• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Direktori Karya Inovasi XIV - 2011"

Copied!
207
0
0

Teks penuh

(1)

DI

REK

TO

RI

Direktori

(2)

DI

REK

TO

RI

Peringatan!

(3)

KATA PENGANTAR

PT PLN (Persero)

Pada Lomba Karya Inovasi XIV tahun 2011, partisipasi unit dalam mengirimkan karyanya sangatlah menggembirakan, hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah karya inovasi yang masuk hingga mencapai 189 makalah atau meningkat 36% dari tahun sebelumnya.

Penerbitan Direktori Karya Inovasi XIV ini adalah salah satu bentuk desiminasi karya-karya inovasi yang mempunyai tujuan sebagai upaya mendokumentasikan aset berupa karya-karya inovatif yang pernah dibuat sehingga bisa dijadikan sumber ide untuk melakukan inovasi yang lebih bermanfaat, efektif dan efisien. Dengan adanya ‘archive’ dokumentasi karya-karya inovasi yang telah dibukukan secara periodik tiap tahunnya, dapat menghindarkan duplikasi ide karya inovasi. Penerbitan ini sekaligus penadaan Hak Cipta atas naskah, orisinalitas gagasan, serta penggunaan menjadi milik PT PLN (Persero).

Informasi yang lebih lengkap mengenai semua karya inovasi yang ada dalam direktori ini dapat diperoleh di PLN Puslitbang.

Harapan kami, semoga hasil karya inovasi dapat bermanfaat bagi unit-unit PLN dan dapat diimplementasikan sesuai kebutuhan.

Jakarta, Juni 2011 Satri Falanu

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

(4)

DAFTAR ISI

DI

REK

TO

RI

Direktori

(5)

i

Kata Pengantar

iii

Daftar Isi

iv

Daftar karya inovasi

01

- Bidang Pembangkit

39

- Bidang Transmisi & Distribusi

71

- Bidang Technical Supporting

133

- Bidang Non-Technical Supporting

195

Daftar Juara dan Nominator

201

- Tim Teknis

201

- Tim Juri

202

Index

DAFTAR ISI

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

(6)

BIDANG

(7)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

v

BIDANG

(8)

BIDANG

TECHNICAL

(9)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

vii

BIDANG

NON-TECHNICAL

(10)

DI

REK

TO

RI

Direktori

(11)

BIDANG

PEMBANGKITAN

(12)

GENERATORS, WINDINGS, MOTORS

MOTORS

POWER STATIONS

CONTROL. OPERATION & REGULATION

SWITCHGEAR

TRANSDUCERS

CONDENSERS. COOLING, LUBRICATION, FLOWMETERS

WIRING

PUMPS

PROTECTION

FANS

FLAMES-GAS-TURBINES-EARTHING

GEOTHERMAL

SERVOVALVES

RADIATORS

IGNITION DEVICES

FLUE GASES

TURBINES

WINDINGS

TEMPERATUR RELAYS

COOLING DEVICES

FLY ASH

VALVES - TOOLS - CONNECTORS - COUNTERCRANKS - DRILLS

BOLTS STUDS SOOT STEAM

INTERLOCK SYSTEM

SPRING DOWEL

PIN COUNTERWEIGHT

SPRING DOWEL

PIN COUNTERWEIGHT

SPRING DOWEL

SPRING

DOWEL

PIN

DIESEL ENGINES

(13)

BIDANG

PEMBANGKITAN

Direktori

(14)

Program utama manajemen PT PJB untuk meningkatkan kinerja unit pembangkitan adalah implementasi tata kelola unit pembangkitan, dimana salah satu area kegiatannya disebut dengan Work Planning and Control. Salah satu hasil penerapan dari Work Planning and Control management di PT PJB UP Muara Karang, sekaligus menjadi dasar dari karya inovasi ini adalah dalam mengatasi spare part elektronik yang sering rusak, khususnya pada current transducer pada kabinet

switchgear breaker PLTGU Blok 2.

PLTGU Muara Karang Blok 2 merupakan aset PT PLN yang diamanahkan kepada PT PJB sebagai penyedia jasa O&M. Sebagai penyedia jasa O&M yang telah ditunjuk oleh PT PLN, PT PJB UP Muara Karang merasa perlu memberikan solusi alternatif yang bersifat inovatif dan jangka panjang pada kasus tingginya frekuensi kerusakan transducer arus dan tegangan di LV switchgear. Karya inovasi ini merupakan solusi penting bagi PT PJB UP Muara Karang sebagai O&M dan PT PLN sebagai pemilik aset untuk menurunkan frekuensi kerusakan pada transducer di LV switchgear PLTGU Muara Karang Blok 2 serta untuk merubah konsep pemeliharaan pada peralatan tersebut dari non-tactical maintenance menjadi tactical maintenace. Karya inovasi ini memiliki beberapa kelebihan antara lain memanfaatkan kembali (re-use) modul yang telah rusak dengan modifikasi tertentu sehingga menekan biaya pengadaan spare part serta memisahkan power supply dengan board instrumentasi sehingga meningkatkan kehandalan

transducer.

Kode:

1411124

Unit:

PT Pembangkitan Jawa Bali

Judul:

RE-USE BOARD DENGAN RELOKASI POWER SUPPLY UNTUK MENGATASI RENDAHNYA RELIABILITAS TRANSDUCER DI LV SWITCHGEAR

Tim Inovator:

Muh. Nurdinsidiq, Samsul Hadi Saputro, Roby Firmansyah

(15)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

05

CWP (circulating water pump) merupakan peralatan utama pendinginan dalam siklus rankine pada sistem pembangkit listrik tenaga uap. CWP berfungsi sebagai pen-supply air pendingin di kondenser yang berguna untuk mengkondensasikan uap dari LP turbin, sehingga CWP memiliki peran yang penting, artinya bila terjadi gangguan pada CWP akan mengakibatkan pendinginan di kondenser berkurang, sehingga akan mempengaruhi :

1) proses produksi listrik akan tergaggu , diantaranya berupa derating (penurunan daya mampu)

2) juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan vakum di koondenser, jika tekanan vakum di kondenser turun sampai very low (571 mm Hq) maka unit akan TRIP. Dengan demikian keandalan CWP harus selalu dijaga dengan selalu melakukan perawatan dan mengoptimalkan system proteksi dan interlock agar kinerja dari peralatan yang ada di dalamnya dapat beroperasi sesuai dengan yang direncanakan atau bahkan dapat melebihinya.

Salah satu alat bantu utama CWP adalah system lube

water yang berfungsi sebagai air pelumas pada shaft CWP,

artinya bila flow lube water dari air laut terjadi penurunan maka back up solenoid valve akan energize (membuka) sehingga air dari service water akan mengalir ke shaft CWP untuk memback up aliran lube water air laut yang menurun, sehingga lubricating pada shat CWP tetap terjaga.

Kode:

1411135

Unit:

PT Pembangkitan Jawa Bali

Judul:

MODIFIKASI FLOW SWITCH DAN WIRING DIAGRAM UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN SYSTEM INTERLOCK LUBE WATER CWP PLTU

UNIT 1,2 & 3 GRESIK

Tim Inovator:

Budhy Hartono, Tuhalim,

Dody Awin Purjanto

(16)

Dikarenakan System interlock back up lube water CWP pada PLTU Gresik Unit 1-4 tidak dapat bekerja akibat dari :

1) Flow switch rusak akibat terjadi penggaraman atau korosi

2) Flow switch obsolete

Sehingga jika CWP akan di start atau di stop, maka sinyal interlock CWP start atau stop di jemper di BTG . Dan jika terjadi

actual flow lube water low, indikasi alarm di BTG tidak ada, dimana keadaan seperti ini dapat menggoreskan ruber bearing dengan shaft CWP dikarenakan flow lubricating berkurang. Dengan tergoresnya (terjadi gesekan) rubber bearing dengan

shaft sleve maka CWP mengalami keadaan abnormal, jika

keadaan abnormal ini sampai menggerjakan proteksi motor CWP, maka CWP akan trip. Jika CWP trip, maka flow air pendingin di kondensor mengalami penurunan.

Dengan penurunan flow air pendingin, maka aliran steam ke turbin akan dikurangi (bertujuan agar turbin tidak trip ). Dan untuk mempertahanakn putaran turbin pada 3000 rpm akibat steam berkurang maka daya generator diturunkan juga atau unit mengalami derating (penurunan daya mampu). Untuk mencegah tergoresnya (gesekan) rubber dengan shaft

sleve CWP dikarenakan back up solenoid valve tidak energize

(membuka) akibat system interlock abnormal maka, dilakukan upaya peningkatan keandalan dan efektifitas dengan melakukan modifikasi system interlock dengan cara:

1) Modifikasi wiring diagram system lube water dengan penambahan 1 buah relay.

2) Modifikasi flow switch yang tahan terhadap penggaraman atau korosi untuk mengganti flow switch

(17)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

07

Banyak faktor yang mempengaruhi kehandalan sebuah unit pembangkit, diantaranya adalah kemampuan unit Gas Turbin untuk memenuhi kebutuhan beban pada saat beban puncak dengan cepat. Salah satu kelebihan unit Gas Turbin yaitu lebih cepatnya proses start sampai dengan berbeban, yaitu sekitar 30 menit. Semakin cepat proses start semakin handal Gas Turbin tersebut. Untuk menjaga keandalan tersebut, sistem starting juga harus dijaga keandalannya,

salah satunya adalah UV Flame Scanner, Dalam setiap Gas Turbin terdapat 4 (empat) buah UV Flame Scanner yang digunakan untuk mendeteksi proses firing unit.

