• Tidak ada hasil yang ditemukan

teknik-penyusunan-proposal [Autosaved](1).pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "teknik-penyusunan-proposal [Autosaved](1).pptx"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI

METODOLOGI

PENELITIAN

PENELITIAN

TEKNIK PENULISAN PROPOSAL

TEKNIK PENULISAN PROPOSAL

Dr. Ir.Entin Hidayah MUM

Dr. Ir.Entin Hidayah MUM

(2)
(3)

PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS

PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS

DAN DISERTASI

DAN DISERTASI

Skripsi

Skripsi

Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1

Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1

bertujuan untuk memberikan kemampuan

bertujuan untuk memberikan kemampuan

kepada mahasiswa dalam penulisan ilmiah

kepada mahasiswa dalam penulisan ilmiah

secara baik dan benar.

secara baik dan benar.

Tesis

Tesis

Penulisan tesis yang bertujuan untuk

Penulisan tesis yang bertujuan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan

pemecahan masalah secara mendalam.

pemecahan masalah secara mendalam.

Disertasi

Disertasi

Disertasi lebih bertujuan untuk

Disertasi lebih bertujuan untuk membangun

membangun

teori baru.

(4)

ROUTE MAP MASALAH PENELITIAN

ROUTE MAP MASALAH PENELITIAN

FENOMENA ALAM/ FENOMENA ALAM/ DATA LAPANGAN DATA LAPANGAN S1 S1 RESEARCH RESEARCH GAP: S2-S3 GAP: S2-S3 THEORY THEORY GAP:S2-S3 GAP:S2-S3 LATAR LATAR BELAKANG BELAKANG MASALAH MASALAH RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH TUJUAN TUJUAN PENELITIAN PENELITIAN

(5)

SIST

SIST

EMA

EMA

TIKA PROPOS

TIKA PROPOS

AL

AL

BAB I. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN

BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN

PENGEMBANGAN MODEL

PENGEMBANGAN MODEL

PENELITIAN

PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN DAN

BAB III. METODE PENELITIAN DAN

TEKN

(6)

I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

 A.

 A. Latar Belak

Latar Belakang Penel

ang Penelitian

itian

B

B.. P

Pe

erru

um

mu

us

sa

an

n M

Ma

as

sa

alla

ah

h

C.

C. T

Tuj

uju

uan

an Pe

Pen

ne

elilittia

ian

n

D.

D. M

Ma

anf

nfa

aa

at P

t Pen

ene

elilittia

ian

n

E

(7)

 Apa yang bisa jadi masalah

penelitian ?

Fenomena Gap (Penelitian Aplikatif)

Berbasis pada masalah yang ada

dilapangan.

Tunjukan masalah yang ada pada obyek

yang akan diteliti.

Research Gap (Penelitian

Fundamental)

Berbasis pada hasil penelitian

sebelumnya.

Tunjukan andanya kontradiksi hasil

(8)

Fenomena Gap

 Kondisi seharusnya lebih rendah dibandingkan

harapan.

 Kondisi seharusnya lebih tinggi dibandingkan

harapan.

(9)

Fenomena Gap

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Konstruksi jalan di daerah Bayat, Klaten yang sering mengalami retak-retak, amblas dan bergelombang. Meskipun telah berulang kali diperbaiki lapis perkerasannya, dalam waktu yang relatif pendek mengalami kerusakan lagi sebelum mencapai umur  rencana. Untuk menyelesaikan permasalahan ini maka perlu dicari faktor utama  penyebab kerusakan dini konstruksi jalan tersebut. Disinyalir rendahnya kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah menjadi faktor penyebab kerusakan pada struktur   jalan tersebut.

Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan  penelitian apakah benar kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah adalah faktor penyebab kerusakan jalan tersebut melakukan pengujian-pengujian sifat fisis, kuat dukung dan tekanan  pengembangan tanah. Tanah di daerah Bayat Klaten termasuk jenis tanah yang labil. Hal ini dilihat dari kondisi fisik tanah, yaitu pada musim kemarau tanah menjadi retak karena susut, sedangkan pada musim penghujan tanah menjadi lembek dan lengket.

