BAB IV
BAB IV
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
4.1.
4.1. Tujuan PraktikumTujuan Praktikum
-- Memahami prinsip-prinsip dasar titrasi Memahami prinsip-prinsip dasar titrasi kompleksometri.kompleksometri. -- Menentukan kesadahaMenentukan kesadahan airn air..
4.2.
4.2. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Kompleks adalah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan Kompleks adalah suatu satuan baru yang terbentuk dari satuan-satuan yang dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. yang dapat berdiri sendiri, tetapi membentuk ikatan baru dalam kompleks itu. Misalnya kompleks Cu
Misalnya kompleks Cu2+2+, terjadi dari satuan-satuan yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari satuan-satuan yang dapat berdiri sendiri yaitu Cu
yaitu Cu2+2+, H, H22O atau ClO atau Cl--. Dalam hal ini kompleks yang terbentuk masing-masing. Dalam hal ini kompleks yang terbentuk masing-masing verisi dua buah komponen, tetapi ada pula yang terjadi dari banyak komponen verisi dua buah komponen, tetapi ada pula yang terjadi dari banyak komponen seperti misalnya kompleks [Pt(NH
seperti misalnya kompleks [Pt(NH33))22ClCl44] dan [Pt(NH] dan [Pt(NH33)Cl)Cl55]]--..[2][2]
Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis. Prosedur analitis yang melibatkan sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis. Prosedur analitis yang melibatkan titrasi dengan larutan-laruan yang konsentrasinya diketahui disebut analisis titrasi dengan larutan-laruan yang konsentrasinya diketahui disebut analisis volumetri.
volumetri.[4][4]
Gambar 4.2.1.
Gambar 4.2.1. Kurva titrasi 50 mL 0,01 M CaKurva titrasi 50 mL 0,01 M Ca2+2+dititrasi dengan 0,01 M EDTA padadititrasi dengan 0,01 M EDTA pada pH 8, 10, dan 12
pH 8, 10, dan 12
Kompleksometri ialah jenis titrasi dimana titrant dan titrat sailing Kompleksometri ialah jenis titrasi dimana titrant dan titrat sailing mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi
pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleksbanyak sekali, dan pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleksbanyak sekali, dan penerpan juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.
penerpan juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.[2][2] Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri meliputi reaksi pembentukn ion-ion kompleks atau pun pembentukan molkul meliputi reaksi pembentukn ion-ion kompleks atau pun pembentukan molkul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuk kompleks netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuk kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Contoh dari kompleks tersebut adalah demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Contoh dari kompleks tersebut adalah kompleks logam denga EDTA. Demikian juga titrasi dengan merkuro nitrat dan kompleks logam denga EDTA. Demikian juga titrasi dengan merkuro nitrat dan perak sianida juga dikenal
perak sianida juga dikenal sebagai titrasi kompleksometri.sebagai titrasi kompleksometri.[1][1]
Indikator yang digunakan dalam praktikum kompleksometri adalah EBT Indikator yang digunakan dalam praktikum kompleksometri adalah EBT dan Murexide.
dan Murexide. a.
a. Eriochrome Black T adalahEriochrome Black T adalah indikator kompleksometriindikator kompleksometri yang merupakan bagianyang merupakan bagian dari
dari titrasi kompleksometrititrasi kompleksometri , misalnya dalam, misalnya dalam kesadahan airkesadahan air proses penentuan.proses penentuan. Ini adalah
Ini adalah zat warna azozat warna azo . Ia juga dikenal sebagai ET-00. (Eriochrome adalah. Ia juga dikenal sebagai ET-00. (Eriochrome adalah merek dagang dari
merek dagang dari Ciba-Geigy.Ciba-Geigy. Dalam bentuk terprotonasi nya, EriochromeDalam bentuk terprotonasi nya, Eriochrome Black T adalah biru. Ternyata merah ketika membentuk
Black T adalah biru. Ternyata merah ketika membentuk komplekskompleks dengandengan kalsium
kalsium ,, magnesiummagnesium , atau ion logam lainnya. Rumus kimia dapat ditulis, atau ion logam lainnya. Rumus kimia dapat ditulis sebagai HOC
sebagai HOC1010 HH66N = NCN = NC1010 H4H4(OH) (NO2(OH) (NO2) SO) SO33Na.Na. b.
