• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

67

Menurut (Sugiyono, 2012), objek penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang. Objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah komitmen pimpinan, kompetensi aparatur desa dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pada desa di kabupaten garut. Populasi desa yang terdapat di Kabupaten Garut, berasal dari 41 (empat puluh dua) kecamatan dengan jumlah sebanyak 421 desa. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan desember tahun 2016 sampai dengan bulan maret 2017.

3.2 Metode Penelitian

Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu penelitian ilmiah. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan serta kualitas dari suatu penelitian ilmiah. Dengan menyusun suatu desain penelitian, peneliti pada dasarnya membuat arahan tentang berbagai hal yang harus dilakukan dalam upaya melakukan suatu penelitian ilmiah, menurut (Efferin, Darmadji, & Tan, 2009).

Menurut konsep (Sugiyono, 2012), bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

(2)

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2012).

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Pada studi analisis, ditujukan untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan inerprestasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan yang terjadi.

Sedangkan metode survey menurut (Sugiyono, 2012), adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang mepengaruhi akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Faktor-faktor tersebut adalah komitmen pimpinan, kompetensi aparatur desa. Selanjutnya peneliti mengadakan pengujian hipotesis dan menganalisis secara statistik untuk mengambil keputusan.

(3)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Perolehan hasil penelitian yang sesuai dengan harapan, maka dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini dengan menggunakan pengumpulan data sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan (Field Reaseach)

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang berfungsi untuk menjawab masalah penelitian. Untuk memperoleh data, penulis mengumpulkan data melalui kuesioner yang langsung disebarkan kepada responden di setiap Desa di Kabupaten Garut.

Jenis data yang digunakan adalah data frimer, yang dilakukan dengan pernyataan tertulis dalam bentuk kuesioner kepada para responden. Pernyataan disertai dengan pilihan jawaban yang disusun berdasarkan format skala semantik diferensial, dengan skala 1 sampai 5 yang menunjukkan tingkat keyakinan responden dari sangat tidak yakin sampai dengan sangat yakin.

Tidak Pernah 1 2 3 4 5 Selalu

Responden adalah sekretaris desa untuk menjawab pertanyaan komitmen pimpinan dan kompetensi aparatur, akuntabilitas pengelolaan keuangan desa terutama sekretaris desa dikarenakan kapasitas sebagai pimpinan yang membawahi kepala urusan dan bendahara dan sebagai Koordinator Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa.

(4)

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam tahapan ini, penulis melakukan telaah pustaka, eksplorasi dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti buku-buku, jurnal, majalah dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan jenis data sekunder.

3.3.1 Unit Analisis, Populasi dan Sampel 3.3.1.1 Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan terkecil dari objek penelitian, yang didinginkan oleh peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data (Efferin, Darmadji, & Tan, 2009). Unit analisis dalam penelitian ini adalah desa di Kabupaten Garut.

3.3.1.2 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah desa di Kabupaten Garut.

3.3.1.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012).

(5)

Jumlah populasi sebanyak 421, maka ukuran sampel dengan menggunakan rumus Slovin dan toleransi (c) yang digunakan adalah 10% (0,10), maka jumlah sampel minimum yang dibutuhkan adalah 81 pemerintahan desa.

Rumus Slovin : n = N 1 + N (e)2 Keterangan : n : jumlah sampel N : jumlah populasi

e : persentase ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolelir 3.3.2 Operasionalisasi Konsep/Variabel

Variabel menurut (Sekaran, 2014), adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.

Empat jenis variabel yang dibahas dalam (Sekaran, 2014), yaitu:

1. Variabel terikat (dependent variabel atau variabel endogen, disebut juga variabel kriteria-criterion variabel);

2. Variabel bebas (independent variabel atau variabel eksogen, disebut juga prediktor-predictor variabel);

3. Variabel moderator (moderating variabel); 4. Variabel antara (intervening variabel).

(6)

Sejalan dengan yang dikemukakan di atas, dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yang akan diteliti, yaitu :

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Bebas (Independent Variable) menurut (Sekaran, 2014), adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (variabel bebas), baik secara positif atau negatif. Jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat. Pada penelitian ini, variabel bebas dilambangkan dengan X1 : Komitmen Pimpinan; X2 : Kompetensi Aparatur

Desa.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat menurut (Sekaran, 2014), terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Melalui analisis terhadap variabel terikat (yaitu, menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Variabel ini dilambangkan dengan Y : Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa.

Variabel yang telah disebutkan di atas didukung sepenuhnya oleh indikator yang mempengaruhinya, dimana indikator ini berfungsi sebagai petunjuk apakah variabel tersebut berhadil atau tidak. Pengukuran atas indikator komitmen pimpinan, kompetensi aparatur desa dan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dengan teknik semantik diferensial.