Tujuan penelitian ini adalah untuk  mendapatkan informasi mengenai sifat fisik. kuat dukung, dan tekanan pengembangan tanah Bayat sehingga dapat diketahui apakah memenuhi syarat teknis atau tidak sebagai subgrade jalan .

(10)

Reseach Gap

Jenis Reseach Gap

 Adanya perbedaan hasil penelitian

 Adanya kekaburan konsep

 Adanya keterbatasan penelitian

sebelumnya.

 Adanya tatanan konsep yang perlu

(11)

Dimana kita bisa mendapatkan

Reseach Gap ?

Pada bagian introduction

Limitation/Future Reseach

(12)

Contoh Reseach Gap 1

1. PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Dalam penambangan terbuka, desain kestabilan lereng merupakan salah satu permasalahan dan tantangan utama dalam setiap perancangan dan operasi penambangan. Hal tersebut memerlukan pengetahuan yang khusus tentang  parameter atau karakteristik batuan yang seringkali sangat komplek dan bervariasi. Pemahaman aspek praktis

dalam implementasi desain juga dibutuhkan. (Wyllie, D.C., and Christopher W. Mah, 2004.)

Tujuan umum dari desain penambangan terbuka adalah memperoleh konfigurasi penggalian yang optimum, baik  dalam konteks keamanan, pengambilan bahan tambang dan pengembalian modal. Investor dan operator tambang mengharapkan desain lereng untuk membangun dinding lereng akan selalu stabil sampai umur penambangan terbuka berlangsung. Karenanya setiap ada ketidakstabilan lereng harus dikelola secara serius dari lereng tunggal hingga keseluruhan lereng. (Wyllie, D.C., and Christopher W. Mah, 2004.)

Dalam penambangan terbuka, desain lereng dan kestabilannya telah dilakukan berdasarkan evaluasi karakteristik  dan tipe batuan, struktur geologi dan kondisi air tanah bawah permukaan. Penentuan kestabilan lereng ini juga menggunakan rerata dari keseluruhan informasi di atas tanpa mempertimbangkan variasi lokal geologi setempat dan pengaruh getaran dinamis, seperti operasi kendaraan berat dan kendaraan angkut, peledakan dan aktivitas regional kegempaan di lokasi penambangan. Akibat pengaruh getaran dinamis pada batuan area penambangan dapat menyebabkan rekahan dan retakan batuan, membuka existing diskontinyu batuan hingga menyebabkan kelongsoran lereng galian. Dengan kata lain perhitungan kestabilan lereng pada tambang terbuka menggunakan kon sep static . (Kliche, C.A, 1999)

Berangkat dari latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengaruh getaran dinamis tersebut dengan kestabilan lereng serta kekuatan jangka panjang material pembentuk lereng di area penambangan terbuka.

1.2PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

1.2.1PERUMASAN MASALAH

Permasalahan di dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh getaran dinamis yang meliputi getaran dari kendaraan berat dan kendaraan angkut,  peledakan dan aktivitas regional kegempaan di lokasi penambangan terhadap kestabilan lereng batuan di  penambangan terbuka.

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang penelitian berisi tentang

alasan perlunya dilakukan penelitian .

Latar belakang penelitian dapat bersumber 

pada fenomena lapangan (penelitian aplikatif)

maupun bersumber pada research gap

(penelitian fundamental).

Untuk memperkuat alasan perlunya

dilakukan penelitian harus didukung dengan

data yang memadai.

Dalam bagian akhir ditulis dengan

penegasan topik yang akan diteliti bukan

 judul penelitian

(14)

Kesalahan yang Sering Terjadi

Dalam Latar Belakang Penelitian

Membuat latar belakang penelitian yang

tidak jelas.

 Tidak didukung data yang menunjukkan

masalah.

 Tidak didukung oleh alasan pemilihan variabel

(15)

Mengapa perlu penelitian ? 

Adanya kesenjangan antara yang seharusnya (das sein)

dengan yang terjadi (das sollen)

M a s a l a h

Identifikasi masalah

Merumuskan masalah

(16)

Pengertian masalah penelitian yang dapat

diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki

unsur-unsur sebagai berikut

:

1. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk

dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya

2. Masalah penelitian merupakan kondisi yang

menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur  tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu. 3. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul

terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya

(17)

4. Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan.

5. Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian peneliti.

6. Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk diungkapkan.

7. Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru.

8. Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan obyektif.

9. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit

(18)

Perumusan Masalah

Penelitian

Rumusan masalah merupakan intisari

permasalahan yang akan diselesaikan

dalam penelitian yang akan dilakukan.

Masalah penelitian ditulis dalam kalimat

pernyataan, sedangkan pertanyaan

penelitian dinyatakan dalam kalimat

tanya.

(19)

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam

Perumusan Masalah

Rumusan masalah bukan merupakan

intisari permasalahan yang akan

diselesaikan dalam penelitian yang akan

dilakukan.

(20)

C. Tujuan Penelitian

Rumuskan secara singkat tujuan

penelitiannya, apakah untuk

membandingkan metode,

mengevaluasi suatu

program/sistem/metode ataupun yang

lainnya dan membuktikan suatu teori.

(21)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

(22)

Kesalahan yang Sering Terjadi

dalam Penulisan Tujuan Penelitian

Kesalahan yang sering terjadi:

Tidak berkaitan dengan masalah

penelitian.

Tidak menjawab pertanyaan penelitian.

Tujuan hanya untuk mengetahui saja.

(23)

Rumuskan kegunaan penelitian baik

secara teori maupun terapan.

Kegunaan secara teoritis adalah untuk

pengembangan ilmu pengetahuan

sedangkan kegunaan terapan adalah

untuk penyelesaian masalah yang ada

dilap

(24)

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat ilmiah

b. Manfaat Praktis

(25)

Kesalahan yang sering terjadi

Manfaat penelitian terlalu normatif.

Tidak spesifik sesuai dengan tema

(26)
(27)

Benang Merah

Latar Belakang Penelitian

Perumusan Masalah Penelitian

Tujuan Penelitian

(28)
(29)

Batasan Masalah Penelitian

(30)

Fokus Penelitian

Salah satu asumsi tentang gejala

dalam penelitian kuantitatif adalah

bahwa gejala dari suatu obyek itu

sifatnya tunggal dan parsial.

Dengan demikian peneliti kuantitatif 

dapat menentukan variabeI- variabel

yang akan diteliti.

(31)

Dalam pandangan penelitian kualitatif,

gejala itu bersifat holistik (menyeluruh,

tidak dapat dipisah-pisahkan)

Sehingga peneliti kualitatif tidak akan

menetapkan penelitiannya hanya

berdasarkan variabel penelitian, tetapi

keseluruhan situasi sosial yang diteliti

yang meliputi aspek tempat ( place),

pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang 

berinteraksi secara sinergis.

(32)

Merupakan keterbatasan yang ada pada

peneliti, dimana dapat saja

masalah-masalah yang telah diidentifikasi tidak

dapat diteliti semua.

Merupakan batasan dalam suatu

penelitian, agar suatu penelitian dapat

menjadi fokus (tidak melebar)

Untuk melakukan penelitian terhadap

hal-hal yang disebutkan pada Batasan

Mengapa Perlu Batasan

(33)

Mengapa Perlu Batasan

Masalah Dalam Penelitian ?

Karena terlalu luasnya masalah, maka

dalam penelitian kuantitatif, peneliti

akan membatasi penelitian dalam

satu variabel atau lebih.

Dengan demikian dalam penelitian

kuantitatif ada yang disebut batasan

masalah

(34)

 Pembatasan masalah dalam penelitian lebih

didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasibilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu.

 Suatu masalah dikatakan penting jika masalah

tersebut tidak dipecahkan melalui penelitian,

maka akan semakin menimbulkan masalah baru.

 Masalah dikatakan urgen (mendesak) apabila

masalah tersebut tidak segera dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin

kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasi.

 Masalah dikatakan feasible apabila terdapat

berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut.