b. Murexide (NHMurexide (NH44CC88HH44NN55OO66, atau C, atau C88HH55NN55OO66.NH.NH33), juga disebut amonium), juga disebut amonium purpurate atau MX, adalah garam amonium dari asam purpura. Murexide purpurate atau MX, adalah garam amonium dari asam purpura. Murexide dalam keadaan kering memiliki penampilan bubuk ungu kemerahan, sedikit dalam keadaan kering memiliki penampilan bubuk ungu kemerahan, sedikit larut dalam air. Dalam larutan, rentang warna dari kuning pada pH asam kuat larut dalam air. Dalam larutan, rentang warna dari kuning pada pH asam kuat melalui kemerahan-ungu dalam larutan asam lemah menjadi biru-ungu dalam melalui kemerahan-ungu dalam larutan asam lemah menjadi biru-ungu dalam larutan basa. PH untuk titrasi
larutan basa. PH untuk titrasi kalsium adalah 11,3.kalsium adalah 11,3.[5][5]
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan
menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapanpengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan
membentuk gumpalan scumscum yang sukar dihilangkan. Dalamyang sukar dihilangkan. Dalam industri,industri, kesadahankesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan
jenis, berdasarka
jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu airn jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
sadah sementara dan air sadah tetap.[3][3] Kesadahan air adalah kandungan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineralmineral-mineral tertentu di dalam air,tertentu di dalam air, umumnya
umumnya ionkalsiumionkalsium (Ca) dan(Ca) dan magnesiummagnesium (Mg) dalam bentuk (Mg) dalam bentuk garamkarbonat.garamkarbonat. Air sadah atau airkeras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, Air sadah atau airkeras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion logamlogam lainlain maupun garam-garam
maupun garam-garam bikarbonatbikarbonat dandan sulfat.sulfat. Metode paling sederhana untuk Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan
menentukan kesadahan air adalah dengan sabun.sabun. Dalam air lunak, sabun akanDalam air lunak, sabun akan menghasilkan
menghasilkan busabusa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkanyang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih kompleks adalah busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Cara yang lebih kompleks adalah melalui
melalui titrasi.titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuanKesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppmberatppmberat perper volume(
volume(w/v) dari CaCOw/v) dari CaCO33..
Tabel 6.3.2. Derajat kesadahan air Tabel 6.3.2. Derajat kesadahan air
Drajat
Drajat Kesadahan Kesadahan Ca Ca (ppm) (ppm) Mg Mg (ppm)(ppm) Lunak
Lunak < < 50 50 < < 3434 Agak
Agak sadah sadah 5050 – – 100 100 3434 – – 5555
Sadah 100
Sadah 100 – – 200 200 5555 – – 124124 Sangat
Sangat sadah sadah > > 200 200 > > 124124
Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat jerman, dimana 1 °D setara Dari ketiganya yang sering digunakan adalah derajat jerman, dimana 1 °D setara dengan 10 mg CaO per liter. artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka dengan 10 mg CaO per liter. artinya jika suatu air memiliki kesadahan 1 °D maka didalam air tersebut mengandung 10 mg CaO dalam
didalam air tersebut mengandung 10 mg CaO dalam setiap liternya.setiap liternya.[7][7]
EDTA ialah suatu ligand yang heksadentat (mempunyai enam buah atom EDTA ialah suatu ligand yang heksadentat (mempunyai enam buah atom donor pasangan electron), yaitu kedua atom N dan keempat atom O (dari OH). donor pasangan electron), yaitu kedua atom N dan keempat atom O (dari OH). Dalam pembentukan kelat, keenam donor (tetapi kadang-kadang hanya lima) Dalam pembentukan kelat, keenam donor (tetapi kadang-kadang hanya lima) bersama-sama mengikat satu ion inti dengan membentuk lima lingkaran kelat; bersama-sama mengikat satu ion inti dengan membentuk lima lingkaran kelat; molekul EDTA “dilipat” mengelilingi ion logam itu sedemikian rupa sehingga molekul EDTA “dilipat” mengelilingi ion logam itu sedemikian rupa sehingga keenam atom donor terletak pada puncak-puncak sebuah oktaeder (bidang keenam atom donor terletak pada puncak-puncak sebuah oktaeder (bidang delapan) dan inti terdapat di
Kurva titrasi kompleksometri, EDTA adalah heksedentat, tetapi bila Kurva titrasi kompleksometri, EDTA adalah heksedentat, tetapi bila digunakan dalam bentuk garam dinatrium menjadi kuadridentat: H
digunakan dalam bentuk garam dinatrium menjadi kuadridentat: H44R. selamaR. selama
reaksi pengomplekkan: reaksi pengomplekkan: M Mn+n++ R+ R4+4+ MRMR(4-n)-(4-n)- so Kso Kabsabs ==
((--))--
--
tetap kestabilan tetap kestabilanabsolute Kondisi-kondisi optimum untuk titrasi kompleksometri EDTA absolute Kondisi-kondisi optimum untuk titrasi kompleksometri EDTA dan beberapa logam terlihat pada table berikut:
dan beberapa logam terlihat pada table berikut:
Ion
Ion logam logam pH pH minimum minimum KKabsabs αα44 KKeff eff
Ca Ca2+2+ Mg Mg2+2+ Fe Fe2+2+ Fe Fe3+3+ Co Co2+2+ Ni Ni2+2+ Cu Cu2+2+ Zn Zn2+2+ Cd Cd2+2+ Hg Hg2+2+ Pb Pb2+2+ 7,3 7,3 10 10 5,1 5,1 1,5 1,5 4,1 4,1 3,2 3,2 3,2 3,2 4,1 4,1 4 4 2,2 2,2 3,3 3,3 5 × 0 5 × 01010 4,9 × 10 4,9 × 1088 2,1 × 10 2,1 × 10 1,3 × 10 1,3 × 102525 2 × 10 2 × 101616 4,2 × 10 4,2 × 101818 6,3 × 10 6,3 × 101818 3,2 × 10 3,2 × 101616 2,9 × 10 2,9 × 101616 6,3 × 10 6,3 × 102121 1,1 × 10 1,1 × 101818 4,8 × 10 4,8 × 10- 4- 4 3,5 × 10 3,5 × 10- 1- 1 3,5 × 10 3,5 × 10- 7- 7 3,7 × 10 3,7 × 10- 14- 14 3,6 × 10 3,6 × 10- 9- 9 2,5 × 10 2,5 × 10- 11- 11 2,5 × 10 2,5 × 10- 1- 1 3,6 × 10 3,6 × 10- 9- 9 3,6 × 10 3,6 × 10- 9- 9 3,7 × 10 3,7 × 10- 14- 14 2,5 × 10 2,5 × 10- 11- 11 4,04 × 10 4,04 × 1088 1,71 × 10 1,71 × 1088 0,735 × 10 0,735 × 1088 4,810 × 10 4,810 × 1088 0,72 × 10 0,72 × 1088 1,05 × 10 1,05 × 1088 1,57 × 10 1,57 × 1088 0,0115 × 10 0,0115 × 1088 0104 × 10 0104 × 1088 2,33 × 10 2,33 × 1088 0,27 × 10 0,27 × 1088 Efek pengompleks lain pada titrasi EDTA sangat berpengaruh mengigat Efek pengompleks lain pada titrasi EDTA sangat berpengaruh mengigat kecenderungan suatu ion untuk mengendap sebagai hidroksida atau oksida pada kecenderungan suatu ion untuk mengendap sebagai hidroksida atau oksida pada pH yang diperlukan untuk titrasi. Oleh Karena itu pemakaian maskig reagent pH yang diperlukan untuk titrasi. Oleh Karena itu pemakaian maskig reagent sering digunakan untuk menjaga ion agar tetap dalam larutan.
sering digunakan untuk menjaga ion agar tetap dalam larutan.[1][1]
Kelebihan titrasi kompleksometri, EDTA stabil, mudah larut dan Kelebihan titrasi kompleksometri, EDTA stabil, mudah larut dan menunjukkan komposisi kimiawi yang tertentu. Selektivitas kompleks dapat menunjukkan komposisi kimiawi yang tertentu. Selektivitas kompleks dapat dilakukan dengan pengendalian pH, missal Mg, Cr, Ca dan Ba dapatt di itrasi dilakukan dengan pengendalian pH, missal Mg, Cr, Ca dan Ba dapatt di itrasi pada pH = 11. Mn
pada pH = 11. Mn2+2+, Fe, Co, Ni, Zn, Cd, Al, Pb, , Fe, Co, Ni, Zn, Cd, Al, Pb, Cu, Ti, dan V dapat dititrasi padaCu, Ti, dan V dapat dititrasi pada pH = 4,0
pH = 4,0 – – 7,0. Terakhir logam seperti Hg, Bi, Co, Fe, Cr, Ca, In, Sc, Ti, V dan7,0. Terakhir logam seperti Hg, Bi, Co, Fe, Cr, Ca, In, Sc, Ti, V dan Th dapat dititrasi pada pH = 1.0
Th dapat dititrasi pada pH = 1.0 – – 4,0, EDTA sebagai garam natrium Na4,0, EDTA sebagai garam natrium Na22HH22YY
sendiri merupakan standar primer sehinga tidak perlu standarisasi lebih lanjut. sendiri merupakan standar primer sehinga tidak perlu standarisasi lebih lanjut. Kompleks yang mudah larut dalam air ditemukan. Suatu titik ekiuvalen segera di Kompleks yang mudah larut dalam air ditemukan. Suatu titik ekiuvalen segera di temukan dalam dalm titrasi demikian dan akhirnya titrasi komplekso metri dapat temukan dalam dalm titrasi demikian dan akhirnya titrasi komplekso metri dapat digunakan untuk penentuan bebe
digunakan untuk penentuan beberapa logam pada oprasi skala semi mikrorapa logam pada oprasi skala semi mikro..[1][1] 4.3.
Aquadest atau bisa disebut air suling merupakan air hasil penyulingan. Aquadest atau bisa disebut air suling merupakan air hasil penyulingan. Air suling juga memiliki rumus kimia yaitu H
Air suling juga memiliki rumus kimia yaitu H22O.O.
Nama
Nama bahan bahan : : aquadestaquadest molekul
molekul rumus rumus : : HH22OO
berat
berat molekul molekul : : 16 16 gramgram bentuk
bentuk fisik fisik : : cair, cair, bening bening tak tak berbauberbau titik
titik beku beku : : 00 ooCC titik
titik didih didih : : 100100ooCC
EDTA ialah suatu ligand yang heksadentat (mempunyai enam buah atom EDTA ialah suatu ligand yang heksadentat (mempunyai enam buah atom donor pasangan electron), yaitu kedua atom N dan
donor pasangan electron), yaitu kedua atom N dan keempat atom O (dari OH).keempat atom O (dari OH). Nama
Nama bahan bahan : : EDTAEDTA molekul
molekul rumus rumus : : CC1010HH1616NN22OO88
massa
massa molar molar : : 292,24 292,24 g g mol-1mol-1 densitas
densitas : : 0,86 0,86 g g cm-3cm-3 titik
titik didih didih : : 237237 – – 245245 ooCC Eriochrome Black T adalah
Eriochrome Black T adalah indikator kompleksometriindikator kompleksometri yang merupakanyang merupakan bagian dari
bagian dari titrasi kompleksometrititrasi kompleksometri , misalnya dalam, misalnya dalam kesadahan airkesadahan air prosesproses penentuan.Dalam bentuk terprotonasi nya, Eriochrome Black T adalah biru. penentuan.Dalam bentuk terprotonasi nya, Eriochrome Black T adalah biru. Ternyata merah ketika membentuk
Ternyata merah ketika membentuk komplekskompleks dengandengan kalsiumkalsium ,, magnesiummagnesium , atau, atau ion logam lainnya.
ion logam lainnya. Nama
Nama bahan bahan : : EBTEBT Molekul
Molekul rumus rumus : : CC2020HH1212 NN33OO77SNASNA
Masa
Masa molar molar : : 461,381 461,381 g/molg/mol Penampilan
Penampilan : : merah merah tua/coklat tua/coklat bubuk bubuk
Murexide (NH4C8H4N5O6, atau C8H5N5O6.NH3), juga disebut Murexide (NH4C8H4N5O6, atau C8H5N5O6.NH3), juga disebut amonium purpurate atau MX, adalah garam amonium dari asam purpura. amonium purpurate atau MX, adalah garam amonium dari asam purpura. Murexide dalam keadaan kering memiliki penampilan bubuk ungu kemerahan, Murexide dalam keadaan kering memiliki penampilan bubuk ungu kemerahan, sedikit larut dalam air. Dalam larutan, rentang warna dari kuning pada pH asam sedikit larut dalam air. Dalam larutan, rentang warna dari kuning pada pH asam kuat melalui kemerahan-ungu dalam larutan asam lemah
kuat melalui kemerahan-ungu dalam larutan asam lemah menjadi biru-ungu dalammenjadi biru-ungu dalam larutan basa.
larutan basa. Nama
bentuk
bentuk : : SolidSolid penempilan
penempilan : : serbuk serbuk bau
bau : : tidak tidak baubau Titik
Titik didih didih : 1500 : 1500 derajatderajat ooCC
Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal sebagai soda kaustik atau Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basah. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang terbentuk dari oksida basah. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Nama
Nama baha baha : : Natrium Natrium hidroksidahidroksida molekul
molekul rumus rumus : : NaOHNaOH bentuk
bentuk fisik fisik : : zat zat padat padat putihputih massa
massa molar molar : : 39,9971 39,9971 g/molg/mol titik
titik didih didih : : 13901390ooCC kelarutan
kelarutan dalam dalam air air : : 111 111 g/100 g/100 ml ml (20(20ooC)C)
Seng sulfat adalah senyawa anorganik dengan rumus ZnSO
Seng sulfat adalah senyawa anorganik dengan rumus ZnSO44, serta salah, serta salah satu dari tiga hidrat. Ini secara historis dikenal sebagai vitriol putih. Ini adalah satu dari tiga hidrat. Ini secara historis dikenal sebagai vitriol putih. Ini adalah padatan tak berwarna yang merupakan sumber umum dari ion seng larut.
padatan tak berwarna yang merupakan sumber umum dari ion seng larut. Nama
Nama bahan bahan : : Seng Seng SulfatSulfat molekul
molekul rumus rumus : : ZnSO4ZnSO4 titi
titi didih didih : : 280280ooC decomp C decomp (heptahydrate)(heptahydrate) bau
bau : : tanpa tanpa baubau kelarutan
kelarutan dalam dalam air air : : 57,7 57,7 g/100 g/100 ml ml anhydrous anhydrous (20(20 ooC)C)
4.4.
4.4. Alat dan BahanAlat dan Bahan
A.
-- batang pengaduk batang pengaduk -- beakerglassbeakerglass
-- buretburet
-- botol aquadestbotol aquadest -- Erlenmeyer Erlenmeyer
-- corongcorong -- gelas arlojigelas arloji -- kertas saringkertas saring -- labu ukurlabu ukur
-- neraca analitik neraca analitik -- pipet tetespipet tetes -- pipet volumpipet volum -- statif dan klemstatif dan klem -- TermometerTermometer
-- air sumurair sumur
-- ammonia (NHammonia (NH33))
-- ammonium klorida (NHammonium klorida (NH44Cl)Cl)
-- aquadest (Haquadest (H22O)O)
-- etilendiamintetraasetat etilendiamintetraasetat
(C
(C1010HH1616OO88NN22))
-- indikator EBT-NaClindikator EBT-NaCl -- Indikator MurexideIndikator Murexide
(NH
(NH44CC88HH44NN55OO66))
-- natrium hidroksida(NaOH)natrium hidroksida(NaOH) -- seng sulfat (ZnSOseng sulfat (ZnSO44))
-- natrium klorida (NaCl)natrium klorida (NaCl)
4.5.
4.5. Prosedur percobaanProsedur percobaan
A.
A. Preparasi larutanPreparasi larutan
--
Buat larutan seng sulfat 0,01 M sebanyak 100 Buat larutan seng sulfat 0,01 M sebanyak 100 mLmL--
Buat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram amonium kloridaBuat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram amonium kloridaditambahkan dengan 57 mL larutan amonia pekat) ditambahkan dengan 57 mL larutan amonia pekat)
--
Buat larutan natrium hidroksidBuat larutan natrium hidroksida 2 a 2 M sebanyak 100 mLM sebanyak 100 mL--
Buat larutan EDTA 0,01 M sebanyak 500 mLBuat larutan EDTA 0,01 M sebanyak 500 mL--
Buat campuran EBT-NaCl dan Buat campuran EBT-NaCl dan Murexide-NaClMurexide-NaCl..B.
B. Standarisasi larutan EDTA 0,01 MStandarisasi larutan EDTA 0,01 M
--
Pipet 25 mL larutan seng sulfat 0,01 M, masukkan ke dalamPipet 25 mL larutan seng sulfat 0,01 M, masukkan ke dalam Erlenmeyer Erlenmeyer250 mL 250 mL
--
Tambahkan kurang lebih 75 mL aquadest dan 2 mL larutan buffer pH Tambahkan kurang lebih 75 mL aquadest dan 2 mL larutan buffer pH 1010--
Kocok lalu tambahkan sedikit indicator EBT-NaCl sampai warna larutanKocok lalu tambahkan sedikit indicator EBT-NaCl sampai warna larutanmerah anggur merah anggur
--
Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M Titrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai warna larutan menjadi birusampai warna larutan menjadi biru--
Ulangi percobaan sampai 3 kali.Ulangi percobaan sampai 3 kali.C.
--
Pipet 25 mL larutan contoh, memasukkan ke dalamPipet 25 mL larutan contoh, memasukkan ke dalam Erlenmeyer Erlenmeyer--
Tambahkan 20 tetes larutan NaOH 2 M dan sedikit indikator Murexide-Tambahkan 20 tetes larutan NaOH 2 M dan sedikit indikator Murexide-NaClNaCl
--
Titrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi warna merah Titrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi warna merah angguranggur--
Lakukan percobaan sampai 3 kali.Lakukan percobaan sampai 3 kali.D.
