METODOLOGI
METODOLOGI
PENELITIAN
PENELITIAN
TEKNIK PENULISAN PROPOSAL
TEKNIK PENULISAN PROPOSAL
Dr. Ir.Entin Hidayah MUM
Dr. Ir.Entin Hidayah MUM
PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS
PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS
DAN DISERTASI
DAN DISERTASI
Skripsi
Skripsi
Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1
Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1
bertujuan untuk memberikan kemampuan
bertujuan untuk memberikan kemampuan
kepada mahasiswa dalam penulisan ilmiah
kepada mahasiswa dalam penulisan ilmiah
secara baik dan benar.
secara baik dan benar.
Tesis
Tesis
Penulisan tesis yang bertujuan untuk
Penulisan tesis yang bertujuan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan
pemecahan masalah secara mendalam.
pemecahan masalah secara mendalam.
Disertasi
Disertasi
Disertasi lebih bertujuan untuk
Disertasi lebih bertujuan untuk membangun
membangun
teori baru.
ROUTE MAP MASALAH PENELITIAN
ROUTE MAP MASALAH PENELITIAN
FENOMENA ALAM/ FENOMENA ALAM/ DATA LAPANGAN DATA LAPANGAN S1 S1 RESEARCH RESEARCH GAP: S2-S3 GAP: S2-S3 THEORY THEORY GAP:S2-S3 GAP:S2-S3 LATAR LATAR BELAKANG BELAKANG MASALAH MASALAH RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH TUJUAN TUJUAN PENELITIAN PENELITIAN
SIST
SIST
EMA
EMA
TIKA PROPOS
TIKA PROPOS
AL
AL
BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN
BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN
PENGEMBANGAN MODEL
PENGEMBANGAN MODEL
PENELITIAN
PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN DAN
BAB III. METODE PENELITIAN DAN
TEKN
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
A.
A. Latar Belak
Latar Belakang Penel
ang Penelitian
itian
B
B.. P
Pe
erru
um
mu
us
sa
an
n M
Ma
as
sa
alla
ah
h
C.
C. T
Tuj
uju
uan
an Pe
Pen
ne
elilittia
ian
n
D.
D. M
Ma
anf
nfa
aa
at P
t Pen
ene
elilittia
ian
n
E
Apa yang bisa jadi masalah
penelitian ?
Fenomena Gap (Penelitian Aplikatif)
◦
Berbasis pada masalah yang ada
dilapangan.
◦
Tunjukan masalah yang ada pada obyek
yang akan diteliti.
Research Gap (Penelitian
Fundamental)
◦
Berbasis pada hasil penelitian
sebelumnya.
◦
Tunjukan andanya kontradiksi hasil
Fenomena Gap
Kondisi seharusnya lebih rendah dibandingkan
harapan.
Kondisi seharusnya lebih tinggi dibandingkan
harapan.
Fenomena Gap
1. PENDAHULUAN Latar Belakang
Konstruksi jalan di daerah Bayat, Klaten yang sering mengalami retak-retak, amblas dan bergelombang. Meskipun telah berulang kali diperbaiki lapis perkerasannya, dalam waktu yang relatif pendek mengalami kerusakan lagi sebelum mencapai umur rencana. Untuk menyelesaikan permasalahan ini maka perlu dicari faktor utama penyebab kerusakan dini konstruksi jalan tersebut. Disinyalir rendahnya kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah menjadi faktor penyebab kerusakan pada struktur jalan tersebut.
Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan penelitian apakah benar kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah adalah faktor penyebab kerusakan jalan tersebut melakukan pengujian-pengujian sifat fisis, kuat dukung dan tekanan pengembangan tanah. Tanah di daerah Bayat Klaten termasuk jenis tanah yang labil. Hal ini dilihat dari kondisi fisik tanah, yaitu pada musim kemarau tanah menjadi retak karena susut, sedangkan pada musim penghujan tanah menjadi lembek dan lengket.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai sifat fisik. kuat dukung, dan tekanan pengembangan tanah Bayat sehingga dapat diketahui apakah memenuhi syarat teknis atau tidak sebagai subgrade jalan .
Reseach Gap
Jenis Reseach Gap
Adanya perbedaan hasil penelitian
Adanya kekaburan konsep
Adanya keterbatasan penelitian
sebelumnya.
Adanya tatanan konsep yang perlu
Dimana kita bisa mendapatkan
Reseach Gap ?
