• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnalistik bencana alam gempa Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnalistik bencana alam gempa Sekolah"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Reportase 1

SIAPAKAH DIA?

A.

(Gambar: wikipedia.org

Siapakah dia? Teman-teman, ada yang sudah pernah mendengar

siapakah nama beliau? Beliau adalah salah seorang jurnalis Indonesia yang berpengaruh di negeri ini.

Kamu tahu tidak, selain sebagai jurnalis, Beliau juga salah seorang pendiri perusahaan yang bergerak dibidang perbukuan.

(Gambar : gurukreatif.wordpress.com)

Perusahaan apakah itu?

(2)

Ya, Beliau adalah salah satu pendiri perusahaan Kelompok Kompas Gramedia. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1965. Perusahaan ini mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi pada tahun 1980-an.

Namanya Petrus Kanisius Ojong atau Auwjong Peng Koen. Beliau lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat tanggal 25 Juli 1920. Beliau adalah anak dari Auw Jong Pauw, seorang petani di Pulau Quemoy (kini wilayah Taiwan) yang kemudian merantau ke Sumatra Barat.

Sejak ia duduk di bangku sekolah setingkat SMA (dulu : Hollandsche Chineesche Kweekschool /HCK: sekolah guru), P, K Ojong sudah gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani perkumpulan penghuni asrama. Di sinilah beliau mulai belajar menelaah cara penulisan dan penyajian gagasan.

Kapan Beliau mulai menulis dan menekuni dunia jurnalistik?

Beliau memulai kiprah menjadi seorang jurnalis sejak awal usia 30-an!

(3)

(Gambar: wikipedia.org

Siapakah dia? Kalian suka membaca novel? Sudah pernah membaca atau

minimal mendengar karya sastra klasik terkenal berupa novel berikut?

(Gambar: gurukreatif.wordpress.com)

“Jalan Tak Ada Ujung” “Harimau, Harimau!” Majalah Sastra “Horison”

(Gambar: obor.or.id ) (Gambar: ebook.web-koe.com ) (Gambar: geraibuku.multiply.com)

Novel dan majalah terbut memang sudah tak asing lagi terdengar di telinga kita. Bagaimana tidak, novel-novel tersebut telah berpengaruh dan mewarnai kesusatraan Indonesia.

Nah, sepertinya dari karya-karya tersebut itu, sudah langsung dapat terbayang kan di pikiran kita siapa Beliau?

Beliau adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang juga berkecimpung di dunia jurnalistik. Kiprahnya di dunia jurnalistik

1

(4)

sangat memikat. Beliau lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Maret 1922.

Banyak karya dan prestasi yang Beliau peroleh di bidang sastra dan jurnalistik. Di antaranya, Beliau adalah seorang wartawan dan juga seorang pemrakarsa sebuah harian umum yang cukup besar dan berpengaruh pada era itu. Harian umum tersebut yaitu Indonesia Raya. Ia mendapatkan ide untuk membuat harian umum tersebut pada saat menjelang penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) bersama Hasjim Mahdan. Maka lahirlah harian tersebut dengan Beliau sebagai pemrednya.

Pengalaman Beliau tak cukup sampai di sana. Ia sempat menjadi guru sekolah di pulau Nias sebelum datang ke Jakarta. Ia memang seorang otodidak tulen. Ia juga pernah menjadi anggota tim yang memonitor siaran radio Sekutu di luar negeri pada zaman penjajahan Jepang. Keterlibatannya dengan dunia perang, penjajah, dan lain-lain takhanya sampai disitu. Belaiu sempat menjadi koresponden perang karena Beliau pergi meliput pertempuran di Korea Selatan. Wah, Beliau berani juga ya!

Selain itu, ia juga sempat gabung dengan kantor berita Antara, sebuah kantor berita yang didirikan oleh Adam Malik dkk pada masa proklamasi kemerdekaan.

(5)

(Gambar: faturkatupat30.multiply.com)

Beliau pun banyak aktif di organisasi jurnalistik luar negeri, seperti

Press Foundation of Asia. Di Indonesia, Beliau merupakan Direktur Yayasan Obor Indonesia. Kalian pasti tahu kan Yayasan Obor Indonesia? Sebuah penerbit yang banyak menerbitkan buku-buku bermutu, baik yang di luar negeri maupun dalam negeri. Kita pun sering menggunakan buku-buku dari penerbit tersebut.

(Logo Yayasan Obor Indonesia) (Gambar: ganprasbook.indonetwork.co.id)

Wah, ternyata Beliau merupakan salah satu tokoh Indonesia yang hebat ya?! Kiprahnya di dunia jurnalistik sungguh luar biasa. Ini membuktikan kepada kita bahwa berkecimpung di dunia jurnalistik ernyata luar biasa juga ya. Kita bisa banyak mendapatkan pengalaman, arti hidup, dan juga banyak profesi yang dapat kita peroleh. Maka dari itu, seorang wartawan sering dikenal bahwa mereka adalah pembelajar kehidupan. Mereka banyak belajar dari kehidupan sekitar dan menemukan makna kehidupan dari profesinya itu.

(6)

Nah, setelah kamu tahu sosok Beliau yang rupanya banyak memiliki prestasi dan memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan di bidang jurnalistik, telah menyadarkan dan memberi motivasi kepada kita bahwa di dunia jurnalistik itu kita juga dapat berprestai dan memperoleh banyak pengalaman serta pengetahuan. Pengalaman dan pengetahuan yang dapat mengasah keterampilan kita dalam literasi dan komunikasi.

Siapakah dia?

(Gambar: wikipedia.org

(Gambar:

gurukreatif.wordpress.com)

Untuk mengetahuinya, ada yang tahu dan pernah baca koran dan majalah berikut?

(7)

(Gambar:indonetwork.co.id) (Gambar:jogjakota.go.id)

Ya, koran dan majalah Tempo! Koran dan majalah Tempo merupakan sebuah media harian yang terbit tiap hari (untuk koran Tempo) dan seminggu sekali (untuk majalah Tempo). Beliau adalah sang penggagas, pendiri juga mantan Pemimpin redaksi majalah berita tersebut.

