• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN TRAVEL GUIDEBOOK DAN BROSUR PARIWISATA SUMENEP DENGAN KONSEP SEGAR MURNI, MENENANGKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN TRAVEL GUIDEBOOK DAN BROSUR PARIWISATA SUMENEP DENGAN KONSEP SEGAR MURNI, MENENANGKAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN TRAVEL GUIDEBOOK DAN BROSUR

PARIWISATA SUMENEP DENGAN KONSEP SEGAR

MURNI, MENENANGKAN

Sapta Poetri D. D

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147

ABSTRAK

Dalam perjalanan wisata menuju tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya oleh target segmen, tentu dibutuhkan travel guidebook untuk menunjukkan dan menginformasikan mengenai letak dan deskribsi objek wisata. Travel Guidebook ( TGB ) juga mendukung media brosur, dengan semakin bertambahnya pengetahuan target segemen mengenai apa yang ditawarkan maka akan semakin mudah baginya untuk memutuskan pembelian.

ABSTRACT

In travel to places that had never previously visited by the target segment, would travel guidebook needed to show and inform about the location and tourist attraction describtion. Travel Guidebook (TGB) also supports the media brochures, with the increasing knowledge about what the target segment offered the more easy for them to decide the purchase.

KEYWORD

Travel Guidebook, Panduan Wisata, Brochure, Brosur, Pariwisata Sumenep

PENDAHULUAN

Travel guidebook adalah pelengkap dari adanya Brosur dimana penjelasan dan pemberian informasi lebih jelas dan deskribtif. Pemilihan media Brosur dan Travel

(2)

Guidebook adalah dengan mempertimbangkan produk/jasa yang ditawarkan yaitu sebuah penawaran tujuan/destinasi pariwisata.

Brosur adalah bagian dari Advertising, yaitu di dalam jenis Advertising Below the Line. Pemilihan media Brosur berdasarkan pertimbangan sisi kelebihan dan kekurangan sebuah media. Media Brosur memiliki keunggulan jangkauan yang dapat diatur dan terpantau, serta media brosur dapat memuat informasi yang lebih lengkap daripada media-media lainnya.

Traveler atau wisatawan dalam perjalanan menuju tempat wisata yang belum pernah dikunjungi dan belum banyak diketahui membutuhkan peta dan sebuah panduan wisata, hal ini sesuai dengan hasil depth interview kepada 5 orang, yang memiliki kegemaran travelling keluar kota mengunjungi objek wisata alam, yaitu mereka menyebutkan bahwa setidaknya mereka memiliki informasi akomodasi dan letaknya, lebih baik lagi apabila memiliki buku panduan perjalanan.

Permintaan juga datang dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Sumenep . Bapak Nasir, mengenai peta perjalanan dan buku panduan wisata, beliau menyadari bahwa jika hanya brosur maka kurang cukup, apabila seseorang memegang informasi yang lengkap mengenai objek wisata Sumenep maka seseorang itu akan lebih mudah untuk memutuskan pergi berwisata ke Sumenep.

Brosur yang presentatif dan menarik, buku panduan wisata yang informatif dan peta merupakan sebuah perlengkapan (toolkit) dalam berwisata ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Tanpa adanya toolkit ini, traveler akan kesulitan meraih dan mendapatkan apa yang ditawarkan oleh Sumenep. Karena secara geografis, Sumenep merupakan tempat yang sangat jarang dikunjungi masyarakat luar Madura, serta minimnya fasilitas penunjuk arah di Madura dan Sumenep.

Tujuan dari perancangan ini adalah Memberikan informasi yang mendalam mengenai pariwisata Sumenep dan Meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata alam ke Sumenep

Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah: “Bagaimana merancang Travel Guidebook dan Brosur sebagai media promosi pariwisata Kabupaten Sumenep ?

METODOLOGI

Perancangan Travel Guidebook dan Brosur Pariwisata Kabupaten Sumenep, Travel Guidebook adalah sebuah panduan wisata berupa buku yang mudah

(3)

dibawa ketika bepergian atau berwisata, brosur adalah media advertising below the line berupa print media dimana memiliki keunggulan dapat memuat berbagai macam informasi dan secar a distribusi dapat dikendalikan. Pariwisata Kabupaten Sumenep adalah objek-objek wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Sumenep yaitu meliputi objek wisata alam, budaya dan minat khusus.

Metode penelitian yang digunakan dapat dijelaskan dalam skema berikut

Gambar 3.1 Metode Penelitian

Peneliti menggunakan dua jenis metode, yaitu metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, setiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan. Metode kualitatif cocok digunakan untuk meneliti dimana permasalahan belum jelas, sehingga terbentuk permasalahan sementara (hi[potesis) yang kemudian dilakukan pembuktian atau pengujian dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mencari kebenaran suatu permasalahan.

