• Tidak ada hasil yang ditemukan

KNSI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CBR PADA SERVICE CENTER ELEKTRONIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KNSI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CBR PADA SERVICE CENTER ELEKTRONIK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1661

KNSI 2014

KNSI2014-327

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS CBR

PADA SERVICE CENTER ELEKTRONIK

Rahmawati

Ilmu Komputer, Fakultas Pascasarjana, STMIK Nusa Mandiri [email protected]

Abstrak

Paper ini menggambarkan konsep model knowledge management system untuk perusahaan service center berbasis Case Base Reasoning untuk membantu para staf teknisi terutama staf teknisi baru dari berbagai cabang perusahaan elektronik rumah tangga untuk mengatasi permasalahan dalam mengatasi kasus service dari berbagai produk baik produk lama maupun produk baru yang belum memiliki riwayat permasalahan. Setiap produk yang diluncurkan dari perusahaan memiliki service manual yang diperuntukkan para teknisi dalam mengenal produk, baik dalam mengetahui spesifikasi produk maupun cara penanganan jika terjadi permasalahan. Namun Pergantian staf, perpindahan posisi staf berpengalaman menjadi kendala hilangnya knowledge dari perusahaan, sehingga diperlukan suatu repository system untuk menyimpan knowledge tersebut. Paper ini membahas bagaimana memetakan konsep pengetahuan service elektronik menjadi suatu knowledge yang dapat disimpan didalam system berbasis CBR dan pengaksesannya. Menggambarkan prototype dari kebutuhan fungsional system hingga memodelkan konsep aplikasi dari KMS service center.

Kata kunci : Model aplikasi KMS, Knowledge Management System, CBR, Service Center Elektronik

1. Pendahuluan

Dalam perusahaan yang bergerak pada penjualan elektronik rumaht angga biasanya juga menyediakan jasa service untuk memperbaiki produk ketika mengalami kerusakan, baik beru pajasa service yang berasal dari jaminan/garansi perusahaan maupun jasa service yang diminta pelanggan diluar garansi.Untuk memperbaiki produk elektronik daris ebuah perusahaan yang professional membutuhkan tenaga kerja handal yang memiliki keahlian khusus mengenai teknik service dalam memperbaiki produk elektronik tersebut, terlebih bagi perusahaan yang memiliki cabang diberbagai daerah. Pengetahuan staf teknisi tidak bisa hanya mengandalkan dari service manual book saja, namun juga pengalamannya dalam memperbaiki produk tersebut. Namun tidak semua staf memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sama dalam memperbaiki produk karena untuk setiap melakukan service kemungkinan kasus yang ditemukan sangat luas dan bervariasi.

Kemungkinan terjadinya pergantian staf teknisi atau perpindahan posisi dalam suatu perusahan juga sangat cepat sehingga diperlukan suatu pengelolaan

pengetahuan..

Masalah pengelolaan pengetahuan dan berbgi pengetahuan menjadi sangat penting bagi

perusahaan agar knowledge perusahaan tidak hilang dan terus ada.

Oleh karena itu dibutuhkanlah suatu sistem repository menggunakan Case Base Reasoning (CBR) untuk penyimpanan pengetahuan. Pengetahuan akan permasalahan service dapat dicari dan diambil solusinya berdasarkan solusi permasalahan lama yang memiliki kesamaan definisi.

2. MetodologiPenelitian

Penelitian ini diawali dengan tahap identifikasi yang meliputi studi lapangan keperusahaan service center elektronik dimana pengambilan data dilakukan melalui wawancara pada supervisor elektronik service center, studi literature dari berbagai sumber dan identifikasi permasalahan.

Ditahap kedua dilakukan eksplorasi knowledge yaitu, pengambilan knowledge dari expert kemudian melakukan kodifikasi knowledge dan model penerapannya dalam Case Base Reasoning

Ditahap ketiga mencoba member gambaran kebutuhan fungsional system dan membuat konsep aplikasi KMS berbasis Case Base Reasoning pada perusahaan service center elektronik.

Berikut gambaran dari tahapan metode penelitian:

(2)

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

1662

KNSI 2014

Gambar 1. Tahapan metode penelitian

3. TinjauanPustaka

3.1 Knowledge Management System

Knowledge Management Systems adalah sebuah sistem yang didesain untuk mengatur pengetahuan organisasi[2]. Knowledge Management System dipandang sebagai sistem yang diciptakan untuk memfasilitasi proses menangkap (capturing) pengetahuan, menyimpan, memanggil dan menggunakan kembali pengetahuan tersebut . Dalam knowledge management terdapat proses knowledge yang meliputi Proses KM dan Tools ICT dalam[3].

Tabel 1. Proses KM dan Tool ICT

Proses KM Tools ICT

Identifikasi Pengetahuan

Menemukan kejadian dan pengalaman dari e-records, database , file dan folder

Penciptaan Pengetahuan

Mengorganisasi, edit, proses dan menggunakan diagram,

Pencarian pengetahuan

Mesin Pencari, Portal Web Domain

Berbagi Pengetahuan

Email, intranet, database pengetahuan, portal pengetahuan Integrasi

Pengetahuan

Teknologi grupware, integrasi software enterprise

3.2 Knowledge sharing

Knowledge Sharing atau Berbagi

Pengetahuan didefinisikan sebagai proses pertukaran atau pemindahan fakta, opini, ide, teori, prinsip dan model dalam dan antara organisasi termasuk jejak dan kesalahan, umpan balik dan saling penyesuaian baik pengirim dan penerima pengetahuan[4]. Empat proses dalam tahapan SECI:

a. Socialization merupakan proses mengubah tacit knowledge menjadi tacit knowledge dengan melalui on-the-job training, berbagi pengalaman, pengamatan,imitasi,dan praktek, jadi setiap karya wandari suatu organisasi mempelajari keterampilan baru.

b. Externalization proses dimana tacitknowledge adalah diartikulasikan ke dalam explicit knowledge dengan bantuan metafora dan analogi.

Eksternalisasi dipicu oleh dialog dan refleksi kolektif.

c. Combination merupakan proses konversi explicit knowledge ke set yang lebih sistematis dari explicit knowledge

d. Internalization merupakan proses dimana explicit knowledge dikonversi menjadi tacit knowledge, ini biasanya terjadi ketika explicit knowledge dipraktekkan.

Gambar2.tahapan proses knowledge dengan metode knowledge spiral SECI [5]

3.3 Case Base Reasioning

CBR (Case Base Reasioning) yaitu suatu pendekatan untuk menyelesaikan suatu permasalahan (problem solving) berdasarkan solusi dari permasalahan sebelumnya[1].

Didalam CBR terdapat 4 tahapan proses yang terbentuk dalam mengambil suatu kasus hingga membentuk satu pemecahan yang berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Tahapan tersebut meliputi Retrieve (penelusuran) kembali kasus yang sama atau yang paling mirip dengan kasus baru.

Reuse(menggunakan kembali) informasi dan

pengetahuan dari basis kasus untuk memecahkan masalah kasus baru. Revise (memperbaiki) kasus lama. Dan Retain (mempertahankan) atau menyimpan pengalaman kedalam basis kasus [6]. 4. Pembahasan

4.1 Identifikasi Knowledge

Dalam identifikasi knowledge pada perusahaan service yang telah dilakukan terdapat beberapa permasalahan.Berikut dijabarkan dalam tabel 2 berikut.

(3)

1663

KNSI 2014

Tabel 2.Contoh Identifikasi Permasalahan

No Masalah Solusi Sudah dilakukan

1. Bertambahnya produk dan model dari produk elektronik

Selalu mengadakan training setiap

peluncuran model produk baru Ya

2.

Belum ada riwayat permasalahan dari produk baru yang pemecahannya tidak ada dalam service manual book

Bertanya kepada staf teknisi yang berpengalaman memecahkan persoalan pada kasus yang hampir sama pada produk lain

Ya

3. Staf teknisi tidak mampu memperbaiki claim konsumen

Mengganti staf untuk memperbaiki claim

konsumen Ya

4. Pergantian staff atau perpindahan posisi

Mendokumentasikan permasalahan dari kasus yang ditangai atau berbagi pengetahuan pada staf lama

Belum

4.2 PetaKonsep Knowledge Service Center Sistem menangkap pengetahuan dirancang untuk membantu mendapatkan dan menyimpan pengetahuan, baik tacit maupun eksplisit, sehingga pengetahuan itu dapat dibagi dan digunakan yang lain. Peta konsep, dikembangkan oleh Novak (Novak 1998; Novak dan Canas 2008; Novak dan Gowin 1984), bertujuan untuk merepresentasikan pengetahuan melalui konsep yang digambarkan dalam lingkaran atau kotak, yang dihubungkan melalui garis terhubung atau proposisi.

Gambar 3.Peta konsep Pengetahuan Service Center Elektronik RumahTangga 4.3 Akuisisi dan Kodifikasi Knowledge

Akuisi pengetahuan merupakan pengambilan/ penerimaan knowledge dari para ahli (knowledge worker) dari domain tertentu dan membutuhkan knowledge engineer sebagai penghubung antara para ahli dan sistem tersebut. Akuisisi pengetahuan dalam penelitian ini diambil berdasarkan data dan wawancara dengan supervisor perusahaan service center.

Kodifasi pengetahuan adalah mengorganisasikan dan merepresentasikan pengetahuan dimana hal itu dapat diidentifikasi dan diakses dengan mudah dan dalam bentuk dan struktur yang didesain yang dapat dimengerti user dan mendorong untuk menggunakannya dengan rasa percaya[3]. Kodifikasi pengetahuan digunakan untuk mengkonversi pengetahuan tacit ke explisit menjadi suatu bentuk sehingga dapat disimpan

Tabel 3.Contoh Kodifikasi pengetahuan

4.4 Model konsepKnowledge dengan CBR

Case Base Reasoning (CBR) merupakan metodologi untuk memecahkan masalah berdasarkan fakta bahwa pengetahuan yang dialami sebelumnya

Kategori Model No. Seri Phenomena (kasus) Kode Referigator (Kulkas) R-B6800N 0002 96 Not Cool, Auto door is Weak R001 R-B6800N 0001 57 Not Cool. (Hinge partition has broken) R002 Water Pump (Pompa Air) DT-PS300G X T100 210 Air Charger W001 WT-P250GX T000 517 Delivery Niplle W002

(4)

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

1664

KNSI 2014

(1)

No Seri 000296

Permasalahan Not Cool, Auto door is Weak Analisa - Analisakerusakan [Cek History kerusakandengan software PWRS] - IdentifikasiPermasalahan - GantiSparepart Part yang dipakai Electric Drawer unit [R-X6000 158] Fan Motor [R- B6700 870] Perlengkapan yang digunakan Perlengkapanstan da r: -Obeng -Laptop -Software PWRS Penanganan OK

dapat digunakan untuk memecahkan masalah- masalah baru [1]. Metodologi ini telah berhasil dilakukan dalam beberapa domain seperti domain Medis dengan sistem Ramedis[7], penyelesaian kasus pengadilan (hukum) dengan sistem HYPO[8], penyelesaian kasus psikologi dengan sistem SeBaPort [9] dan masih banyak lagi kasus yang diselesaikan dengan CBR.

Proses CBR yang mungkin terjadi dari contoh kasus permasalahan lemari es yang tidak dingin :

1. Proses penelusuran (retrieve) dilakukan ke dalam sistem untuk menemukan kasus sebelumnya yang hampir sama.

2. Jika kasustersebut hampir sama maka solusi yang sudah ada dapat digunakan (reuse),

3. Namun jika tingkat keakuratannya tidak sama berarti dalam kasus ini terdapat solusi baru yang dibuat sebagai sebagai revisi (revise)

4. Dan selanjutnya akan disimpan kembali (retain) untuk digunakan dimasa yang akan datang.

Gambar 3. Proses CBR .

Algoritma nearest neighbor digunakan untuk Proses CBR sebagai berikut:

(1)

4.5 Model Prototype Knowledge Management System

Pengembangan model KMS service center dibuat berdasarkan analisa yang ada dalam perusahaan service center sehinggga dapat dibuatkan kebutuhan fungsionalitas sistem dan konsep aplikasi KMS berbasis CBR

Table 5.Kebutuhan fungsional dalam KMS Kebutuhan sistem Keterangan

Menu login Fungsi untuk masuk ke sistem bagi pengguna (expert/staf/admin) Menu pengaturan

pengguna

Fungsi untuk admin untuk mengelola pengguna

Menu Approval Fungsi bagi expert untuk menyetujui dan revise knowledge dari staf maupun

Menu Informasi Media input informasi data service bagi admin dari customer service untuk manager/supervisor Menu Monitoring Service Tampilan untuk manager/ supervisor melihat kinerja staf teknisi

Menu myProfil Tampilan profil pengguna sistem Submenu

Document

Media sharing dokumen perusahaan kepada setiap pengguna (lihat, upload download) Submenu my Knowledge Media komunikasi antara staf dan expert untuk permasalahan Keterangan :

K = Kasus baru

S = Kasus yang ada dalam penyimpanan n = Jumlah atribut dalam tiap kasus

i = Atribut individu antara 1 sampai dengan n f = Fungsi similarity atribut i antara kasus p dan kasus q

w = Bobot yang diberikan pada atribut ke-i Tabel.4. Contoh Kasus KASUS 1 [R001]

Kategori Referigator (Kulkas)

(5)

1665

KNSI 2014 Menu my Working knowledge (create/revise) Submenu Claim Service

Tampilan claim service customer dan hasil penanganan yang sudah ditangani oleh staf Menu Collaboration Media komunikasi

antar staf dan expert Menu KnowledgeBase Fungsi bagi pengguna

untuk mengetahui knowledge berdasarkan kasus terdahulu yang sejenis

Menu Produk Media informasi untuk lihat, upload, download produk-produk

perusahaan

Menu logout Fungsi untuk keluar dari sistem bagi pengguna

(expert/staf/admin)

Gambar 4.Konsep Aplikasi KMS service center

5. Penutup

Paper ini mencoba mempresentasikan pada domain service center elektronik rumah tangga bagaimana pengetahuan yang tersedia dapat digunakan untuk pengembangan knowledge management berbasis CBR yang berfungsi membantu para staf teknisi elektronik rumah tangga dalam

memperluas pengetahuan mereka dan belajar dari kasus masa lalu. Dimana para staf teknisi nantinya dapat berbagi pengetahuan dari kasus yang tersedia dan menguji akuisisi pengetahuan dengan mengevaluasi langkah-langkah kesamaan dengan kasus yang diperoleh.

(6)

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

1666

KNSI 2014

Evaluasi dan penelitian masih dilakukan untuk menghasilkan prototype aplikasi KMS berbasis CBR untuk domain service center elektronik rumah tangga.

Daftar Pustaka:

[1] Aamodt, A., & Plaza, E., 1994, Case-Based

Reasoning: Foundational Issues,

Methodological Variations, and System

Approaches., AI Communications, Vol. 7: 1, pp. 39-59

[2] Jennex, Murray E. 2007. Knowledge Management In Modern Organization. Idea Group Publishing(pp18-28)

[3] Jawadekar, W.,2011, Knowledge Management Text & Cases. New Delhi: Tata mcGraw Hill Education Private Limited

[4] Szulanski, G, 1996, Exploring internal stickiness: Impediments to the transfer of best Journal, 17, 27-43

[5] Von Krogh, G., Ishijo, K., &Nonaka, I.,2000, Enabling knowledge creation: How to unlock themystery of tacit knowledge and release the power of innovation. New York: Oxford University Press

[6] Pal, S. K., & Shiu, S. C., 2004. Foundations Of Soft Case-Based Reasoning. Hoboken, New Jersey.: John Wiley & Sons, Inc

[7] T. T¨opel, R. Hofest¨adt, D. Scheible, and F. Trefz, 2006, RAMEDIS, the rare metabolic 5(2):115–118.

[8] Ashley K.D.,1988, Arguing by analogy in Law A case-based model, USA, Kluwer

Academic Publisher.

[9] Newo ,Regis and Klaus-Dieter Althof, 2013, Knowledge Acquisition for Life Counseling, Proceedings of 9th Workshop on Knowledge Engineering and Software Engineering (KESE9).

Gambar

Tabel 1. Proses KM dan Tool ICT
Tabel 2.Contoh Identifikasi Permasalahan
Gambar 3. Proses CBR  .
Gambar 4.Konsep Aplikasi KMS service center

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku Pemanfaatan Akun Twitter (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Pemanfaatan Akun Twitter @e100ss Sebagai Media Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna Jalan Raya di Kota Surabaya)

Untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat kesenjangan yang terjadi masyarakat di kota pekalongan dilihat dari aspek kegunaan penggunaan internet.. Untuk

Oleh karena itu, untuk mendorong pemerataan akses layanan di seluruh wilayah Indonesia dan dalam rangka menciptakan efisiensi pembangunan infrastruktur secara nasional,

Variasi jenis enkapsulan memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada parameter kada air, kadar sukrosa, jumlah BAL, viabilitas BAL, tetapi tidak memberikan pengaruh pada parameter

Untuk pertanyaan yang berhubungan dengan tanggapan tentang kegiatan diskusi dalam praktikum MYOB, siswa “Wi” menjawab bahwa “kegiatan diskusi dalam kegiatan praktikum

Perajin yang menekuni pembuatan alat musik angklung mengaku tidak memiliki penerus yang menguasai keahlian mereka.. “Sekarang ini banyak tumbuh para perajin

Surat Telegram Kapolri Nomor ST/633/IV/2010 tanggal 05 April 2010 tentang permintaan konsep logo Propam Polri berikut penjelasan makna yang terkandung di dalam logo

kompetensi yang dilakukan secara obyektif, transparan dan merata seperti penyegaran, kemanusiaan, kesehetan para guru yang dimutasi, usia guru yang menjelang