Nama lengkapnya Goenawan Soesatyo Mohamad atau lebih sering dikenal dengan nama Goenawan Mohamad.

(8)

sebagai seorang jurnais, Beliau pun merupakan salah seorang penyair dan juga penyunting naskah.

Beliau menekuni dunia jurnalistik selama kurang lebih 30 tahun. Beliau telah menghasilkan berbagai karya yang sudah diterbitkan, diantaranya kumpulan puisi dalam Parikesit (1969) dan Interlude (1971), yang diterjemahkan ke bahasa Belanda, Inggris, Jepang, dan Prancis, dan Asmaradana. Sebagian eseinya terhimpun dalam Potret Seorang Penyair Muda Sebagai Si Malin Kundang(1972), Seks, Sastra, dan Kita (1980).

Salah satu puisi Goenawan dalam Asmaradana

Asmaradana

Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur

sisa hujan dari daun, karena angin pada

kemuning. Ia dengar resah kuda serta

langkah pedati ketika langit bersih kembali

menampakkan bimasakti, yang

jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak

ada yang berkata-kata.

Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu.

Ia melihat peta, nasib,

perjalanan dan sebuah peperangan yang tak

semuanya disebutkan.

Lalu ia tahu perempuan itu tak akan

menangis. Sebab bila esok pagi pada rumput

halaman ada tapak yang menjauh ke utara,

ia tak akan

mencatat yang telah lewat dan yang akan

tiba, karena ia tak berani

lagi.

Anjasmara, adikku, tinggalah, seperti dulu.

Bulan pun lamban dalam angin, abai dalam

waktu.

Lewat remang dan kunang-kunang,

kaulupakan wajahku,

(9)

9

Apa makna dari puisi tersebut?

Berikut penuturan singkat Beliau yang dapat kita saksikan dalam film dokumenter berjudul “Potret Penyair sebagai ‘Si Malin Kundang’” yang diproduksi oleh Yayasan Lontar.

Anjasmara

(teguhsrahardjo.blogdetik.com)

sisa hujan dari daun, karena angin pada

kemuning. Ia dengar resah kuda serta

langkah pedati ketika langit bersih kembali

menampakkan bimasakti, yang

jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak

ada yang berkata-kata.

Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu.

Ia melihat peta, nasib,

perjalanan dan sebuah peperangan yang tak

semuanya disebutkan.

Lalu ia tahu perempuan itu tak akan

menangis. Sebab bila esok pagi pada rumput

halaman ada tapak yang menjauh ke utara,

ia tak akan

mencatat yang telah lewat dan yang akan

tiba, karena ia tak berani

lagi.

Anjasmara, adikku, tinggalah, seperti dulu.

Bulan pun lamban dalam angin, abai dalam

(10)

Damarwulan (Gambar:photobucket.com)

Selain puisi yang dihasilkannya, tulisannya yang paling terkenal dan populer adalah Catatan Pinggir. Apa itu Catatan Pinggir (caping)?

Di bawah ini adalah salah satu Catatan Pinggir Goenawan Mohamad

Pekan ini saya ingin mengenang Chairil Anwar, sebagaimana orang-orang lain mengenangnya, tapi saya akan menambahkan sebuah catatan yang terselip. Beberapa lama setelah Chairil Anwar meninggal 28 April 1949, ia berangsur-angsur menjadi seseorang yang hanya terkait dengan sajak Aku: “binatang jalang” yang berteriak ingin hidup 1.000 tahun lagi.

Saya tahu, penyair selalu mati direduksi orang ramai. Tapi agaknya puisinya selalu bisa membebaskan dirinya.

Bagi saya, sajak-sajak Chairil bermula dengan sesuatu yang justru ada, terkadang tersembunyi, di bawah “aku”.

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,

menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin, malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang

(11)

Dalam Yang Terampas dan Yang Putus itu “aku” adalah antara “tangan yang bergerak lantang” dan tubuh yang “diam dan sendiri”, di saat ketika “cerita dan peristiwa” seakan-akan tak pernah terjadi, “berlaku beku”, tak diberi arti. “Aku”-nya adalah sebuah nuansa. Bukan kesatupaduan yang tegas, bukan sebuah pernyataan diri yang sukses.

Dalam banyak hal, Chairil memukau saya karena ia menghadirkan apa yang saya sebut “sajak suasana”. Ia menampilkan subyek yang gawal.

(12)

Tentu saja tak sepenuh demikian. Selama sebuah sajak dilahirkan dalam impuls puitik, selama ia bukan sebuah uraian diskursif seperti penjelasan filsafat atau pernyataan politik, sebuah sajak pernyataan tetap tak bisa mengelakkan sepenuhnya saat ketika getar dan gejolak di bawah “aku” yang kukuh itu menghadang dan menerobosmelalui getar irama dan bunyi, misalnya.

Kita lihat dalam Aku. Di sana “aku” yang luka kena peluru akan tetap “berlari”, hingga hilang “pedih peri”. Chairil tak dapat sepenuhnya menghindar dari getar “i” yang terbangun oleh sajaknya sendiri,

hingga bukan “pedih, perih” yang muncul, melainkan “pedih, peri”. Maka arti kalimat itu pun terguncang, meskipun sentuhan afektifnya tetap.

(13)

subyek dan bahasa bukanlah hubungan antara “aku” dan makna sebagai sang

pembangun dan yang dibangun.

Bahkan sebaliknya. Bahasa memanggil kita dan melibatkan kita ke dalam kodratnya. Bahasalah yang bicara, kata Heidegger, dan oleh bahasalah manusia dilecut, atau persisnya mendapatkan “lecutan” (Zuspruch) untuk bicara. Dalam puisi, “aku” bukan lagi nakhoda kata-kata.

Sajak-sajak suasana adalah isyarat bahwa “aku” hanya tersisip di antara deretan obyek:

Ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita

tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut..

(14)

Di sana alam sekitar menghadirkan diri tapi pada saat yang sama menyembunyikan dirinya, suatu isyarat tentang adanya yang tak terjangkau, tak terumuskan, dan tak terkendalikan nun di sana.