Penelusuran Problematik

Penulis menggunakan pengerucutan masalah untuk menentukan problematic dan permasalahan yang akan diselesaikan. Dimana bagian paling atas adalah fenomena, diikuti dengan permasalahan, permasalahan yang dapat diselesaikan secara desain, dan permasalahan yang akan diselesaikan dalam perancangan ini.

(4)

Gambar 3.8 Pengerucutan Penelusuran Problematik

KONSEP DESAIN

Penelusuran konsep secara sederhana dapat dilihat dalam skema berikut ini :

Gambar 4.2 Skema Alur Konsep

Penjelasan Skema Konsep : • Objek Wisata Unggulan

o Pertama-pertama sebelum merumuskan konsep visual adalah menentukan Objek Wisata Unggulan Kabupaten Sumenep, apa

(5)

saja yang akan disampaikan? Apa saja yang akan dijual? Bagaimana keadaannya. Produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar oelh kabupaten Sumenep yaitu Pantai Lombang, Pantai Slopeng, Pulau Gililabek, Kota Sumenep, Masjid Agung, Keraton dan Museum dan ladang garam.

• Karakteristik Objek Wisata

o Bagaimana karakteristik objuek wisatanya, apakah berupa objek wisata buatan, alami? Bagaimana keadaaan alamnya tentu ini mempengaruhi target pasar yang akan disasar. Jangan sampai antara what to offer tidak sesuai dengan kebutuhan pasar yang disasar. Karakteristik objek wisata Kabupaten Sumenep adalah berupa alam yang asri dan belum terjamah modernitas, sarana yang cukup dan akses yang mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi.

• Segmentasi Pasar

o Segmentasi pasar adalah sesuai dengan karakteristik obejk wisata yang ditawarkan oleh Kabupaten Sumenep. Dimana objek wisata yang sangat alami dan asri adalah cocok dengan usia dewasa awal yang bersifat menyukai petualangan, berwisata kealam bebas dan cocok dengan cuaca Sumenep.

• Targeting

o Targeting penentuan pasar secara lebih spesifik, yaitu orang-orang yang terlibat dan memiliki akun media social, hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa dengan menyasar pengguna media social maka pada masa kedepan setelah konsumen melakukan perjalanan ke Sumenep, maka akan memberikan dampak word of mouth sehingga akan membantu proses sosialisai dan promosi pariwisata Kabupaten Sumenep.

• Positioning

o Positioning adalah memberikan kesan dan pemahaman di benak konsumen, positioning Kabupaten Sumenep dalam hal ini meliputi 2 hal, yaitu positioning brand Sumenep “The Heart of Purity” dan positioning Travel Guidebook dan Brosur yang tentunya berkaitan erat dengan Brand Personality yang dibawa Sumenep. Positioning Travel guidebook dan Brosur dalam perancangan ini adalah

(6)

perjalanan dari pantai-ke pantai. Hal ini didasari bahwa bila berwisata ke Sumenep, tujuan utama adalah Pantai-pantai yang belum pernah dikunjungi sebelumnya serta karakteristik objek wisata kabupaten Sumenep yang memiliki sedikitnya 3 pantai. • Diferensiasi

o Diferensiasi adalah pembeda diantara pesaing dalam posisi pasar yang sama, diferensiasi Kabupaten Sumenep diantara pesaing-pesaingnya yaitu Kabupaten Sampang, Kabupaten Bangkalan dan Pasuruan adalah kabupaten Sumenep memiliki pesona wisata pantai yang masih sangat alami dan memiliki lebih dari satu obejk wisata pantai.

• USP (Unique Selling Preposition)

o USP adalah penentuan karakteristik khas dari apa yang ditawarkan, berdasarkan diferensiasi dan positioning maka dapat ditarik garis merah penghubung keduanya yaitu pantai baru yang ditemukan.

• Karakteristik Target Audiens Media

o Masyarakat Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya pada khususnya

o Berusia 20 - 30 tahun, dewasa awal (Erik Erikson) o Kelas Sosial Ekonomi B ( 0,7 - 4 juta )

o Laki-laki o Belum menikah

o Mahasiswa, Pegawai/Karyawan/Eksekutif muda o Memiliki ketertarikan pada travelling dan olah raga air • Key Messages

o Key Messages adalah pesan utama yang disampaikan dalam media, sesuai dengan karakteritstik target audiens, diferensiasi, positioning dan USP yang ditentukan sebelumnya, maka key messages yang diangkat adalah terdapat pantai baru di dekatmu. • Brand Personality

o Dalam pembuatan media promo dalam ruanglingkup destination branding tentunya membawa brand personality, Brand Personality Kabupaten Sumenep adalah hangat dan bersahabat. Implementasi Brand personality ini muncul di dalam proses komunikasi di dalam Travel Guidebook dan Brosur.