(35)
(36)

en a an proposa s r ps

No Kriteria Indikator Penilaian Tidak diperbolehkan Skor Nilai 1 Judul Gambaran ringkas

masalah penelitian

Tidak mencerminkan masalah, variabel dan obyek yang diteliti serta desain penelitian yang dipakai

2 Perumusan Masalah

Ketajaman Perumusan masalah dan tujuan penelitian

Perumusan masalah lemah kurang mengarah, tujuan penelitian tidak jelas

3 Manfaat 4 Tinjauan

Pustaka

Relevansi kemutakhiran dan penyusunan dafar  pustaka

Bahan kepustakaan kurang menunjang penelitian,

pustaka tidak relevan,

kurang mutakhir , umumnya bukan artikel jurnal ilmiah, dan penyusunan daftar  pustaka kurang baik

5 Metodologi Metode Penelitian Metode penelitian kurang tepat tidak sesuai dengan tujuan penelitian

(37)

TINJAUAN PUSTAKA MEMPUNYAI

 ARTI:

Peninjauan kembali pustaka-pustaka

yang terkait (review of related 

literature).

Relevan dengan permasalahan

penelitian anda

BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN

(38)

1

. Konsep Variabel Tergantung

Berisi definisi-definisi tentang variabel

tergantung yang diteliti serta hasil

penelitian sebelumnya yang berkaitan

variabel tersebut.

2.

Konsep Variabel Bebas

Berisi definisi-definisi tentang

masing-masing variabel bebas yang diteliti serta

hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan

variabel tersebut.

(39)

Kegunaan Tinjauan Pustaka

(1) mengkaji sejarah permasalahan;

(2) membantu pemilihan prosedur penelitian;

(3) mendalami landasan teori yang berkaitan

dengan permasalahan;

(4) mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil

penelitian terdahulu;

(5) menghindari duplikasi penelitian; dan

(6) menunjang perumusan permasalahan.

(40)

MENGAPA PERLU MENULIS TINJAUAN PUSTAKA?

 Tinjauan literatur adalah mengkritisi penelitian yang

ada yang signifikan terhadap pekerjaan yang Anda kerjakan. Meskipun Anda perlu meringkas

penelitian yang relevan, tetapi itu bukan ringkasan.  Anda perlu memilih bagian mana dari penelitian

untuk membahas (misalnya metodologi),

menunjukkan bagaimana hal itu berhubungan dengan pekerjaan lain dan menunjukkan

bagaimana hal ini berkaitan dengan pekerjaan  Anda

 Perlu diingat bahwa tinjauan literatur harus

menyediakan konteks bagi penelitian Anda dengan melihat apa pekerjaan telah dilakukan di daerah penelitian Anda. Hal ini tidak seharusnya hanya

(41)

Berikut adalah beberapa pertanyaan

tinjauan literatur Anda harus menjawab:

  Apa yang kita sudah tahu di daerah yang bersangkutan?   Apa karakteristik dari konsep kunci atau faktor utama atau

variabel?

  Apa hubungan antara, faktor kunci konsep atau variabel?   Apa teori yang ada?

 Dimana inkonsistensi atau kekurangan lain dalam

pengetahuan dan pemahaman?

  Apa pandangan perlu (lebih) diuji?

 Bukti apa yang kurang, tidak meyakinkan, bertentangan atau

terlalu terbatas?

 Mengapa studi (lanjut) masalah penelitian?

 Kontribusi apa yang dapat penelitian ini diharapkan untuk

membuat?

(42)

Bagaimana menulis tinjauan

pustaka yang bagus?

 INGAT TUJUAN THE: harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kami melihat di atas. Lihatlah

bagaimana penulis diterbitkan meninjau literatur. Anda akan melihat bahwa Anda harus menggunakan literatur untuk menjelaskan penelitian Anda - setelah semua, Anda tidak menulis tinjauan literatur  hanya untuk memberitahu pembaca Anda apa yang peneliti lain telah dilakukan. Anda harus bertujuan untuk menunjukkan mengapa penelitian Anda perlu dilakukan, bagaimana Anda datang untuk memilih metodologi tertentu atau teori untuk bekerja dengan, bagaimana pekerjaan Anda menambah penelitian yang sudah dilakukan, dll

BACA DENGAN TUJUAN A: Anda perlu meringkas pekerjaan Anda membaca tetapi Anda juga harus memutuskan ide atau informasi yang penting bagi penelitian Anda (sehingga Anda dapat menekankan mereka), dan yang kurang penting dan dapat ditutupi singkat atau kiri keluar dari Anda meninjau. Anda  juga harus mencari konsep utama, kesimpulan, teori, argumen dll yang mendasari pekerjaan, dan

mencari persamaan dan perbedaan dengan penelitian serupa. Hal ini sulit ketika Anda pertama kali mulai membaca, tetapi harus menjadi lebih mudah semakin Anda baca di daerah Anda.