“Nun-di-situ” berarti berada di atas bumi dan di bawah langit, bersama sesama makhluk, di bawah misteri nasib. Kefanaan bukanlah ditandai oleh satu titik, “kalau sampai waktuku”; kematian adalah bagian dari ada.

Sajak Derai-Derai Cemara menggambarkan itu dengan baiknya

Cemara menderai sampai jauh Terasa hari akan jadi malam

Ada beberapa dahan di tingkap merapuh Dipukul angin yang terpendam

(15)

…dulu memang ada suatu bahan yang bukan dasar perhitungan kini

“Dulu”: sesuatu yang telah lewat tapi diingat. Dalam suasana gamang, cemas, dan murung itu, yang datang dari masa lampau seakan-akan hadir kembali, mengingatkan apa yang dulu pernah tak terjangkau.

Agaknya dengan itu puisi Chairil mencatat bahwa ada yang meragukan dalam zaman ketika manusia hanya melihat dirinya lempang: dari sini, ke sana, ke dunia yang lebih baik, ke surga yang sempurna.

Saya tak tahu apakah Chairil tahu bahwa baginya, garis lempang itu rapuh. Ia mati umur 26.

25 April 2011

(16)

Pena lebih tajam daripada senjata. (Goenawan Mohamad)

Kapan Beliau mulai menulis dan menekuni dunia jurnalistik?

Beliau mulai menulis ketika usia 17 tahun.

Dua tahun kemudian Beiau menerjemahkan puisi karya seorang penyair Amerika bernama Emily Dickinson dan Beliau telah menyenangi puisi semenjak kelas VI. Selain itu, Beliau pun sangat gemar dan rajin membaca. Tak salah jika Beliau merupakan salah seorang jurnalis dan sastrawan yang kritis

dan banyak meraih prestasi.

(Gambar: wartakota.co.id)

Siapakah dia?

Sebelum mengetahuinya, ada yang tahu dengan logo di bawah ini?

(Gambar:gurukreatif.w ordpress.com)

(17)

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) (Gambar: poskota.co.id)

Logo di atas merupakan logo Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). PWI merupakan organisasi wartawan pertama di Indonesia. Siapakah ketuanya?

Rosihan Anwar. Begitu nama lengkapnya. Beliaulah sang ketua dari organisasi tersebut. Beliau merupakan salah satu jurnalis yang memulai kariernya sebagai reporter Asia Raya di masa pendudukan Jepang pada tahun 1943. Beliau menjabat sebagai Ketua Umum PWI Pusat pada tahun 1970-1973. Selain sebagai seorang jurnalis, beliau juga merupakan seorang sejarawan, sastrawan, bahkan budayawan.

Beliau terkenal dengan julukan wartawan lima zaman. Beliau aktif menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan dari zaman kolonial, orde lama, orde baru, orde reformasi, hingga saat ini. Oleh karena itu, Beliau pun pernah mendapat penghargaan dalam Anugerah Kesetiaan Berkarya sebagai Wartawan (2005).

(18)

Kapan Beliau mulai menulis atau terjun di dunia jurnalistik?

Beliau memulai karier jurnalistiknya sejak berumur 20-an! Selain itu, Beliau tercatat telah menulis dan menerbitkan buku sebanyak 21

judul buku dan ratusan artikel di hampir

semua koran dan majalah utama di Indonesia dan di beberapa penerbitan asing.

Itulah sekilas tentang biografi singkat menengenai para tokoh jurnalistik Indonesia yang berpengaruh terhadap bangsa. Selain itu, mereka tidak hanya handal dibidang profesi tetapi juga penuh prestasi.

Setelah kalian membaca dan mengenal tokoh-tokoh tersebut, apa yang kalian rasakan dan kalian dapatkan? Semoga apa yang telah kalian ketahui tentang kisah hidup mereka dapat memberikan kemantapan dan kesuksesan dalam profesi, dunia literasi dan komunikasi, disertai dengan banyaknya prestasi, lalu tertancap di hati. Finally, semoga menginspirasi!

“Siapapun Anda, jika rajin membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan wawasan, dapat berubah menjadi orang besar!” ( H.

(19)

Reportase 2

JURNALISTIK ITU MENYENANGKAN

Dunia jurnalistik ternyata menyenangkan, lho! Karena di dunia jurnalistik ini kamu akan mendapat banyak hal. Mau tahu apa yang bisa kamu dapatkan?

Pertama, jurnalistik dapat membantumu melatih dan memahami mata pelajaran yang ada di sekolah, khususnya dalam mata pelajaran bahasa (Indonesia, Jawa, Inggris, Arab, dan lain-lain). Apalagi dalam kurikulum terbaru –Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)–, salah satu aspek penilaiannya adalah menulis. Karena dunia jurnalistik tidak jauh dengan kegiatan tulis-menulis, kamu akan mudah memahami sekaligus mempraktekkan langsung teori-teori menulis dalam pelajaran bahasa tersebut.

Kedua, jurnalistik bisa mengasah dan memberikan life skill (kecakapan hidup). Ini tentu akan sangat bermanfaat karena bisa menjadi bekal selain ketika masih sekolah atau pun setelah kamu lulus dari sekolah. Dengan jurnalistik, kamu dapat belajar menulis, setelah itu hasil tulisanmu dapat dikirimkan ke berbagai media.

Ketiga, kamu bisa mendapat penghasilan dan menerbitkan karya. Siapa sich yang tidak ingin punya penghasilan sendiri? Siapa sich

(20)

itu kecil tentunya terasa berbeda karena kamu bisa merasakan hasil dari yang telah kamu usahakan. Selain itu, mempunyai sebuah karya tentunya sangat membanggakan dan membuat hati senang. Mendapat penghasilan serta mempunyai karya, selain membuat hati senang, tetapi bisa jadi bekal amal juga karena telah membatu meringankan beban orang tua dan juga berbagi ilmu dan pengalaman. Nah, dunia jurnalistik juga ternyata merupakan salah satu cara untuk membantumu mendapatkan penghasilan sendiri. Ya, caranya dengan kamu mengirimkan tulisan ke media masa.

