• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Sejarah organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan. Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Sejarah organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan. Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Sejarah organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatra Utara

Kita ketahui bahwa FISIP USU lebih dikenal kedekatannya dengan masyarakat sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa FISIP USU membutuhkan wadah untuk mengekpresikan diri dan karya yang dimilikinya dan berawal dari kesadaran akan pentingnya suatu organisasi mahasiswa maka dibentuklah suatu organisasi kemahasiswaan di tingkat Fakultas.

2.1.1 Sejarah terbentuknya organisasi mahasiswa tahun 1980-1985

Diawal sebelum terbentuknya FISIP USU, ditahun 1980 organisasi mahasiswa yang ada saat itu dikelompokkan menjadi dua yaitu organisasi mahasiswa Islam dan organisasi Mahasiswa Kristen. Diantara kedua organisasi mahasiswa tersebut terjalin kerjasama yang baik, saling membantu dimana ditandai ketika organisasi mahasiswa Islam membuat kegiatan seperti seminar di FISIP USU saat itu juga dihadiri mahasiswa Kristen dan begitu juga sebaliknya.

Namun seiring berjalannya waktu lima tahun kemudian memasuki 1985 setelah keberadaan alumni dari FISIP USU, mereka membentuk Himpunan Mahasiswa Keagamaan yang dibagi kedalam dua yaitu Himpunan Mahasiswa Islam dan Himpunan Mahasiswa Kristen, sehingga tahun 1985 terbentuklah Himpunan Mahasiswa Islam dan Himpunan Mahasiswa Kristen. Mereka yang

(2)

terlibat aktif dalam kegiatan organisasi mengumpulkan para alumni dan menjalin kerjasama dengan para dosen staff pengajar FISIP USU untuk dijadikan kedudukan organisasi mahasiswa ini dibawah senat mahasiswa yang dikelola oleh dosen, sehingga dalam pengelolaan kegiatan organisasi mahasiswa saat itu dibawah arahan Pembantu Dekan III saat itu adalah Ibu Nurlela. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan alumni tersebut menjadikan mahasiswa saat itu terjalin kedekatannya dengan dosen yang ada di FISIP USU saat itu, sedangkan dalam pengelolaan organisasi yang lebih kepada rekrutmen belum ada, saat itu hanya bersifat membentuk kegiatan saja, sehingga organisasi mahasiswa tahun 1980-1985 hanya berupa sebuah organisasi informal Mahasiswa 1980-1980-1985 karena tidak mempunyai sistem, budaya, dan lain-lain.

“Organisasi mahasiswa pertama kali ditahun pertama kuliah 1980-1985 itu hanya dua organisasi mahasiswa yaitu organisasi mahasiswa Islam yang melahirkan HMI dan organisasi mahaiswa Kristen yang melahirkan HMK. Diantara kedua organisasi ini dulu tidak ada yang saling bersaing dan semuanya bersatu, gak ada masalah antara HMI dan HMK, bukan gondokan seperti yang kita liat sekarang. Mahasiswa penggerakan HMI ya Suwardi Lubis dan Ridwan sedangkan mahasiswa penggerak HMK ya mahasiwa tahun 1980-an lah yaitu pak si Tompul dan pak Romarlon Sedangkan dosen penggeraknya yaitu ibu rytha dan Ria manurung. Kalau yang Islamnya baru suwardi sama Ridwan. Dalam kegiatan seminar mahasiswa Islamnya juga dihadiri mahasiswa Kristennya juga sedangkan seminar mahasiswa Kristennya dihadiri mahasiswa Islamnya juga hadir” (Wawancara dengan Nurlela).

Setelah itu setelah diberlakukannya NKK/BKK maka wadah untuk berekpresi di Kampus selain dalam kegiatan akademik adalah organisasi mahasiswa dibentuk perapiannya dan di normalisasikan kembali. Sesuai dengan

(3)

keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No. 155/UU/1998 mengenai pedoman Umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik kita ketahui bersama bahwa suatu Fakultas yang harus atau dikenal dengan nilai sosial kemasyarakatannya yang begitu tinggi dengan tujuan untuk bisa memperkenalkan kepada masyarakat, maka kita juga butuh suatu wadah dimana upaya seseorang/sekelompok orang untuk membuat suatu kegiatan/ acara tertentu untuk menarik perhatian orang lain. Oleh sebab itu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik juga memiliki wadah untuk bisa menunjukkan kepada masyarakat tingkat sosial yang tinggi dengan dibuktikan berdirinya beberapa kegiatan yang disebut organisasi. Organisasi adalah suatu unit kegiatan yang dilakukan dua orang/ lebih dengan tujuan untuk mencapai kepentingan bersama, maka disini FISIP USU juga memiliki peran penting dalam membentuk suatu Unit kegiatan baik yang berasal dari dalam kampus FISIP USU yang disebut organisasi intra Kampus, maupun dari luar kampus FISIP USU disebut dengan organisasi ekstra kampus.