MENULIS DENGAN TUJUAN: Tujuan Anda harus mengevaluasi dan menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang telah dilakukan (Apakah teori Peneliti Y lebih meyakinkan daripada Peneliti X Apakah X Peneliti membangun karya Y Peneliti??) Dan antara pekerjaan dan Anda sendiri. Untuk melakukan ini secara efektif Anda harus hati-hati merencanakan bagaimana Anda akan mengatur pekerjaan Anda. Banyak orang ingin mengatur kronologis pekerjaan mereka (menggunakan waktu sebagai sistem mereka pengorganisasian). Kecuali perkembangan dari waktu ke waktu sangat penting untuk menjelaskan konteks masalah penelitian Anda, menggunakan sistem kronologis tidak akan menjadi cara yang efektif untuk mengatur pekerjaan Anda. Sebagian orang memilih untuk mengatur pekerjaan mereka menurut abjad nama penulis: sistem ini tidak akan memungkinkan Anda untuk menunjukkan hubungan antara karya peneliti yang berbeda, dan pekerjaan Anda, dan harus dihindari!

(43)

Beberapa perangkap yang harus

dihindari

Mencoba untuk membaca semuanya! jika Anda membaca literatur  tidak lengkap Anda tidak akan pernah mampu mendapatkan Ide.

Tinjauan pustaka tidak menyediakan ringkasan yang berhubungan dengan penelitian Anda, namun menyediakan survei dari pekerjaan yang paling relevan dan signifikan.

Membaca tapi tidak menulis! Ini lebih mudah untuk dibaca daripada menulis: diberi pilihan, kebanyakan dari kita lebih suka duduk dengan secangkir kopi dan membaca lagi artikel lain bukannya menempatkan diri di depan komputer untuk menulis tentang apa yang telah kita baca! Menulis membutuhkan lebih banyak usaha, bukan? Namun, menulis dapat membantu Anda untuk memahami dan menemukan hubungan antara pekerjaan yang telah Anda baca, jadi menulis sebelum anda

selesai semua membaca, Anda mungkin masih akan membaca semua  jalan melalui sampai akhir proyek penelitian Anda. Juga, jangan

memikirkan apa yang Anda pertama menulis sebagai versi final atau dekat-akhir. Menulis adalah cara berpikir, jadi biarkan diri Anda untuk menulis sebagai konsep yang Anda butuhkan, mengubah ide-ide Anda

(44)

Sumber-Sumber Pustaka

1) abstrak hasil penelitian

2) indeks

3) review

4) jurnal

5) buku referensi

6) Internet

(45)

Indeks 

 Indek s  menyediakan judul-judul buku yang

disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya,

 misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai

berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.

(46)

Review 

 Review  berisi tulisan-tulisan yang mensintesis

karya-karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.

 Dalam review biasanya penulisnya memberikan

perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.

(47)

J u r n a l  

 J u r n a l   berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang

disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer.

 Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan

sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di  jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam

(48)

B u k u r ef er en s i  

 B u k u r ef e re n s i  berisi tulisan yang umum dalam

disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu.

 Buku eferensi yang baik akan berisi tulisan yang

mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.

(49)

Cara Pencarian Pustaka

Manual

mengunjungi perpustakaan

tempat-tempat sumber informasi (BPS)

Online

http://www.google.com

http://www.yahoo.com

http://www.msn.com

(50)

Pencarian Pustaka secara

elektronis/on-line

Informasi ilmiah tersebut tersedia dari

media seperti: CD-ROM (yang dibaca lewat

komputer), pita rekaman suara, pita

rekaman video, dan lewat internet.

Komponen dasar dari sitasi (pengacuan)

 pustaka adalah sebagai berikut: Nama

akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi

(bila ada). Judul karya. Judul tempat atau

media informasi (tanggal informasi

(51)

Penulisan Kutipan (

N am a p e n u l i s  

y a n g d i a c u d al am u r ai an  

)

Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya

disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang

dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al :

a. Menurut Calvin (1978) ...

b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan...

c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.