(21)

Keempat, manfaat setelah kamu lulus. Jika kamu meneruskan ke perguruan tinggi, jurnalistik dapat membantu tugas dalam menyusun laporan, karya ilmiah, dll.

Kelima, di samping mengajari menulis, jurnalistik dapat melatih kamu untuk tampil lebih berani, karena diantara materi jurnalistik adalah

hunting (memburu) berita. Dalam mencari berita, kamu harus berani wawancara dengan narasumber dari berbagai profesi, mulai dari tukang becak, tukang sayur, sampai pejabat.

Keenam, jurnalistik mengajari kamu agar lebih kritis terhadap apa yang terjadi di lingkungan. Dengan kata lain, kamu akan tanggap terhadap apa yang terjadi disekitarmu, kemudian direfleksikan dalam bentuk tulisan.

Ketujuh, ketika belajar membuat majalah sekolah, manfaatnya pun banyak. Mulai bidang redaksi, sirkulasi, tata usaha, desain grafis, hingga advertising (periklanan). Bidang redaksi, misalnya, kamu dapat belajar untuk menjadikan sebuah tulisan menarik untuk di baca dan juga dapat belajar menjadi reporter atau wartawan.

Dibidang sirkulasi, kamu bisa belajar memasarkan medianya kepada pembaca sesuai deadline. Bagian tata usaha, kamu dapat memanajemen surat keluar dan masuk dengan baik. Tidak hanya itu, kamu pun dapat mempraktekkan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Konkritnya aktivis pers

(22)

kamu bisa belajar bernegosiasi dan secara langsung belajar berwirausaha. (Hery Nugroho: 2008: 49)

Wah, banyak juga yah manfaat dari jurnalistik tersebut. Keren dan menyenangkan, kan? Yuk, kita berkarya mulai dari sekarang!

Reportase 3

TIPS MENJADI JURNALIS OKE!

(23)

Kamu bisa mengenal dan berlatih berbagai hal terutama yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa. Menjadi orang yang berkecimpung di dunia jurnalistik, yang lebih kita kenal dengan nama seorang jurnalis ternyata gampang kok. Siapa pun bisa menjadi jurnalis, asalkan memiliki keinginan, semangat yang tinggi, kemampuan dan pengetahuan tentang kerja jurnalistik. Nah, agar kamu percaya diri dan agar calon jurnalis siap menghadapi berbagai hambatan atau kesulitan di dunia jurnalistik, baik itu ketika terjun ke lapangan atau pun setelahnya, dalam bab ini kamu akan dibekali dengan beberapa tips. Tips-tips tersebut semoga bisa mengatasi hambatan dan kesulitan kamu.

Ini dia tips-tipsnya!

a. Penasaran

Kenapa harus penasaran? Seorang jurnalis tentunya harus punya rasa kepenasaran yang tinggi (high curiousity). Karena dengan rasa penasaran, akan mendorongmu untuk mencari tahu dan menggali informasi tentang sesuatu. Nantinya, kamu pun akan terbiasa untuk mengetahui informasi sedalam mungkin pada kejadian apapun. Nah,

sikap penasaran inilah yang

bisa memancing kamu untuk berpikir kritis. Kamu bisa kritis pada apapun yang kamu lihat, dengar, dan kamu rasakan.

b. Jujur

(24)

disampaikan pun tidak benar. Ia telah membohongi dirinya sendiri dan juga membohongi publik.

c. Percaya Diri

Kenapa harus PD? Percaya diri akan mendorong dan membantumu mudah dalam bertindak. Bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri? Rasa percaya diri bisa dipupuk sendiri, tanpa harus bantuan orang lain. Caranya, sekali-kali cobalah kamu berlatih menjadi presenter di hadapan teman atau keluarga. Selain itu, kamu bisa juga pura-pura mengorek informasi kepada seseorang, misalnya kepada tukang sate, pedagang sayur, pedagang buah-buahan, tukang angkot, atau siapa pun.

d. Supel

(25)

e. Banyak Membaca

Kenapa membaca? Teman-teman, pasti kamu tahu teko, kan? Itu lho, sebuah tempat untuk menyimpan air minum atau minuman lainnya. Teko akan mengueluakan sesuatu tergantung apa yang ada di dalamnya. Misalnya teko tersebut berisi kopi, maka yang keluar adalah kopi. Kalau teko tersebut berisi susu, maka yang keluar adalah susu. Begitu pun jika teko tersebut berisi setengahnya, maka yang bisa dikeluarkan hanya setengahnya saja. Nah, otak kita pun ibarat sebuah teko. Ia akan mengelurkan sesuatu tergantung yang disimpannya. Terkadang kita sering mengeluh dan pusing ketika mau menulis. Adakalanya ketika di depan layar komputer tiba-tiba pikiran buntu, tangan pun ikut kaku. Bingung mau nulis apa.

Nah, salah satu penyebabnya bisa jadi karena asupan pengetahuan kamu tentang hal yang ingin kamu tulis itu masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu kuncinya adalah membaca.

(26)

f. Mari Berlatih Menulis!

Setelah kamu rajin membaca, tentunya pengetahuan kamu bertambah. Jika sudah begitu, tunggu apa lagi? Sekarang waktunya kamu untuk menuangkan apa yang ada di pikiranmu. Cobalah sesering mungkin kamu menulis apa saja, misalnya:

 peristiwa yang dialami,

 buku yang dibaca,

 film yang ditonton,

 game yang dimainkan, dll

Tuangkan apa yang ada di pikiranmu baik dalam bentuk diary, cerita pendek, puisi, maupun catatan perjalanan. Hal ini secara otomatis akan melatih kamu untuk terbiasa menulis dan jadi kesenangan tersendiri. Jika kamu terbiasa menulis, apabila suatu saat ditugaskan untuk menulis dalam bentuk berita, kamu tidak akan kesusahan lagi karena tangan kamu sudah “lentur”.

(27)

Tulis Sesuatu tentang Handphone!

