Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan RI
2
Aman Mutu Berkhasiat Ketersediaan
Keterjangkauan
DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
Undang-undang
Peraturan
Pemerintah
5
PP 72/1998
PERMENKES 1148/2011 tentang
PBF
Tujuan : melindungi masyarakat dari
peredaran obat dan bahan obat yang tidak
memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan
khasiat/manfaat
Dalam Permenkes 1148/2011 diatur
kewenangan pembinaan & perizinan PBF &
PBFBBO(termasuk persyaratan, pemberian
Permenkes 1148 th 2011 Permenkes 34 th 2014
Pasal 8 ayat (4) ... Kepala Balai POM melaporkan kepada Kepala Badan
Antara Pasal 12 dan Bab III Ditambahkan Bagian Kelima Pembaharuan Izin PBF dan Pengakuan PBF Cabang
Pasal 13 ayat (6) Ditambahkan dalam pengadaan harus berdasarkan surat pesanan Pasal 14 ayat (4) Dihapus
Antara Pasal 14 dan Pasal 15 APJ menunjuk apoteker lain
sebagai pengganti sementara utk 3 bulan
Permenkes 1148 th 2011 Permenkes 34 th 2014
Pasal 19 PBF Cabang hanya menyalurkan di wilayah prov sesuai pengakuan atau wilayah prov terdekat atas nama PBF Pusat
Pasal 20 … APA, APJ atau TTK
penanggungjawab dengan
mencantumkan SIPA,SIKA,SIKTTK. Pasal 27 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) … dengan tembusan Kepala
Dinkes Provinsi, Kepala Badan dan Kepala Balai POM
Pasal 34 ayat (6) … dengan tembusan Kepala Badan dan Kepala Balai POM
Permenkes 1148 th 2011 Permenkes 34 th 2014
Pasal 35 Izin PBF dan PBF Cabang yg dikeluarkan berdasarkan Permenkes 918 /1993 atau Permenkes 1191/2002 atau Permenkes 287/1976
Masih berlaku sampai dgn tanggal 31 Desember 2015 Antara Pasal 35 dengan Pasal 36 Pasal 35A:
Persyaratan penyesuaian izin PBF... Bagi PBF pada pasal 35 ayat (3)
Pasal 35B:
Persyaratan penyesuaian pengakuan PBF Cabang
Permenkes 1148 th 2011 Permenkes 34 th 2014
Pasal 36 .. Kepmenkes No. 0049/1989 ttg Penyaluran Obat Kontrasepsi Lingkaran Biru Sediaan Pil untuk Sarana Pelayanan Kesehatan
Praktek Bidan dan Praktek Dokter .. KepDirjen POM
HK.00.06.2.01571 ttg Penyaluran Obat/Alat Kontrasepsi
PP 38/2007: DILAKUKAN SESUAI LINGKUP
WILAYAHNYA & BERJENJANG:
PUSAT
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
Perizinan PBF
(Permenkes 1148/2011)
Dan Perubahannya
1.
PBF YANG MENYALURKAN OBAT /
SEDIAAN FARMASI JADI TERMASUK
VAKSIN
2.
PBF YANG MENYALURKAN BAHAN OBAT
PERSYARATAN PBF (1)
PBF PUSAT PBF CABANG
1. Memiliki izin dari Direktur
Jenderal 1. Memperoleh pengakuan adari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi wilayah PBF berada 2. Izin berlaku 5 tahun 2. Izin mengikuti jangka waktu
PBF 3.Memiliki apoteker sebagai
penanggung jawab 3.Memiliki apoteker sebagai penanggung jawab 4. Menguasai gudang sebagai
tempat
4. Menguasai gudang sebagai tempat 5.Memiliki ruang penyimpanan
obat yang terpisah dari ruangan lain sesuai CDOB
5. Memiliki ruang penyimpanan obat yang terpisah dari
ruangan lain sesuai CDOB 6. Memenuhi persyaratan
PBF Penyalur Bahan Obat :
-
Memiliki laboratorium yang
mempunyai kemampuan untuk
pengujian
-
Memiliki gudang khusus tempat
a)
Izin Baru
: untuk pertama kalinya
b)
Perpanjangan
: pembuatan izin setelah masa berlaku
habis wajib mengajukan perpanjangan izin
c)
Perubahan
izin dikarenakan adanya :
›
pergantian Penanggung Jawab,
›
Perubahan alamat kantor/gudang
›
Pindah alamat kantor/gudang
›
perubahan nama Perseroan Terbatas (PT) dan
›
penambahan lokasi gudang
Wajib mengajukan perubahan izin dengan tembusan
kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
setempat dan Kepala Balai POM setempat. Izin perubahan
dikeluarkan setelah menerima rekomendasi dari Dinas
Kesehatan Provinsi setempat dan Balai POM setempat .
