• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA BULANAN PERJANJIAN KINERJA RPJMN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA BULANAN PERJANJIAN KINERJA RPJMN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

1. Nilai Hasil Evaluasi RB Kementerian Komunikasi dan Informatika

80 (B) B03 :

• Draft Roadmap RB •Usulan QuickWin Kemkominfo 2016

B03:

- Penyusunan draft Roadmap Reformasi Birokrasi

-Tgl 24 Februari Kominfo mengusulkan 8 calon QuickWin Kemkominfo 2016

B06 :

Penetapan QuickWin Kemkominfo 2016

B06:

Sudah ditetapkan dengan SK Menteri Nomor 488 Th 2015 Tentang Quick Wins Kementerian Kominfo Tahun 2016. Quick Wins ditetapkan tanggal 18 Maret 2016

B09 :

Implementasi penetapan QuickWin Kemkominfo 2016

B07-B09 :

Setelah Quick Wins ditetapkan telah dilakukan perbaikan SOP perijinan/perbaikan sistem/prosedur

pelayanan publik Apakah target 80 bisa terpenuhi?

B12 :

Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh Kementerian PAN dan RB

B12 :

B03 :

• Analisis Hasil Evaluasi Kuesioner Biro Umum Tahun 2015

B03:

Analisis Hasil Evaluasi Kuesioner Biro Umum Tahun 2015

B06:

Rapat dengan tim kecil Biro Umum Penyusunan butir-butir pertanyaan kuesioner

B06:

Telah diadakan rapat dengan tim kecil Biro Umum untuk menyusun butir-butir kuesioner

B09:

Rapat dengan satuan kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal untuk merumuskan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner Setjen 2016, dan upload di portal 1-7 Oktober 2016

B07-B09:

Telah diadakan rapat konsinyasi di Pustiknas dengan mengundang narasumber dan mengundang perwakilan dari satuan kerja di lingk. Setjen dan telah di hasilkan butir-butir pertanyaan Kuesioner tersebut. Akan upload di portal tanggal 1-7 Oktober 2016

hasil kuesioner seperti apa? Prediksi nilainya apakah bisa B ? Jika diangka, B itu mencerminkan

nilai berapa?

B12: B12:

B03 :

Assesment jabatan Es I dan II

B03:

Baru akan dilakukan assessment untuk jabatan pimpinan tinggi terkait dengan lelang jabatan, dan baru dalam proses pengadaan lelang.

B06 :

- Penentuan pemenang paket pengadaan assessment

- Pelaksanaan assessment

B06:

- Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Assessment Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya oleh Pokja ULP Setjen dan Itjen telah selesai dilaksanakan melalui seleksi ulang pascakualifikasi pada tanggal 20-27 April 2016, jumlah dokumen penawaran yang masuk ada 2 yaitu dari PT GML Performance Consulting dan PT People Prime Consulting. Berdasarkan hasil evaluasi administrasi,teknis dan harga serta evaluasi kualifikasi maka Pokja ULP melalui surat Nomor 242/KOMINFO/SJ.5.POKJAULP/PL.02.02/05/2016 tanggal 4 Mei 2016 telah menetapkan PT GML Performance Consulting sebagai pemenang pengadaan jasa konsultansi Assessment Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya di lingkungan Kementerian Kominfo dengan harga penawaran terkoreksi Rp 196.575.500,-. - Pelaksanaan Assessment JPT Madya telah dilaksanakan pada tanggal 16, 17 Mei dan 30 Mei 2016.F14

B09 :

- Penentuan hasil assessment

B07-B09 :

Total peserta 32 orang yi 24 orang ikut Assessment Test dan 8 orang hanya interview saja (Competency Based Interview) karena sudah pernah ikut assessment test. Dalam pelaksanaan assessment tidak ada peserta yang gugur/semua peserta lolos. Hasil assessment ditentukan berdasarkan : 1) kecocokan terhadap jabatan yang dilamar,

2) kecocokan terhadap jabatan lain yang tidak dilamar, 3)Ranking peserta dibandingkan dg peserta lain pada jabatan yang dilamar dan tidak dilamar.

B12 :

Hasil dari assessment itu menjadi dokumen penilaian / assessment bagi eselon 2 atau eselon 3 yang hendak mengikuti lelang jabatan tanpa mengikuti assessment lagi.

B12 :

2. Persentase (%) penempatan pegawai Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sesuai kompetensi

90% B03 :

Melakukan Rewiew Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) yang disesuaikan dengan nomenklatur jabatan yang baru sesuai dengan Permenkominfo no.1 tahun 2016

B03:

Untuk tahap pertama telah dilakukan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja yang nantinya akan menghasilkan Peta Jabatan yang menjadi dasar untuk melakukan penempatan pegawai.

B06 :

Hasil dari Review Anjab dan ABK itu diimplementasikan melalui proses distribusi pegawai. Target: pelantikan pejabat baru sesuai dengan nomenklatur yang baru

B06 :

B09 :

Mendorong satker-satker untuk melaksanakan hasil Anjab dan ABK. Target: 60%

B07-B09 :

1) Telah diusulkan penilaian evaluasi jabatan ke KemenPAN&RB bulan Juni 2016 untuk Ditjen SDPPI dan Ditjen PPI serta telah ada persetujuan MenPAN&RB pada bulan Agustus 2016 2) Telah dilakukan penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja serta evaluasi jabatan untuk unit kerja selain SDPPI dan PPI mulai bulan Mei s.d September 2016.

B12 : B12 :

EVALUASI KINERJA BULANAN

PERJANJIAN KINERJA RPJMN TAHUN 2016

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN

DITJEN SDPPI

KETERANGAN

SEKRETARIAT JENDERAL 1. Terwujudnya Reformasi Birokrasi

dan tata kelola yang baik dilingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika

2. Meningkatnya kualitas SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika

1. Hasil assessment pegawai 90%

PAGU ANGGARAN

(Rp)

ANGGARAN PER TRIWULAN

Nilai Hasil survei kepuasan pegawai terhadap layanan kesetjenan

(2)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN

1. Persentase (%) ketersediaan tambahan spektrum frekuensi sebesar 350 MHz untuk mobile broadband

B03 :

• Draft awal kebijakan seleksi 2,1 dan 2,3 GHz beserta metode dan jadwal pelaksanaan • Persiapan rencana penataan ulang pita 450 MHz, 800 MHz dan 900 MHz secara keseluruhan

B03:

1. Draft awal kebijakan seleksi 2,1 dan 2,3 GHz beserta metode dan jadwal pelaksanaan - Konsultasi kebijakan dengan Menteri pada tanggal 22 Maret 2016. Objek seleksi pada pita frekuensi radio 2,1 GHz adalah 2 x 5 MHz FDD, sedangkan objek seleksi di 2,3 GHz masih pending. Seleksi 2,1 GHz dan 2,3 GHz dilaksanakan secara simultan. Instruksi dari Menteri adalah April mulai dilakukan penyiapan regulasi, meliputi penetapan metode yang akan digunakan maupun jadwal pelaksanaannya. 2. Persiapan rencana penataan ulang pita 450 MHz, 800 MHz dan 900 MHz secara keseluruhan - Terkait Rencana Penataan Ulang Pita 800 dan 900 MHz, telah disusun draft Surat Menkominfo yang isinya memberikan kesempatan pada Smartfren untuk menyelesaikan proses migrasi hingga 31 Juni 2016 - KRT BRTI telah memberikan rekomendasi kepada Menkominfo terkait LTE 450MHZ

100% Rp 227.769.100 0,12

B06 :

1. Dokumen seleksi untuk pita frekuensi radio 2,1 dan 2,3 GHz

2. Diskusi dengan stakeholder 450 MHz, 800 MHz dan 900 MHz

B06-B07 :

1. Dokumen Seleksi untuk pita frekuensi radio 2,1 GHz dan 2,3 GHz

- Dokumen Seleksi sedang dalam penyusunan namun belum dapat finalisasi karena belum ada arahan final dari Menteri perihal kebijakan-kebijakan paling mendasar dari seleksi yaitu perihal objek seleksi di 2,3 GHz, syarat kepesertaan seleksi di 2,3 GHz, reserved price, mekanisme pembayaran, Ketua Tim Seleksi, dan sebagainya

- Tim telah mengirimkan Nota Dinas dari Lakhar Plt. Dirjen SDPPI (tembusan Plt. Dirjen SDPPI) kepada Menteri pada tanggal 31 Mei 2016 yang melaporkan progress persiapan seleksi sekaligus meminta arahan final dari Menteri atas hal-hal yang belum diputuskan tersebut. Sampai dengan saat ini (29 Juni 2016), belum ada arahan tertulis dari Menteri terkait kebijakan tersebut.

- Tim telah melakukan uji coba ke-2 e-Auction dengan penyelenggara seluler 2,1 GHz pada tanggal 27 Juni 2016 dimana simulasi penawaran dilakukan secara online di kantor masing-masing penyelenggara seluler 2,1 GHz

- Informasi dari KRT BRTI, RPM Netral teknologi 450 MHz, 2.1 GHz, dan 2.3 GHz telah berada di Menteri (29 Juni 2016) untuk meminta persetujuan konsultasi publik

- Terdapat kebijakan yang masih perlu pembahasan dengan Ditjen PPI yaitu mengenai komitmen layanan (modern licensing) dan Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

100% Rp 626.547.180 0,32

2. Persiapan rencana penataan ulang pita 450 MHz, 800 MHz dan 900 MHz secara keseluruhan telah dilakukan diskusi dengan stakeholder dan telah dikeluarkan surat menteri

No.906/M.KOMINFO/SP.01.02/04/2016 terkait batas migrasi smartfren pita 800 Mhz. sampai saat ini 37 kota telah menyelesaikan migrasi.

B09:

1. Pelaksanaan seleksi untuk pita frekuensi radio 2,1 dan 2,3 GHz

2. Penyusunan opsi-opsi refarming 450 MHz, 800 Mhz dan 900 MHz

B08:

Sampai 31 aug 2016 telah dilakukan shut off smartfren utk kota kab sbb:

BONDOWOSO,PROBOLINGGO,SITUBONDO,LUMAJANG,BANYUWANGI,JEMBER,TRENGGALEK,BLITA R,KOTA BATU,KOTA KEDIRI,SAMPANG,SUMENEP,PAMEKASAN,BOJONEGORO,TUBAN,GUNUNG KIDUL,WONOGIRI,KOTA TEGAL,PEKALONGAN,BATANG,KOTA

PEKALONGAN,PEMALANG,TEGAL,TEMANGGUNG,KOTA BANJARBARU,LAMPUNG TIMUR,JENEPONTO,MUARA ENIM

LAMPUNG TENGAH,KOTA PRABUMULIH,BANJAR,BANYU ASIN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN,BULUKUMBA,KOTA MANADO MAROS,BATAM,LAMPUNG SELATAN, PEKANBARU, PADANG B09:

1. Sampai 31 aug 2016 telah dilakukan shut off smartfren utk kota kab sbb:

BONDOWOSO,PROBOLINGGO,SITUBONDO,LUMAJANG,BANYUWANGI,JEMBER,TRENGGALEK,BLITA R,KOTA BATU,KOTA KEDIRI,SAMPANG,SUMENEP,PAMEKASAN,BOJONEGORO,TUBAN,GUNUNG KIDUL,WONOGIRI,KOTA TEGAL,PEKALONGAN,BATANG,KOTA

PEKALONGAN,PEMALANG,TEGAL,TEMANGGUNG,KOTA BANJARBARU,LAMPUNG TIMUR,JENEPONTO,MUARA ENIM

LAMPUNG TENGAH,KOTA PRABUMULIH,BANJAR,BANYU ASIN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN,BULUKUMBA,KOTA MANADO MAROS,BATAM,LAMPUNG SELATAN, PEKANBARU, PADANG

kecepatan skrg berapa?

2. Dokumen Seleksi sedang dalam penyusunan namun belum dapat finalisasi karena belum ada arahan final dari Menteri perihal kebijakan-kebijakan paling mendasar dari seleksi yaitu perihal objek seleksi di 2,3 GHz, syarat kepesertaan seleksi di 2,3 GHz, reserved price, mekanisme pembayaran, Ketua Tim Seleksi, dan sebagainya

- Sehubungan dengan belum dibalasnya Nota Dinas yang telah dikirimkan tanggal 31 Mei 2016, dan menindaklanjuti rekomendasi Pleno BRTI 6 September 2016, maka pada tanggal 14 September 2016 telah dikirimkan Nota Dinas dari Plt.Dirjen kepada Menteri yang mengingatkan Nota Dinas 31 Mei 2016 sekaligus merekomendasikan untuk hanya melelang pita frekuensi radio 2.1 GHz pada tahun 2016 karena belum diperolehnya penyelesaian final terhadap tuntutan Corbec pasca in kracht dan gugatan Internux yang terjadi di pita frekuensi radio 2.3 GHz. Pada Nota Dinas tersebut disinggung pula terkait belum adanya pejabat definitif Dirjen SDPPI sehingga pembentukan Tim Seleksi belum dapat dibuat.

- RPM Netral Teknologi masih di Menteri, belum ada persetujuan untuk konsultasi publik - Pembahasan dengan Ditjen PPI mengenai komitmen layanan (modern licensing) dan Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond) masih dilanjutkan

- Tim penyiapan seleksi telah melakukan sosialisasi kepada KRT BRTI mengenai konsep pelaksanaan lelang

Progress RPM sampai dimana? Apabila RPM belum ditetapkan, masalahnya dimana? tindak lanjutnya bagaimana?

B12:

1. Penetapan Pemenang Seleksi 2. Implementasi LTE 450 MHz, 800 MHz dan 900 MHz (Migrasi 2G/3G ke 4G LTE)

B12:

B03:

Evaluasi Triwulan penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio. Persentase penanganan 92%

B03:

Hasil prosentase penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio dari bulan Januari s.d Maret 2016 sebesar 85,71%.

93,16% Rp 534.763.636 5,66% - Dari berapa aduan, yang tertangani berapa aduan?

B06:

Evaluasi Triwulan penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio. Persentase penanganan 92%

B06:

Hasil prosentase penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio dari bulan Januari s.d Juni 2016 sebesar 90.32%

dari 93 aduan 84 tertangani

98,17% 2.633.284.610 27,85%

B07 :

Hasil prosentase penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio dari bulan Januari s.d Juli 2016 sebesar 89.47%

B08:

Hasil prosentase penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio dari bulan Januari s.d Agustus 2016 sebesar 94.44%

Rp 1.960.256.000 14.3 %

(50 MHz)

92% Persentase (%) penanganan gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio untuk mengurangi interferensi

2. Rp 9.456.458.000

Meningkatnya Kualitas layanan Komunikasi dan Infomatika dengan memanfaatkan sumber daya frekuensi radio secara optimal dan dinamis untuk mendukung program Cita Caraka

(Bandwidth untuk rakyat 100 MB per kapita per bulan) 1.

(3)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B09:

Evaluasi Triwulan penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio. Persentase penanganan 92%

B09:

Hasil prosentase penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio dari bulan Januari s.d September 2016 sebesar 93.91%

jumlah gangguan berapa? Dimana saja? (data lokasi gangguan) Gangguannya seperti apa?

B12:

Evaluasi Triwulan penanganan aduan/klaim gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio. Persentase penanganan 92%

B03 :

Monitoring Online, Koordinasi kerja dengan dengan Korwas dan UPT Ditjen SDPPI

Rp 6.456.975.000 B03:

- Kegiatan Monitoring Online sudah dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2016 - Untuk pelaksanaan Koordinasi Kerja dengan Korwas dan UPT Ditjen SDPPI sudah dilaksanakan - Sudah dilaksanakan Kegiatan Penertiban Perangkat Pos dan Informatika.

100% Rp 332.754.250 5,15%

B06:

Monitoring Online, Monitoring Lapangan, Survey peredaran perangkat, penegakkan hukum, pelaksanaan penertiban di 2 kota

B06-B07:

1. Kegiatan Monitoring Online sudah dilaksanakan sampai dengan Bulan Juni 2016 dengan keterangan Jumlah perangkat (CPE) termonitor sebanyak 1687, dengan rincian 587 perangkat legal dan 1100 Perangkat illegal.

2. Telah dilaksanakan Monitoring Lapangan di 6 Kota (Palembang, Batam, Surabaya, Mataram, Makassar, Ambon)

3. Telah dilaksanakan kegiatan penegakan hukum di Surabaya dan Palembang

100% 1.489.849.750 23,07%

B09:

Monitoring Online, Monitoring Lapangan, Survey peredaran perangkat, penegakkan hukum, pelaksanaan penertiban di 2 kota

B08:

Telah dilaksanakan kegiatan penegakan hukum di Surabaya, Palembang, dan selanjutnya untuk di Makassar 03 - 06 Agustus 2016 dan Jakarta 08 - 10 Agustus 2016

B09:

1. Kegiatan Monitoring Online sudah dilaksanakan sampai dengan Bulan September 2016 dengan keterangan Jumlah perangkat (CPE) termonitor sebanyak 2240, dengan rincian 832 perangkat legal dan 1408 Perangkat illegal.

2. Telah dilaksanakan Monitoring Lapangan/Survey Peredaran Perangkat di 11 Kota (Palembang, Batam, Surabaya, Mataram, Makassar, Ambon, Jakarta 2x, Banjarmasin, Banda Aceh, dan Padang) 3. Telah dilaksanakan kegiatan penegakan hukum di Surabaya, Palembang, Makassar dan Jakarta

justifikasi lokasi yg dimonitoring? Daerah mana yg rawan penyelundupan perangkat ilegal? Berapa kasus yg ditemui? Berapa yg berhasil

diselesaikan?

B12:

Monitoring Online, Monitoring Lapangan, Survey peredaran perangkat, penegakkan hukum, pelaksanaan penertiban di 3 kota Hasil persentase penegakkan hukum 92% B03:

SK Tim Antar Kementerian ditandatangani oleh menteri

B03: SK sedang disusun B06:

RPP selesai dibahas Tim Antar Kementerian

B06:

Belum ada pembahasan RPP karena menunggu penetapan perubahan I atas PP 53 Tahun 2000

Rp 519.344.000

B09:

Selesai pembahasan harmonisasi

B09: telah selese pembahasan harmonisasi dan sekarang posisinya di setneg

B12:

RPP ditandatangani oleh Presiden B03 :

Penyusunan dokumen lelang

Rp 318.680.000 B03:

Rapat2 persiapan lelang (penyusunan Dokumen Lelang)

100% Rp 12.479.990 3,92%

B06:

Pelaksanaan lelang dan penetapan pemenang dan pelaksanaan survey

B06:

Kick off meeting pekerjaan Evaluasi Kinerja Pelayanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) dan Sertifikasi Operator Radio (SOR) Berdasarkan Key Performance Indicator dan Standar Pelayanan telah dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2016 pukul 09.00 WIB di Direktorat Operasi Sumber Daya. Rapat dipimpin oleh Kasubdit Konsultasi dan Data Operasi Sumber Daya dan dihadiri perwakilan Subdit/Subbag di Direktorat Operasi Sumber Daya dan PT. Surveyor Indonesia sebagai pihak pelaksana pekerjaan. B09:

Proses survey

B08:

Rapat Pra-Focus Group Discussion (FGD) Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Tahun 2016 telah dilaksanakan pada hari Senin tanggal 1 Agustus 2016 di Direktorat Operasi Sumber Daya. Rapat dipimpin oleh Kasubdit Konsultasi dan Data Operasi Sumber Daya dan dihadiri oleh seluruh Person in Charge (PIC) dari masing-masing layanan SFR di Direktorat Operasi Sumber Daya yang ditetapkan untuk membantu pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Perizinan SFR dan PT. Wahana Data Utama sebagai pihak pelaksana pekerjaan.

B09:

Terdapat 3 jenis laporan yang dibuat : 1. Laporan Pendahuluan 2. Laporan Kemajuan 3. Laporan Akhir dan executive Summary

Saat ini sedang proses survey dalam rangka penyusunan Laporan Pendahuluan yang meliputi kegiatan : - Survey kepada seluruh pengguna frekuensi radio baik yang permohonan melalui loket maupun online B12:

Laporan hasil survey B03 :

Penyusunan dokumen lelang

B03:

Sudah dilaksanakan penyusunan dokumen lelang.

100%

B06:

Pelaksanaan lelang dan penetapan pemenang dan pelaksanaan survey

B06:

Kick off meeting pekerjaan Evaluasi Kinerja Pelayanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) dan Sertifikasi Operator Radio (SOR) Berdasarkan Key Performance Indicator dan Standar Pelayanan telah dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2016 pukul 09.00 WIB di Direktorat Operasi Sumber Daya. Rapat dipimpin oleh Kasubdit Konsultasi dan Data Operasi Sumber Daya dan dihadiri perwakilan Subdit/Subbag di Direktorat Operasi Sumber Daya dan PT. Surveyor Indonesia sebagai pihak pelaksana pekerjaan. 92%

Persentase (%) penanganan gangguan penggunaan spektrum frekuensi radio untuk mengurangi interferensi

2. Rp 9.456.458.000

Persentase (%) penegakan hukum penggunaan perangkat telekomunikasi dan informatika untuk meminimalisir peredaran perangkat ilegal

3. 92%

Rp 440.000.000 4. Revisi PP No. 53 Tahun 2000 tentang

Spektrum Frekuensi Radio

1 PP

2. Terwujudnya pelayanan publik di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika yang profesional, berintegritas dan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan

519.344.000 Meningkatnya Kualitas layanan

Komunikasi dan Infomatika dengan memanfaatkan sumber daya frekuensi radio secara optimal dan dinamis untuk mendukung program Cita Caraka

(Bandwidth untuk rakyat 100 MB per kapita per bulan) 1.

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap perijinan Spektrum Frekuensi Radio , Sertifikasi Operator Radio, Sertifikasi Alat Perangkat Telekomunikasi, dan Pengujian Alat Perangkat Telekomunikasi

1. 8,0

2.

Indeks Integritas Pelayanan Publik perijinan Spektrum Frekuensi Radio , Sertifikasi Operator Radio, Sertifikasi Alat Perangkat Telekomunikasi, dan Pengujian Alat Perangkat Telekomunikasi

(4)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B08:

Kick off meeting survey Pelayanan Publik dilaksanakan pada tgl 30-31 Agustus 2016 pemenang pelaksana kegiatan PT. Media Utama Consulting

B09: Proses survey

B09:

- 28 september 2016 telah dilaksanakan rapat untuk penentuan variabel, indikator dan bobot - Pelaksanaan survey

B12: Laporan hasil survey B03 :

Menjagafiling satelitprimer daripotensi interferensi yang ditimbulkan oleh filing satelit asing yang didaftarkan ke ITU dengan batas waktu (deadline) tanggapan Maret 2016

Rp 182.200.000 B03:

- Telah dilakukan analisa terhadap publikasi filing satelit asing yang diterbitkan oleh ITU melalui BRIFIC No: 2806-28011 dengan melibatkan operator satelit nasional: Telkom, Indosat, MCI, PSN, LAPAN, CSM, BRI dan SMA

- Telah disampaikan tanggapan kepada administrasi terkait dan ITU terkait filing satelit asing yang berpotensi menimbulkan interferensi terhadap filing satelit Indonesia.

- Tidak ada tanggapan yang terlambat

100% Rp 130.188.000 71,45%

B06:

- Menjaga filing satelit primer dari potensi interferensi yang ditimbulkan oleh filing satelit asing yang didaftarkan ke ITU dengan batas waktu (deadline) tanggapan Juni 2016

B06:

- Telah dilaksanakan analisa terhadap publikasi filing satelit asing yang diterbitkan oleh ITU melalui

2812-2817 dengan melibatkan operator satelit nasional : Telkom, Indosat, PSN, MCI, LAPAN, CSM, BRI dan SMA . - Telah disampaikan tanggapan kepada administrasi terkait dan ITU terkait filing satelit asing yang berpotensi

menimbulkan interferensi terhadap filing satelit Indonesia. - Tidak ada tanggapan yang terlambat

B09:

- Menjaga filing satelit primer dari potensi interferensi yang ditimbulkan oleh filing satelit asing yang didaftarkan ke ITU dengan batas waktu (deadline) tanggapan September 2016

B09:

- Telah dilaksanakan analisa terhadap publikasi filing satelit asing yang diterbitkan oleh ITU melalui

2818-2821 dengan melibatkan operator satelit nasional : Telkom, Indosat, PSN, MCI, LAPAN, CSM, BRI dan SMA . - Telah disampaikan tanggapan kepada administrasi terkait dan ITU terkait filing satelit asing yang berpotensi

menimbulkan interferensi terhadap filing satelit Indonesia. - Tidak ada tanggapan yang terlambat B12:

- Menjaga filing satelit primer dari potensi interferensi yang ditimbulkan oleh filing satelit asing yang didaftarkan ke ITU dengan batas waktu (deadline) tanggapan Desember 2016 B03:

Proses persiapan dan penetapan dasar hukum

Rp 151.063.450.000 B03:

Telah ditetapkan Kepmen Nomor 518 Tahun 2016 tentang Pembangunan Infrastruktur Sistem Monitoring Frekuensi Radio tanggal 24 Maret 2016 dan Perdirjen SDPPI Nomor 190/DIRJEN/2016 tentang Pelaksanaan Pembangunan Stasiun Monitor Tetap Transportable tanggal 28 Maret 2016. Untuk konsultan pengawas (PMU), sudah dalam tahap evaluasi dokumen penawaran. B06:

Pelaksanaan lelang dan kontrak pelaksanaan pekerjaan

B06:

Lelang telah selesai dan telah ditandatangani kontrak dengan PT Berca Hardayaperkasa selaku pelaksana pekerjaan dengan Nomor Kontrak : 122/PPK.1/DJSDPPI.4/06/2016 tanggal 29 Juni 2016. Nilai kontrak : Rp 97.521.323.900,00

Rp 879.401.876 0,58%

B09:

Progess pembangunan SMFR Transportable 25% lokasi

B07:

1) Telah dilaksanakan survei lapangan di 64 lokasi penempatan yang tersebar di 24 Provinsi 2) Telah dilaksanakan kegiatan Factory Acceptance Test (FAT) Tahap 1 dan Inspeksi Pabrikasi Perangkat Utama

3) Telah dilaksanakan kegiatan inspeksi pabrikasi untuk pole mast 4) Telah dilaksanakan rapat koordinasi awal dengan 24 UPT B08:

1) Telah dilaksanakan Rapat Pemeriksaan Bersama antara Penyedia, Pengawas (PMU), dan Direktorat Pengendalian SDPPI

2) Telah dilaksanakan Design Review Meeting antara Penyedia, Pengawas (PMU), Direktorat Pengendalian SDPPI dan 24 UPT

3) Telah ditandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan PT Pos Indonesia tentang Sewa Lahan dan Ruangan untuk penempatan SMFR Transportable

B09 :

1) Sudah dilaksanakan Site Acceptance Test di 15 Lokasi (Tanjung Pinang, Ranai, Ambon Airport, Saumlaki, Tual, Maba, Labuha(bacann), Sentani, Biak Waupnor, Nabire, Wamena, Merauke, Tanah Merah, Fakfak dan Kaimana)

2) Sudah ditandatangani PKS dan Adendum terkait Pemanfaatan Lahan dan/atau Ruangan Milik PT. Pos Indonesia (Persero) untuk Penempatan Sistem Monitoring Frekuensi Radio Transportable Ditjen SDPPI dengan nomor Kontrak 195/PPK.1/DJSDPPI.4/08/2016 dan Nomor Adendum 251/PPK.1/DJSDPPI.4/09/2016 tanggal 28 September 2016

3) realisasi pembangunan 59,56% (berdasarkan laporan PMU)

dimana saja lokasi yang sudah ada SMFR? Peran PT Pos sebagai apa? Cek PKS antara SDPPI dan

PT Pos terkait SMFR

B12:

Progess pembangunan SMFR Transportable 100% lokasi

B01-B02 :

Sampai dengan saat ini sedang dilaksanakan proses e-purchasing untuk 72 lokasi prioritas (Kalbar 15 lokasi, Kaltim 1 lokasi, Kaltara 26 lokasi Maluku 10 lokasi, NTT 16 lokasi, Papua 3 lokasi, Sulut 3 lokasi), e-purchasing ini untuk penyediaan Tower dan Power. Sampai dengan akhir Februari baru 20 lokasi selesai proses e-purchasing menunggu PKS ditandatangi, setelah itu akan diinstalasi.

100%

B03:

Konfirmasi kesanggupan oleh Pemda dan pelaksanaan pelelangan (e-purchasing)

B03:

- Untuk konfirmasi kesanggupan lebih lanjut, Kominfo sudah menyiapkan surat kepada pemda terkait PP No. 27 Tahun 2014 tentang pengelolaan BMN agar Pemda menyiapkan dokumen pernyataan kesediaan dalam model pinjam-pakai tanah milik daerah di lokasi pembangunan BTS.

- Pengadaan untuk 72 lokasi sudah dilaksanakan pelelangan/e-purchasing melalui e-katalog LKPP serta akan dilakukan survey lanjutan untuk wilayah Lokpri dan 3T

- 133 usulan sudah fix untuk dilakukan pembangunan - Prototype BTS sudah dibangun di Bandung pada tanggal 24 Maret 2016.

100% Belum ada penagihan vendor masih sedikit, perlu didorong lebih banyak vendor di e-katalog

4.

3. Tersedianya slot orbit untuk keperluan satelit multifungsi

Persentase (%) terjaganya keberlangsungan slot orbit Indonesia yang sudah ternotifikasi di ITU

100% Pengadaan 64 unit Stasiun Monitoring

Frekuensi Radio Transportabel di 26 propinsi

Rp 440.000.000

1. Meningkatnya kualitas layanan infrastruktur komunikasi dan informatika DITJEN PPI

2.

Rp 402.801.002.000 Terwujudnya pelayanan publik di

bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika yang profesional, berintegritas dan sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan

2.

Indeks Integritas Pelayanan Publik perijinan Spektrum Frekuensi Radio , Sertifikasi Operator Radio, Sertifikasi Alat Perangkat Telekomunikasi, dan Pengujian Alat Perangkat Telekomunikasi

8,6

100%

1. Persentase (%) BTS yang beroperasi 100% (250 BTS yang beroperasi (113 akan dibangun sisanya 137 BTS menunggu

skema baru) Terwujudnya ketertiban dan

kepatuhan penggunaan spektrum dan perangkat informatika sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku melalui dukungan infrastruktur SIMS dan infrastruktur monitoring yang memadai

(5)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B04: Dit. Telsus:

- Dari 133 lokasi pembangunan BTS yang tercakup dalam 23 Kabupaten, baru 14 Kabupaten yang sudah mengirimkan Dokumen surat pernyataan dukungan, 14 kabupaten itu antara lain Boven Digoel, Kapuas Hulu, Sintang, Buru Selatan, Sangihe, Kep.Aru, Tidore Kep.,Kep. Yapen, Puncak Jaya, Maluku Barat Daya, Nunukan, Sanggau, Berau, dan Halmahera Barat.

- Perjanjian Kerja Sama sudah finalisasi dan masuk pembahasan Perjanjian Kerja Sama teknis. BP3TI:

- Telah diterbitkan Surat Pesanan kepada PT. SEI untuk penyediaan Power & Tower di 72 lokasi, termasuk ruang lingkup pengurusan perizinan berupa IMB pararel dengan sitac yang dilaksanakan oleh Pemkab dan Kemenkominfo. Biaya perizinan yang dianggarkan sebesar 15 juta rupiah per site.

Telah mulai dilakukan e-Purchasing kepada PT. SEI untuk penyediaan Power & Tower di 60 lokasi, tidak termasuk 1 lokasi yang sudah tersedia tower milik Pemda. Ditargetkan Surat Pesanan terbit pada M-3 bulan Mei 2016.

Pararel dengan e-Purchasing Power & Tower, RFI 60 lokasi analisa response RFI 72 lokasi kepada/dari 6 Penyedia Jartup VSAT sedang dilakukan. Target M-4 bulan Mei 2016. Kapasitas Hub dan kecepatan deployment time yang in-line dengan jadwal Power & Tower menjadi hal utama dalam analisa B05:

Dit.Telsus:

- Hampir seluruh Pemda dari 133 lokasi pembangunan BTS yang tercakup dalam 23 Kabupaten telah mengirimkan surat komitmen bupati terkait dengan pemberian izin membangunan dan SK Bupati terkait dengan pinjam pakai lahan yang digunakan untuk pembangunan BTS. SK Bupati ini juga telah disampaikan kepada PT. SEI untuk ditindaklanjuti.

BP3TI:

a. Telah mulai dilakukan e-Purchasing kepada PT. SEI untuk penyediaan Power & Tower di 60 lokasi, tidak termasuk 1 lokasi yang sudah tersedia tower milik Pemda. Status saat ini adalah sedang dianalisis biaya pengiriman dan instalasi oleh PT. SEI.

b. Telah diterbitkan Surat Pesanan kepada PT. SEI untuk penyediaan Power & Tower di 72 lokasi, termasuk ruang lingkup pengurusan perizinan berupa IMB pararel dengan sitac yang dilaksanakan oleh Pemkab dan Kemenkominfo. Biaya perizinan yang dianggarkan sebesar 15 juta rupiah per site.

c. Pararel dengan e-Purchasing Power & Tower, RFI 60 lokasi analisa response RFI 72 lokasi kepada/dari 6 Penyedia Jartup VSAT sedang dilakukan. Target M-4 bulan Mei 2016. Kapasitas Hub dan kecepatan deployment time yang in-line dengan jadwal Power & Tower menjadi hal utama dalam analisa. d. Penambahan penyedia jasa untuk produk di LKPP berupa Power dan/atau Tower masih dalam proses updating speksifikasi teknis dan harga sebagai dasar Pokja Gabungan melakukam negosiasi dengan calon penyedia jasa baru.

B06: Instalasi

B06: Dit. Pita Lebar :

1. Telah dilakukan Rakornis Kominfo Kab/Kota se-Provinsi Papua tanggal 2 Juni 2016 di Wanena, Kab. Jayawijaya. Dalam rangka menjadi tuan rumah pada event Nasional PON-2020, Provinsi Papua hingga saat ini masih terkendala oleh sulitnya jaringan Telekomunikasi. Sehingga dalam waktu dekat ini Dinas Kominfo se-Provinsi Papua akan beraudiensi ke Menteri Kominfo guna memohon dukungan sarana dimaksud. 2. BTS akan segera finalisasi PKS dengan Telkomsel, baik PKS induk maupun PKS teknis menunggu surat-surat pendukung dari Pemda terkait pinjam pakai lahan (perizinan pinjam pakai dan IMB dari Pemda menjadi kendala karena prosesnya lama).

3. PT. SEI sudah melakukan preceded di beberapa lokasi dan sedang survei tahap selanjutnya. BP3TI :

1. Program Pembangunan BTS dengan target 250 titik lokasi, 5 lokasi sudah terbangun di tahun 2015 dengan kondisi masih on air

2. Sisa 245 lokasi, dilaksanakan di tahun 2016 dengan posisi statusnya sebagai berikut : - 60 lokasi sudah selesai tahap survey, tinggal dilaksanakan SITAC dan e-purchasing (pengadaan transmisi, power dan tower melalui e-katalog LKPP).

- 132 lokasi sudah dilaksanakan SITAC dan purchasing (pengadaan transmisi, power dan tower melalui e-katalog LKPP). Diharapkan : Agustus 2016 ada 5 lokasi on air, Oktober 2016 ada 20 lokasi on air dan November 2016 ada 107 lokasi on air.

- 53 sisa lokasi masih dalam persiapan untuk dilakukan survey dan Design Review Meeting (DRM) dengan operator

B07:

1. Program Pembangunan BTS dengan target 250 titik lokasi, 5 lokasi sudah terbangun di tahun 2015 dengan kondisi masih on air

2. Sisa 245 lokasi, dilaksanakan di tahun 2016 dengan posisi statusnya sebagai berikut : - 66 lokasi sudah selesai tahap survey, tinggal dilaksanakan SITAC dan e-purchasing (pengadaan transmisi, power dan tower melalui e-katalog LKPP).

- 135 lokasi sudah dilaksanakan SITAC dan purchasing (pengadaan transmisi, power dan tower melalui e-katalog LKPP). Diharapkan : Agustus 2016 ada 8 lokasi on air, Oktober 2016 ada 20 lokasi on air dan November 2016 ada 107 lokasi on air.

- 44 sisa lokasi masih dalam persiapan untuk dilakukan survey dan Design Review Meeting (DRM) dengan operator

3. Terhadap 5 kabupaten yang BTS-nya telah on air (17 Agustus 2015), perjanjian 3 pihak yang telah dilakukan antara Kominfo, Telkomsel, dan Pemda akan diubah menjadi 2 pihak saja, yaitu Kominfo dan Telkomsel

Rp 1.265.140.271 0,31%

B08:

1. Program Pembangunan BTS dengan target 250 titik lokasi, 5 lokasi sudah terbangun di tahun 2015 dengan kondisi masih on air

2. Sisa 245 lokasi, dilaksanakan di tahun 2016 dengan posisi statusnya sebagai berikut : - 4 lokasi sudah on air (lokasi menyusul)

- 131 lokasi sudah dilaksanakan SITAC dan purchasing (pengadaan transmisi, power dan tower melalui e-katalog LKPP).

- 66 lokasi sudah selesai tahap survey, tinggal dilaksanakan SITAC dan e-purchasing (pengadaan transmisi, power dan tower melalui e-katalog LKPP).

- 44 sisa lokasi masih dalam persiapan untuk dilakukan survey dan Design Review Meeting (DRM) dengan operator

Rp 9.321.712.261 2,31% 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

Rp 402.801.002.000 1. Persentase (%) BTS yang beroperasi 100%

(250 BTS yang beroperasi (113 akan dibangun sisanya 137 BTS menunggu

(6)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B09: 115 BTS di perbatasan beroperasi B09: target kumulatif 2015-2016 = 250 BTS yg terbangun 2015 = 5 BTS; tahun 2016 (s/d okt) = 14 BTS total = 19 BTS on air dari target 115 BTS permasalahan?

Tindak lanjut?

Detail lokasi (lokpri dan non-lokpri perbatasan)

B12:

Sisa 135 BTS beroperasi (Total 250 BTS)

B12:

B01-B02:

Untuk 62 lokasi yang sudah disurvey akan segera dilaksanakan proses lelang, sedangkan sisa 11 lokasi masih menunggu hasil Rapat Pimpinan

Rp 9.825.000 0,05%

B03:

Pengumpulan data awal dan persiapan lelang

B03:

- Telah dilaksanakan inventarisasi lokasi tugu khususnya untuk 10 lokasi yang tidak bisa dibangun karena kondisi geografis.

- Pembangunan 10 titik akan dilaksanakan dengan mengacu pada Perpres No.2 Tahun 2015 tentang RPJMN tahun 2015-2019 (Lokasi Prioritas) sesuai dengan arahan Bapak Menteri untuk mengalihkan ke lokasi yang berbatasan langsung dengan Negara Tetangga dan Cluster disatu Pulau - Apabila pembangunan 10 titik wilayah akan dilaksanakan sesuai dengan Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019, maka Kepmen Kominfo Nomor: 188/KEP/M.KOMINFO/3/2012 harus direvisi menyesuaikan dengan Perpres Nomor 2Tahun 2015

- Pelaksanaan lelang menunggu arahan Menkominfo untuk menetapkan 10 lokasi Tugu berkode pos.

Rp 9.825.000 0,05%

B04:

- Telah disetujui oleh menteri Kominfo, 10 titik wilayah relokasi dan telah disurvey dan memiliki kriteria yang sama (terdepan dan merupakan perbatasan darat di Kalimantan) dengan biaya tidak berbeda dengan 10 titik lama yang tidak bisa dibangun, dan pada prinsipnya Pemda masing-masing sudah menyetujuinya. ke sepuluh titik itu yaitu:

1. Puring Kencana, Kapuas hulu, Kalbar 2. Batang Lupar, Kapuas hulu, Kalbar 3. Embaloh Hulu, Kapuas hulu, kalbar 4. Putussibau Utara, Kapuas hulu, Kalbar 5. Pujungan, Malinau, Kaltara 6. Bahau Hulu, Malinau, Kaltara 7. Kayan Selatan, Malinau, Kaltara 8. Kayan Hilir, Malinau, Kaltara 9. Krayan, Nunukan, Kaltara 10. Sebatik Barat, Nunukan, Kaltara

- Telah dilaksanakan pengumuman lelang untuk pembangunan tugu berkode pos pada tanggal 25 April 2016

Rp 27.903.000 0,15%

B05:

Telah dilaksanakan pengumuman lelang pada tanggal 31 Mei 2016 dan sekarang memasuki masa sanggah, penetapan pemenang direncanakan tanggal 7 Juni 2016. Lelang pembangunan tugu berkodes pos, dibagi menjadi 3 paket, yaitu paket barat sejumlah 24 titik, paket tengah 27 titik dan paket timur 22 titik, total 73 titik lokasi.

Rp 40.361.000 0,22%

B06:

Penandatanganan kontrak

B06:

Telah dilaksanakan penandatanganan kontrak untuk para pemenang di 3 paket dan pelaksanaan pembangunan

B07:

Telah dilaksanakan pembayaran uang muka untuk pelaksanaan pembangunan di 3 (tiga) paket wilayah pembangunan Tugu berkode pos

- Paket Barat sejumlah Rp. 733.756.050 - Paket Tengah sejumlah Rp. 964.454.691 - Paket Timur sejumlah Rp. 1.036.309.545

Untuk progress pembangunan, telah dilaksanakan koordinasi dengan Pemda, Kementerian Kominfo akan mengirimkan Surat Permohonan Penyiapan Lahan kepada masing-masing Pemda di 73 lokasi. Kontrak pembangunan tugu berkode pos selesai di Bulan Desember,

Rp 2.734.520.286 14,81%

B08:

Sampai dengan akhir Agustus, untuk progres pembangunan tugu berkode pos, yaitu : - Paket Barat belum mulai pembangunan, baru pada tahap dalam proses pembuatan tulisan di tugu pos - Paket Tengah dari 27 titik lokasi, sudah selesai pembangunan 100% di 4 lokasi:

1. Sebatik barat, Kaltim 2. Manterawu, Sulut 3. Makalehi, Sulut 4. Kawio, Sulut

Sisanya dalam proses pembangunan.

- Paket Timur belum mulai pembangunan, baru pada tahap dalam proses pembuatan tulisan di tugu pos

Rp 2.734.520.286 14,81%

B09: Pembangunan Tugu Pos

B09:

Sampai dengan akhir September, untuk progres pembangunan tugu berkode pos, yaitu : - PAKET BARAT, dengan 24 titik lokasi, dengan capaian sebagai berikut:

1. NAD (5 titik) : Sabang (65,87%), Aceh Besar (65,90%), Aceh Jaya (65,95%), Simelue Kec.Alafan (65,83%), Simelue Kec. Simeulue cut (66,16%)

2. SUMUT (4 titik) : Nias (66,23%), Nias Utara (65,14%), Mentawai Kec.Siberut Barat Daya (65,4%), Mentawai Kec.Pagai selatan (65,4%).

3. BENGKULU (2 titik) : Bengkulu Utara Kec.Puteri Hijau (65%), Bengkulu Utara Kec.Enggano (65,07%). 4. LAMPUNG (1 titik) : Lampung Barat (65,12%)

5. KEPRI (9 titik) : Batam Kec.Tebing (65,15%), Batam Kec.Belakang Padang, Desa Nipa (65,14%), Desa Pelampong (65,33%), Desa Batu Berhanti (65,78%), Batam Kec. Nongsa (66,01%), Natuna Kec.Pulau Laut (65,50%), Natuna Kec.Bunguran Timur (65,44%), Natuna Kec.Subi (65,15%), Natuna Kec.Serasan Timur (65,53%).

6. JABAR (1 titik) : Tasikmalaya (65,39%) 7. BANTEN (1 titik) : Pandenglang (65,09%) 8. JATENG (1 titik) : Cilacap (65,05%) 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

2. Persentase (%) wilayah perbatasan dan pulau terdepan yang terdaftar (Kode Pos ke UPU) secara internasional melalui pembangunan tugu/sarana berkode Pos

100% (73 lokasi) Rp 18.462.754.000

Rp 402.801.002.000 1. Persentase (%) BTS yang beroperasi 100%

(250 BTS yang beroperasi (113 akan dibangun sisanya 137 BTS menunggu

(7)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN

- PAKET TENGAH, dengan 27 titik lokasi, capaian sebagai berikut :

1. NTT (4 titik) : Sumba Timur (65,90%), Rotendao (65,40%), Kupang (65,92%), Alor (65,19%) 2. KALTIM (6 titik) : Berau Kec.Maratua Desa Maratua (65,23%), Desa Sambit (65,28%), Kapuas Hulu Kec.Emponan (65,83%), Kec.Batong lupar (65,47%), Kec.Embaloh Hulu (66,14%), Kec. Putusibau Utara (65,07%).

3. KALTARA (6 titik) : Malinau Kec.Pujungan (65,47%), Kec.Bahau Hulu (65,63%), Kec.Kayang Selatan (66%), Kec.Kayang Hilir (65,15%), Nunukan Kec.Krayan (65,33%), Kec.Sebatik Barat (65,33%), 4. SULUT (8 titik) : Bolaong Mongodaw Utara (65,30%), Minahasa Utara (65,75%), Sitaro (66,79%), Sangihe Kec. Kendahe Utara (65,09%), Kec. Marae (65,24%), Talaud Kec. Nanusa Desa Maranpit (65,16%), Desa Intata (65,63%), Desa Kakamtan (65,39%).

5. SULTENG (4 titik) : Toli-toli Kec.Dampai Utara (65,40%), Kec.Dako Pamen (65,58%), Kec.Toli-toli utara (66,07%)

- PAKET TIMUR, dengan 22 titik lokasi, capaian sebagai berikut :

1. MALUKU (15 titik) : Maluku Barat Daya Kec.Wetar Barat (72,32%), Kec.Wetar (70,14%), Kec.Pulau-pulau Terselatan (70,48%), Kec.Letti (69,92%), Kec.Mdona hyera (69,84%), Maluku Tenggara Barat Kec.Masela (70,47%), Kec.Selaru (70,58%), Kec.Tanimbar Selatan (69,90%), Kec.Tanimbar Utara (69,69%), Kep.Aru Kec.Aru Selatan Timur (68,36%), Kec.Aru Tengah Selatan Desa Kultubai selatan (78,48%), Desa Kultubai utara (70,48%), Desa Penambulai (70,18%), Kec. Aru Utara (68,77%), Halmahera Tengah (70,45%). 2. PAPUA (7 titik) : Raja Empat (69,80%), Supiori Kec.Supiori Barat Desa Fanildo (70,53%), Desa Bras (70,33%), Desa Bepondi (69,60%), Sarmi (69,74%), Asmat (69,20%), Merauke (69,71%)

B12:

Serah terima dan Laporan pelaksanaan pembangunan

B12:

B01-B02:

sudah tersedia data lokasi sejumlah 1.458 lokasi (800 lokasi usulan Pemda dan Kemenaker serta 658 lokasi usulan dari Kemendikbud). Sampai dengan akhir Februari sudah live/beroperasi sebanyak 791 lokasi (akumulasi dari tahun 2015)

Terkait dengan pembagian kewenangan antara pusat dan daerah (UU No.23 Tahun 2014), masih dibahas tentang apakah perlu dilakukan perubahan Mou/PKS

B03:

Kompilasi usulan dan survey verifikasi

B03:

- Telah dilakukan rapat dengan BP3TI, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Kementerian Kesehatan mengenai update progress usulan akses internet pada tanggal 15 Maret 2016,

- Sedang dilaksanakan penyusunan kriteria dan minimum requirement dalam rangka penetapan short list 800 lokasi dari total usulan sebanyak 1.957 lokasi.

- Sudah dilaksanakan pembelian kembali 688 lokasi dan penambahan 88 lokasi lainnya (total 776 lokasi), hingga saat ini total yang sudah live sebanyak 758.

100% Rp 33.385.521.297 5,73%BP3TI

B04: Dit.Telsus:

- Telah dilaksanakan evaluasi penyedian akses internet terhadap intasnsi pengusul yaitu Kementerian / Lembaga terhadap lokasi yang downtime lebih dari 80%.

- Akan dibahas lebih lanjut dengan pengusul dari Pemda untuk mengevaluasi performasi terhadap akses internet.

- K/L akan melakukan optimalisasi terhadap akses internet melalui pendampingan sehingga downtime lebih dari 80% bisa berkurang dan pemanfaatannya optimal.

BP3TI:

- Verifikasi kelengkapan data usulan masing-masing kementerian dengan hasil sebagai berikut: 1) Kemenpar menyampaikan usulan 48 lokasi di tahun 2016 yang mengacu pada 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

2) Kemenaker menyampaikan dari total 279 BLK diseluruh Indonesia, akan mengusulkan 87 BLK di tahun 2016, sehingga total yang diusulkan sebanyak 167 BLK.

3) Kemendikbud mengusulkan 667 melalui Dittelsus dan tambahan usulan 99 lokasi yang merupakan program Sekolah Garis Depan (SGD) di wilayah perbatasan, selanjutnya akan dibuat shortlist berdasarkan kriteria prioritas agar dapat mengakomodir usulan dari Pemda.

- Sedang dilaksanakan konfirmasi dalam rangka validasi data usulan melalui Call Center BP3TI sebelum dilakukan e-purchasing

B05: BP3TI:

Verifikasi Data Lokasi Usulan Penyediaan Jasa Akses Internet Tahun 2016.

Telah dilaksanakan konfirmasi dalam rangka validasi data usulan melalui Call Center BP3TI sebanyak 300 lokasi dari total target 800 lokasi. Dari 300 lokasi yang telah dilakukan konfirmasi sebanyak 130 lokasi telah memenuhi persyaratan untuk ditindaklanjuti pelaksanaan e-purchasing penyediaan Akses Internet tahun 2016.

Pelaksanaan e-purchasing

1. Progress pembangunan Akses Internet tahun 2016 telah mencapai 99% atau 771 lokasi LIVE dari 778 lokasi yang telah di Purchased melalui ekatalog LKPP. 7 lokasi masih dalam proses pembangunan 2. Untuk lokasi baru 2016 sedang dilakukan Request For Information (RFI) untuk 768 lokasi yang akan dibangun.

3. Saat ini sebanyak 32 lokasi sedang dalam proses pembelian melalui E-Katalog LKPP 4. Pembelian Repeat Order Semester 2 terhadap 778 lokasi masih menunggu hasil evaluasi Desktop Analisis utilisasi di lokasi.

B06:

Konfirmasi kesanggupan oleh Pemda/K/L dan pelaksanaan pelelangan

B06:

1. Program Penyediaan akses internet dengan target 1600 lokasi, 688 lokasi sudah terbangun dan beroperasi di tahun 2015.

2. Untuk yang lokasi pengadaan tahun 2016, sampai saat ini sudah terbangun dan beroperasi 90 lokasi. 3. Sisa 822 lokasi, dengan posisi statusnya sebagai berikut :

- 34 lokasi dalam tahap pelaksanaan e-purchasing (pengadaan bandwith internet melalui e-katalog LKPP). - 788 lokasi dalam proses verifikasi

B07:

1. Program Penyediaan akses internet dengan target 1600 lokasi, 688 lokasi sudah terbangun dan beroperasi di tahun 2015.

2. Untuk yang lokasi pengadaan tahun 2016, sampai saat ini sudah terbangun dan beroperasi 90 lokasi. 3. Sisa 822 lokasi, dengan posisi statusnya sebagai berikut :

- 557 lokasi dalam tahap pelaksanaan e-purchasing (pengadaan bandwith internet melalui e-katalog LKPP). - 265 lokasi dalam proses verifikasi Administrasi

Rp 84.877.703.670 14,56% 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

2. Persentase (%) wilayah perbatasan dan pulau terdepan yang terdaftar (Kode Pos ke UPU) secara internasional melalui pembangunan tugu/sarana berkode Pos

100% (73 lokasi)

3. Persentase (%) akses broadband internet yang beroperasi 100% (1600 lokasi) Akumulatif Rp 583.000.000.000 Rp 18.462.754.000

(8)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B08:

1. Program Penyediaan akses internet dengan target 1600 lokasi, 688 lokasi sudah terbangun dan beroperasi di tahun 2015.

2. Untuk yang lokasi pengadaan tahun 2016, sampai saat ini sudah terbangun dan beroperasi 94 lokasi. 3. Sisa 818 lokasi, dengan status sebagai berikut :

- 378 lokasi dalam tahap pelaksanaan e-purchasing (pengadaan bandwith internet melalui e-katalog LKPP). - 440 lokasi dalam proses verifikasi Administrasi

Rp 144.496.204.460 24,78%Terjadi penurunan jumlah target lokasi yang dilakukan e-purchasing, dari 557 lokasi tercatat di B07 menjadi 378 lokasi di B08 (179 lokasi), yang disebabkan :

- Usulan lokasi setelah dilakukan verifikasi pihak BP3TI melalui call center ditemukenali telah tersedia akses internet yang lain

Cat : Mekanisme verifikasi melalui call center tidak bisa memastikan bahwa lokasi yang dimaksud benar2 telah memiliki infrastruktur akses internet. Perlu ditinjau kembali mekanisme verifikasi tersebut. B09:

Pelaksanaan pelelangan (e-purchasing) dan implementasi

B09: - capaian baru 58,56%

Permasalahannya apa? Tindak lanjutnya apa? Detail pengusul ? Persentase usulan yg difasilitasi? (usulan yg masuk berapa? Yg disetujui berapa?) Sekolah butuh 37.000 sekolah (data dari kemendikbud)

B12: Implementasi

B12:

B01-B02:

Sedang dilaksanakan persiapan penyelenggaraan sayembara pemilihan aplikasi dan skema terbaik untuk pelaksanaan Desa Broadband Terpadu. Untuk 100 lokasi di tahun 2016 masih dipetakan

B03:

Koordinasi dengan K/L/Pemda dan survey pendahuluan

B03:

Dikarenakan adanya perubahan skema untuk pelaksanaan Desa Broadband Terpadu sehingga pelaksanaan kordinasi dengan K/L/Pemda ditangguhkan.

Persiapan proses sayembara/pembinaan startup untuk mengembangkan aplikasi desa broadband, pengumuan direncanakan pada tanggal 11 April 2016.

Belum ada penagihan

B04: Dit.Telsus:

Proses pelaksanaan pembukaan pendaftaran pembinaan startup untuk memilih 6 startup dengan solusi terbaik .

BP3TI:

- Penambahan 100 lokasi Desa Broadband Terpadu (DBT) Tahun 2016 posisi di Hold, menunggu skema DBT yang baru

- Pembinaan Startup untuk pembuatan dan pengembangan Aplikasi Desa Broadband Terpadu (SDBT 2016)

1. Sampai tanggal 11 Mei 2016 yang sudah mendaftar 58 calon Startup untuk mengikuti kegiatan dimaksud dan untuk menambah jumlah pendaftar akan dilakukan undangan kepada berbagai komunitas yang ada di berbagai kampus.

2. Sudah dilaksanakan survey lokasi untuk pilot project Desa Broadband Terpadu yang meliputi 3 lokasi yang mewakili 3 kategori Desa yaitu

a. Desa Rawa Biru Papua mewakili kategori Desa Pedalaman. b. Desa Kampung Hilir Kepulauan Riau Mewakili Desa Nelayan c. Desa Fulur Atambua NTT mewakili Desa Pertanian - Kajian Pemberdayaan 50 Desa Broadband TerpaduTahun 2015

Telah ditandatangi Perjanjian Kerjasama (PKS) di Kantor BPPPTI pada hari senin tanggal 9 Mei 2016 antara PPK BPPPTI dengan Ketua Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia (Puskakom UI). Akan segera dilaksanakan kick of meeting kegiatan Kajian Pemberdayaan Desa Broadband di 50 Lokasi tersebut pada minggu ke 3 (tiga) bulan Mei 2016 sebagai langkah awal persiapan kegiatan B05:

Dit.Telsus:

1. Peserta yang mendaftar sampai batas akhir pendaftaran sebanyak 238 peserta, penyaringan 50 peserta akan di lakukan di tanggal 31 May - 3 Juni 2016.Untuk pengumumannya akan lakukan di tanggal 4 Juni bila tak ada perubahan/penyesuaian kembali. Tahap selanjutnya yaitu pemilihan menjadi 25 peserta. 2. Persiapan penyusunan kriteria penilain juri untuk menentukan pemenang program pendampingan. BP3TI:

Kajian Pemberdayaan 50 Desa Broadband Terpadu Tahun 2015

1. Telah diselenggarakannya FGD di Hotel Royal Bogor pada tanggal 28-29 Mei 2016 dengan agenda pembekalan dan pelatihan terhadap surveyor.

2. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian dan pengembangan masyarakat di 50 lokasi Desa Broadband Terpadu Tahun 2015, maka akan diadakan kegiatan pengumpulan data di 50 lokasi dalam bentuk FGD dan survey ICT degan obyek masyarakat di Desa Broadband Terpadu yang rencananya akan dilaksanakan pada minggu pertama s/d minggu kedua bulan Juni 2016.

B06:

Penyediaan Perangkat Komunal, Penyediaan Akses Internet dan Development & Instalasi Aplikasi

B06:

a. Penambahan 100 lokasi Desa Broadband Terpadu (DBT) Tahun 2016 posisi di Hold, menunggu skema DBT yang baru, sehingga survey, koordinasi dan proses pengadaan belum dilaksanakan b. 50 DBT yang dibangun di 2015 dengan konsep komunal akses masih berjalan dengan kegiatan pendukung berupa kajian dan pembinaan pandu desa.

c. 100 lokasi DBT baru dengan konsep personal akses masih dalam tahap mencari solusi untuk 6 aplikasi desa dan penetapan lokasinya.

d. Telah terpilih 25 peserta sayembara Aplikasi Desa Broadband Terpadu (SDBT 2016) yang lolos ke tahap selanjutnya, untuk dilakukan penilaian kembali sehingga pada Bulan September sudah terpilih 6 solusi terbaik untuk SDBT 2016

B07:

1. Pengembangan aplikasi oleh 25 tim terbaik dari proses seleksi yang akan dilakukan penilaian final pada bulan Agustus 2016.

2. Persiapan pameran 25 aplikasi terbaik yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2016 di Lemhanas tgl 2 Agustus yang dihadiri oleh Kementerian terkait dan Masyarakat dari desa Piloting. 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

3. Persentase (%) akses broadband internet yang beroperasi

100% (1600 lokasi)

Akumulatif

4. Jumlah lokasi Desa Broadband Terpadu yang beroperasi tahun 2016

150 Desa (100 Lokasi masih menunggu arahan

menteri)

(9)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B08:

1. Setelah dilakukan seleksi akhir, Telah terpilih 6 pemenang Solusi Desa Broadband Terpadu (SDBT) yaitu :

a. Singa Laut : Pemenang bidang produktivitas, kesehatan dan keamanan dasar perikanan laut b. Hukaku : Pemenang bidang produktivitas desa pedalaman

c. SOS Desaku : Pemenang pemberdayaan masyarakat dan keamanan dasar pedalaman d. Second Vision : Pemenang bidang akses pasar pertanian

e. 8 villages : Pemenang bidang produktivitas pertanian f. Panen ID : Pemenang bidang pemberdayaan masyarakat pertanian

2. terkait dengan pengelolah 50 DBT yang sudah terbangun di 2015, telah dilaksanakan Rapat Optimalisasi Portal DBT dalam Rangka Mendukung Pengelolaan DBT hari Senin tanggal 29

Agustus 2016 di hotel santika Depok) tentang monitoring dan pembahasan mengenai portal desa broadband terpadu dengan pihak-pihak terkait adalah sebagai berikut :

1. Perlu dilaksanakan pegelolaan terhadap 50 DBT yang antara lain di perlukan upaya : a. Mengetahui kondisi dan pemanfaatannya

Mengingat lokasi 50 DBT cukup Remote, maka untuk mengetahui kondisi dan aktifitas sarana di perlukan aplikasi berbasis web sehingga ketika terdapat masalah di lokasi biasa di identifikasi oleh kominfo baik sebelum dihibahkan atau setelah dihibahkan, karena secara moral itu merupakan kewajiban KOMINFO/BP3TI.

Rp 3.086.519.959

Perlu dipertimbangkan pula kebutuhan tenaga dan anggaran untuk melakukan maintence ke lapangan sesuai dengan kebutuhan jika terjadi permasalahan.

b. Perlu ada Parameter dan tool Monitoring untuk melihat posisi setiap lokasi DBT, contoh parameter dan Leveling DBT, Misal :

Level 4 : ada pengaruh Level 3 : beroperasi Terus Level 2 : On/Off Level 1 : Kadang hidup kadang mati

2. Tim PMU DBT mengagendakan pelaksanaan FGD untuk mendapatkan kesamaan presepsi bagaimana bentuk Pengelolaan 50 Lokasi DBT Meliputi : kebijakan, Kebutuhan, target dan strategi pengelolaan, kesamaan presepsi ini perlu untukmenjadikan sebagai pedoman dlam pelaksanaan Pengelolaan DBT kedepan

B09:

Pelatihan SDM dan Pengadaan Perangkat Mobile

B09:

a. Penambahan 100 lokasi Desa Broadband Terpadu (DBT) Tahun 2016 posisi di Hold, menunggu skema DBT yang baru, sehingga survey, koordinasi dan proses pengadaan belum dilaksanakan b. 50 DBT yang dibangun di 2015 dengan konsep komunal akses masih berjalan dengan kegiatan pendukung berupa kajian dan pembinaan pandu desa.

c. 100 lokasi DBT baru di tahun 2016 dengan konsep baru yaitu personal akses, untuk tahun ini akan dilakukan piloting project terlebih dahulu di tiga desa piloting (Bengkalis, Pahuwato dan Belu) d. Pilot project di 3 desa ini akan menerapkan 6 solusi terbaik pemenang sayembara Solusi Desa Broadband Terpadu (SDBT), dan akan mulai di ujicobakan di akhir September bekerjasama dengan Universitas Indonesia

e. ke 6 pemenang pencarian Solusi Desa Broadband Terpadu ini yaitu : 1. Singa laut : produktivitas, kesehatan dan keamanan dasar perikanan laut 2. Hukaku : produktivitas desa pedalaman

3. SOS Desaku : pemberdayaan masyarakat dan keamanan dasar pedalaman 4. Second Vision : akses pasar pertanian

5. 8village : produktivitas pertanian 6. Panen ID : Pemberdayaan masyarakat pertanian

-konfirmasi piloting sudah diimpplementasikan atau belum?

-Target tidak tercapai karena hanya dilaksanakan di 3 lokasi di tahun 2016 menggunakan skema baru Total 53 lokasi DBT sedangkan target 150. ada kemungkinan tidak tercapai

B12: Implementasi

B12:

B01-B02:

Pada tanggal 29 Februari 2016 telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk Proyek Palapa Ring Paket Barat antara Kemkominfo dengan PT. Palapa Ring Barat (Konsorsium Moratel dan Ketrosden Transmitra) sebesar Rp 1,28 Trilyun disaksikan oleh Menteri Keuangan RI. Dilaksanakan juga penandatangan Perjanjian Penjaminanan antara PT. Palapa Ring Barat dengan PT. PII. untuk Paket Tengah, Penandatanganan PKS dan Perjanjian Penjaminan direncanakan akan dilaksanakan tanggal 4 Maret 2016.

B03:

Penandatanganan PKS antara Menkominfo dengan Badan Usaha Pemenang Proyek Palapa Ring Paket Barat

B03:

1. Pada tanggal 29 Februari 2016 telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk Proyek Palapa Ring Paket Barat antara Kemkominfo dengan PT. Palapa Ring Barat (Konsorsium Moratel dan Ketrosden Transmitra) sebesar Rp 1,28 Trilyun disaksikan oleh Menteri Keuangan RI. Dilaksanakan juga penandatangan Perjanjian Penjaminanan antara PT. Palapa Ring Barat dengan PT. PII. 2. PKS Proyek Palapa Ring Tengah antara Menteri Kominfo dan PT Len Telekomunikasi Indonesia telah ditandatangani pada tanggal 4 Maret 2016

Rp 152.668.900 10,18% Anggaran BP3TI perlu direvisi karena ground breaking pada tahun 2018

B04: Sudah tercapai B05: Sudah tercapai B06 :

Penandatanganan PKS antara Menkominfo dengan Badan Usaha Pemenang Proyek Palapa Ring Paket Tengah

B06: Sudah tercapai

Rp 455.493.850

B08: Paket Barat

• Badan Usaha : PT. Palapa Ring Barat

• Telah diterbitkan surat efektif perjanjian kerjasama pada tanggal 11 Agustus 2016 • Saat ini proyek memasuki tahap konstruksi

Paket Tengah

• Badan Usaha : PT. LEN Telekomunikasi Indonesia • Izin Prinsip Jartup masih berproses

• Perjanjian Kredit telah ditandatangani antara PT LTI, IIF, BNI dan SMI

• PT LTI meminta pemunduran tanggal efektif Perjanjian Kerjasama yang semula tanggal 4 September menjadi tanggal 21 September 2016, Hal ini dikarenakan masih menunggu hasil rekomendasi dari Konsultan Pengawas Independen dan Persetujuan PT PII atas peningkatan biaya modal

5. Persentase (%) tersedianya Jaringan tulang punggung nasional palapa ring

100% (Penandatanganan PKS antara Menkominfo dengan Badan Usaha pemenang Proyek Palapa Ring Paket Barat dan Tengah)

Rp 1.500.000.000 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

4. Jumlah lokasi Desa Broadband Terpadu yang beroperasi tahun 2016

150 Desa (100 Lokasi masih menunggu arahan

(10)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B09: B09: Paket Barat

• Penyelesaian Financial Close untuk Paket barat ditandai dengan diterbitkannya surat efektif perjanjian kerjasama oleh Menkominfo pada tanggal 11 Agustus 2016.

• Badan Usaha : PT. Palapa Ring Barat (PT PRB)

• Saat ini proyek memasuki tahap konstruksi dan PT PRB berdasarkan PKS diberi waktu 18 bulan setelah efektif perjanjian untuk menyelesaikan konstruksi.

Paket Tengah:

• Penyelesaian Financial Close untuk Paket tengah ditandai dengan diterbitkannya surat efektif perjanjian kerjasama pada tanggal 29 Septermber 2016.

• Badan Usaha : PT. LEN Telekomunikasi Indonesia (PT LTI)

• Saat ini proyek memasuki tahap konstruksi dan PT LTI berdasarkan PKS diberi waktu 18 bulan setelah efektif perjanjian untuk menyelesaikan konstruksi.

B12: B12:

B01-B02:

Masih dalam tahap pra kualifikasi kontrak (penyusunan dokumen lelang) B03:

Pra Kualifikasi Kontrak

B03:

Proses Prakualifikasi telah selesai dan peserta yang dinyatakan lulus kualifikasi diumumkan pada tanggal 14 Maret 2016, peserta yang dinyatakan lulus kualifikasi diantaranya :

- PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. - Konsorsium XL - Indosat - Alita - Konsorsium Moratelindo - IBS - Smart Telecom

50% Anggaran BP3TI perlu direvisi karena ground

breaking pada tahun 2018

B04:

1. Pada tanggal 8 April 2016 sesuai dengan arahan Bapak Menteri maka Panitia Pengadaan telah menerbitkan dokumen permintaan proposal kepada peserta lelang dengan persyaratan TKDN untuk kabel optik darat, kabel optik laut, dan tenaga kerja (jasa) penggelaran kabel/pengoperasian perangkat di darat. (Disyaratkan tingkat TKDN 100% untuk semua hal tersebut)

2. Pada tanggal 21-22 April 2016 Panitia telah melaksanakan one on one meeting dengan seluruh peserta lelang. Dalam rapat tersebut peserta lelang mengusulkan agar panitia dapat mengkaji ulang persyaratan TKDN tersebut, mereka menyampaikan pertimbangan sebagai berikut:

a. Selama ini belum pernah berpengalaman menggunakan kabel laut lokal; b. Kuantitas produksi kabel darat maupun laut yang terbatas;

c. Harga kabel laut dan darat luar lebih kompetitif dari harga lokal. (Contoh: harga submarine cable lokal bisa 2 kali lebih mahal).

Rp 455.493.850 30,37%

3. Pada tanggal 27 April 2016 Panitia Pengadaan telah melaksanakan pertemuan dengan pabrikan lokal kabel serat optik (PT CCSI). Dalam pertemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa PT CCSI sebagai pabrikan kabel optik laut lokal satu-satunya di Indonesia menyanggupi untuk memproduksi 30% kabel optik laut dari seluruh kebutuhan kabel optik laut Proyek KPBU Palapa Ring Paket Timur, tanpa mengganggu implementasi yang direncanakan selesai pada kuartal IV 2018.

4. Pada tanggal 28 April 2016 Panitia Pengadaan telah menerima surat penyataan resmi dari PT CCSI Nomor 176/CCSI-PD/IV/2016 perihal Pernyataan Kemapuaan Penyediaan Kabel Serat Optik Laut. 5. Dengan dasar tersebut diatas dan mengedepankan dukungan pemerintah untuk mendukung industri kabel optik dalam negeri maka Panitia akan menerbitkan addendum dokumen permintaan proposal pada tanggal 13 Mei 2016 dengan unsur TKDN sebagai berikut :

a. Persyaratan TKDN untuk kabel darat wajib 100% berasal dari pabrikan dalam negeri. b. Persyaratan TKDN untuk tenaga kerja darat wajib dipenuhi 100%. B05:

1. Pada tanggal 12 Mei 2016 telah dilaksanakan one on one meeting yang dilaksanakan antara PT PII dan seluruh peserta lelang Palapa Ring Paket Timur. Peserta lelang yang hadir antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.; Konsorsium XL- Alita- Indosat; dan Konsorsium Moratel – IBS – Smart Telecom. Pada rapat ini pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

• PT PII menjamin 100% pembayaran AP jika PJPK tidak dapat membayar AP sedangkan BUP telah memenuhi SLA yang diperjanjikan.

• PT PII menjamin 80% dari nlai terminasi jika terjadi terminasi kontrak yang diajukan oleh PJPK. • Premi yang akan dikenakan pada penjaminan palapa ring paket timur sekita 0,1-01.5 % dari nilai investasi. 2. Pada tanggal 20 Mei 2016 PT PII telah menerbitkan Pernyataan Kesediaan Penjaminan Infrastruktur untuk Proyek Palapa Ring Paket Timur melalui surat Nomor 143/PII/DRU/0516. Bersama dengan surat pernyataan tersebut PT PII juga menerbitkan Rancangan Final Perjanjian Kerjasama, Rancangan Final Surat Imbal Jasa Penjaminan, dan Rancangan Perjanjian Regres.

B06: Request For Proposal Pemasukan Penawaran

B06:

Pada Tanggal 14 Maret telah diumumkan daftar pendek peserta yang lolos tahapan Prakualifikasi, diantaranya adalah :

1) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 2) Konsorsium Moratelindo - IBS - Smart Telecom 3) Konsorsium XL - Indosat - Alita

* Pada Tanggal 31 Mei 2016 terdapat 2 peserta yang memasukan dokumen penawaran, yaitu: 1) Konsorsium Moratelindo - IBS - Smart Telecom

2) Konsorsium XL - Indosat - IBS

* Pada Tanggal 29 Juni 2016 telah diumumkan hasil Pelelangan Proyek Palapa Ring Paket Timur yang dimenangkan oleh Konsorsium Moratelindo - IBS - Smart Telecom

B07:

* Masa Sanggah dari tanggal 29 Juni s.d 18 Juli 2016 * Penerbitan surat pemenang lelang tanggal 25 Juli 2016

* Pembentukan Badan Usaha Pelaksana oleh Pemenang Lelang dengan estimasi selama 1 bulan sejak tanggal penerbitan surat pemenang lelang (25 Juli 2016)

Rp 575.142.973

B08: Paket Timur

• Saat ini sedang dalam tahapan Pembentukan Badan Usaha Pelaksana • Sedang diusulkan untuk melaksanakan penandatanganan kontrak di Istana Presiden B09:

Pengumuman Pemenang dan Penandatanganan Kontrak

B09: Paket Timur:

• Perjanjian Kerjasama (PKS)/ kontrak pembangunan antara Menkominfo dan PT Palapa Timur Telematika telah ditandatangani pada tanggal 29 September 2016.

• Badan Usaha : PT. Palapa Timur Telematika (PT PTT) • Dengan nilai proyek selama 15 tahun sebesar Rp. 14 Triliun.

• Saat ini proyek memasuki tahap pemenuhan persyaratan pendahuluan tanggal efektif perjanjian dan PT PTT berdasarkan PKS diberi waktu 6 bulan setelah penandatanganan PKS untuk menyelesaikan seluruh persyaratan tersebut.

Rp 1.500.000.000 5. Persentase (%) tersedianya Jaringan tulang

punggung nasional palapa ring

100% (Penandatanganan PKS antara Menkominfo dengan Badan Usaha pemenang Proyek Palapa Ring Paket Timur) 100% (Penandatanganan PKS antara Menkominfo dengan Badan Usaha pemenang Proyek Palapa Ring Paket Barat dan Tengah)

Rp 1.500.000.000 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

(11)

KINERJA % ANGGARAN (Rp) %

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET URAIAN TARGET

CAPAIAN KETERANGAN SEKRETARIAT JENDERAL PAGU ANGGARAN (Rp) ANGGARAN PER TRIWULAN B12:

Penandatangan PKS antarea Menkominfo dengan Badan Usaha Pemenang Proyek Palapa Ring Paket TImur

B12:

B01-B02:

Telah disampaikan ke Setneg namun masih perlu disempurnakan kembali.

kegiatan tidak ada dalam RKA/KL (tidak dianggarkan)

B03 :

Revisi PP No. 52 disetujui oleh Presiden

B03:

Revisi PP No. 52 belum bisa disetujui oleh Presiden karena masih ada perbaikan. Draft perbaikan PP 52 telah disampaikan kepada Setneg untuk dibahas lebih lanjut.

50%

B04:

Revisi PP No. 52 telah mendapatkan persetujuan dari Setneg dan sedang proses persetujuan dari Kementerian lain (Kemkumham, Kemenkoperekonomian, Kemenkeu), setelah mendapatkan persetujuan dari kementerian yang terkait, selanjutnya akan dimintakan persetujuan dari Presiden.

B05:

Revisi PP No. 52 telah mendapatkan persetujuan dari beberapa Kementerian terkait, antara lain Kemkumham, Kemenkoperekonomian, Kemenkeu, dan saat ini menunggu persetujuan Presiden.

B06 : Implementasi

B06:

Revisi PP No. 52 sejatinya telah mendapat persetujuan dari Kementerian Kumham, Perekonomian, Kemenkeu namun hingga saat ini beluma ada persetujuan bahkan Kemenkeu akan meminta keterangan kembali terkait perubahan PP 52 tersebut.

B07:

Telah dilakukan rapat pembahasan Revisi PP No.52 pada tanggal 16 Agustus 2016 sebagai tindak lanjut kesepakatan Kementerian BUMN, Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kominfo, terkait perumusan kembali Revisi PP No.52. Perumusan ulang ini terkait dengan penyediaan akses dapat dilakukan dengan Bussiness 2 Bussiness sedangkan backbone wajib dilakukan dengan kerjasama atau sharing

B08:

Sebagai tindak lanjut rapat pembahasan Revisi PP No.52 pada tanggal 16 Agustus 2016, pada tanggal 7 September 2016 dilakukan rapat lanjutan Revisi PP No. 52 di Kementerian Perekonomian. Rapat ini akan dihadiri oleh Kementerian BUMN, Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian Kominfo.

Revisi PP 52 ini beresiko tidak tercapai di 2016 dikarenakan:

- penambahan pasal infrastruktur sharing yang memberatkan operator yang eksisting, - belum ada titik temu untuk memformulasikan pemanfaatan infrastruktur sharing - pembahasan antar lintas kementerian terus berlanjut.

- penambahan pasal sanksi dan denda belum dibahas dengan operator

tindak lanjutnya apa? B09 :

Implementasi

B09:

Sedang dilakukan finaliasasi oleh Kementerian Perekonomian dengan Sesneg.

B12 : Implementasi

B12 :

B01-B02:

Sedang dalam finalisasi Draft RPM

Kegiatan tidak ada dalam RKA/KL (tidak dianggarkan)

B03 :

persiapan untuk dibahas dalam Rapim Eselon I

B03:

Draft belum bisa dibahas dalam Rapim Eselon I karena sedang dilakukan finalisasi oleh KRT BRTI dan menunggu disahkannya PP 52

100%

B04:

Draft belum bisa dibahas dalam Rapim Eselon I karena sedang dilakukan finalisasi oleh KRT BRTI dan menunggu disahkannya PP 52

B05:

Draft telah dibahas dengan KRT BRTI dan hasilnya akan disampaikan ke Biro Hukum minggu kedua bulan Juni

B06 :

Pembahasan di Rapim Eselon I

B06:

Draft telah disampaikan ke Biro Hukum dan sedang dibahas, sambil menunggu disahkannya revisi PP 52

B07:

Draft telah disampaikan ke Biro Hukum dan menunggu ditetapkannya revisi PP. 52.

B08:

Draft telah disampaikan ke Biro Hukum dan menunggu ditetapkannya revisi PP. 52

B09 : Konsultasi Publik akhir

B09 :

Sambil menunggu disahkannya revisi PP. 52 draft RPM dilakukan pembahasan dengan KRT BRTI.

B12 : Pengesahan oleh Menteri

B12 : 1 Naskah PP (Revisi PP No. 52 Tahun 2000 tentang penyelengaraan telekomunikasi) 100% (Penandatanganan PKS antara Menkominfo dengan Badan Usaha pemenang Proyek Palapa Ring Paket Timur)

2. Terwujudnya tata kelola penyelenggaraan telekomunikasi yang efisien dan efektif serta berdaya saing global

Jumlah PM Kominfo yang disusun/direvisi 2.

Jumlah PP yang direvisi 1. 3 Peraturan Menteri (PM) 1. PM Penggunaan Secara Bersama Infrastruktur Dalam Penyelenggaraan Telekomunikasi (termasuk infrastruktur pasif) 1. Meningkatnya kualitas layanan

infrastruktur komunikasi dan informatika

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

(2016) konsentrasi gas fosfin yang efektif 100% mematikan imago serangga hama pada saat fumigasi untuk fase imago pada konsentrasi 200 ppm dengan suhu 32 0 C pada waktu papar 24

Menurut Mangkunegara (2006) penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan

Kecuali bagi peserta didik yang tinggal di daerah yang ada madrasah diniyah atau pesantren, biasanya mereka mengikuti pendidikan agama Islam di sekolah umum tidak

Sebelum pelaksanaan praktik mengajar di kelas, mahasiswa PPL harus membuat skenario atau langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan di kelas yang meliputi materi yang

Berangkat dari upaya Komunitas Kutub untuk menumbuhkan budaya membaca di tengah masyarakat yang sedang mengalami krisis atas hal tersebut, maka problem studi di dalam

Dengan kuasa resmi untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama (nama perusahaan/Joint Operation) dan setelah memeriksa serta memahami sepenuhnya seluruh isi pengumuman Pelelangan

Di Indonesia, tifus abdominalis klinis termasuk dalam kelompok penyakit menular di bawah Surveilans Terpadu Penyakit Menular (STP) yang diatur dalam Kepmenkes No

Kaidah itu dibaca sebagai verba dwi-intransitif monomorfemis mem-bangun konstruksi klausa dwi- intransitif Subtipe A yang terdiri atas yang terdiri atas (a) tagmem