Ketika kamu menulis, menulislah —pada saat awal sekali— dengan hati. Setelah itu, perbaiki tulisanmu dengan pikiran. Kunci pertama dalam menulis adalah bukan berpikir, melainkan mengungkapkan apa saja yang kamu rasakan. (Forrester dalam Finding Forrester).

Selain itu, sediakan ruang privat dalam diri kamu dimana tidak ada orang lain di sana selain kamu sendiri. Tenang saja, karena tidak akan ada yang akan menilai kamu.

 Alirkan semua emosi kamu, jangan ditahan,

 Anggap kamu sedang curhat ke orang yang paling kamu percaya,

 Jangan biarkan otak kiri kamu menguasai,

 Jangan delete tulisanmu,

 Keluarkan semua yang kamu miliki.

Mari Kita Menulis Bebas! 1. Siapkan halaman kosong yang siap kamu tulis/ketik, 2. Pengalaman kamu bersama handphonemu,

3. Set waktu selama 5 menit untuk menulis apapun yang berkaitan dengan tema tersebut,

4. Kamu bisa seperti menulis diary dengan menggunakan banyak kata “aku” atau ngobrol dengan banyak kata “kamu”,

(28)

6. Kamu bebas menuliskan bagian mana pun yang ingin kamu tulis lebih dahulu. Tidak apa-apa menulis bagian akhir terlebih dulu jika memang sudah terbayang.

Reportase 4

HUNTING BERITA

Seperti yang telah kita ketahui bahwa manusia harus berkomunikasi dengan manusia lainnya agar ia dapat mempertahankan hidupnya. Ia harus mendapat informasi dari orang lain dan ia memberikan informasi kepada orang lain. Ia perlu mengetahui apa yangterjadi di sekitarnya, di kotanya, di negaranya, dan semakin lama semakin ingin tahu apa yang terjadi di dunia. Untuk itulah diperlukan seseorang yang bertujuan untuk mengatasi itu semua, ialah wartawan atau jurnalis.

Ada yang mengumpamakan, wartawan itu tak ubahnya sebagai juru cerita tentang kehidupan. Dia berhadapan dengan unsur-unsur dasar penting bagi kehidupan masyarakat. Wartawan memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan memberitahukan kepada masyarakat mengenai apa yang dilakukan orang lain dalam masyarakat.

(29)

saatnya kamu praktikan jurus tadi. Sayang kan kalau ilmu dan motivasinya mengendap dan tidak dikeluarkan, nanti jerawatan, lho!

Nah, sekarang tibalah saatnya! Saatnya kamu memburu berita! Ada tiga cara dalam hunting (berburu) berita dan data, yaitu: a. Wawancara

b. Paper trail, yaitu mencari sumber berita dan data dari buku dan dokumen tertulis,

c. Electronik trail, yaitu mencari sumber berita dan data dari media elektronik, seperti internet, televisi, video, film, radio, rekaman, dll. Coba perhatikan gambar berikut!

Pretest 1

(Gambar: cartoonaday.com)

(30)

1. Apa peristiwa yang sedang terjadi tersebut? 2. Dimana kah kejadiannya?

3. Kapan peristiwa itu terjadi?

4. Siapa yang menjadi korban peristiwa tersebut? 5. Mengapa peristiwa itu terjadi?

6. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Nah, seorang wartawan bertugas mencari dan menggali informasi tersebut untuk disebarluaskan kepada khalayak. Keenam pertanyaan tadi merupakan unsur dasar dasar berita yang dikenal dengan 5W+1H.

1. What (apa)? 2. Where (dimana)? 3. When (kapan)? 4. Who (siapa)? 5. Why (mengapa)? 6. How (bagaimana)?

(31)

electronik trail. Tugasmu selanjutnya adalah menelisik lebih dalam lagi tentang peristiwa tersebut agar berita yang kamu hasikan semakin banyak memberikan informasi dan semakin mendalam. Wartawan harus jeli melihat sesuatu di balik berita, untuk menangkap "apa” di balik peristiwa tersebut. Laporan wartawan harus dalam, ia tidak hanya sekadar melaporkan sesuatu yang tampak dipermukaan saja. Karena itu, si wartawan—setelah menyaksikan peristiwa— menggali lebih dalam, sehingga dia menemukan tali temali peristiwa. Ha itu bisa dilakuakn dengan mewawancarai beberapa orang yang ada di sana.

Sekarang, coba kamu gali kembali informasi tentang peristiwa itu sekreatif mungkin. Jika sudah memperoleh informasi yang cukup untuk dijadikan bahan berita, perburuanmu selesai. Kamu boleh meninggalkan TKP (tempat kejadian perkara) sekarang.

Pretest 2

Wawancarailah Tukang Bakso yang Ada di Sekitarmu!

Reportase 5

(32)

Apa itu berita? Sekarang, kamu jangan pusing-pusing dulu deh

tentang apa itu definisi sebuah berita. Berita lenih mudah diketahui daripada didefisnisikan. Tanyakanlah kepada seorang wartawan senior apa berita itu, maka ia akan menemukan kesulitan untuk menjelaskannya. Tetapi, mintalah ia merisalahkan berita-berita peristiwa terpenting yang terjadi dalam sehari kemarin, maka ia ia tanpa ragu-ragu akan membuka halaman depan surat kabar hari ini. kemudian ia akan menunjuk judul headline-nya kemudian menunjuk judu-judul berita lainnya dalam urutan mulai dari yang kurang penting dengan berita headline sampai ke berita-berita yang lebih kurang pentig lagi.

Intinya, berita yaitu:

“ artikel jurnalistik yang MENGABARKAN dengan SEGERA peristiwa YANG BARU TERJADI atau masalah YANG BARU BERKEMBANG atau PERKEMBANGAN TERBARU SUATU masalah yang bersifat PENTING atau MENARIK bagi khalayak.”

Jenis berita ada dua:

Hard news --- berita yang mengabarkan kejadian atau masalah yang di dalamnya terkandung kepentingan publik (penting). Yang termasuk ke dalam hard news yaitu staight news.

Soft news --- berita yang mengabarkan kejadian yang sifatnya menarik bagi khalayak (tidak penting). Yang termasuk ke dalam

(33)

Apa itu berita cepat atau straight news? Coba perhatikan ilustrasi berikut!