Dengan terjaganya keandalan UV Flame Scanner, maka dapat dipastikan kelancaran proses pendeteksian firing unit dapat berjalan lancar dan dapat dipastikan pula pemenuhan kebutuhan beban pada saat beban puncak akan berjalan sesuai jadwal tanpa ada kendala. Dengan modifikasi ini life time flame scanner dengan tingkat kehandalan 90% meningkat dari 840 jam menjadi 4000 jam dan biaya pemeliharaan gangguan flame scanner menjadi jauh lebih efisien atau hanya 5% dari sebelum modifikasi yakni dengan menggunakan trafo Non OEM. Kode:

1411136

Unit:

PT Pembangkitan Jawa Bali

Judul:

MENINGKATKAN KEHANDALAN START GAS TURBIN PLTGU GRESIK DENGAN MELAKUKAN REDESAIN SISTIM FLAME SCANNER

Tim Inovator:

Muh. AL-Ahyudi, Koko Nurdiono,

Muchamad Hafid

 

(18)

Turbin Gas GE MS9001E merupakan Turbin Gas dengan tipe Multiple Chamber, yang memiliki 14 buah ruang bakar, serta memiliki populasi yang cukup banyak di dunia.

Flow Divider merupakan salah satu komponen di

Turbin Gas GE MS9001E yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke seluruh ruang bakar secara merata.Kerusakan yang diakibatkan oleh kelemahan desain Spee dan Ringporos gear pada Flow Divider menyebabkan unit tidak dapat di start (mengalami gangguan sistem pembakaran) dan bahkan mengalami trip saat operasi.

Guna menghindari hal tersebut, maka dilakukan modifikasi komponen Flow Divider pada bulan Mei tahun 2009, berupa perubahan desain bentuk (bulat ke bintang) dan material (AISI 8660 ke C705/AISI 4340) dari poros Flow Divider.

Modifikasi ini terbukti mampu menghilangkangangguan unit akibat kerusakan pada Flow Divider, serta memiliki peluang untuk mendapatkan hak paten secara global (dapat diaplikasikan pada lebih dari 350 buah Turbin Gas MS9001E di seluruh dunia).

 

Kode:

1411157

Unit:

PT INDONESIA POWER

Judul:

PENINGKATAN KEANDALAN TURBIN GAS MS9001E

MELALUI MODIFIKASI KOMPONEN FLOW DIVIDER

Tim Inovator:

Marzuki, Didik Heru, Dwi Handoyo S

(19)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

09

Sering kali MCC (Motor Control Center) tegangan rendah yang memiliki beban heterogen (seperti: motor, receptacle/ stopkontak dan lighting) trip karena gangguan ke tanah (ground

fault). Akibatnya, pembangkit mengalami penurunan produksi

(derating) atau bahkan trip karena distribusi beban-beban yang

vital terpusat. Dalam karya inovasi ini, kasus yang diambil adalah pada PLTU Suralaya unit 5-7. Diketahui, beban motor yang menjadi pemicu MCC Boiler trip mengalami gangguan satu fasa ke tanah.

MCCB (Molded Case Circuit Breaker) motor tersebut tidak bekerja,

tetapi ACB (Air Circuit Breaker) di incoming MCC Boiler bekerja.

Setelah dilakukan simulasi analisa aliran daya dengan software yang kita bangun, modifikasi pendistribusian beban

coal feeder power cabinet dan receptacle boiler dilakukan pada

MCC Boiler. Namun, resiko unit derating tetap ada karena

ground fault. Simulasi software terhadap koordinasi proteksi

pada MCC Boiler menunjukkan adanya koordinasi proteksi yang kurang efektif antara MCCB dan proteksi ground fault pada ACB incoming MCC Boiler. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, modifikasi sistem proteksi MCC Boiler dilakukan dengan penambahan proteksi ground fault di MCCB.

Modifikasi tersebut dapat meningkatkan keandalan dan kesiapan MCC Boiler. Dengan demikian, unit dapat dihindarkan dari kerugian karena derating dan kehilangan kesempatan berproduksi sebesar Rp385.000.000,-. Modifikasi ini dapat diterapkan pada MCC tegangan rendah lainnya dengan permasalahan yang sama. Kode:

1411159

Unit:

PT INDONESIA POWER

Judul:

MODIFIKASI MCC TEGANGAN RENDAH DAN SISTEM PROTEKSINYA PADA BOILER 400V UNIT 5-7 PLTU SURALAYA

Tim Inovator:

Aan Setiawan, Cesar Hartono, Didi Rustandi

 

(20)

PLTG AKE adalah pembangkit swasta milik PT. Asta Keramasan Energi yang lokasinya di Keramasan – Palembang dengan kapasitas 2 x 50 MW buatan Alsthom, tahun pembuatan 1978 type GEC 610 B. Adapun bahan bakar PLTG ini adalah gas alam, Unit 1 dinyatakan resmi COD sejak tanggal 17 Pebruari 2010 dan Unit 2 sejak tanggal 9 April 2010, pembangunan kedua PLTG ini bertujuan untuk membantu system kelistrikkan di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang mengalami defisit energy listrik.

Dalam pelaksanaan operasionalnya PT. AKE (Asta Keramasan Energi) telah mempercayakan kepada PT. PJB Services selam 5 (lima) tahun, untuk mengelola jasa operation & maintenance terhitung sejak unit PLTG dinyatakan COD. Sesuai komitmen dalam perjanjian tersebut PT. PJB Services harus selalu berupaya dan berusaha untuk mengkondisikan kedua unit PLTG tersebut sesiap dan sebaik mungkin dalam arti Realibility dan Avaibility terjaga dengan baik. Pada awalnya kedua unit PLTG AKE ini direncanakan operasi 2 unit secara bersamaan sesuai dengan kapasitasnya 2 X 50 MW, dengan mendapat supply gas yang cukup dari PT. MEDCO untuk dua unit Gas Turbin sekitar ± 36 BBTUD, akan tetapi ternyata sejak Juni 2010 PT. MEDCO hanya mampu mensupply gas sekitar ± 24 BBTUD ke PLTG AKE, akibatnya PLTG AKE hanya mampu operasi kontinyu hanya satu unit dengan kapasitas 50 MW (1 X 50 MW) dan satu unit lainnya diposisikan sebagai unit stand by.

Dengan kondisi seperti ini terutama pada saat unit posisi stand by, terkadang ada instruksi mendadak agar unit dioperasikan karena ada penambahan kuota gas akibat dari unit PLN sektor keramasan shutdown untuk penyerapan TOP kuota gas atau untuk pengaturan operasi unit secara bergantian guna mengatur EOH, sehingga unit pada posisi stand by ini dituntut harus betul-betul dalam kondisi yang siap setiap saat, selanjutnya pada saat unit yang stand by dilakukan start sering terjadinya kegagalan start atau terjadi trip saat menuju akselerasi ke 3000 rpm serta sesaat setelah proses sinkron, hal tersebut disebabkan adanya indikasi motor fan lube oil trip atau vibration bearing tinggi yang tentunya menghambat proses operasi dengan tertundanya kesiapan unit yang diakibatkan sering gagalnya start, hal ini penyebab diantaranya kelembaban pada motor-motor peralatan auxiliary serta terjadinya defleksi pada rotor turbin dan generator. Oleh karena itu dengan memperpendek durasi dari rutin termal test dapat mengurangi kegagalan start unit ketika akan dioperasikan dengan Rasio tingkat keberhasilan sudah terbukti setelah 9 bulan Kode:

1411204

Unit:

PT PJB SERVICES

Judul:

MENGURANGI TERJADINYA GAGAL START GAS TURBINE PT AKE KERAMASAN PADA KONDISI STAND BY DENGAN MEMPERPENDEK JADWAL OPERASI RUTIN TEST PERALATAN AUXILIARY

Tim Inovator:

Erick Yudiawan, Ahmad Djamaluddin, Andy Azhari

(21)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

11

PLTG Asta Keramasan adalah pembangkit listrik swasta milik PT. Asta Keramasan Energi (PT. AKE) yang berlokasi di Keramasan Palembang dengan kapasitas 2 x 50 MW buatan Alsthom Type GEC 610 B tahun 1978. PLTG ini merupakan relokasi dari Hook Un Power Station di Hong Kong. Unit 1 dinyatakan resmi COD sejak tanggal 17 Pebruari 2010 dan Unit 2 sejak 9 April 2010, pembangunan kedua PLTG ini tujuannya untuk membantu kelistrikan di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang mengalami defisit energi listrik.

Dalam pelaksanaan operasionalnya PT. AKE telah mempercayakan kepada PT. PJB Services selama 5 tahun, untuk mengelola Jasa Operation & Maintenance dengan Kontrak Perjanjian No. 022 / X / PRY-OM-KRMS / 2009 yang berlakunya terhitung sejak unit PLTG dinyatakan COD. Sesuai komitmen dalam perjanjian tersebut tentunya PJB Services harus selalu berupaya dan berusaha untuk mengkondisikan kedua unit PLTG tersebut beroperasi sebaik mungkin dalam arti Realibility dan Availability terjaga dengan baik.

Desain PLTG ini sangat unik dibanding PLTG lainnya, karena salah satu bearing terletak di area combustion chamber yang memiliki area dengan temperature 950oC, yang berakibat kerja dari pelumas tersebut sangat berat karena selain melumasi juga mendinginkan bearing pada area tersebut, yang mengakibatkan oli pelumas beroperasi pada suhu yang tinggi dan terjadi penguapan sehingga di Main Oil Tank terdapat banyak uap panas yang dihasilkan oleh pelumas tersebut yang harus dikeluarkan oleh Mist Eliminator.

Keluaran dari uap oli tersebut banyak yang tersedot oleh Air Intake Filter PLTG ini sendiri sehingga mempercepat laju penyumbatan pada filter dan terkontaminasinya udara pembakaran sehingga mempercepat pengotoran sudu Compressor yang berakibat turunnya performance dari PLTG ini. Dengan memodifikasi Mist Eliminator maka masalah tersebut dapat diatasi sehingga polusi udara yang timbul dapat ditekan dan kevakuman dari tanki pelumas dapat terjaga dengan baik.

Kode:

1411210

Unit:

PT PJB SERVICES

Judul:

MENEKAN LAJU PENGOTORAN AIR INTAKE FILTER DAN KOMPRESSOR GAS TURBIN YANG DISEBABKAN OLEH UAP PELUMAS MELALUI MODIFIKASI MIST ELIMINATOR

Tim Inovator:

Irboni Utami, Erick Yudiawan, Tedy Barindo

(22)

Stator end winding merupakan bagian turbo generator yang paling rentan mengalami vibrasi pada 2 kali frekuensi jala-jala akibat medan elektromagnetik. Walaupun stator end winding sudah dibracing dengan material yang cukup kuat, namun seiring dengan usia dan beban operasional generator, pengalaman menunjukkan bahwa stator end winding berpotensi mengalami kekendoran akibat deteriorasi pada end winding support system-nya.

Sejak uprating pada tahun 2005, beban generator PLTP Gunung Salak unit 2 dinaikkan dari 55 MW menjadi 60 MW. Penambahan beban generator tersebut menyebabkan gaya elektromagnetik pada stator coil makin besar. Gejala kekendoran pada end winding generator unit 2 ditandai dengan adanya temuan

greasing compound dan hasil bump test yang menunjukkan sebagian

besar natural frekuensi end winding berada dalam rentang 100 ±3 Hz. Permasalahan kekendoran ini bisa berdampak serius terhadap isolasi winding karena isolasi winding akan mengalami abrasi (pengikisan).

Untuk mengatasi kekendoran end winding dan mem-perpanjang usia generator PLTP Gunung Salak unit 2, dilakukan retying (menambah ikatan) pada end winding agar kekakuannya menjadi lebih baik. Hasil pengujian bump test setelah retying menunjukkan frekuensi natural end winding bergeser dari 100 ±3 Hz dan magnitude level menurun dari sebelumnya.

Metode retying ini terbukti efektif dan menambah keyakinan untuk mengoperasikan generator unit 2 dengan aman serta dapat dijadikan referensi untuk diterapkan pada stator Kode:

1411233

Unit:

PT INDONESIA POWER

Judul:

RETYING END WINDING GENERATOR

UNIT 2 PLTP GUNUNG SALAK

Tim Inovator:

Andika Winardi, Nuryani, Sularso

(23)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

13

Motor listrik merupakan suatu peralatan yang penting dalam pembangkit tenaga listrik di PLTD Pulo Pisang. Kerusakan motor listrik menyebabkan kontinuitas sistem pembangkit energi listrik terganggu. Proteksi failure voltage dapat meminimalisir terjadinya gangguan pada motor listrik. Alat ini bekerja untuk memproteksi motor listrik apabila terjadi gangguan kegagalan salah satu fasa sehingga motor listrik terhindar dari kerusakan

Kode:

1421009

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

Judul:

PROTEKSI FAILURE VOLTAGE PADA MOTOR TIGA FASA

Tim Inovator:

Fadli, Feni Marlisa, Faisal

 

(24)

Di PLTD Seuneubok PT PLN Cabang Meulaboh terdapat banyak motor-motor 3 phasa yang menggunakan pengaman

termis dan magnetis akan tetapi masih mengalami short circuit

yang disebabkan oleh gangguan internal meupun eksternal dikarenakan relay thermal belum dapat memproteksi panas pada motor secara maksimal. Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu memproteksi panas yang diderita motor sedini mungkin dengan menggunakan sensor suhu LM 35, metoda dalam penulisan ini adalah pengujian komponen, pembuatan dan pemasangan sensor pada bahan isolasi kumparan motor serta pengujian dan menganalisa hasil pengujian. Alat ini disetting dengan tiga variable yang berbeda untuk mentripkan relay, yaitu : 60°C mentripkan relay 1, 70°C mentripkan relay 2 dan 80°C mentripkan relay 3. Berdasarkan hasil pengujian Over

Temperature Protection Relay bekerja sesuai dengan settingan.

Kode:

1421011

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

Judul:

SPECIAL CONNECTOR TOOLS MENGATASI PENYUMBATAN EXHAUST VALVE CAGE MESIN MIRRLESS KV 12 MAJOR

Tim Inovator:

Chairul Asril, Azman Yusliansyah, Muhamamad Yanuar

 

(25)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

15

PLTD Seuneubok adalah salah satu pusat pembangkit tenaga listrik yang ada di Meulaboh, salah satu mesin pembangkit yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik adalah mesin Mirrlees KV12 Major sebanyak 1 unit dengan daya terpasang 5.218 KW.

Exhaust valve cage ini adalah suatu peralatan mesin

Mirrlees KV12 Major yang berfungsi sebagai saluran gas buang, tempat katup buang yang dipasang pada cylinder head sebanyak 24 buah perunit mesin. Exhaust valve cage ini diberi indikasi right

hand dan left hand. Tiap cylinder head memiliki 2 buah exhaust

valve cage yg terdiri dari right hand dan left hand. Exhaust valve

cage ini menerima langsung gas pembakaran sehingga sangat rentan mengalami thermal stress, meskipun exhaust valve cage ini menggunakan air sebagai media pendinginnya pada saat beroperasi. Dari hasil pengamatan setelah beroperasi Exhaust

valve cage sering mengalami gangguan yang mengakibatkan

tidak beroperasinya mesin tersebut.

Gangguan yang sering terjadi pada Exhaust valve

cage seperti penyumbatan saluran air pendingin, keretakan

pada dudukan guide, erosi pada housingnya. Penyumbatan air pendingin berpengaruh terhadap kenaikan temperatur pada exhaust valve cage, mengakibatkan mesin tidak bisa dioperasikan

Kode:

1421012

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Aceh

Judul:

SPECIAL CONNECTOR TOOLS MENGATASI PENYUMBATAN EXHAUST VALVE CAGE MESIN MIRRLESS KV 12 MAJOR

Tim Inovator:

Mardhika Khaisar, Muhammad Ilham, Siswanto

 

(26)

Mesin pembangkit PLTG GE memiliki sistem peredaran bahan bakar yang disebut bypass valve system yang terdiri dari dua bagian utama yaitu bypass valve dan electro hydraulic

servovalve. Bypass valve berfungsi sebagai katup utama

peredaran bahan bakar, dan servovalve berfungsi untuk menggerakkan posisi katup dari bypass valve.

Jumlah coil pada servovalve berjumlah tiga buah dengan konfigurasi single coil yang bekerja berdasarkan sinyal perintah arus (mA) DC dari Speedtroinic MarkV. Permasalahan timbul ketika servovalve hanya memiliki dua coil yang dapat digunakan. Dengan kondisi seperti ini mesin gagal memenuhi persyaratan kontrol dan proteksi. Kegagalan pemenuhan persyaratan ini mengakibatkan mesin tidak dapat beroperasi dan sistem Sulsel akan kehilangan daya dari salah satu pembangkit yang termasuk peaker ini. Hal ini tentu saja akan merusak image perusahaan jika dengan tidak beroperasinya mesin PLTG GE unit 1 dapat menimbulkan pemadaman.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, modifikasi cangkok servovalve coil menggunakan servovalve coil eks PLTG GE unit 1 untuk memenuhi persyaratan control dan proteksi Speedtronic MarkV adalah hal yang sangat membantu menjaga kehandalan operasi mesin PLTG GE unit 1. Dengan hal ini, pemadaman yang terjadi akibat kegagalan operasi akan dapat dihindari dan image perusahaan akan tetap terjaga. Kode:

1421016

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah SULSELRABAR

Judul:

MODIFIKASI CANGKOK SERVOVALVE

Tim Inovator:

Kamaluddin Husain, Anung Pandu Sasmito, Oktin Setiarani

(27)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

17

PLTU Amurang adalah unit pembangkit yang memanfaatkan energi batubara pertama di wilayah Sulawesi Utara. Secara organisasi PLTU Amurang dibawah naungan PLN Sektor Minahasa dan Wilayah Suluttenggo. Lokasi berada di Jln. Trans Sulawesi Kel. Tawaang Kec. Tenga Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara. PLTU Amurang terdiri dari 2 unit pembangkit dengan masing-masing kapasitas 25 MW. Unit I (1x25) MW dalam tahap steam blow dan direncanakan COD di bulan Juni 2011. Sedangkan Unit 2 (1x25) MW dalam proses kontruksi dan diharapkan COD di penghujung tahun 2011.

Air demin merupakan air yang dipergunakan sebagai air pengisi boiler pada saat proses firing. Air demin bersumber dari air laut yang kemudian diproses menjadi air tawar berdasarkan dengan kriterian yang ada. Kualitas air demin akan sangat menentukan terhadap umur peralatan yang ada

di boiler, sehingga harus dijaga kualitasnya. Adapun kriteria

air pengumpan di boiler harus memiliki Ph antara 7~8 dengan nilai TDS (Total Disolve Subtance) < 50 ppm dan tingkat

conductivity < 5 mikrosiemen/cm. Proses rinsing pada Mixed

Bed adalah proses pembilasan setelah dilakukan regenerasi terhadap ion anion dan kation. Pada awalnya proses rinsing ini menggunakan air dari regenerasi pump yang masih mempunyai tingkat conductivity sekitar 50 mikrosiemen/cm. Setelah dilakukan modifikasi proses rinsing dilakukan dengan pompa

rinsing menggunakan air demin dari tanki polisher. Tujuan

dari penyusunan karya inovasi ini adalah untuk menjaga kualitas air pengumpan boiler agar tetap memenuhi standart yang ditetapkan. Disamping itu juga untuk menambah umur

dari resin anion dan kation.

Metode yang digunakan dalam penyusunan karya inovasi ini yaitu yang pertama dengan mengidentifikasi permasalahan pada saat testing dan commisioning dilanjutkan berdiskusi

dengan PLN Projek. Mengumpulkan beberapa referensi kemudian dilakukan modifikasi sistem oleh pihak kontraktor. Keuntungan yang diperoleh secara teknis berupa penambahan umur resin anion dan kation 1 jam untuk setiap proses regenerasi. Selain itu kualitas air dapat dijaga sesuai dengan standart yang ditetapkan. Kode:

1421038

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah SULUTTENGGO

Judul:

PEMANFAATAN AIR DEMIN PADA PROSES RINSING MIXED BED UNTUK MEMPERPANJANG UMUR RESIN DI PLTU AMURANG

Tim Inovator:

Kukuh Sudaryatmo, Febri Hartanto

 

(28)

Air merupakan sumber energy potensial sebagai penggerak utama turbin pembangkit listrik tenaga air. Kualitas air yang masuk ke weir intake sangat berpengaruh besar pada pengoperasian PLTA Tanggari 1, karena kualitas air di danau Tondano semakin menurun yang diakibatkan oleh banyaknya sampah rumahtangga dan gulma ecenggondok yang masuk ke weir intake serta tidak optimalnya sisir mesin penggaruk sampah sehingga menyebabkan tersumbatnya saringan weir intake. Hal ini karena sisir mesin penggaruk sampah tidak dapat mengait dan mengangkat semua sampah yang menempel pada permukaan saringan. Dengan dilakukan modifikasi pada sisir mesin penggaruk sampah tersebut, maka dapat menanggulangi penyumbatan pada saringan weir intake, sehingga air yang akan masuk ke penstock melalui terowongan tidak lagi terhalang oleh adanya sampah, dengan demikian unit dapat beroperasi secara maksimal dan dapat meningkatkan keandalan system Minahasa, Manado dan Kotamobagu serta meningkatkan produksi kwh dan dapat mengurangi beban kerja mesin penggaruk sampah dan operator weir intake.

Kode:

1421071

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah SULUTTENGGO

Judul:

PENGGARUK SAMPAH RACK CLEANING MACHINE WEIR INTAKE PADA PLTA TANGGARI 1

Tim Inovator:

Sumitro Husa, Hanny Kalalo, Johan P. Kaparang

 

(29)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

19

PLTA Tanggari II merupakan salah satu pembangkit yang ada dalam sistem interkoneksi Manado-Minahasa-Bitung-Kotamobagu yang terus berproduksi guna memenuhi pasokan listrik yang ada di wilayah Suluttenggo.

Salah Satu Masalah yang sulit dihadapi oleh bagian pemeliharaan di PLTA Tanggari II adalah mengganti shear pin yang patah. Kepatahan shear pin telah dirancang untuk menghindari kerusakan pada guide vane. Ruang gerak yang sempit serta tekanan jepit shear pin yang cukup besar dan tidak tersedianya alat bantu untuk proses ini membuat sulitnya bagian ini untuk diganti. Pengadaan alat atau sistem baru yang dapat mempermudah penggantian merupakan solusi terbaik untuk mengatasi hal ini. Hal tersebut dilakukan demi menjaga keandalan unit PLTA Tanggari II.

Kode:

1421072

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah SULUTTENGGO

Judul:

SPECIAL TOOLS UNTUK PENGGANTIAN SHEAR PIN PADA PERANGKAT TURBIN PLTA TANGGARI 2

Tim Inovator:

S.K Lembong, O. Rumbayan, V. Oges Saleh

(30)

Oli yang banyak terhisap ke OMD (Oil Mist Detector) bukannya gas/ asap yang terdapat pada carter dimesin Allen 3016 N/S 50301-04. Semakin sering penambahan oli yang digunakan tentunya akan berimbas pada SLC (Specific Lube

Consumption) di PLTD Labuhan akan bertambah selain itu juga

dapat mempengaruhi dari kerja OMD (Oil Mist Detector).

Pada makalah ini menganalisa tentang instalasi pemipaan OMD (Oil Mist Detector), tekanan udara yang digunakan oleh OMD dan juga putaran mesin yang digunakan dibandingkan dengan mesin Sulzer ZA unit 5 di PLTD Ampenan. Hasil dari analisa, ternyata pemipaan OMD (Oil Mist

Detector) dari mesin Allen 2 tidak memiliki sudut kemiringan

dan ruangan antara crankcase dan crankshaft yang sempit, dan juga disebabkan oleh karakteristik dari mesin Allen itu sendiri. Sebaiknya dibuatkan alat pemisah oli dan asap yang terhisap sebelum masuk ke OMD (Oil Mist Detector) untuk mengurangi oli yang masuk karena dapat mempengaruhi kerja dari OMD (Oil Mist Detector).

Kode:

1421123

Unit:

PT PLN (Persero)

Wilayah Nusa Tenggara Barat

Judul:

MODIFIKASI TABUNG PEMISAH OLI SISTEM OMD (OIL MIST DETECTOR) VISATRON VN115 SEBAGAI SALAH SATU CARA UNTUK MENURUNKAN SLC MESIN ALLEN 3016 N/S 50301-04 PADA PLTD LABUHAN

Tim Inovator:

Mirza Putra Hanggara, I Wayan Darmana, Putu Yudiadi Pranata

(31)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

21

Energi listrik saat ini sudah tidak bisa lagi dilepaskan dari kehidupan manusia, baik sebagai penerangan maupun sebagai penunjang kegiatan produksi, bahkan saat ini energi listrik sudah merupakan kebutuhan pokok kehidupan masyarakat. Gangguan akan ketersediaan dan kontinyuitas pasokan energi listrik akan berdampak buruk terhadap citra perusahaan. Oleh karena itu saat ini faktor penting dalam operasional perusahaan adalah keandalan dan kontinyuitas pasokan energi lstrik kepada pelanggan dan masyarakat pada umumnya.

Mesin MAK Unit 1 pada PLTD Ni’u mengalami kerusakan pada Crankshaft yaitu terjadi patahan pada pin pengunci (Spring Dowel Pin) Counterweight pada silinder no.1. Crankshaft merupakan poros yang berfungsi menerima gaya inersia dari gerak translasi piston akibat tekanan pembakaran dan merubah gerak translasi tersebut menjadi gerak rotasi untuk memutar generator. Terjadinya gangguan ini menimbulkan permasalahan sebagai berikut :

฀ Jika gangguan ini tidak segera diatasi maka akan terjadi pemadaman sebesar 2,4 MW sesuai daya mampu pasok mesin MAK unit 1.

฀ Mengalami kesulitan untuk mengeluarkan patahan Spring Dowel Pin yang tertinggal pada Counterweight dan Crankshaft, sehingga harus dilakukan pengeboran untuk mengeluarkan sisa patahan pin tersebut, oleh karena itu lubang pin mengalami perubahan diameter yang tidak sesuai lagi dengan diameter aslinya.

฀ Spare part tidak tersedia sehingga harus dilakukan pemesanan yang memakan waktu lama.

Penggantian alternatif Spring Dowel Pin dengan mata bor HCS (High Carbon Steel) bertujuan untuk mempercepat penanganan gangguan sehingga dapat menghindari terjadinya pemadaman bergilir, menjaga keandalan dan kontinyuitas pasokan tenaga listrik kepada pelanggan dan masyarakat pada umumnya, serta menghemat biaya pengadaan spare part. Kode:

1421129

Unit:

PT PLN (Persero)

Wilayah Nusa Tenggara Barat

Judul:

MATA BOR SEBAGAI PENGGANTI SPRING DOWEL PIN COUNTERWEIGHT MESIN MAK 8M453C UNTUK MENJAGA KEANDALAN DAN KONTINYUITAS PASOKAN

Tim Inovator:

Warjito, Asep Aan Surjana, I Putu Eka Juliartha

 

(32)

Sistem penyalaan (start) mesin pada unit diesel Niigata 12 PC 2-5 V di PLTD Ampenan Sektor Lombok menggunakan udara bertekanan tinggi sebagai penggerak awal mesin. Sistem ini disebut dengan starting air system (sistem udara start). Tekanan udara pada sistem udara start unit diesel Niigata 12 PC 2-5 V di PLTD Ampenan Sektor Lombok ada 2 jenis yakni udara dengan tekanan 10 Bar berfungsi sebagai penggerak buka-tutup katup start (valve start) pada tiap-tiap cylinder head yang mempunyai katup start dan udara bertekanan 30 Bar berfungsi sebagai pendorong atau penggerak piston yang masuk ke dalam ruang bakar melalui katup start (valve start). Agar suplai udara start 30 Bar penggerak piston tidak kacau dan gerak piston sesuai dengan gerakan order pembakaran (firing order) mesin maka pada sistem udara start dibutuhkan satu alat pendistribusi udara pembuka-tutup katup start yang disebut dengan starting air distributor yang terkopel langsung dengan poros cam shaft mesin.

Modifikasi yang dilakukan pada starting air distributor unit Niigata 12 PC 2-5 V di PLTD Ampenan Sektor Lombok adalah dengan mengganti starting air distributor unit Niigata 12 PC 2-5 V menggunakan starting air distributor bekas dari unit Sulzer 12 ZV 40/48 disebabkan oleh adanya kerusakan yang terjadi pada starting air distributor pada unit diesel Niigata 12 PC 2-5 V di PLTD Ampenan Sektor Lombok menyebabkan unit sering mengalami gagal start hingga unit tidak bisa dioperasikan lagi.

Kode:

1421160

Unit:

PT PLN (Persero)

Wilayah Nusa Tenggara Barat

Judul:

MODIFIKASI STARTING AIR DISTRIBUTOR UNIT NIIGATA 12 PC 2-5 V PLTD AMPENAN

Tim Inovator:

I Ketut Sudiana, I Kadek Sudarmanto, Maris Aruan

 

(33)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

23

Kehandalan unit-unit pembangkit yang ada di PT. PLN (Persero) Sektor Kapuas termasuk PLTD Siantan sangat dibutuhkan guna mencukupi kebutuhan kelistrikan di Pontianak. Mesin Caterpillar type 16 CM 32 C merupakan salah satu mesin pembangkit di PLTD Siantan yang mempunyai umur operasi yang masih muda dibandingkan dengan unit PLTD Siantan lainnya, akan tetapi pada usia operasi kurang lebih 1,5 tahun mesin ini banyak mengalami gangguan / kendala pada cylinder head di mana exhaust valve seat mengalami crack / retak. Penyebab retaknya exhaust valve seat ini adalah bore exhaust valve seat mengalami korosi akibat kualitas air pendingin yang kurang baik karena air baku yang berasal dari sungai Kapuas pada musim kemarau terinterupsi air laut (kadar garam tinggi) sedangkan material / spare part mesin Caterpillar 16 CM 32 C khususnya cylinder head rentan terhadap kondisi air yang mengandung garam tersebut. Dengan terjadinya korosi pada bore exhaust valve seat menyebabkan exhaust valve seat tidak mempunyai tumpuan dalam menahan gaya tumbukan di saat mekanisme membuka dan menutupnya exhaust valve (proses isap, kompresi, pembakaran, pembuangan) sehingga exhaust valve seat menjadi retak.

Solusi dari PLTD Siantan untuk mengatasi permasalahan retaknya exhaust valve seat akibat bore exhaust valve seat cylinder head yang korosi adalah dengan melakukan modifikasi bore exhaust valve seat cylinder head mesin Caterpillar 16 CM 32 C. Kode:

1421161

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

Judul:

MODIFIKASI BORE EXHAUST VALVE SEAT CYLINDER HEAD MESIN CATERPILLAR 16 CM 32 C PLTD SIANTAN

Tim Inovator:

Syaiful Imron, Edy Suhardi, Fitra Ria Hermawan

 

(34)

Cooling water pump (CWP) merupakan pompa pendingin utama PLTU Asam Asam. Desain operasi untuk CWP adalah 2x50 %, yang berarti 1 CWP untuk pendinginan beban MW unit 50 % dari kapasitas terpasang 65 MW. Gangguan maupun ketidaknormalan operasi cooling water pump pada PLTU Asam Asam dapat menyebabkan terganggunya stabilitas sistem pendinginan.

Terganggunya operasi ataupun pemeliharaan rutin salah satu CWP menyebabkan unit derating dan beroperasi dengan beban 50%.

Pembatasan untuk operasi 1 CWP ini dirasakan tidak efektif dan masih mampu untuk dilakukan modifikasi operasi untuk mengoptimalkan beban unit guna mengurangi pemadaman, dengan melakukan analisa perhitungan kinerja turbin dan performance kondensor pada beban 35 MW dengan 1 CWP dan beban 62MW dengan 1CWP dan 2CWP.

Hasil inovasi ini dapat menaikkan daya mampu PLTU Asam Asam saat terjadi gangguan operasi ataupun pemeliharaan rutin salah satu CWP, dari 35 MW menjadi 62 MW. Derating daya unit pembangkit dapat dicegah sehingga dapat mencegah terjadinya pemadaman di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sebesar 27 MW. Selain itu manfaat financial yang dapat diperoleh adalah PLN terhindarkan dari kerugian beban biaya operasional sebesar Rp. 1.069.187.040,- / hari.

Kode:

1421165

Unit:

PT PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan Tengah dan Selatan

Judul:

MODE PENGOPERASIAN COOLING WATER PUMP ( CWP ) DALAM PENCEGAHAN DERATING PEMBANGKIT SEBAGAI UPAYA MENGHINDARI TERJADINYA PEMADAMAN

Tim Inovator:

Mohammad Ikhfan, Dani Esa Windiarto, Fadli

 

(35)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

25

Kondisi kelistrikan sistem sintang dan sekitarnya yang di suplai dari Pusat Listrik Menyurai cukup kritis. Hal tersebut dikarenakan Kapasitas pembangkit yang ada di Sintang saat ini hampir bersamaan dengan beban puncak yang dipikul.

Dari beberapa mesin pembangkit di Pusat Listrik Menyurai diantaranya adalah Mesin Deutz MWM Type BV 8 M 628 Unit 4 dengan daya mampu 700 kW yang pada saat ini hanya beroperasi pada saat beban puncak. Apabila pada unit mesin tersebut mengalami gangguan maka dapat menyebabkan terjadinya pemadaman, salah satu gangguan yang pernah dialami adalah gangguan pada water pump, yaitu mechanical seal water pump rusak sehingga air tidak dapat dipompakan/ disirkulasikan dengan baik untuk pendinginan mesin.

Untuk melakukan penggantian mechanical seal kami sudah melakukan pencarian ke seluruh toko yang menjual spare part di kota sintang, tetapi tidak menemukan mechanical seal yang sama dan untuk menunggu material pengganti dari pabrikan memerlukan waktu yang cukup lama.

Beranjak dari permasalahan dan kondisi di atas maka penulis berusaha memodifikasi water pump khususnya keramik pada mechanical seal, sehingga water pump dapat berfungsi dan mesin tetap dapat beroperasi dengan kondisi operasi/parameter normal serta kontinuitas pasokan tenaga listrik tetap terjaga. Kode:

1421173

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

Judul:

MODIFIKASI MECHANICAL SEAL WATER PUMP HT (HIGH TEMPERATUR) MESIN DEUTZ MWM TYPE BV 8 M 628

Tim Inovator:

Norman Sasono, Sugeng Tri Suasono, Muhammad Akbar

 

(36)

Ketersediaan power suplai untuk pemakaian sendiri merupakan salah satu sistem yang penting dalam sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap, yang berfungsi untuk menjaga kontinuitas pengoperasian peralatan PLTU agar dapat membangkitkan energi secara kontinyu serta merupakan hal yang pertama diperlukan untuk mengopersikan PLTU pada saat terjadi gangguan atau unit tidak beroperasi. Sistem power supply pemakaian sendirti PLTU Asam Asam disuplai dari sistem 150 kV dan sistem tegangan 11,5 kV pada output generator yang tegangannya diturunkan menjadi 6 kV melalui trafo step down 11,5 kV ke 6 kV. Power supply tersebut menyuplai untuk peralatan-peralatan motor yang menggerakan pompa, fan dan peralatan bantu lainnya untuk menopang sistem PLTU beroperasi dengan normal.

Dari evaluasi data yang ada dapat diketahui bahwa lepasnya power supply pemakaian sendiri sering terjadi pada saat terjadi gangguan internal maupun eksternal PLTU Asam Asam, sehingga menyebabkan permasalahan pada saat mau mengoperasikan PLTU dimana perlatan utama dan bantu berhenti beroperasi dimana penormalan kembali atau pemulihan PLTU Asam Asam memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 4 sampai 6 jam. Hal ini mengakibatkan kerugai secara teknis, ekonomis dan sosial.

