Bab 8
• Menyebut dan menggambarkan masalah teoretis pendapatan. • Menjelaskan pengertian pendapatan.
• Menyebut dan menjelaskan karakteristik pendapatan. • Menjelaskan landasan pikiran dan kriteria pengakuan
pendapatan.
• Menyebut dan menjelaskan saat pengakuan pendapatan. • Menjelaskan pengakuan pendapatan jasa.
• Menjelaskan prosedur pengakuan pendapatan secara teknis.
Tujuan Pembelajaran
Masalah Teoretis tentang Pendapatan
Pengertian
Saat Pengakuan Pengakutan
Apa karakteristiknya?
Kapan diakui?
Makna yang terkandung dalam berbagai definisi:
1. Aliran masuk aset
2. Operasi utama atau sentral
3. Penurunan kewajiban 4. Entitas
5. Produk perusahaan 6. Pertukaran produk 7. Berbagai nama
Pendapatan
versusUntung
• IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan (revenues) dan untung (gains).
• Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi penghasilan (income).
Makna yang terkandung dalam definisi Untung:
1. Kenaikan ekuitas bersih 2. Periferal atau insidental
3. Selain yang dicakupi pendapatan
4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang berkaitan dengan pemilik
Karakteristik Sumber Untung:
1. Periferal atau insidental 2. Transfer nontimbal-balik 3. Penahanan aset
4. Faktor lingkungan
Pengakuan Pendapatan
• Pembentukan pendapatan (earning of revenue) • Realisasi pendapatan (realization of revenue) Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan.
Konsep Homogenitas Kos
Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan.
Kos komponen atau pos biaya secara individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan
pendapatan.
Implikasi Konsep Homogenitas Kos
Kos berkaitan dengan pendapatan secara proporsional dengan besarnya kos.
Urutan pengurangan kos barang terjual, biaya
penjualan, dan biaya administratif dalam statemen L-R bukan merupakan urutan prioritas.
Asumsi di Balik Homogenitas Kos
Dianutnya konsep dasar upaya dan capaian/hasil. Upaya terjadi dahulu baru pendapatan datang.
Setiap usaha secara umum mendatangkan atau
menjajikan laba sehingga orang mau melakukan usaha.
Biaya (expense) merupakan upaya yang sengaja
dilakukan secara senang hati dengan penuh kesadaran, semangat, dan pengertian bukan beban yang harus
diderita atau ditanggung oleh pendapatan.
Konsep Realisasi Pendapatan
Kesatuan Usaha
Pendapatan baru terbentuk setelah
terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen.
Kos
Pendapatan
Kriteria Pengakuan Pendapatan
1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized atau realizable)
2. Telah cukup terbentuk/terhak (earned)
Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot atau
kekritisan untuk keduanya berbeda untuk situasi yang berbeda.
Terrealisasi
versusCukup Pasti Terrealisasi
Cukup Pasti Terrealisasi
Saat Pengakuan Pendapatan
1. Saat kontrak penjualan disepakati
2. Selama proses produksi secara bertahap 3. Saat produksi selesai
4. Saat penjualan
5. Saat kas terkumpul
Kapan kedua kriteria kriteria pengakuan dipenuhi.
Masalah Pengakuan Selama Proses Produksi
1. Akresi 2. Apresiasi
3. Penghematan kos
Apakah ketiganya memenuhi definisi pendapatan?
Masalah Pengakuan Saat Penjualan
1. Kembalian dan potongan tunai 2. Hak pengembalian barang
3. Kos purnajual
4. Kerugian piutang 5. Makna penjualan
Pengakuan Pada Saat Kas Terkumpul
Pendapatan diakui untuk suatu perioda sebesar kas yang telah diterima dalam perioda tersebut.
Pada umumnya barang atau jasa telah dilaksanakan.
Ada keraguan yang besar akan kolektibilitas piutang.
Untuk kontrak jangka panjang, terjadi salah-tanding
Pelanggaran Konsep Homogenitas Kos Pada Pengakuan Pendapatan Atas Dasar Kas
Perioda 2
Kas
Biaya
Nilai kontrak
Kas Kas Kas Kas Kas
Saat Pengakuan Penjualan Jasa
1. Saat jasa telah dilaksanakan atau dikonsumsi
2. Selama proses pelaksanaan secara bertahap 3. Saat pelaksanaan jasa selesai sepenuhnya 4. Saat kas terkumpul
Sejalan dengan pengakuan pendapatan pada
perusahaan perdagangan atau pemanufakturan.
Prosedur Pengakuan Pendapatan
Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah penjualan tersebut.