• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN WORKSHOP DAN LAUNCHING POKJA AYUNG LESTARI BAGUS AGRO PELAGA, 8 AGUSTUS 2014 DISUSUN OLEH: I GDE SUARJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN WORKSHOP DAN LAUNCHING POKJA AYUNG LESTARI BAGUS AGRO PELAGA, 8 AGUSTUS 2014 DISUSUN OLEH: I GDE SUARJA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

WORKSHOP DAN LAUNCHING

POKJA AYUNG LESTARI

BAGUS AGRO PELAGA, 8 AGUSTUS 2014

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang 1

1.2. Tujuan dan keluaran 1 1.3. Tempat dan waktu pelaksanaan 1 1.4. Peserta dan fasilitator 1

1.5. Pelaksana 2

II. PROSES PELAKSANAAN

2.1. Pengantar workshop 3

2.2. Presentasi materi 4

2.3. Launching Website POKJA AYUNG LESTARI 9 2.4. Tanggapan dan Masukan oleh Stakeholder 11

III. PENUTUP DAN TINDAK LANJUT

17

Lampiran-lampiran:

1. Jadwal kegiatan workshop 18 2. Daftar peserta workshop dan launching POKJA Ayung Lestari 19

(3)

1

I.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hasil Road Show dan Pertemuan POKJA Ayung Lestari ke 4, yang diselenggarakan di Kantor Desa Bongkasa Pertiwi pada 5 Juli 2014, telah mendapatkan tanggapan positif dari para pihak atas Rencana Kerja POKJA Ayung Lestari tahun 2014. Selanjutnya rencana kerja ini, akan diupdate untuk disebarluaskan kepada semua pemangku kepentingan yang memanfaatkan air dari Sungai Ayung, baik untuk kepentingan irigasi sawah, sebagai sumber air minum (PDAM) maupun untuk industri pariwisata (rafting). Melalui kegiatan ini diharapakan agar semua pihak secara bersama-sama ikut berperan serta dalam melakukan upaya konservasi dan pelestarian DAS Ayung secara terpadu dan berkelanjutan, sebagaimana yang telah diinisiasi oleh tim POKJA Ayung Lestari.

Menyadari keberadaan POKJA ini sangat penting dalam upaya mendukung pengelolaan DAS Ayung kedepan, terutama dalam upaya mengajak para pihak (stakeholder) yang ikut memanfaatkan air dari Sungai Ayung, agar ikut peduli dan berkontribusi dalam pelestarian daerah hulu DAS Ayung, maka keberadaan POKJA ini perlu disebarluaskan kepada semua pihak sehingga peran dan fungsinya dalam mendukung pelestarian DAS Ayung secara terpadu dan berkelanjutan ke depan dapat diketahui dan didukung lebih lanjut. Karena itu, workshop dan Launching POKJA Ayung Bali Lestari ini dilakukan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Budaya Pertanian (FBP) Kabupaten Badung 2014 yang dipusatkan di Desa Pelaga, Petang. Selain itu, pada saat yang sama juga di-Launching Website POKJA Ayung Bali Lestari

(4)

2

sebagai media informasi terkait dengan program pengelolaan DAS Ayung secara terpadu dan berkelanjutan.

2. Tujuan dan Keluaran

Tujuan workshop dan launching adalah untuk memperkenalkan kepada para pihak keberadaan POKJA Ayung Lestari, Website POKJA dan rencana kerja POKJA 2014 agar diketahui dan mendapat dukungan lebih lanjut dari stakeholder yang memanfaatkan air dari Sungai Ayung.

Keluaran yang ingin dicapai adalah:

(i) POKJA Ayung Lestari dan websitenya dapat diketahui oleh para pihak

(ii) Adanya komitmen dukungan dari para pihak terhadap keberadaan POKJA Ayung Lestari dan kegiatan program pengelolaan DAS Ayung secara terpadu ke depan.

3. Tempat dan Waktu

Workshop dan Launching diselengarakan di Bagus Agro Pelaga, pada Hari Jumat, 8 Agustus 2014. Agenda workshop, dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.

Peserta dan Fasilitator

Peserta workshop terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten Badung dan Provinsi Bali, DPRD Kabupaten Badung, Perusahaan swasta, Lembaga studi/kajian Lingkungan Hidup dari berbagai Perguruan Tinggi di Bali, Camat, Pemdes, LSM, tokoh masyarakat, media cetak dan TV serta anggota tim POKJA Ayung Lestari.

Untuk membantu proses diskusi dan tanya jawab selama workshop, kegiatan workshop difasilitasi oleh seorang fasilitator (Ida Bagus Manu Drestha). Daftar peserta workshop POKJA Ayung Lestari 2014 , dapat dilihat pada lampiran 2.

5. Pelaksana

Kegiatan workshop dan Launching POKJA Ayung Lestari diselenggarakan dan difasilitasi bersama oleh PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal, Pokja Ayung Lestari dan JANMA Bali.