(7)

Adapun operasionalisasi variabel untuk melakukan penelitian ini seperti tabel dibawah ini :

Tabel: 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Komitmen Pimpinan (Sudarmanto; Spencer & Spencer, 2014) 1. Usaha aktif 1. Menyesuaikan diri

2. Menghormati norma organisasi Ordinal 1 2,3 2. Menunjukkan model atau perilaku anggota

organisasi yang baik

1. Menunjukkan kesetiaan 2. Membantu rekan kerja 3. Menghormati keinginan 4. Menghormati harapan Ordinal 4,5 6,7 8 9,10 3. Menyatakan berkomitmen

1. Memahami tujuan dan misi organisasi

2. Menyatukan kegiatan demi kebutuhan organisasi 3. Kebutuhan kerjasama Ordinal 11,12 13 14 4. Melakukan pengorbanan diri untuk kepentingan

profesional

1. Mendukung profesionalisme di atas

kepentingan pribadi Ordinal

15,16

5. Membuat keputusan yang tidak populer 1. Keputusan demi kepentingan

organisasi

2. Keputusan demi manfaat organisasi

Ordinal 17,18 19 6. Mengorbankan unit kerjanya sendiri untuk organisasi

1. Berkorban untuk kebaikan jangka panjang organisasi

(8)

Variabel Dimensi Indikator Skala Item Kompetensi Aparatur Desa (Sudarmanto; Garvin, 2014)

1. Penyelesaian masalah yang sistematis 1. Mengurai permasalahan 2. Menganalisa akar masalah 3. Membuat alternatif pemecahan

logis

Ordinal 1 2 3 2. Bereksperimen dengan pendekatan atau cara baru

1. Menghasilkan ide baru tentang proses kerja

2. Menghasilkan ide baru tentang mekanisme kerja

Ordinal 4 5 3. Belajar dengan pengalaman dirinya dan sejarah masa

lalu

1. Memahami masalah secara bersama

2. Melihat gambaran garis besar 3. Identifikasi pa masalah

4. Mengidentifikasi kunci masalah komplek

Ordinal 6 7 8 9 4. Belajar dari pengalaman dan praktik terbaik dari

orang atau lembaga lain

1. Memperbaiki hasil kerja 2. Menemukan kesempatan baru

Ordinal 10 11 5. Tranfer atau penyampaian pengetahuan secara cepat

dan efesien ke seluruh bagian organisasi 1. Melakukan diskusi

2. Melakukan Simulasi Kerja 3. Tim kerja 4. Briefing 5. Refleksi pengalaman Ordinal 12 13 14 15 16 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa (Mardiasmo; Kohler, 2010) 1. Dollar Accountability 1. Pengungkapan Pendapatan 2. Pengungkapan Belanja 3. Pengungkapan Suber-Sumber Aktiva 4. Pengungkapan Penggunaannya Ordinal 1,2,3,4 5,6,7,8,9 10 11,12,13, 14,15,16 2. Operation accountability 1. Pertanggungjawaban administrasi penggunaan semua sumber daya secara efesien

2. Pertanggungjawaban administrasi penggunaan semua sumber daya secara efektif

Ordinal

17,18,19

(9)

rx2x1

pyx2 pyx1

Pyx2x 1

Berdasarkan paparan yang telah diuraikan sebelumnya, maka untuk penjelasan secara sederhana variabel-variabel yang diteiliti digambarkan pada model penelitian berikut:

Gambar 3.1 Model Penelitian

Variabel penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1. X1 : Komitmen pimpinan sebagai varibel bebas 2. X2 : Kompetensi aparatur sebagai variabel bebas

3. Y : Akuntabilitas pengelolaan keuangan desa sebagai variabel terikat

3.3.2.1 Pengujian Kualitas Data

Permasalahan utama yang dihadapi oleh peneliti ketika memilih kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data adalah keabsahan data yang diperoleh dari responden, karena jawaban responden merupakan hal yang sangat penting. Sehingga diperlukan upaya untuk menguji keabsahan data yang dikumpulkan yaitu mealalui uji validitas data dan reliabilitas data.

1. Uji Validitas (Test of Validity)

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Suatu pernyataan dianggap valid jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diukur. Validitas terkait erat dengan ketepatan hasil pengukuran suatu alat ukur.

X1

X2

(10)

Ada dua langkah yang dapat ditempuh untuk memperoleh alat ukur yang valid, yaitu pertama adalah dengan menentukan construct item-item berdasarkan konsep operasionalisasi variabel beserta indikator-indikatornya sehingga diperoleh alat ukur untuk memiliki kesesuaian dengan teori. Langkah kedua adalah dengan analisis uji validitas dengan teknik korelasi melalui koefisien korelasi Product-Moment dari Pearson.

r hitung = n∑ XiY1 – (∑Xi)(∑Yi)

√ (n∑Xi2 – (∑Xi2)(n∑Yi – (∑Yi)2 } Keterangan :

r hitung = Koefisien Korelasi

Xi = jumlah skor item

Yi = jumlah skor total (seluruh item)

n = jumlah responden

Kriteri pengujian yang digunakan adalah : jika r hitung ≥ r tabel , maka dikatakan

valid dan jika r hitung ˂ r tabel , maka dikatakan tidak valid.