Modifikasi ini telah diterapkan di PLTU Asam Asam sejak tanggal 20 Juli 2010 untuk unit 1 dan telah terbukti selama 8 bulan tanpa ada masalah. Penerapan modifikasi ini mampu memberikan manfaat finansial, yaitu mampu menghindarkan perusahaan dari potensi kerugian selama periode Agustus 2010 - Maret 2011 senilai Rp.580.608.000,00 akibat lamanya waktu pemulihan unit pada saat terjadi trip. Kode:

1421174

Unit:

PT PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah

Judul:

MODIFIKASI WIRING PROTEKSI GENERATOR UNTUK MENJAGA KETERSEDIAAN POWER ENERGI PEMAKAIAN SENDIRI AGAR MEMPERCEPAT PROSES PEMULIHAN UNIT PADA SAAT TRIP

Tim Inovator:

Erwin Hasan, Muhamad Anang, Geby Dwicatarina

(37)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

27

Di PT. PLN Tarakan Patahnya stud bolt adalah gangguan mesin pembangkit yang sangat mempengaruhi sistem karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaaannya.

Dalam karya inovasi ini akan dibahas tentang pencabutan stud bolt patah pada blok mesin MaK 8M453 menggunakan metode pengelasan dengan media bushing. Stud bolt yang patah akan disambung dengan bushing kemudian bushing disambung lagi dengan baut yang digunakan untuk memutar patahan stud bolt. Pencabutan stud bolt patah pada blok mesin dengan menggunakan metode pengelasan dengan memakai bushing ini akan memangkas waktu pemeliharaan yang signifikan daripada dilakukan dengan metode konvensional. Hal ini akan mempercepat operasi mesin untuk proses penyaluran sistem tenaga listrik. Dengan mempercepat waktu pemeliharaan berarti juga memperkecil resiko kecelakaan kerja.

Pencabutan stud bolt patah pada blok mesin dengan menggunakan metode pengelasan dengan memakai bushing bisa menghasilkan efisiensi selisih kWh terjual senilai Rp. 92.160.000,-, sedangkan metode ini hanya membutuhkan biaya senilai Rp. 500.000,-.

Kode:

1421180

Unit:

PT PLN (Persero) Tarakan

Judul:

SOLUSI PRAKTIS MENCABUT STUD BOLT PATAH

PADA BLOK MESIN MaK 8M453

Tim Inovator:

Muhammad Akbar, Aris Sujarwadi, Arnold I.P. Gultom

 

(38)

Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Tes yang terletak di Desa Turan Tiging Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu PLTA tertua di Indonesia. Pada PLTA ini terdiri dari dua sentral unit, yaitu unit PLTA TES lama dengan daya terpasang 2 x 660 kW dan unit PLTA TES baru dengan daya terpasang sebesar 4 x 4410 kW. Tipe turbin yang digunakan adalah turbin Francis dengan horizontal shaft. Untuk menjaga agar pasokan listrik selalu tersedia maka dibutuhkan kehandalan unit baik peralatan utama dan peralatan bantu. Secara teoritis kehandalan unit akan tetap terjaga bila didasari dengan pemeliharaan yang baik. Namun, terkadang dilapangan terjadi juga suatu permasalahan yang tidak hanya cukup dengan dipelihara. Salah satunya masalah breaking valve di PLTA Tes.

Breaking Valve adalah perangkat untuk mengatur dan menstabilkan minyak bertekanan sebelum masuk ke servo motor (alat untuk mengatur buka tutup guide vane). Waktu penggantian seal breaking valve yang membutuhkan waktu selama 8 jam membuat unit stop terlalu lama sehingga tidak dapat beroperasi secara optimal. Hal ini disebabkan karena pada saat penggantian seal, sistem pemipaan harus dibongkar dan breaking valve harus dilepas dari dudukan. Selain itu 10 liter minyak hidrolik yang terbuang saat penggantian seal membuat pemakaian minyak hidrolik tidak efisien. Hal ini juga disebabkan karena pada saat penggantian seal, harus membongkar sistem pemipaan dan melepas breaking valve dari dudukan.

Namun saat ini seluruh masalah dapat diatasi dengan merubah desain cover seal breaking valve. Sehingga pada saat penggantian seal, tidak diperlukan lagi memebongkar sistem pemipaan dan melepas breaking valve dari dudukan. Waktu penggantian seal dapat ditekan menjadi hanya 0,5 jam dan volume minyak hidrolik terbuang menjadi 1 liter. Kode:

1421184

Unit:

PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

Judul:

“ CINCIN KAWIN ”

MENGURANGI JAM STOP OPERASI DAN MINYAK HIDROLIK YANG TERBUANG

Tim Inovator:

Hirwandi,

Rika Alfian Raharja,

Muhammad Nanang S.

(39)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

29

Special Tool ini merupakan alat yang didesain dan dibuat untuk membuka atau mengganti Big end bearing pada mesin MAN B&W 8L 32/40 tanpa mencabut piston. Special tool ini memanfaatkan fasilitas hole berulir 10 milimeter yang terdapat pada bibir cylinder liner bagian bawah, dimana hole tersebut memang sudah dibuat oleh pabrikan.

Keamanan pelaksana (personil) yang bekerja dibawah Special tool saat melaksanakan pekerjaan membuka atau mengganti Big end bearing dapat dijamin dan dipertanggung-jawabkan karena alat ini didesain dan dibuat dengan memperhatikan standar kekuatan bahan, tentu saja dengan pengencangan baut sesuai dengan yang ditentukan.

Dengan menggunakan Special Tool inovasi ini pekerjaan membuka atau mengganti Big end bearing menjadi lebih mudah, hemat tenaga, dan menekan downtime mesin tersebut. Dengan demikian akan mengasilkan keuntungan efisiensi financial bagi perusahaan.

Kode:

1421186

Unit:

PT PLN (Persero) Tarakan

Judul:

SPECIAL TOOLS SEBAGAI SOLUSI PRAKTIS DALAM PROSES MEMBUKA BIG END BEARING TANPA MENCABUT PISTON PADA MESIN MAN B&W 8L 32/40

Tim Inovator:

Ismanto, Agung Sedayu, R.Bambang Wijanarko

 

(40)

PLTA Batang Agam merupakan pembangkit tipe run of river, pertama kali dioperasikan pada tahun 1976 dengan 2 unit pembangkit. Kemudian pada tahun 1981 mengalami penambahan 1 unit lagi, sehingga total kapasitas 3 x 3,5 MW. Dengan penambahan satu unit pembangkit pada tahun 1981, apabila dioperasikan 3 unit pada beban maksimum, maka terjadi defisit air di kolam tando walaupun debit sungai Batang Agam besar.

Defisit air yang terjadi di kolam tando disebabkan karena debit air yang masuk lebih kecil dari jumlah penggunaan air. Maksimum air yang masuk adalah sebesar 13 m3/detik sementara besar penggunaan air adalah 13,823 m3/detik. Defisit hal ini dikarenakan profil inlet tunnel yang ada di intake terlalu tajam dan koefisien aliran debit (Cd) kecil yaitu 0,62.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka kami tim inovasi membuat analisa untuk membuat modifikasi di profil mulut tero inlet tunnel dengan cara mencipping untuk membentuk ¼ parabola dan dilapisi plat stainless steel dengan tebal ukuran 2,2 m x 0,1 m x 0,5 m yang dikuatkan dengan penggroutingan dan pengelasan. Besar biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan modifikasi ini adalah sebesar Rp 29.232.000,00 Dengan modifikasi profil inlet tunnel ini koefisien aliran debit (Cd) naik menjadi 0,69 dan debit air bertambah sebesar 0,171 m3/detik sehingga pada saat pengoperasian unit dengan beban maksimum tidak akan mengalami defisit air pada kolam tando. Dengan melihat data hidrologi di PLTA Batang Agam yang mempunyai potensi hujan selama 9 bulan dalam 1 tahun dan dengan prediksi hujan sebesar 30% maka besar manfaat finansial yang didapat selama 1 tahun adalah sebesar Rp 576.822.125,00

Kode:

1421192

Unit:

PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

Judul:

MODIFIKASI

PROFIL INLET TUNNEL UNTUK OPTIMALISASI INFLOW PLTA

Tim Inovator:

Varia Hastuti, Budi Pramadian, Ari Kurniawan

(41)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

31

Cooling tower merupakan suatu utilitas yang berperan penting dalam proses pendinginan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap jenis siklus tertutup (close loop). Gangguan (outages) yang sering menimpa cooling tower fan mengakibatkannya naiknya temperatur pendingin yang akan berdampak pada parameter operasi yang ada. Kondisi yang ada selama ini apabila 1 (satu) cooling tower fan mengalami gangguan maka beban unit bisa derating hingga 28% dari daya mampu sebelumnya karena beban panas dari sstem pendingin hanya ditanggung oleh 2 (dua) cooling tower fan yang tersisa. Parameter yang menjadi titik perhatian yaitu temperatur bearing feed oil menuju turbin yang tinggi karena air pendingin yang digunakan mengalami kenaikan temperatur. Pada Manual Book temperatur bearing feed oil dibatasi pada 48oC, hal ini sebagai proteksi dalam hal proses lubrikasi dan pendinginan pada bearing turbin.

Penerapan inovasi pada tanggal 23 Februari 2011 dengan mengoperasikan peralatan pendingin yang meliputi Turbine Oil Cooler, Auxiliary Cooling Water Cooler, Open loop Auxiliary Cooling Water Pump, Close loop Auxiliary Cooling Water Pump secara full capacity (2x100%) mampu menahan temperature bearing feed oil pada angka tertinggi 46,3oC, alhasil daya mampu PLTU Unit #1 dapat ditingkatkan dari sebelumnya 45 MW menjadi 58 MW. Hal ini tentunya berdampak pada berkurangnya pemadaman listrik dan mampu memberikan manfaat finansial yaitu menghindarkan perusahaan dari potensi kehilangan pendapatan dari produksi KWH sebesar

Rp. 315.645.471,-Kode:

1421207

Unit:

PT PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan Tengah dan Selatan

Judul:

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN PERALATAN PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN DAYA MAMPU PLTU ASAM ASAM UNIT #1 DARI 45 MW MENJADI 58 MW SAAT TERJADI GANGGUAN COOLING TOWER FAN

Tim Inovator:

Puji Asmanto, Asep Mohammad T.N., Rinto Muhaimin S

 

(42)

Sootblowing merupakan suatu proses mengalirkan / menembakkan fluida (air atau uap) melalui blower (sootblower) ke dalam pipa-pipa di Convective Pass untuk membersihkan kerak /endapan pada pipa boiler sisi superheater. Gangguan pada salah satu sequence sistem Sootblowing, bisa menyebabkan sistem tidak berfungsi. Dan jika sistem Sootblowing ini tidak berfungsi maka akan dapat mengurangi efisiensi Boiler. Seringnya terjadi ketidakakuratan nilai dan gangguan pada Thermalswitch yang merupakan salah satu sequence Sootblowing system, maka akan sangat berpengaruh negative dalam pengoperasian Sootblowing.

Modifikasi yang dilakukan adalah mengganti system Thermalswitch mekanik menjadi system elektronik. Dari yang awalnya Thermalswitch mekanik diganti dengan Thermocouple dan Digital Controller. Hasil akhir yang diharapkan dari modifikasi Thermalswitch Sootblowing system ini adalah kinerja maksimum dari kehandalan Sootblowing system. Kode:

1421213

Unit:

PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan

Judul:

MODIFIKASI THERMALSWITCH SOOTBLOWING SYSTEM PLTU

Tim Inovator:

Yunan Kurniawan, A. Firmansyah, Dani Badrazamani

 

(43)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

33

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan listrik negara yang memiliki aset di seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya pembangkit milik perusahaan ini berada di Sumatera Utara tepatnya yaitu PLTU Labuhan Angin. PLTU adalah pembangkit tenaga listrik di mana tenaga listrik didapat dari generator yang diputar oleh turbin yang didorong oleh uap yang dihasilkan melalui pamanasan oleh boiler dengan bahan bakar batu bara.

Salah satu kendala yang terjadi adalah rusaknya modul ignitor pada duct burner, sehingga menyebabkan duct burner tidak bisa start. Masalah ini berdampak besar pada unit karena untuk startup unit bergantung pada duct burner ini. Hal ini diperparah dengan tidak adanya spare part yang tersedia. Atas dasar itulah inovasi change over rangkaian modul ignitor ini dilakukan demi efisiensi waktu, sehingga unit bisa startup tanpa menunggu spare part baru. Selain menghemat waktu, inovasi ini juga tentu saja menghemat biaya dan yang paling penting dapat segera menghasilkan listrik yang bisa dinikmati masyarakat

Kode:

1421229

Unit:

PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Judul:

INOVASI CHANGE OVER PENGOPERASIAN

ELBOW DUCT BURNER IGNITOR

Tim Inovator:

Awalludin Harahap, Dheka Bakti Kw., Reo Yanuar Hadi

(44)

Pada sistem lube oil gas turbin untuk negara-negara di eropa, terdapat thermostatic valve yang berfungsi untuk mengatur temperatur lube oil yang akan masuk ke bearing. Alat ini berfungsi untuk mencegah lube oil menjadi terlalu dingin saat musim salju. Alat ini bekerja dengan cara melakukan bypass sistem pelumasan bearing tanpa melewati lube oil cooler. Namun untuk negara tropis seperti indonesia yang tidak pernah mengalami musim dingin, desain lube oil dengan thermostatic valve menjadi tidak efektif karena ambient temperatur di sini hampir tidak pernah dibawah 25 degC. Apalagi dengan terjadinya kenaikan temperature ambient akibat pemanasan global, mengakibatkan thermostatic akan terus bekerja dalam temperature lube oil yang tinggi, dan mudah mengalami kerusakan.

Jika thermostatic valve tergangu, lube oil yang seharusnya didinginkan terlebih dahulu di cooler akan banyak yang langsung di by-pass masuk ke bearing. Hal ini mengakibatkan temperatur bearing naik dan dapat menyebabkan unit trip. Dalam kondisi ini biasanya dilakukan penyemprotan pada kisi – kisi lube oil cooler dengan menggunakan air, dengan tujuan agar lube oil yang akan masuk ke bearing menjadi lebih dingin. Namun hal ini sangat merugikan dari segi finansial, karena harus membuang – buang air. Untuk pengadaan thermostatic yang baru akan memerlukan biaya yang sangat tinggi, namun performanya akan cepat menurun karena digunakan di negara yang kondisi temperatur luanya diatas 27 degC.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan perubahan desain thermostatik dan penambahan valve pengaturan tekanan sistem lube oil dan juga beberapa setingan agar unit dapat beroperasi dengan aman. Dengan inovasi ini maka permasalahan unit trip akibat bearing temperatur high tidak akan terjadi lagi, tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Kode:

1421230

Unit:

PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Judul:

RE-DESIGN LUBRICATNG OIL SYSTEM GAS TURBIN SIEMENS UNTUK NEGARA TROPIS

Tim Inovator:

Rahmat Dian Amir, Wendi Saswita, Ardiansyah Harahap

(45)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

35

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan listrik negara yang memiliki aset di seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya pembangkit milik perusahaan ini berada di sumatera utara tepatnya yaitu PLTU Labuhan Angin. PLTU adalah pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik diperoleh dari generator yang diputar oleh turbin dengan tenaga dorong uap hasil pamanasan oleh boiler dengan bahan bakar batu bara.

Kendala yang ada pada saat ini adalah kualitas batu bara sebagai bahan bakar kurang baik. Kondisi batu bara yang masuk ke boiler lembab atau mengandung banyak air, sehingga menyebabkan sering terjadinya penyumbatan pada jalur-jalur sistem pemasokan batu bara (coal feeder). Penyumbatan biasanya terjadi dari pipa pemasok yang terhubung ke dinding furnace hingga ke belt conveyor.

Modifikasi ini dibuat untuk mencegah terjadinya penyumbatan batu bara pada coal feeder sebelum menumpuk naik mencapai belt conveyor dengan mengotomatisasikan kerja air cannon melalui pengontrolan dari DCS room yang sebelumnya hanya dapat di operasikan dari local.

Metodologi yang digunakan dalam penyusunan karya inovasi ini adalah melalui studi lapangan (metode observasi dan wawancara), studi perpustakaan.

Alat inovasi ini dikembangkan dengan menggunakan instrumentasi yang menghubungkan peralatan mekanik local dan peralatan kontrol DCS dengan memperhatikan parameter-parameter pengoperasian yang aman.

Jadi hasil modifikasi pada coal feeder dengan mengotomatisasikan kerja air cannon melalui pengontrolan otomatis, dapat mencegah dan mengontrol penyumbatan batubara pada sistem coal feeder dari DCS room. Sehingga produktifitas PLTU menjadi lebih baik.

Kode:

1421246

Unit:

PT PLN (Persero)

Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Judul:

OTOMATISASI SYSTEM OPERASI AIR CANNON UNTUK MENANGGULANGI COAL BLOCKING PADA

INLET FURNACE FEEDER PLTU LABUHAN ANGIN 2 X 115 MW

Tim Inovator:

Indra Ismail Nuramadhani, Umar Farouk Andy Saputro, Bagus Efendi

(46)

Sistem pendingin merupakan salah satu sistem yang sangat berpengaruh terhadap kinerja dan keandalan mesin. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pendingin dan temperatur air pendingin. Temperatur air pendingin haruslah sesuai dengan kondisi kerja mesin yang di harapkan Metode yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah memanfaatkan sensor temperatur yang sudah ada untuk membuat Fan Radiator bekerja secara Automatic sesuai temperatur air pendinginan.

Manfaat yang diperoleh dari Automatisasi Fan Radiator tambahan adalah untuk menjaga kebutuhan pendinginan mesin sesuai dengan batasan-batasan pada mesin, juga untuk mengefisiensikan kWh Pemakaian Sendiri ( PS ) karena motor Fan Radiator tambahan bekerja saat temperatur pendingin terpenuhi.

Kode:

1421258

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur

Judul:

EFISIENSI kWh PS (PEMAKAIAN SENDIRI) PADA MESIN MAK 8 M 453 B DI PLTD BONTANG DENGAN AUTOMATIC FAN RADIATOR

Tim Inovator:

Yoyok Susatyo, Aris Hermawan, Dody T A

 

(47)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG PEMBANGKITAN

37

Intercooler pada mesin diesel berfungsi untuk mendinginkan udara masuk yang berasal dari turbo (sisi blower), dimana terjadinya penurunan performance intercooler akan menyebabkan turunnya daya mampu mesin. Penurunan performance ini disebabkan oleh adanya kotoran-kotoran yang menyumbat intercooler. Untuk itu perlu dilakukannya pembersihan interooler untuk meningkatkan kembali performance intercooler tersebut.