(5)

3

II. PROSES PELAKSANAAN

2.1. Pengantar workshop

Mengawali kegiatan workshop, Ketua JANMA yang juga selaku sekretaris POKJA Ayung Lestari (Gde Suarja) menyampaikan laporan pengantar terkait dengan latar belakang dan tujuan workshop, output yang diharapkan serta peserta yang diundang dalam kegiatan workshop dan launching POKJA Ayung Lestari. Dalam pengantarnya, Ketua JANMA menjelaskan keberadaan POKJA Ayung Lestari, yang lahir dari hasil kegiatan Workshop Pengelolaan DAS Ayung Secara Terpadu yang diinisiasi bersama oleh PT. Tirta Investama, JANMA dan Distanbunhut Badung pada 26 Juli 2013 di Pelaga, Petang. Kehadiran kelompok kerja ini, merupakan bentuk keperihatinan dan sekaligus kepedulian dari para pihak terkait untuk menangani masalah pengelolaan DAS Ayung. Selama ini banyak pihak yang memanfaatkan air dari sungai Ayung, namun belum sepenuhnya memahami arti penting air dan sistem hidrologi DAS Ayung. Air masih dipandang sebagai public goods yang bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma (gratis) karena sudah tersedia oleh alam, tanpa perlu melakukan upaya perlindungan secara baik agar air bisa tetap tersedia. Siapa yang kuat dia yang bisa memanfaatkan air lebih banyak. Walaupun ada beberapa pihak yang sudah berupaya melakukan perlindungan sumber daya air di DAS Ayung, namun selama ini belum ada keterpaduan terutama dalam menjaga daeran resapan air di hulu DAS Ayung. Karena itu, sebagai rangkaian dari kegiatan Festival Budaya Pertanian Kabupaten Badung 2014 yang diselenggarakan oleh Pemkab Badung, pada 7-10 Agustus 2014 di Desa Pelaga, Petang, maka sekaligus dilakukan kegiatan workshop dan

(6)

4

Launching Website POKJA DAS Ayung Bali Lestari ini sebagai media informasi terkait dengan program pengelolaan DAS Ayung secara terpadu dan berkelanjutan, yang telah dilakukan selama ini di hulu DAS Ayung. Diharapkan kegiatan POKJA Ayung Lestari ini dapat dikenal/diketahui secara luas oleh para pihak terkait, yang selama ini ikut memanfaatkan air dari Sungai Ayung, baik Pemerintah, PDAM, Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan, industri pariwisata, asosiasi rafting, LSM dan masyarakat luas, sehingga ikut berperan aktif memberikan kontribusi dalam pelestarian DAS Ayung ke depan.

2.2. Presentasi Materi

(i) Presentasi Program CSR PT. Tirta Investama

Guna memberikan pemahaman lebih jelas terkait dengan kepedulian PT. Tirta Investama dalam mendukung pelestarian sumber daya air dan hutan serta konservasi lingkungan, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Coorporate Social Responsibility), perwakilan dari CSR PT. Tirta Investama (Bp. Budi Hartono dan Ida Ayu Eka Pertiwi Sari), memberikan pemaparan tentang komitmen ganda Perusahaan Danone -Aqua (Sukses ekonomi dan Kemajuan Sosial) serta kegiatan program CSR PT. Investama di Bali, yang dikemas dalam program Aqua Lestari: “Pendekatan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Sumberdaya Air”. Dalam paparannya Ida Ayu Eka Pertiwi Sari (CSR coordinator Pabrik Mambal), menjelaskan bahwa pada dasarnya program Aqua Lestari, fokus pada 4 aspek perubahan yang ingin dicapai yaitu: (i) Perlindungan Sumber Daya Air; (ii) Praktek Perusahaan Yang Ramah Lingkungan; (iii) Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat; (iv) Pengelolaan Distribusi Produk. Khusus untuk kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Air dan Pemberdayaan

(7)

5

Masyarakat, didukung melalui program CSR, yang dilaksanakan bekerjasama dengan beberapa mitra kerja PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal seperti Distanbunhut Badung, JANMA, Yayasan Korpri, dan lain-lain. Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk program CSR di Bali, kegiatan

yang dikembangkan mulai dari hulu DAS Ayung, tengah sampai hilir. Di bagian hulu, (khususnya di Desa Pelaga dan Desa Belok Sidan), program difokuskan pada pemberdayaan masyarakat di bidang Konservasi Sumberdaya Hutan dan Air serta kegiatan WASH (Water Access Sanitation and Higiene), untuk memberikan dukungan akses air bersih, sanitasi dan kesehatan bagi masyarakat melalui pendekatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

Selain itu, juga mendukung kegiatan pengembangan dan penguatan Kelompok Kerja (POKJA) Ayung Lestari. Program konservasi yang telah dilakukan diantaranya penanaman pohon kayu (langgung, albesia, gamelina dan Jimas), penanaman tanah buah (manggis, sawo dan durian) serta kegiatan sekolah lapang maupun berbagai pelatihan untuk petani. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan JANMA-Bali, sejak tahun 2013. Di bagian tengah, kegiatan program dilakukan di wilayah Subak Mambal, Desa Mambal Kecamatan Abiansemal. Kegiatan program yang dikemas dalam program “Mambal Lestari”, difokuskan pada pengembangan Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan, guna mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia oleh petani dalam budidaya padi di wilayah Subak Mambal. Selain pertanian sehat, juga didukung kegiatan pengelolaan sampah organik, pengembangan biopori, biogas dan juga pasar organik yang dilakukan secara reguler setiap bulan. Kegiatan program ini awalnya dilaksanakan bersama Distanbunhut Badung, dan sejak 2014, dilanjutkan oleh

(8)

6

JANMA-Bali. Di bagian hilir, yaitu di wilayah Tanah Lot-Tabanan (walaupun tidak secara langsung masuk DAS Ayung), fokus kegiatan yang dilakukan yaitu mendukung pengolahan sampah batok kelapa menjadi briket. Program ini dikembangkan bersama dengan Yayasan Korpri Bali.

(ii) Presentasi Gagasan Pembentukan Paguyuban Petani Organik Kabupaten Badung.

Sebagai salah satu bagian dari kegiatan POKJA Ayung Lestari, khususnya dalam menjawab berbagai tantangan pengembangan Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan, khususnya dalam aspek

pemasaran produk pangan sehat (organik) hasil produksi petani yang masih mengalami kendala, maka pada sesi ini juga dipaparkan tentang gagasan pembentukan paguyuban petani organik tingkat Kabupaten Badung. Presentasi disampaikan oleh

sekretaris POKJA Ayung Lestari (Gde Suarja). Beberapa hal penting yang disampaikan sebagai bahan diskusi lebih lanjut oleh para pihak,yaitu beberapa kegiatan inisiatif awal yang telah dilakukan seperti workshop pembentukan Paguyuban Petani Organik di tingkat Kabupaten Badung yang dilaksanakan pada Juli 2014 di Kantor BPP Abiansemal , dan dilanjutkan dengan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan bagi petani organik di tingkat Kabupaten Badung yang berlangsung selama 2 hari pada bulan Juli di tempat yang sama. Workshop dan pelatihan kewirausahaan tersebut difasilitasi oleh narasumber dari Unud (Bp. Dr. Gede Wijana) yang juga sekaligus sebagai praktisi PT Beras Sehat. Kegiatan pengembangan dan penguatan paguyuban petani organik ini akan terus ditindaklanjuti oleh POKJA dalam program ke depan khususnya untuk mendukung pengembangan pasar produk organik petani.

(9)

7

(iii) Presentasi Keberadaan POKJA Ayung Lestari beserta programnya

Pada sesi ini, dipaparkan tentang keberadaan kelompok kerja (POKJA) Ayung Lestari yang mulai eksis sejak Juli 2013. Presentasi disampaikan oleh Bp. Dr. I Made Sudarma, selaku Ketua POKJA, dengan topik : “Jejak Langkah Pembentukan POKJA Ayung Lestari”. Beberapa hal penting yang dipaparkan Ketua POKJA, diantaranya (i) tujuan dibentuknya POKJA Ayung Lestari, (ii) permasalahan yang terjadi di DAS Ayung, (iii) konsep dasar pemikiran POKJA dan tindak lanjutnya, serta (iv) berbagai kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh anggota POKJA Ayung Lestari yang didukung oleh PT. Tirta Investama-Pabrik Mambal. Berbagai permasalahan dan tantangan yang terjadi di DAS Ayung, antara lain (i) berkurangnya penutupan vegetasi permanen akibat perubahan tata guna lahan; (ii) terjadinya kerusakan hutan di daerah hulu, (iii) budidaya tanaman yang tidak sesuai dengan kelas dan kemiringan lahan; (iv) tingginya tingkat erosi dan sedimentasi; (v) terjadinya pelanggaran sempadan sungai/jurang dan (vi) belum adanya KETERPADUAN pengelolaan DAS Ayung antar wilayah dan antar sektor, menjadi salah satu pertimbangan kenapa pentingnya pengelolaan DAS Ayung dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Selain itu, lebih lanjut dijelaskan bahwa air adalah merupakan barang non substitusi. Tidak ada kehidupan tanpa air , sehingga untuk kehidupan maka air harus tersedia secara berkelanjutan. Keberadaan hutan dan DAS sebagai fungsi hidrologis sangat menentukan keberlanjutan air sehingga fungsi hidrologis ekosistem tersebut harus tetap dijaga dan dilestarikan. Hal inilah yang melandasi lahirnya kelompok kerja (POKJA) Ayung Lestari

(10)

8

tersebut. Tujuan dari POKJA Ayung Lestari adalah MEMBANGUN SINERGITAS DALAM PENGELOLAAN DAS AYUNG MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI PROVINSI BALI.

Karena itu, tindak lanjut pemikiran dari POKJA Ayung Lestari, untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan tersebut, antara lain :

 Masyarakat. hulu yang berperan menjaga ekosistem hutan dan DAS melalui tindakan konservasi merupakan pihak yang berjasa “menyediakan air“.

 Masyarakat hilir yang menggunakan air adalah pihak yang “menerima manfaat” yang diberikan masyarakat hulu.

 Masyarakat penerima manfaat (hilir) haruslah memberi kompensasi kepada masyarakat penyedia air (hulu).

 Kompensasi akan menjadi perangsang bagi penyedia jasa untuk melakukan konservasi dan sekaligus dapat memperbaiki penghidupan mereka.

 Penyedia jasa lingkungan tidak hanya dijadikan obyek program, tetapi mereka harus juga dijadikan subyek program.

 Adanya pengawasan dan evaluasi (monev) berkelanjutan untuk menilai keberhasilan program

Selanjutnya dijelaskan bahwa kegiatan POKJA ini dimulai dari Kabupaten Badung, walaupun DAS Ayung melintasi beberapa kabupaten di Bali. Kenapa dari Badung? Ada beberapa dasar pertimbangan yang dipaparkan oleh Ketua POKJA, antara lain : (i)

Wilayah DAS Ayung kurang lebih seluas 30.981 Ha, sebagian besar berada di wilayah Kabupaten

Badung (46,34 %), (ii) Luas wilayah DAS Ayung di Kab. Badung bagian hulu (Kec. Petang) 9.439 Ha (30, 47 % ) dan di bagian tengah (Kec. Abiansemal) 4.919 Ha (15,88 %); (iii) Pemanfaat terbesar air Sungai Ayung adalah Kab. Badung, diantaranya untuk:

- Irigasi : 2575 Ha (69,16 %) dari 3723 Ha sawah - PDAM : 600 m3/dt (IPA Blusung) + PDAM Semanik - Rafting : Tidak kurang dari 12 perusahaan

- Industri : Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) - Sosbud : Tempat Melasti, Nganyut, dll.

(11)

9

Dan pada bagian akhir, dijelaskan tentang berbagai kegiatan program yang telah dilaksanakan oleh POKJA Ayung Lestari sebagai pilot program pengelolaan DAS Ayung Secara Terpadu dan Berkelanjutan sejak Oktober 2013 yang diawali di Banjar Tinggan, Desa Pelaga, yang merupakan daerah hulu DAS Ayung. Kegiatan program yang telah dikembangkan meliputi bidang Konservasi sumberdaya air dan hutan, antara lain: penanaman berbagai jenis pohon kayu dan buah, biopori, sumur resapan dan program rehabilitasi sarana air bersih di Banjar Tinggan. Informasi selengkapnya tentang perkembangan kegiatan POKJA dan hasil yang telah dicapai, secara lengkap dapat dilihat/diunduh di website POKJA Ayung Lestari: www.dasayungbalilestari.com

Pelaksanaan kegiatan POKJA selama ini didukung oleh tim inti POKJA Ayung Lestari, yang terdiri dari :

1. Ketua : Dr. Ir. I Made Sudarma, MS (Akademisi Unud) 2. Wakil ketua : I Gusti Bagus Sumertana (PT. Bagus Agro Plaga) 3. Sekretaris : I Gde Suarja (Ketua JANMA)

4. Bendahara : Ida Ayu Eka Pertiwi Sari (Koordinator CSR Aqua-Mambal).

2.3. Launching Website POKJA Ayung Lestari (www.dasayungbalilestari.com)

Setelah pemaparan tentang jejak langkah POKJA dilanjutkan dengan launching website POKJA Ayung Lestari secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung (mewakili Bupati Badung), disaksikan oleh Ketua DPRD Badung, Direktur utama PT. Bagus Agro Pelaga dan perwakilan PT. Tirta Investama- Jakarta.

(12)

10

Dalam sambutannya, Kepala Distanbunhut Badung (Ir. I G A. Ketut Sudaratmaja, MS), menyampaikan apresiasi dan

penghargaan atas upaya yang telah dilakukan oleh PT. Tirta Investama, JANMA dan berbagai pihak lain, yang telah menginisiasi kelahiran POKJA dan mendukung pengembangan berbagai kegiatan programnya terkait dengan pengelolaan DAS Ayung secara terpadu dan

berkelanjutan. Keberadaan website POKJA Ayung Lestari yang telah di launching saat ini, diharapkan dapat menjadi media informasi bagi para pihak yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kondisi DAS Ayung dan kegiatan pelestarian DAS yang telah dilaksanakan oleh POKJA maupun oleh stakeholder yang selama ini memanfaatkan air dari Sungai Ayung.

Lebih jauh dijelaskan bahwa pentingnya pengelolaan sumberdaya air dan hutan sebagai sumber kehidupan manusia. Tri Kang Sinanggah Manik Sarwa Molih, demikian filosofi kehidupan yang diungkapkan Kadistanbunhut Badung, dan penting dipahami dalam hubungannya dengan pengelolaan sumberdaya alam. Filosofi ini mengadung makna tiga “permata” yang paling utama bagi kehidupan manusia, yaitu : AIR, HUTAN dan ILMU

PENGETAHUAN. Ketiga “permata” ini harus dikelola dan dijaga secara baik dan

berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia. Karena itu, keberadaan POKJA yang mendukung upaya pelestarian sumberdaya air dan hutan sejalan dengan filosofi tersebut sehingga perlu didukung oleh semua pihak. Gagasan pemikiran POKJA untuk mengembangkan semacam Badan Pengelola Jasa Lingkungan di DAS Ayung ke depan sangatlah penting sehingga para pihak yang selama ini memanfaatkan air dari Sungai Ayung ikut bertanggung jawab dalam memberikan

(13)

11

kontribusi pada penyelamatan konservasi di daerah hulu DAS Ayung. Pemerintah Badung melalui Distanbunhut Badung sangat mendukung pemikiran tersebut dan upaya yang telah dilakukan POKJA dalam pengelolaan DAS Ayung secara terpadu. Diharapkan ke depan bisa berkoordinasi secara lebih intensif dengan Pemkab Badung sehingga peran POKJA dapat berjalan sinergis dan berkelanjutan ke depan, dalam mendukung pelestarian DAS Ayung secara terpadu. Koordinasi intensif perlu dilakukan dengan BLH Badung, karena masalah lingkungan di Kabupaten Badung adalah tanggung jawab BLH Badung, sehingga dapat disampaikan kepada Bupati Badung.

2.4. Tanggapan dan Masukan oleh Stakeholder

Berikut berbagai tanggapan, komentar dan masukan dari berbagai pihak terkait dengan keberadaan POKJA Ayung Lestari sebagai wadah atau forum koordinasi pengelolaan DAS Ayung secara terpadu dan berkelanjutan ke depan.

(i) Ketua DPRD Badung (Nyoman Giri Prastha)

Ketua DPRD Badung yang hadir dalam launching POKJA Ayung Lestari, menyampaikan beberapa tanggapan dan dukungan terhadap keberadaan POKJA, sebagai berikut:

 Mencermati pemaparan tentang keberadaan POKJA dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya pelestarian konservasi DAS Ayung, maka pimpinan DPRD Badung, menyampaikan

apresiasi dan dukungan

yang positif terhadap forum ini. Karena itu, POKJA ini perlu didukung oleh semua pihak ke depan, terutama oleh stakeholder (perusahaan) yang selama ini memanfaatkan air maupun view dari Sungai Ayung, melalui dana program

(14)

12

CSRnya. Namun perlu dirumuskan kelembagaan dari POKJA ini secara lebih formal.

 Di Kab. Badung, saat ini ada sekitar 1,700 hotel berbintang hingga melati (+ 42,000 kamar), yang merupakan potensi besar bagi pemasukan PAD Kabupaten Badung. Selain itu, keberadaan hotel tersebut juga punya potensi besar untuk bisa mendukung program-program pelestarian lingkungan melalui dana CSRnya yang wajib untuk dialokasikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sebagaimana diatur dalam undang-undang. Karena itu, Dinas Pariwisata Badung perlu mendata hotel-hotel tersebut untuk mengembangkan dana CSRnya dalam kegiatan Pelestarian Lingkungan, seperti penanaman pohon di daerah hulu DAS Ayung, dll. Jika setiap kamar bisa berkontribusi minimal 7 pohon setiap tahun, berarti akan ada sekitar 300 ribu pohon yang bisa didukung dan ditanam.

 Bahwa sebagai bentuk komitmen dukungan dewan, POKJA perlu bersurat secara resmi kepada Bupati Badung dan ditembuskan kepada DPRD Badung, terkait dengan rencana pengembangan program-program kerja yang akan dilakukan oleh POKJA ke depan. Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata Badung, tentu akan merespon dan akan memberikan dukungan, karena sebagian besar PAD Badung (+ 2,3 trilliun) berasal dari sektor pariwisata. Pemerintah Badung, tentu sangat mendukung upaya ini, karena sejalan dengan pengembangan konsep Tri Hita Karana (THK) yang menyelaraskan hubungan antar Tuhan, Manusia dan Lingkungan.

 Perlu ada monitoring dan evaluasi (MONEV) yang jelas dan berkelanjutan terutama untuk menjaga keberadaan hutan di daerah hulu (Puncak Mangu), sehingga tidak terjadi penebangan pohon kayu secara illegal. Bila perlu dipikirkan dan dikembangkan adanya sistem JAGAWANA, agar hutan-hutan dapat dijaga kelestariannya dari kegiatan illegal logging.

 Karena itu, DPRD Badung sangat mendukung keberadaan POKJA AYung Lestari dan programnya, dan memberikan komitmen untuk memfasilitasi kerjasama

(15)

13

dengan Pemkab Badung. Untuk itu, diharapkan agar Ketua POKJA Ayung Lestari dapat segera menindaklanjutinya.

(ii) Direktur Utama PT. Bagus Agro Plaga (Bagus Sudibia)

Selaku Direktur Utama PT. Bagus Agro Plaga, dan sekaligus sebagai tuan rumah penyelenggaraan launching POKJA, Bapak Bagus Sudibia, menyampaikan beberapa pandangannya, antara lain :

 Menyampaikan apresiasi atas terbentuknya POKJA dan kegiatan yang telah dilakukan untuk pelestarian konservasi DAS Ayung, sekaligus menyampaikan terima kasih atas kehadiran

dari pimpinan Pemerintah Kab Badung (Ketua DPRD) dan Bupati Badung (yang diwakili oleh Kepala Distanbunhut Badung), yang telah menyatakan komitmen politik untuk mendukung keberadaan POKJA.

 Ketersediaan air (kuantitas dan kualitas) dan sumber-sumber air memang perlu menjadi perhatian semua pihak untuk dikelola dan dilestarikan untuk kehidupan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Karena itu, PT Bagus Agro Plaga sangat membuka diri untuk ikut terlibat dalam POKJA dan kegiatan yang dikembangkan, sehingga memberikan tempat di Bagus Agro Plaga sebagai sekretariat (base camp) POKJA Ayung Lestari. Diharapkan di tempat ini kita semua para pihak bisa mendiskusikan berbagai masalah pelestarian dan perlindungan sumberdaya air, untuk menindaklanjuti masukan-masukan yang disampaikan oleh Bapak Ketua DPRD Badung untuk di follow up ke Pemerintah Kab Badung.

(16)

14

 Saat ini, budaya pertanian terutama oleh generasi muda sudah mulai menghilang sejalan dengan perkembangan pembangunan. Karena itu, perlu dilakukan pemetaan (mapping) ulang tentang keberadaan jumlah petani yang masih aktif, luas lahan yang dikembangkan, jumlah air yang konsumsi, dll sehingga ada data/informasi yang jelas sebagai dasar untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terkait dengan pengelolaan sumberdaya air dan hutan serta pertanian, sebagaimana contoh di beberapa negara lain.

 Karena itu, PT Bagus Agro Plaga, menyambut baik dan mendukung program yang dilakukan oleh POKJA ini. Diharapkan dengan adanya launching semua pihak dapat memberikan dukungan untuk pengembangan dan pelestarian konservasi sumberdaya air dan hutan yang ada di daerah hulu DAS Ayung ini. Tugas

pertama yang perlu dan segera harus dilakukan oleh POKJA adalah menindaklanjuti komitmen dan dukungan yang telah disampaikan oleh Bapak Ketua DPRD Badung.

(iii) PT. Tirta Investama Perwakilan Jakarta (Budi Hartono)

Sebagai sebuah perusahaan yang menjadikan air sebagai produk dari usaha ini, sejalan dengan 4 pilar

perubahan yang menjadi fokus perhatian PT. Tirta Investama, sebagaimana telah disampaikan di atas, pada prinsipnya Aqua group (PT. Tirta Investama) akan tetap mendukung kegiatan program yang akan dilakukan oleh POKJA ini ke

depan. Namun demikian, tentunya perlu ada perhatian dan dukungan dari pihak lain sehingga keberadaan POKJA ini tidak hanya bergema saat launching ini, akan

(17)

15

tetapi dapat terus berkembang dan berperan aktif dalam upaya mendukung pengelolaan DAS Ayung secara terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai stakeholder yang memanfaatkan sumberdaya air dari DAS Ayung. PT. Tirta Investama merasa senang dan berterima kasih atas komitmen dan dukungan positif yang telah disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung melalui Kadis Distanbunhut Badung, juga Ketua DPRD Badung dan pihak PT. Bagus Agro Plaga. Diharapkan komitmen ini dapat difollow up oleh Pak Made Sudarma, selaku driver dari POKJA ini.

(iv) PDAM Badung (Komang Tapa Sila)

Sebagai perawakilan dan PDAM Badung, yang selama ini juga memanfaatkan sumber air dari DAS Ayung, menyampaikan komitmen sbb:

- PDAM Badung pada prinsipnya sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh POKJA karena

bertujuan untuk melakukan perlindungan dan pelestarian sumber daya air di Sungai Ayung. PDAM sendiri juga punya asosiasi terkait dengan pengelolaan air bersih, sehingga diharapkan gaung POKJA ini bisa kami kembangkan di asosiasi PDAM tersebut.

- PDAM sebagai operator pelaksana pengelola air bersih di badung yang ditugaskan oleh Pemerintah Kabupaten Badung tentu akan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan termasuk dalam mengembangkan dana CSR dalam mendukung berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Selama ini,

(18)

16

dana CSR dari PDAM masih terbatas dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan saat Hari Ulang Tahun (HUT) dan belum ada program secara berkelanjutan termasuk melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) dari kegiatan yang telah dilakukan.

(v) CSR PT. Tirta Investama Jakarta (Budi Raharjo)

Dari paparan dan tanggapan yang telah disampaikan sebelumnya, Budi Raharjo dari CSR PT. Tirta Investama-Jakarta, memberikan masukan terutama lebih pada aspek kelembagaan POKJA ke depan, sebagaimana pandangan yang diungkapkan oleh Ketua DPRD Badung. Aspek kelembagaan ini menjadi penting untuk dirumuskan ke depan, terkait dengan dukungan program dan komitmen dari Pemerintah Badung maupun Dewan untuk meningkatkan peran dari POKJA ini dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan program perlindungan dan pelestarian konservasi DAS Ayung. Karena itu, POKJA ini perlu merumuskan aspek kelembagaan ini lebih lanjut termasuk personelnya agar lebih jelas, sehingga dapat membangun kerjasama dan jaringan/networking dengan Pemerintah dan pihak-pihak lain secara lebih baik.

(vi) Yayasan KORPRI (Wyn Runa)

Dari perwakilan Yayasan Korpri memberikan pandangan bahwa pada dasarnya keberadaan POKJA ini sangat penting dalam mendukung pengelolaan dan penataan lingkungan sumberdaya air dan hutan. Namun demikian, ke depan diharapkan tidak hanya itu saja, akan tetapi juga bisa mendukung penataan dan pengaturan kapling-kapling lahan yang dilakukan oleh pihak pengelola hotel atau perumahan yang seringkali melanggar sempadan sungai, termasuk yang ada di DAS Ayung. Karena itu, kami harapkan agar POKJA Ayung Lestari juga mengajak asosiasi profesi yang mengurusi properti ini (REI) untuk ikut berdiskusi membahas masalah-masalah tersebut agar dalam melakukan pengaplingan lahan untuk perumahan, dll tidak melanggar sempadan sungai.

(19)

17

III. PENUTUP DAN TINDAK LANJUT

Pelaksanaan workshop dan launching POKJA Ayung Lestari dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan yang sangat positif dari semua pihak termasuk dari Pemerintah Kabupaten Badung dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Badung. Walaupun keberadaan website POKJA belum dapat ditampilkan secara optimal karena keterbatasan jaringan internet di Desa Pelaga, namun keberadaan POKJA Ayung Letari beserta kegiatan program yang telah dilaksanakan selama ini bisa diketahui oleh peserta workshop yang terdiri dari berbagai kalangan luas, baik pemerintah, DPRD, perusahaan swasta, akademisi, pelaku pariwisata, LSM, dan masyarakat di wilayah DAS Ayung. Diharapkan perkembangan program POKJA dapat diupdate terus dalam website sehingga dapat diketahui dan diunduh oleh para pihak yang ingin memberikan dukungan dan kontribusi lebih lanjut untuk pengembangan program POKJA ke depan. Dan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang keberadaan POKJA dan kegiatannya dapat diunduh di website : www. dasayungbalilestari.com

Selanjutnya beberapa tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh tim POKJA Ayung Lestari pasca workshop dan launching , antara lain:

1. Mengirimkan laporan hasil workshop dan rencana program POKJA kepada Bupati Badung, dan ditembuskan kepada Ketua DPRD Badung dan pihak terkait lainnya, sebagai follow up komitmen dari Ketua Dewan.

2. Melakukan Audensi dengan BLH Badung terkait dengan keberadaan POKJA dan kegiatan yang telah dilakukan, sebagai follow up komitmen dari Pemkab Badung, sebagaimana arahan dari Kadistanbunhut Badung.

3. Segera melakukan update data/informasi dalam website POKJA Ayung Lestari agar data/informasi yang dipublikasikan benar-benar kredible.

4. Merumuskan dan menata kelembagaan POKJA agar lebih jelas struktur dan kepengurusannya sehingga bisa membangun kerjasama secara lebih formal dengan para pihak.

(20)

18

Lampiran 1. Jadwal kegiatan workshop dan Launching Pokja Ayung Lestari, 8 Agustus 2014

Waktu Acara Oleh

09.30-10.00 Regristrasi Panitia 10.00-10.15 Pengantar workshop (Tujuan

diselenggarakan workshop dan Launching POKJA Ayung Lestari)

Ketua Panitia ( Gde Suarja)

10.15-11.00 Sambutan PT.Tirta Investama – Jakarta sekaligus presentasi program CSR PT.Tirta Investama-Pabrik Mambal

Budi Hartono (CSR-Jakarta) Ida Ayu Eka Pertiwi (CSR Coordinator Pabrik Mambal)

11.00 – 11.15 Presentasi pengenalan profile Paguyuban Petani Organik se Kabupaten Badung

Gde Suarja (Koordinator JANMA)

11.15-12.00 Presentasi tentang sejarah lahirnya POKJA dan kegiatan yang dilaksanakan

Dr. I Made Sudarma (Ketua POKJA Ayung Lestari)

12.00-12.20 Sambutan dari Pemkab Badung sekaligus launcing POKJA Ayung Lestari dan Website DAS Ayung Bali Lestari

Kadis DISTANBUNHUT Badung

12.20-13.00 Tanggapan/komentar dari peserta - Ketua DPRD Badung

- Direktur Utama PT. Bagus Agro Plaga - PT. Tirta Investama

- PDAM Badung - Yayasan Korpri

Fasilitator (IB. Manu Drestha)

(21)

19

Lampiran 2. Daftar peserta workshop dan Launching POKJA Ayung Lestari, 8 Agustus 2014 NO NAMA LEMBAGA/INSTANSI

1 I Nyoman Giri Prastha Ketua DPRD Badung

2 Ir. IGA. Ketut Sudaratmaja, MS Kepala Distanbunhut Badung

3 Bagus Sudibia Direktur Utama PT Bagus Agro Pelaga 4 Gusti Bagus Sumertana PT Bagus Agro Pelaga

5 Forcy Tjandra Kepala Pabrik Aqua Mambal

6 Budi Hartono PT. Tirta Investama- Jakarta

7 I.A Eka PertiwiSari CSR Coordinator AQUA Mambal

8 I G N Maradana Bappeda (Litbang) Badung

9 M Abduh BPDAS Unda Anyar

10 I Gst Ngr. Surantaja Dinkes Badung

11 I Nyoman Suka PU Prop Bali

12 I Komang Tapa Sila PDAM Badung

13 I Nyoman Parwata PDAM Badung

14 Ida Bagus Wirawan Distanbunhut Badung

15 Ida Bagus Arjawa Distanbunhut Badung

16 Eka Wikrama BLH Badung

17 Made Mangendra BLH Badung

18 Ariastrini Distanbunhut Badung

19 Budiani Distanbunhut Badung

20 I Gd Suastika Dinas Pariwisata Badung

21 I Wayan Sucipta SMKN 1 Petang

22 Ni Putu Siti Suantari SMKN 1 Petang

23 Ni Made Armini SMK Pembangunan

24 I Made Arthana PPLH – Unud

25 I Nyoman Arsana Pabrik Aqua Mambal

26 Budi Raharjo PT. Tirta Investama –Jakarta

27 Giriyasa IWR

28 Made Gina Janma

29 Kt Rinda Pabrik Aqua Mambal

30 I Wy Supardi Pekaseh Buangga

31 I Ketut Yuta Ketua Kelompok ternak Br Auman

32 I Made Sugiana Pekaseh Mambal

33 I Made Dharmika BPP Pelaga

34 I Wayan Widana Kelihan Subak Jempanang

35 I Made Mara Bendesa Jempanang

36 I Made Rika Kepala Dusun Jempanang

37 Putu Dedy Bali Post

38 I Wyn Gede Subawa Tokoh masyarakat Kiadan

39 I Made Argawa Tribune – Bali

40 I Wyn Sandra BMP – Air

(22)

20

42 I Made Resi Sekdes Desa Belok/Sidan

43 I Nyoman Darsa Kadus Tinggan

43 I Ketut Alit S TKP SDA

45 Bagus Suteja TKP SDA

46 I Gde Suarja Ketua JANMA –Bali

47 I Wyn Runa Yayasan Korpri

48 Gesang NW Dewata TV

49 Suta Bali TV

50 Juliana Bali TV Reporter

51 Dw Md Merta Ekayasa Ktr Desa Pelaga

52 I Wayan Juana Kadus Kiadan

53 I Wayan Sandi UPT Petang

54 I Gede Sudarwitha Kecamatan Petang

55 Putu Aryani JANMA

56 Rangga Soegama Joger

57 Toni Joger

58 Dzulfikar Ali Sauwibi JANMA

59 Gede Yasa Utama JANMA

60 Kadek Apriliani JANMA

61 I Made Sudarma Ketua Pokja Ayung Lestari

62 I Gede Mantrayasa GDV

63 I Gst. Bgs. Aryadika Palguna GDV

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan pelaksanaan program kampung tematik di Kota Semarang dimulai dari tahun 2016 (32 kelurahan, Tahun 2017 (80 kelurahan) dan Tahun 2018 (65 kelurahan) dengan

1945, lima tahun yang lalu, yang kita selenggarakan di Jakarta pada tanggal 1 Juni 2006, Bapak Taufik Kiemas juga hadir waktu itu, saya pernah menyampaikan, antara lain, sebagai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris yang mengetahui ada tidaknya pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 namun tidak

Dalam model ketiga pada wilayah Luar Jawa, secara simultan variabel pembangunan SDM dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan pengaruh yang signifikan tetapi dengan arah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara kinerja pemerintah daerah yang diproksikan dengan derajat desentralisasi, efektifitas pendapatan

penandatanganan merupakan hal yang wajib harus dibubuhkan oleh penghadap karena akta autentik yang dibuat dihadapan Notaris yang dalam hal ini minuta akta adalah asli

Dari temuan-temuan yang dihasilkan melalui teknik analisis data dan dikaitkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yang menjelaskan bagaimana cara mengkonstruksi