No Persyaratan
1. Surat permohonan harus ditandatangani oleh direktur utama atau pengurus dan calon apoteker penanggung jawab
2. Berbadan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi 3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)/identitas direktur/ketua; 4. Susunan Direksi /Pengurus
5. Pernyataan Komisaris/dewan pengawas dan direktur/pengurus tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi
6. Akta Pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Nomor Pokok Wajib Pajak
8. Memiliki secara tetap apoteker Warga Negara Indonesia sebagai penanggung jawab
9. Surat Tanda Daftar Perusahaan
10. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan
11. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang; 12. Peta lokasi dan denah bangunan
13. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab;
14. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker penanggung jawab
15 Memiliki Laboratorium dan gudang khusus tempat penyimpanan bahan obat (untuk PBF Bahan Obat)
16. Rekomendasi Pemenuhan Persyaratan CDOB dari Badan POM
19
PBF PUSAT
DINKES KAB/KOTA
PERIZINAN PBF :
Izin PBF berlaku selama 5 (Lima) tahun dan dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan
.
Waktu
Waktu yang diperlukan untuk proses permohonan
perizinan Pedagang Besar Farmasi obat dan / bahan obat
adalah 6 (enam) hari kerja sejak diterimanya
rekomendasi pemenuhan persyaratan administrasi dari
Dinas Kesehatan Provinsi setempat dan rekomendasi
pemenuhan persyaratan CDOB dari Badan POM, Direktur
Jenderal menerbitkan izin Pedagang Besar Farmasi.
Biaya
Sesuai peraturan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Kementerian Kesehatan.
LAPORAN BERKALA :
Setiap 3 ( tiga ) bulan meliputi kegiatan penerimaan dan
penyaluran obat dan / atau bahan obat kepada Direktur
Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Badan,
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Balai
POM
23
PBF dan PBF Cabang yang dikeluarkan
sebelum Permenkes 1148 tahun 2011
harus diperbaharui sesuai dengan
persyaratan paling lama 2 tahun sejak
Permenkes ini diundangkan
Paling lambat
28 Juni 2013
25
Permenkes 889/Menkes/Per/V/2011
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian
Setiap tenaga kefarmasin yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian di sarana distribusi wajib memiliki surat izin SIKA (bagi Apoteker), SIKTTK (bagi TTK)
SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas kefarmasian
SIKA atau SIKTTK dikeluarkan oleh Ka Dinkes Kab/Kota
SIKA atau SIKTTK masih tetap berlaku sepanjang: -STRA atau STRTTK masih berlaku
Fungsi PBF:
›
Pengadaan
›
Penyimpana n obat dan/atau bahan obat
›
Penyaluran
›
Tempat pendidikan dan pelatihan
Obat dan/atau bahan obat harus
memenuhi syarat mutu
Pengadaan obat: IF, PBF
Pengadaan bahan obat: IF, PBF, impor
Apoteker penanggung jawab
Penerapan CDOB
Dilarang: menjual eceran, melayani resep dokter
Penyaluran: PBF/PNF Cabang, Fasyankes (apotek,
IFRS, Puskesmas, Klinik, TO – kec obat keras)
Penyaluran obat kepada:
›
PBF/PBF Cabang,
›
Fasyankes
apotek,
IFRS,
Puskesmas,
Klinik,
TO – kec obat keras
Di wilayah provinsi sesuai surat
pengakuannya
Penyaluran obat keras – SP ditdtgn APJ
Penyaluran bahan obat kepada:
›
Industri Farmasi
›
PBF/PBF Cabang,
›
Fasyankes (
apotek, IFRS)
›
Lembaga ilmu pengetahuan
Di wilayah provinsi sesuai surat
pengakuannya
Penyaluran bahan obat – SP ditdtgn
APJ/APA, pimpinan lembaga ilmu
pengetahuan
Pengadaan, penyimpanan, penyaluran Narkotika
– perlu izin khusus
Pengubahan kemasan/pengemasan kembali
bahan obat
wajib pengujian laboratorium
Gudang
›
Dapat di lokasi terpisah
perlu apoteker
›
Perubahan/penambahan gudang perlu persetujuan
Gudang tambahan hanya melakukan kegiatan
penyimpanan dan penyaluran
No Propinsi
Pemutahiran
Data Daftar PBF e-Report Prodis
Kefarmasian PBF Pusat (pembaharuan s/d
19 Agustus 2014) Total Terdaftar Tidak Terdaftar
33 No Propinsi
Pemutahiran
Data Daftar PBF e-Report Prodis
Kefarmasian PBF Pusat (pembaharuan s/d
19 Agustus 2014) Total Terdaftar Tidak Terdaftar
11 KEP.RIAU 35 35 0 4
12 BANTEN 54 54 0 14
13 JABAR 199 199 0 61
14 DKI 226 161 65 153
15 JATENG 204 204 0 58
16 JATIM 412 255 157 82
17 BALI 59 59 0 15
18 NTB 30 30 0 7
19 NTT 31 24 7 6
34 No Propinsi
Pemutahiran
Data Daftar PBF e-Report Prodis
Kefarmasian PBF Pusat (pembaharuan s/d
19 Agustus 2014) Total Terdaftar Tidak Terdaftar
35 No Propinsi
Pemutahiran
Data Daftar PBF e-Report Prodis
Kefarmasian PBF Pusat (pembaharuan s/d
19 Agustus 2014) Total Terdaftar Tidak Terdaftar
31 MALUKU UTARA 9 4 5 3
32 PAPUA BARAT 11 11 0 0
33 PAPUA 44 29 15 12
34 KALTARA 0 0 0 0