Pada bagian introduction
Limitation/Future Reseach
Contoh Reseach Gap 1
1. PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Dalam penambangan terbuka, desain kestabilan lereng merupakan salah satu permasalahan dan tantangan utama dalam setiap perancangan dan operasi penambangan. Hal tersebut memerlukan pengetahuan yang khusus tentang parameter atau karakteristik batuan yang seringkali sangat komplek dan bervariasi. Pemahaman aspek praktis
dalam implementasi desain juga dibutuhkan. (Wyllie, D.C., and Christopher W. Mah, 2004.)
Tujuan umum dari desain penambangan terbuka adalah memperoleh konfigurasi penggalian yang optimum, baik dalam konteks keamanan, pengambilan bahan tambang dan pengembalian modal. Investor dan operator tambang mengharapkan desain lereng untuk membangun dinding lereng akan selalu stabil sampai umur penambangan terbuka berlangsung. Karenanya setiap ada ketidakstabilan lereng harus dikelola secara serius dari lereng tunggal hingga keseluruhan lereng. (Wyllie, D.C., and Christopher W. Mah, 2004.)
Dalam penambangan terbuka, desain lereng dan kestabilannya telah dilakukan berdasarkan evaluasi karakteristik dan tipe batuan, struktur geologi dan kondisi air tanah bawah permukaan. Penentuan kestabilan lereng ini juga menggunakan rerata dari keseluruhan informasi di atas tanpa mempertimbangkan variasi lokal geologi setempat dan pengaruh getaran dinamis, seperti operasi kendaraan berat dan kendaraan angkut, peledakan dan aktivitas regional kegempaan di lokasi penambangan. Akibat pengaruh getaran dinamis pada batuan area penambangan dapat menyebabkan rekahan dan retakan batuan, membuka existing diskontinyu batuan hingga menyebabkan kelongsoran lereng galian. Dengan kata lain perhitungan kestabilan lereng pada tambang terbuka menggunakan kon sep static . (Kliche, C.A, 1999)
Berangkat dari latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengaruh getaran dinamis tersebut dengan kestabilan lereng serta kekuatan jangka panjang material pembentuk lereng di area penambangan terbuka.
1.2PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
1.2.1PERUMASAN MASALAH
Permasalahan di dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh getaran dinamis yang meliputi getaran dari kendaraan berat dan kendaraan angkut, peledakan dan aktivitas regional kegempaan di lokasi penambangan terhadap kestabilan lereng batuan di penambangan terbuka.
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang penelitian berisi tentang
alasan perlunya dilakukan penelitian .
Latar belakang penelitian dapat bersumber
pada fenomena lapangan (penelitian aplikatif)
maupun bersumber pada research gap
(penelitian fundamental).
Untuk memperkuat alasan perlunya
dilakukan penelitian harus didukung dengan
data yang memadai.
Dalam bagian akhir ditulis dengan
penegasan topik yang akan diteliti bukan
judul penelitian
Kesalahan yang Sering Terjadi
Dalam Latar Belakang Penelitian
◦
Membuat latar belakang penelitian yang
tidak jelas.
Tidak didukung data yang menunjukkan
masalah.
Tidak didukung oleh alasan pemilihan variabel
Mengapa perlu penelitian ?
Adanya kesenjangan antara yang seharusnya (das sein)
dengan yang terjadi (das sollen)
M a s a l a h
Identifikasi masalah
Merumuskan masalah
Pengertian masalah penelitian yang dapat
diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki
unsur-unsur sebagai berikut
:1. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk
dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya
2. Masalah penelitian merupakan kondisi yang
menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu. 3. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul
terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya
4. Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan.
5. Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian peneliti.
6. Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk diungkapkan.
7. Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru.
8. Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan obyektif.
9. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit
Perumusan Masalah
Penelitian
◦
Rumusan masalah merupakan intisari
permasalahan yang akan diselesaikan
dalam penelitian yang akan dilakukan.
◦
Masalah penelitian ditulis dalam kalimat
pernyataan, sedangkan pertanyaan
penelitian dinyatakan dalam kalimat
tanya.
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Perumusan Masalah
◦
Rumusan masalah bukan merupakan
intisari permasalahan yang akan
diselesaikan dalam penelitian yang akan
dilakukan.
C. Tujuan Penelitian
Rumuskan secara singkat tujuan
penelitiannya, apakah untuk
membandingkan metode,
mengevaluasi suatu
program/sistem/metode ataupun yang
lainnya dan membuktikan suatu teori.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Kesalahan yang Sering Terjadi
dalam Penulisan Tujuan Penelitian
Kesalahan yang sering terjadi:
◦
Tidak berkaitan dengan masalah
penelitian.
