• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Travel Guidebook dan Brosur Pariwisata Kabupaten Sumenep Madura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Travel Guidebook dan Brosur Pariwisata Kabupaten Sumenep Madura"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan

Travel Guidebook 

dan Brosur Pariwisata

Kabupaten Sumenep‐Madura

Sapta Poetri D.D 3404100056 

Dosen Pembimbing

Ir. Baroto Tavip I, MSc

Dosen Penguji

Rahmatsyam Lakoro, Ssn, MT Andjrah ST, Msi

(2)

Pendahuluan

Setiap daerah atau destinasi pariwisata memiliki ciri khas dan

karakteristik tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya. 

Kondisi inilah yang dapat dijadikan suatu promosi pariwisata

dengan mengedepankan keindahan serta keunikan masing‐

masing daerah di Indonesia

.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Latar Belakang

Bidang Pariwisata, butir pertama menyebutkan bahwa Program Kegiatan Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan total anggaran pada tahun 2009 adalah Rp. 1.750.000.000 pada butir kedua menyebutkan Pembuatan Brosur dan Buku Seni Budaya dan Pariwisata.

(8)

Menurut Zulfikar, desainer Advertising Surya‐Kompas Gramedia mengatakan, tingkat pemilihan media brosur adalah umum digunakan dalam advertising sebagai media yang dapat menjelaskan lebih lengkap daripada media lainnya.

(9)

Tanpa adanya toolkit ini, traveler akan kesulitan meraih dan mendapatkan apa yang ditawarkan oleh Sumenep. Karena secara geografis, Sumenep merupakan tempat yang sangat jarang dikunjungi masyarakat luar Madura, serta minimnya fasilitas penunjuk arah di Madura dan Sumenep.

(10)

Pada Kabupaten Sumenep yang terdiri dari 126 buah pulau, 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tidak berpenghuni, 104 buah pulau bernama dan 22 buah pulau tanpa nama. Terbagi menjadi beberapa jenis pariwisata yaitu : pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata agama (religi ).

(11)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Sumenep . Bapak Nasir, mengenai peta perjalanan dan buku panduan wisata, beliau menyadari bahwa jika hanya brosur maka kurang cukup, apabila seseorang memegang informasi yang lengkap mengenai objek wisata Sumenep maka seseorang itu akan lebih mudah untuk memutuskan pergi berwisata ke Sumenep.

(12)
(13)

Identifikasi Masalah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No:06 Thn 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kab.Sumenep Nomor:07 Thn 2006 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Thn 2006‐ 2010 Bidang Pariwisata, Program Kegiatan Pengembangan Pemasaran Pariwisata

butir kedua menyebutkan Pembuatan Brosur dan Buku Seni Budaya dan Pariwisata

(14)

Berdasarkan depth interview kepada 5 orang yang memiliki kegemaran travelling menyebutkan bahwa : dalam perjalanan berwisata ke tempat yang belum pernah dikunjungi, setidaknya memiliki peta dan buku panduan perjalanan (travel guidebook).

(15)

Ruang Lingkup

Desain Visual meliputi : sistem grafis, layout, tipografi, warna, ilustrasi dan fotografi,  alur baca.

Komunikasi meliputi : teknik komunikasi, tata bahasa.

Desain fisik : ukuran, pemilihan material kemasan , lipatan Content meliputi :

Brosur : 

Buku Panduan Perjalanan Wisata : 8 objek wisata, rute wisata, penginapan,  tempat makan, transportasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumenep,  Bank/ATM, POM bensin, RS, Kantor Polisi, Peta.

Tes pasar mengenai Brosur dan Travel Guidebook Distribusi Travel Guidebook dan Brosur

(16)

Rumusan Masalah

Bagaimana merancang Travel Guidebook dan Brosur

(17)

Tujuan

Tujuan

Memberikan informasi yang mendalam mengenai pariwisata alam Sumenep Meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata alam ke Sumenep

(18)

Manfaat

Manfaat

Manfaat Bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep

Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep adalah terlaksananya Program 

Kegiatan Pengembangan Pemasaran Pariwisata tahun 2009 , Pembuatan Brosur dan Buku Seni Budaya dan Pariwisata.

Manfaat Bagi Mahasiswa dan Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak akademis sebagai kajian tentang  penelitian sebuah perancangan brosur dan travel guidebook.

Penelitian ini bermanfaat bagi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual dalam mencari  acuan tugas penelitian dan perancangan berjudul tentang perancangan brosurdan travel guidebook.

(19)

Tinjauan Pustaka

Advertising/periklanan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk

menginformasikan, membujuk, atau mempengaruhi konsumen untuk menggunakan produk/jasa yang dimaksud. Seperti yang di kemukakan oleh Philip Kotler,

“Promotion encompass all the tool in the marketing mix whose mayor is persuasive

(20)

Desain Visual 1. Sistem Grafis

Evaluasi dan Penataan : Bagian dan Sekuens

Walaupun banyak dari bentuk fisik materi isi dalam publikasi datang ke desainer dalam keadaan siap didesain, lebih banyak desainer secara katif terlibat dalam membantu membangun konten secara strategi dan editorial. Bagaimanapun situasinya, desainer menghadapi tugas untuk mengevaluasi konten secara editorial  untuk menentukan komponen apa atau metode apa yang akan digunakan untuk mengkomunikasikan secara jelas.

(21)

Desain Visual

2. Layout

Banyak bentuk dalam konten

Konten publikasi tidaklah terbatas dalam penulisan saja. Gambar, warna dan bentuk huruf mendukung penulisan juga. Disaat sebuah ide bersinggungan dengan gambar dokumenter maka akan merepresentasikan pengalaman secara nyata, hal ini tidak saja hanya memunculkan gambar, tetapi juga bagaimana sebuah gambar ditunjukkan.

(22)

Desain Visual

3. Warna

Warna sebagai Komunikasi

Beberapa stimulus visual adalah sekuat warna, hal ini benar‐benar berhubungan secara alami dan secara tidak sengaja adalah alat komunikasi yang sangat berguna. Perbedaan budaya dan pengalaman pribadi mempengaruhi interpretasi pesan warna. Hasilnya, warna seperti text dan gambar, bersifat konstan dan harus memiliki tujuan dalam sebuah publikasi.

(23)

Desain Visual

4. Tipografi

Dalam mendesain sebuah publikasi, salah satu perhatian terbesar adalah tipografi. Desainer harus memepertimbangkan legibility, hierarki, dan clarity dalam mempresentasikan informasi secara verbal. Tetapi tipografi juga memiliki pesan nonverbal.Dalam memilih bentuk font dan menggabungkan font dengan gambar, seorangdesainer dapat menentukan bagaimana keduanya memberikan kesan secara keseluruhan.

(24)

Komunikasi

Landasan Komunikasi dalam Desain Visual

Komunikasi bertujuan untuk mentransfer pesan dari satu pihak ke yang lain, agar dimengerti dan ditanggapi, hingga terjadi hubungan aksi‐reaksi antar keduanya. Untuk itu ada beberapa hal yang dipersyaratkan:

Kesinambungan alam pikiran, kesamaan bahasa, kesamaan landasan , ketajaman menyatakan tujuan. Ke‐empat butir di atas merupakan bagian terpenting dari faktor yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi di samping banyak faktor‐faktor lain.

Dr. Priyanto Sunarto (Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design‐Faculty of Art and Design “Institut Teknologi Bandung”). Ditulis tahun 2001. http://en.wordpress.com/tag/priyanto‐sunarto‐journal/

(25)

Bahasa

Bahasa visual yang dikandung ke dalam desain komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis.

(26)

Desain Fisik Ukuran

Brosur di masa kini tidak terbatas pada sehelai atau satu lembar kertas saja, bahkan dengan berbentuk buku/booklet pun dapat dikatakan sebuah brosur. Ukuran kertas dan keseluruhan ukuran brosur ditentukan berdasarkan isi/informasi yang akan disampaikan, hal ini tidak hanya menyangkut informasi secara tertulis tetapi juga informasi gambar, ilustrasi dan elemen‐elemen lain dalam desain visual.

(27)

Material Kertas

Terdapat berbagai macam jenis kertas yang dapat digunakan untuk Brosur dan Travel Guidebook, pemilihan jenis kertas bergantung pada desainer, apakah memilih berdasarkan konsep ataukah berdasarkan kreatifitas atau intuitif.

Pemilihan material tentunya dengan mempertimbangkan usia ketahanan material, proses cetak apakah sesuai dengan kertas serta nilai ekonomis kemampuan produksi stakeholder.

(28)

Lipatan

Terdapat berbagai macam bentuk lipatan brosur, hal ini bergantung pada kreativitas desainer, dengan pertimbangan berdasarkan konsep, tujuan dan fungsi dari brosur serta informasi apa yang tertulis di dalamnya.