 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIM Dhyana Pura

(52)

Derajat kesarjanaan

Derajat kesarjanaan

tidak boleh

dicantumkan (tanpa

penulisan Gelar 

akademik atau profesi

penulis)

(53)

Penulisan Daftar Pustaka

 Dalam daftar pustaka, semua penulis harus

dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk atau et al. saja. Contoh:

 Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H.,

dan Weisz, P.B., 1 976, .... Tidak boleh hanya:

 Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.

 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan

(54)

 A. Telaah Pustaka

Kesalahan yang sering terjadi:

Pustaka yang ditelaah terlalu luas

Tidak melakukan telaah terhadap variabel

yang diteliti.

Kesalahan dalam penulisan kutipan.

Kesalahan dalam penggunaan kata

(55)

Contoh penulisan daftar pustaka

hasil penelusan online

Conto h u ntu k s itus FTP (Fi le Transfer Proto co l): 

Johnson, P. 1994. T r op i c a l In d o n e s i an  Architecture ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000). C o n t o h u n t u k s i t u s W W W ( Wo r l d W i d e W eb ):   Djunaedi, A. 2000. T h e Hi s to r y o f In d o n e s i an U r b a n   Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000). C o n t o h u n t u k in f o r m a s i le w at e -m a il :  

Djunaedi, A. 22 Maret 2000. T h e u r ba n p a t ter n o f s om e   c o a s ta l c i t i es in t h e n o r th e r n C en t r a l J av a .. research-news@ugm.ac.id (19 Apr. 2000).

(56)

Kita Merujuk Metode pengutipan

APA Style

 Apa itu APA Style?

(American Psychological Association)

Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN

PENULISAN SKRIPSI STIM DHYANA

PURA!

(57)

BAB III

METODE PENELITIAN DAN ANALISIS

DATA

A.

Metode Penelitian

1.

Jenis Penelitian

2.

Lokasi Penelitian

3.

Metode dan Penentuan Ukuran

Sampel

4.

Sumber Data

5.

Metode Pengumpulan Data

6.

Definisi Konsep dan Operasional

Variabel

(58)

DASAR MERUMUSKAN

HIPOTESIS

Teori

Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian Pendahuluan

(59)

TATA NASKAH

 Ejaan : E Y D

 Ukuran Kertas : A4s, 80 Gr.

 Marjin : Atas 4, Bawah 3, Kiri 4, Kana

3.

 Spasi : 1,5

 Font : Time New Roman 12

Hal Lain yang perlu diperhatikan:

 Penulisan Kutipan

 Penulisan Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks pengambilan keputusan untuk perencanaan kurikulum ada lima tahapan yang dilakukan :mendefinisikan masalah dan mengklarifikasikan beberapa alternatif

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term), harga batubara mengacu pada rata-rata 3 (tiga) Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan

Imam Sodikun – 104.14.024 Pusat Latihan Sepak Bola PSSI | 23 Pelaku pada Kelompok Kegiatan dan kebutuhan ruang Publik Bangunan Asrama Putra/Putri terdiri dari : Tamu yang

Intisari: Kondisi kesehatan siswa merupakan salah satu faktor yang dimungkinkan mempengaruhi pretasi belajarnya di sekolah, karena dengan kondisi yang sehat maka

Tenaga Pendamping program-program pemberdayaan DKP sebelumnya yang berkinerja baik sesuai rekomendasi Dinas Kabupaten/Kota seperti Tenaga Pendamping Desa (TPD) Program

Oleh karena itu petani membuat sistem irigasi / pengairan secara mandiri seperti yang dilakukan masyarakat Bali yang terkenal dengan sistem pengairan Subak..

Konsumen yang berdatangan tidak hanya dari Kecamatan Banjarmasin Barat, namun ada juga dari luar kota yaitu, Bandung, Surabaya, dan Palangkaraya, kendala yang dihadapi

Stabilitas kimia sediaan mikrokapsul ketoprofen dilakukan dengan mengukur kadar senyawa aktif yang masih tersisa pada 9 formula secara spektrofotometri. Secara umum