• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MADIUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MADIUN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MADIUN

Dian Kusumaningrum

Dosen Jurusan Komputerisasi Akuntansi Politeknik Negeri Madiun Email: dian@pnm.ac.id, ingru07@yahoo.co.id

ABSTRACT

Organizational culture can assist employee’s performance, because creating a remarkable motivational level to employees to give best ability of him in exploiting opportunity given by its organization.This research is done to know innovation variable, stability, caring, orientation result of, behavior of team orientation and leader to Office employee’s performance of Bappeda Sub-Province of Madiun. Method wearied in this research of doubled linear regression analysis with validity test and of reliabilities data and also test classic assumption of statistic and examination of hypothesis with test of F and test of t by comparing result of calculation with tables of statistic. Result of this research of organizational culture in the form of innovation, stability, caring, orientation result of, behavior of team orientation and leader by simultan have an effect on to employees performance at Office of Bappeda Sub-Province of Madiun. If in organization run better, hence can improve Office employee’s performance of Bappeda Sub-Province of Madiun. Cultural of organization in the form of innovation, stability, caring, orientation result of, behavior of leader and team orientation by partial have an effect on to employees performance at Office of Bappeda Sub-Province of Madiun. Influence most dominant to employee’s performance at Office of Bappeda Sub-Province of Madiun is behavior of leader. This matter can be explained that role of head very big, is therefore needed by head capable to grow innovation, stability, caring, orienting result, and orient team.

Kata Kunci:

Organizational culture, Office employee’s performance, Bappeda Sub-Province of Madiun.

PENDAHULUAN

Semakin disadari bahwa pegawai menjadi sumber daya terpenting organisasi, kinerja pegawai sangat menentukan kinerja organisasi secara keseluruhan. Tanpa pegawai yang berkinerja tinggi, organisasi akan gagal mencapai tujuan dan mengembangkan usahanya. Organisasi dengan pegawai yang mempunyai nilai dan berperilaku sesuai

dengan budaya organisasi akan terdorong berkinerja tinggi.

Budaya organisasi dapat membantu kinerja pegawai, karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa bagi pegawai untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya. Dalam rangka mewujudkan budaya organisasi yang

(2)

Dian Kusumaningrum

cocok diterapkan pada sebuah organisasi, maka diperlukan adanya dukungan dan partisipasi dari semua anggota yang ada dalam lingkup organisasi tersebut. Para pegawai membentuk persepsi keseluruhan berdasarkan karakteristik budaya organisasi yang antara lain meliputi inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin, orientasi tim, karakteristik tersebut terdapat dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Persepsi pegawai mengenai kenyataan terhadap budaya organisasinya menjadi dasar pegawai berperilaku. Dari persepsi tersebut memunculkan suatu tanggapan berupa dukungan pada karakrteristik organisasi yang selanjutnya mempengaruhi kinerja pegawai (Robbins; 1996).

Untuk mengetahui seberapa baik kinerja pegawai apakah telah sesuai dengan budaya organisasi maka perlu diadakan penilaian kinerja.

Menurut Schein (1996) kegagalan yang paling mencolok dari sistem penilaian kinerja adalah karena sistem yang sangat seder-hana tidak mengakui relitas pekerjaan dan budaya organisasi. Seharusnya, penilaian kinerja dikaitkan dengan budaya organisasi sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan seberapa baik pegawai berkinerja sesuai dengan budaya organisasi. Sistem penilaian kinerja dapat membantu menemukan dan merumuskan aspek-aspek penting dari budaya dengan spesifikasi perilaku dan kompetensi yang diperlukan untuk menyumbang keberhasilan organisasi, unit, kelompok, atau posisi. Jadi, sistem penilaian yang baik seharusnya digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan, mem pengaruhi dan memperkuat budaya organisasi.

Sistem penilaian kinerja dapat membantu menemukan dan merumuskan aspek-aspek penting dari budaya dengan spesifikasi

perilaku dan kompetensi yang diperlukan untuk menyumbang keberhasilan organisasi, unit, kelompok, atau posisi. Jadi, sistem penilaian yang baik seharusnya digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan, mem pengaruhi dan memperkuat budaya organisasi.

Salah satu tugas penting dalam rancang sistem penilaian kinerja adalah me-milih siapa yang akan melakukan pe nilaian. Beberapa pihak yang biasanya menjadi sumber informasi penilaian kinerja karyawan adalah manajer, supervisor, rekan kerja, dan pelanggan. Selain itu, umpan balik multi sumber dapat digunakan sebagai salah satu penilaian untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana pihak-pihak lain menilai diri pegawai itu sendiri.

Melihat daya tarik menarik antara budaya organisasi yang mempunyai fungsi me kanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku pegawai dan kinerja pegawai, maka peneliti ingin mengkaji lebih jauh variabel kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia, terutama yang menyangkut hubungan antara variabel bebas budaya organisasi yang meliputi inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim terhadap variabel terikat kinerja pegawai

Berdasarkan uraian di atas, maka di-rasakan perlunya kajian mengenai deskripsi faktor- faktor budaya organisasi dalam bentuk Inovasi, Kemantapan, Kepedulian, Orientasi hasil, Perilaku pemimpin, Orientasi tim dan Kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Bagaimana pengaruh faktor-faktor budaya organisasi yang terdiri dari Inovasi, Kemantapan kepedulian. Orientasi hasil, Perilaku pemimpin dan Orientasi tim berpengaruh terhadap Kinerja pegawai pada

(3)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Diantara faktor-faktor budaya organisasi yang terdiri dari Inovasi, Kemantapan, Kepedulian, Orientasi hasil, Perilaku pemimpin dan Orientasi tim, manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.

TUJUAN DAN MANFAAT

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor budaya organisasi yang terdiri dari Inovasi, Kemantapan, Kepedulian, Orientasi hasil, Perilaku pemimpin, Orientasi tim dan Kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.

2. Untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor budaya organisasi dalam bentuk Inovasi, Kemantapan, Kepedulian, Orientasi hasil, Perilaku pemimpin dan Orientasi tim terhadap kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.

3. Untuk menganalisis pengaruh dominan budaya organisasi yang terdiri dari Inovasi, Kemantapan, Kepedulian, Orientasi hasil, Perilaku pemimpin dan Orientasi tim terhadap kinerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.

Manfaat luaran yang diharapkan

a. Teridentifikasi dampak faktor-faktor bu-daya organisasi terhadap kinerja pegawai b. Teridentifikasi faktor-faktor budaya

organisasi yang dominan terhadap kinerja pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan bisa mem-beri kontribusi lebih luas berupa:

Sebagai masukan dan pertimbangan bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Kota Madiun dalam menerapkan nilai – nilai budaya organisasi.

KAJIAN PUSTAKA

Standar Kinerja

Robbins (1996) kriteria kinerja harus di-kaitkan dengan pekerjaan yang mudah dilakukan melalui analisis jabatan. Kontribusi karyawan terhadap organisasi kemudian dievaluasi berdasarkan kriteria tersebut dan mencapai hasil berdasarkan ketentuan dalam analisis pekerjaan. Kriteria penilaian kinerja yang paling populer berdasar hasil tugas individual, perilaku dan ciri.

Budaya organisasi

Robbins (1996) mengatakan bahwa bu-daya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya dan yang membedakan antara satu organisasi dengan yang lainya.

Schein (1992) mengatakan bahwa budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar, diciptakan, diketahui atau dikembangkan oleh suatu kelompok untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal sehingga dianggap perlu untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar dalam cara memandang, berfikir, berperasaan mengenai masalah yang dihadapi. Budaya organisasi mengacu pada budaya pandangan hidup dalam suatu organisasi.

Robbins (1996) budaya mengimplikasikan adanya dimensi atau karakteristik tertentu. Sepuluh karakteristik budaya organisasi yang menjadi pembeda organisasi yaitu :

1) Inisiatif individual yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan, keindependenan yang dimiliki individu.

2) Toleransi terhadap tindakan yang bere-siko yaitu sejauh mana para karyawan dianjurkan untuk bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko.

(4)

Dian Kusumaningrum

3) Arah yaitu sejauh mana organisasi ter-sebut menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan mengenai kinerja.

4) Integrasi yaitu tingkat sejauh mana unit-unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara terkoordinasi

5) Dukungan dari manajemen yaitu tingkat sejauh mana para manajer memberi ko munikasi yang jelas, bantuan, serta dukungan terhadap bawahan mereka. 6) Kontrol yaitu jumlah perahiran dan

peng-awasan langsung yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku karyawan

7) Identitas yaitu tingkat sejauh mana para karyawan mengidentifikasi dirinya secara keseluruhan dengan organisasi daripada dengan kelompok kerja tertentu atau dengan organisasinya daripada dengan kelompok kerja tertentu atau bidang keahliannya

8) Sistem imbalan yaitu tingkat sejauh mana alokasi imbalan didasarkan atas kriteria kerja karyawan sebagai kebalikan dari senioritas, sikap pilih kasih dan sebagainya 9) Toleransi terhadap konflik yaitu tingkat

sejauh mana para karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kre-teria secara terbuka

10) Pola-pola komunikasi yaitu tingkat sejauh mana komunikais dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian ini meng-gunakan explanatory research. Explanatory research atau pengujian hipotesis. berdasarkan pendapat Sugiyono (1999;45) adalah penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variable-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang

dirumuskan Sedangkan penelitian ini lebih memfokuskan pada penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh.

Ruang lingkup penelitian ini dititik beratkan pada variabel kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia, terutama yang menyangkut hubungan antara variabel bebas budaya organisasi yang meliputi inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim terhadap variabel terikat kinerja pegawai.

Penelitian ini terdiri atas variabel bebas yaitu inovasi (X1), kemantapan (X2), ke-pedulian (X3), orientasi hasil (X4), perilaku kepemimpinan (X5), orientasi tim (X6) dan variabel terikat yaitu kinerja pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun (Y).

Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik dokumentasi kuesioner.

Teknik Analisis Data

1. Analisis deskriptif

Analisis ini dipakai untuk mendeskripsikan karakteristik daerah penelitian responden dan distribusi item masing–masing variabel. Data yang dikumpulkan, diolah dan ditabulasikan dalam tabel, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan data dalam angka dan persentase.

2. Analisis regresi berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pangaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap sebuah variabel terikat. Sementara sejumlah variabel bebas lainnya yang diduga ada pertautannya dengan variabel terikat tersebut bersifat konstan atau tetap. Analisis ini juga berguna untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling berpengaruh di antara variabel lain.

(5)

Analisis Pengaruh Faktor-faktor Budaya Organisasi Model persamaannya dapat digambarkan

sebagai berikut:

Y = α+β1X12X23X34X45X56X6+e Y : Variabel Terikat

X1 : Variabel Bebas Inovasi X2 : Variabel Bebas Kemantapan X3 : Variabel Bebas Kepedulian X4 : Variabel Bebas Orientasi Hasil X5 : Variabel Bebas Perilaku Pemimpin X6 : Variabel Bebas Orietasi Tim α : Konstanta regresi

β : Koefisien regresi (koefisien arah) e : variabel pengganggu (error) 3. Uji hipotesis

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut :

(

1 R

)

/

(

n k-1

)

/k R F 2 2 − − = Dimana: F = Nilai F Hitung R2 = Koefisien determinan

K = Jumlah variabel bebas n = jumlah sampel

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6) secara bersama-sama terhadap variabel dependent (Y) dapat dilihat tabel anova yang mencantumkan angka probabilitas dalam menguji hipotesis statistik yang dirumuskan sebagai berikut: 1) H0 : bi = 0 berarti variabel bebas (X1, X2,

X3, X4, X5, X6) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). 2) Ha: bi ≠ 0 berarti variabel bebas (X1,

X2, X3, X4, X5, X6) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Pengujian hipotesa dilakukan dengan membandingkan antara probabilitas dengan a = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut :

1) Apabila probabilitas dalam tabel anova maka a = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2) Apabila probabilitas dalam tabel anova maka a > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Penerimaan terhadap H0 berarti variabel yang diuji tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan pe-nolakan terhadap H0 berarti variabel bebas yang diuji mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel terikat.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk uji parameter secara parsial dan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap table. Uji t juga dapat dilakukan untuk menguji variabel bebas mana yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat.

EKOMAKS VOLUME 5 NO. 2 SEPTEMBER 2016 ANALISIS PENGARUH…. 5 2) Ha: bi ≠ 0 berarti variabel bebas

(X1, X2, X3, X4, X5, X6) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Pengujian hipotesa dilakukan dengan membandingkan antara probabilitas dengan  = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : 1) Apabila probabilitas dalam tabel

anova maka  = 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima.

2) Apabila probabilitas dalam tabel anova maka > 0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak.

Penerimaan terhadap H0 berarti

variabel yang diuji tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Sedangkan penolakan terhadap H0 berarti

variabel bebas yang diuji mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel terikat.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk uji parameter secara parsial dan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap table. Uji t juga dapat dilakukan untuk menguji variabel bebas mana yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat.

Sb

s

t

Dimana: t = Nilai t Hitung b= Koefisien/bobot regresi i

= Probabilitas interval

Sb = Standar error/standar deviasi Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6) secara terpisah terhadap variabel dependent (Y).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara probabilitas dengan  = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:

Apabila probabilitas dalam uji t < α 5%, maka H0 ditolak dan Ha

terhadap variabel (Y).

Apabila probabilitas dalam uji t > α 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang

berarti variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 tidak berpengaruh terhadap variabel (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalampengolahan data denganmenggunakanregresi linear, dilakukanbeberapatahapanuntukmencarih ubunganantaravariabelindependendanvari abeldependen, melaluihubunganVariabel Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6) dengan Kinerja pegawai (Y). Hasilregresidapatdilihatpadatabeldibawahi ni : Tabel 1 HasilAnalisisRegresi VariabelUnstand ardized Coefficie nts (B)

T hitung Sig. Keterangan

(Const ant) 1,663 X1 0,100 2,270 0,030 Signifikan X2 0,118 2,152 0,039 Signifikan X3 0,139 3,027 0,005 Signifikan X4 0,157 2,640 0,013 Signifikan X5 0,134 4,103 0,000 Signifikan X6 0,136 2,624 0,013 Signifikan R Adjusted R Square F hitung F tabel Sign. F

= 0,948 = 0,881 = 49,257 = 2,39 = 0,000 = 0.05

Sumberdata : Data primer yang diolah Keterangan :

- Jumlah data (observasi) = 40

- Dependent Variabel Y

- Signifikan pada level 5%,

- Nilai F tabel pada level

= 5% = 2,39

Variabel bebas pada regresi ini adalah Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil Dimana:

t = Nilai t Hitung

b = Koefisien/bobot regresi

i

β

= Probabilitas interval

Sb = Standar error/standar deviasi

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6) secara terpisah terhadap variabel dependent (Y).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara probabilitas dengan a = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:

Apabila probabilitas dalam uji t < α 5%, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 berpengaruh terhadap variabel (Y).

(6)

Dian Kusumaningrum

Apabila probabilitas dalam uji t > α 5%, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 tidak berpengaruh terhadap variabel (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam pengolahan data dengan meng-gunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui hubungan Variabel Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6) dengan Kinerja pegawai (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1 Hasil Analisis Regresi

Variabel Unstandardized Coefficients (B) T hitung Sig. Keterangan (Constant) 1,663 X1 0,100 2,270 0,030 Signifikan X2 0,118 2,152 0,039 Signifikan X3 0,139 3,027 0,005 Signifikan X4 0,157 2,640 0,013 Signifikan X5 0,134 4,103 0,000 Signifikan X6 0,136 2,624 0,013 Signifikan R Adjusted R Square F hitung F tabel Sign. F

α

= 0,948 = 0,881 = 49,257 = 2,39 = 0,000 = 0.05

Sumber data : Data primer yang diolah Keterangan :

- Jumlah data (observasi) = 40

- Dependent Variabel Y

- Signifikan pada level 5%,

- Nilai F tabel pada level

α

= 5% = 2,39 Variabel bebas pada regresi ini adalah Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin

(X5) dan Orientasi Tim (X6) dengan Kinerja Pegawai (Y). Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas adalah :

Y= 1,663+0,100X1+0,118X2+0,139X3+0,1 57X4+0,134X5+0,136X6+e

Tampak pada persamaan tersebut me nunjukkan angka yang signifikan dan berpengaruh pada variabel Inovasi (X1), variabel Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6) terhadap Kinerja Pegawai(Y). Adapun interpretasi dari per-samaan tersebut adalah :

a. bo = 1,663

Nilai konstan ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6), maka Kinerja Pegawai (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,663 kali. b1 = 0,100

Nilai parameter atau koefisien regresi b1 ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan meningkat apabila pegawai mampu membuat inovasi dengan pening katan sebesar 0,100 point, begitu pula sebaliknya apabila pegawai tidak melakukan inovasi, maka kinerja akan menurun dengan penurunan sebesar 0,100 point.

b. b2 = 0,118

Nilai parameter atau koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan meningkat apabila pegawai mempunyai budaya kemantapan dengan peningkatan sebesar 0,118 point, begitu pula sebaliknya apabila pegawai tidak melakukan budaya kemantapan, maka kinerja pegawai akan menurun dengan penurunan sebesar 0,118 point.

c. b3 = 0,139

(7)

ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan meningkat apabila pegawai mempunyai budaya kepedulian dengan peningkatan sebesar 0,139 point, begitu pula sebaliknya apabila pegawai tidak melakukan budaya kepedulian, maka kinerja pegawai akan menurun dengan penurunan sebesar 0,139 point.

d. b4 = 0,157

Nilai parameter atau koefisien regresi b4 ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan meningkat apabila pegawai mempunyai budaya yang berorientasi pada hasil dengan peningkatan sebesar 0,157 point, begitu pula sebaliknya apabila pegawai tidak melakukan budaya yang berorientasi pada hasil, maka kinerja pegawai akan menurun dengan penurunan sebesar 0,157 point.

e. b5 = 0,134

Nilai parameter atau koefisien regresi b5 ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan meningkat apabila pegawai mempunyai budaya perilaku pemimpin dengan peningkatan sebesar 0,134 point, begitu pula sebaliknya apabila pegawai tidak melakukan budaya perilaku pemimpin, maka kinerja pegawai akan menurun dengan penurunan sebesar 0,134 point.

f. b6 = 0,136

Nilai parameter atau koefisien regresi b6 ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai akan meningkat apabila pegawai mem-punyai budaya yang berorientasi pada tim, dengan peningkatan sebesar 0,136 point, begitu pula sebaliknya apabila pegawai tidak melakukan budaya yang berorientasi pada tim, maka kinerja pegawai akan menurun dengan pe-nurunan sebesar 0,136 point.

Hipotesis yang akan diuji ada empat dengan menggunakan multiple regresion.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah Variabel Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6) beperngaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y)

Berikut ini hasil perhitungan F, t dan adjusted R2. Untuk menunjukkan apakah

semua variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap variable terikat digunakan uji F. Berikut ini adalah table yang menunjukkan hasil uji F dan besarnya F table dengan degree of fredom 5

Tabel 2 Pengaruh Simultan

No Hipotesis Nilai keterangan 1 Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6), berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai (Y) F =49,257 Sig = 0,000 Ftabel = 2,39 Ho ditolak / Ha diterima

Berdasarkan tabel tersebut untuk me-lihat pengaruh secara simultan dilakukan dengan Uji F yaitu pengujian secara serentak pengaruh variabel Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4), Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6), berpengaruh secara bersamaan terhadap Kinerja Pegawai (Y). Pada pengujian ini besarnya Fhitung sebesar 49,257. Nilai ini lebih besar dari F tabel (49,257 > 2,39), ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan cukup signifikan dari Inovasi (X1), Kemantapan (X2), Kepedulian (X3), Orientasi Hasil (X4),

(8)

Dian Kusumaningrum

Perilaku Pemimpin (X5) dan Orientasi Tim (X6) terhadap Kinerja Pegawai (Y).

Untuk menunjukkan apakah variable bebas secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat maka digunakan uji t.

a. Variabel Inovasi (X1)

Variabel inovasi (X1) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,270. Nilai ini lebih besar dari t tabel 2,023 sehingga (2,023<2,270). Dengan tingkat signifikan 0,030 (0,030<0,05) sehingga dengan demikian pengujian menunjukkan H01 ditolak atau Ha1 diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel inovasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.

b. Variabel Kemantapan (X2)

Variabel kemantapan (X2) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,152. Nilai ini lebih besar dari t tabel 2,023 sehingga (2,023<2,152). Dengan tingkat signifikan 0,039 (0,039<0,05) sehingga dengan demikian pengujian menunjukkan H01 ditolak atau Ha1 diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel kemantapan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai c. Variabel Kepedulian (X3)

Variabel kepedulian (X3) memiliki nilai tstatistik sebesar 3,027. Nilai ini lebih besar dari t tabel 2,023 sehingga (2,023<3,027). Dengan tingkat signifikan 0,005 (0,005<0,05) sehingga dengan demikian pengujian menunjukkan H01 ditolak atau Ha1 diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel kepedulian berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.

d. Variabel Orientasi Hasil (X4)

Variabel orientasi hasil (X4) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,640. Nilai ini lebih besar dari t tabel 2,023 sehingga

(2,023<2,640). Dengan tingkat signifikan 0,013 (0,013<0,05) sehingga dengan demikian pengujian menunjukkan H01 ditolak atau Ha1 diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel orientasi hasil berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.

e. Variabel Perilaku Pemimpin (X5) Variabel perilaku pemimpin (X5) me-miliki nilai tstatistik sebesar 4,103. Nilai ini lebih besar dari t tabel 2,023 sehingga (2,023<4,103). Dengan tingkat signifikan 0,000 (0,000<0,05) sehingga dengan demikian pengujian menunjukkan H01 ditolak atau Ha1 diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel perilaku pemimpin berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai

f. Variabel Orientasi Tim (X6)

Variabel orientasi tim (X6) memiliki nilai tstatistik sebesar 2,624. Nilai ini lebih besar dari t tabel 2,023 sehingga (2,023<2,624). Dengan tingkat signifikan 0,013 (0,013<0,05) sehingga dengan demikian pengujian menunjukkan H01 ditolak atau Ha1 diterima. Hasil ini memperlihatkan bahwa variabel orientasi tim berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.

Analisas Data Variabel Dominan

Analisa regresi berganda digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, berdasarkan koefisien beta. Setelah dilakukan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 19.0, maka variabel yang paling dominan dalam menentukan kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun adalah perilaku pemimpin karena memiliki nilai koefisien beta yang tertinggi yaitu 0,257.

(9)

Tabel 3 Variabel Dominan

No Variabel Koefisien Beta

1 Inovasi 0,197 2 Kemantapan 0,197 3 Kepedulian 0,248 4 Orientasi Hasil 0,196 5 Perilaku Pimpinan 0,257 6 Orientasi Tim 0,190

Sumber data primer diolah.

Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil budaya organisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Hal ini dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun dapat melakukan inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim. Apabila semua komponen dan variabel dijalankan dengan benar dan secara ber-kesinambungan maka dapat memberikan nilai, sikap dan keyakinan untuk meningkatkan kinerjanya.

Apabila dianalisa secara partial, maka budaya organisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim ber-pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Sehingga dapat dijelaskan bahwa yang mampu untuk meningkatkan kinerja pegawai ini harus secara terus menerus dikembangkan sehingga kinerja pegawai meningkat.

Diantara budaya organisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi

hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun adalah perilaku pimpinan. Sehingga dalam membentuk budaya organisasi ini peran pimpinan sangat besar, oleh karena itu diperlukan pimpinan yang mampu untuk menumbuhkan inovasi, kemantapan, kepedulian, berorientasi hasil, dan berorientasi tim.

KESIMPULAN DAN SARAN

Budaya organisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Apabila dalam organisasi dijalankan dengan baik, maka dapat meningkatkan kinerja pegawai Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.

Budaya organisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun.

Budaya organisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim. Hanya perilaku pemimpin yang mempunyai peng-aruh paling dominan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Hal ini dapat dijelaskan bahwa peran pimpinan sangat besar, oleh karena itu diperlukan pimpinan yang mampu untuk menumbuhkan inovasi, kemantapan, kepedulian, berorientasi hasil, dan berorientasi tim

(10)

Dian Kusumaningrum Saran

Hasil penelitian tentang budaya orga-nisasi dalam bentuk inovasi, kemantapan, kepedulian, orientasi hasil, perilaku pemimpin dan orientasi tim, hanya perilaku pemimpin yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun. Oleh karena itu diharapkan peran pemimpin harus maksimal dalam menumbuhkembangkan budaya organisasi yang baik supaya tercipta kinerja yang diharapkan;

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Seluruh Civitas akademika Politeknik Negeri Madiun yang telah mengijinkan dan mendukung kegiatan Penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada jajaran Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Madiun, yang telah mendukung dan memberikan informasi dan data yang kami butuhkan untuk menyusun penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Chaedar Alwasilah, 2002, Pokoknya Kualitatif, Pustaka Jaya, Bandung.

Cushway, Barry, 1999, Human Resource Management, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Robbins, Stephen R, 1996, Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Jilid 1 dan 2, Edisi Bahasa Indonesia, Prashalindo, Jakarta

Schein, Edgar H (1992) “Organizational Culture and Leadership”, Jossey Bass, San Fransisco Sugiyono, 1999, Statistik untuk Penelitian,

Gambar

Tabel 1 Hasil Analisis Regresi
Tabel 2  Pengaruh Simultan

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis ini dilakukan dengan menetapkan indikator dari variabel kondisi usaha dan karakteristik usaha kelompok pengasapan ikan cakalang yang meliputi

Wukirsari Gunungkidul pada tanggal 11 September 2015 menunjukan penyebaran logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) memiliki konsentrasi yang bervariasi, dimana

Berdasarkan hasil angket yang diperoleh setelah dilakukan uji reliabilitas dengan memakai rumus Cronbach Alpha, diperoleh hasil untuk teknik pembelajaran Predict Observe

Based on the above description, the land saving model regulation close to the nuance of pengayoman and substantive rule of law is realized by harmonizing spatial planning and by

Dosen dapat melakukan berbagai kegiatan di halaman khusus dosen, mulai dari absen dosen, input nilai mahasiswa, input absen kelas beserta rekapannya, cetak jadwal

The main objective of this study is to examine if accounting ethics have much impact on the practice of accounting profession in Nigeria, the factors that make

&#34;Pemeringkat&#34; Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya atau pemeringkat lain disetujui sebagai penggantinya

Desain alat penangkap ikan kapal ikan menggunakan rawai tuna dasar atau long line , yaitu alat tangkap ikan yang terdiri dari rangkaian tali temali yang di bentangkan