Apabila nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut lebih besar ari r

tabel , maka berarti terdapat korelasi yang nyata antara kedua variabel, sehingga

dapat diikatakan alat pengukur yang dipergunakan tersebut valid untuk mengukur variabel bebas.

2. Uji Reliabilitas (Test of Reliability)

Reliabilitas menunjukkan pada suatu definisi bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data selain itu datanya juga harus dipercaya dan diandalkan.

(11)

Realibilitas dengan kata lain menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrumen terhadap objek tertentu menunjukkan adanya ketetapan jika dilakukan beberapa kali pengukuran. Untuk mengetahui konsep kesetaraan untuk tiap butir pernyataan (yang sebanyak N butir pernyataan atau soal ) dalam reliabilitas maka dalam penelitian digunkan rumus Alpha Cronbach. Jika nilai Alpha Cronbach ˃ 0,70 artinya variabel dinyatakan reliabel dimana butir pernyataan dalam kuesioner dapat diterima.

3.3.3 Teknik Analisis data 3.3.3.1 Uji Asumsi Data

Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas variabel terikat tidak bias. Asumsi-asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini meliputi :

1. Uji Normalitas Data, dilakukan untuk mengetahui apakah residual data dari model regresi linier memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apaka dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Analisis data berdistribusi normal untuk menghindari bias dalam analisis data. Grafik normal menunjukkan penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

(12)

2. Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. Uji regresi yang baik biasanya akan menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas. Jika antar varibel bebas menunjukkan adanya korelasi yang cukup tinggi (di atas 0,90) maka hal tersebut mengindikasikan adanya multikolinieritas.

Multikolinieritas dapat di lihat dari VIF, jika VIF ˂ 10 maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah variance dari residual data satu observasi ke observasi lainnya berbeda ataukah tetap.

Jika asumsi modal terpenuhi, penaksir kuadrat terkecil dari koefisien regresi adalah linear, tidak bias dan mempunyai varians minimum atau bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Dalam penelitian ini mengingat formasi data berbentuk cross-sectional atau antar subjek dan bukannya antar waktu (time-series), maka uji autokorelasi tidak di lakukan.

3.3.3.2 Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka tahap berikutnya adalah rancangan untuk analisis data. Menurut (Sugiyono, 2012), analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber terkumpul menggunakan statistik.

(13)

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression).

Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut: Y= ɑ +b1X1+b2X2+...+ɛ

Y= Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan desa

ɑ

= Kontanta

b1b2, ....: Koefisien Regresi X1= Komitmen Pimpinan X2= Kompetensi Aparatur Desa

ɛ

= Standar Error

3.3.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1. Uji Statistik t (t-test)

Uji parsial (Uji t) dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel devenden. Pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui apakah hipotesis diterima, dengan rumusan Hipotesis Nol.

H0 : variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel defenden. Tingkat signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah 5% dengan derajat kebebasan df = n-k-l, untuk menentukan nilai t tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan H0.

(14)

Dengan nilai sebesar 5% cukup untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan nilai yang umum digunakan di dalam suatu penelitian.

Mencari nilai t hitung bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan :

Jika t hitung > t tabel dan t hitung < -t tabel, maka H0 di tolak Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka H0 di terima

Pengujian hubungan signifikan atau tidak dilakukan dengan membandingkan tingkat (Sig t) masing-masing variabel independen dengan nilai yang ditetapkan peneliti.

2. Uji Simultan (F-test)

Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk menguji apabila variabel independen secara simultan mempunyai pangaruh atau tidak berpengaruh dengan variabel dependen. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis null (H0) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan sebaliknya.

Menentukan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis yaitu dengan membandingka F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

(15)

H0 : Seluruh variabel independen secara simultan tidak berpengaruh dengan variabel dependen.

Ha : Seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh dengan variabel dependen.

b. Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikan yang diambil untuk penelitian ini adalah 5 % dengan derajat kebebasan df= n - k – l, untuk menentukan nilai F tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan H0.

Dengan nilai sebesar 5% cukup untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan di dalam suatu penelitian.

Mencari nilai F hitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang diteliti memiliki pengaruh atau tidak. Seluruh analisis, proses pengolahan data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi. 20.

3.3.4.1 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal penelitian

No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Survey Lapangan 2. Pembuatan UP 3. Seminar UP 4. Perbaikan UP 5. Pembuatan Tesis 6. Ujian Tesis 7. Perbaikan Tesis

Gambar

Gambar 3.1   Model Penelitian
tabel  , maka berarti terdapat  korelasi yang nyata antara kedua variabel, sehingga  dapat  diikatakan  alat  pengukur  yang  dipergunakan  tersebut  valid  untuk  mengukur variabel bebas
Tabel 3.2   Jadwal penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2005:11) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa

Menurut Sugiyono (2011:35) metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dan verifikatif. 53) penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel

Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel bebas atau mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa menghubungkan

Sesuai dengan Sugiyono (2005: 11) ”Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri

Menurut Sugiyono (2008:11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih.. ( independent ) tanpa

Sugiyono 2005 :11 “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan,