• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH Pengantar Geo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH Pengantar Geo"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam yang telah menciptakan manusia dengan anugerah akal untuk berfikir dan mensyukuri segala nikmat dan kasih sayang-Nya. Dan dengan hidayah dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Gunung Berapi”.

Penyusunan makalah ini diajukan untuk menyelesaikan Tugas yang telah diberikan oleh guru mata kuliah Pengantar Geofisika.

Makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan peran serta dari pihak-pihak yang berkompeten. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih terutama kepada :

1. Ibu Alfina Taurida Alaydrus selaku dosen mata kuliah Pengantar Geofisika yang telah memberikan tugas pada penulis

2. kedua orangtua penulis yang telah membantu dan ikut berperan serta dalam proses penulisan Makalah ini.

3. Semua pihak yang ikut serta dalam proses penyelesaian Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif sebagai masukan dan perbaikan di masa yang akan datang.

Akhirnya semoga Makalah ini dapat memberikan konstribusi positif bagi dunia pendidikan khususnya dan masyarakat pada umumnya. Amien Yaa Rabbal Alamiin.

Mataram, Oktober 2017

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang...1

b. Rumusan Masalah...2

c. Tujuan...2

d. Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan...11

b. Saran...11

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Gunung berapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan tentang gunungapi berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai hubungan dekat dengan gunungapi. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia di dalam endapan vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik. Sebagai contoh banyak ditemukan kerangka manusia di kota Pompeii dan Herculanum yang terkubur oleh endapan letusan G. Vesuvius pada 79 Masehi. Fosil yang terawetkan baik pada abu vulkanik berupa tapak kaki manusia Australopithecus berumur 3,7 juta tahun di daerah Laetoli, Afrika Timur. Penanggalan fosil dari kerangka manusia tertua, Homo babilis berdasarkan potassium-argon (K-Ar) didapat umur 1,75 juta tahun di daerah Olduvai. Penemuan fosil yang diduga sebagai manusia pemula Australopithecus afarensis berumur 3,5 juta tahun di Hadar, Ethiopia, dan penanggalan umur benda purbakala tertua yang terbuat dari lava berumur 2,5 juta tahun ditemukan di Danau Turkana, Afrika Timur. Perkembangan bendabenda purba dari yang sederhana kemudian meningkat menjadi benda-benda yang disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari, seperti pemotong, kapak tangan dan lainnya, terbuat dari obsidian yang berumur Paleolitik Atas.

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

(5)

bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.

Makalah ini ditujukan untuk menunjukkan betapa pentingnya pemahaman terhadap geologi gunung api. Hal itu dimaksudkan agar penelitian geologi gunung api semakin berkembang pada masa mendatang.

5. Apakah faktor-faktor kegagalan IMF ? 6. Apa kritikan para ahli terhadap IMF ? C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian IMF 2. Untuk mengetahui IMF

3. Untuk mengetahui visi IMF

4. Untuk mengetahui bukti kegagalan IMF

5. Untuk mengetahui faktor-faktor kegagalan IMF 6. Untuk mengetahui kritikan para ahli terhadap IMF

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penyusunan MAKALAH ini adalah :

1. Bagi penulis : penyusunan makalah ini tentunya memiliki manfaat yang begitu besar bagi penulis, karena dengan penyusunan makalah ini penulis dapat lebih menambah wawasannya tentang organisasi Internasional di dunia khususnya IMF 2. Bagi pembaca : dengan adanya makalah ini, pembaca dapat menjadikan makalah

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gunung Berapi

(7)

crater in the top” (sebuah tempat di permukaan bumi dimana bahan magma dari dalam bumi keluar atau sudah keluar pada masa lampau, biasanya membentuk suatu gunung, kurang lebih berbentuk kerucut yang mempunyai kawah di bagian puncaknya). Sementara itu Macdonald (1972) menyatakan bahwa “volcano is both the place or opening from which molten rock or gas, and generally both, issues from the earth’s interior onto the surface, and the hill or mountain built up around the opening by accumulation of the rock material” (gunung api adalah tempat atau bukaan dimana batuan kental pijar atau gas, umumnya keduanya, keluar dari dalam bumi ke permukaan, dan tumpukan bahan batuan di sekeliling lubang kemudian membentuk bukit atau gunung). Dari dua definisi tersebut maka untuk dikatakan sebagai gunung api harus ada magma yang berupa batuan pijar dan atau gas yang keluar ke permukaan bumi melalui bukaan (kawah).

B. Proses Terbentuknya Gunung Berapi

Gunung berapi dapat terbentuk ketika dua lempeng pertembungan ditetapkan. Terjunam Pertembungan ini menyebebkan satu piring di bawah piring lain. Zon Pengaturan ini akan kerana suhu yang sangat panas cair di bawah kerak bumi. Hal ini menambah bagian cair dari magma dalam mantel dan seterusnya mengalir keluar ke permukaan bumi dalam gunung berapi. Gunung berapi juga ditemukan di zona Permatang laut. Dasar laut Perebakan berlaku di mana magma naik menolak litosfera berlawanan arah. Lava akan membentuk dasar laut sebagai Permatang laut. Gunung berapi di Islandia adalah pembentukan jenis ini.

(8)

mati. Namun gunung berapi istirahat yang mampu dalam waktu 610 tahun sebelum menjadi aktif kembali. Dengan demikian, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari sebuah gunung berapi itu, jika gunung berapi berada dalam keadaan istirahat atau telah meninggal.

Pergerakan lempeng telah menyebabkan empat busur vulkanik yang berbeda :

1. Perluasan kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah laut.

2. Tumbukan antara kerak, di mana kerak samudera subduksi di bawah kerak benua. Sebagai hasil dari gesekan antara kerak terjadi pencairan batu dan lelehan batuan bergerak ke permukaan melalui celah-celah dan kemudian membentuk busur gunung berapi di tepi benua.

3. Kerak benua dari satu sama lain secara horizontal, menyebabkan patah tulang atau kesalahan. Fraktur atau patah tulang ke permukaan jalan untuk mencairkan batu atau magma yang membentuk benua vulkanik busur atau banjir lahar tengah sepanjang fraktur.

(9)

Penampang diagram yang memperlihatkan bagaimana gunungapi ter bentuk di permukaan melalui kerak benua dan kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi, busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi dasar samudera. (Modifikasi dari Sigurdsson, 2000).

(10)

akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias, Mentawai, dll. (Modifikasi dari Katili, 1974).

C. Jenis – Jenis Gunung Berapi

Beberapa jenis gunung berapi yang mudah dikenali dan ada juga yang tidak. jenis yang mudah dikenali. Banyak yang terletak di daerah-daerah berpenduduk dan memiliki nama terkenal, seperti: Vesuvius, Krakatau, Fujiyama, dan Gunung St Helens. Gunung berapi ini biasanya tingginya puluhan mil sampai sepuluh ribu meter atau lebih. Seperti diilustrasikan dalam gambar di atas, mereka memiliki sisi cukup curam dan kadang-kadang memiliki kawah kecil di puncak mereka.

Volcanologists menyebutnya “strato” atau komposit gunung berapi karena mereka terdiri dari lapisan lava padat arus dicampur dengan lapisan pasir atau batu vulkanik yang disebut abu kerikil atau abu vulkanik. Jenis lain mudah dikenali dari gunung berapi adalah “cinder cone”. Seperti yang mungkin Anda harapkan dari nama, gunung berapi ini terdiri hampir seluruhnya longgar, abu kasar dan hampir tidak ada lava. Mereka adalah gunung berapi kecil, biasanya tingginya hanya sekitar satu mil sampai sekitar seribu meter. Mereka memiliki sisi sangat curam dan biasanya memiliki kawah kecil di atas. Berikut adalah jenis-jenis gunung berapi

1. Strato volcano

(11)

Gunung merapi

Tetapi, pada saat terjadi letusan lemah secara berulang-ulang, sebagai akibat tekanan dari dapur magma yang tenaganya kecil, maka magma tidak terlempar jauh melainkan meleleh dan membeku di sekitar lubang kepundan, sehingga membentuk kerucut dan terlihat berlapis-lapis. Contoh gunung bentuk kerucut di Indonesia adalah Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yokyakarta.

2. Cinder Volcano

Gunung vesuvius

Gunung api ini memiliki karakteristik lubang kepundannya yang berbentuk seperti corong/kubah dengan kemiringan lereng yang curam. Gunung api ini memiliki letusan yang sangat besar berjenis stromboli. Contoh gunung api yang bertipe ini adalah Gunung Vesuvius di Italia.

(12)

Gunung Maona Loa

Merupakan jenis gunung api terbesar di dunia. Tipe ini terbentuk dari aliran lava basalt dan memiliki kemiringan yang landai. Gunung api ini tidak menghasilkan letusan yang besar karena magma yang dikeluarkan memiliki sifat encer. Magma basalt dengan viskositas rendah ini biasa muncul di daerah hotspot tengah samudera dan daerah batas lempeng divergen. Tipe gunung api ini lebih sering muncul di tengah samudera.

4. Kaldera Volcano

Gunung bromo

(13)

5. Maar Volcano

Gunung Eichholz Maar

Gunung api ini terbentuk dari erupsi eksplosif dan dikendalikan oleh dapur magma yang dangkal. Ketinggian gunung api ini rendah dan pasca letusan biasanya akan terbentuk danau yang dasarnya relatif kedap air. Contoh Maar Volcano adalah Eichholz Maar.

D. Penanggulangan Bencana Gunungapi

Dalam penanggulangan bencana letusan gunungapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu persiapan sebelum terjadi letusan, saat terjadi letusan dan sesudah terjadi letusan.

1. Sebelum terjadi letusan dilakukan :

(14)

 Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunungapi yang didukung dengan dengan Peta Geologi Gunungapi,

 Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api,

 Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi gunungapi, Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia digunungapi, Melakukan peningkatan sumberdaya manusia dan pendukungnya seperti peningkatan sarana dan prasarananya.

2. Setelah terjadi letusan :

 Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil letusan,  Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya,

 Memberikan saran penanggulangan bahaya,

 Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang,  Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak,

 Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun,  Melanjutkan memantauan rutin.

E. Material yang Dikeluarkan Gunung Berapi

Sebenarnya ada banyak jenis material yang dimuntahkan gunung api saat erupsi. Magma terbentuk secara alami dengan suhu 900⁰ – 1.100⁰C dan bersifat mobile . Magma yang ada di dalam perut bumi dapat bergerak dan menerobos masuk lalu bersarang di dalam lapisan kerak bumi. Dari lapisan kerak bumi magma dapat terus bergerak sampai ke permukaan bumi melalui sesar (patahan), central vent, side vent atau bagian-bagian yang lemah. Materi atau bahan yang dimuntahkan saat erupsi terdiri dari bahan padat, cair dan gas.

1. Bahan Padat

Benda padat dapat berupa bahan lepas (efflata) yang dikeluarkan saat erupsi. Efflata terdiri dari dua jenis yaitu:

(15)

b. Eflata Autogen yaitu bahan padat yang berasal dari magma yang terlontarkan ke luar. Material ini disebut juga sebagai Pyroclastic dan terdiri dari :

 Bom vulkanik yaitu bahan padat dalam bentuk bongkahan besar.

 Lapili yaitu bahan padat dengan ukuran lebih kecil dari bom dengan diameter 2,5 mm - 63,5 mm.

 Pasir atau abu vulkanik.

Lava Basalt, pic:http://www.sandatlas.org/w

2. Bahan Cair

Magma yang bergerak mencapai permukaan bumi disebut lava. Lava kemudian membeku saat kontak dengan udara atau air. Suhu lava bisa mencapai 1.000 derajat C lebih. Bentuk lava sangat bervariasi tergantung jenisnya. Lava basalt umumnya membentuk permukaan kasar dengan fragmen-fragmen atau disebut Lava Aa. Aliran lava basalt yang punya permukaan bergelombang, halus dan gelasan disebut Lava Pahoehoe.

(16)

Bom Vulkanik, pic: flickr

Lahar panas adalah endapan bahan lepas di sekitar lubang kepundan gunung api bercampur dengan air panas dari dalam kawah, meluncur dan membawa batu-batu besar dan menimbun daerah di sekitarnya. Lahar dingin merupakan endapan bahan lepas di sekitar lubang kepundan gunung api lalu bercampur air hujan dan meluncur mengangkut batuan besar dan menimbn daerah yang dialirinya.

3. Bahan Gas

Material yang berada dalam keadaan gas disebut ekshalasi. Gas merupakan motor penggerak erupsi gunung api.

1) Fumarol, berbentuk uap air (H2O).

2) Solfatar, berbentuk gas belerang (H2S).

3) Mofet, berbentuk gas asam arang (CO2). Mofet merupakan gas

beracun. Massa jenis yang lebih berat daripada massa oksigen membuat mofet bisa beredar tak jauh dari permukaan bumi akibatnya memiliki peluang yang besar akan terhirup oleh makhluk hidup.

F. Posisi Gunung Api

Gunungapi terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua; busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.

(17)

Struktur gunung api, terdiri atas :

1. struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar;

2. kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera; 3. rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben; 4. depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan

yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Penampang yang memperlihat kan batas lempeng utama dengan dengan pembentukan busur gunung api. (Modifikasi dari Krafft, 1989)

H. Dampak Positif dan Negatif Setelah Meletusnya Gunung Berapi 1. Dampak negatif

(18)

b. Hilangnya daerah tangkapan air, rusaknya hutan, dan bahkan tertutupnya sumber air, serta hilangnya saluran-saluran air.

c. Kerusakan lahan dan bahaya akibat banjir lahar dingin

d. Terkuburnya tanah dan terhambatnya pembentukan tanah akibat erupsi.

e. Hilangnya jalan-jalan akses ke lahan pertanian dan hilangnya batas-batas kepemilihan lahan.

f. Material berupa pasir dan bahanbahan piroklastik, serta bersifat sementasi, sehingga membutuhkan teknik dan teknologi khusus dalam memanfaatkan lahan tersebut sebagai lahan pertanian baru.

2. Dampak positif 1.

I. Bagian – Bagian Gunung Api

Perhatikan gambar dibawah ini untuk lebih memahami lagi bagian – bagian dari gunung berapi

Keterangan gambar :

1. Dapur magma 9. Lapisan lava

2. Batuan dasar 10. Kepundan

3. Pipa kawah 11. Kerucut parasit gunung berapi 4. Permukaan dasar 12. Aliran lava

5. Retas (Sill) 13. Kawah

(19)

J. Hubungan Peristiwa Gunung Berapi dengan Al Qur’an K. Ciri – Ciri Gunung Berapi Aktif, Istirahat dan Non Aktif

1. Gunung berapi aktif

 Terdapat sumber air panas atau panas bumi sekitar gunung 2. Gunung berapi tidur ( istirahat )

Gunung berapi tidur adalah gunung berapi yang tidak aktif, tetapi dipercaya gunung tersebut masih dapat meletus. Gunung berapi dapat dikatakan tertidur jika tidak disangka untuk meletus kapan saja pada masa depan. Hal ini mungkin jika gunung berapi kembali aktif. Gunung berapi tidur kadang-kadang memiliki kolam air panas dan aktivitas fumarola.

3. Gunung berapi tidak aktif

 Tidak mempunyai catatan letusan

 Tidak ada tanda – tanda kemungkinan untuk meletus

 Tidak mengeluarkan asap, debu, lava, serta bau belerang yang sangat menyengat

 Tidak berbentuk kerucut

 Tidak terjadi aktivitas vulkanisme

 Terdapat penghuni yang tinggal di lereng gunung  Tidak ada juru kunci

 Biasanya dijadikan tempat wisata

L. Prosedur Tetap Tingkat Kegiatan Gunung api

1. Aktif Normal (Level I) Kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan.

2. Waspada (Level II) Terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya

3. Siaga (Level III) Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual/pemeriksaan kawah, kegempaan dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan.

(20)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan Internasional yang didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan Internasional. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) saat ini memang telah mengalami banyak perkembangan. Hal tersebut ditunjukkan dengan lebih bergantungnya perekonomian negara-negara di dunia kepada keputusan dan bantuan yang disediakan oleh organisasi IMF ini. Dari sini terlihat bahwa organisasi Internasional bukan lagi sebagai aktor pendukung namun telah menjadi aktor utama yang turut mempengaruhi hubungan Internasional secara umum.

Pada peranan IMF terhadap Indonesia, dapat dilihat bahwa bantuan yang diberikan oleh IMF terhadap Indonesia memberikan dampak positif dan negatif. Tetapi, justru dampak negatiflah yang lebih banyak muncul. IMF semakin tidak disenangi karena keinginannya untuk ikut campur tidak hanya pada bidang ekonomi tetapi merambah sampai pada bidang politik. Bantuan yang diberikan juga tidak membuat Indonesia keluar dari krisis tapi bahkan membuat Indonesia makin terpuruk dengan jumlah hutang yang semakin bertambah.

B. Saran

(21)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_3/artikel_4.htm

http://fakta-sejarah.blogspot.com/2009/02/moneter-indonesia.html

http://www.marxist.com./indonesia/revolusi.html

Maulana, ZA. 2003. Zionisme: gerakan Menaklukan Dunia. Jakarta: Pustaka Amanah.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil analisis Uji F yang sudah dibahas pada bab IV memiliki hasil dengan kesimpulan variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari Iklan dan Citra Merek secara

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Penerapan sistem pencatatan data simpanan dan pinjaman di KSP Mitra Mandiri Jetak perlu diperhatikan, karena dengan menerapkan sistem informasi simpan pinjam maka Koperasi Mitra

Untuk mencatu pelanggan di suatu tempat yang jumlahnya lebih dari satu orang, saluran kabel yang ada digabung atau dihimpun manjadi satu baik atas tamah ataupun bawah tanah

Lebih baik saya tidak mengikuti upacara bendera daripada dihukum karena telat Jika saya tidak memakai seragam dengan lengkap, maka saya akan berusaha meminjam pada teman atau

Diketahui bahwa MDA adalah produk oksidasi asam lemak tidak jenuh oleh radikal bebas dan merupakan metabolit komponen sel yang dihasilkan oleh radikal bebas, maka

Upaya yang bisa dilakukan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi memang tidak bisa menjadi "single fighter" dalam upaya penegakan hukum hak cipta ini, namun Perpustakaan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa atas lingkungan dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar