49
4.1 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala macam permasalahan dan hambatan apa saja yang bisa terjadi dan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang nantinya diharapkan dapat menjadi acuan untuk diusulkannya perbaikan-perbaikan.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisi dokumen dimaksudkan untuk menganalisa dokumen yang digunakan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Purwakarta terkait. Untuk itu analisa dokumen merupakan salah satu yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya.
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pembuatan izin yang sedang berjalan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Purwakarta yaitu :
1. Nama dokumen : Formulir Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Fungsi : Untuk membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Rangkap : 2 (Dua)
2. Nama dokumen : Formulir Permohonan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Fungsi : Untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Rangkap : 2 (Dua)
3. Nama dokumen : Formulir Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Fungsi : Untuk membuat Tanda Daftar Perusahaan. Rangkap : 2 (Dua)
4. Nama dokumen : Surat Penangguhan
Fungsi : Untuk penangguhan izin yang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan.
Rangkap : 1 (Satu)
5. Nama dokumen : Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Fungsi : Untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan selama perusahaan masih menjalankan usahanya.. Rangkap : 1 (Satu).
6. Nama dokumen : Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Fungsi : Untuk melakukan tertibnya pelaksanaan tempat usaha.
Rangkap : 1 (Satu)
7. Nama dokumen : Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Fungsi : Sebagai tanda bahwa perusahaan telah terdaftar pada dinas perizinan.
Rangkap : 1 (Satu)
4.1.2 Analisis Prosedur
Analisis difokuskan pada sistem informasi manajemen arsip data yang terdapat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (BPMPTSP) Purwakarta. Terdapat dua analisis prosedur yang sedang berjalan saat ini, yaitu prosedur pengajuan dan prosedur pengambilan surat izin. Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka berikut merupakan prosedur dan gambaran sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi manajemen arsip data yang terdapat di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (BPMPTSP) Purwakarta.
4.1.2.1 Prosedur Pengajuan Surat Izin
1. Bagian pelayanan memberikan formulir permohonan kepada pemohon sebanyak rangkap dua dan pemohon harus mengisi formulir dengan lengkap sebanyak rangkap dua.
2. Setelah pemohon mengisi formulir tersebut dengan lengkap dan kemudian dikembalikan lagi kepada bagian pelayanan untuk di cek.
3. Bagian pelayanan mengecek formulir dari pemohon tersebut untuk dipastikan apakah formulir sudah lengkap atau tidak. Jika lengkap maka formulir permohonan yang asli diberikan kembali kepada pemohon untuk syarat pengambilan izin. Formulir permohonan salinan disahkan oleh kepala bagian pelayanan.
4. Jika formulir permohonan tidak lengkap, maka formulir tersebut dikembalikan kembali kepada pemohon untuk di perbarui. Setelah formulir permohonan diperbarui, formulir permohonan diberikan kembali kepada bagian pelayanan dan dilanjutkan ke tahap nomor 3.
5. Setelah formulir permohonan disahkan oleh kepala bagian pelayanan, formulir tersebut diberikan kepada bagian pengolahan untuk diproses dan di cek ke lapangan untuk kesesuaian data di formulir dengan keadaan yang ada di lapangan.
6. Jika tidak sesuai maka status izin ditangguhkan dan dibuat surat penangguhan. Surat tersebut kemudian diarsirpkan pada arsip surat penangguhan(A1) bersama dengan formulir permohonannya.
7. Jika sesuai maka formulir permohonan tersebut akan diproses untuk dibuatkan surat izin. Status formulir permohonan diterima.
8. Setelah surat izin dibuat dan disahkan oleh kepala bagian pengolahan, surat tersebut kemudian diserahkan kepada kepala badan untuk disahkan oleh kepala badan.
9. Setelah surat izin tersebut disahkan oleh kepala badan, surat izin tersebut dikembalikan ke bagian pengolahan untuk diarsipkan pada arsip surat izin(A2).
Flowmap Prosedur Pengajuan Surat Izin
Prosedur Pengajuan Surat Izin
Kepala Badan Pengolahan Surat penangguhan Pelayanan Pemohon Formulir Permohonan Formulir PermohonanFormulir Permohonan Formulir Permohonan Mengisi formulir permohonan Formulir Permohonan yang sudah diisi
Formulir Permohonan yang sudah diisi
Pengecekan Kelengkapan Lengkap? Formulir permohonan tidak lengkap Tidak Formulir permohonan yang lengkap Ya Formulir permohonan tidak lengkap Memperbarui formulir Formulir permohonan yang sudah disahkan
Pengecekan Lapangan Sesuai? Formulir permohonan tidak sesuai Tidak Formulir permohonan yang sesuai Ya Penagguhan status Formulir permohonan ditangguhkan A1 Pembuatan surat izin Formulir permohonan sudah diproses Formulir permohonan yang lengkap Surat Izin pengesahan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala bagian A2 Surat penangguhan Formulir permohonan
yang sudah disahkan Pengesahan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala bagian
pengesahan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala Badan Surat Izin yang
sudah disahkan Kepala Badan
Ketereangan : A1 = Arsip Surat Penagguhan A2 = Arsip Surat Izin
4.1.2.2 Prosedur Pengambilan Surat Izin:
1. Pemohon memberikan formulir asli yang sudah lengkap kepada bagian pelayanan sebagai bukti pengambilan surat izin.
2. Setelah itu bagian pelayanan mengecek status izin pemohon apakah telah diterima atau ditangguhkan.
3. Jika diterima maka bagian pelayanan memberikan formulir permohonan asli pemohon kepada bagian pengolahan.
4. Bagian pengolahan mencari satu per satu surat izin yang telah diproses sesuai dengan formulir permohonan pada lemari arsip surat izin(A2).
5. Setelah itu surat izin yang sudah jadi diberikan kepada bagian pelayanan untuk selanjutnya diberikan kepada pemohon dan formulir permohonan yang sudah diambil diarsipkan pada arsip formulir permohonan(A3).
6. Jika ditangguhkan maka bagian pelayanan memberikan formulir permohonan asli pemohon kepada bagian pengolahan untuk mencari surat penangguhan pada arsip surat penangguhan(A1).
7. Bagian pengolahan mencari satu per satu surat penangguhan sesuai dengan formulir permohonan tersebut.
8. Setelah itu surat penangguhan diberikan kepada bagian pelayanan untuk selanjutnya diberikan kepada pemohon.dan formulir permohonan yang ditangguhkan diarsipkan pada arsip formulir permohonan(A3).
Flowmap Prosedur Pengambilan Surat Izin
Prosedur Pengambilan Surat Izin
Pengolahan Pelayanan Pemohon Formulir permohonan yang lengkap Formulir permohonan yang lengkap Pengecekan Hasil Izin Hasil Proses? Formulir permohonan yang ditangguhkan Ditangguhkan Formulir permohonan yang diterima Diterima Formulir permohonan yang diterima Formulir permohonan yang ditangguhkan Pencarian surat Izin Pencarian surat penangguhan A1 Surat penangguhan Surat penangguhan Surat penangguhan Surat penangguhan Formulir permohonan A3 A2 Surat Izin Formulir permohonan Surat Izin terbit Surat Izin terbit Surat Izin terbit Ketereangan : A1 = Arsip Surat Penagguhan A2 = Arsip Surat Izin A3 = Formulir Permohonan
4.1.2.3 Prosedur Perpanjangan Surat Izin:
1. Pemohon memberikan surat izin lama kepada bagian pelayanan sebagai bukti untuk perpanjangan izin. Lalu bagian pelayanan mengecek apakah surat izinnya sudah kadaluwarsa atau tidak.
2. Jika kadaluwarsa melebihi 1 tahun, maka bagian pelayanan mengusulkan untuk membuat lagi surat izin yang baru. Jika tidak kadaluwarsa maka bagian pelayanan memberikan formulir permohonan perpanjangan. Setelah itu surat izin lama yang sudak dicek diarsipkan pada arsip surat izin lama(A4).
3. Setelah pemohon mengisi formulir tersebut dengan lengkap dan kemudian dikembalikan lagi kepada bagian pelayanan untuk di cek.
4. Bagian pelayanan mengecek formulir dari pemohon tersebut untuk dipastikan apakah formulir sudah lengkap atau tidak. Jika lengkap maka formulir permohonan yang asli diberikan kembali kepada pemohon untuk syarat pengambilan izin. Formulir permohonan salinan disahkan oleh kepala bagian pelayanan.
5. Jika formulir permohonan tidak lengkap, maka formulir tersebut dikembalikan kembali kepada pemohon untuk di perbaharui. Setelah formulir permohonan diperbaharui, formulir permohonan diberikan kembali kepada bagian pelayanan dan dilanjutkan ke tahap nomor 4.
6. Setelah formulir permohonan disahkan oleh kepala bagian pelayanan, formulir tersebut diberikan kepada bagian pengolahan untuk diproses dan di cek ke
lapangan untuk kesesuaian data di formulir dengan keadaan yang ada di lapangan.
7. Jika tidak sesuai maka status izin ditangguhkan dan dibuat surat penangguhan. Surat tersebut kemudian diarsirpkan pada arsip surat penangguhan(A1) bersama dengan formulir permohonannya.
8. Jika sesuai maka formulir permohonan tersebut akan diproses untuk dibuatkan surat izin. Status formulir permohonan diterima.
9. Setelah surat izin dibuat dan disahkan oleh kepala bagian pengolahan, surat tersebut kemudian diserahkan kepada kepala badan untuk disahkan oleh kepala badan.
10. Setelah surat izin tersebut disahkan oleh kepala badan, surat izin tersebut dikembalikan ke bagian pengolahan untuk diarsipkan pada arsip surat izin(A2).
Flowmap Prosedur Perpanjangan Surat Izin :
Prosedur Perpanjangan Surat Izin
Pengolahan
Pemohon Pelayanan Kepala Badan
Tidak Ya Tidak Ya A1 Formulir Permohonan Pengecekan Lapangan Formulir permohonan yang lengkap Formulir permohonan yang sesuai Memperbarui formulir Formulir Permohonan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala Badan Pengesahan
Formulir Permohonan yang sudah diisi
Formulir permohonan tidak lengkap Surat Izin Lengkap? Formulir permohonan tidak sesuai
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala bagian Formulir
Permohonan yang sudah diisi Formulir Permohonan Formulir permohonan yang lengkap Formulir Permohonan Formulir permohonan yang sudah disahkan
pengesahan Pembuatan surat izin Surat penangguhan Mengisi formulir permohonan Formulir permohonan ditangguhkan Sesuai? Pengecekan Formulir
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala bagian Penagguhan
status
pengesahan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala Badan Formulir permohonan tidak lengkap Surat penangguhan Formulir permohonan sudah diproses Formulir permohonan
yang sudah disahkan
Ketereangan : A1 = Arsip Surat Penagguhan A2 = Arsip Surat Izin A4 = Arsip surat izin lama
Surat Izin Lama Surat Izin Lama A2 Pengecekan Surat Izin Kadaluwarsa? Surat Izin Lama yang sudah dicek Ya Surat Izin Lama yang sudah dicek Tidak Surat Izin Lama yang sudah dicek A4 Surat Izin Lama yang sudah dicek
4.1.2.4 Prosedur Perubahan Surat Izin:
1. Pemohon memberikan surat izin lama kepada bagian pelayanan sebagai bukti untuk perubahan surat izin. Lalu memberikan formulir permohonan perubahan izin kepada pemohon.
2. Surat izin lama dari pemohon lalu di berikan oleh bagian pelayanan kepada bagian pengolahan untuk diarsipkan pada arsip surat izin lama(A4).
3. Setelah pemohon mengisi formulir tersebut dengan lengkap dan kemudian dikembalikan lagi kepada bagian pelayanan untuk di cek.
4. Bagian pelayanan mengecek formulir dari pemohon tersebut untuk dipastikan apakah formulir sudah lengkap atau tidak. Jika lengkap maka formulir permohonan yang asli diberikan kembali kepada pemohon untuk syarat pengambilan izin. Formulir permohonan salinan disahkan oleh kepala bagian pelayanan.
5. Jika formulir permohonan tidak lengkap, maka formulir tersebut dikembalikan kembali kepada pemohon untuk di perbaharui. Setelah formulir permohonan diperbaharui, formulir permohonan diberikan kembali kepada bagian pelayanan dan dilanjutkan ke tahap nomor 4.
6. Setelah formulir permohonan disahkan oleh kepala bagian pelayanan, formulir tersebut diberikan kepada bagian pengolahan untuk diproses dan di cek ke lapangan untuk kesesuaian data di formulir dengan keadaan yang ada di lapangan.
7. Jika tidak sesuai maka status izin ditangguhkan dan dibuat surat penangguhan. Surat tersebut kemudian diarsirpkan pada arsip surat penangguhan(A1) bersama dengan formulir permohonannya.
8. Jika sesuai maka formulir permohonan tersebut akan diproses untuk dibuatkan surat izin. Status formulir permohonan diterima.
9. Setelah surat izin dibuat dan disahkan oleh kepala bagian pengolahan, surat tersebut kemudian diserahkan kepada kepala badan untuk disahkan oleh kepala badan.
10.Setelah surat izin tersebut disahkan oleh kepala badan, surat izin tersebut dikembalikan ke bagian pengolahan untuk diarsipkan pada arsip surat izin(A2).
Flowmap Prosedur Perubahan Surat Izin :
Prosedur Perubahan Surat Izin
Kepala Badan Pengolahan Pelayanan Pemohon Tidak Ya Tidak Ya Formulir permohonan tidak sesuai
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala Badan Formulir permohonan
yang sudah disahkan
Pengecekan Lapangan Formulir
Permohonan
Ketereangan : A1 = Arsip Surat Penagguhan A2 = Arsip Surat Izin A4 = Arsip surat izin lama
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala Badan Pengecekan Formulir pengesahan Formulir permohonan yang sesuai Formulir Permohonan pengesahan Sesuai? Surat Izin Lama Memperbarui formulir Surat penangguhan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala bagian Formulir Permohonan Formulir Permohonan yang sudah diisi
Formulir permohonan sudah diproses Formulir permohonan tidak lengkap Formulir Permohonan yang sudah diisi
Formulir permohonan tidak lengkap Formulir
Permohonan
Surat Izin yang sudah disahkan Kepala bagian Surat Izin Lama Penagguhan status Pengesahan Pembuatan surat izin Formulir permohonan yang lengkap Lengkap? Formulir permohonan yang sudah disahkan
Formulir permohonan ditangguhkan Formulir permohonan yang lengkap A1 Mengisi formulir permohonan Surat penangguhan Surat Izin A2 Surat Izin Lama A4
4.1.2.5 Diagram Kontek
Diagram kontek berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Adapun diagram konteks sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
Kepala badan
SI Perizinan
Pelayanan
Formulir yang sudah disahkan, Formulir permohonan yang diterima, Formulir permohonan yang ditangguhkan,
Surat izin lama yang sudah dicek
Surat penangguhan, Surat izin terbit
Surat izin yang sudah disahkan kepala bagian
Surat izin yang sudah disahkan kepala badan
Gambar 4.5 Diagram Kontek Sistem Berjalan
4.1.2.6 Data Flow Diagram
DFD berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD yang sedang berjalan digambarkan sebagai berikut :
1 Pengecekan kelengkapan permohonan, perpanjangan & perubahan 8 Pengecekan hasil izin 10 Pencarian surat izin 9 Pencarian surat penangguhan 7 Pengesahan surat izin kepala badan 5 Pembuatan surat izin 2 Pengesahan kepala bagian pelayanan 6 Pengesahan kepala bagian pengolahan 4 Penangguhan status 3 Pengecekan lapangan Pelayanan
Formulir yang sudah disahkan, Surat izin lama yang sudah dicek
Formulir yang sudah di isi
Formulir yang sudah disahkan
Formulir permohonan yang diterima, Formulir permohonan yang ditangguhkan
Surat izin terbit
Surat pengguhan Formulir permohonan Tidak sesuai Formulir permohonan Yang diterima Formulilr permohonan yang tidak sesuai
Formulir permohonan Yang sesuai
Surat izin
Surat izin yang Disahkan kepala Bagian pengolahan
Kepala badan
Surat izin yang Disahkan kepala Bagian pengolahan
Surat izin yang sudah disahkan
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Sistem Berjalan
4.2 EVALUASI SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
Dari sistem informasi perizinan dan manajemen arsip data pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka pengembangan sistem dengan memanfaatkan teknologi informasi perlu dilakukan untuk dapat memberikan kemudahan bagi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terutama pada bagian pelayanan dan pengolahan untuk mempercepat proses perizinan dengan bisa mengatasi berbagai kemungkinan masalah seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Masalah dan Pemecahan Masalah pada Sistem yang Sedang Berjalan
No. Masalah Bagian Pemecahan
1. Belum efektifnya sistem informasi perizinan dan manajemen arsip data yang saat ini berjalan pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu
Bagian Pelayanan dan Pengolahan BPMPTSP Purwakarta Dengan dibangunya sistem informasi perizinan dan manajemen arsip data ini diharapkan dapat lebih
mengefektifkan sistem informasi yang telah ada sebelumnya pada BPMPTSP Purwakarta 2. Tidak adanya suatu kepastian
waktu penyelesaian surat perizinan. Bagian Pengolahan BPMPTSP Purwakarta Dengan dibangunya sistem informasi perizinan dan manajemen arsip data ini diharapkan adanya kepastian waktu penyelesaian surat perizinan.
3 Sistem kearsipan dokumen perizinan belum dikelola dengan baik sehingga menjadi tidak efektif dan efisien dalam proses
Bagian Pengolahan BPMPTSP Purwakarta Dengan dibangunya sistem informasi perizinan dan manajemen arsip data ini diharapkan
pencarian data. sistem kearsipan dokumen perizinan dikelola dengan baik sehingga menjadi efektif dan efisien dalam pencarian data 4. Belum adanya mekanisme
monitoring dan kontrol untuk mengetahui status perizinan Bagian Pengolahan BPMPTSP Purwakarta Dengan dibangunya sistem informasi perizinan dan manajemen arsip data ini diharapkan mekanisme monitoring dan kontrol dapat terawasi dengan baik 4.3 PERANCANGAN SISTEM
Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi kebutuhan pada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap. Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :
1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah dipergunakan.
2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.
4.3.1 Diagram Kontek
pelayanan
Pengolahan SI perizinan
Data login, Isi formulir pendaftaran,
Periksa status Info login, Infor status, Surat izin Data login, Periksa permohonan, Hasil periksa lapangan
Info login, Info permohonan
Gambar 4.7 Diagram Kontek yang Di usulkan 4.3.2 DFD (Data Flow Diagram) Level 1
Pelayanan Data login Info login File user Data user 1 Login 2 Input formulir permohonan izin File permohonan izin Data permohonan Data user Isi formulir Pengolahan 3 Periksa permohonan izin Data login Info login Periksa permohonan Data user Data permohonan 4 Ubah status permohonan Data permohonan File periksa lapangan Data status permohonan Data status permohonan Data permohonan 5 Periksa status surat izin Periksa status Info status 6 Cetak surat permohonan izin Data status permohonan Surat izin Info permohonan Hasil periksa lapangan Data permohonan
4.3.3 DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses 2
2.1 Pilih formulir
Pelayanan Isi formulir
Data user
2.2 Input data
surat izin Isi formulir surat izin
File permohonan
izin
Data permohonan
Gambar 4.9 DFD Level 2 Proses 2 yang Di usulkan
4.3.3 DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses 4
Pengolahan 4.1 Periksa kesesuaian data File periksa lapangan Data status permohonan Hasil periksa lapangan File permohonan izin Data permohonan 4.2 ubah status permohonan izin Hasil periksa
4.4 KAMUS DATA
1. Nama arus : Data user
Alias : User
Proses : File user - proses 1
Atribut : id_user, pass_user, nama_user, level_user
2. Nama arus : Data permohonan
Alias : Perusahaan
Proses : Proses 2 - file permohonan ijin, file permohonan ijin - proses 3, file permohonan ijin - proses 3, file permohonan ijin - proses 4, file permohonan ijin - proses 5
Atribut : Id_perusahaan, nama_perusahaan,
bentuk_perusahaan, penanggung_jawab, alamat, kelurahan, kecamatan, no_telp, fax, npwp,
kelembagaan, status_perusahaan, jenis_perusahaan, jenis_usaha, modal_kekayaan, luas_tanah,
luas_ruang_usaha, no_siup_lama, tgl_permohonan, tgl_pemeriksaan, jenis_permohonan,
pembaharuan_ke, status, keterangan, nama_kegiatan, nama_lemari, nama_loker,
nama_urut, nama_user
3. Nama arus : Data status permohonan
Alias : Surat
Proses : Proses 4 - file periksa lapangan, file periksa lapangan - proses 5
Atribut : Id_surat, nama_surat, tgl_surat, nama_perusahaan
4.5 PERANCANGAN BASIS DATA
Perancangan pada basis data (database) adalah perancangan yang digunakan pada pembuatan sistem informasi perangkat lunak (software) ini. Tahapan dalam perancangan basis data terdiri dari perancangan logika model dan desain fisik. Adapun perancangan logikal modelnya terdiri dari :
4.5.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
1. Bentuk Unnormal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
{ id_user, pass_user, nama_user, level_user, id_perusahaan, nama_perusahaan, bentuk_perusahaan, penanggung_jawab, alamat, kelurahan, kecamatan, no_telp, fax, npwp, kelembagaan, status_perusahaan, jenis_perusahaan, jenis_usaha, modal_kekayaan, luas_tanah, luas_ruang_usaha, no_siup_lama, tgl_permohonan, tgl_pemeriksaan, jenis_permohonan, pembaharuan_ke, status, keterangan, nama_kegiatan, nama_lemari, nama_loker, nama_urut, nama_user, id_surat, nama_surat, tgl_surat, nama_perusahaan }
2. Bentuk Normalisasi Pertama
Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :
{ id_user, pass_user, nama_user, level_user, id_perusahaan, nama_perusahaan, bentuk_perusahaan, penanggung_jawab, alamat, kelurahan, kecamatan, no_telp, fax, npwp, kelembagaan, status_perusahaan, jenis_perusahaan, jenis_usaha, modal_kekayaan, luas_tanah, luas_ruang_usaha, no_siup_lama, tgl_permohonan, tgl_pemeriksaan,
jenis_permohonan, pembaharuan_ke, status, keterangan, nama_kegiatan, nama_lemari, nama_loker, nama_urut, id_surat, nama_surat, tgl_surat }
3. Bentuk Normalisasi Kedua
Langkah yang kedua adalah dengan cara memisahkan atribut-atribut yang nilainya sama akan ditulis hanya satu. Maka atribut akan dijadikan satu, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :
User = { id_user*, pass_user, nama_user, level_user }
Perusahaan = { id_perusahaan*, nama_perusahaan, bentuk_perusahaan, penanggung_jawab, alamat, kelurahan, kecamatan, no_telp, fax, npwp, kelembagaan, status_perusahaan, jenis_perusahaan, jenis_usaha, modal_kekayaan, luas_tanah, luas_ruang_usaha, no_siup_lama, tgl_permohonan, tgl_pemeriksaan, jenis_permohonan, pembaharuan_ke, status, keterangan, nama_kegiatan, nama_lemari, nama_loker, nama_urut, id_user** }
Surat = { id_surat, nama_surat, tgl_surat, id_perusahaan**}
4. Bentuk Normalisasi Ketiga
Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field-field yang dijadikan kunci utama
tiap-tiap tabel sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci utama pada tiap tabel sebagai relasi/ penghubung tabel satu ke tabel yang lain. Seperti terlihat dibawah ini :
User = { id_user*, pass_user, nama_user, level_user }
Perusahaan = { id_perusahaan*, nama_perusahaan, bentuk_perusahaan, penanggung_jawab, alamat, kelurahan, kecamatan, no_telp, fax, npwp, kelembagaan, status_perusahaan, jenis_perusahaan, jenis_usaha, modal_kekayaan, luas_tanah, luas_ruang_usaha, no_siup_lama}
Resi = { id_resi* tgl_permohonan, tgl_pemeriksaan, jenis_permohonan, pembaharuan_ke, status, keterangan, nama_kegiatan, nama_lemari, nama_loker, nama_urut, id_perusahaan**, id_user** }
Surat = { id_surat, nama_surat, tgl_surat, id_resi**}
5. Bentuk Normalisasi Keempat
Bentuk normal ke empat akan terpenuhi apabila dan hanya bila telah berada dalam bentuk BCNF dan tidak ada multivalued dependency nontrivial. Multivalued dependency (MVD) dipakai dalam bentuk normal keempat (4NF), dan dependensi ini dipakai untuk menyatakan hubungan satu ke bantak (one to many).
User = { id_user*, pass_user, nama_user, level_user }
Perusahaan = { id_perusahaan*, nama_perusahaan, bentuk_perusahaan, penanggung_jawab, alamat, kelurahan, kecamatan, no_telp, fax, npwp,
kelembagaan, status_perusahaan, jenis_perusahaan, jenis_usaha, modal_kekayaan, luas_tanah, luas_ruang_usaha, no_siup_lama}
Resi = { id_resi* tgl_permohonan, tgl_pemeriksaan, jenis_permohonan, pembaharuan_ke, status, keterangan, id_perusahaan**, id_lemari**, id_loker**, id_urut**, id_user**}
Kegiatan usaha = { id_kbli*, nama_kegiatan }
Kegiatan perusahaan = { id_perusahaan**, id_kbli** } Lemari = {id_lemari*, nama_lemari }
Loker = { id_loker*, nama_loker } Urut = { id_urut*, nama_urut}
4.5.2 Relasi Tabel
Relasi Tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan yang lainnya.
user PK id_user pass_user nama_user level_user perusahaan PK id_perusahaan nama_perusahaan bentuk_perusahaan penanggung_jawab alamat keluarahan kecamatan no_telp fax npwp kelembagaan status_perusahaan jenis_perusahaan jenis_usaha modal_kekayaan luas_tanah luas_ruang_usaha no_siup_lama resi PK id_resi tgl_permohonan tgl_pemeriksaan jenis_permohonan pembaharuan_ke status keterangan FK1 id_perusahaan FK2 id_loker FK3 id_urut FK4 id_user FK5 id_lemari lemari PK id_lemari nama_lemari loker PK id_loker nama_loker urut PK id_urut nama_urut kegiatan_usaha PK id_kbli nama_kegiatan kegiatan_perusahaan FK1 id_perusahaan FK2 id_kbli surat PK id_surat nama_surat tgl_surat FK1 id_resi
4.5.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
Bentuk entity relationship merupakan salah satu cara untuk mengolah database sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antara file dan tehnik ini dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya redundasi data atau sejenisnya.
Perusahaan 1 Memiliki N Resi 1 Mempunyai N Surat
Lemari Loker Urut Memiliki Memiliki 1 N N 1 Memiliki N 1 Kegiatan perusahaan Memiliki 1 N Kegiatan usaha Memiliki N 1
4.5.4 Struktur File
Pembuatan program membutuhkan suatu spesifikasi file untuk melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data yang terdaftar pada sebuah record.
1. Nama File : Tabel User Kunci Field : id_user
Tabel 4.2 Tabel User
Field Type Ukuran Keterangan
id_user varchar 20 primary key
pass_user varchar 20
nama_user char 20
level_user enum ‘pelayanan’
‘pengolahan’
2. Nama File : Tabel Perusahaan Kunci Field : id_perusahaan
Tabel 4.3 Tabel Perusahaan
Field Type Ukuran Keterangan
id_perusahaan varchar 50 primary key
nama_perusahaan varchar 150 bentuk_perusahaan varchar 20 penanggung_jawab varchar 100 alamat varchar 200 kelurahan varchar 100 kecamatan varchar 100 no_telp varchar 15 fax varchar 20 npwp varchar 40 kelembagaan varchar 100 status_perusahaan varchar 50 jenis_perusahaan varchar 50 jenis_usaha varchar 200 modal_kekayaan int 11 luas_tanah int 11 luas_ruang_usaha int 11 no_siup_lama varchar 50
3. Nama File : Tabel Resi Kunci Field : id_resi
Tabel 4.4 Tabel Resi
Field Type Ukuran Keterangan
id_resi varchar 17 primary key
tgl_permohonan date tgl_pemeriksaan date jenis_permohonan varchar 3 pembaharuan_ke Int 11 status varchar 3 keterangan varchar 20
id_perusahaan varchar 50 foreign key
id_lemari int 11 foreign key
id_loker int 11 foreign key
id_urut int 11 foreign key
id_user varchar 20 foreign key
4. Nama File : Tabel Surat Kunci Field : id_surat
Tabel 4.5 Tabel Surat
Field Type Ukuran Keterangan
id_surat varchar 50 primary key
nama_surat varchar 100
tgl_surat date
id_resi varchar 17 foreign key
5. Nama File : Tabel Kegiatan_Perusahaan
Tabel 4.6 Tabel Kegiatan_perusahaan
Field Type Ukuran Keterangan
id_perusahaan int 11 foreign key
id_kbli varchar 10 foreign key
status tinyint 1
6. Nama File : Tabel Kegiatan_usaha Kunci Field : id_kbli
Tabel 4.7 Tabel Kegiatan_usaha
Field Type Ukuran Keterangan
id_kbli varchar 10 primary key
7. Nama File : Tabel Lemari Kunci Field : id_lemari
Tabel 4.8 Tabel Lemari
Field Type Ukuran Keterangan
id_lemari int 11 primary key
nama_lemari varchar 25
8. Nama File : Tabel Loker Kunci Field : id_loker
Tabel 4.9 Tabel Loker
Field Type Ukuran Keterangan
id_loker int 11 primary key
nama_loker varchar 25
9. Nama File : Tabel Urut Kunci Field : id_urut
Tabel 4.10 Tabel Urut
Field Type Ukuran Keterangan
id_urut int 11 primary key
4.6 KODEFIKASI
Pengkodean digunakan sebagai identitas untuk setiap data di dalam aplikasi, dengan tujuan untuk mengkalasifikasikan data. Berikut ini adalah kode yang digunakan dalam Perancangan Sistem Informasi Perizinan dan Manajemen Arsip Data Pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Purwakarta. a. No Resi Format : xxxx-xxxx-xx Bulan Tahun No. Agenda b. No. TDP Format : x-xx-xxxx No. Agenda
2 Digit pertama No Kbli Jenis Perusahaan
4.7 PERANCANGAN ANTAR MUKA 4.7.1 Struktur Menu
Login area
Pelayanan Pengolahan
Formulir Pendaftaran Baru SITU, SIUP,
TDP
Formulir Perpanjangan dan Perubahan SITU,
SIUP, TDP
Formulir Perpajangan Surat Izin TDP, SITU
Daftar-daftar Surat Izin
Logout Daftar Kategori Kegiatan Usaha Tempat Penyimpanan
Berkas
Daftar Surat Izin Semua Status Surat
Logout Daftar Surat Izin Status Surat Proses
Daftar Surat Izin Status Surat Ditangguhkan Daftar Surat Izin Dalam Masa Proses
4.7.2 Perancangan Input 1. Tampilan Halaman Login.
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
LogIn Area
Akses Akun
Password
Masuk Please Insert Password
Logo
Gambar 4.14 Login Area 2. Tampilan Halaman Utama Bagian Pelayanan
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115 Logo
Formulir Pendaftaran Baru TDP,SIUP,SITU
Formulir Perubahan & Perpanjangan TDP,SIUP,SITU
DAFTAR KATEGORI KEGIATAN USAHA Data-Data Kategori Kegiatan Usaha
Log Out Keluar Dari Program
Formulir Perpanjangan Surat Izin TDP,SITU
DAFTAR SURAT IZIN USAHA Data-Data Surat Izin Usaha
TEMPAT PENYIMPANAN BERKAS Lemari, Loker, dan Nomor Urut Berkas
3. Tampilan Formulir Pendaftaran Baru
PT
Kantor Tunggal Perusahaan Kecil
Rp.
KBLI Kegiatan Usaha Utama #
No. Lemari No. Loker No. Urut
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
Logo
Formulir Pendaftaran Baru
Nama Perusahaan
Nama Pengurus / Penanggung Jawab Alamat Perusahaan Kelurahan / Desa Kecamatan No. telp Fax NPWP Kelembagaan Status Perusahaan Jenis Perusahaan Jenis Usaha
Modal & Kekayaan Perusahaan Luas Tanah Seluruhnya
m2 Luas Ruang Usaha
m2 Kegiatan Usaha Pokok Kegiatan Usaha Utama
add
Tempat Penyimpanan Berkas
Usulkan Pendaftaran Surat Izin Simpan Data Kembali
4. Tampilan Formulir Pembaharuan & Perpanjangan Izin
Kantor Tunggal
Perusahaan Kecil
Rp.
KBLI Kegiatan Usaha Utama #
No. Lemari No. Loker No. Urut
Search Nama Perusahaan : Search Nama Perusahaan :
PT
PT
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
Logo
Formulir Pembaharuan & Perpanjangan Izin
Nama Perusahaan
Nama Pengurus / Penanggung Jawab
Alamat Perusahaan Kelurahan / Desa Kecamatan No. telp Fax NPWP Kelembagaan Status Perusahaan Jenis Perusahaan Jenis Usaha
Modal & Kekayaan Perusahaan
Luas Tanah Seluruhnya m2 Luas Ruang Usaha
m2 Kegiatan Usaha Pokok
Kegiatan Usaha Utama
add
Tempat Penyimpanan Berkas
Perpanjangan Ke
Usulkan Pendaftaran Surat Izin Simpan Data Kembali
5. Tampilan Formulir Perpanjangan Izin
Kantor Tunggal
Perusahaan Kecil
Rp.
KBLI Kegiatan Usaha Utama #
No. Lemari No. Loker No. Urut
Search Nama Perusahaan : Search Nama Perusahaan :
PT
PT
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
Logo
Formulir Perpanjangan Izin
Nama Perusahaan
Nama Pengurus / Penanggung Jawab
Alamat Perusahaan Kelurahan / Desa Kecamatan No. telp Fax NPWP Kelembagaan Status Perusahaan Jenis Perusahaan Jenis Usaha
Modal & Kekayaan Perusahaan
Luas Tanah Seluruhnya m2 Luas Ruang Usaha
m2 Kegiatan Usaha Pokok
Kegiatan Usaha Utama
add
Tempat Penyimpanan Berkas
Perpanjangan Ke
Usulkan Perpanjangan Surat Izin
Usulkan Perpanjangan Kembali
6. Tampilan Daftar Kategori Kegiatan Usaha
ID KEGIATAN NAMA KEGIATAN USAHA #
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
Logo
Tambah Kegiatan Usaha : Simpan
03045 Pembibitan dan Penjualan Anak Ayam Induk 03045
03045
Kendaraan Bermotor Roda Empat dan Assesoris Perdagangan Bahan Bangunan / Konstruksi
Search Of : Search Kembali
Gambar 4.19 Rancangan Daftar Kategori Kegiatan Usaha
7. Tampilan Tempat Penyimpanan Berkas
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
Logo
Nama Lemari : Nama Loker : No Urut :
add add add
NAMA LEMARI # NAMA LOKER # NO URUT #
Lemari 1 Lemari 2 Loker 1 Loker 2 Urut 2 Urut 3 Halaman Utama
Gambar 4.20 Rancangan Tempat Penyimpanan Berkas
4.7.3 Perancangan Output
Perancangan Output atau keluaran merupakan hasil dari pengolahan data yang diterima dari proses masukan data berupa informasi yang berguna bagi pengguna atau user. Adapun rancangan output dari sistem informasi perizinan ini adalah sebagai berikut :
1. Tampilan Halaman Utama Bagian Pengolahan
Halaman ini adalah halaman utama bagian pengolahan yang berisikan daftar-daftar semua status surat izin.
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115 Logo
Daftar Surat Izin
Semua Status Surat
Log Out Keluar Dari Program
Daftar Surat Izin
Status Surat Ditangguhkan
Daftar Surat Izin
Dalam Masa Proses
Daftar Surat Izin
Surat Status Sukses
2. Tampilan Hasil Surat Izin.
Halaman ini adalah halaman hasil surat izin SITU, SIUP dan TDP yang telah siap diterbitkan oleh pihak Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) purwakarta.
Pendaftaran : Pembaharuan Ke :
Pas Foto
BEBAS RETRIBUSI
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
(BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115
Logo
SURAT IZIN BUPATI PURWAKARTA NOMOR :XXX/SITU-XXXX-BPMPTSP/XX/XXXX
TENTANG IZIN TEMPAT USAHA An. .. . ../ perusahaan BUPATI PURWAKARTA Menimbang : a. TEXT b. TEXT c. TEXT Mengingat : 1. TEXT 2. TEXT 3. TEXT Memperhatikan : TEXT MENGIZINKAN Kepada : Nama Perusahaan : TEXT
Alamat : TEXT Kelurahan : TEXT Kecamatan : TEXT Jenis Usaha : TEXT Bentuk Perusahaan : TEXT Luas Tanah Seluruhnya : TEXT Luas Ruang Usaha : TEXT
Untuk mengadakan kegiatan usaha dengan menggunakan tempat atau ruang sebagaimana dimaksud diatas. Berlaku sampai dengan tanggal ….
Dikeluarkan di : Purwakarta Pada Tanggal : . . . . .
An. BUPATI PURWAKARTA KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PURWAKARTA
Drs. H. IYUS PERMANA, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620519 198903 1 011 Tembusan disampaikan kepada :
1. Yth. Kepala Dinas PKAD Kab. Purwakarta 2. Yth. Kepala Satpol PP Kab. Purwakarta.
SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) Nomor : xxx/xxxxx/10-10/xx/xxxx Nama Perusahaan : TEXT
Nama Penanggung Jawab & Jabatan : TEXT Alamat Kantor Perusahaan : TEXT No Telepon : TEXT
NPWP : TEXT
Modal dan Kekayaan Bersih Perusahaan : TEXT Seluruhnya Tidak Termasuk Tanah dan Bangunan
Kelembagaan : TEXT Kegiatan Usaha (KBLI) : TEXT Jenis Barang/Jasa Dagangan Utama : TEXT
Izin ini berlaku untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan di seluruh wilayah Republik Indonesia, selama perusahaan masih menjalankan usahanya.
Pas Foto
BEBAS RETRIBUSI
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115 Logo
Diterbitkan di : Purwakarta Pada Tanggal : . . . . .
KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PURWAKARTA
Drs. H. IYUS PERMANA, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620519 198903 1 011
Tembusan disampaikan kepada : 1. Bapak Bupati Purwakarta (Sebagai laporan); 2. Dinas Koperasi, UMKM, Perindag Kab. Purwakarta.
NOMOR TDP XX.XX.XXXXXXXX Berlaku s/d Tanggal ………... PENDAFTARAN : ….. PEMBAHARUAN KE : . . AGENDA PENDAFTARAN NOMOR : - TANGGAL :
-NAMA PERUSAHAAN : - STATUS : . .. . .
NAMA PENGURUS/ : -PENANGGUNG JAWAB ALAMAT PERUSAHAAN :
-NOMOR TELEPON : - FAX : . .. . .
NPWP :
-KEGIATAN USAHA POKOK : - KBLI : . .. . .
BEBAS RETRIBUSI
PEMERINTAHAN KABUPATEN PURWAKARTA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP)
Jl. Veteran No. 139 Telp. 0264-8224794 Purwakarta 41115 Logo
TANDA DAFTAR PERUSAHAAN TEXT
PURWAKARTA, ……
KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PURWAKARTA SELAKU
KEPALA KANTOR PENDAFTARAN PERUSAHAAN
Drs. H. IYUS PERMANA, MM Pembina Utama Muda NIP. 19620519 198903 1 011
KETERANGAN : TEXT
4.8 PERANCANGAN ARSITEKTUR JARINGAN
Arsitektur Jaringan terdiri dari pengkabelan, topologi, metoda akses dan format paket. Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan LAN adalah berbasis kabel elektrik, melalui perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya. Adapun Rancangan Topologi LAN sebagai berikut :