D. Menentukan kesadahan tetapMenentukan kesadahan tetap
--
Pipet 25 mL larutan contoh, masukkan ke dalamPipet 25 mL larutan contoh, masukkan ke dalam Erlenmeyer Erlenmeyer--
Tambahkan 20 tetes larutan NaOH 2 M dan 5 mL larutan buffer pH 10 sertaTambahkan 20 tetes larutan NaOH 2 M dan 5 mL larutan buffer pH 10 serta sedikit indicator EBT-NaClsedikit indicator EBT-NaCl
--
Titrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna larutan dariTitrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna larutan dari merah anggur menjadi birumerah anggur menjadi biru
--
Lakukan percobaan sampai 3 kaliLakukan percobaan sampai 3 kali 4.6.4.6. Data pengamatanData pengamatan
Tabel 4.6.1. Data pengamatan standarisasi larutan
Tabel 4.6.1. Data pengamatan standarisasi larutan EDTAEDTA Keterangan
Keterangan I I II II IIIIII
Volume
Volume larutan larutan seng seng sulfat sulfat dititrasi dititrasi (mL) (mL) 25 25 25 25 2525 Volume EDTA
Volume EDTA – – peniter peniter (mL) (mL) 24,5 24,5 25 25 24,824,8 Tabel 4.6.2. Data pengamatan penentuan kesadahan total
Tabel 4.6.2. Data pengamatan penentuan kesadahan total Keterangan
Keterangan I I II II IIIIII
Volume larutan yang dititrasi
Volume larutan yang dititrasi – – sampel sampel (mL) (mL) 25 25 25 25 2525 Volume EDTA
Volume EDTA – – peniter peniter (mL) (mL) 8 8 3,5 3,5 55 Tabel 4.6.3. Data pengamatan penentuan kesadahan tetap
Tabel 4.6.3. Data pengamatan penentuan kesadahan tetap Keterangan
Keterangan I I II II IIIIII
Volume larutan yang dititrasi
Volume larutan yang dititrasi – – sampel sampel (mL) (mL) 25 25 25 25 2525 Volume EDTA
Volume EDTA – – peniter peniter (mL) (mL) 13,5 13,5 8 8 55 Tabel 4.6.4. Data pengamatan perubahan standarisasi EDTA
Tabel 4.6.4. Data pengamatan perubahan standarisasi EDTA Standarisasi
Larutan titran dengan indicator EBT-NaCl Larutan titran dengan indicator EBT-NaCl ZnSO
ZnSO44 + Larutan bufer+ Larutan bufer Merah anggurMerah anggur
Standarisasi larutan EDTA Standarisasi larutan EDTA ZnSO
ZnSO44 + Larutan buffer + EDTA+ Larutan buffer + EDTA BiruBiru
Tabel 4.6.5. Data pengamatan perubahan penentuan kadar Ca Tabel 4.6.5. Data pengamatan perubahan penentuan kadar Ca2+2+
Menentukan
Menentukan kesadahan kesadahan total total Perubahan Perubahan WarnaWarna Larutan titran dengan indicator
Larutan titran dengan indicator Murexide-NaClMurexide-NaCl Larutan sampel + NaOH + Murexide NaCl
Larutan sampel + NaOH + Murexide NaCl UnguUngu
Penentuan kadar Ca
Penentuan kadar Ca2+2+dengan EDTAdengan EDTA
Larutan sampel + NaOH + Murexide NaCl + Larutan sampel + NaOH + Murexide NaCl + EDTA
EDTA
Merah anggur Merah anggur
Tabel 4.6.6. Data pengamaan perubahan penentu kadar Mg Tabel 4.6.6. Data pengamaan perubahan penentu kadar Mg2+2+
Menentukan
Menentukan kesadahan kesadahan tetap tetap Perubahan Perubahan WarnaWarna Larutan titran dengan indicator EBT-NaCl
Larutan titran dengan indicator EBT-NaCl Larutan sampel + NaOH + EBT NaCl
Larutan sampel + NaOH + EBT NaCl UnguUngu
Penentuan kadar Mg
Penentuan kadar Mg2+2+ dengan Murexide-NaCldengan Murexide-NaCl Larutan sampel + NaOH + EBT NaCl + EDTA
Larutan sampel + NaOH + EBT NaCl + EDTA Merah angurMerah angur
4.7.
4.7. Persamaan ReaksiPersamaan Reaksi
Standarisasi larutan EDTA Standarisasi larutan EDTA a.
a. Menentukan kandungan ZnMenentukan kandungan Zn2+2+ Zn
Zn2+2+ + + HInHIn2-2-(biru)(biru) ZnInZnIn--(merah)(merah) + + HH++ (seng)
(seng) (EDTA) (EDTA) (sengEDTA) (sengEDTA) (hidrogen)(hidrogen)
Zn In
Zn In--(merah aggur)(merah aggur) + + HyHy-3-3 ZnYZnY-2-2 + + HInHIn22(biru)(biru) (seng
(seng EDTA) EDTA) (hidrogen) (hidrogen) (seng (seng EDTA) EDTA) (hidrogen EDTA)(hidrogen EDTA)
b.
b. Menentukan kandungan CaMenentukan kandungan Ca2+2+ Ca
Ca2+2+ + + HInHIn2-2-(biru)(biru) CaInCaIn--(merah)(merah) + + HH++ (kalsium)
(kalsium) (EDTA) (EDTA) (kalsiumEDTA) (kalsiumEDTA) (hidrogen)(hidrogen)
CaIn
CaIn-- + + HYHY-3-3 HInHIn2-2-(merah anguur)(merah anguur) + + CaYCaY-2-2 (kalsium
(kalsium EDTA) EDTA) (hidrogen (hidrogen EDTA) EDTA) (hidrogen EDTA) (hidrogen EDTA) (kalsium (kalsium EDTA)EDTA)
c.
c. Menentukan CaMenentukan Ca2+2+ dan Mgdan Mg2+2+ Ca
Ca2+2+ + + MgYMgY2+2+(biru)(biru) CaYCaY(biru)(biru) + + MgMg2+2+ (kalsium)
(kalsium) (EDTA) (EDTA) (kalsiumEDTA) (kalsiumEDTA) (magnesium)(magnesium)
Mg
Mg2+2+ + + HInHIn2-2- MgInMgIn--(merah)(merah) + + HH++ (magnesium)
MgIn
MgIn--(merah anggr)(merah anggr) + + HYHY-3-3 MgYMgY2+2+ + + HInHIn2+2+(biru)(biru)
(magnesiumEDTA)
(magnesiumEDTA) (EDTA) (EDTA) (magnesiumEDTA) (magnesiumEDTA) (EDTA)(EDTA)
4.8.
4.8. PembahasanPembahasan
1.
1. Memahami KompleksometriMemahami Kompleksometri
--
Kompleksometri ialah jenis titrasi dimana titrant dan titrat sailingKompleksometri ialah jenis titrasi dimana titrant dan titrat sailingmengkompleks, jadi membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleksbanyak sekali, pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleksbanyak sekali, dan penerpan juga banyak, tidak hanya dalam titrasi
dan penerpan juga banyak, tidak hanya dalam titrasi
--
Penambahan indikator bertujuan untuk mengetahui kadar Penambahan indikator bertujuan untuk mengetahui kadar kesadahkesadahan totalan totaldan kesadahan tetap. Kesadahan tetap menggunakan indicator dan kesadahan tetap. Kesadahan tetap menggunakan indicator EBT-NaCl, kesadahan tetap mengunaka indicator Murexide
NaCl, kesadahan tetap mengunaka indicator Murexide
--
EDTA sbagai lartan baku skunder karena EDTA lalu membentuk EDTA sbagai lartan baku skunder karena EDTA lalu membentukkompleks ketika direksiakan dengan ion logam dan kestabilan EDTA kompleks ketika direksiakan dengan ion logam dan kestabilan EDTA sangat konstan sehingga reaksi sempurna
sangat konstan sehingga reaksi sempurna
--
ZnSOZnSO44 sebagai larutan baku primer karena mudah bereaksi dengansebagai larutan baku primer karena mudah bereaksi denganlarutan EDTA larutan EDTA
--
Perubahan warna terjadi karena larutan tersebut sudah mencapi titik Perubahan warna terjadi karena larutan tersebut sudah mencapi titikekuivalen ekuivalen 2.
2. Memahami KesadahanMemahami Kesadahan
--
Menentukan kesadahan air menggunakan titrasi karena untuk Menentukan kesadahan air menggunakan titrasi karena untukmenentukan kesadah
menentukan kesadahan diperlukan volume tian diperlukan volume titrasi dari trasi dari air sampelair sampel
--
Kesadahan air adalah kandunganKesadahan air adalah kandungan mineral-mineralmineral-mineral tertentu di dalam air,tertentu di dalam air,umumnya
umumnya ionkalsiumionkalsium (Ca) dan(Ca) dan magnesiummagnesium (Mg) dalam bentuk (Mg) dalam bentuk garamkarbonat.
garamkarbonat. Air sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yangAir sadah adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral
tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan kadar mineral yang rendah.yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa merupakan ion
merupakan ion logamlogam lain maupun garam-garamlain maupun garam-garam bikarbonatbikarbonat dandan sulfat.sulfat. Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah
Metode paling sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengandengan sabun.
--
Penyebab kesalahan dari pratikum yang kami lakukan, kamiPenyebab kesalahan dari pratikum yang kami lakukan, kami menyimpulkan kesalahan yang terjadi karena faktor penimbangan menyimpulkan kesalahan yang terjadi karena faktor penimbangan EDTA, peimbangan tidak bisa dipastikan secara sempurna karena EDTA, peimbangan tidak bisa dipastikan secara sempurna karena menggunakan timbangan neracamenggunakan timbangan neraca
--
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami menyimpulkanBerdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa kesadabahwa kesadahan air, berbeda-beda tergahan air, berbeda-beda tergantung air yang ntung air yang kita uji dankita uji dan tingkat kesadahan air tersebut.
tingkat kesadahan air tersebut. 4.9.
4.9. KesimpulanKesimpulan
--
Kompleksometri merupakan titrasi dimana titran dan titrat salingKompleksometri merupakan titrasi dimana titran dan titrat saling mengompleksmengompleks
--
Kadar kesadahan dalam air sampelKadar kesadahan dalam air sampel Kadar Ca dalam air sKadar Ca dalam air sampelampel
Kandungan Ca pada air sampel sumur 1 yang pertama mencapai 128 Kandungan Ca pada air sampel sumur 1 yang pertama mencapai 128 ppm, dalam ketegori sadah air tersebut tidakbisa digunakan karena ppm, dalam ketegori sadah air tersebut tidakbisa digunakan karena melampaui batas kesadahan air
melampaui batas kesadahan air Kadar Ca pa
Kadar Ca pada air sampel sumuda air sampel sumur 2 r 2 tingkat kesadahatingkat kesadahan mencapan mencapai 56 ppm,i 56 ppm, air tersebut masih bisa digunakan karena masi di baha batas kesadahan air tersebut masih bisa digunakan karena masi di baha batas kesadahan air
air
Kadar Ca pada air sampel yang ketiga, mengunakan air kran tingkat Kadar Ca pada air sampel yang ketiga, mengunakan air kran tingkat kesadahan mencapai 80 ppm air tersebut masih bisa digunakan karena kesadahan mencapai 80 ppm air tersebut masih bisa digunakan karena masih di bawah batas kesadahan air
masih di bawah batas kesadahan air Kadar Mg dalam air
Kadar Mg dalam air sampelsampel
Kadar Mg pada air sammpel sumur 1 tingkat kesadahan mencapai Kadar Mg pada air sammpel sumur 1 tingkat kesadahan mencapai 10,0116 ppm air terse
10,0116 ppm air terseb ut sudah b ut sudah tidak bisa digunatidak bisa digunakan karena mekan karena melampauilampaui batas kesadahan air
batas kesadahan air
Kadar Mg pada air sampel sumur 2 tingkat kesadahan mencapai 0,0243 Kadar Mg pada air sampel sumur 2 tingkat kesadahan mencapai 0,0243 ppm air masih layak digunakan karena air tersebut masih
ppm air masih layak digunakan karena air tersebut masih dibawah derajatdibawah derajat kesadahan air
Kadar Mg pada air sampel 3, mengunakan air kran tingkat kesadahan Kadar Mg pada air sampel 3, mengunakan air kran tingkat kesadahan mencapai 2,916 air masih bisa digunakan karena air tersebut dalam batas mencapai 2,916 air masih bisa digunakan karena air tersebut dalam batas normal kesadahan air
normal kesadahan air
Kadar Ca dan Mg dalam air sampel Kadar Ca dan Mg dalam air sampel Kadar Ca dan Mg dalam air
Kadar Ca dan Mg dalam air sampel yang pertama mencapai 540 ppm, airsampel yang pertama mencapai 540 ppm, air sudah tidak layak digunakan
sudah tidak layak digunakan
Kadar Ca dan Mg dalam air sampel yang kedua mencapai 320 ppm air Kadar Ca dan Mg dalam air sampel yang kedua mencapai 320 ppm air masih bisa diunakan
masih bisa diunakan
Kadar Ca dan Mg dalam air sampel yang ketiga mencapai 200 ppm air Kadar Ca dan Mg dalam air sampel yang ketiga mencapai 200 ppm air masih bisa digunakan karena pada batas
masih bisa digunakan karena pada batas normal kesadahan airnormal kesadahan air
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
1.
1. Khopkar M.S.Khopkar M.S. Konsep Dasar Kimia Analitik Konsep Dasar Kimia Analitik
2.
2. Harjadi W.Harjadi W. Ilmu Kimia Analitik Dasar Ilmu Kimia Analitik Dasar PT Gramedia, Jakarta, 1986PT Gramedia, Jakarta, 1986 3. 3. (____(____)http://en.wikipedia.org/wiki/Uranium_trioxide)http://en.wikipedia.org/wiki/Uranium_trioxide 4. 4. (____(____)http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi)http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi 5. 5. (____(____)http://id.wikipedia.org/wiki/indikator)http://id.wikipedia.org/wiki/indikator 6.