• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 103657 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 103657 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Fristina Nur Setyarti, 2015

PENGGUNAAN MOD EL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PAD A SOAL CERITA MATEMATIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada soal

cerita matematika dan hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis

peserta didik pada soal cerita matematika dengan menggunakan model Problem

Based Learning (PBL) yang telah dilaksanakan di salah satu SDN di kota Bandung,

maka dapat diambil kesimpulan berikut ini:

1. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) di kelas VB dapat

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah matematis

selama mengikuti pelajaran matematika. Dalam menggunakan model Problem

Based Learning (PBL), guru telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan disesuaikan dengan langkah-langkah

model PBL. Langkah model PBL yang telah dilaksanakan yaitu: (1)

Mengorientasikan peserta didik pada masalah; (2) Mengorganisasi peserta didik

untuk belajar; (3) Membimbing penyelidikan individu atau kelompok; (4)

mengembangkan dan menyajikan hasil karya; serta (5) Menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah. Begitu pula dengan aktivitas peserta

didik yang mengalami peningkatan pada setiap siklus. Peserta didik mengikuti

setiap langkah-langkah model PBL yang diterapkan dengan tertib dan sesuai

dengan perintah guru. Peserta didik terlihat aktif, antusias dan senang selama

proses pembelajaran sehingga peserta didik mudah untuk memahami dan bisa

menyelesaikan soal-soal cerita yang disajikan.

2. Hasil penilaian kemampuan pemecahan masalah matematis menunjukkan peserta

didik mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari peningkatan seluruh indicator

(2)

83

Fristina Nur Setyarti, 2015

PENGGUNAAN MOD EL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PAD A SOAL CERITA MATEMATIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar secara klasikal juga mengalami peningkatan dari kategori tinggi menjadi

kategori sangat tinggi. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari

kategori cukup meningkat menjadi kategori baik. Selain itu, jika dilihat dari

peningkatan hasil kemampuan pemecahan masalah dengan nilai gain, didapat

hasil peningkatan dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada soal cerita matematika

mengalami peningkatan dengan menggunakan model Problem Based Learning

(PBL).

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis penerapan dan peningkatan kemampuan pemecahan

masalah matematis peserta didik pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,

penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas guru

dan peserta didik serta kemampuan kemampuan pemecahan masalah matematis

semakin baik. Oleh karena itu agar proses pembelajaran menggunakan model

Problem Based Learning (PBL) dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan, maka dari itu peneliti mengajukan beberapa rekomendasi yang

berdasarkan temuan-temuan selama penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Dalam menerapkan model Problem Based Learning (PBL) harus memperhatikan

beberapa hal, antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari yang ada di

lingkungan peserta didik, hal ini bertujuan untuk memudahkan peserta didik

untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahamannya.

b. Model Problem Based Learning (PBL), membutuhkan waktu yang lama

sehingga guru perlu untuk mengarahkan dan membimbing peserta didik

dalam memahami masalah-masalah kontekstual dan menyelesaikan masalah

tersebut.

c. Dalam model Problem Based Learning (PBL), lebih banyak menekankan

(3)

84

Fristina Nur Setyarti, 2015

PENGGUNAAN MOD EL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PAD A SOAL CERITA MATEMATIKA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkondisikan kelas agar tidak ribut dan peserta didik tidak melakukan

hal-hak yang tidak relevan dengan pembelajaran.

d. Pada tahap pembuatan model matematis yang sesuai dan memeriksa hasil

jawaban, guru sebaiknya selalu mengingatkan peserta didik untuk

melaksanakan tahap tersebut, karena pada idikator tersebut masih kurang

dikuasai dan dilaksanakan oleh peserta didik.

2. Bagi Sekolah

Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif pengembangan

kurikulum sehingga model ini dapat diterapkan dalam pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian dengan model Problem Based Learning (PBL) harus lebih

memperhatikan langkah-langkah pembelajarannya dan lebih memperhatikan

pengelolaan kelas serta penggunaan media yang lebih bervariatif

b. Model Problem Based Learning (PBL) dapat digunakan dalam penelitian

yang lainnya yang berbeda materi maupun mata pelajaran untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dengan subjek yang lebih luas dan

Referensi

Dokumen terkait

POLITIKA: Jurnal Ilmu Politik 12(1), 2021 ê 9 Terakhir, terkait dengan politik uang dan hoaks yang keduanya mereduksi kualitas demokrasi pemilu, sikap pemilih muda atas

Dari uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan oleh yayasan rumah yatim arrohman yang berada di kemang utara

Pengelompokan dengan skor terboboti, baik yang menggunakan pembobot subjektif dari keragaman peubah dan pembobot dari skor komponen utama pertama, dibandingkan

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk

Pada periode intraoperatif, respon tubuh dalam menghadapi stress baik pembedahan dan anestesi adalah meningkatnya kadar hormon katabolik yang menyebabkan

Jika Anda juga tertarik untuk mengetahui destinasi wisata baru yang menarik di Thailand, Anda pun dapat langsung menghubungi TAT Jakarta untuk informasi lebih lanjut...

Laju produksi kritis merupakan salah satu parameter penting dalam mengevaluasi water coning.Hasil perhitungan laju produksi kritis menggunakan metode chierici pada

Artinya, perancangan dan pembuatan alat harus memenuhi persyaratan standar teknis, operasional, dan faktor keselamatan dan lingkungan, agar dapat menjaga kelancaran