Palestina
Pekan
E d i s i : 0 2 4
Edisi : 024/ 2015 | Kamis, 5 November 2015
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional
BERITA UTAmA
Air Laut yang Dipompa mesir Genangi Perbatasan Gaza, Banyak Tanah yang mulai Amblas
Rafah – Tanah-tanah yang berada di perbatasan Jalur Gaza-Mesir saat ini banyak yang mengalami amblas. Kondisi buruk ini terjadi karena tindakan rezim kudeta Mesir yang memompa air laut untuk menenggelamkan terowongan bawah tanah di Jalur Gaza.
Para saksi mata mengatakan, tentara Mesir sejak beberapa bulan terakhir bekerja di zona penyangga di perbatasan. “Di tempat itu mereka membuat jalur air yang membentang dari pantai bagian barat agar sampai ke wilayah Rafah yang berada di timur,” jelas salah seorang saksi mata.
Akibat pompaan air laut inilah kemudian tanah-tanah kering yang ada di kota Rafah perlahan mulai amblas. Disamping itu kadar air di kawasan menjadi asin. Warga Palestina yang menempati perbatasan Rafah marah dengan tindakan Mesir ini dan meminta berbagai pihak agar memperhatikan nasib mereka.
Hingga saat ini tidak ada tanda-tanda dari rezim kudeta Mesir kapan akan menghentikan tindak kejinya tersebut.
Pnn.ps, (5/11/2015)
AL-QUDS
memasuki Bulan Kedua Intifadhah Al-Quds; 76 Gugur, 17 Diantaranya Anak-anak
Al-Quds – Kementerian Kesehatan Palestina memberikan laporan terakhir terkait jumlah korban dalam Intifadhah Al-Quds yang meletus sejak awal bulan Oktober kemarin. Disebutkan hingga Kamis (5/11/2015) sepanjang Intifadhah berlangsung sebanyak 76 warga Palestina syahid, 17 orang diantaranya adalah anak-anak.
Masih menurut sumber tersebut, korban terkahir yang syahid adalah seorang pemuda bernama Malik Thalal As-Syarief (25 tahun) asal kota Al-Khalil.
Secara rinci disebutkan jumlah korban syahid berdasarkan wilayah yaitu 58 syuhada asal Tepi Barat dan 17 syuhada asal Jalur Gaza dan 1 orang syahid asal Negev.
Dilaporkan pula bahwa pada hari Kamis (5/11/2015) kemarin sebanyak 7 orang warga terluka di Tulkarem dan Hebron. Mereka terluka setelah terlibat dalam bentrokan yang sengit dengan aparat penjajah Israel.
Safa.ps (5/11/2015)
Israel Kembali Kepung masjid Al-Aqsa
Al-Quds – Kendati mengaku ingin meredakan ketegangan di Yerusalem, namun Israel justru terus memperkuat cengkeramannya terhadap Masjid Al-Aqsa.
Kelompok arkeologi Israel memperingatkan pekan lalu, Israel terus meningkatkan intensitas untuk ‘mengepung’ Al-Aqsa dan memperkuat kontrolnya atas situs suci itu. Mereka menuding otoritas Israel telah mengubah fisik di sekitar Al-Aqsa untuk mengaburkan karakter Islam. Mereka membuat semua itu untuk mempersulit jamaah Muslim.
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional “Gambaran besarnya adalah Israel memperlemah Muslimdan kehadiran Palestina di sana, sehingga Yahudi Israel bisa yakin bahwa mereka adalah pemilik sesungguhnya situs itu,” ujar Yonathan Mizrachi, kepala kelompok arkeologi Emek Shaveh seperti dikutip Middle East Eye, kemarin.
Ia menambahkan, aktivitas arkeologi Israel telah hampir selesai mengelilingi Masjid Al Aqsa. Sehingga kiblat pertama Muslim itu benar-benar terpisahkan dari pemukiman Palestian di Yerusalem Timur.
Penodaan aparat Israel terhadap Masjid Al-Aqsa telah menjadi penyebab utama kericuhan yang terjadi di wilayah pendudukan baru-baru ini. Israel setuju untuk memasang kamera di kawasan Masjid Al-Aqsa untuk mencegah kekerasan, dan mengetahui siapa provokator sebenarnya. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, Muslim tetap memiliki hak ibadah di situs tersebut. Sebaliknya status warga Yahudi hanya berkunjung.
Republika.co.id (2/11/2015)
GAZA
Rezim Kudeta mesir Pompa Air Laut ‘Tenggelamkan’ Gaza
Gaza - Kemendagri Palestina melaporkan beberapa terowongan bawah tanah tenggelam dengan air laut yang dipompa oleh rezim kudeta Mesir.
Sumber dari pihak Palestina mengatakan, rezim kudeta Mesir terus memompa air laut hingga membanjiri perbatasan Mesir-Palestina. Dilaporkan air sudah membanjiri distrik Qasytah hingga penyeberangan Rafah sejak Kamis malam hingga Jumat. Kondisi ini telah menyebabkan banyaknya terowongan bawah tanah di daerah perbatasan yang tenggelam.
Perlu diketahui bahwa Rezim kudeta Mesir mengeluarkan perintah untuk memompa air dari Laut Tengah ke bagian
bawah tanah wilayah perbatasan Mesir-Palestina. Tujuannya adalah untuk menenggelamkan terowongan bawah tanah yang menghubungkan kedua belah negara. Terowongan itu sendiri selama ini menjadi solusi untuk bertahan hidup rakyat Gaza dari blokade yang diterapkan Israel sejak 8 tahun silam.
Qudspress.com, (31/10/2015)
TEPI BARAT
Terdapat 655 Ribu Pemukim Ilegal Yahudi Tinggal di Tepi Barat
Tepi Barat - Penanggung jawab masalah permukiman Yahudi di utara Tepi Barat, Ghassan Douglas, menilai bahwa pemerintah Zionis merupakang “geng” yang melawan masyarakat internasional dengan tindakannya yang melipatgandakan proyek permukiman Yahudi, sehingga jumlah pemukim pendatang Yahudi di Tepi Barat mencapai sekitar 655 ribu pemukim.
Douglas mengatakan, penyerahan surat perintah pengosongan kepada para pemilik 10 rumah yang dihuni lebih dari 70 warga di desa Jalud di selatan kota Nablus, sebelum dirobohkan, merupakan kelanjutan bagi peran para pemukim Yahudi yang melanjutkan serangan mereka pada desa tersebut dan penduduknya.
Dia menjelaskan bahwa penjajah Zionis dan pemukim Yahudi mendirikan 10 permukiman dan sebuah koloni permukiman di atas tanah desa Jalud yang dihuni sekitar 550 warga Palestina, setelah menelantarkan ratusan lainnya akibat siasat penghancuran dan serangan yang berusaha mengosongkan tanah tersebut dari para pemilik aslinya. Douglas menyatakan, penjajah Zionis beralasan bahwa pemilik rumah-rumah tersebut tidak memiliki izin apapun. Meskipun sejumlah rumah tersebut dibangun sebelum kedatangan penjajah Zionis. Dia menyatakan bahwa
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional penjajah Zionis berusaha mengusir keluarga-keluargatersebut setelah para pemukim Yahudi gagal melakukannya melalui serangan yang berkelanjutan pada warganya. Dia menegaskan bahwa masyarakat internasional harus bertindak untuk menghentikan kebijakan diskriminasi rasis ini. Dia meminta Otoritas dan Pemerintah Palestina untuk mengadakan sidang di Jalud sebagai reaksi konkrit terhadap tindakan para pemukim Yahudi.
Infopalestina.com (4/11/2015)
ENTITAS ZIONIS
Bahasa Arab Kini Diwajibkan di Sekolah-sekolah Israel
Tel Aviv – Parlemen Knesset Israel baru-baru ini mengeluarkan keputusan untuk menjadikan pelajaran Bahasa Arab sebagai pelajaran wajib bagi siswa sekolah, dimulai dari sekolah dasar. Pihak Knesset berdalih, diwajibkannya pelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah Israel sebagai upaya menjembatani hubungan baik antara bangsa Arab dan Yahudi.
Arien Hazan, aleg dari Partai Kanan Likud yang diketuai PM. Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, tujuan dari mempelajari bahasa Arab adalah untuk memudahkan interaksi dengan warga Palestina yang tinggal di wilayah Palestina 48 (wilayah yang diduduki Israel sejak 1948). Ia
Knesset Israel
juga berdalih mempelajari bahasa Arab ibarat jendela untuk membuka wawasan dari budaya Arab.
Namun dari pihak Palestina sendiri menilai, kebijakan ini bukan bertujuan untuk meluaskan wawasan, tapi lebih kepada kepentingan keamanan di pihak Israel sendiri. Dengan memahami bahasa Arab ditargetkan mereka bisa memahami apa yang dibicarakan orang-orang Palestina ketika berada di tengah-tengah mereka.
Islammemo.cc, (31/10/2015)
Sadis, Israel Curi Organ Tubuh Warga Palestina Terbunuh?
Al-Quds – Duta Besar PBB untuk Israel Danny Danon, Rabu (4/11), menolak tuduhan Palestina yang menyebut Zionis mengambil organ warga Palestina yang terbunuh. Ia mengecam tuduhan tersebut karena dianggap sebagai antisemit.
“Antisemit tidak memiliki tempat di PBB dan harus dikecam,” ujarnya menegaskan. “Saya meminta Anda menolak tuduhan sinis dan mengecam hasutan dari pemimpin Palestina.” Sebelumnya delegasi Palestina untuk PBB Riyadh Mansour menulis surat ke Duta Besar Inggris Matthew Rycroft yang juga presiden Dewan Keamanan PBB.
Dalam suratnya Mansour menuding Israel telah mencuri organ warga Palestina yang terbunuh peluru Zionis. “Setelah pemulangan jasad Palestina yang tewas oleh aparat Israel pada Oktober ini, pemeriksaan medis menunjukkan sejumlah bagian tubuh telah hilang, seperti kornea mata dan bagian tubuh lain,” tulis Mansour, Selasa lalu.
Tudingan itu, tambah Mansour, sesuai dengan laporan terdahulu tentang pencurian organ. Ketegangan di wilayah Palestina pecah lebih dari satu bulan terakhir menyusul aksi penodaan Masjid Al-Aqsa oleh aparat Israel. Lebih dari 70 warga Palestina dilaporkan terbunuh.
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi InternasionalDalam Sebulan Terakhir, Israel Tembak 2.617 Warga Palestina
Al-Quds – Pasukan Israel menembak dan melukai sedikitnya 2.617 warga Palestina dengan peluru tajam ataupun peluru baja berlapis karet sepanjang Oktober 2015. Demikian disampaikan Bulat Sabit Merah dalam laporannya, Ahad. Juru bicara Bulan Sabit merah mengungkapkan kepada Maan News, setidaknya 760 warga Palestina ditembak dengan peluru tajam di sepanjang wilayah pendudukan Palestina. Sementara 1.857 tekena peluru baja berlapis karet.
Ia menambahkan, 5.399 warga Palestina terpaksa dirawat karena menghirup gas air mata berlebihan. “Total mereka yang terluka sepanjang Oktober mencapai 8.262 warga Palestina,” ujarnya.
Situasi di wilayah pendudukan memanas dalam beberapa waktu terakhir. Ketegangan dipicu oleh aksi semena-mena aparat Israel terhadap Masjid Al-Aqsa. Oktober menjadi bulan mematikan sejak Intifada Kedua, dengan sedikitnya 69 orang tewas di tangan aparat Israel.
Republika.co.id, (2/11/2015)
INTERNASIONAL
Faksi Perlawanan Berkumpul di Beirut, Sepakat Dukung Intifadhah dan Akhiri Penjajahan Israel
Beirut - Beberapa pimpinan faksi perlawanan Palestina seperti Hamas, Fatah dan Jihad Islami melakukan pertemuan di dua sesi yang berbeda, Kamis (29/10/2015).
Seperti dilansir laman qudspress.com, pertemuan tersebut membicarakan perkembangan terakhirnya Intifadhah dan upaya untuk memberikan dukungan.