(29)

Jenis Cetak

Jenis cetak untuk memproduksi Brosur dan Travel guidebook adalah menggunakan cetak plat, hal ini disebabkan karena kemampuan cetak plat adalah untuk produksi massal. Penggunaan tinta juga berbagai macam, apakah itu cetak timbul sampai dengan finishing screen silk, laminasi doff, glossy atakah yang lainnya. Pemilihan jenis cetak dan kualitas cetak bergantung pada kemampuan ekonomis produsen.

(30)

Pengemasan

Dalam desain masa kini, packaging merupakan kebutuhan untama. Bagaimana sebuah produk/jasa ditawarkan, dan sebuah produk/jasa dapat mempromosiakn dirinyas endiri melalui packaging, serta bagaimana perbedaannya dapat secara langsung terlihat dari packagingnya.

(31)

Material Kertas

Terdapat berbagai macam jenis kertas yang dapat digunakan untuk Brosur dan Travel Guidebook, pemilihan jenis kertas bergantung pada desainer, apakah memilih berdasarkan konsep ataukah berdasarkan kreatifitas atau intuitif.

Pemilihan material tentunya dengan mempertimbangkan usia ketahanan material, proses cetak apakah sesuai dengan kertas serta nilai ekonomis kemampuan produksi stakeholder.

(32)

Studi Eksisting

Analisa berdasarkan variabel perancangan : Fisik : 

ukuran, 18x25,5 cm 72 halaman

jenis kertas, sampul menggunakan art paper 70gr dan halaman menggunakan art paper 50gr, finishing sampul laminasi dove

lipatan, berupa buku dengan jilid staples

finishing cetak, berupa laminasi screen hanya pada beberapa ilustrasi dan foto yang  merupakan focal point. Komunikasi : 

teknik komunikasi, informatif dan persuasif

bahasa, menggunakan bahasa Indonesia semiformal Pengemasan : 

metode pengemasan dengan alat promosi lain,  tidak memiliki pengemasan khusus

(33)

Desain Visual : 

sistem grafis, pada tiap bagian buku (per bab) dibagi berdasarkan warna,  tipografi, pemilihan font baik dan memiliki sistem

warna, penggunaan warna‐warna soft tetapi kurang mengandung sisi komunikasi atau menunjukan tanda tertentu

layout, menggunakan sistem 2 grid dan 1 grid saja ilustrasi dan fotografi, baik

(34)

Studi Komparator

Buku Best Brochure Design 8 merupakan kompilasi brosur‐brosur terbaik yang telah diseleksi oleh Ann Willoughby and Willoughby Design Team dalam kisaran tahun 2003‐2005.

(35)

Kerala Tourism India Brochure, 2005 PATA Gold Award Marketing Media‐Brochure.

PATA (Pasific Asia Travel Association) Award adalah penghargaan dua tahun sekali, dimana terdapat berbagai kategori, salah satunya adalah kategori Brosur

Terbaik. Dimana pemenangnya adalah Kerala, India Tourism Brochure meraih Gold  Award 2005.

(36)

Subjek Desain

Kabupaten Sumenep adalah salah satu kabupaten di wilayah Propinsi Jawa Timur dan berada di ujung timur Pulau Madura. 

Jumlah pulau di

Kabupaten Sumenep sebanyak 126 pulau, terdiri atas :

Berpenghuni : 48 pulau

Tidak Berpenghuni : 78 pulau Bernama : 104 pulau

(37)

Metode Penelitian

Definisi Judul dan Subjudul

Judul perancangan ini adalah Perancangan Brosur dan Travel Guidebook Pariwisata Alam Daerah Pesisir Sumenep‐Madura, dimana memiliki definisi : Brosur adalah alat promosi Below the Line yang di dalamnya dapat menjelaskan secara detil apa yang  dipasarkan, Travel Guidebook adalah buku panduan wisata bagi para wisatawan dalam berwisata alam ke Sumenep.

(38)

Teknik Sampling Populasi

Menurut Rakhmat (2002, p.78) populasi adalah anggota yang memiliki sifat‐sifat yang sama atau hampir sama. Populasi dalam penelitian adalah masyarakat Surabaya dengan batasan usia 20 – 30 tahun, berdomisi di Surabaya dan sekitarnya, mayoritas laki‐laki dan memiliki kegemaran travelling ke luar kota.

(39)

Sampel

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk penarikan sampel adalah teknik non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak menggunakan teori probabilitas, artinya tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk

dijadikan sampel penelitian (Bungin, 2005,p.109). 

Populasi penduduk Surabaya berusia 18‐40 tahun berdasarkan sensus penduduk tahun 2008 (sumber: Biro Pusat Statistik Surabaya) adalah: 1.350.339 jiwa, dan persentase ketidaktelitian yang digunakan adalah sebesar 5%.

