• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MBS 0907405 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MBS 0907405 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Karina Azzahra, 2014

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Motif Berwirausaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis

deskriptif dan verivikatif dengan menggunakan path analysis antara pendidikan

dan pelatihan kewirausahaan terhadap motif berwirausaha (studi kasus pada

peserta bimbingan belajar softskill Life School di Bandung) maka berdasarkan

penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran mengenai pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang

dilaksanakan oleh Lembaga Life School termasuk pada kategori baik.

Proses pembelajaran merupakan sub variabel yang paling tinggi dalam

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan. Hasil tersebut

diperoleh dari perhitungan indikator tentang tujuan, materi, metode, sarana

dan prasarana, serta evaluasi. Sedangkan lingkungan belajar merupakan

subvariabel terendah dalam pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di

Life School.

2. Gambaran dari motif berwirausaha yang diukur berdasarkan kebutuhan

kekuasaan, kebutuhan prestasi dan kebutuhan afiliasi termasuk pada

kategori tinggi. Motif berwirausaha peserta Life School yang memiliki

penilaian paling tinggi adalah kebutuhan afiliasi. sedangkan kebutuhan

(2)

139

Karina Azzahra, 2014

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Motif Berwirausaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif

terhadap motif berwirausaha tingkat korelasi yang tinggi atau kuat dan

koefisen determinasi yaitu sebesar 74,2% Hal ini menunjukan bahwa

semakin tinggi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan di Life School

maka akan semakin tinggi pula motif berwirausaha yang dimiliki oleh

peserta Life School.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa

hal mengenai antara pendidikan dan pelatihan kewirausahaan terhadap motif

berwirausaha di Life School, yaitu :

1. Lingkungan belajar merupakan sub variabel yang terendah dalam pendidikan

dan pelatihan kewirausahaan khususnya yang perlu ditingkatkan tentang

kedisiplinan di tempat diklat. Perbaikan yang dilakukan yaitu memberikan

hukuman (punishment) terhadap peserta maupun instruktur yang kurang

disiplin dalam pendidikan dan pelatihan. Hukuman untuk peserta yaitu

mempraktekan teori yang akan dipelajari misalnya langsung praktek selling on

the stage pada pengunjung café S28. Sedangkan untuk instruktur yang

terlambat lebih dari satu jam maka mendapat hukuman potongan gaji sebesar

lima puluh ribu rupiah. Bagi peserta yang paling disiplin akan mendapatkan

voucher belanja di café S28 dan voucher coaching personal dengan para

instruktur selama 2 bulan. Bagi instruktur yang paling disiplin akan

mendapatkan kenaian gaji sebesar lima puluh ribu atau 5% dari total gaji

(3)

140

Karina Azzahra, 2014

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Motif Berwirausaha

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Motif kebutuhan prestasi merupakan motif terendah. khususnya perbaikan

yang harus dilakukan kepada peserta yaitu memberikan dorongan untuk

menjadi yang terbaik dari orang lain. Dengan diadakannya suatu perlombaan

business plan, business action untuk mendapatkan modal usaha lima juta

rupiah ataupun diarahkan untuk mengikuti pengharagaan yang diadakan oleh

Bank mandiri seperti perlombaan wirausaha mandiri dan sebagainya.

3. Memperkuat keunggulan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan serta

meningkatkan kekurangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang

otomatis akan mempengaruhi motif berwirausaha yang dimiliki oleh peserta

diklat.Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya

penelitian lain mengenai antara pendidikan dan pelatihan kewirausahaan

tetapi dengan indikator serta objek yang berbeda.

4. Sebagai bahan rekomendasi bagi para peneliti selanjutnya pada lembaga

bimbingan belajar softskill Life School, para peneliti dapat mengangkat

beberapa kekurangan permasalahan mengenai inovasi pendidikan dan

pelatihan (diklat), sikap kewirausahaan ataupun keberhasilan usaha peserta

Referensi

Dokumen terkait

IDENTIFIKASI DAN ASESMEN HAMBATAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMP BPPI BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran,masukan dan dukungan

SOKOLIMAN, BEJIHARJO KARANGMOJO GUNUNGKIDUL // SITUS INI TERDIRI DARI BERBAGAI PENINGGALAN / NAMUN YANG UTAMA ADALAH BEBERAPA BATU BESAR YANG DIGUNAKAN UNTUK MAKAM DAN.

Persen penurunan tegangan lewat denyar isolator bersih terhadap isolator terpolusi yang terendah adalah 18.84 % yang terjadi pada kondisi isolator terpolusi HNO 3 ringan

Nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05, a rtinya terdapat perbedaan yang signifikan antara data pre-test dengan data post-test pada..

[r]

[r]

Dalam bab ini membahas mengenai data-data dari studi proyek yaitu data lokasi, struktur, waktu pelaksanaan dan uraian pekerjaan, kemudian menganalisis dan juga membahas