Dalam pertemuan pertama hadir delegasi dari Hamas, Musa Abu Marzuq, representatif Hamas di Libanon, Ali Barakah dan petinggi lainnya diantaranya Usamah Hamdan, sedangkan
dari pihak faksi Fatah hadir Azam Ahmad dan anggota Majelis Revolusi Fatah, Abu Aradaat dan Asyraf Dabur.
Dalam pertemuan tersebut, kedua faksi berpengaruh di Palestina ini sepakat untuk mendukung perlawanan melalui Intifadhah Al-Quds hingga tujuan bangsa Palestina tercapai. Keduanya juga sepakat untuk mengakhiri penjajahan Israel, mengusir para pemukim ilegal Yahudi dan menjaga tempat ibadah milik Muslim dan Nashrani, khusunya masjid Al-Aqsha yang akan dibagi-bagi berdasarkan waktu dan tempat oleh penjajah.
Dalam pertemuan selanjutnya mempertemukan faksi Hamas dan Jihad Islam dengan tema pembahasan yang sama. Jihad Islami juga sepakat untuk mendukung Intifadhah dan menyudahi penjajah Israel terhadap tanah Palestina.
qudspress.com (30/10/2015)
PBB mulai Cemas, Konflik Israel-Palestina Diyakini Dekati Bencana
Al-Quds - PBB mengingatkan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina kini semakin dekat menuju “bencana”. Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusi Zeid Raad al-Hussein mengatakan, kericuhan baru-baru ini di sepanjang konflik enam dekade terakhir sangat berbahaya dan ekstrem. Azam Ahmad
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional“Kekerasan antara Palestina dan Israel akan menarik kita hingga semakin dekat ke bencana jika tak dihentikan,” ujarnya.
Pada Kamis seorang pria Palestina ditembak di Kota Hebron setelah menikam tentara Israel. Militer Israel mengatakan, tentara itu terluka di bagian kepala.
Lebih dari 50 warga Palestina terbunuh sejak awal Oktober. Ketegangan dipicu oleh penodaan Masjid Al-Aqsa oleh aparat Israel. Negara-negara dunia mencoba menghidupkan kembali perundingan Palestina-Israel yang ambruk pada April 2014.
Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, saat ini negosiasi hanya membuang waktu. Abbas pun meminta internasional melindungi rakyat Palestina.
Republika.co.id, (29/10/2015)
Palestina Tetap Jadi Prioritas Polugri Indonesia
Jakarta - Pemberian bantuan, khususnya bantuan pembangunan kapasitas bagi Palestina saat ini masih menjadi salah satu prioritas utama politik luar negeri (polugri) Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Direktur Kerjasama Teknis
Kementerian Luar Negeri Indonesia, Siti Nugraha Mauliadah. “Pemberian bantuan pembangunan kapastitas kepada Palestina menjadi prioritas di pemerintahan Presiden Joko Widodo,” ujar Siti kala ditemui wartawan di bilangan Jakarta Pusat pada Selasa (3/11/2015).
Diplomat yang kerap disapa Nining itu mengatakan, fokus bantuan yang diberikan kepada Palestina adalah pelatihan kepada pegawai negeri dan kepolisian negara tersebut. Sebab, menurutnya hal itu sesuai dengan apa yang diminta Palestina.
Ketika ditanya apakah Indonesia pernah memberikan pelatihan di luar yang diminta oleh Palestina, Nining mengatakan hal itu belum pernah dilakukan. “Semua pelatihan diberikan berdasarkan permintaan Palestina,” sambungnya.
Untuk mengetahui apa yang dibutuhkan Palestina, lanjut Nining, Indonesia terlebih dahulu mengajak sejumlah pejabat Palestina untuk datang ke tanah air. Dari sana, pihak Palestina akan menyampaikan apa saja yang kira-kira mereka butuhkan untuk mengembangkan diri mereka.
Sindonews.com, (3/11/2015)
Penanggung Jawab: Dr. H. Saiful Bahri, MA. (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Muhammad Ilham. Pemimpin Redaksi: Muhammad
Syarief. Keuangan: Dewi Muliawati. Redaksi: Ahmad Yani, Salman Alfarisy, Dina Fitria. Bagian Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.