◦
Tidak menjawab pertanyaan penelitian.
◦Tujuan hanya untuk mengetahui saja.
Rumuskan kegunaan penelitian baik
secara teori maupun terapan.
Kegunaan secara teoritis adalah untuk
pengembangan ilmu pengetahuan
sedangkan kegunaan terapan adalah
untuk penyelesaian masalah yang ada
dilap
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat ilmiah
b. Manfaat Praktis
Kesalahan yang sering terjadi
Manfaat penelitian terlalu normatif.
Tidak spesifik sesuai dengan tema
Benang Merah
Latar Belakang Penelitian
Perumusan Masalah Penelitian
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah Penelitian
Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala
dalam penelitian kuantitatif adalah
bahwa gejala dari suatu obyek itu
sifatnya tunggal dan parsial.
Dengan demikian peneliti kuantitatif
dapat menentukan variabeI- variabel
yang akan diteliti.
Dalam pandangan penelitian kualitatif,
gejala itu bersifat holistik (menyeluruh,
tidak dapat dipisah-pisahkan)
Sehingga peneliti kualitatif tidak akan
menetapkan penelitiannya hanya
berdasarkan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti
yang meliputi aspek tempat ( place),
pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis.
◦
Merupakan keterbatasan yang ada pada
peneliti, dimana dapat saja
masalah-masalah yang telah diidentifikasi tidak
dapat diteliti semua.
◦
Merupakan batasan dalam suatu
penelitian, agar suatu penelitian dapat
menjadi fokus (tidak melebar)
◦
Untuk melakukan penelitian terhadap
hal-hal yang disebutkan pada Batasan
Mengapa Perlu Batasan
Mengapa Perlu Batasan
Masalah Dalam Penelitian ?
Karena terlalu luasnya masalah, maka
dalam penelitian kuantitatif, peneliti
akan membatasi penelitian dalam
satu variabel atau lebih.
Dengan demikian dalam penelitian
kuantitatif ada yang disebut batasan
masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian lebih
didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasibilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu.
Suatu masalah dikatakan penting jika masalah
tersebut tidak dipecahkan melalui penelitian,
maka akan semakin menimbulkan masalah baru.
Masalah dikatakan urgen (mendesak) apabila
masalah tersebut tidak segera dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin
kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasi.
Masalah dikatakan feasible apabila terdapat
berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut.
en a an proposa s r ps
No Kriteria Indikator Penilaian Tidak diperbolehkan Skor Nilai 1 Judul Gambaran ringkas
masalah penelitian
Tidak mencerminkan masalah, variabel dan obyek yang diteliti serta desain penelitian yang dipakai
2 Perumusan Masalah
Ketajaman Perumusan masalah dan tujuan penelitian
Perumusan masalah lemah kurang mengarah, tujuan penelitian tidak jelas
3 Manfaat 4 Tinjauan
Pustaka
Relevansi kemutakhiran dan penyusunan dafar pustaka
Bahan kepustakaan kurang menunjang penelitian,
pustaka tidak relevan,
kurang mutakhir , umumnya bukan artikel jurnal ilmiah, dan penyusunan daftar pustaka kurang baik
5 Metodologi Metode Penelitian Metode penelitian kurang tepat tidak sesuai dengan tujuan penelitian
TINJAUAN PUSTAKA MEMPUNYAI
ARTI:
Peninjauan kembali pustaka-pustaka
yang terkait (review of related
literature).
Relevan dengan permasalahan
penelitian anda
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN
1
. Konsep Variabel Tergantung
Berisi definisi-definisi tentang variabel
tergantung yang diteliti serta hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan
variabel tersebut.
2.
Konsep Variabel Bebas
Berisi definisi-definisi tentang
masing-masing variabel bebas yang diteliti serta
hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan
variabel tersebut.
Kegunaan Tinjauan Pustaka
(1) mengkaji sejarah permasalahan;
(2) membantu pemilihan prosedur penelitian;
(3) mendalami landasan teori yang berkaitan
dengan permasalahan;
(4) mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil
penelitian terdahulu;
(5) menghindari duplikasi penelitian; dan
(6) menunjang perumusan permasalahan.
MENGAPA PERLU MENULIS TINJAUAN PUSTAKA?
Tinjauan literatur adalah mengkritisi penelitian yang
ada yang signifikan terhadap pekerjaan yang Anda kerjakan. Meskipun Anda perlu meringkas
penelitian yang relevan, tetapi itu bukan ringkasan. Anda perlu memilih bagian mana dari penelitian
untuk membahas (misalnya metodologi),
menunjukkan bagaimana hal itu berhubungan dengan pekerjaan lain dan menunjukkan
bagaimana hal ini berkaitan dengan pekerjaan Anda
Perlu diingat bahwa tinjauan literatur harus
menyediakan konteks bagi penelitian Anda dengan melihat apa pekerjaan telah dilakukan di daerah penelitian Anda. Hal ini tidak seharusnya hanya
Berikut adalah beberapa pertanyaan
tinjauan literatur Anda harus menjawab:
Apa yang kita sudah tahu di daerah yang bersangkutan? Apa karakteristik dari konsep kunci atau faktor utama atau
variabel?
Apa hubungan antara, faktor kunci konsep atau variabel? Apa teori yang ada?
Dimana inkonsistensi atau kekurangan lain dalam
pengetahuan dan pemahaman?
Apa pandangan perlu (lebih) diuji?
Bukti apa yang kurang, tidak meyakinkan, bertentangan atau
terlalu terbatas?
Mengapa studi (lanjut) masalah penelitian?
Kontribusi apa yang dapat penelitian ini diharapkan untuk
membuat?
Bagaimana menulis tinjauan
pustaka yang bagus?
INGAT TUJUAN THE: harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kami melihat di atas. Lihatlah
bagaimana penulis diterbitkan meninjau literatur. Anda akan melihat bahwa Anda harus menggunakan literatur untuk menjelaskan penelitian Anda - setelah semua, Anda tidak menulis tinjauan literatur hanya untuk memberitahu pembaca Anda apa yang peneliti lain telah dilakukan. Anda harus bertujuan untuk menunjukkan mengapa penelitian Anda perlu dilakukan, bagaimana Anda datang untuk memilih metodologi tertentu atau teori untuk bekerja dengan, bagaimana pekerjaan Anda menambah penelitian yang sudah dilakukan, dll
BACA DENGAN TUJUAN A: Anda perlu meringkas pekerjaan Anda membaca tetapi Anda juga harus memutuskan ide atau informasi yang penting bagi penelitian Anda (sehingga Anda dapat menekankan mereka), dan yang kurang penting dan dapat ditutupi singkat atau kiri keluar dari Anda meninjau. Anda juga harus mencari konsep utama, kesimpulan, teori, argumen dll yang mendasari pekerjaan, dan
mencari persamaan dan perbedaan dengan penelitian serupa. Hal ini sulit ketika Anda pertama kali mulai membaca, tetapi harus menjadi lebih mudah semakin Anda baca di daerah Anda.
MENULIS DENGAN TUJUAN: Tujuan Anda harus mengevaluasi dan menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang telah dilakukan (Apakah teori Peneliti Y lebih meyakinkan daripada Peneliti X Apakah X Peneliti membangun karya Y Peneliti??) Dan antara pekerjaan dan Anda sendiri. Untuk melakukan ini secara efektif Anda harus hati-hati merencanakan bagaimana Anda akan mengatur pekerjaan Anda. Banyak orang ingin mengatur kronologis pekerjaan mereka (menggunakan waktu sebagai sistem mereka pengorganisasian). Kecuali perkembangan dari waktu ke waktu sangat penting untuk menjelaskan konteks masalah penelitian Anda, menggunakan sistem kronologis tidak akan menjadi cara yang efektif untuk mengatur pekerjaan Anda. Sebagian orang memilih untuk mengatur pekerjaan mereka menurut abjad nama penulis: sistem ini tidak akan memungkinkan Anda untuk menunjukkan hubungan antara karya peneliti yang berbeda, dan pekerjaan Anda, dan harus dihindari!
Beberapa perangkap yang harus
dihindari
Mencoba untuk membaca semuanya! jika Anda membaca literatur tidak lengkap Anda tidak akan pernah mampu mendapatkan Ide.
Tinjauan pustaka tidak menyediakan ringkasan yang berhubungan dengan penelitian Anda, namun menyediakan survei dari pekerjaan yang paling relevan dan signifikan.
Membaca tapi tidak menulis! Ini lebih mudah untuk dibaca daripada menulis: diberi pilihan, kebanyakan dari kita lebih suka duduk dengan secangkir kopi dan membaca lagi artikel lain bukannya menempatkan diri di depan komputer untuk menulis tentang apa yang telah kita baca! Menulis membutuhkan lebih banyak usaha, bukan? Namun, menulis dapat membantu Anda untuk memahami dan menemukan hubungan antara pekerjaan yang telah Anda baca, jadi menulis sebelum anda
selesai semua membaca, Anda mungkin masih akan membaca semua jalan melalui sampai akhir proyek penelitian Anda. Juga, jangan
memikirkan apa yang Anda pertama menulis sebagai versi final atau dekat-akhir. Menulis adalah cara berpikir, jadi biarkan diri Anda untuk menulis sebagai konsep yang Anda butuhkan, mengubah ide-ide Anda
Sumber-Sumber Pustaka
1) abstrak hasil penelitian
2) indeks
3) review
4) jurnal
5) buku referensi
6) Internet
Indeks
Indek s menyediakan judul-judul buku yang
disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya,
misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai
berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.
Review
Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis
karya-karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.
Dalam review biasanya penulisnya memberikan
perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya.
J u r n a l
J u r n a l berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang
disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer.
Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan
sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam
B u k u r ef er en s i
B u k u r ef e re n s i berisi tulisan yang umum dalam
disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu.
Buku eferensi yang baik akan berisi tulisan yang
mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut.
Cara Pencarian Pustaka
Manual
◦
mengunjungi perpustakaan
◦
tempat-tempat sumber informasi (BPS)
Online
◦
http://www.google.com
◦http://www.yahoo.com
◦http://www.msn.com
Pencarian Pustaka secara
elektronis/on-line
Informasi ilmiah tersebut tersedia dari
media seperti: CD-ROM (yang dibaca lewat
komputer), pita rekaman suara, pita
rekaman video, dan lewat internet.
Komponen dasar dari sitasi (pengacuan)
pustaka adalah sebagai berikut: Nama
akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi
(bila ada). Judul karya. Judul tempat atau
media informasi (tanggal informasi
Penulisan Kutipan (
N am a p e n u l i s
y a n g d i a c u d al am u r ai an
)
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya
disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang
dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al :
a. Menurut Calvin (1978) ...
b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan...
c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.
Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIM Dhyana Pura
Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan
tidak boleh
dicantumkan (tanpa
penulisan Gelar
akademik atau profesi
penulis)
Penulisan Daftar Pustaka
Dalam daftar pustaka, semua penulis harus
dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk atau et al. saja. Contoh:
Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H.,
dan Weisz, P.B., 1 976, .... Tidak boleh hanya:
Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan
A. Telaah Pustaka
Kesalahan yang sering terjadi:
◦
Pustaka yang ditelaah terlalu luas
◦
Tidak melakukan telaah terhadap variabel
yang diteliti.
◦
Kesalahan dalam penulisan kutipan.
◦Kesalahan dalam penggunaan kata
Contoh penulisan daftar pustaka
hasil penelusan online
Conto h u ntu k s itus FTP (Fi le Transfer Proto co l):
Johnson, P. 1994. T r op i c a l In d o n e s i an Architecture ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000). C o n t o h u n t u k s i t u s W W W ( Wo r l d W i d e W eb ): Djunaedi, A. 2000. T h e Hi s to r y o f In d o n e s i an U r b a n Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000). C o n t o h u n t u k in f o r m a s i le w at e -m a il :
Djunaedi, A. 22 Maret 2000. T h e u r ba n p a t ter n o f s om e c o a s ta l c i t i es in t h e n o r th e r n C en t r a l J av a .. research-news@ugm.ac.id (19 Apr. 2000).
Kita Merujuk Metode pengutipan
APA Style
Apa itu APA Style?
(American Psychological Association)
Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI STIM DHYANA
PURA!
BAB III
METODE PENELITIAN DAN ANALISIS
DATA
A.
Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
2.
Lokasi Penelitian
3.
Metode dan Penentuan Ukuran
Sampel
4.
Sumber Data
5.
Metode Pengumpulan Data
6.
Definisi Konsep dan Operasional
Variabel
DASAR MERUMUSKAN
HIPOTESIS
Teori
Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian Pendahuluan
TATA NASKAH
Ejaan : E Y D
Ukuran Kertas : A4s, 80 Gr.
Marjin : Atas 4, Bawah 3, Kiri 4, Kana
3.
Spasi : 1,5
Font : Time New Roman 12
Hal Lain yang perlu diperhatikan:
Penulisan Kutipan
Penulisan Tabel