Lari Sprint

Lari Maraton

1

(34)

Ibarat dalam atletik, terdapat dua cabang olahraga, yaitu lari cepat (sprint) dan lari jarak jauh (maraton). Begitupun dalam berita, ibarat dalam atletik.

Lari cepat (sprint) diibaratkan sebuah straight news (berita cepat),sedangkan lari jarak jauh (maraton) ibarat sebuah feature. Dalam berita, ada berita yang diberitakan secara hard dan soft. Berita yang disajikan secara hard/ cepat lebih disajikan dalam straight news. Adapun berita yang disajikan secara soft lebih disajikan dalam

feature.

Dalam berita, baik itu straight news ataupun feature terdapat dua kategori atau lebih dikenal dnegan sebutan nilai berita. Ada dua nilai dalam berita, yaitu:

1. penting 2. menarik

a. Apa itu berita sprint?

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa berita merupakan laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi sebagian besar khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. (J. B. Wahjudi). Adapun

straight news adalah berita penting yang harus segera disampaikan ke publik. Kadang disebut hard news, spot news, atau breaking news

.

(35)

Bacalah contoh straight news berikut!

Indonesia Menghadapi Jepang pada Perempat Final

(Gambar: aldidas.blogspot.com)

Qingdao, (PR)

(36)

pertandingan terakhir babakpenyisihan di Qingdao Sports center Gymnasium, Cina, Rabu

(25/5).

Jepang yang tidak diunggulkan, merupakan runner-up Grup A setelah dikalahkan Cina dan mengalahkan Jerman 4-1. Sementara itu, tuan rumah Cina yang menjadi unggulan pertama, akan menghadapi India. Perempat Final lainnya, Korea Selatan melawan Malaysia dan Taiwan menghadapi Denmark.

Ada beberapa unsur yang membuat berita itu layak untuk dimuat. Yaitu:

1. Berita Harus Akurat

Berita harus akurat maksudnya yaitu bahwa sebuah berita haruslah benar dalam memberikan kesan umum dan memberikan sudut pandang yang benar.

2. Berita Harus Lengkap, Adil, dan Berimbang

(37)

3. Berita Harus Objektif

Maksudnya yaitubahwa berita yang kamu buat itu selaras dengan kenyataan, tidak berat sebelah, dan bebas dari prasangka. Lawan objektif adalah subjektif yaitu sikap yang diwarnai oleh prasangka pribadi.

4. Berita Harus Ringkas dan Jelas

Ini dia yang tak kalah penting dalam membuat straight news, karena

straight news adalah berita yang harus cepat disajikan karena khawatir berita tersebut basi. Oleh karena itu, berita yang disajikan haruslah ringkas dan jelas. Tujuannya kecepatan berita tersebut yaitu ingin orang-orang agar segera tahu tentang peristiwa tersebut. Berita ditulis tidak bertele-tele seperti halnya karangan bebas dan juga

feature.

(38)

Tips Menulis Berita

o Satu paragraf terdiri dari 40 – 50 kata.

Tips: gunakan ukuran penggalan nafas

o Jangan menggunakan kata yang sama dalam satu paragraf. o Pilih kata-kata persuasif, punya rasa bahasa, tetapi tidak

hiperbolis.

o Sepanjang tidak mengubah arti, kata-kata yang tidak perlu bisa

dicoret.

o Tidak terlalu banyak menggunakan istilah asing.

o Jelaskan singkatan , dan akronim untuk istilah-istilah yang belum

dikenal secara umum.

o Penggunaan tanda baca yang benar.

o Konsisten

o dll.

(39)

Piramida Terbalik

(Gambar: huriniin.wordpress.com)

Klimaks berita berada di awal cerita, yaitu pada paragraf pertama. Dengan kata lain, paragraf pertama menyajikan fakta paling penting atau paling menarik. Paragraf kedua diisi dengan fakta yang menerangkan fakta pada paragraf pertama, dan begitu seterusnya sampai akhir.

Sekarang, coba buatlah sebuah straight news berdasarkan gambar berikut!

(Gambar: dhe2x99.files.wordpress.com) Selamat mencoba!

b. Apa itu berita maraton?

(40)

Melepas Penat di Kampung Bamboo

(

Gambar: media.lookatvietnam.com

)

Rumput yang masih basah dengan embun dan sinar matahari yang mulai meninggi menemani ratusan adik-adik dan kakak Pembina PAS ITB. Mereka berkumpul sedari pagi menunggu angkot jemputan. Setengah jam kemudian, sorak-sorai dan tepuk tangan

(41)

melainkan pagi itu kami akan pergi untuk mentoring keluar.

Minggu (24/4), merupakan jadwal mentoring keluar Pembinaan Anak-anak Salman (PAS) ITB. Mentoring keluar hari itu adalah mengunjungi Kampung Bamboo Wa Haji, Desa Cimenyan Padasuka. Kampung Bamboo merupakan salah satu tempat wisata alam yang memiliki banyak wahana permainan yang cukup lengkap dan menantang disertai lokasinya yang bernuansa alam.

Pagi itu, kami berangkat pukul 08.00 WIB dari Masjid Salman. Tak hanya adik dan kakak pembina, tetapi orang tua pun turut serta mengikuti perjalanan kami. Beberapa adik ada yang berlari dan berdesak-desakan mendekati angkot ketika angkot tiba di jalan Gelap Nyawang. Seluruh adik pagi itu sangat antusias karena akan menghabiskan mentoring seharian dengan alam.

(42)

mengikuti kegiatan tersebut. Mentoring keluar merupakan sarana adik, kakak, dan orang tua untuk belajar, bermain dan refreshing bersama.

Mentoring keluar saat itu yakni ke Kampoong Bamboo karena sesuai dengan tema PAS semester ini yakni mencintai alam. Lokasinya memang cukup jauh. Sekitar empat kilometer dari Jalan Padasuka Cicaheum tepatnya ke Desa Cimenyan. Jalan menanjak sudah pasti akan ditemukan karena lokasinya berada di daerah ketinggian. Meski harus menuruni sedikit bebatuan terjal tapi itu tidak menyurutkan semangat adik-adik untuk pergi ke sana. Di sana, banyak terdapat wahana permainan yang cukup lengkap. Wahana tersebut cukup menantang bagi anak-anak.

(43)

Jerit tawa dan jerit karena rasa tegang sangat ramai terdengar di salah satu lokasi permainan terfavorit, flying fox. Ya, flying fox merupakan wahana permainan yang paling diminati oleh pengunjung. Flyong fox yang memiliki tinggi sekitar 40 meter dengan panjang hampir 100 meter tak menyurutkan adik-adik untuk menguji nyalinya. Adik-adik SD kelas 3-6 meluncur menyusuri tali tegang sendirian. Sementara adik-adik SD kelas 1 beberapa diantaranya meluncur berdua bersama teman atau pun orang tuanya.

Untuk menghindari antrian panjang, panitia membagi kami ke dalam beberapa kelompok disertai seorang instruktur.

Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai jumlah permainan yang ada. Dengan adanya pembagian kelompok dan rolling yang cukup teratur, membuat suasana bermain kami menyenangkan. Hampir semua dapat kami nikmati. Gelak tawa dan canda adik-adik serta kakak pembina tetap menghiasi Kampung Bamboo meskipun saat itu cuaca sedikit mendung.

(44)

tinggi. Seperti flying fox dan rakit, lokasinya berada di lahan sebelah atas. Meskipun demikian, dibalik kelelahan dan kucuran keringat, seluruh adik dan kakak sangat menikmati wisata dan bermain di tempat tersebut. Apalagi jika sudah bermain dengan rakit, gebuk bantal dan ayun ban. Di sana kami sanang karena bisa merasakan kebersamaan sambil bermain air, basah-basahan, dan saling menyiram air serta bermain lumpur ditengah-tengah alam yang sangat memesona. [Irma Omalia]

Setelah kamu membaca contoh feature tersebut, adakah perbedaan yang dirasakan dibandingkan dengan straight news?

Berbeda dengan straight news, feature merupakan sejenis berita yang bukan berarti yang disajikan adalah berita yang benar-benar baru terjadi, sedang hangat dibicarakan, penting, atau cepat dalam penyampaiannya. Namun, dalam feature faktor yang lebih ditonjolkan adalah faktor manusiawi dibandingkan berita yang bersifat lugas. Berita yang sudah terlambat, tetapi masih layak untuk diangkat lagi. Misalnya,

feature tentang pengangguran di Jakarta, kehidupan pemulung dan pengamen jalanan, atau tentang perjalanan.

Semua feature, apapun topiknya bisa dibuat menarik. Tinggal bagaimana cara kita mengolahnya. Sama seperti hidangan, kalau kita pandai memasak bumbunya, apapun makanannya bisa enak.

(45)

Jika dalam penulisan berita yang diutamakan adalah pengaturan fakta, maka dalam penulisan feature kita dapat memakai teknik “mengisahkan sebuah cerita”. Itulah kunci perbedaan antara berita cepat (straight news) dan feature.

Ada beberapa hal penting dalam menulis feature:

1. aspek penyajian yang menyentuh hati bukan hanya informasi, dalam artian jalinan ceritanya enak untuk dibaca.

2. sajikan fakta-fakta yang kuat

3. sebaiknya feature penuh warna, contohnya disisipi percakapan, cerita, dan penuturan yang mengalir. Jadi, hampir mirip

sepertimembuat cerpen, hanya bedanya faktanya betul-betul pernah terjadi.

4. selain itu haruslah membuka dengan kalimat yang menyedot

pembaca masuk ke dalam. Jalinlah ceritanya untuk tetap mendorong pembacanya mengikuti sampai akhir.

Ada beberapa jenis feature yang bisa kamu coba tuliskan. Yaitu feature

(46)

(Gambar: home.sprynet.com)

Reportase 6

TULISANKU EKSIS!

Teman-teman, setelah kamu sudah mulai bisa menulis dan kini kamu punya banyak tulisan, mau diapain nich tulisannya? Sayang kan

tulisan yang sudah susah-susah dibuat akhirnya dibiarkan begitu saja? Nah, jangan khawatir! Sekarang sudah banyak tempat yang dapat menampung berbagai tulisan. Apakah itu?

Ada beberapa jenis media yang bisa kamu manfaatkan dan kamu andalkan buat menampung dan memajang tulisanmu biar eksis! Apa itu?

a. Majalah Sekolah

Majalah sekolah merupakan salah satu media yang bisa dijadikan tempat berlabuhnya tulisanmu. Kalau tulisan kamu sudah mulai bagus, jangan segan-segan kirimkan tulisanmu ke redaksi sekolah. Siapa tahu tulisanmu bisa eksis di sana!

(47)

Ini dia tips-tips yang akan membantumu untuk mengetahui dan belajar bagaimana caranya membuat majalah sekolah!

1. Tips membuat majalah sekolah Salah satu kegiatan jurnalistik adalah menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan. Tulisan yang dihasilkan dapat bisa berupa artikel, essai, opini, cerpen, dll. Nah, adapun media myang bisa menampung berbagai tulisanmu juga banyak, salah satunya adalah majalah sekolah. Manfaat dari majalah seolah tak jauh berbeda dengan manfaat jurnalistik pada umumnya. Sebagai media penyakur potensi menulis, media penyalur aspirasi, media komunikasi, juga media belajar berorganisasi. Nah, dalam membuat majalah sekolah tidak terlalu susah kok. Bagaimana ya tips-tips untuk membuat majalah sekolah? Yuk kita membuat majalah sekolah! Caranya, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

(48)

hingga rencana pemasukan dan pengeluaran dalam pembuatannya.

Kedua, masa penulisan dan pengeditan. Penulisan naskah bisa berasal dari kamu dan teman-temanmu, guru, dan karyawan. Untuk memfokuskan isi, sebaiknya dilakukan rapat redaksi terlebih dulu. Jangan lupa, dalam redaksi itu harus ada kesepakatan bersama kapan batas akhir (deadline) pengumpulan naskah.

Setelah semua tulisan masuk ke meja redaksi, langkah berikutnya adalah menyeleksi naskah layak muat dan mengeditnya. Editing dilakukan oleh editor, dan tugas itu bisa dilakukan oleh guru bahasa, khususnya bahasa Indonesia.

Ketiga, lay out. Pada masa ini, naskah yang telah dimuat ditata (lay out). Kalau pengelola majalah bisa me-lay out sendiri, itu lebih baik. Kalau tidak, minta bantuan orang lain yang ahli. Meskipun yang me-lay out orang lain, alangkah baiknya ada salah seorang redaksi yang ikut mendampingi, untuk memudahkan

(49)

majalah.

Keempat, pracetak. Pada masa ini, pembuatan majalah 75 persen hampir jadi. Ibarat foto, tinggal membuat filmnya. Dalam tahap ini, pengelola dihadapkan pilihan apakah menggunakan film atau kalkir. Film pun ada dua pilihan: separasi atau hitam putih.

Pilihan ini tergantung dari kemampuan pengelola majalah sekolah. Jika ingin bagus, bisa berbentuk film yang separasi, tetapi jika dananya minim, bisa menggunakan kalkir. Dalam pengamatan penulis, banyak pengelola majalah sekolah menggunakan film separasi untuk cover, sedangkan halaman isi

(50)

b. Mading

Selanjutnya, selain majalah sekolah, media yang bisa kamu gunakan untuk menuangkan kreativitasmu dan teman-temanmu adalah majalah dinding atau mading.

c. Koran

Nah, biasanya media terkahir ini merupakan media incarannya para penulis. Media ini bisa digunakan untuk menguji tulisanmu. Pastinya merupakan suatu kebanggaan jika tulisanmu terbit. Mengapa? Karena itu berarti kamu telah mengalahkan ratusan bahkan ribuan penulis lainnya yang sama-sama mengirimkan tulisannya ke koran. Ada dua hal yang harus diperhatikan ketika kamu akan mengirimkan tulisan ke koran. Pertama, pilih tema yang sesuai dengan yang diangkat koran. Ada dua cara agar dapat memilih tema tulisan, yaitu pilihlah isu-isu yang sedang hangat dan sedang berkembang di masyarakat. Hal ini karena pembaca tidak ingin ketinggalan berita atau analisis suatu peristiwa yang sedang ramai dibicarakan. Selanjutnya pilih tema tulisan berdasarkan hari besar nasional atau internasional. Jadi, mari menulis dan jangan ragu untuk mencoba dikirimkan ke koran, yah! Selamat mencoba!

Daftar Pustaka

Hollingsworth, Pat and Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT. Indeks

(51)

Lebon, Boim. 2009. Trio Bebek. Jakarta: PT. Lingkar Pena Kreativa. Makalah Training Kepenulisan Aksara Salman ITB

Wikipedia. org.

http://www.slideshare.net/mataharitimoer/tokoh-jurnalistik

https://herynugrohoyes.wordpress.com/2011/01/03/ekskul-jurnalistik-di-sekolah/

http://www.jurnalistikmediakreasi.blogspot.com/

http://aryjanoe10.blogspot.com/2010/04/jurnalistik-untuk-remaja-buku-pintar.html

http://citizennews.suaramerdeka.com/? option=com_content&task=view&id=1073

http://petamasadepanku.net/search/manfaat-jurnalistik-untuk-anak/ http://programatujuh.wordpress.com/2010/05/09/cara-mudah-membuat-majalah-sekolah/

Tentang Penulis

(52)

Kesukaannya ini telah tumbuh sejak dia duduk di bangku SMA. Baginya, kesukaannya ini merupakan sarana mempelajari hidup, cagar ilmu pengetahuan, mencari makna, menjalin ukhuwah, dan melatih berbagai hal.

“Pengalaman adalah guru yang paling berharga” dan “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya” merupakan dua kutipan kegemarannya dalam bidang literasi. Mencari dan berbagi ilmu serta pengalaman untuk bekal pendidikan menjadi motivasinya. Harapannya, semoga kelak dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan pendidikan dan keIslaman serta menjadi bekal amal.

Selain kuliah, dia juga aktif di Unit Literasi Aksara Salman ITB, Pembinaan Anak Salman (PAS) ITB, Forum Lingkar Pena (FLP) Bandung, Kelompok Studi Palestina (KSP) UPI, BSO Literat Hima Satrasia UPI, dan Thifan Po Khan Tsufuk UPI. Peminat linguistik dan jurnalistik ini, kini aktif sebagai reporter di salmanitb.com dan juga pernah aktif mengelola dan mengisi buletin Embun FLP Bandung, majalahLiterat Hima Satrasia UPI, dan Minimagz Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran tersebut yaitu mencari calon Brigadir Polri yang terbaik dan dengan prinsip penerimaan Brigadir Polri di Polda Bali ini yaitu berprinsip BTAH (Bersih,

CATATAN 2 Untuk SNI yang berubah nomor uniknya karena suatu SNI yang bukan merupakan adopsi standar/publikasi SDO direvisi oleh SNI hasil adopsi standar/publikasi SDO,

item 1 , yaitu : mengembangkan strategi pasar sesuai dengan pesaing lain kerjakan untuk mengurangi resiko memiliki distribusi frekuensi jawaban tertinggi pada skor jawaban 2

Terdapat korelasi positif yang bermakna antara RVOT-SE dengan FEV1 pada penderita PPOK setelah menyesuaikan variabel perancu yaitu waktu sejak terdiagnosis

Gambaran Family Functioning dan Kualitas Hidup pada Anggota Keluarga yang Merawat Penderita Skizofrenia ( Family Functioning and Quality of Life to Family Member of

Jika dihubungakan dengan kasus wilayah udara Kepulauan Riau dan Natuna yang dipegang oleh Singapura, wilayah tersebut seharusnya kembali kepada Indonesia, karena

Meskipun lebih dari separo responden istri migran menyatakan bahwa dengan perginya suami untuk bekerja ke Malaysia beban pekerjaan rumah tangga menjadi semakin berat,

Variabel penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial adalah