• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol 70% Daun Fraxinus griffithii Clarke Hasil Maserasi Kinetik - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol 70% Daun Fraxinus griffithii Clarke Hasil Maserasi Kinetik - Ubaya Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

v

PENENTUAN PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN Fraxinus griffithii Clarke

HASIL MASERASI KINETIK Yosiko, 2010

Pembimbing: (I) Sutarjadi, (II) Kartini

ABSTRAK

Telah dilakukan penentuan parameter spesifik dan non spesifik ekstrak etanol 70% daun Fraxinus griffithii Clarke. Parameter spesifik yang ditentukan meliputi pola kromatogram dengan KLT-densitometer dan pola kromatogram dengan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), sedangkan penentuan parameter non spesifik meliputi susut pengeringan, kadar abu total dan cemaran mikroba dengan ALT (Angka Lempeng Total). Dari hasil penentuan diatas, dapat disimpulkan susut pengeringan sebesar 15,08 ± 0,60%, kadar abu total 4,23 ± 0,05%, dan cemaran mikroba < 1 x 10-1 CFU. Pola kromatogram KLT-densitometer menunjukkan adanya empat puncak dengan Rf 0,05; 0,43; 0,73 dan 0,90 dengan area masing-masing 43,58%; 40,06%; 3,50% dan 12,86%. Pola kromatogram KCKT menunjukkan adanya lima puncak utama (area) 5% pada waktu retensi 15,460; 20,320; 33,657; 37,683 dan 42,080 menit dengan area masing-masing sebesar 8,92%, 19,71%, 23,12%, 6,54% dan 10,43%.

Kata Kunci: Fraxinus griffithii Clarke, kadar abu total, susut pengeringan, angka lempeng bakteri, profil identitas KLT-densitometri, profil

(2)

iv

DETERMINATION OF THE SPECIFIC AND NON SPECIFIC PARAMETERS OF FRAXINUS GRIFFITHII CLARKE

LEAVES EXTRACT AS THE RESULT OF KINETIC MASERATIONS WITH 70% ETHANOL

Yosiko, 2010

Mentor: (I) Sutarjadi, (II) Kartini

ABSTRACT

Determination of the specific and non specific parameters of Fraxinus griffithii Clarke leaves extract has been done as the result of kinetic maceration with 70% ethanol. The specific parameter is chromatogram profile which has been determined by TLC-densitometer (Thin Layer Chromatography-densitometer) and HPLC (High Performance Liquid Chromatography) whereas the non specific are loss on drying, total ash, microbe contamination which have been determined by TPC (Total Plate Count). Based on the result of the determination above, can be concluded that the loss on drying is 15.08 ± 0.60%, the total ash is 4.23 ± 0.05%, and the microbe contamination is < 1 x 10-1 CFU. The chromatogram profile which is determined by TLC-densitometer indicates four peaks with Rf 0.05, 0.43, 0.73 and 0.90 with it’s own areas which are 43.58%, 40.06%, 3.50% and 12.86%. The chromatogram profile which is determined by HPLC indicates five main peaks (areas) 5% at retention time of 15.460, 20.320, 33.657, 37.683 and 42.080 minutes with it’s own areas which are 8.92%, 19.71%, 23.12%, 6.54%, and 10.43%.

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana nilai parameter spesifik meliputi identitas ekstrak, organoleptik ekstrak, senyawa terlarut dalam pelarut tertentu, pola kromatogram, kadar chemical marker, penetapan

Setelah dilakukan analisis statistik (Anova Satu Arah, α =0,05), disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun tiken hasil maserasi kinetik mempunyai efek potensiasi terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek potensiasi kombinasi ekstrak etanol 96% daun dan kulit batang tiken (Faxinus griffithii Clarke) hasil maserasi kinetik pada mencit

Pada penelitian ini digunakan 50 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit yaitu kelompok kontrol diberi suspensi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek potensiasi Ekstrak Etanol 96% Korteks Tiken (Fraxinus griffithii Clarke) hasil Maserasi Kinetik terhadap Tiopental Na

Berdasarkan analisis statistik (Anava satu arah, α=0,05) yang kemudian dilanjutkan dengan uji BNT, disimpulkan bahwa pada penelitian ini dosis yang paling baik dari ekstrak etanol

Standardisasi parameter non spesifik dan spesifik mengacu pada Farmakope Herbal Indonesia (FHI) seperti kadar abu, kadar air, kadar sari larut etanol, kadar sari

parameter spesifik seperti, Identitas ekstrak, organoleptis, kadar senyawa larut dalam air, kadar senyawa larut dalam etanol serta parameter non spesifik meliputi susut pengeringan,