Pembersihan Intercooler dengan Metode Flushing, proses pembersihan dilakukan dengan cara mengalirkan cairan pembersih yang bertekanan dari satu sisi ke sisi yang lain dari intercooler sehingga bagian tengah intercooler pun akan bersih. Berbeda dengan proses pembersihan dengan metode jet pump yang hanya disemprot pada kedua sisinya.

Dengan metode flushing yang berulang-ulang ini kotoran dalam intercooler yang berupa karbon dan oli akan bersih lebih optimal jika dibandingkan dengan pembersihan secara konvensional menggunakan jet pump.

Kode:

1421285

Unit:

PT PLN (Persero) Wilayah Papua

Judul:

PEMBERSIHAN

INTERCOOLER MESIN DIESEL DENGAN METODE FLUSHING

Tim Inovator:

G. Simanjorang, Ahsan Imam Purbaya, Lukluil

(48)

DI

REK

TO

RI

Direktori

Karya Inovasi

(49)

BIDANG

TRANSMISI DAN

DISTRIBUSI

(50)

GENERATORS, WINDINGS, MOTORS

MOTORS

POWER STATIONS

CONTROL. OPERATION & REGULATION

SWITCHGEAR

TRANSDUCERS

CONDENSERS. COOLING, LUBRICATION, FLOWMETERS

WIRING

PUMPS

PROTECTION

FANS

FLAMES-GAS-TURBINES-EARTHING

GEOTHERMAL

SERVOVALVES

RADIATORS

IGNITION DEVICES

FLUE GASES

TURBINES

WINDINGS

TEMPERATUR RELAYS

COOLING DEVICES

FLY ASH

VALVES - TOOLS - CONNECTORS - COUNTERCRANKS - DRILLS

BOLTS STUDS SOOT STEAM

INTERLOCK SYSTEM

SPRING DOWEL

PIN COUNTERWEIGHT

SPRING DOWEL

PIN COUNTERWEIGHT

SPRING DOWEL

SPRING

DOWEL

PIN

DIESEL ENGINES

(51)

BIDANG

TRANSMISI DAN

DISTRIBUSI

Direktori

(52)

Dalam melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan peralatan listrik disistem tegangan menengah maupun sistem tegangan tinggi dan extra tinggi, tentu saja sangat beresiko walaupun sudah dilakukan dengan cara offline (pemadaman), oleh karena itu selain dengan prosedur yang benar diperlukan juga peralatan yang dapat mendukung supaya dalam melaksanakan pekerjaan tersebut menjadi lebih aman baik untuk personil maupun untuk peralatan sistem itu sendiri.

Untuk itu selain membuat SOP yang harus ditaati, perusahaan juga menyediakan beberapa peralatan Keselamatan dan Keamanan Kerja bagi personel yang melaksanakan pekerjaan, dan diantara peralatan tersebut adalah yang biasa disebut dengan grounding yang berfungsi untuk menghindari bahaya induksi ataupun kemungkinan adanya bahaya tegangan dari luar system peralatan yang sedng dikerjakan

Namun selama ini tidak diketahui dengan persis apakah peralatan Grounding yang digunakan tersebut terpasang dengan benar atau tidak dari awal sampai dengan selesai melaksanakan pekerjaan, karena bisa jadi grounding tersebut tidak sempurna dalam pemasanganya atau bisa jadi terlepas/ bergeser saat petugas sedang asyik melaksanakan pekerjaan sehingga fungsi dari Grounding untuk mengetanahkan tegangan yang tidak diharapkan itu sendiri jadi berkurang.

Dari permasalahan itulah terciptalah ide untuk membuat suatu peralatan berupa rangkaian elektronik yang bernama “GROUNDING DETECTOR” yang fungsinya untuk memastikan bahwa Grounding yang digunakan terpasang dengan benar dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya dari awal hingga akhir pekerjaan, sehingga baik personil maupun peralatan yang dikerjakan akan menjadi aman dari bahaya tegangan induksi maupun bahaya tegangan dari luar yang tidak diinginkan

Kode:

1412050

Unit:

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta

Judul:

GROUNDING DETECTOR

Tim Inovator:

Fauzan Isnawan,

Afid Ridho Aji

(53)

Direktori Karya Inovasi XIV - 2011

BIDANG TRANSMISI & DISTRIBUSI

43

Kecepatan tanggap petugas dalam melokalisir gangguan JTM sangat penting dalam memenuhi Tingkat Mutu Pelanggan (TMP) yang baik. Perlunya respon-time di bawah 45 menit dalam program ANDALANKU 345. Target SAIDI (System Average Interruption Duration Index) tahun 2010 APJ Salatiga sebesar 247,56 menit/tahun/pelanggan, sementara nilai kumulatifnya hingga bulan Oktober 2010 mencapai 169,46 atau 68,5% dari target. Keluhan pelanggan terhadap lamanya padam, terhitung dari terjadinya gangguan, petugas datang, hingga listrik kembali normal dapat dipercepat dengan pemasangan remote recloser.

Beberapa kekurangan yang dimiliki remote recloser di tempat lain antara lain:

1. Pengoperasiannya cukup sulit, karena harus setting komunikasi PORT.

2. Komunikasi via modem GSM dengan fasilitas GPRS, sedangkan kualitas GPRS sangat fluktuatif. 3. Tidak ada notifikasi kondisi TRIP kecuali dalam

keadaan ONLINE (software hidup). 4. Tampilan yang kurang familiar.

Sebenarnya hal-hal diatas tidak masalah apabila semua operator piket APJ memiliki kemampuan sekelas Engineer, namun menjadi masalah besar bila operatornya merupakan pekerja yang jarang berhubungan dengan software. Waktu yang dibutuhkan untuk mengoperasikan recloser jarak jauh pun akan terkendala bila sang operator harus memastikan dahulu PORT mana yang menjadi komunikasi, memantau apakah jaringan GPRS berjalan baik, juga menjalankan software bila terjadi gangguan.

VR-2 menganut prinsip cepat tanggap dimanapun berada. Tidak peduli dimanapun letak recloser (tidak ada kaitannya dengan sinyal GPRS), apapun merk recloser tersebut, atau bagaimanapun kondisinya ( OPEN / TRIP, OPEN atau RECLOSE ) semuanya dapat dipantau dengan baik. Desain interface yang sederhana tapi aman memudahkan operator di piket Dispatcher, kalangan apapun dapat dengan mudah mengoperasikannya. Pemasangan remote dilakukan dengan cara mencari PIN SUPERVISORY TRIP / CLOSE, dengan cara menghubung-singkatkan +24 VDC ke PIN-PIN tersebut. Alat ini telah dioperasikan di 15 recloser dan 3 LBS di APJ Salatiga, sangat membantu dalam mengatur jaringan terhadap gangguan, mengingat jarak tempuh antara Pos Jaga dengan recloser relatif jauh. Kode:

1412052

Unit:

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta

Judul:

VOICE CALL REMOTE RECLOSER

Tim Inovator:

Imam Uzair, Eko Winarno,

Mokhammad Gati Jayeng Wibowo

 

(54)

Kendala yang sering terjadi di lapangan adalah sering dilakukannya pemadaman berencana terhadap konsumen pelanggan pemakai tenaga listrik dikala saat melaksanakan penggantian maupun pemeliharaan komponen gardu distribusi. Hal ini disebabkan oleh belum adanya peralatan untuk menunjang melakukan pekerjaan tersebut tanpa pemadaman.

Untuk itu dibuatlah peralatan-peralatan yang dipakai untuk menunjang pekerjaan pemeliharaan maupun penggantian komponen gardu distribusi tersebut seperti “Temprorary OD CO, Rell Clamps LV Board, Bushing Trafo Adaptor, dan Temporay Jumper Holder”. Dengan adanya alat penunjang tersebut diatas nantinya pemeliharaan komponen gardu distribusi dapat dilakukan tanpa pemadaman listrik, sehingga kerugian-kerugian terhadap kWh hilang bagi Perusahaan dapat dicegah dan Citra Perusahaan di mata konsumen pemakai tenaga listrik akan meningkat karena kontinuitas pemakaian tenaga listrik tanpa ada pemadaman.

Beberapa peralatan penunjang tersebut bentuk dan pembuatannya sangat sederhana, dengan meniru disain dari peralatan PDKB - TM yang ada dan dengan ditunjang oleh beberapa material yang mudah didapat dipasaran bebas yang

harganya relatif murah. Meskipun peralatan ini sederhana tapi manfaat dari alat ini sangat besar untuk pemeliharaan komponen gardu distribusi tanpa padam dan penggunaannya sangat mudah bagi pelaksana PDKB - TM maupun PDKB – TR.

Kode:

1412059

Unit:

PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Judul:

PERALATAN PENUNJANG PELAKSANAAN PEMELIHARAAN KOMPONEN GARDU DISTRIBUSI TANPA PADAM

Tim Inovator:

I Made Medi Karmita, Ansats Pram Andreas Simamora, Ida Bagus Dwi Apriana

 

Referensi

Dokumen terkait