(40)

Data Primer

Data primer menurut Ruslan (2003, p.138) adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh peneliti untuk dimanfaatkan. Data primer ini didapatkan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabuaten Sumenep, wawancara stakeholder : Wakil Bupati, Bapak Dahlan; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Nasir; Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Sahab; pakar advertising, Zulfikar Rahman; target audiens, 100 untuk kuisioner dan 5 untuk depth interview dan observasi lapangan.

(41)

Data Sekunder

Data sekunder menurut Ruslan (2003, p.138) adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan satu pihak) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengelolanya, tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan seperti buku, internet.

Untuk buku menggunakan : Publication Design Workbook, Indeks Color, Perilaku Konsumen, IDN, brosur‐brosur dan Travel Guidebook, jurnal, website dan forum.

(42)

Penelusuran Problematik

Penulis menggunakan pengerucutan

masalah untuk menentukan problematic

dan permasalahan yang akan

diselesaikan. Dimana bagian paling atas

adalah fenomena, diikuti dengan

permasalahan, permasalahan yang dapat

diselesaikan secara desain, dan

permasalahan yang akan diselesaikan dalam perancangan ini.

(43)

Konsep Desain

Penelusuran konsep desain menggunakan ideamapping, dan skema penelusuran masalah dengan mempertimbangkan inti permasalahan, aspek pasar, stakeholder dan studi literatur serta kreatifitas peneliti. Aspek pasar didapat dari kuisioner yang dibagikan kepada 100 responden yang sesuai dengan karakterisrik target audiens.

(44)

Konsep Konsep

Target Audiens

Target audiens dari brosur dan tourism guidebook pariwisata alam Sumenep adalah : Masyarakat Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya pada khususnya

Alasan : dengan dibukanya Jembatan Suramadu, maka masyarakat Surabaya adalah yang pertamakali atau setidaknya adalaha yang paling dekat dengan akses dibukanya Jembatan Suramadu

Berusia 20 ‐ 30 tahun

Alasan : Usia ini cocok dengan karakter alam Sumenep, yang sangat alami dan menantang bagi jiwa muda

(45)

Konsep

Laki‐laki

Alasan : karakter alam Sumenep, yang sangat alami dan belum terjamah modernisasi menjadi cocok pada karakter laki‐laki dewasa, dan apabila perempuan adalah perempuan yang menyukai alam bebas

Belum menikah

Alasan : perjalanan menuju Pulau Gili Labek memakan waktu 1 jam dengan perahu nelayan, terkadang keadaan ombak yang tinggi. Sehingga perjalanan terasa menegangkan dan terasa adventure, inilah mengapa traveling menuju Sumenep dirasa cocok bagi laki‐laki yang belum menikah

(46)

Konsep

Mahasiswa, Pegawai/Karyawan/Eksekutif muda

Alasan : karena memiliki pergaulan yang luas dan secara financial telah mandiri sehingga keputusan tidak bergantung pada orang lain misalnya orangtua.

Memiliki ketertarikan pada travelling dan olah raga air

Alasan : dirasa cocok dengan apa yang ditawarkan oleh Sumenep, alam pesisir yang bercuaca hangat dan banyak bersentuhan dengan air terutama laut dan pantai.

Kelas Sosial Ekonomi B ( 0,7 ‐ 4 juta )

Alasan : adalah orang‐orang dengan kecenderungan memiliki aspirasi untuk travelling keluar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi, serta cenderung memiliki pergaulan yang luas dan merata

(47)

Konsep Konsep

(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)

Referensi

Dokumen terkait

aplikasi GUI multi-window untuk mengakses dan mengolah data dari database Ketepatan pemanfaatan syntax program,kemampuan merancang program secara efektif, kemampuan

Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih

Puisi adalah karya sastra yang berbentuk bait dan disusun menggunakan bahasa yang indah dan bermakna2. Penikohan adalah sifat yang ada pada pemain atau pelaku sebuah

Jumlah jam praktik mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan berdasarkan jadwal dan alokasi waktu pelajaran di SMP N 1 Prambanan Klaten untuk setiap

Bukan hanya negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat saja yang memiliki potensi masyarakat menghadapi bahaya (hnznnl)

Berdasarkan Penetapan Pemenang Nomor : POKJA 3 ULP/BMP/XI/2012/1540 Tanggal : 27 November 2012, dengan ini diberitahukan penetapan pemenang dan Pemenang Cadangan pada Paket

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana.. Sagala, Syaiful,

[r]