• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

• Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan cara memanfaatkan port paralel dan bahasa pemrograman delphi. Komputer dapat melakukan pengendalian secara manual atau otomatis dengan melakukan pengaturan pada program aplikasi.

• Untuk melakukan interfacing port paralel harus mengetahui alamat dari saluran yang digunakan. Saluran yang digunakan untuk interfacing port paralel adalah LPT1. Alamat basis untuk LPT1 berada pada alamat $378 untuk saluran data bit 0 sampai 7 yang terdapat pada pin 2 sampai 9.

• Program delphi mengakses port paralel dengan cara memanggil prosedur output, mengirim alamat register data ke LPT1 dan mengeluarkan data ke masing-masing pin.

5.2 Saran

• Tugas akhir ini masih sederhana dan masih banyak kekurangannya karena masih bersifat pembelajaran atau percobaan. Untuk jumlah dan jenis perangkat listriknya masih bisa ditambah dan beragam.

• Untuk ke depannya masih bisa disempurnakan dan dikembangkan lagi. Misalnya dirancang sebagai simulasi sistem penerangan pada sebuah bangunan gedung bertingkat karena akan lebih efektif dan efisien.

(2)

d. Menu Informasi Perangkat

Gambar 4.5 Menu Informasi Perangkat

Fungsi : Melihat informasi setiap perangkat yang terhubung

Cara Pengoperasian : Dengan cara menekan tombol pada kotak-kotak yang telah disediakan untuk masing-masing perangkat. Untuk keluar dari menu informasi perangkat klik menu keluar.

4.3.1 Alur Program

Gambar 4.6 Flowchart Program

Keterangan alur program secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Program menetapkan 8 buah konstanta, masing-masing mempresentasikan perintah untuk pin D0 – D7 dari rangkaian relay yang digunakan pada aplikasi ini.

2. Program akan menunggu hingga tombol “Connect” ditekan dan komunikasi paralel dengan rangkaian

relay terhubung.

3. Setelah itu program akan menunggu hingga salah satu dari tombol relay x (Relay1 – Relay8) ditekan.

4. Apabila terjadi penekanan tombol relay x maka program akan melihat status relay x saat itu.

5. Apabila status dari relay x saat itu adalah aktif atau gambar lampu menyala maka program akan mengirimkan perintah untuk menonaktifkannya dengan memberikan logika low pada pin yang mengontrolnya.

6. Sedangkan apabila status dari relay x saat itu adalah tidak aktif atau gambar lampu padam maka program akan mengirimkan perintah untuk mengaktifkannya dengan memberikan logika high pada pin yang mengontrolnya. 7. Kembali ke langkah 3. No Start Koneksi paralel terhubung ? Tombol relay x ditekan ?

Status relay x saat ini aktif ?

Relay x dinonaktifkan Relay x diaktifkan

End No Yes Yes No Yes

(3)

4.3 Percobaan Program

Petunjuk Pengoperasian Program a. Menu Awal

Tampilan program utama seperti tampak pada gambar. Adapun untuk program utama tersebut terdiri dari dua menu utama yaitu menu pengendalian manual dan menu pengaturan otomatis serta satu menu tambahan yaitu menu informasi perangkat. Dalam pengoperasian program ini yaitu dengan menekan menu yang diinginkan menggunakan mouse.

Gambar 4.2 Menu Awal

b. Menu Pengendalian Manual

Gambar 4.3 Menu Pengendalian Manual

Fungsi : Mengendalikan lampu listrik secara manual

Cara Pengoperasian : Pada menu pengendalian manual ini lampu listrik rumah bisa dikendalikan secara satu-persatu atau secara bersamaan. Untuk mengoperasikannya yaitu dengan cara mengklik kotak checkbox untuk menyalakan atau memadamkan lampu satu-persatu atau mengklik tombol button untuk menyalakan atau memadamkan lampu secara bersamaan. Tombol connect dan disconnect berfungsi untuk membuka dan menutup komunikasi paralel komputer.

c. Menu Pengaturan Otomatis

Gambar 4.4 Menu Pengaturan Otomatis

Fungsi : Mengatur waktu pengendalian otomatis

Cara Pengoperasian : Pada menu pengaturan otomatis ini terdiri dari tata waktu penyalaan otomatis dan tata waktu pemadaman otomatis, untuk mengoperasikannya yaitu dengan mengisi jam, menit, dan detik pada kotak edit perangkat lalu setelah itu tekan tombol aktif untuk memulai menjalankan timer otomatis sesuai waktu yang telah ditentukan. Tekan tombol Non Aktif untuk merubah operasi pengesetan tata waktu otomatis.

(4)

4.1.2 Merangkai Komponen

Pada tahapan ini adalah tahapan tersulit saat pembuatan rangkaian relay ini, karena tahapan ini memerlukan kejelian yang sangat tinggi, salah satu saja komponen caranya meletakan salah maka sudah dapat dipastikan rangkaian yang dibuat tidak akan berhasil, cara penyolderanyapun harus benar, rapi dan merekat pada pcb, hasil solderan yang bagus adalah berbentuk setengah lingkaran dan pada tinol yang mencair memiliki warna mengkilap. Ini adalah tahapan dari pembuatan suatu rangakaian yaitu proses perangkaian rangkaian dan penyolderan dengan timah pada pcb. Hubungkan setiap komponen dengan komponen yang lain dengan menggunakan kabel atau kaki-kaki komponen yang dapat di manfaatkan untuk menghubungkannya, setelah itu hubungkan kaki tengah pada relay dengan kabel sebagai input aliran yang akan di saklar dan kaki pada bagian belakang (bagian kaki output yang terkoneksi pada saat memperoleh listrik) dihubungkan menggunakan kabel sebagai output aliran yang akan disaklar. Hubungkan kabel db-25 ke input data, ground ke ground dan arus DC 5 volt dari adaptor seperti yang tertera pada skema, sebelum di lakukan percobaan pada port db-25 lakukan dulu pengujian dengan menggunakan batu baterai 1,5 volt ke kabel yang akan di gunakan ke port db-25, jika sudah menyala berarti sudah dapat di pastikan rangkaian yang penulis buat sudah benar, tinggal menyambungkan ke port db-25 dan menjalankan software yang telah di buat.

4.1.3 Pengujian Rangkaian

Pengujian rangkaian bertujuan mengetahui apakah rangkaian bisa membuat relay yang ada di dalamnya bisa on atau tidak ketika diberi logika 1 dari program. Pengujian rangkaian dilakukan dengan cara menguji saklar elektronik relay dari output rangkaian. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan rangkaian membuat relay menjadi on setelah diberi logika 1 pada program melalui

port paralel dan kemampuan membuat

relay off setelah diberi logika 0 pada

program melalui port paralel.

Hubungkan rangkaian relay ke komputer menggunakan kabel paralel. Berilah catu daya pada rangkaian relay

melalui konektor 3 pin sesuai dengan kebutuhan tegangan dan arus dari koil komponen relaynya. Setelah semua terhubung dengan benar dan diberi catu daya yang sesuai, eksekusilah program. Aplikasi ini bekerja pada konfigurasi 8 bit data.

Untuk instalasi/pemasangan perangkat listrik dalam jumlah besar seperti perangkat listrik atau lampu yang ada di rumah, bisa dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan instalasi kabel perangkat untuk tiap ruangan, dan untuk arus eksternal bisa dibuat terminal untuk masing-masing perangkat namun pusat kendali sakelar dihubungkan ke rangkaian relay yang disambungkan ke konektor port paralel pada komputer.

(5)

dalam rangkaian ini menggunakan prinsip pemberian logika 1 agar lampu menyala.

Jika ada sinyal yang berlogika 0 dari komputer melewati port paralel, maka sinyal tersebut akan menyebabkan

transistor yang berada di rangkaian ini

menjadi berada dalam keadaan cut off

sehingga transistor menjadi off. Kondisi off dari transistor ini akan membuat kumparan yang ada di dalam

relay tidak dilewati arus sehingga

tidak ada energi elektromagnetis yang akan membuat kontaktor NO terhubung dengan sumber arus bolak-balik sehingga lampu padam. Lampu yang ada di dalam rangkaian ini menggunakan prinsip pemberian logika 0 supaya lampu padam.

Rangkaian relay pengontrol digunakan sebagai komponen kontrol untuk peralatan yang beroperasi dengan tegangan DC atau AC, sehingga memberikan perlindungan bila terjadi kerusakan port pada komputer. Rangkaian ini menggunakan relay magnetic 5 volt. Relay magnetic ini merupakan sebuah kumparan dengan induktansi spesifik yang menyebabkan sebuah kontak atau sambungan untuk membuka atau menutup ketika arus spesifik memuatnya. Sambungan ini akan tetap pada posisinya sampai arus turun yang nantinya dikendalikan oleh program aplikasi komputer. Transistor C9013 menutup dan membuka arus dan dioda 4002 menjaga kerusakan komputer dan transistor karena kumparan pada relay mempunyai induktansi yang besar ketika arus disumbat sehingga membangkitkan tegangan yang besar.

BAB IV TESTING DAN

IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Proses Pembuatan Rangkaian 4.1.1 Peletakan Komponen Peletakan komponen pada pcb dimulai dari komponen terbesar dan seterusnya sampai pada rangkaian terkecil yaitu relay, relay ini mempunyai lima kaki oleh sebab itu kita dahulukan dan di tuntut agar mengetahui posisi-posisi dari komponen-komponen lain yang lain dalam skema rangkaian relay yang

telah di tentukan.

Pada posisi depan relay akan di tempati barisan dari dioda, kondensator atau kapasitor, transistor, dan resistor. Pada saat pemasangan dioda dan transistor tidak di perbolehkan melakukan pemasangan terbalik, harus tahu dimana letak dari kaki yang benilai positif (+) dan negative (-) pada dioda ini, akan tetapi untuk mengetahui nilai positif maupun negative sangatlah mudah karena pada bodi dioda ini terdapat gelang putih yang melingkar pada bodi, untuk pemasangan transistor dilakukan pengetesan kaki-kaki dari transistor, mana kaki yang mempunyai nama colektor, emitor dan basis. Karena transistor yang di gunakan adalah berjenis NPN maka kaki tengah dari resistor tersebut sudah dapat di tentukan yaitu basis dan samping kanan dan kirinya adalah colektor dan emitor transistor ini antara lain mempunyai kegunaan sebagai berikut: sebagai penguat arus, tegangan dan daya baik AC maupun DC.

(6)

3.3.1 Skema Rangkaian

Untuk dapat mengakses beban yang besar serta untuk mencegah terjadinya pembebanan berlebihan pada port paralel, sebaiknya menggunakan rangkaian penyangga (buffer).

Gambar 3.2 Skema Rangkaian Dari skema rangkaian pada gambar di atas, terlihat pin 3 sampai 18 dari 74LS244 terhubung ke masing-masing relay. Selanjutnya saklar pada setiap relay tersebut, bisa digunakan untuk mengontrol lampu listrik yang memiliki beban besar.

3.3.2 Komponen Rangkaian

Rangkaian relai adalah rangkaian pengendali yang dibangun dari bermacam-macam komponen elektronika yang memiliki fungsi saling mendukung antara komponen yang satu dengan komponen yang lain. Masing-masing komponen tersebut digunakan untuk mencapai satu tujuan, yaitu dapat membuat saklar elektronik. Saklar berfungsi menyambung dan memutuskan arus listrik.

Rangkaian tersebut berupa rangkaian penggerak. Rangkaian penggerak yang digunakan berfungsi sebagai perantara

antara komputer dengan peralatan yang dikendalikan, contohnya lampu rumah. Komputer hanya mengeluarkan arus yang relatif kecil. Saklar elektronik ini dikendalikan oleh data berupa pulsa-pulsa arus yang dikeluarkan oleh komputer. Untuk memenuhi hal tersebut, dipakailah komponen-komponen seperti di bawah ini :

• IC 74LS244

Resistor 1k

Transistor C 9013

• Kondensator atau kapasitor 450µF/25V

Relay 5V

• Konektor 2 pin untuk terminal dan 3 pin untuk AC Supply 3.3.3 Prinsip Kerja Rangkaian Fungsi rangkaian ini adalah sebagai pengendali saklar elektronik yang secara otomatis akan terhubung dan terputus hubungannya melalui kontaktor sebuah relay yang bekerja secara elektromagnetis.

Prinsip kerja rangkaian ini adalah jika ada sinyal yang berlogika 1 dari komputer melalui port paralel, maka sinyal tersebut akan membuat

transistor yang ada di rangkaian ini

menjadi saturasi sehingga transistor

menjadi on. Keadaan tersebut akan menyebabkan kumparan yang ada di dalam relay dilewati arus. Kondisi tersebut akan menyebabkan magnet kontaktor normally open (NO) relay

terhubung secara otomatis dan kontak NO kemudian terhubung dengan sumber arus bolak-balik sehingga lampu menyala. Lampu yang ada di

(7)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Diagram Blok Sistem

Dalam mengendalikan perangkat listrik, komputer tidak dapat berhubungan langsung dengan perangkat tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem • Komputer berfungsi sebagai basis atau pusat pengendali pada rangkaian relay melalui program Delphi dan port

paralel.

Port paralel berfungsi sebagai

konektor atau antarmuka yang menghubungkan antara komputer dengan rangkaian

relay.

• Rangkaian relay atau saklar berfungsi meneruskan sinyal dari komputer untuk mengendalikan perangkat listrik.

• Perangkat listrik atau piranti berfungsi sebagai objek atau

target yang akan dikendalikan.

3.2 Proses Kerja Sistem

1. Komputer akan menerima data dari perangkat yang akan dikendalikan melalui port

paralel atau dapat berupa

perintah-perintah yang diberikan dari user melalui program delphi.

2. Program Delphi akan memproses data yang telah diterima.

3. Komputer akan memberikan

output sebagai aksi dari hasil

pemrosesan.

3.3 Perancangan Rangkaian

Untuk merancang rangkaian relay diperlukan teknik khusus agar kita membuat rangkaian yang betul-betul dapat berfungsi sebagai saklar elektronik. Komponen utama yang berperan dalam hal ini adalah

transistor, bagaimana kita dapat

merancang sebuah transistor agar dapat betul-betul on ketika mendapat tegangan 5 volt dari port paralel dan betul-betul off ketika mendapat tegangan 0 volt dari port paralel. Prinsip yang harus selalu diingat untuk merancang sebuah saklar transistor

adalah bahwa transistor bekerja pada daerah jenuh untuk saklar on dan

transistor bekerja pada daerah cut off

(8)

dinyalakan. 6. Data Bus

Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel. 7. Address Bus

Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.

8. Control Bus

Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.

2.2 Port Paralel

Port paralel (DB-25) adalah salah satu

jenis soket pada personal komputer untuk berkomunikasi dengan peralatan luar seperti printer model lama. Karena itu parallel port sering juga disebut printer port. Perusahaan yang memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port ini juga disebut dengan Centronics port.

Port paralel ialah port data di

komputer untuk mentransmisi 8 bit data dalam sekali detak. Kesederhanaan port ini dari sisi

pemrograman dan antarmuka dengan

hardware membuat port ini sering

digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana dalam perancangan peralatan elektronika.

2.3 Sistem Pengendali

Pengendalian berkaitan erat dengan strategi yang memungkinkan sebuah komputer yang berperan sebagai otak dalam sistem pengendalian mengarahkan gerakan-gerakan dari sebuah alat terkendali, dan menerima respons dari sensor yang dimiliki oleh alat terkendali tersebut ke komputer. Strategi inilah yang dikenal sebagai teori pengendalian. Pengendalian ini telah dikembangkan dan diterapkan secara luas dalam masalah perekayasaan.

Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.

(9)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Organisasi Arsitektur Komputer Organisasi Komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit–unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal–sinyal kontrol.

Arsitektur Komputer lebih cenderung pada kajian atribut–atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O.

Sebagai contoh apakah suatu komputer perlu memiliki instruksi pengalamatan pada memori merupakan masalah rancangan arsitektural. Apakah instruksi pengalamatan tersebut akan diimplementasikan secara langsung ataukah melalui mekanisme cache adalah kajian organisasional.

Perbedaan Utama Organisasi Komputer

Bagian yang terkait erat dengan unit– unit operasional. Contoh: teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori, dan sinyal–sinyal kontrol

Arsitektur Komputer

Atribut–atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contoh: set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/O

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Komputer

1. Input Device (Alat Masukan) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer

2. Output Device (Alat Keluaran) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.

3. I/O Ports

Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.

4. CPU (Central Processing Unit) CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.

5. Memori

Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal. Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pertama kali

(10)

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup yang menjadi batasan untuk mengerjakan tugas akhir ini diperlukan beberapa perangkat antara lain :

1. Hardware

• Komputer yang memiliki port paralel.

• Rangkaian relay sebagai pemutus atau penyambung sumber tegangan.

• Kabel paralel berfungsi sebagai konektor atau antarmuka yang menghubungkan antara komputer dengan rangkaian relay.

2. Software

• Sistem operasi Microsoft Windows XP untuk mengoperasikan program Delphi.

• Bahasa pemrograman visual Borland Delphi untuk mengakses port paralel.

• Komponen atau file library sebagai penyedia fungsi untuk akses hardware.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Target atau sasaran yang ingin dicapai penulis untuk mengerjakan tugas akhir ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. 2. Sebagai sarana latihan untuk

melakukan penelitian.

3. Supaya mahasiswa ilmu komputer mengetahui salah satu aplikasi program pengendali Delphi melalui port paralel

Selain penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi komputer, pengendalian perangkat listrik ini juga mempunyai beberapa manfaat yang bisa diperoleh nantinya jika dikembangkan antara lain :

1. Meringankan pekerjaan manusia.

2. Hemat listrik. 3. Hemat waktu.

4. Hemat biaya operasional. 1.5 Metodologi Penelitian

Proses dari pembuatan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan, antara lain :

1. Observasi dan studi literatur yaitu melakukan pengamatan secara langsung serta mengumpulkan dan menganalisa data dari buku dan internet.

2. Analisa data yaitu melakukan analisa dari data dan informasi yang telah diperoleh sehingga dapat menentukan penyelesaian masalah.

3. Perancangan perangkat yaitu melakukan perancangan perangkat keras dan lunak berupa rangkaian dan program berdasarkan dari analisa data. 4. Pembuatan perangkat yaitu

melakukan pembuatan perangkat keras dan lunak berupa rangkaian dan program berdasarkan perancangan perangkat.

5. Uji coba perangkat yaitu melakukan uji coba perangkat keras dan lunak berupa rangkaian dan program yang telah dibuat sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil uji coba tersebut.

(11)

APLIKASI SISTEM KONTROL LAMPU LISTRIK RUMAH MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DELPHI

LEWAT ANTARMUKA PARALEL ABSTRAKS

Aplikasi sistem kontrol lampu listrik ini dirancang sebagai simulasi sistem penerangan pada sebuah rumah. Sistem ini menggunakan sebuah program kendali yang dibangun dengan bahasa pemrograman Borland Delphi dan antarmuka komputer yang dipakai adalah port paralel. Sistem kontrol yang digunakan dapat dijalankan secara manual atau otomatis dengan melakukan pengendalian atau pengaturan pada program kendali.

Dengan adanya pengendalian terpusat ini diharapkan dapat menghasilkan suatu alat pengendali lampu listrik yang lebih efektif dan efisien dibandingkan harus menyalakan saklar lampu listrik tersebut satu persatu karena lampu listrik ini bisa dikendalikan dari suatu ruangan dan juga dapat dikendalikan secara otomatis dengan melakukan pengaturan waktu nyala dan mati lampu listrik tersebut pada program kendali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi komputer semakin pesat dan merata ke seluruh aspek kehidupan. Sekarang ini komputer sudah berada hampir di semua rumah, gedung, dan perkantoran. Komputer yang digunakan sekarang belum dioptimalkan daya gunanya. Selain digunakan untuk mengolah data menjadi informasi, komputer juga dapat dimanfaatkan fungsinya untuk mengendalikan peralatan di luar komputer atau disebut dengan istilah

interfacing (teknik antarmuka).

Perangkat listrik merupakan salah satu peralatan atau piranti yang dapat dikendalikan oleh komputer. Pengendalian atau pengaturan perangkat listrik secara manual atau otomatis menggunakan komputer merupakan salah satu terobosan dari fungsi komputer, dengan menggunakan komputer kontrol perangkat dapat dilakukan dengan cepat, mudah, dan efisien. Kontrol

akan dilakukan melalui program yang ada di komputer. Program yang ada di komputer menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman sangat erat hubungannya dengan sistem pengendali. Lampu listrik rumah merupakan salah satu perangkat listrik yang dapat dikendalikan atau diatur menggunakan komputer melalui port paralel dan program Delphi. 1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan timbul dan harus diselesaikan baik dari segi pemrograman dan antarmukanya. Permasalahan-permasalahan tersebut secara umum adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengontrol lampu listrik rumah dari komputer?

2. Bagaimana pemanfaatan port pararel sebagai interfacing

(penghubung)?

3. Bagaimana program delphi dapat digunakan untuk mengakses port paralel?

Gambar

Gambar 4.5 Menu Informasi  Perangkat
Gambar 4.4 Menu Pengaturan  Otomatis
Gambar 3.2 Skema Rangkaian  Dari  skema  rangkaian  pada  gambar  di  atas,  terlihat  pin  3  sampai  18  dari  74LS244 terhubung ke masing-masing  relay

Referensi

Dokumen terkait

Kecenderungan lebih banyaknya frase eksosentris direktif yang berfungsi sebagai penanda nomina lokatif di dalam novel ini berkaitan dengan data struktur dan makna

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan atau penyelesaian secara damai adalah penyelesaian yang dilakukan oleh kedua

caesaria. Penelitian pada tahun 2001, persalinan di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan sebanyak 290 kasus dengan 69 kasus tindakan sectio caesaria. Sedangkan di Rumah Sakit

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 12 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Pemahaman bahwa semakin sulitnya mencari bahan baku bambu Hitam berpengaruh pada kesadaran masyarakat (pengguna) untuk melakukan konservasi dengan cara penanaman