2.2 Sejarah singkat organisasi ektra kampus 1985 hingga sekarang.

2.2.1 Sejarah organisasi Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) FISIP USU

Pada awalnya organisasi mahasiswa yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah organisasi ekstra Fakultas yaitu Himpunan Mahasiswa Islam yang sebelumnya sudah ada di Fakultas Hukum tahun 1980 sebagai jurusan yang ada yaitu Ilmu Pengetahuan Masyarakatan. Himpunan Mahasiswa Islam ini berasal dari kader-kader mahasiswa hukum dimana pernah belajar di Fakultas

(4)

Hukum USU. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1981 jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat resmi menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sehingga dilanjutkanlah oleh kader-kader Himpunan Mahasiswa Komisariat Hukum untuk mengkodinir kegiatan mahasiswa di FISIP, maka muncul pemikiran dari mahasiswa generasi 1981 dibawah Pimpinan Surya Utama bersama Ridwan Rangkuti untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP USU. Beberapa nama mahasiswa angkatan 1981 yang terlibat dalam pembahasan untuk mendirikan HMI Komisariat FISIP USU yakni Surya Utama, Syaiful Haris, Nurbaiti, Ridwan Rangkuti dan kawan-kawan lainnya. HMI merupakan Organisasi Politik yang berasaskan Islam. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP USU merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang masih melaksanakan perannya di kampus. Tujuan Himpunan Mahasiswa Islam komisariat FISIP USU diawal berdirinya adalah untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Muslim di FISIP secara khusus yakni HMI dapat menjadi wadah untuk mahasiswa Muslim berkeasi, menambah Ilmu Pengetahuan dan pengembangan wawasan mahasiswa dengan diskusi-diskusi yang dilakukan. Selain dari itu, melalui HMI mahasiswa juga dapat menambah teman dan menumbuhkan rasa persaudaraan yang kuat antar sesama. HMI juga dapat menjadi wadah penyampaian aspirasi mahasiswa yang dapat menjawab kebutuhan mahasiswa. Manfaat Karakteristik khas pola gerakan HMI sejak awal berdirinya adalah tidak memisahkan gerakan politik dengan gerakan keagamaan. Berpolitik bagi HMI adalah suatu keharusan, sebab untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan HMI haruslah dilakukan secara politis.

(5)

“Organisasi Pertama di FISIP USU itu ya HMI dibawah Pimpinan Surya Utama dan Ridwan Rangkuti sebagai sekretarisnya mereka awalnya

kuliah dengan jurusan Ilmu Pengetahuan

Masyarakat di Fakultas Hukum namun kuliahnya di Fakultas Kedokteran Gigi” (Wawancara dengan Nurlela)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa organisasi ektra kampus pertama kali yaitu HMI yang muncul di FISIP Tahun 1985.

2.2.2 Sejarah Singkat Organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

Sejak dihapuskannya NKK/BKK maka dari kader-kader HMI yang mengalami kekosongan kegiatan, maka ada sebagian mahasiswa FISIP yang berpartisipasi dan aktif dalam sebuah organisasi politik juga namun lebih kepada organisasi dakwah kampus yang sebelumnya sudah ada di Malang berdiri tanggal 23 maret 1998 atas dukungan seluruh Lembaga Dakwah Kampus yang disebut Organisasi KAMMI KAMMI awal kali muncul sebagai salah satu kekuatan alternatif Mahasiswa yang berbasis aktivis dakwah kampus pada pelaksanaan Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FS-LDK) X se-Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam pergerakannya KAMMI banyak berpedoman dan dijiwai nilai-nilai pergerakan Ikhwanul Muslimin dari Hasan Albana.

Ada beberapa alasan mengapa KAMMI harus lahir. Pertama, adanya indikasi upaya rezim pemerintah mematikan potensi bangsa sehingga mendorong segera didengungkannya tuntutan reformasi. Kedua, suara umat Islam mulai

(6)

terabaikan, sehingga penting untuk segera berbuat. Ketiga, sebagai ekspresi keprihatian mendalam dan tanggung jawab moral atas krisis dan penderitaan rakyat yang melanda Indonesia. Keempat, untuk membangun kekuatan yang dapat berfungsi sebagai peace power untuk melakukan tekanan moral kepada pemerintah. Dalam perjuangan reformasi tahun 98, bersama elemen pergerakan mahasiswa lainnya KAMMI melakukan tekanan terhadap pemerintahan Orde Baru melalui gerakan massa. Rezim Suharto dengan segala macam kebobrokannya, akhirnya tumbang pada 21 Mei 1998. Menurut organisasi KAMMI, paska keruntuhan Suharto proses reformasi di Indonesia belumlah usai, masih membutuhkan proses yang panjang. Lewat Muktamar Nasional KAMMI yang pertama, 1-4 Oktober 1998, KAMMI memutuskan diri berubah dari organisasi gerakan aksi menjadi organisasi mahasiswa Islam. Peran utamanya adalah untuk menjadi pelopor, mempercepat dan perekat gerakan pro-reformasi.15

Pada akhirnya masuklah organisasi KAMMI di FISIP USU pada tahun tahun 1999 dengan latarbelakang organisasi politik yang berlandaskan ajaran Ikhwanul Muslimin yaitu Al-qur‟an dan hadis Rasulullah dengan metode dakwah kampus, hingga saat ini organisasi KAMMI tetap bergerak di FISIP USU. Gerakan organisasi ini dibatasi karena keberadaan di FISIP USU belum syah/ belum legal di tingkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

“KAMMI itu dek organisasi Dakwah, ini berdiri atas kesepatakan organisasi FSLDK Se-Indonesia (Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus) di Malang ya,

15

file:///D:/Sekilas.Profil.Gerakan.Mahasiswa.Islam.di.Indonesia.SUARAANAS.h tm) diakses pada 23 Juli 2016 pukul 15.38

(7)

akhirnya menyebar ke Medan dan masuk ke FISIP tahun 1999 dek dan gerakannya memamng belum mendapat dukungan dari pihak kampus FISIP sebab itu organisasinya masih Informal/ tidak resmi di FISIP USU (Wawancara dengan Hamzah).

2.2.3 Sejarah organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

Munculnya organisasi ektra kampus lainnya GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang sudah ada tahun 1990 dengan tujuan organisasi ini yaitu untuk meneruskan nilai-nilai juang Bung Hatta/ Soekarno Hatta yang berazaskan yakni “Marhaenisme” yang terdiri dari 3 organisasi yaitu:

1. Gerakan Mahasiswa Marhaenis yang berpusat di Yogyakarta 2. Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di surabaya

3. Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia yangberpusat di Jakarta

Gagasan untuk proses peleburan ketiga organisasi mahasiswa tersebut muncul ketika pada awal bulan september 1953. Organisasi GMNI sudah melakukan kongres sebanyak 19 kali. Hasil dari Kongres 1-19 yaitu:

Kongres Pertama dengan dukungan Bung Karno pada tanggal 23 Maret 1954 yang diadakan di Surabaya dengan pembahasan untuk menetapkan Hari jadi GMNI dengan menetapkan M. Hadiprabowo sebagai Ketua Umum GMNI pusat. Kongres Kedua yang dilaksanakan di Bandung menetapkan bahwa untuk meningkatkan kualitas GMNI, maka GMNI harus mendirikan cabang-cabang baru di seluruh NKRI dibawah Pimpinan M. Hadiprabowo sehingga terbentuklah GMNI di medan pasca dilakukannya Kongkres 1 yang dilaksanakan di Surabaya. Kongres Ketiga yang dilaksanakan di Malang pada Th 1959 untuk meneguhkan

(8)

dan menetapkan Azaz GMNI sebagai Landasan Ideologinya yaitu Marhaenisme sebagai ajaran dari Bung Karno, sedangkan dalam menetapkan AD-ART GMNI yang baru dilakukan pada Kongres ke 15 dan juga menetapkan silabus kaderisasi GMNI yang baru yang dilaksanakan tahun 2006 di Pangkal Pinang Provinsi kepulauan Bangka Belitung.16 Organisasi GMNI ini berjalan secara demokrasi dengan semangat kekeluargaan selaku kaum Nasionalisme, sehingga selain selain merumuskan strategi pengembangan organisasi dan kaderisasi serta penetapan sikap politik GMNI selama kepengurusan juga mampu melahirkan kepemimpinan untuk bangsa Indonesia yaitu Chrisman Damanik sebagai ketua Presidium GMNI, karena inti dari gerakan organisasi mahasiswa GMNI itu untuk menyalurkan aspirasi rakyat Indonesia yang berasakan politik Nasionalisme yaitu paham kebangsaan dan memasuki dunia kampus FISIP USU untuk membangkitkan jiwa Nasionalisme kaum pemuda yaitu mahasiswa FISIP USU agar peduli dan peka dengan situasi politik dan kampus, sehingga di FISIP USU masuk tahun 1999.

“GMNI di kampus USU sudah lama ada. GMNI ini landasan pemikirannya melanjutkan perjuangan Bung Karno saat mendirikan kemerdekaan, ini bisa kita liat kalo spanduk-spanduknya ada gambar Bung Karno” (wawancara dengan Indra Rangkuti).

2.2.4 Sejarah organisasi Front Mahasiswa Nasional (FMN)

Selain organisasi HMI, GMNI, dan KAMMI juga ada organisasi ektra lainnya di FISIP USU yaitu organisasi FMN(Front Mahasiswa Nasional) yang

16

(File://C: www.gmni.or.id. Sejarah singkat GMNI.htm) diakses pada 03 November 2016

(9)

didirikan sekitar tahun 2000 dengan landasan ideologinya yaitu Nasionalisme. Gerakan organisasi FMN merupakan gerakan mahasiswa yang didominasi oleh para pemuda, menginginkan sebuah perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat terutama dalam ranah perjuangan atas pendidikan (kebudayaan) dan lapangan kerja, namun kemampuan pada aspek pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa, kerap dijadikan imperialisme dan feodalisme untuk menopang penghisapan dan penindasan di Indonesia. Sistem pendidikan yang diecap oleh mahasiswa silih berganti seperti jamur tumbuh di musim hujan. Mahasiswa juga dipaksa untuk belajar dari pemikiran-pemikiran imperialisme dan modifikasi kebudayaan feodalisme yang terbelakang, sehingga mahasiswa mempelajari ajaran-ajaran yang sama halnya dengan pendidikan di masa politik etis di Indonesia. Pada perkembangannya, gerakan pemuda mahasiswa pada tahun 1998 berhasil menjatuhkan rezim orde baru. Gerakan mahasiswa ini sebagai bentuk perlawanan atas penindasan dan penghisapan dibawah rezim orde baru. Namun perlu diketahui, bahwa gerakan mahasiswa ini masih bersifat momentum dan spontanitas sebagai reaksi terhadap krisis finansial di Asia 1997, kemudian gerakan mahasiswa 1998 masih cenderung menegasikan keterlibatan rakyat Indonesia terutama kaum buruh dan tani. Gerakan reformasi mahasiswa ini juga dilatarbelakangi gejolak pemuda mahasiswa terhadap kediktatoran fasis rezim Soeharto yang membrendel dan menghancurkan nilai-nilai demokratis di Indonesia hampir 32 tahun. Alhasil, pemerintahan otokratik Soeharto harus melepaskan jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998.

(10)

Perjuangan gerakan mahasiswa di Indonesia dari masa ke masa telah mengalami dinamika panjang. Melalui kemajuan gerakan mahasiswa hanya dapat dicapai dengan mempelajari dan menilai secara objektif akan perjuangan mahasiswa dan sistem masyarakat di Indonesia, sehingga organisasi mahasiswa memahami apa yang menjadi akar persoalan sampai dengan cara menyelesaikannya sebagai jalan kluar atas persoalan mahasiswa dan rakyat. Hal ini yang kemudian menjadi dasar lahirnya Front Mahasiswa Nasional (FMN) sebagai organisasi massa mahasiswa yang disebut-sebut sebagai anak zaman yang belajar dari perasan teori dan praktek maju gerakan rakyat khususnya mahasiswa diIndonesia17.

Di sisi lain, pemuda mahasiswa adalah golongan yang sering dihisap dan ditindas jika mengajukan tuntutan-tuntutan demokratis dan mengambil sikap politik yang progresif. Kenyataannya, mahasiswa masih mengalami ketertindasan oleh sistem pendidikan di Indonesia. Salah satu faktor utama dipengaruhi mahalnya biaya pendidikan di Indonesia yang membuat semakin sulitnya akses rakyat untuk mengecap pendidikan. Ditambah lagi pendidikan yang tidak ilmiah, demokratis dan mengabdi pada rakyat, membuat sektor mahasiswa semakin diasingkan dari kehidupan objektif rakyat Indonesia. Sehingga tujuan berdirinya organisasi FMN ini yaitu untuk penyampaian aspirasi mahasiswa dalam bentuk kepedulian terhadap pendidikan anak bangsa terutama pada biaya pendidikan yang mahal dan tidak seimbang antara kualitas dan kuantitas sehingga dari

17

(file:///C:/Users/ACER/Documents/sejarah.singkat.front.mahasiswa.nasional.fro nt.mahasiswa.nasiona.jambi.ht) diakses pada 2 November 2016

(11)

gerakan organisasi FMN ini sering melakukan aksi atas protes mahalnya uang kuliah yang dibuat oleh pihak kampus terutama di USU adanya UKT.

“Fungsi dari organisasi FMN itu ya sesuai dengan

landasan pemikirannya Nasionalisme paham

kebangsaan artinya penyampaian aspirasi mahasiswa

ditandai peduli dengan anak bangsa untuk

memperoleh pendidikan yang layak dan seimbang, ya pengurus FMN lebih menekankan pada biaya uang kuliah, contohnya aksi tuntutan UKT ada tu dilakukan di sumber ditulis di spanduk dan mereka orasi disana.” (Wawancara dengan Indra Rangkut).

2.2.5 Sejarah Organisasi GMKI

Organisasi kepemudaan yang berciri Kristen mulai terbentuk sekitar tahun 1915 di Surabaya, dengan nama Jong India. Organisasi ini dimulai terutama oleh mahasiswa Nederlandsch-Indische artsen School (NIAS). Keanggotaan organisasi ini terbuka bagi mereka yang non Kristen. Sikap ini terus dipertahankan sampai beralih menjadi CSV op Java afdeeling Surabaya. Program organisasi ini meliputi perkemahan, kelompok diskusi, PA sehingga memberi kesempatan kepada anggotanya melengkapi diri mereka dalam bidang Gereja dan masyarakat. Selain di Surabaya di tempat-tempat lain di Indonesia, juga bermunculan berbagai organisasi kepemudaan Kristen, dengan ciri sendiri-sendiri, dan belum ada pelayanan khusus yang diberikan kepada mereka.

Baru pada tahun 1923, Van Doorn seorang ahli kehutanan, yang juga aktifis NCSV bersama seorang mahasiswa kedokteran, yakni Johanes Leimena, melalui pelayanannya terhadap mahasiswa Kristen di Indonesia. Pelayanan ini

(12)

berkembang dalam bentuk kelompok-kelompok kecil dengan kegiatan :Persekutuan doa, Penelaan Alkitab, diskusi bersama tentang berbagai masalah. Dari kegiatan inilah, maka pada Tahun 1924 terbentuklah cabang CSV yang pertama yaitu Batavia CSV.

Pada tanggal 18 – 19 Februari 1926 di Bandung, diadakan Konferensi Pemuda Kristen. Konferensi ini diikuti oleh Johanes Leimena dan merupakan Konferensi pemuda se Indonesia yang pertama. Konferensi ini melahirkan beberapa keputusan penting yakni : 1). Agar setiap tahun diadakan kenferensi yang serupa, dan 2). Ditetapkan pusat kegiatan pemuda di jalan Kebun Sirih 44 yang menjadi markas dari batavia CSV.

Dalam konferensi tanggal 28 Desember 1932, di Kaliurang yang dihadiri oleh CSV Surabaya dan CSV Jakarta, serta beberapa mahasiswa Bandung, melahirkan pernyataan untuk membentuk CSV op Java, sebagai Ketua Umum pertama, terpilih Dr. Johanes Leimena, Sekretaris Dr. Van Doorn dan Bendahara Tan Tjoan Soei. Anggotanya pada waktu itu sekitar 90 orang (30 orang di Jakarta). Walaupun kecil, namun CSV op Java berhasil meletakkan dasar-dasar pembinaan mahasiswa yang kemudian dilanjutkan oleh GMKI. Aspek pertama adalah kerja sama antar GMKI-GMK Asia, dan aspek kedua yang lebih penting adalah semangat persatuan Nasional.

Pada masa pendudukan Jepang, ada larangan bagi organisasi-organisasi untuk melakukan kegiatannya, khususnya organisasi yang dibentuk pada zaman Hindia Belanda. Larangan ini berlaku juga untuk CSV op Java, sehingga praktis

(13)

sejak tahun 1942, secara organisatoris CSV op Java telah berhenti. Namun demikian pertemuan secara diam-diam antara sejumlah anggota masih dilakukan. Setelah proklamasi kemerdekaan RI, pada akhir 1945 para mahasiswa hukum, kedokteran dan teologia yang berkumpul di jalan Pegangsaan Timur (STT Jakarta) membentuk perhimpunan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKI), dan Dr. J. Leimena tetap terpilih sebagai ketua umum. Kegiatan-kegiatan PMKI ini juga sebenarnya tidak jauh berbeda dengan CSV op Java.

Pada masa tersebut, suasana revolusi sangat mewarnai perkembangan PMKI. Hal ini disebabkan anggota PMKI sebagian besar adalah mahasiswa yang memihak pada perjuangan kemerdekaan dan ini merupakan warisan dari para pemimpin CSV op Java yang juga memihak pada solidaritas kebangsaan Indonesia. Tetapi tidak lama setelah PMKI terbentuk, muncul pula suatu organisasi baru dengan menggunakan nama CSV. Cabang-cabangnya juga terdapat di Bandung, Bogor dan Surabaya. Pada hakekatnya, pembentukan CSV baru pada awal tahun 1946 tidak dimaksudkan sebagai organisasi tandingan PMKI, bahkan pembentukannya direstui oleh pimpinan PMKI. Tetapi ada kesepakatan bahwa masing-masing organisasi tidak akan saling menyaingi dalam merekrut anggota. Pada akhirnya suasana permusuhan antara Indonesia dan Belanda menjalar juga ke organisasi pemuda ini. Sikap PMKI pada waktu itu adalah mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para anggota CSV memandang perjuangan itu hanya dari sisi negatifnya saja.

Pada tanggal 8 – 10 Maret 1947, diadakan konferensi mahasiswa Indonesia di Malang. Konferensi ini menghasilkan wadah federasi dari organisasi-organisasi

(14)

ekstra universiter. Wadah yang dibentuk ini bernama Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI). Empat organisasi lokal dan tiga buah organisasi yang berciri agama dan berluang lingkup nasional membentuk organisasi ini diantaranya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), PMKI, PMKH (Perhimpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan) Bogor, PMD (Perhimpunan Mahasiswa Djakarta), PMJ (Perhimpunan Mahasiswa yogjakarta) dan HMM (Masyarakat Mahasiswa Malang).18

Tahun 1947, berlangsung KMB di Negeri Belanda. Salah satu keputusan yang penting dari KMB ini adalah mengakhiri pertikaian antara Indonesia dan Belanda dan segera dibentuk negara Indonesia Serikat berarti pertentangan antara CSV-baru dan PMKI juga perlu diselesaikan. Melalui pembicaraan para tokoh masing-masing organiasasi. Pada tanggal 9 Februari 1950 bertempat di kediaman Leimena, mereka sepakat untuk mengadakan pertemuan dan nama yang dipilih untuk organisasi baru ini adalah Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan akhirnya masuk dan berkembang di FISIP USU GMKI yang baru muncul sejak tahun 1998-an yang melahirkan UKMK(Unit Keegiatan Mahasiswa Kristen) FISIP USU.

2.3 Sejarah Singkat organisasi Intra Kampus

Organisasi Kedua yaitu organisasi Intra Fakultas. Organisasi yang pertama kali ada yaitu Senat Mahasiswa adalah organisasi mahasiswa yang

18

file:///C:/Users/ACER/Documents/SKRIPSI.DEVI/GMKI.FISIP.USU.htm di akses pada 10 oktober-2016 pukul 13.00

(15)

dibentuk pada saat pemberlakuan kebijakan NKK/BKK pada tahun 1978. Sedangkan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU terbentuknya senat mahasiswa pada tahun 1980 dan posisinya di bawah pihak dekanat Fakultas yang masih terikat dengan peraturan pemerintah yang meniadakan berbagai bentuk kegiatan yang dibuat di tingkat fakultas . Waktu berdirinya Senat mahasiswa saat itu di FISIP USU Tahun 1982 ditingkat jurusan Keilmuan sudah terbentuk ikatan mahasiswa jurusan sehingga senat mahasiswa dapat berkordinasi dan bekerjasama dengan organisasi Ektra Kampus yaitu HMI, GMNI, GMKI yang muncul keberadaannya di FISIP USU yaitu tahun 1990 dengan tujuan untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan yang akan dibuat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik namun masih bersifat mengikat dan aturannya masih bergantung dengan Pemerintahan Orde Baru. Namun seiring berjalannya waktu terjadi pergantian presiden yaitu peralihan dari orde baru ke era reformasi organisasi senat mahasiswa berganti nama dengan Dewan Independen Mahasiswa (DIMA) yang muncul pada tahun 1998 karena organisasi ini tidak terikat lagi dengan pihak lain, sebab Dewan Independen Mahasiswa ini muncul karena Imbas dari reformasi yang saat itu membuka celah masuknya organisasi KAMMI di FISIP USU tahun 1998. Tidak lama kemudian satu tahun jaraknya ternyata Dewan Independen Mahasiswa dibubarkan karena USU saat itu membuat kebijakan untuk mengganti nama organisasi Dewan Independen Mahasiswa karena ini tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan memasuki tahun 1999 Dewan Independen Mahasiswa berganti nama menjadi PEMA yang disingkat dengan Pemerintahan Mahasiswa berdiri tahun 1999 dan membentuk dan memilih Gubernur yaitu

(16)

Abanda Nazir Salim dan wakil gubernur yaitu Abanda Arif Wijaya sebagai pengurus inti pertama PEMA FISIP USU. Organisasi PEMA FISIP USU berkedudukan di tingkat Fakultas sebagai pemegang kekuasaan eksekusif tertinggi di organisasi mahasiswa FISIP. Fungsi PEMA yaitu untuk menjabarkan dan melaksanakan Garis Besar Program Kerja Organisasi Fakultas (GBPKOF), dan sebagai pemegang kekuasaan eksekutif untuk menjabarkan serta melaksanakankegiatan mahasiswa di tingkat Fakultas. Kepengurusan PEMA terdiri dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Ketua Bidang serta anggota bidang.

2.3.1 Sejarah Himpunan Mahasiswa Jurusan

Sebelum terbentuknya PEMA FISIP USU, Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan berdasarkan Ikatan sudah ada yaitu Ikatan Mahasiswa Departemen Administrasi Negara (IMDIAN) Tahun 1980, Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial (IMIKS) ada, Ikatan Mahasiswa Sosiologi (IMASI) serta Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMAJINASI) yang keberadaannya di Fakultas Pengembangan Masyarakat, sedangkan Ikatan Dongan Sahutuba (INSAN) dengan program studi Antropologi sudah ada sejak 1982 sebelumnya berada di Fakultas Sastra USU beralih ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Adapun Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Politik (IMADIP) sudah ada sejak tahun 1991 dan Ikatan Mahasiswa Program studi Perpajakan (IMPROSAJA) terbentuk sejak tahun 1995 dan terakhir yaitu Ikatan Mahasiswa Departemen (IMPRODIAS) baru terbentuk tahun 1999 bersamaan dengan keberadaan PEMA FISIP USU. sehingga dapat dikatakan bahwa sebelum terbentuknya PEMA di

(17)

FISIP USU Himpunan Mahasiswa Jurusan yang bersifat Ikatan sudah terbentuk sejak awal.

PEMA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam menjalani perannya di dunia kampus FISIP USU memperbolehkan mahasiswa untuk membentuk unit kegiatan mahasiswa di tingkat Fakultas yang disebut dengan Unit Kegiatan Mahasiswa atau yang biasa di sebut dengan UKM.

Organisasi lain dibawah naungan PEMA dalam bentuk Unit Kegiatan yaitu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Dengan adanya Unit Kegiatan Mahasiswa ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada setiap mahasiswa, karena UKM adalah wadah aktivis kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada didalmnya. Unit kegiatan mahasiswa terdiri dari tiga kelompok minat: Unit kegiatan olahraga, unit kegiatan keilmuan/ kesenian dan unit khusus yaitu pers mahasiswa, kerohanian, pramuka dan sebagainya).19 Para aktivis mahasiswa yang membentuk unit kegiatan mahasiswa ini berasal dari kader-kader mahasiswa organisasi ekternal kampus yaitu HMI, GMNI, GMKI, KAMMI dan juga berasal dari Himpunan mahasiswa jurusan yang ada di Fakultas.

2.3.2 Sejarah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di FISIP USU

Pada tahun 1999 PEMA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik melihat kegiatan mahasiswa Islam di Musholla FISIP USU tidak terkordinir dengan baik.

19

http://id. Wikipedia. Org>wiki> organisasi mahasiswa.com diakses pada 01 Oktober-2016

(18)

artinya dari berbagai organisasi Islam membuat kajian sendiri-sendiri tanpa adanya persetujuan dari Dekan Fakultas. Saat itu di Musholla FISIP USU yang membuat kegiatan Islam yaitu Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FISIP dan Hizbut Tahrir Indonesia USU tanpa adanya wadah yang independen menanggu jawabkan setiap kegiatan organisasi ektra kampus tersebut sehingga terpikirlah oleh pengurus PEMA saat itu untuk mengkordinir kegiatan keislaman dengan membuat suatu Unit kegiatan Mahasiswa yang berbasis Islam yaitu UKMI dan ditambah dengan nama As-Siyasah yang artinya Politik karena keberadaannya di FISIP USU. UKMI As-Siyasah FISIP USU sudah ada sejak tahun 1999 namun masih berupa ide-ide dan sistem yang belum memiliki bangunan yang jelas atau masih bersifat abstrak. Selain UKMI As-Siyasah juga menyusul organisasi Intra FISIP dalam pengembangan bakat di bidang keolahragaan yaitu KAMPAK (Kesatuan Sepak Bola) muncul tahun 2001 berbarengan juga dengan Badminton, Voli. Sementara UKM Komika dan Fotografi sudah ada sejak 1980 sebelum keberadaannya di FISIP USU. UKM yang bersifat keilmuan adalah Riset Sosiologi juga sudah ada sekitar tahun 1980-an yang sudah cukup lama dan merupakan Organisasi Mahasiswa tingkat FISIP USU yang berasal dari Intra Kampus.

2.3.3 Sejarah singkat organisasi UKMI As-Siyasah FISIP USU

Pada awalnya di FISIP sudah adanya fasilitas berupa Mushollah yang bernama As-Siyasah, karena belum adanya yang membersihkan Musholla saat itu, dibentuklah BKM (Badan Kenaziran Mushollah ) dimana nantinya bisa menjaga

(19)

keamanan dan kebersihan Musholla FISIP USU yang ada tahun 1998. Memasuki kepemimpinan Dekan Drs. Subhilhar, MA didampingi Prof. Drs. Hamdani Harahap selaku Pembantu Dekan III FISIP USU mengusulkan untuk membuat UKM dimana nantinya hanya ada dan boleh satu UKM saja yang membuat kegiatan dan menjadi wadah ekpresi mahasiswa Islam untuk mengadakan kegiatan berbasis agama Islam seperti diantaranya yaitu Perayaan Tahun baru Islam yaitu 1 Muharram, Hari Maulid Nabi Muhammad Saw, Hari Isra‟ Mi‟raj Pada tahun 1999 UKMI As-Siyasah diresmikan oleh abanda Nazir sebagai Gubernur pertama FISIP USU.Selanjutnya diresmikannya UKMI As-Siyasah sebagai Unit kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat dengan berbasis Islam dan kajian-kajian seputar dunia Islam, maka dari berbagai organisasi ektra kampus terutama Himpunan Mahasiswa Islam FISIP USU, Hizbut Tahrir Indonesia USU dan Rohis Himpunan Mahasiswa Jurusan menjadikan UKMI sebagai wadah untuk membuat kegiatan seputar Islam dan menghidupkan perayaan hari besar Islam sebagai pelopor utama UKMI AS-SIYASAH FISIP USU saat itu pernah menjadi Ketua Umum HMI FISIP USU yaitu Abanda Salman Al-farizi20. Abanda Surya Utama, Syaiful Haris, Salman Al-fariz dan lain-lain menggerakkan massa dari kawan-kawan HMI FISIP USU untuk membuat kegiatan dan kajian Islam berbasis kontemporer, sehingga keberadaan UKMI As-Siyasah FISIP USU tidak terlepas dari penggerak utamanya organisasi ekternal berupa HMI FISIP USU dan membuat rapat dilakukan di mesjid dan sesekali di bawah pohon rindang FISIP. Latar belakang

