Research Department ‐ email : [email protected]
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
\
Faktor teknis mengindikasikan potensial peluang up reversal bagi IHSG dalam pekan ini. Hal tersebut terkonfirmasikan dari indikator MACD dan Stichastics yang mensinyalkan pola uptrend. Demikian dengan indikator lainnya, yakni dari lagging indikator dari MA5 dan MA 20 yang mengkonfirmasikan positif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 6337.695 -18.206 7,434.663 6,249.398
LQ-45 1034.491 -5.894 2,495.655 3,863.044
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pekan lalu isu rencana pertemuan Amerika Serikat (AS) dengan Jepang dan Korea Utara menjadi fokus investor. Selain itu investor mencermati perang dagang AS-Cina, hubungan diplomatik AS-Rusia.
Pada Jumat (20/4) bursa saham utama Asia melemah. Tekanan itu dipicu oleh aksi jual saham teknologi mengikuti koreksi saham teknologi di Wall Street menyusul kebijakan pemerintah AS yang melarang perusahaan teknologi AS mengekspor produk teknologi ke ZTE Corp. perusahaan asal Cina, selama 7 tahun. Selain itu kenaikan imbal hasil obligasi AS memunculkan khawatiran akan kemungkinan kenaikan suku bunga. Investor concern kenaikan laba perusahaan AS yang lebih tinggi dari ekspektasi akan memacu inflasi lebih tinggi dan mendorong The Fed menaikkan Fed Fund Rate lebih dari 3 kali di tahun 2018. Bursa saham Jepang relatif flat setelah Wall Street melemah pada Kamis dan inflasi Jepang 1Q 2018 melambat ke 1,1% YoY dari 1,5%.
Bursa saham Indonesia yang menguat di awal perdagangan, akhirnya mengikuti bursa Asia dan terkoreksi 0,286% ke level 6337,695. Investor asing mencatatkan net sell Rp 219,03 miliar. Selama sepekan IHSG menguat 1,07%. Tekanan di bursa domestik Jumat lalu karena nilai rupiah terdepresiasi melampaui Rp 13.800/USD mencapai Rp 13.875/USD sebelum ditutup di level Rp 13.879/USD. Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur BI Kamis (19/4) menahan BI 7D RRR di level 4,25% dan di saat yang sama investor khawatir akan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang lebih agresif dari perkiraan. Pelaku pasar khawatir terjadi capital outflow yang besar ke AS atau negara lain di kawasan Asia yang melakukan melakukan tight money policy mengikuti The Federal Reserve. Meski demikian BI menyatakan tidak khawatir dengan capital outflow dari pasar keuangan. Menyempitnya spread
suku bunga diimbangi oleh selisih pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan negara lain yang tinggi. Inflasi pada minggu III April 2018 tercatat 0,12% MoM dan 3,44% YoY. Pendorong inflasi dari volatile food. BI optimis inflasi tahun 2018 berada di kisaran 2,5%-4,5%. Sedang pemerintah yakin inflasi di kisaran 3,5% di tahun 2018.
Bursa saham Eropa pada Jumat lalu tentatif menguat. Kenaikan di bursa Inggris dipicu oleh melemahnya poundsterling terhadap US dolar setelah Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney, mengisyaratkan suku bunga tidak akan naik pada bulan depan. Dilaporkan, negosiasi Brexit di perbatasan Irlandia tidak mencapai kesepakatan. Sementara data producer price index (PPI) Jerman naik 0,1% MoM di Maret 2018 dari -0,1% di Februari dan naik 1,9% YoY dari sebelumnya +1,8%.
Hubungan AS dan Cina memanas lagi pasca larangan ekspor perusahaan teknologi AS ke ZTE Corp. selama 7 tahun. Kementerian Keuangan AS mempertimbangkan penggunaan emergency law untuk membatasi investasi asal Cina di sektor teknologi. Sementara ZTE Corp. akan mengamankan kepentingannya melalui segala langkah hukum. Isu perang dagang, rencana pertemuan AS-Korea Utara, situasi di Timur Tengah, harga minyak mentah, hubungan diplomatik AS dengan negara lain, laporan keuangan dan dividen menjadi fokus investor pekan ini.
Kabar dari dalam negeri, survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI), laju inflasi tercatat sebesar 0,12% MoM hingga minggu ketiga April 2018, yang terutama didorong oleh komponen volatile food termasuk harga bawang merah, telur, dan daging ayam. Dengan demikian, laju inflasi pada minggu ketiga tercatat 3,44% YoY.
Kabar lainnya, Sri Mulyani mengatakan reformasi fiskal dan moneter yang telah dilakukan Indonesia mencakup reformasi dalam bidang kelembagaan atau institusi. Reformasi intitusi yang telah dilakukan antara lain menempatkan Bank Indonesia menjadi independen dari pemerintahan serta hadirnya Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga pengawas sektor finansial Indonesia. Kemudian, reformasi lainnya mencakup pengelolaan anggaran, karena Indonesia sudah memiliki pencatatan aset negara dengan lebih baik. Selain itu, disiplin fiskal terjalin dengan baik karena defisit anggaran terjaga dibawah 3% terhadap PDB dan rasio utang terhadap PDB tidak melebihi 60%. Pemerintah perkirakan defisit 2,19% dan rasio utang 29% terhadap PDB pada tahun ini.
Hal lainnya, pemerintah akan mengeluarkan payung hukum terkait e-commerce hingga fintech yang mamsih ditunggu dunia usaha. Regulasi terkait e-commerce mulai dari pajak hingga mekanisme impor barangnya. Untuk pajak, pemerintah sudah sejak tahun lalu berencana merilis Peraturan Menteri Keuangan terkait e-commerce.
Serta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan aturan mengenai penentuan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi. Dalam blied ini, harga tertinggi ditentukan berdasarkan harga dasar ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) peraturan daerah provinsi setempat sesuai dengan margin paling tinggi 10% dari harga dasar. Jika badan usaha melanggar ketentuan itu, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan..
Kabar dari ekternal, Pemerintah Jepang menyampaikan ke mitra G20 bahwa proteksionisme dan pertukaran tindakan pembalasan akan mengganggu pasar keuangan dan meningkatkan volatilitas. Perlunya menyelesaikan ketidakseimbangan global di bawah kerangka multilateral, bukan bilateral.
Kabar lainnya, IMF memperingatkan negara-negara supaya jangan mengambil langkah-langkah yang merugikan perdagangan dan investasi, karena kedua hal itu merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi global.
Selain dari faktor di atas sentimen bagi pasar yang tidak kalah penting yakni laporan laba perusahaan dan pembagian dividen, faktor tersebut berpotensi dapat mendorong bagi IHSG di pekan ini.
Weekly Report
23
April
2018
•Laba BDMN per 1Q18 stagnan, tapi naik 61% QoQ •Kredit BJBR tumbuh 13,2% YoY pada kuartal I-2018 •Laba bersih BTPN tumbuh 12% YoY pada kuartal I-2018 •ADMF targetkan pembiayaan baru tahun 2018 tumbuh 10% YoY •RUPS ADMF setujui bagi dividen tahun buku 2017 Rp 704,5/saham •ADMF cari pendanaan Rp11 triliun
•WSKT peroleh kontrak baru Rp3,6 triliun •Waskita Toll Road dan JV kaji pendirian JV
•PTPP tawarkan solusi pendanaan infrastruktur berkelanjutan •PPRO & Jasa Marga Properti jajaki kerja sama proyek perumahan •PPRO tawarkan tower di aerocity Kertajati ke maskapai penerbangan •RUPS DILD setujui penerbitan global bond USD 250 juta
•RUPS DILD setuju tidak bagi dividen dari laba tahun 2017 •ISAT ubah margin prabayar
•BSSR targetkan kenaikan penjualan 22%
•TMAS tanda tangani kontrak angkutan barang di laut Rp 5,08 miliar •KBLV bidik pendapatan tumbuh 11%
•PANR terbitkan MTN Rp300 miliar •Sarimelati Kencana akan melakukan IPO
Daily News
23 April 2018
Bank Danamon Indonesia (BDMN) mencatat perolehan laba bersih pada kuartal I 2018 sebesar Rp 1 triliun, atau stagnan dibandingkan kuartal I 2017. Namun laba bersih tumbuh 61% QoQ dari kuartal IV 2017 yang sebesar Rp 648 miliar. Cost to income ratio pada tingkat 48%. Total penyaluran kredit dan trade finance pada triwulan I 2018 tumbuh 3% YoY menjadi Rp 130,2 triliun dari sebelumnya Rp 126,4 triliun. Kredit pada segmen UKM tumbuh 12% menjadi Rp 29,3 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage atau KPR tumbuh 40% menjadi Rp 6,6 triliun. Pembiayaan total Adira Finance adalah sebesar Rp 46 triliun atau tumbuh 5% YoY. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 17% YoY untuk roda dua dan 30% YoY untuk roda empat, didorong oleh industri otomotif yang sudah mulai pulih. Rasio kredit bermasalah (non-performing loans/NPL) Danamon tercatat 3,1% dibandingkan dengan 3,2% pada kuartal I 2017. Cost of credit turun 4% menjadi Rp 798 miliar. Cost of credit ratio berada pada tingkat 2,5% atau membaik dibandingkan 2,7% pada setahun sebelumnya dan 3,1% pada kuartal sebelumnya. CASA naik 11% menjadi Rp 50 triliun. Sedangkan rasio CASA membaik menjadi 48,3% dari 44,3% pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. Deposito tercatat turun 4% menjadi Rp 53,7 triliun, dimana Bank Danamon melakukan pelepasan dana mahal. Loan to funding ratio (LFR) terkelola dengan baik pada tingkat 93,5%. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,6%, sementara CAR bank only tercatat sebesar 22,5%.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 71 triliun atau tumbuh 13,2% YoY pada kuartal I-2018. Pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit konsumer yang tumbuh 6,2% YoY. Net interest income pada kuartal I-2018 sebesar Rp 1,4 triliun atau tumbuh 3,6% YoY. Laba bersih tercatat Rp 454 miliar pada kuartal I-2018. NIM berada pada level 6% dan NPL sebesar 1,6% pada kuartal I-2018.
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membukukan laba bersih sebesar Rp 535 miliar atau tumbuh 12% YoY pada kuartal I-2018. Pertumbuhan laba tersebut karena adanya penurunan biaya operasional sebesar 12% YoY menjadi Rp 1,2 triliun. Penyaluran kredit relatif stabil dari Rp 65 triliun menjadi Rp 65,3 triliun pada kuartal I-2018. NPL tercatat sebesar 1% pada kuartal I-2018. Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) menargetkan pembiayaan baru tahun 2018 tumbuh 10% atau Rp 35,97 triliun dari Rp 32,7 triliun. Untuk pembiayaan motor, perseroan menargetkan penjualan tahun 2018 tumbuh hingga 5% dari 2017 sebanyak 5,89 juta unit. Perseroan menargetkan penjualan mobil baru tumbuh 5% YoY. Target pertumbuhan tersebut dilihat dari perkiraan pertumbuhan industri seperti mobil yang diperkirakan tumbuh 5% pada tahun 2018. Pencapaian target tersebut didorong distribusi baru penjualan perseroan melalui perbankan, kredit mobil, hingga perusahaan e-commerce dengan penerapan strategi berbasis multichannel. Pertumbuhan penjualan tersebut didukung ketersediaan produk perseroan yang terdiri dari berbagai macam merek (multibrand) serta berafiliasi dengan pabrik dari merek
tersebut. Perseroan pada tahun 2018 juga memiliki program
Sobat, dimana program tersebut merupakan kerja sama dengan
berbagai merchant serta berbagai channel penjualan yang menyediakan berbagai tawaran menarik, seperti kredit bunga yang menarik terutama bagi existing konsumen. Pendanaan pembiayaan konsumen bersumber dari kas internal perusahaan serta sumber pendanaan dari pasar modal obligasi dan sukuk serta sindikasi pinjaman bank dalam negeri dan luar negeri. Pada pertengahan Maret 2018 ADMF telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dengan perolehan dana sebesar Rp 2,12 triliun dari total plafon obligasi sebesar Rp 10 triliun. Perseroan telahmelakukan roadshow dalam rangka mencari pinjaman sindikasi dalam bentuk valuta asing dengan target USD 250 juta-USD 300 juta atau setara dengan Rp 3,37 triliun - Rp 4,05 triliun.
Rapat Umum Pemegang saham Tahunan (RUPST) Adira Dinamika
Multi Finance (ADMF) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 704,5 miliar atau 50% dari laba bersih tahun 2017 sebesar Rp 1,41 triliun. Setiap pemegang saham berhak untuk mendapatkan Rp 704,5/saham, naik 39% dibandingkan dividen tahun 2017 yang sebesar Rp 505/saham.
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) membutuhkan sumber pendanaan baru sebesar Rp10-11 triliun guna memenuhi kegiatan ekspansi tahun ini. Komposisinya untuk obligasi lebih dari 50%, porsi pinjaman dalam negeri sebesar 26%, sisanya 24% berasal dari pinajamn sindikasi luar negeri. Untuk pinjaman sindikasi luar negeri biasanya berasal dari investor dari Singapura, Taiwan, dan Jepang. Perseroan menargetkan pembiayaan tahun ini tumbuh 5-10%YoY.
Waskita Karya (WSKT) memperoleh kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun pada 1Q18, yang didominasi oleh proyek infrastruktur. Dengan pencapaian tersebut, perseroan baru merealisasikan 5,14% nilai kontrak baru dari target yang dipasang hingga Rp70 triliun pada 2018. Adapun realisasi kontrak baru pada 1Q18 cenderung melambat dibandingkan dengan realisasi pada 1Q17 yang mencapai Rp11,65 triliun atau 21,18% dari target Rp55 triliun. Selain itu, perseroan telah mengantongi sejumlah kontrak tambahan pada April 2018 sebesar Rp233 miliar, yang berupa tiga pekerjaan, yakni National Capital Integrated Coastal Development senilai Rp121 miliar, jalan tol Kunciran-Parigi sebesar Rp28 miliar, serta pekerjaan Hyundai senilai Rp84 miliar. Dengan demikian, nilai kontrak baru yang telah diperoleh hingga pertengahan April 2018 sebesar Rp2,47 triliun.
Waskita Toll Road (WTR) dan Jasa Marga (JSMR) tengah mengkaji pendirian perusahaan patungan (JV). JV tersebut diusulkan menjadi induk sub holding pengelolaan ruas tol Trans Jawa. Nantinya, Waskita Toll Road akan bertindak sebagai pemilik minoritas perusahaan JV. Sementara itu, dengan sub holding, JSMR dapat mengurangi utang pendanaan.
Pembangunan Perumahan (PTPP) membawa solusi pendanaan infrastruktur secara berkelanjutan dengan penerbitan surat berharga perpetual (SBP) senilai Rp 250 miliar. SBP tersebut dijadikan Ciptadana Asset Management sebagai underlying asset atas penerbitan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Kementerian BUMN untuk menerbitkan instrumen SBP sebesar Rp 1 triliun.
PP Properti (PPRO) masih melakukan penjajakan kerja sama dengan PT. Jasa Marga Properti untuk membangun proyek perumahan di atas lahan milik Jasa Marga (JSMR). PT Jasa Marga Properti memiliki lahan yang berlokasi di Bogor, Surabaya, Pandaan dan Sidoarjo. Lahan tersebut akan dikembangkan
dengan 12
rest area di sepanjang Trans Jawa serta hunian rumah
tapak dan area komersil. Dengan kerja sama lintas BUMN, perusahaan tidak perlu mengembangkan dan menambah bank tanah. PPRO juga bekerja sama dengan perusahaan lain, antara lain, proyek dengan Jababeka yaitu Little Tokyo, proyek dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk membangun hunian pinggir
kereta atau
transit oriented development
(TOD).PP Properti (PPRO) akan menawarkan sejumlah
tower di
aerocity
Daily News
23 April 2018
beroperasi di bandara tersebut. Proyek hunian di kawasan
aerocity
Kertajati seluas 150 hektar. Saat ini ada sekitar 10 hektar lahan yang sudah dipersiapkan perusahaan untuk lahan akses menuju
bandara. Saat iniperseroan menyiapkan masterplan4 tower. PPRO
berharap dalam satu tahun bisa mendapatkan
bulk buyer untuk 1
tower Aerocity atau aerotropolis
berprinsip pengembangankawasan metropolitan yang berlokasi dan memanfaatkan
keekonomian dari bandara sebagai pusatnya. Aerocity selain
berkonsep residential komersial, bisa juga untuk industri dan
pergudangan. Fungsi
aerocity
sebagai penunjang airport secaraumum adalah penyediaan hunian, hotel, convention, ritel, pergudangan karena adanya pergerakan logistik.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)Intiland
Development (DILD) menyetujui rencana penerbitan obligasi global senilai USD 250 juta untuk mendukung permodalan usaha dan refinancing. Hal ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mendiversifikasikan sumber pembiayaan perseroan di masa mendatang. Selama ini perseroan baru menggunakan fasilitas pembiayaan pinjaman perbankan, obligasi dalam negeri, atau penerbitan saham pada investor publik. Perseroan belum memutuskan waktu penerbitan instrumen ini. Perseroan berharap dengan menerbitkan obligasi global yang memiliki tingkat kupon lebih rendah, perseroan bisa mengganti utang lama perseroan yang lebih mahal. Perseroan berencana menerbitkan surat utang ini di bursa Singapura dan menunjuk lembaga pemeringkat asing untuk memeringkat perseroan. Perseroan tidak menutup kemungkinan suatu saat akan mencoba alternatif surat utang Komodo Bond (surat utang global dalam denominasi rupiah).
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)Intiland
Development (DILD) memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas laba tahun buku 2017 karena masih tingginya kebutuhan modal perseroan di tengah tingkat backlog proyek yang tinggi dan bisnis properti yang masih berat. Saat ini perseroan masih memiliki tingkat backlog senilai Rp 4,4 triliun. Untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut, perseroan membutuhkan modal yang besar. Di sisi lain, perseroan juga memiliki beban utang yang cukup besar dan agak mengetat, sehingga perseroan membutuhkan dukungan modal agar tidak perlu menambah utang. Per akhir tahun 2017 debt to equity ratio (DER) sebesar 58%.
Indosat (ISAT) berencana mengubah sistem distribusi dan pemasaran layanan seluler prabayar. Perusahaan akan memberikan margin yang lebih tinggi atas jasa isi ulang dibandingkan dengan penjualan kartu perdana. Sementara itu, ISAT menyatakan opsi pelepasan saham melalui skema private placement dalam rencana pengurangan porsi kepemilikan perseroan di Artajasa Pembayaran Elektronik masih terbuka. Baramulti Suksessarana (BSSR) menargetkan penjualan batu bara mencapai 11,5 juta ton pada 2018, tumbuh 22,47% YoY dari tahun sebelumnya sebesar 9,39 juta ton. Adapun target tersebut berasal dari penjualan internal perseroan sebesar 1,5 juta ton dan anak usaha perseroan Antang Gunung Meratus (AGM) sebesar 10 juta ton. Perseroan akan fokus untuk membuka lahan baru di AGM untuk memastikan sumber daya menjadi cadangan.
Pelayaran Tempuran Emas (TMAS) pada 18 April 2018 telah menandatangani kontrak perjanjian penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk angkutan barang di laut oleh swasta. Perseroan dinyatakan Lulus evaluasi dan telah ditetapkan sebagai Pemenang Tender pada Paket T-9 untuk melayani rute Nabire - Serui - Wasior dan Paket T-11 untuk melayani rute Timika - Agats - Merauke. Nilai kontrak mencapai Rp 5,08 miliar. Tujuan
penandatanganan kontrak ini adalah sebagai perwujudan program tanggung jawab sosial perusahaan untuk membantu kemajuan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah papua.
First Media (KBLV) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10-11% pada 2018. Adapun perseroan akan mendorong ekspansi dan inovasi bisnis anak usaha, Internux (Bolt) dan Prima Wira Utama guna merealisasikan target tersebut. Perseroa akan mengembangkan layanan Bolt Home, sehingga produk tersebut menjadi unggulan untuk ekspansi Internux pda 2018-2019.
Panorama Sentrawisata (PANR) berencana menerbitkan medium term notes (MTN) II tahun 2018 sebesar Rp300 miliar dengan tingkat kupon sebesar 9,37% per tahun untuk refinancing utang. Adapun MTN yang diterbitkan adalah MTN II seri A dengan nilai maksimum Rp200 miliar dan tenor 370 hari serta seri B sebanyak-banyaknya Rp100 miliar dengan tenor 3 tahun. Pefindo juga telah memberikan peringkat A- untuk MTN tersebut. Pelaksanaan transaksi penerbitan MTN II diperkirakan pada April 2018.
Sarimelati Kencana, perusahaan yang bergerak dalam bisnis restoran, katering, pergudangan, distribusi, dan industri makanan dan pengolahan bahan makanan, akan melakukan IPO sebanyak-banyaknya 604.375.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Masa penawaran awal 23 April - 3 Mei 2018. Dana yang diperoleh sekitar 65% akan digunakan untuk meningkatkan belanja modal dan 35% untuk pembayaran fasilitas sebagian pinjaman bank.
Market Data
23 April 2018
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 68.23 -0.17 TLKM (US) 27 3,722 -60
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.74 0.00 ANTM (GR) 0.05 563 -154
Gold (US$)/Ounce 1333.45 -2.15
Nickel (US$)/MT 14830.00 -245.00
Tin (US$)/MT 21725.00 275.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 93.45 31.05
Coal (RB) (US$)/MT* 94.50 31.14
CPO (ROTH) (US$)/MT 660.00 2.50
CPO (MYR)/MT 2391.00 3.00
Rubber (MYR/Kg) 637.00 3.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 1037.37 3.32
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X) Market Cap
Country Indices Price
%Day %YTD 2018E 2019F 2016E 2017F (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 24462.94 -0.82 -1.04 16.46 15.06 3.72 3.43 6,682.2
USA NASDAQ COMPOSITE 7146.13 -1.27 3.52 21.86 18.83 4.10 3.70 11,233.0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 7368.17 0.54 -4.16 13.89 13.13 1.84 1.75 1,667.4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3216.70 -1.47 -7.13 12.01 10.54 1.41 1.28 5,011.8
CHINA SHENZHEN SE A SH 1859.86 -2.00 -6.37 19.20 15.58 2.54 2.25 3,549.8
HONG KONG HANG SENG INDEX 30418.33 -0.94 1.67 11.71 10.59 1.28 1.19 2,511.1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 6337.70 -0.29 -0.28 16.30 14.55 2.47 2.26 509.6
JAPAN NIKKEI 225 22166.84 0.02 -2.63 16.09 14.12 1.67 1.54 3,593.1
MALAYSIA KLCI 1887.75 -0.39 5.06 16.75 15.60 1.73 1.65 294.0
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3573.38 -0.70 5.01 14.33 13.18 1.26 1.20 450.0
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,893.00 108.00 1000 IDR/ USD 0.07 -0.0006
EUR/IDR 17,057.83 -48.04 EUR / USD 1.23 -0.0010
JPY/IDR 128.93 -0.18 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 10,553.78 -25.08 SGD / USD 0.76 -0.0001
AUD/IDR 10,651.76 -50.12 AUD / USD 0.77 -0.0005
GBP/IDR 19,471.04 -64.98 GBP / USD 1.40 0.0015
CNY/IDR 2,206.50 -4.03 CNY / USD 0.16 -0.0004
MYR/IDR 3,565.32 1.08 MYR / USD 0.26 0.0001
KRW/IDR 13.00 0.03 100 KRW / USD 0.09 -0.0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 1.75 JIBOR (IDR) Indonesia 5.10
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.25 LIBOR (GBP) England 0.54
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.05
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 3.76
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
IDR AVERAGE DEPOSIT
Description March-18 February-18 Description Rate (%)
Inflation YTD % 0.99 0.79 1M 5.48
Inflation YOY % 3.40 3.18 3M 5.71
Inflation MOM % 0.20 0.17 6M 5.72
Foreign Reserve (USD) 126.00 Bn 128.06 Bn 12M 5.60731
Market Data
23 April 2018
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
23 Apr US Existing Home Sales Naik menjadi 5.55 juta dari 5.54 juta 23 Apr US Existing Home Sales MoM Turun menjadi 0.2% dari 3.0%
24 Apr US New Home Sales Naik menjadi 628 ribu dari 618 ribu
24 Apr US New Home Sales MoM Naik menjadi 1.6% dari -0.6%
26 Apr US Initial Jobless Claims --
26 Apr US Continuing Claims --
26 Apr US Advance Good Trade Balance Defisit naik menjadi $75.9 Bn dari $75.4 Bn
26 Apr US Retail Inventories Tetap 0.4%
26 Apr US Wholesale Inventories MoM --
26 Apr US Durable Goods Orders Turun menjadi 0.9% dari 3.0%
27 Apr US Employment Cost Index Naik menjadi 0.7% dari 0.6%
27 Apr US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 2.2% dari 2.9%
27 Apr US Personal Consumption --
27 Apr US GDP Price Index Turun menjadi 2.2% dari 2.3%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBRI IJ 3660 0.83 3.29 HMSP IJ 4030 -3.13 -13.56 PGAS IJ 2320 5.94 2.83 UNVR IJ 51125 -1.87 -6.67 BBCA IJ 23200 0.43 2.19 ASII IJ 7575 -1.62 -4.54 UNTR IJ 36850 1.73 2.09 TLKM IJ 3740 -1.06 -3.62 MYOR IJ 2900 3.57 2.01 TPIA IJ 6250 -2.34 -2.40 IBST IJ 8600 19.44 1.70 BMRI IJ 8000 -0.62 -2.07 KLBF IJ 1595 2.24 1.47 GGRM IJ 75800 -1.53 -2.03 ADRO IJ 2230 2.29 1.43 INCO IJ 3620 -4.74 -1.60 INKP IJ 13125 1.55 0.98 INTP IJ 18425 -2.12 -1.32 PTBA IJ 3360 2.44 0.83 BBNI IJ 8725 -0.85 -1.24
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
BTPN Syariah Banking & Finance
900-980 770.37 18–20 Apr 2018 26 Apr 2018 Ciptadana Sekuritas Asia Dafam Property
Indonesia
Property & Real Estate
110-120 400.00 18–20 Apr 2018 27 Apr 2018 Sinarmas Sekuritas BRI Syariah Banking &
Finance
505-650 2,623.35 02–04 May 2018 09 May 2018 Bahana, Danareksa, CLSA, Indo Premier Sekuritas Surya Pertiwi Trade & Service 1160-1520 700.00 04–08 May 2018 14 May 2018 Ciptadana Sekuritas Asuransi Tugu Pratama
Indonesia
Insurance & Finance
3850-5000 282.37 07–09 May 2018 15 May 2018 Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas
Medikaloka Hermina Hospital
Trade & Service 3700-5000 351.38 07–09 May 2018 16 May 2018 DBS Vickers, Credit Suisse, Citigroup, Mandiri Sekuritas
23 April 2018
Corporate Info
23 April 2018
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ADHI 28.95 Cash Dividend 20 Apr 2018 23 Apr 2018 25 Apr 2018 17 May 2018
AUTO 33.00 Cash Dividend 20 Apr 2018 23 Apr 2018 25 Apr 2018 11 May 2018
PTRO $0.0045 Cash Dividend 23 Apr 2018 24 Apr 2018 26 Apr 2018 18 May 2018
TINS 23.61 Cash Dividend 23 Apr 2018 24 Apr 2018 26 Apr 2018 17 May 2018
UNTR 611.00 Cash Dividend 23 Apr 2018 24 Apr 2018 26 Apr 2018 15 May 2018
BFIN 16.00 Cash Dividend 24 Apr 2018 25 Apr 2018 27 Apr 2018 18 May 2018
MLBI 487.00 Cash Dividend 24 Apr 2018 25 Apr 2018 27 Apr 2018 18 May 2018
PANS 120.00 Cash Dividend 24 Apr 2018 25 Apr 2018 27 Apr 2018 16 May 2018
PPRO 1.44 Cash Dividend 24 Apr 2018 25 Apr 2018 27 Apr 2018 17 May 2018
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
NISP Stock Bonus 1:1 -- 20 Apr 2018 23 Apr 2018 --
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
ABDA RUPST/LB 23 Apr 2018
ADRO RUPST 23 Apr 2018
BELL RUPST/LB 23 Apr 2018
CINT RUPST 23 Apr 2018
DMAS RUPST 23 Apr 2018
ERAA RUPST/LB 23 Apr 2018
TPIA RUPST 23 Apr 2018
TRIS RUPST 23 Apr 2018
BNGA RUPST 24 Apr 2018
BNLI RUPST 24 Apr 2018
FASW RUPST 24 Apr 2018
LPCK RUPST 24 Apr 2018
WIKA RUPST/LB 24 Apr 2018
ASII RUPST 25 Apr 2018
DLTA RUPST 25 Apr 2018
MBSS RUPST/LB 25 Apr 2018
SRTG RUPST/LB 25 Apr 2018
IATA RUPST/LB 26 Apr 2018
INDY RUPST 26 Apr 2018
KPIG RUPST/LB 26 Apr 2018
MKPI RUPST 26 Apr 2018
PGAS RUPSLB 26 Apr 2018
PTPP RUPST 26 Apr 2018
SSMS RUPST 26 Apr 2018
YULE RUPST 26 Apr 2018
23 April 2018
Technical Analysis
23 April 2018
PGAS
TRADING BUY
S1 2250 R1 2400 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 2150 R2 2500
Closing
Price 2320
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 2250-Rp 2400
•Entry Rp 2320, take Profit Rp 2400
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 20.29 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -25.52 Positif
Bollinger Band (Mid) 2318 Positif
MA5 2234 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800
October November December 2018 February March April PGAS Wedge 2,320 2,320 2,320 2,318 2,272.5 2,234 2,160 2,354 2,354 2,354 2,371.43 2,400 2,589.19 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 15.72, Stochastic %K = 31.13, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 15.7242 15.7242 31.1335 31.1335 80 -120.0 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 PGAS - MACD (5,3) = -3.04, Signal() = 10.75
-3.0373 10.7505 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -25.52, Volume() = 135,087,904.00
-25.5196 -44 8714 0.00000
135,087,90
PGASWilliam's % R(14)= 44 83Volume()= 135 087 904 00 -44.8276 135,087,90
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PTBA
TRADING BUY
S1 3270 R1 3450 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 3190 R2 3530
Closing
Price 3360
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 3270-Rp 3450
•Entry Rp 3360, take Profit Rp 3450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 76.65 Negatif
MACD 21.58 Negatif
True Strength Index (TSI) 1.16 Positif
Bollinger Band (Mid) 3200 Positif
MA5 3398 Negatif 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600
October November December 2018 February March April
PT BA Upward Sloping Channel
3,360 3,360 3,360 3,200 2,804.67 2,791.67 2,791.67 3,360 3,398 3,407.5 3,530 3,740 3,740 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 55.92, Stochastic %K = 46.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
46.4646 46.4646 20 55.9246 55.9246 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 PT BA - MACD (5,3) = 8.83, Signal() = -0.80 -0.799436 8.82688 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT BA - TSI(3,5,3) = 1.16, Volume() = 36,231,100.00 1.15802 0.00000 21.2388 36,231,10 PT BAWilliam's % R(14)= 36 21Volume()= 36 231 100 00 -36.2069 36,231,10
23 April 2018
Technical Analysis
23 April 2018
SMGR
TRADING BUY
S1 9975 R1 10200 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 9750 R2 10425
Closing
Price 10125
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 9975-Rp 10425
•Entry Rp 10125, take Profit Rp 10425
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 15.85 Positif
MACD -43.37 Positif
True Strength Index (TSI) -32.67 Positif
Bollinger Band (Mid) 10229 Negatif
MA5 10015 Positif 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000
October November December 2018 February March April SMGR Downward Sloping Channel
10,125 10,125 10,081.3 10,050 10,015 9,189.66 9,189.66 10,125 10,228.8 10,767.2 10,767.2 10,883.9 11,025 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 24.67, Stochastic %K = 36.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
24.6719 24.6719 20 36.423 36.423 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 SMGR - MACD (5,3) = 5.74, Signal() = 29.18 5.74092 29.1839 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -32.67, Volume() = 2,613,400.00 -32.6668 -43 8567 0.00000 2,613,400 SMGRWilliam's % R(14)= 75 00Volume()= 2 613 400 00 -75 2,613,400
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TLKM
TRADING BUY
S1 3710 R1 3770 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 3650 R2 3830
Closing
Price 3740
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral •Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 3710-Rp 3830
•Entry Rp 3740, take Profit Rp 3830
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 49.24 Negatif
MACD 5.15 Positif
True Strength Index (TSI) 7.59 Positif
Bollinger Band (Mid) 3690 Positif
MA5 3736 Positif 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800
October November December 2018 February March April
TLKM Wedge 3,740 3,740 3,736 3,690 3,669.29 3,669.29 3,630 3,740 3,745 3,786.67 3,786.67 3,890 3,954.14 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 48.71, Stochastic %K = 64.13, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
48.7093 48.7093 20 64.1323 64.1323 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -3.66, Signal() = -3.90 -3.89661 -3.65899 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 7.59, Volume() = 37,003,500.00 5.26314 0.00000 7.58597 37,003,50 TLKMWilliam's % R(14)= 46 88Volume()= 37 003 500 00 -46.875 37,003,50
23 April 2018
Technical Analysis
23 April 2018
WSKT
TRADING BUY
S1 2410 R1 2440 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 2380 R2 2470
Closing
Price 2430
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band
Prediksi •Trading range Rp 2410-Rp 2470 •Entry Rp 2430, take Profit Rp 2470
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 14.58 Positif
MACD -16.33 Positif
True Strength Index (TSI) -30.41 Positif
Bollinger Band (Mid) 2492 Negatif
MA5 2394 Positif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200
October November December 2018 February March April WSKT Downward Sloping Channel
2,430 2,430 2,430 2,394 2,320 2,292.5 2,292.5 2,432.5 2,492 2,600 2,600 2,660 2,883.11 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 WSKT - Stochastic %D(6,3,3) = 24.95, Stochastic %K = 38.41, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
24.9471 24.9471 20 38.4127 38.4127 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 WSKT - MACD (5,3) = 3.63, Signal() = 11.22 3.62903 11.2228 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 WSKT - TSI(3,5,3) = -30.41, Volume() = 13,277,000.00 -30.4129 -41 259 0.00000 13,277,00 WSKTWilliam's % R(14)= 67 65Volume()= 13 277 000 00 -67.6471 13,277,00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TINS
TRADING BUY
S1 1115 R1 1170 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1060 R2 1225
Closing
Price 1145
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi •Trading range Rp 1115-Rp 1170 •Entry Rp 1145, take Profit Rp 1170
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 57.04 Positif
MACD 11.97 Positif
True Strength Index (TSI) 34.75 Positif
Bollinger Band (Mid) 1041 Positif
MA5 1087 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200
October November December 2018 February March April
TINS Upward Sloping Channel
1,089.38 1,087 1,040.75 1,034.06 1,034.06 1,020 945 1,145 1,145 1,145 1,145 1,240 1,240 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TINS - Stochastic %D(6,3,3) = 47.51, Stochastic %K = 71.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
47.5079 47.5079 20 71.0952 71.0952 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 TINS - MACD (5,3) = -14.91, Signal() = -9.61
-14.9141 -9.60641 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TINS - TSI(3,5,3) = 34.75, Volume() = 44,864,700.00
22.7241 0.00000 34.753
44,864,70
TINSWilliam's % R(14)= 7 69Volume()= 44 864 700 00 -7.69231
44,864,70
23 April 2018
Trading View
23 April 2018
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
20-04-18 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 13300 13300 13025 13025 13225 13425 13625 Negatif Negatif Negatif 14500 12975 LSIP Trading Sell 1320 1320 1285 1285 1310 1335 1360 Negatif Negatif Negatif 1435 1250 SGRO Trading Sell 2440 2440 2430 2420 2430 2440 2450 Positif Negatif Negatif 2520 2320
Mining
PTBA Trading Buy 3360 3360 3450 3190 3270 3450 3530 Negatif Positif Negatif 3570 2660 ADRO Trading Buy 2230 2230 2260 2100 2180 2260 2340 Positif Positif Positif 2260 1945 MEDC Trading Buy 1295 1295 1315 1245 1280 1315 1350 Positif Negatif Positif 1435 1140 INCO Trading Buy 3620 3620 3700 3420 3560 3700 3840 Positif Negatif Positif 3810 2740
ANTM Trading Buy 905 905 920 870 895 920 945 Positif Negatif Positif 945 765
TINS Trading Buy 1145 1145 1170 1060 1115 1170 1225 Positif Positif Positif 1175 945
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 510 510 505 496 505 515 525 Negatif Negatif Negatif 555 505
SMGR Trading Buy 10125 10125 10425 9750 9975 10200 10425 Positif Positif Positif 11025 9550 INTP Trading Sell 18425 18425 18300 17950 18300 18650 19000 Negatif Negatif Negatif 20800 15550
SMCB Trading Buy 805 805 820 790 800 810 820 Positif Positif Positif 850 780
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 7575 7575 7400 7400 7525 7650 7775 Negatif Negatif Negatif 7975 7050
GJTL Trading Sell 870 870 795 795 845 895 945 Negatif Negatif Negatif 960 715
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7100 7100 7250 6950 7050 7150 7250 Positif Positif Positif 7600 6975 GGRM Trading Sell 75800 75800 75250 73850 75250 76650 78050 Negatif Negatif Negatif 80200 69675 UNVR Trading Buy 51125 51125 51825 49625 50725 51825 52925 Negatif Negatif Negatif 52500 48975 KLBF Trading Buy 1595 1595 1615 1485 1550 1615 1680 Positif Positif Positif 1615 1390
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1840 1840 1890 1785 1820 1855 1890 Positif Negatif Positif 1845 1700 PTPP Trading Buy 2800 2800 2830 2710 2770 2830 2890 Positif Negatif Positif 3060 2570 WIKA Trading Sell 1690 1690 1685 1670 1685 1700 1715 Positif Negatif Negatif 1850 1600 ADHI Trading Buy 2160 2160 2190 2130 2150 2170 2190 Positif Negatif Positif 2510 2050 WSKT Trading Buy 2430 2430 2470 2380 2410 2440 2470 Positif Positif Positif 2780 2320
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2320 2320 2400 2150 2250 2400 2500 Positif Positif Positif 2530 2120 JSMR Trading Sell 4470 4470 4380 4380 4450 4520 4590 Negatif Negatif Negatif 5275 4460 ISAT Trading Sell 4630 4630 4550 4550 4610 4670 4730 Negatif Negatif Negatif 5800 4630 TLKM Trading Buy 3740 3740 3830 3650 3710 3770 3830 Positif Negatif Positif 4200 3520
Finance
BMRI Trading Buy 8000 8000 8200 7825 7950 8075 8200 Negatif Negatif Negatif 8325 7500
BBRI Trading Buy 3660 3660 3750 3540 3610 3680 3750 Positif Positif Positif 3820 3450
BBNI Trading Sell 8725 8725 8675 8525 8675 8825 8975 Negatif Negatif Negatif 9600 8150 BBCA Trading Buy 23200 23200 23575 22750 23025 23300 23575 Positif Positif Positif 23800 22575 BBTN Trading Buy 3690 3690 3790 3580 3650 3720 3790 Positif Positif Positif 3890 3430
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 36850 36850 37200 35300 36250 37200 38150 Negatif Positif Positif 37500 31050