(7)

• Konsep

o Setelah semua aspek telah ditentukan dan dideskribsikan, pada akhirnya merujuk pada konsep yang akan digunakan sebagai kerangka dalam proses desain, konsep TGB dan Brosur adalah segar, murni dan menenangkan. Kata segar berasal dari diferensiasi dan USP yaitu baru ditemukan, pantai baru, pantai yang belum banyak dikujungi orang. Kata murni berasal dari karakteristik pantai-pantai Kabupaten Sumenep yang belum terjamah modernitas, masih lamai dan apa adanya. Kata menenangkan berasal dari kebutuhan target audiens yang menginginkan ke sebuah pantai yang sepi, alami dan menyenangkan untuk dikunjungi bersama teman-teman.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam merancang sebuah promosi atau perkenalan sebuah instansi atau mengenai produk tertentu, pemahaman perancang akan obyek promosi serta pemahaman desainer akan obyek desain sagat penting. Hal ini mengingat seorang desainer harus mampu menyampaikan pesan secara tepat yang juga disertai strategi yang optimal untuk

menyasar target audien dengan efektif. Dalam perancangan ini, penulis mempelajari pemahaman –pemahaman yang harus dimiliki dalam merancang sebuah proses tersebut.

Berkaitan dengan dibuka akses menuju Pulau Madura melalui Jembatan Sura-Madu, diharapkan Kabupaten Sumenep mempersiapkan dengan sebaikbaiknya potensi-potensi yang terdapat dimilikinya, baik itu melalui sarana dan prasarana, atau fasilitas. Sehingga, Sumenep memiliki sejumlah obyek wisata yang benar-benar siap untuk dipasarkan, baik itu menjelang dibukanya Jembatan Sura-Madu ataupun setelahnya. Hal ini dikarenakan untuk mengangkat citra yang dimiliki Kabupaten Sumenep untuk mampu bersaing dengan kabupaten-kabupatenlain yang terdapat di Pulau Madura, bahkan hingga tingkat Jawa Timur dan Jawa, hingga tingkat nasional.

(8)

DAFTAR RUJUKAN

• Consumer Behaviour, , Shciffman. Leon, 7th Edition, Prentice Hall, 2003 • Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam, Ir Chalid Fandeli, 1995

Liberty, Yogyakarta

• Desain, Teori, dan Praktek. Seni Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni Widagdo. BP ISI Yogyakarta III/03. O’Grady, Ken Visocky & Jenn, 2008, The Information Design Handbook, RotoVision, Switzerland

• Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja , Uchjana Effendi, Onong., Rosdakarya, Bandung 1992

• Jamie Idea Mapping, Nast , Wiley, 2006

• Letting the Grass Grow: Small Town Branding in the Finger Lakes, Eckstorm, Erika L., 2008, Lake Avenue, United States of America

• Manajemen Pemasaran edisi millenium 2, Kottler, Philip Indeks

• Marketing Management, 11th edition, Kotler, P.,(2003), Prentice Hall, p.207.

• Perilaku Konsumen, Leon Schiffman, Leslie Kanuk, INDEKS, 2007

• Publicaton Design Workbook, Timothy Samara, Rockport Publisher Inc, 2007, halaman 20-21

• The Best of Brochure Design 8, Ann Willoughby and The Willoughby Design Team, Rockport Publisher. Inc, 2005

• What is Packaging Design, Parker, Giles (2004), Rotovision, Eckstorm, Erika L., 2008, Letting the Grass Grow: Small Town Branding in the Finger

Lakes, Lake Avenue, United States of America

Sumber Lainnya:

• Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Tahun Anggaran 2007, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Pdf

• Pengolahan dan Updating Database Potensi Wisata Seni dan Budaya Kabupaten Sumenep, Tahun 2008, LPPM ITS. Laporan Akhir (Final Report)

• Menggali Potensi Wisata MaduraAntara Pengelolaan, SDM, dan Ancaman « SEMUA TENTANG MADURA - MADURA INDONESIA MANDIRI.htm - menggali potensi wisata Madura. http://maduracenter.wordpress.com/_

(9)

• Peraturan Daerah Kab. Sumenep No:06 Thn 2007 Ttg Perubahan Atas Peraturan Daerah Kab.Sumenep Nomor:07 Thn 2006 Ttg Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Thn 2006-2010

Gambar

Gambar 3.1 Metode Penelitian
Gambar 4.2 Skema Alur Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis evaluasi yang telah dilakukan diantaranya adalah fasilitas database tempat wisata yang dapat di-update secara terus

Pasar wisata budaya di Solo dengan pendekatan arsitektur jawa merupakan suatu pasar (tempat jual beli barang ataupun jasa) yang bersifat rekreatif (wisata)