20

(20)

berdirinya UKMI As-Siyasah FISIP USU ini berawal dari kepedulian PEMA yang melihat tidak terkordinirnya kegiatan mahasiswa yang berbasis Islam sementara kegiatan mahasiswa berbasis Kristen tertata rapi dan semakin berkembang baik. Selain itu juga mahasiswa Islam saat itu tidak memiliki wadah untuk menyalurkan bakat yang dimilikinya yang berbasis agama Islam yang resmi di akui oleh pihak Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UKMI juga berdiri diatas kerjasama dengan Rohis dari Himpunan Mahasiswa Jurusan yang ada di FISIP USU, sehingga mempermudah UKMI dalam regenerasi pengurus UKMI selanjutnya.

(21)

A. Organisasi yang berada di FISIP USU

1. Organisasi Ekstra yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik TABEL 1

Organisasi Ekstra yang ada di FISIP USU

Sumber: Skripsi Desi Arinda Siregar, 2008

No Nama Organisasi Landasan/ Dasar

organisasi 1 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

(GMKI) Komisariat FISIP USU

Kristen

2 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FISIP USU

Islam

3 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat FISIP USU

Marhaen

4 Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat USU

Islam

5 Front Mahasiswa Nasional Komisariat USU

(22)

2. Organisasi Intra yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik TABEL 2

Himpunan Mahasiswa Jurusan FISIP USU

Sumber: Skripsi Desi Arinda Siregar 2008

No Nama Program Studi Nama Organisasi Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD)

1. Ilmu Kesejahteraan Sosial Ikatan Mahasiswa lmu Kesejahteraan Sosial (IMIKS)

2. Antropologi Sosial Ikatan Dongan Sahutuba Antropologi (INSAN)

3. Ilmu Komunikasi Ikatan Majasiswa Jurusan Komunikasi (IMAJINASI)

4. Ilmu Politik Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Politik (IMADIP)

5. Sosiologi Ikatan Mahasiswa Sosiologi (IMASI)

6. Ilmu Administrasi Negara Ikatan Mahasiswa Departemen Ilmu Administrasi Negara (IMDIAN)

7. Administrasi Bisnis Ikatan Mahasiswa Program Studi Bisnis (IMPRODIAS)

8. Administrasi Perpajakan Ikatan Mahasiswa Program Studi Perpajakan (IMPROSAJA)

(23)

3. Nama organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa

TABEL 3

Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa di FISIP USU

No Nama Organisasi / Unit Kegiatan Mahasiswa

Spesifikasi Minat dan Bakat

1 Bola Sepak Bola Kaki

2 Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Kerohanian Islam

3 Fish Club Bahasa Inggris

4 Kelompok Mahasiswa Kristen Kerohanian Kristen 5 Kelompok Riset Sosiologi Penelitian

6 Badminton Bulu Tangkis

7 Komika Musik dan Seni

8 New Magazine Jurnalis

9 Riset Club Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Opini Audit (X1) dan Reputasi Auditor (X2) terhadap Voluntary Auditor Switching (Y) (Studi Pada Perusahaan Real Estate dan

[r]

Kualitas hidup klien terapi metadon di PTRM Sandat RSUP Sanglah secara umum menunjukkan kategori kualitas hidup sedang dan baik dengan jumlah yang tidak jauh berbeda, dan

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan disertai adanya potensi profit taking seiring posisi indeks yang mulai jenuh, walau demikian

Penelitian ini dilakukan di SDN Centre Mangalli pada bulan Februari 2014-Agustus 2014 dengan melakukan observasi partisipan dalam bentuk partisipasi moderat

Selama berlangsungnya proses pembelajaran, observasi dilaksanakan secara kolaborasi oleh pengamat, yakni rekan guru yang sama mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia

Adapun ilmu yang berkaitan dengan matan akan membantu kita dalam mengetahui apakah informasi yang terkandung didalamnya berasal dari Nabi atau tidak?. Bagaimana penjelasan ilmu

Kata seperti turis di dalam lagu ini juga digunakan untuk menyindir orang yang dimaksud secara halus.Aku di dalam lagu ini juga merasa bingung melihat orang yangada