• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Riap Indonesia atau disebut dengan Riapindo adalah Perseroan Terbatas yang mengkhususkan dirinya sebagai konsultan pada bidang manajemen dan pembangunan lingkungan. PT Riap Indonesia didirikan pada tanggal 5 Juni 2002 atas Akta Notaris Ina Rosaina, SH. No. 3, serta disyahkan atas Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM No. C-13002.HT.01.01-Th. 2002 pada tanggal 16 Juli 2002.

Perusahaan ini didirikan untuk merespon transformasi hubungan antara sumberdaya alam dengan sumber daya manusia secara global yang seringkali berkonsekuensi terhadap degradasi lingkungan hidup. PT Riap Indonesia berkomitmen untuk mendampingi dan memfasilitasi setiap pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap lingkungan hidup, baik masyarakat, pemerintah, pengusaha maupun pihak terkait lainnya, dalam upaya mencapai kelestarian ekonomi, sosial budaya dan ekologi.

PT Riap Indonesia dikelola oleh para pemerhati muda Indonesia terhadap lingkungan hidup dibawah pengawasan mekanisme kerja Rumah Manajemen Korporasi Riapindo. Secara operasional Riapindo diperkuat oleh 5 bidang analisis, yakni (1) analisis ekonomi dan investasi, (2) analisis sosial dan budaya, (3) analisis biofisik dan konservasi, (4) analisis legal formal dan kelembagaan, serta (5) analisis penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Kultur korporat pada kelima divisi analisis ini selanjutnya menjadi keharusan bagi setiap aktivitas program yang harus dilalui sebagai kontrol atas kualitas setiap perkembangan pekerjaannya. Secara institusional Riapindo didukung oleh 3 unit pelayanan, yakni (1) rumah tangga yang meliputi SDM dan pengembangan, teknologi informasi dan database, yang bertanggung jawab terhadap segala kepentingan manajemen organisasi, baik internal maupun eksternal, (2) keuangan dan verifikasi, (3) administrasi, legal dan kelembagaan.

(2)

Berdasarkan misi Riapindo dalam memberikan kesempatan bagi terbentuknya kelompok-kelompok usaha mandiri pada simpul-simpul manajemen dan pembangunan lingkungan secara terpadu, maka Riapindo secara internal membentuk kelompok konsultatif yang disebut dengan Consultative Group for the Integrated Management and Development of Environment. Jumlah staf Departemen Korporat adalah 17 orang dan jumlah staf Departemen Litbang dan Operasional adalah 19 orang pegawai tetap.

Proses bisnis yang berjalan di PT Riap Indonesia yang bergerak dalam bidang jasa, tepatnya adalah sebagai konsultan kehutanan. Bersifat seperti pengacara dengan kliennya, pengacara menggantikan posisi klien pada saat mempresentasikan masalah. Salah satu tugasnya adalah mengajukan permohonan izin areal untuk perusahaan, sampai dapat dikelola oleh perusahaan tersebut. Sistem dimulai dari proses konsultasi oleh klien, klien datang untuk menyatakan permasalahannya kepada bagian pemasaran. Permasalahan yang dihadapi oleh klien akan dipecahkan oleh bagian pemasaran. Bagian pemasaran akan mengusulkan rancangan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah klien. Rancangan yang dibuat oleh bagian pemasaran akan diserahkan ke Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Selanjutnya Departemen Kehutanan akan menganalisis rancangan tersebut, kemudian memutuskan apakah rancangan tersebut diterima atau ditolak. Jika rancangan tersebut diterima, maka Departemen Kehutanan akan memberikan izin melalui bagian legal, formal dan kelembagaan untuk merealisasikan rancangan tersebut.

Setelah mendapat izin dari Departemen Kehutanan, Departemen Korporat PT Riap Indonesia akan menghitung berapa banyak dana yang diperlukan untuk merealisasikan rancangan tersebut dan memberitahukan kepada klien jumlah dana tersebut. Kemudian klien akan memberikan dana yang diperlukan untuk menjalankan rancangan tersebut ke Departemen Korporat PT Riap Indonesia. Departemen Korporat akan mengalokasikan dana tersebut ke Departemen Litbang dan Operasional untuk menjalankan rancangan yang dibuat oleh bagian pemasaran.

(3)

Departemen Litbang dan Operasional akan mengadakan rapat dengan semua kepala-kepala bagian dan manajer untuk membuat tim proyek. Tim proyek yang dibentuk, bertugas untuk membuat dokumen eksekusi proyek. Tim proyek mulai mengerjakan proyek sesuai dengan dokumen eksekusi proyek. Setelah proyek terselesaikan tim proyek tersebut harus membuat laporan berita acara sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengerjaan proyek tersebut kepada Departemen Litbang dan Operasional. Bagian ini akan melakukan pengecekan kesesuaian laporan berita acara dengan dokumen eksekusi proyek. Laporan berita acara diberikan kepada bagian legal, formal dan kelembagaan, kemudian akan diserahkan kepada klien sebagai hasil proyek tersebut.

4.2. Deskripsi Pekerjaan

Deskripsi pekerjaan pada setiap divisi sudah tersusun dengan jelas dan sudah ditentukan oleh perusahaan. Hal ini mengakibatkan setiap pegawai sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya setiap hari kerja. Tanggung jawab setiap divisi pada umumnya sama yaitu menyelesaikan pekerjaan. Cakupan pekerjaan pada setiap divisi ada yang tidak begitu luas, cukup luas dan sangat luas. Pegawai pada umumnya belum tahu mengenai standar pekerjaan yang ditetapkan perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja di PT Riap Indonesia cukup nyaman. Guna terselesaikannya pekerjaan, maka setiap pegawai perlu memiliki pengalaman dan pengetahuan sesuai dengan divisinya masing-masing. Deskripsi pekerjaan pada setiap divisi lebih jelasnya diuraikan dibawah ini.

4.2.1 Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi

Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain menyusun dokumen rencana kegiatan dan secara khusus terkait metodologi pelaksanaan pengolahan dan analisis data, mengkoordinasikan tim teknis meliputi kegiatan perencanaan sampai dengan pengesahan terutama hal-hal yang berkaitan dengan masalah statistik dan pengolahan data, mengontrol dan memfasilitasi kebutuhan eksekusi pekerjaan dan perencanaan teknis pekerjaan, analisis dan penyusunan dokumen kelola ekologi, kelola sosial dan kelola produksi, serta

(4)

faktor-faktor pendukung pembangunan hutan tanaman, kajian kondisi pasar pembangunan hutan tanaman, penyusunan dokumen kondisi umum dan sosial ekonomi masyarakat, analisis bidang prospek pasar dan pemasaran hasil hutan, analisis finansial dan penyusunan kelayakan finansial hutan tanaman dan melakukan pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab sebagai tenaga ahli bidang analisis ekonomi dan investasi yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas, namun pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing pegawai. Pekerjaan yang dilakukan pegawai sudah sesuai dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup kondusif sehingga pegawai dapat bekerja dengan nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui cara menganalisis ekonomi dan investasi, termasuk menghitung besaran yang harus diinvestasikan pengusaha untuk mengelola suatu kawasan.

4.2.2 Divisi Analisis Sosial dan Budaya

Divisi Analisis Sosial dan Budaya secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain pembuatan rencana penataan areal kerja, tenaga ahli bidang sosial penyusun dokumen KA-ANDAL, RKL, RPL IUPHHK-HTI, melakukan kajian dibidang sosial dan bidang kesehatan masyarakat, pengadaan dan penyusunan bahan presentasi serta ikut serta dalam kegiatan rapat teknis, rapat komisi, melakukan pengamatan lapangan dan pengumpulan data primer, pengolahan dan analisis data hasil pengumpulan data primer, penyusunan dokumen, serta melakukan pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab sebagai tenaga ahli bidang analisis sosial dan budaya yang menghasilkan pemaparan mengenai kondisi sosial dan budaya masyarakat sekitar kawasan pengusahaan hutan. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas. Pegawai pada divisi ini belum mengetahui hasil pekerjaannya sudah sesuai dengan standar perusahaan atau belum. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup kondusif sehingga pegawai dapat bekerja dengan nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah

(5)

dan mengetahui cara bersosialisasi dengan masyarakat yang karakteristik masyarakat setiap daerah/kawasannya cukup beragam.

4.2.3 Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi

Divisi Analisis Biofisik dan Konservasi secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain mengkoordinasikan tim teknis meliputi kegiatan perencanaan sampai dengan pengesahan terutama hal-hal yang berkaitan dengan masalah inventarisasi hutan, menyusun dokumen rencana kegiatan dan secara khusus terkait metodologi pelaksanaan inventarisasi hutan, memberikan masukan dalam perancangan sesuai keahlian, melakukan kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dari tingkat Desa sampai Kabupaten, melakukan kajian dibidang hidrologi dan biota air, melakukan kajian dibidang biologi dan vegetasi, melakukan kajian dibidang fisika kimia tanah, penyusunan dokumen pekerjaan, pengadaan dan penyusunan bahan presentasi serta ikut serta dalam rapat teknis dan rapat komisi, melakukan pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis data biologi, fisika dan konservasi kawasan. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas, mulai dari pengamatan lapang, menguji sampel di laboratorium dan menganalisisnya. Pegawai pada divisi ini sudah mengetahui bahwa pekerjaannya sudah sesuai dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup tenang sehingga pegawai dapat bekerja dengan nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui cara mengadakan pengamatan lapang dan mengetahui berbagai jenis keanekaragaman hayati.

4.2.4 Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan

Divisi Analisis Legal Formal dan Kelembagaan secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan penyusunan dokumen rencana kegiatan mulai dari tahap perencanaan dampai dengan tahap pengesahan, non-teknis pelaksanaan kegiatan, mengontrol dan memfasilitasi hubungan dengan pihak klien dan pihak Dirjen Planologi Kehutanan, penyusunan dan pengurusan dokumen administrasi, pengadaan data dan alat untuk kegiatan

(6)

lapangan, mengontrol dan memfasilitasi kebutuhan eksekusi pekerjaan, pengurusan dokumen administrasi dan perencanaan teknis pekerjaan, pendampingan audiensi dan presentasi rencana kegiatan dengan pihak Provinsi dan Departemen Kehutanan, menyususn kelengkapan, drafting dan perbanyakan dokumen rencana kegiatan serta melakukan pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk mengurus perizinan kawasan dan menyiapkan dokumen legal formal. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas karena harus berhubungan baik dengan pihak pemerintahan maupun pihak pengusaha yang akan mengusahakan suatu kawasan tertentu. Pegawai pada divisi ini sudah mengetahui bahwa pekerjaannya sudah sesuai dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengurus perizinan pengusahaan kawasan.

4.2.5 Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan Sistim Informasi Geografis

Divisi Analisis Penginderaan Jauh dan Sistim Informasi Geografis secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain pembentukan tim pelaksana kegiatan, pembangunan rencana kerja dan strategi teknis, pengadaan dan pengayaan bahan, data, informasi material esensial dan pendukung, baik berupa referensi untuk kegiatan penafsiran dan pemetaan lainnya, menyusun dokumen rencana kegiatan dan secara khusus melakukan pengadaan dan kajian data spasial, mengontrol dan memfasilitasi kebutuhan eksekusi pekerjaan, penyusunan, pengurusan dan perencanaan teknis pekerjaan, melakukan pengamatan lapangan dan pengumpulan data primer, pemetaan ulang (digitasi) peta areal kerja sesuai dengan lembar peta areal kerja, analisis citra satelit landsat yang meliputi areal pencadangan terkini dan ekstrapolasi penutupan lahan eksisting meliputi kegiatan, digitasi dan geoprosesing, analisis data spasial berdasarkan hasil data primer dan data sekunder, rekapitulasi hasil analisis, pendampingan uji kelayakan, identifikasi, entry, analisa, prosesing, desain, layout, drafting peta pendukung dokumen rencana kegiatan, mengajukan draft awal peta hasil

(7)

penafsiran citra kepada Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, revisi dan penyempurnaan peta hasil penafsiran citra setelah diperiksa dan diklarifikasi oleh Dirjen Planologi Kehutanan, pengadaan dan penyusunan bahan presentasi serta ikut serta dalam kegiatan rapat teknis, rapat komisi, perbanyakan peta hasil penafsiran citra landsat dalam bentuk softcopy dan hardcopy, pengesahan peta hasil penafsiran citra landsat dengan keluarnya surat keputusan dari Dirjen Planologi Kehutanan c.q. Direktur Inventarisasi dan pemantauan Sumberdaya Hutan, pelaporan hasil pekerjaan kepada pimpinan proyek. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menyediakan data siap pakai dan peta tematik. Cakupan pekerjaan pada divisi ini cukup luas karena setiap pekerjaan sudah pasti memerlukan peta kawasan. Pegawai pada divisi ini sudah mengetahui bahwa pekerjaannya sudah cukup sesuai dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui cara pengamatan lapang, termasuk cara menggunakan GPS dan melayout peta sesuai dengan kondisi kawasan.

4.2.6 Divisi Rumah Tangga

Divisi Rumah Tangga secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain melakukan inventarisasi peralatan dan barang, administrasi pengadaan barang, menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan barang, memberikan pelayanan dan dukungan administrasi kepegawaian, peralatan, perlengkapan, pemeliharaan aset, persuratan dan kerumahtanggaan, menyusun rencana kegiatan pedoman dalam melaksanakan tugas, mendistribusikan tugas-tugas, mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya, melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya, menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas dan pengelolaan perpustakaan, mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan rumah tangga, mengkoordinasikan dan melakukan pemeliharaan kebersihan dan pengelolaan keamanan lingkungan kantor. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Cakupan pekerjaan pada divisi ini tidak begitu luas karena pekerjaan pada umumnya hanya terbatas pada lingkungan kantor saja. Adapun sewaktu-waktu pada

(8)

saat ada permintaan pembelian peralatan atau perlengkapan kantor barulah pegawai pada divisi ini berada di luar kantor. Pegawai pada divisi ini belum mengetahui adanya kesesuaian pekerjaannya dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini cukup nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah mengerti jaringan komputer dan terbiasa menata alat dengan rapih.

4.2.7 Divisi Keuangan dan Verifikasi

Divisi Keuangan dan Verifikasi secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain menyusun rencana kegiatan keuangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas, mendistribusikan tugas-tugas, memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan, mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya, menyiapkan bahan dan menyusun dokumen pelaksanaan kegiatan dan anggaran, menyiapkan bahan atau data untuk perhitungan anggaran dan perubahan anggaran, melakukan verifikasi kelengkapan administrasi permintaan pembayaran, meneliti kelengkapan uang persediaan, ganti uang, tambahan uang, pembayaran gaji, tunjangan dan penghasilan lainnya, mengelola pembayaran gaji pegawai, melakukan verifikasi harian atas penerimaan keuangan, melakukan akuntansi pengeluaran dan penerimaan keuangan, melakukan verifikasi pertanggungjawaban keuangan, menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan, menginventarisasi sumber-sumber penerimaan keuangan, mengumpulkan bahan, mengkoordinasikan dan menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya masing-masing dan mengatur transaksi keuangan. Cakupan pekerjaan pada divisi ini sangat luas karena pekerjaan pada umumnya berhubungan dengan berbagai pihak seperti klien dan pegawai yang bekerja pada setiap proyek yang berjalan. Pegawai pada divisi ini belum mengetahui adanya kesesuaian pekerjaannya dengan standar perusahaan. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini kurang nyaman, karena setiap orang bebas keluar masuk ruangan bagian keuangan dan verifikasi. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah

(9)

memegang uang perusahaan dan membuat laporan keuangan beserta pajaknya.

4.2.8 Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan

Divisi Administrasi, Legal dan Kelembagaan secara umum mengerjakan pekerjaan antara lain membuat dan mempersiapkan surat internal dan eksternal perusahaan termasuk pembuatan surat perjanjian kerjasama dan sejenisnya sesuai permintaan dari pegawai perusahaan, membuat dan mempersiapkan form-form yang diperlukan untuk keperluan administrasi secara keseluruhan, memeriksa dan mengurus keperluan legal formal perusahaan termasuk untuk urusan pembaruan jika diperlukan, melakukan pengarsipan administrasi secara tertib dan benar termasuk mengontrol penempatan arsip-arsip administrasi keuangan perusahaan dan sejenisnya yang bukan arsip yang ditangani pihak lain, melakukan pendataan buku dan dokumen umum yang dimiliki oleh perusahaan, melayani dan mencatat peminjaman buku ataupun penambahan buku dan dokumen lainnya, melayani pengadaan buku berdasarkan ajuan dari pihak perusahaan yang telah diautorisasi dan mengajukan permintaan dana, menyiapkan bahan, mengelola dan menghimpun daftar hadir pegawai, menyiapkan bahan dan mengelola adminstrasi surat tugas dan perjalanan dinas pegawai, menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian meliputi usul kenaikan pangkat, perpindahan, pensiun, penilaian pelaksanaan pekerjaan, cuti, izin, masa kerja, peralihan status dan layanan administrasi kepegawaian lainnya. Setiap pegawai bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya masing-masing. Cakupan pekerjaan pada divisi ini tidak begitu luas karena pekerjaan pada umumnya berhubungan dengan pegawai di lingkungan perusahaan sendiri. Pegawai pada divisi ini belum mengetahui adanya kesesuaian pekerjaannya dengan standar perusahaan, oleh karena itu perlu adanya sosialisasi kepada seluruh pegawai. Kondisi/lingkungan kerja pada divisi ini sangat nyaman. Pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan pada divisi ini adalah pernah dan mengetahui cara pengadministrasian yang benar.

(10)

4.3. Profil Pegawai

Aspek demografi pegawai merupakan aspek penting yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kinerja pegawai. Faktor demografi pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam proses bekerja setiap harinya. Analisa demografi pegawai diperlukan untuk mengetahui sifat dan komposisi pegawai yang didasarkan pada jenis kelamin, umur, lama bekerja dan pendidikan terakhir.

Melalui analisis demografi pegawai akan diketahui komposisi pegawai. Dengan mengetahui komposisi pegawai, pihak manajemen dapat menentukan kondisi kerja yang sesuai dengan keahlian pegawainya, sehingga positioning pegawai menjadi lebih tepat. Pegawai PT Riap Indonesia berjumlah 36 orang. Jumlah pegawai pada setiap divisi tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah pegawai berdasarkan divisi

No. Departemen Divisi Pegawai (orang)

Persentase (%)

1. Litbang dan Operasional

Analisis Ekonomi dan Investasi 4 11

Analisis Sosial dan Budaya 6 17

Analisis Biofisik dan Konservasi 3 8

Analisis Legal Formal dan Kelembagaan 2 6

Analisis Penginderaan Jauh dan SIG 4 11

2. Korporat

Rumah Tangga 7 19

Keuangan dan Verifikasi 2 6

Administrasi, Legal dan Kelembagaan 8 22

Jumlah 36 100

4.3.1 Jenis Kelamin Pegawai

Kepentingan untuk mengetahui karakteristik pegawai berdasarkan jenis kelamin sangat bermanfaat dan berhubungan dengan detail informasi yang ingin diperoleh, serta sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja. Perempuan merupakan sosok yang lebih banyak berkomunikasi dengan orang lain dibandingkan laki-laki. Kecenderungan ini disebabkan perempuan cenderung memperhatikan informasi secara detail dan memvisualisasikannya dalam berbagai bentuk.

Hasil analisis menunjukan bahwa pegawai perempuan yang bekerja dalam penelitian ini sebesar 17 persen, sedangkan laki-laki sebesar 83 persen. Dominasi jumlah pegawai laki-laki disebabkan karena pada setiap pekerjaan selalu ada kegiatan terjun ke lapangan, baik untuk mengumpulkan data primer maupun untuk mengetahui kondisi sosial dan budaya

(11)

masyarakat. Kondisi ini terkait dengan jenis kegiatan dari setiap proyek yang berkarakter tantangan, petualangan dan kekuatan fisik, sehingga cenderung lebih mudah dikerjakan oleh laki-laki.

Kaum perempuan hanya bekerja pada bagian-bagian tertentu, misalnya pada Departemen Korporat. Departemen ini jarang sekali bahkan tidak pernah ditugaskan untuk pengamatan lapang, lain halnya dengan para pegawai yang bekerja pada Departemen Litbang dan Operasional. Departemen Korporat pada umumnya bertugas memberikan pelayanan bagi pegawai Departemen Operasional, misalkan dalam hal administrasi, keuangan dan rumah tangga.

Kecenderungan kemampuan 83 persen pegawai laki-laki untuk bekerja sesuai pengalaman, keahlian dan pemahamannya setelah beberapa lama ini selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh PT Riap Indonesia dalam membangun kinerja yang terbaik. Persentase pegawai PT Riap Indonesia berdasarkan jenis kelamin tersaji pada Tabel 4.

Tabel 4. Distribusi pegawai berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Pegawai (orang) Persentase (%)

1. Laki-laki 30 83

2. Perempuan 6 17

Jumlah 36 100

4.3.2 Umur Pegawai

Faktor usia penting untuk dipahami karena pegawai yang berbeda usia memiliki kebutuhan terhadap bentuk pekerjaan yang berbeda. Selain itu, perbedaan usia dapat mengakibatkan perbedaan pada kinerja dan sikap pegawai. Pada penelitian ini, tingkat usia dibagi dalam lima rentang usia, yaitu (1) kurang dari 20 tahun, (2) 21-30 tahun, (3) 31-40 tahun, (4) 41-50 tahun, (5) lebih dari 51 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah pegawai yang paling dominan dalam penelitian ini adalah pegawai yang berusia 21-30 tahun yaitu sebesar 61 persen. Selanjutnya diikuti oleh kelompok usia 31-40 tahun yaitu sebesar 36 persen dan kelompok usia yang kurang dari 20 tahun yaitu sebesar 3 persen. Umur pegawai tersaji pada Tabel 5.

(12)

Tabel 5. Umur pegawai PT Riap Indonesia, 2010

No. Umur (tahun) Pegawai (orang) Persentase (%)

1. < 20 1 3 2. 21-30 22 61 3. 31-40 13 36 4. 41-50 0 0 5. >51 0 0 Jumlah 36 100

Besarnya persentase pengunjung dari kelompok usia 21-30 tahun dan kelompok usia 31-40 tahun, berkaitan dengan karakter setiap individu dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Khususnya pegawai pada Departemen Litbang dan Operasional yang seringkali terjun ke lapangan untuk mengadakan pengamatan lapang, pegawai yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat guna memperoleh data mengenai kondisi sosial budaya masyarakat. Kelompok umur ini dapat dikatakan sebagai kelompok umur produktif.

4.3.3 Lama Bekerja Pegawai

Pegawai akan mampu bekerja dengan baik dan bertahan beberapa lama disuatu perusahaan apabila pekerjaan mereka sesuai dengan keahlian yang dimiliki setiap pegawai. Selain itu ada juga faktor lain seperti imbalan dan penghargaan yang diperoleh, serta adanya kenyamanan dalam bekerja. PT Riap Indonesia sampai sekarang sudah berumur delapan tahun. Persentase lama bekerja pegawai tertinggi yaitu pegawai yang sudah bekerja selama 1-2 tahun yakni sebanyak 33 persen. Selanjutnya sebanyak 28 persen pegawai yang sudah bekerja selama 3-4 tahun, diikuti sebanyak 25 persen pegawai sudah bekerja selama 5-6 tahun. Persentase sebesar 8 persen merupakan pegawai yang sudah bekerja selama < 1 tahun dan sisanya sebanyak 6 persen adalah pegawai yang sudah bekerja > 6 tahun.

Dilihat dari persentase diatas maka dapat dikatakan dalam dua tahun terakhir ada pertambahan jumlah pegawai yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena perusahaan semakin maju dan dapat dipercaya untuk mengerjakan proyek-proyek baik proyek-proyek pemerintah maupun proyek-proyek swasta. Banyak proyek-proyek yang harus dikerjakan ini menimbulkan perlunya tambahan pegawai untuk

(13)

mengerjakan proyek tersebut. Persentase lama bekerja pegawai tersaji pada Tabel 6.

Tabel 6. Lama bekerja pegawai PT Riap Indonesia, 2010

No. Lama Bekerja (tahun) Pegawai (orang) Persentase (%)

1. < 1 3 8 2. 1-2 12 33 3. 3-4 10 28 4. 5-6 9 25 5. > 6 2 6 Jumlah 36 100

4.3.4 Pendidikan Terakhir Pegawai

Tingkat pendidikan seseorang pada prinsipnya akan mempengaruhi kebutuhan, nilai-nilai yang dianut, cara pandang dan persepsi terhadap suatu persoalan. Selanjutnya, pegawai dengan tingkat pendidikan lebih baik, sangat responsif terhadap informasi dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Pemahaman terhadap tingkat pendidikan pegawai selanjutnya dapat dijadikan landasan pertimbangan dalam menerapkan strategi analisis beban kerja pada PT Riap Indonesia.

Hasil analisis menunjukan bahwa mayoritas pegawai adalah pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana sebesar 61persen. Pegawai dengan tingkat pendidikan SMU menempati urutan kedua sebesar 22 persen, selain itu tingkat pendidikan Diploma sebesar 11 persen, SMP sebesar 3persen, sisanya SD sebesar 3 persen juga. Berdasarkan data kuesioner, pada Departemen Litbang dan Operasional didominasi oleh pegawai yang berpendidikan Sarjana. Hal ini terjadi karena pekerjaan dari setiap proyek memang membutuhkan tenaga-tenaga terampil yang mampu menganalisis setiap pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Pendidikan terakhir pegawai tersaji pada Tabel 7.

Tabel 7. Pendidikan terakhir pegawai PT Riap Indonesia, 2010

No. Tingkat Pendidikan Pegawai (orang) Persentase (%)

1. SD 1 3 2. SLTP 1 3 3. SMU 8 22 4. Diploma 4 11 5. Sarjana 22 61 Jumlah 36 100

(14)

4.4. Persepsi Pegawai Terhadap Beban Kerja

Penghitungan beban kerja diperlukan bagi perusahaan terutama pada perusahaan yang diidentifikasi memiliki masalah mengenai penempatan pegawai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas pegawai. Hal ini dapat diketahui dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak atasan seperti direksi yang selama ini selalu memantau perkembangan dan kinerja dari setiap pegawai maupun dari sebagian pegawai yang memiliki informasi tersebut. Berita berupa permasalahan yang diperoleh dari pihak atasan maupun dari sebagian pegawai perlu diketahui melalui beberapa pertanyaan mengenai persepsi pegawai tentang beban kerja masing-masing pegawai. Hasil yang diperoleh nantinya adalah merupakan rataan dari jawaban setiap pegawai beserta penilaian atas skor rataan tersebut. Ada beberapa item pertanyaan yang diajukan kepada setiap pegawai dalam rangka mengetahui persepsi masing-masing pegawai terhadap beban kerjanya. Persepsi pegawai terhadap beban kerja tersaji pada Tabel 8.

Tabel 8. Persepsi pegawai terhadap beban kerja

No. Indikator Beban Kerja Skor

Rataan Penilaian 1. Beban kerja sehari-hari sudah sesuai dengan

standar pekerjaan 3,92 Setuju

2. Jumlah pegawai yang ada sudah cukup untuk

menangani pekerjaan 3,67 Setuju

3. Target yang harus dicapai dalam pekerjaan sudah

jelas 3,92 Setuju

4. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sudah

cukup 3,53 Setuju

5. Harus bekerja dengan teliti untuk menyelesaikan

pekerjaan 3,33 Cukup Setuju

6. Selalu mengerjakan pekerjaan yang sama tiap

harinya 3,58 Setuju

7. Pada jam istirahat saya tidak pernah mengerjakan

pekerjaan 2,92 Cukup Setuju

8. Dapat meninggalkan kantor ketika waktu kerja

sudah selesai 3,75 Setuju

9. Pada saat-saat tertentu saya sibuk dengan

pekerjaan 4,25 Sangat Setuju

10. Dapat menikmati pekerjaan yang dilakukan 3,69 Setuju

Total Rataan Persepsi Pegawai Terhadap Beban

Kerja 3,66 Setuju

Tabel 8 menunjukan bahwa pada umumnya total rataan persepsi pegawai terhadap beban kerja adalah 3,66 dengan penilaian dianggap setuju,

(15)

namun data ini baru secara umum, secara khususnya dapat dihitung secara kuantitatif berapa beban kerja dari setiap pegawai. Selanjutnya dapat ditentukan kesesuaian persepsi pegawai dengan beban kerjanya yang nyata. Jumlah pegawai yang efektif dan efisien ini dapat ditentukan dengan cara membagi total beban kerja pegawai per tahun dengan waktu kerja produktif perusahaan per tahun.

4.5. Analisis dan Pengukuran Beban Kerja

Waktu kerja efektif pada setiap perusahaan dapat berbeda-beda, tergantung acuan dari perusahaan tersebut dalam menentukan waktu kerja efektifnya. PT Riap Indonesia memiliki peraturan tersendiri dalam menentukan waktu kerja efektif. Hal ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan. Perhitungan waktu kerja efektif selama satu tahun di PT Riap Indonesia terdapat pada Lampiran 4. Waktu kerja produktif dalam satu tahun yang ditetapkan perusahaan adalah 1.286,4 jam. Pengaturan jam kerja yang berlaku ialah 40 jam setiap minggu. Perusahaan yang memberlakukan 40 jam kerja itu yang dibagi dalam 6 (enam) hari kerja dan ada pula yang memberlakukan 5 (lima) hari kerja. PT Riap Indonesia sendiri memberlakukan 40 jam kerjanya pada 5 (lima) hari kerja. Kesempatan untuk istirahat selalu ada setiap harinya, misalkan untuk istirahat itu sendiri, untuk shalat dan untuk makan. Salah satu perkembangan baru dalam hal kerja dewasa ini ialah diberlakukannya waktu yang fleksibel (flexitime) yang berarti bahwa para pegawai diberikan kebebasan untuk menentukan sendiri waktu masuk kantor dan waktu pulang dengan 2 (dua) catatan, yaitu jam kerja dalam seminggu tetap harus mencapai 40 jam dan pada jam-jam puncak kesibukan setiap orang harus berada di kantor pada waktu yang bersamaan. Pengukuran beban kerja setiap divisi diuraikan di bawah ini.

4.5.1 Pengukuran Beban Kerja Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi

Tugas dan tanggung jawab Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi ini cukup luas. Secara umum tugasnya adalah menganalisis ekonomi dan investasi suatu proyek dari perusahaan yang akan dibangun pada suatu kawasan. Pengukuran beban kerja Divisi Analisis Ekonomi dan Investasi terdapat pada Lampiran 5.

Gambar

Tabel 5. Umur pegawai PT Riap Indonesia, 2010
Tabel 7. Pendidikan terakhir pegawai PT Riap Indonesia, 2010
Tabel 8. Persepsi pegawai terhadap beban kerja

Referensi

Dokumen terkait

Bangkitan pergerakan dan Tarikan perjalanan (trip generation and trip atraction) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona

Deskribapena: Funtzio linealen gaian, problema bidezko bi funtzioen arteko azterketa proposatzen da, hau da, 8.gaian bezala ekuazio-sistemen bidez ebazteko

Kausa suspek malignancy dipilih karena pada pasien ini setelah dilakukan analisis cairan pleura ditemukan jenis cairan pleuranya berupa eksudat dengan warna merah

Administrator pada sistem ini bisa disebut sebagai staf pelayanan pada perusahaan, Pimpinan perusahaan dalam sistem informasi pelayanan jasa desain rumah berbasis web

(3) Kewenangan klinis khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diberikan kepada setiap tenaga keperawatan berdasarkan area kerja/penugasan yang ditetapkan

Peningkatan kemampuan P3A dapat dilaksanakan melalui pengembangan organisasi P3A yang diarahkan pada peningkatan kemampuan petani pemakai air (P3A) dalam aspek

Huruf yang sama diatas garis menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda berpengaruhnya berdasarkan DMRT level 1% dan 5% Hasil analisa berat segar tanaman sawi (Gambar

Musik ini menggunakan teknik-teknik permainan musik barat seperti staccato, polyritm, polymeter, cannon, counterpoint, dan chord kemudian diolah kembali ke dalam karya