scwa. Hal yang penting

adalah jual beli dengan angsuran yang sama dengan angsuran ijarah

tcrsdiut harns dituangkan dalam kontrak jual bdi yang barn.

c. Jual bcli sccara bertahap, jika pemilik barang secara bertaliap

mcnycrahkan kepemilikannya hingga barang tersebut sepenuhnya

dikuasai pcnyewa. Setiap tahap pengalihan kepernilikan harus

dituangkan dalam akad jual bcli dan jumlah sewa harus turun seiring

dcngan meningkatny<i kepcmilikan penyewa atas barang tersebut.

d. Jual dan Scwa Kembali (Sale and Lease Back), suatu pihak menjual

assctnya kepada pihak lain dan kemt!dian menycwanya kembali.

Sale and Laese Back aclalah I'ilwk lessee menjual banmg modalnya kepada

les.>or untuk kemudian dilakukan kontrak scwa guna usaha atas barang tersebut

dcngan jangka waktu yang, disepakati bersama. Mctodc ini membantu lessee yang

mcngalami kesulitan modal kc1ja.

Dalam perbankan syariah, ljarah di

Gambar

gambaran yang
Tabel 2 Komposisi Pemegang Saham
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Referensi

Dokumen terkait

Kedua hasil tersebut nampak berbanding lurus dengan penelitian yang dilakukan dimana, anggaran berbasis kinerja berpengaruh secara positif dan simultan terhadap

faktor yang mempengaruhi sikap makan pada remaja secara langsung adalah faktor individu dan faktor lingkungan. Asupan gizi seimbang dapat diperoleh dari makanan yang

Selama ini pungutan Daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

FARIDA HANIM RAMBE. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS nilainya masih kurang memuaskan, masih

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor kebijakan perusahaan ditekankan pada kebijakan manajemen keuangan yang meliputi kebijakan pendanaan diproksi dengan leverage keuangan,

The bioplastic was produced from sorghum starch as a matrix and combined with filler (sorghum stalk), fiber (E. spinosum) , and plasticizer (glycerol).. Sorghum grain as a raw

Praktikum ini bertujuan (1) Mengidentifikasi data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan rencana pemanenan, (2) Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan