• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16 Menara Bank Mega Lt. 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16 Menara Bank Mega Lt. 16"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BNIS

PROTEKSI

XV

Tanggal Efektif : 24 Desember 2008

Awal Masa Penawaran : 26 Desember 2008

Tanggal Pelunasan Parsial : Maksimum 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal Jatuh Tempo Efek bersifat utang dalam portofolio BNIS PROTEKSI XV

Tanggal Pelunasan AKhir : Maksimum 14 (empat belas) tahun Sejak Tanggal Emisi

Tanggal Pembayaran Pelunasan : Maksimum T+7 Setelah Tanggal Jatuh Tempo atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal

PEMBAHARUAN

PROSPEKTUS

REKSA

DANA

TERPROTEKSI

BNIS

PROTEKSI

XV

Reksa Dana Terproteksi BNIS PROTEKSI XV (selanjutnya disebut “BNIS PROTEKSI XV”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif berdasarkan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

BNIS PROTEKSI XV adalah reksa dana yang bertujuan untuk memberikan proteksi 100% atas Pokok Investasi yang akan dicapai secara keseluruhan pada Tanggal Pelunasan Akhir melalui mekanisme investasi, dan memberikan hasil investasi melalui investasi pada Efek bersifat utang dan instrumen pasar uang dengan menurunkan tingkat risiko melalui pemilihan surat berharga secara selektif.

BNIS PROTEKSI XV akan berinvestasi maksimum 14 (empat belas) tahun sejak Tanggal Emisi dengan melakukan investasi minimum 90% (sembilan puluh persen) pada Efek bersifat utang yaitu Surat Utang Negara dan maksimum 10% (sepuluh persen) pada obligasi korporasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau instrumen pasar uang yaitu Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito, kas dan/atau setara kas dalam mata uang rupiah, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Keterangan lengkap mengenai Tujuan dan Kebijakan Investasi BNIS PROTEKSI XV dapat dilihat pada butir 1 dan 2 dari Bab V Prospektus ini.

PENAWARANUMUM

PT BNI Securities sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV secara terus menerus dengan jumlah sekurang-kurangnya 50.000.000 (lima puluh juta) Unit Penyertaan dan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran. Unit Penyertaan tidak akan ditawarkan setelah berakhirnya Masa Penawaran.

Setiap Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp 1.000,00 (seribu rupiah) per Unit Penyertaan selama Masa Penawaran.

Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat memperpendek Masa Penawaran dengan mempertimbangkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah pembelian. Keterangan lebih lanjut mengenai Masa Penawaran dapat dilihat pada Bab II Prospektus.

Calon Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV.

Pada Tanggal Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan sebesar Hasil Pelunasan Efek Bersifat Uang dalam waktu yang bersamaan (serentak) yang besarnya proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan dari setiap Pemegang Unit Penyertaan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi seluruh Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada Tanggal Pelunasan Parsial.

Pada Tanggal Pelunasan Akhir, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada Tanggal Pelunasan Akhir.

Manajer Investasi akan melakukan pembayaran pelunasan kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelunasan Parsial dan Tanggal Pelunasan Akhir atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.

Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali (redemption) atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV yang dimilikinya.

Pemegang Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV tidak dikenakan biaya Pembelian Unit Penyertaan maupun biaya Pembayaran Pelunasan. Uraian lengkap mengenai biaya dapat dilihat pada Bab IX Prospektus.

MANAJER INVESTASI BANK KUSTODIAN

PT. BNI SECURITIES PT. BANK MEGA TBK Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16 Menara Bank Mega Lt. 16 Jl. Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jl. Kapten Tendean 12-14 A Jakarta 12910 Jakarta 12790

Telp. (021) 2996 9646 Telp. (021) 7917 5000 Fax. (021) 2996 9647 Fax. (021) 7990 720

SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN INI ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI MENGENAI MANAJER INVESTASI (Bab III), TUJUAN , KEBIJAKAN INVESTASI DAN MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI (Bab V) DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG UTAMA (Bab VIII).

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

Prospektus ini diperbaharui di Jakarta pada tanggal 05 April 2010

(2)

Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang/ Peraturan negara lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar Indonesia menerima Prospektus ini, maka Prospektus tersebut tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran membeli Unit Penyertaan, kecuali bila penawaran dan Pembelian Unit Penyertaan tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran di negara yang bersangkutan.

Segala informasi yang diberikan oleh para pialang, agen penjual atau pihak-pihak lain yang tidak tercantum atau bertentangan dengan isi Prospektus ini, harus dianggap sebagai suatu informasi yang tidak harus diandalkan/dipercaya.

(3)

UNTUK DIPERHATIKAN

REKSA DANA TERPROTEKSI BNIS PROTEKSI XV tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin

oleh pemerintah ataupun Bank Indonesia. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon investor

harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami prospektus dan dokumen penawaran

lainnya. Isi dari Prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah suatu saran baik dari

sisi bisnis, hukum maupun pajak. Oleh karena itu, calon Pemegang Unit Penyertaan

disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari pihak-pihak yang berkompeten

sehubungan dengan investasi dalam REKSA DANA TERPROTEKSI BNIS PROTEKSI XV. Calon

Pemegang Unit Penyertaan harus menyadari bahwa terdapat kemungkinan Pemegang Unit

Penyertaan akan menanggung risiko sehubungan dengan Unit Penyertaan yang

dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan adanya risiko tersebut, apabila dianggap

perlu calon Pemegang Unit Penyertaan dapat minta pendapat dari pihak-pihak yang

berkompeten atas aspek bisnis, hukum, keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan.

Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukkan indikasi hasil investasi dari

REKSA DANA TERPROTEKSI BNIS PROTEKSI XV hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau

jaminan bahwa Pemegang Unit Penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang sama di

masa yang akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan dari Manajer

Investasi atas Target Hasil Investasi maupun potensi hasil investasi yang akan diperoleh calon

Pemegang Unit Penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat berubah sebagai akibat dari

berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang telah diungkapkan dalam Bab VIII

mengenai Faktor-Faktor Risiko Yang Utama.

(4)

DAFTAR

ISI

I.

ISTILAH

DAN

DEFINISI

II.

INFORMASI

MENGENAI

BNIS

PROTEKSI

XV

III. MANAJER

INVESTASI

IV BANK

KUSTODIAN

V. TUJUAN

INVESTASI,

KEBIJAKAN

INVESTASI

DAN

MEKANISME

PROTEKSI

POKOK

INVESTASI

VI. METODE

PERHITUNGAN

NILAI

PASAR

WAJAR

DARI

EFEK

DALAM

PORTOFOLIO

BNIS

PROTEKSI

XV

VII. PERPAJAKAN

VIII. MANFAAT

INVESTASI

DAN

FAKTOR-FAKTOR

RISIKO

YANG

UTAMA

IX. ALOKASI

BIAYA

DAN

IMBALAN

JASA

X. HAK-HAK

PEMEGANG

UNIT

PENYERTAAN

XI. PENDAPAT

DARI

SEGI

HUKUM

XII. PENDAPAT

AKUNTAN

TENTANG

LAPORAN

KEUANGAN

XIII. PERSYARATAN

DAN

TATA

CARA

PEMBELIAN

UNIT

PENYERTAAN

XIV. PELUNASAN

UNIT

PENYERTAAN

PADA

TANGGAL

PELUNASAN

PARSIAL

XV. PELUNASAN

UNIT

PENYERTAAN

PADA

TANGGAL

PELUNASAN

AKHIR

XVI. PELUNASAN

LEBIH

AWAL

UNIT

PENYERTAAN

XVII. SKEMA

PEMBELIAN

UNIT

PENYERTAAN

XVIII. PEMBUBARAN

DAN

LIKUIDASI

XIX. PENYEBARLUASAN

PROSPEKTUS

DAN

FORMULIR-FORMULIR

BERKAITAN

DENGAN

PEMBELIAN

UNIT

PENYERTAAN

(5)

BAB I. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Bank Kustodian

Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) untuk menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek (termasuk Penitipan Kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh atau lebih dari satu Pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

2. BAPEPAM dan LK

BAPEPAM dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu “BAPEPAM” atau Badan Pengawas Pasar Modal).

3. Dokumen Keterbukaan Produk

Dokumen Keterbukaan Produk adalah dokumen yang memuat keterangan mengenai Efek-efek dalam portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV serta ilustrasi imbal hasil yang diharapkan dari BNIS PROTEKSI XV. Dokumen ini akan disediakan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran.

4. Efek

Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh Reksa Dana Terproteksi.

5. Efektif

Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor: IX.C.5., Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 (”Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.C.5.”). Surat Penyertaan Efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK. 6. Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan

Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi atau melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk oleh Manajer Investasi (jika ada) sesuai tata cara yang berlaku di dalam Prospektus ini.

7. Formulir Pembukaan Rekening

Formulir Pembukaan Rekening adalah formulir asli rangkap 4 (empat) yang berisi data mengenai kondisi pemodal sebagai persyaratan untuk menjadi Pemegang Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV, serta memuat Profil Pemodal yang wajib diisi oleh Pemodal sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan BAPEPAM No.IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, yang berisikan data dan informasi mengenai risiko Pemodal sebelum menjadi Pemegang Unit Penyertaan.

8. Hari Bursa

Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

9. Hari Kerja

Hari Kerja adalah hari dimana Manajer Investasi dan Bank Kustodian melakukan kegiatan operasional, yaitu selain hari Sabtu, Minggu dan hari libur resmi lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik

(6)

Indonesia maupun pejabat yang berwenang dan relevan dengan kegiatan usaha Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

10. Hasil Investasi

Hasil Investasi adalah hasil yang diperoleh dari investasi portofolio BNIS PROTEKSI XV selain Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang yang diperoleh dari kupon obligasi dan Efek lainnya yang ada dalam Portofolio BNIS PROTEKSI XV.

11. Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang

Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang adalah hasil yang diperoleh dari Efek bersifat utang dalam portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV yang merupakan basis nilai proteksi atas Pokok Investasi yang telah jatuh tempo. Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang ini akan digunakan sebagai pelunasan Pokok Investasi yang merupakan akumulasi Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang pada Tanggal Pelunasan Parsial dan Tanggal Pelunasan Akhir. 12. Kontrak Investasi Kolektif

Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan di mana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif.

13. Laporan Bulanan Kepemilikan Unit Penyertaan

Laporan Bulanan Kepemilikan Unit Penyertaan adalah laporan bulanan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki serta Nilai Aktiva Bersih setiap Unit Penyertaan pada akhir bulan yang bersangkutan, yang akan dikirimkan oleh Bank Kustodian selambat-lambatnya dalam waktu 12 (dua belas) Hari Bursa setelah akhir bulan yang bersangkutan.

14. Manajer Investasi

Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.

15. Masa Penawaran

Masa Penawaran adalah masa dimana Manajer Investasi akan melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa terhitung sejak tanggal efektif dari Bapepam dan LK.

16. Metode Penghitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Metode Penghitungan NAB adalah metode yang digunakan dalam menghitung Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana sesuai dengan peraturan BAPEPAM & LK No.IV.C.2., yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK nomor Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana (”Peraturan BAPEPAM & LK No. IV.C.2.”).

17. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya.

18. Pelunasan Lebih Awal

Pelunasan Lebih Awal adalah suatu tindakan (dari Manajer Investasi) membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan dan belum dijual kembali sebelum Tanggal Pelunasan Akhir yang wajib dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan pada tanggal yang merupakan Hari Bursa dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih REKSA DANA TERPROTEKSI BNIS PROTEKSI XV pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut. Kondisi yang menyebabkan Manajer Investasi dapat melaksanakan Pelunasan Lebih Awal ini diuraikan secara lebih rinci dalam Bab V dan Bab XVI Prospektus ini.

(7)

19. Pemegang Unit Penyertaan

Pemegang Unit Penyertaan adalah pihak-pihak yang memiliki Unit Penyertaan dalam BNIS PROTEKSI XV.

20. Pemodal

Pemodal adalah institusi atau perorangan secara sendiri-sendiri yang akan membeli Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV.

21. Penawaran Umum

Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.

22. Pernyataan Pendaftaran

Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada BAPEPAM dan LK dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor: IX.C.5. 23. Pokok Investasi

Pokok Investasi adalah investasi awal Pemegang Unit Penyertaan atau uang yang diinvestasikan pertama kali dengan membeli Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV pada Masa Penawaran setelah dikurangi dengan biaya pembelian.

24. Portofolio Efek

Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan BNIS PROTEKSI XV. 25. Prospektus

Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemegang Unit Penyertaan membeli Unit Penyertaan Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan BAPEPAM dan LK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

26. Reksa Dana

Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sesuai Undang-undang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa Dana yang ditawarkan dalam prospektus ini adalah Kontrak Investasi Kolektif.

27. Reksa Dana Terproteksi

Reksa Dana Terproteksi adalah Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IV.C.4 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor. KEP-429/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks.

28. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan

Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang mengkonfirmasikan telah dilaksanakannya instruksi pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau menunjukkan jumlah Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, yang akan diterbitkan dan disampaikan oleh Bank Kustodian dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah (i) Tanggal Emisi, dengan ketentuan pembayaran dan aplikasi pembelian Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV dari Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in good fund and in complete application) oleh Bank Kustodian dalam Masa Penawaran; (ii)

(8)

Tanggal Pembagian Hasil Investasi dan (iii) Tanggal Pelunasan Parsial dan Tanggal Pelunasan Akhir atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan merupakan bukti kepemilikan Unit Penyertaan.

29. Tanggal Emisi

Tanggal Emisi adalah tanggal dimana Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV diterbitkan dan pertama kali Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV dihitung sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah). Tanggal Emisi jatuh selambat-lambatnya pada Hari Bursa ke-3 (ketiga) setelah berakhirnya Masa Penawaran.

30. Tanggal Jatuh Tempo

Tanggal Jatuh Tempo adalah tanggal jatuh tempo pokok obligasi dalam portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV .

31. Tanggal Pengumuman Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV diumumkan dan dipublikasikan di harian tertentu sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan pada Hari Bursa setiap akhir bulan berjalan. Nilai Aktiva Bersih REKSA DANA TERPROTEKSI BNIS PROTEKSI XV juga akan diumumkan dan dipublikasikan di harian tertentu pada Tanggal Pelunasan Parsial, Tanggal Pelunasan Akhir atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal. Apabila Tanggal Pelunasan Parsial dan atau, Tanggal Pelunasan Akhir dan atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal bukan merupakan Hari Bursa, maka pengumuman dan publikasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) REKSA DANA TERPROTEKSI BNIS PROTEKSI XV akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial dan atau, Tanggal Pelunasan Akhir dan atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal

32. Tanggal Pembagian Hasil Investasi

Tanggal Pembagian Hasil Investasi adalah suatu tanggal dimana Manajer Investasi akan membagikan Hasil Investasi sesuai Kebijakan Pembagian Hasil Investasi yang tanggalnya disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo kupon obligasi dalam portofolio BNIS PROTEKSI XV. Apabila Tanggal Pembagian Hasil Investasi bukan merupakan Hari Bursa, maka Tanggal Pembagian Hasil Investasi adalah Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pembagian Investasi.

33. Tanggal Pelunasan Parsial

Tanggal Pelunasan Parsial adalah tanggal-tanggal sebelum Tanggal Pelunasan Akhir, yang tanggalnya disesuaikan dengan tanggal jatuh tempo pokok obligasi dalam portofolio investasi, dimana Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan akan melakukan pelunasan sebagian Unit Penyertaan, sebesar Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang, dengan cara membeli kembali sebagian Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak (dalam waktu bersamaan) yang besarnya proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan dari setiap Pemegang Unit Penyertaan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua pemegang Unit Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada Tanggal Pelunasan Parsial tersebut. Apabila Tanggal Pelunasan Parsial bukan merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Parsial.

34. Tanggal Pelunasan Akhir

Tanggal Pelunasan Akhir adalah suatu tanggal dimana seluruh Efek bersifat utang dalam portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV telah jatuh tempo atau pada Tanggal Jatuh Tempo dari Efek bersifat utang terakhir dalam portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV, dimana Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib membeli kembali seluruh Unit Penyertaan (pelunasan) yang telah diterbitkan dan belum dijual kembali dalam waktu bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan, yang ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada Tanggal Pelunasan Akhir tersebut. Apabila Tanggal Pelunasan Akhir bukan merupakan Hari Bursa maka Nilai Aktiva Bersih yang dipergunakan adalah Nilai Aktiva Bersih pada akhir Hari Bursa berikutnya setelah Tanggal Pelunasan Akhir. Tanggal Pelunasan Akhir adalah maksimum 14 (empat belas) tahun sejak Tanggal Emisi.

35. Undang-Undang Pasar Modal

Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

(9)

36. Unit Penyertaan

Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak dalam portofolio investasi kolektif.

(10)

BAB II. INFORMASI MENGENAI BNIS PROTEKSI XV

1. PENDIRIAN BNIS PROTEKSI XV

BNIS PROTEKSI XV adalah Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagaimana termaktub dalam akta No. 53 tanggal 22 Desember 2008 dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH., notaris di Jakarta antara PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi dengan PT. Bank Mega Tbk sebagai Bank Kustodian.

2. PENAWARAN UMUM

PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV secara terus menerus dengan jumlah sekurang-kurangnya 50.000.000 (lima puluh juta) Unit Penyertaan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5.000.000.000 (lima miliar) Unit Penyertaan pada Masa Penawaran.

Masa Penawaran BNIS PROTEKSI XV adalah selama maksimum 90 (sembilan puluh) Hari Bursa terhitung sejak Tanggal Efektif.

Selama Masa Penawaran, setiap Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal yaitu sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).

Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat memperpendek Masa Penawaran berdasarkan kondisi pasar dan akumulasi jumlah penjualan Unit Penyertaan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan dan atau persetujuan BAPEPAM dan LK.

Manajer Investasi wajib membatalkan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV apabila sampai dengan akhir Masa Penawaran jumlah Unit Penyertaan yang terjual kurang dari jumlah minimum Unit Penyertaan sebagaimana ditentukan dan Manajer Investasi dapat membatalkan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV apabila dalam Masa Penawaran terdapat kondisi yang dianggap tidak menguntungkan atau dapat merugikan calon Pemegang Unit Penyertaan. Dalam hal Penawaran Umum dibatalkan, dana investasi milik Pemegang Unit Penyertaan akan dikembalikan oleh Bank Kustodian atas perintah/instruksi Manajer Investasi tanpa bunga dengan pemindah-bukuan atau transfer ke rekening yang ditunjuk oleh calon Pemegang Unit Penyertaan dan dengan biaya bank/transfer menjadi tanggungan calon Pemegang Unit Penyertaan.

Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat membatalkan permohonan pembelian Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV.

Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV akan diterbitkan pada Tanggal Emisi.

Pemegang Unit Penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV yang dimilikinya. Manajer Investasi akan menolak setiap permintaan penjualan kembali (redemption) Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV dari Pemegang Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV.

3. PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN PARSIAL

Pada Tanggal Jatuh Tempo Pelunasan Parsial, Manajer Investasi untuk kepentingan pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas sebagian Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan sebesar Hasil Pelunasan Efek bersifat Utang, dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih Bersih BNIS PROTEKSI XV pada Tanggal Pelunasan Parsial tersebut.

Penjelasan lengkap mengenai pelunasan Unit Penyertaan pada Tanggal Jatuh Tempo ini diuraikan pada Bab V dan Bab XIV Prospektus ini.

4. PELUNASAN UNIT PENYERTAAN PADA TANGGAL PELUNASAN AKHIR

Pada Tanggal Pelunasan Akhir, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan wajib melakukan pelunasan atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan masih dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dalam waktu yang bersamaan (serentak) dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada Tanggal Jatuh TempoPelunasan Akhir.

(11)

Penjelasan lengkap mengenai Pelunasan Unit Penyertaan pada Tanggal Jatuh TempoPelunasan Akhir ini diuraikan pada Bab V dan Bab XV Prospektus ini.

5. PELUNASAN LEBIH AWAL

Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal untuk menghindari keadaan yang dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV.

Kondisi yang menyebabkan Manajer Investasi dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal ini diuraikan lengkap dalam Bab V dan Bab XVI Prospektus ini.

6. PEMBAYARAN PELUNASAN UNIT PENYERTAAN

Manajer Investasi akan melakukan pembayaran pelunasan Unit Penyertaan kepada seluruh Pemegang Unit Penyertaan secara serentak sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah Tanggal Pelunasan Parsial dan Tanggal Pelunasan Akhir atau tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal.

7. PENGELOLA BNIS PROTEKSI XV

PT. BNI Securities sebagai Manajer Investasi didukung oleh tenaga profesional yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.

a. Komite Investasi

Komite Investasi akan mengarahkan dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam menjalankan kebijakan dan strategi investasi sehari-hari sesuai dengan tujuan investasi. Anggota Komite Investasi terdiri dari:

Eddy Siswanto, Anggota Komite Investasi, memperoleh gelar Magister of Management dari Universitas

Gajah Mada. Mengikuti pelatihan dan seminar dibidang perbankan,akutansi, perpajakan dan keuangan yang diselenggarakan oleh Euromoney Institutional Investor-Hongkong, Lembaga Manajemen Formasi, IMD International Lausanne-Swiszerland, serta lembaga lainnya.

Jabatan sekarang adalah sebagai Presiden Direktur PT BNI Securities, sejak Mei 2009. Memiliki izin Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-57/PM/IP/WMI/2001 tanggal 20 Agustus 2001. Memperoleh sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I dari BSMR pada tanggal 10 Februari 2007.

Lama berkarir di lingkungan Kelompok PT Bank Negara Indonesia Tbk, Pemimpin Kelompok Pengendalian Keuangan & Pengawasan (1997-2001) PT Bank Negara Indonesia Tbk, Pemimpin Divisi Keuangan PT BNI Securities (2001-2004), Direktur Investasi Dana Pensiun (2004-2006) PT Bank Negara Indonesia, Tbk, Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan (2006-2009) PT Bank Negara Indonesia, Tbk.

Jimmy Nyo, Anggota Komite Investasi, memperoleh gelar Master of Science in Financial Management

dari American University, HI, USA.

Mendalami bidang pasar modal melalui pelatihan, seminar dan studi lanjutan tentang Broker-Dealer, Back-Office Management, Option Trading dan Central Depository dari lembaga Yayasan Pasar Modal Indonesia, Euromoney Institute of Finance, The Tokyo Stock Exchange dan PT KSEI.

Menjabat Direktur PT BNI Securities sejak Juni 2006. Memiliki Ijin Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-67/PM/IP/WMI/2000 tanggal 30 September 2000. Memperoleh sertifikasi Chartered Financial Consultant (ChFC) dari Singapore College of Insurance di bawah lisensi dari The American College, pada tanggal 30 Agustus 2003.

Berperan aktif mengembangkan pasar modal melalui organisasi Asosiasi Perusahan Efek Indonesia (APEI), Certified Wealth Manager’s Association (CWMA) dan sebagai Ketua Komite Risk Management PT Bursa Efek Surabaya, dan aktif sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Bekerja sejak 1989 sebelum terjun di bisnis pasar modal pada tahun 1993 dengan menduduki posisi Operation Manager di PT Kharisma Mulatama (1993-1996), Direktur PT Sarijaya Permana Sekuritas, Direktur PT DBS Vickers Securities Indonesia (2005-2006) dan masih menjabat sebagai Komisaris PT Bursa Efek surabaya sejak tahun 2001.

Idhamshah Runizam, Ketua Komite Investasi, memperoleh gelar Master of Business Administration dari

(12)

financial dan investasi yang diselenggarakan oleh Standard Chartered Bank, Credit Suisse, Euromoney Training Program, BNI, BAPEPAM, Bank Indonesia, Global Strategic Consulting serta lembaga lainnya.

Jabatan sekarang adalah sebagai Direktur PT. BNI Securities, sejak Juni 2006. Memiliki izin Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-118/PM/IP/WMI/1998 tanggal 2 Desember 1998.

Lama berkarir di lingkungan Kelompok PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, sebagai Head of Financial Services Desk, Planning & Strategic Division (1995-1997), Head of Equity Division PT BNI Securities (1997-2002), dan Head of Fixed Income, Group Treasury Division PT Bank Negara Indonesia, Tbk (2002-2006). b. Tim Pengelola Investasi

Tim Pengelola Investasi bertugas sebagai pelaksana harian atas kebijaksanaan, strategi, dan eksekusi investasi yang telah diformulasikan bersama dengan Komite Investasi. Anggota Tim Pengelola Investasi terdiri dari:

Isbono M.I. Putro, Ketua Tim Manajer Investasi, lulus sebagai Sarjana Akuntansi dan telah memperoleh

gelar Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Prasetiya Mulya di Jakarta.

Mulai bergabung dengan PT BNI Securities pada tahun 1996, jabatan terakhir di PT BNI Securities adalah Vice President pada divisi Asset Management. Selain itu juga mewakili PT BNI Securities sebagai Anggota Tim Bancassurance PT Bank BNI dalam mewujudkan Bank BNI sebagai Universal Banking. Telah memiliki ijin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP- 149/PM/IP/WMI/2001 tanggal 27 Agustus 2001.

Mempunyai pengalaman kerja di Kantor Akuntan Publik, kemudian bekerja sebagai Akuntan di perusahaan kontraktor multinasional. Sebelum bergabung dengan PT BNI Securities, bekerja pada sebuah perusahaan sekuritas lokal yang berafiliasi dengan Union Bank of Switzerland.

Selain sebagai ketua Tim Manajer Investasi untuk Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV juga sebagai Ketua Tim Manajer Investasi BNI Dana Berkembang, BNI Dana Syariah, BNI DanaPlus Syariah, BNI Dana Merah Putih, Dana Berbunga Tiga, Dana Fleksibel Dua, Dana Lancar Dua, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi I, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi II , Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IV, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi V, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IX, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XI Dollar Amerika Serikat, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII, BNIS Penyertaan Terbatas I, BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi, BNIS Penyertaan Terbatas Optimum, BNIS Penyertaan Terbatas Garuda, BNIS Penyertaan Terbatas Global, BNIS Penyertaan Terbatas II, BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya, BNIS Penyertaan Terbatas Victoria, BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara dan BNIS Penyertaan Terbatas Anugrah.

Harris Sorimuda Dalimunthe, anggota Tim Manajer Investasi, lulus sebagai Bachelor of Science dan

Master of Science dari Fakultas Teknik Mesin, University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1991 dan 1993.

Telah mengikuti dan lulus ujian Chartered Financial Analyst (CFA) Level 2, tahun 2003 dan memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-107/PM/WMI/2003 tanggal 26 Agustus 2003.

Sebelum bergabung dengan PT. BNI Securities pernah bekerja dalam bidang Investment Banking dan memulai bergabung dengan PT. BNI securities pada tahun 2004 sebagai Research Analyst, kemudian bergabung pada divisi Asset Management sebagai Fund manager dengan jabatan terakhir Assistant Vice President.

Selain sebagai anggota Tim Manajer Investasi untuk Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV juga sebagai anggota Tim Manajer Investasi BNI Dana Berkembang, BNI Dana Syariah, BNI DanaPlus Syariah, BNI Dana Merah Putih, Dana Berbunga Tiga, Dana Fleksibel Dua, Dana Lancar Dua, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi I, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi II , Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IV, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi V, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IX, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XI Dollar Amerika Serikat, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII, BNIS Penyertaan Terbatas I, BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi, BNIS Penyertaan Terbatas Optimum, BNIS Penyertaan Terbatas Garuda, BNIS Penyertaan Terbatas Global, BNIS Penyertaan Terbatas II, BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya, BNIS Penyertaan Terbatas Victoria, BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara dan BNIS Penyertaan Terbatas Anugrah.

(13)

Joko M. Muktiwijaya, CFA, anggota Tim Manajer Investasi, lulus sebagai Bachelor of Science Jurusan

Finance dan MIS dari Faculty Business & Management dari University of Minnesota, Amerika Serikat pada tahun 1995.

Telah mengikuti dan lulus ujian Chartered Financial Analyst (CFA) pada tahun 2000 dan memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor KEP-98/BL/WMI/2007 tanggal 15 Agustus 2007.

Sebelum bergabung dengan PT. BNI Securities pernah bekerja dalam bidang Corporate Finance dan memulai bergabung dengan PT. BNI Securities pada tahun 2007 sebagai Portofolio Research pada divisi Asset Management sebagai Fund Manager dengan jabatan terakhir Assistant Vice President.

Selain sebagai anggota Tim Manajer Investasi untuk Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV juga sebagai anggota Tim Manajer Investasi BNI Dana Berkembang, BNI Dana Syariah, BNI DanaPlus Syariah, BNI Dana Merah Putih, Dana Berbunga Tiga, Dana Fleksibel Dua, Dana Lancar Dua, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi I, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi II , Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IV, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi V, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IX, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XI Dollar Amerika Serikat, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVII, BNIS Penyertaan Terbatas I, BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi, BNIS Penyertaan Terbatas Optimum, BNIS Penyertaan Terbatas Garuda, BNIS Penyertaan Terbatas Global, BNIS Penyertaan Terbatas II, BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya, BNIS Penyertaan Terbatas Victoria, BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara dan BNIS Penyertaan Terbatas Anugrah.

(14)

BAB III. MANAJER INVESTASI

1. KETERANGAN SINGKAT TENTANG MANAJER INVESTASI

PT BNI Securities didirikan berdasarkan Akta Nomor 22, tanggal 12 April 1995 jo. Akta No. 39 tanggal 3 Mei 1995, keduanya dibuat dihadapan Koesbiono Sarmanhadi, SH., Magister Hukum, Notaris di Jakarta, telah mendapatkan pengesahan sesuai SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-6278.HT.01.01.TH’95, tanggal 19 Mei 1995, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 55, Tambahan Berita Negara Nomor 5804, tanggal 11 Juli 1995.

Anggaran dasar mana telah beberapa kali diubah, berturut-turut dengan : (i) Akta No. 20 tertanggal 8 April 1996, telah mendapatkan persetujuan dengan SK Menteri Kehakiman dan HAM RI No. C2-7821 HT.01.04.th.96 tanggal 18 Juni 1996, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara No. 103, Tambahan Berita Negara No. 8607 tanggal 24 Desember 2001; (ii) Akta No. 23 tertanggal 14 Juni 2000, telah mendapatkan persetujuan dengan SK Menteri Kehakiman dan HAM RI No. C-19456 HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 November 2001, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81, Tambahan Berita Negara No. 12368 tanggal 8 Oktober 2002 (iii) Akta No. 19 tertanggal 6 Mei 2002, telah mendapatkan persetujuan dengan SK Menteri Kehakiman dan HAM RI No. C-19644 HT.01.04.TH.2002 tanggal 11 Oktober 2002, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara No. 22, Tambahan Berita Negara No. 2128 tanggal 18 Maret 2003; (iv) Akta No. 98 tertanggal 16 Mei 2006, telah mendapatkan persetujuan dengan SK Menteri Hukum dan HAM RI No. W7-HT.01.04-1968 tanggal 19 Februari 2007, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara No. 36 Tambahan Berita Negara No. 491 tanggal 4 Mei 2007, dan terakhir (v) Akta No. 30 tertanggal 8 Agustus 2008, yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dengan SK Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-62669.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 15 September 2008.

PT BNI Securities telah mendapatkan ijin usaha sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor KEP-07/PM-MI/1995 tanggal 23 Oktober 1995.

Mayoritas Pemegang saham PT BNI Securities yaitu sebesar 99,85% adalah Perseroan Terbatas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, salah satu Bank milik Pemerintah yang solid. PT BNI Securities memiliki modal disetor sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar Rupiah) yang menjadikannya perusahaan efek dengan tingkat kemampuan finansial yang tinggi dan terpercaya dalam berbagai segi operasinya.

2. SUSUNAN DIREKSI DAN KOMISARIS

Susunan Direksi dan Komisaris PT. BNI Securities pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut : a. Direksi

1. Eddy Siswanto : Presiden Direktur 2. Jimmy Nyo : Direktur

3. Idhamshah Runizam : Direktur b. Komisaris

1. Hindarmojo Hinuri K. : Presiden Komisaris 2. Dwijanti Tjahjaningsih : Komisaris

3. Finaldi Sj. K. Haznam : Komisaris Independen 4. Sutirta Budiman : Komisaris Independen

(15)

3. PENGALAMAN MANAJER INVESTASI

Sebagai Manajer Investasi, PT BNI Securities telah mempunyai pengalaman dalam mengelola beberapa Reksa Dana semenjak tahun 1996, baik Reksa Dana yang berbasis saham, campuran, pendapatan tetap maupun terproteksi.

Didukung oleh tenaga profesional yang berpengalaman dalam bidang pengelolaan dana. PT. BNI Securities telah mempunyai pengalaman dalam mengelola dana hingga pernah mencapai jumlah tertinggi Rp 8,515,042,481,892 pada akhir Februari 2005. Akhir tahun 2005 Reksa Dana PT. BNI Securities mengembangkan jasanya mengelola 9 (sembilan) reksa dana, pada awal Februari 2010 dengan mengelola 30 (tiga puluh) reksa dana mencapai jumlah Rp. 5,490,844,715,170.

Selain itu reksa dana yang pernah dikelola oleh PT BNI Securities antara lain adalah BNI Dana Berkembang, BNI Dana Berbunga, BNI Dana Lancar, BNI Dana Fleksibel, BNI Dana Berbunga Dua, BNI Dana Syariah, BNI DanaPlus Syariah, BNI Dana Plus, BNI Dana Merah Putih, Reksa Dana Solusi Dana Terproteksi, Dana Berbunga Tiga, Dana Fleksibel Dua, Dana Lancar Dua, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi I, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi II ,Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi III, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IV, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi V, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VI, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi VIII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi IX, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi X, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XI Dollar Amerika Serikat, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XII, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XV, Reksa Dana Terproteksi BNIS Proteksi XVI, BNIS Penyertaan Terbatas I, BNIS Penyertaan Terbatas Obligasi, BNIS Penyertaan Terbatas Optimum, BNIS Penyertaan Terbatas Garuda, BNIS Penyertaan Terbatas Global,BNIS Penyertaan Terbatas II, BNIS Penyertaan Terbatas Sriwijaya, BNIS Penyertaan Terbatas Victoria, BNIS Penyertaan Terbatas Nusantara dan BNIS Penyertaan Terbatas Anugrah. PT BNI Securities sebagai Manajer Investasi merupakan salah satu perusahaan sekuritas pertama yang memperkenalkan dan ikut mensosialisasikan Reksa Dana.

4. PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI

Pihak/perusahaan di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi adalah:

No Nama Perusahaan Terafiliasi Hubungan Dengan PT BNI Securities

(16)

BAB IV. BANK KUSTODIAN

1. KETERANGAN SINGKAT BANK KUSTODIAN

a. PT. Bank Mega Tbk. didirikan dengan nama PT. Bank Karman berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang kemudian diperbaiki dengan Akta Perubahan No. 47 tanggal 26 November 1969, kedua Akta tersebut dibuat dihadapan Mr. Oe Siang Djie, Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/8/1 tanggal 16 Januari 1970 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 13 Tambahan No. 55. Anggaran Dasar PT. Bank Mega Tbk. telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 03 tanggal 5 Juni 2008, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-45346.AHA.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008. Susunan Direksi dan Komisaris terakhir dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. BANK MEGA Tbk No. 49 tanggal 17 Juni 2009, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H.

b. PT. Bank Mega Tbk. sejak berdiri telah beroperasi selama 40 tahun, dengan total asset per 30 September

2009 adalah sebesar Rp. 34,95 triliun.

c. Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT. Bank Mega Tbk. terus meluas, sehingga pada per 30 September 2009 PT. Bank Mega Tbk. telah memiliki Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu sebanyak 220 Cabang.

2. PENGALAMAN BANK KUSTODIAN

Untuk bertindak sebagai Bank Kustodian di bidang pasar modal, PT. Bank Mega Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mega”) telah memperoleh persetujuan dari Bapepam berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-01/PM/Kstd/2001 tanggal 18 Januari 2001.

Dalam bertindak sebagai Bank Kustodian, Bank Mega telah mendapat kepercayaan untuk memberikan jasa pengadministrasian dan penyimpanan surat berharga kepada lebih dari 1000 nasabah dari berbagai macam institusi, baik lokal maupun asing, yang terdiri dari Perusahaan Asuransi, Dana Pensiun, Yayasan, Manajer Investasi, Korporasi, Bank-Bank swasta lainnya maupun nasabah perorangan. Saat ini total aset yang dikelola/disimpan sebesar ± Rp 16,61 Triliun, terdiri dari berbagai jenis surat berharga (saham, obligasi korporasi, SUN) serta telah mengelola Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Bank Mega juga telah mendapat penunjukan oleh Bank Indonesia untuk bertindak sebagai Sub – Registry. Dalam menjalankan fungsinya sebagai Bank Kustodian, Bank Mega didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabahnya, termasuk untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Reksa Dana yang dikelola oleh PT. BNI Securities.

3. Pihak-pihak Yang Terafiliasi dengan Bank Kustodian

Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di Pasar Modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan adalah :

a. PT. Mega Capital Indonesia b. PT. Asuransi Jiwa Mega Life c. PT. Asuransi Umum Mega d. PT. Para Multi Finance

e. PT. Bank Syariah Mega Indonesia f. PT. Mega Central Finance g. PT. Mega Auto Finance

(17)

BAB V. TUJUAN INVESTASI, KEBIJAKAN INVESTASI DAN

MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI

1. TUJUAN INVESTASI

BNIS PROTEKSI XV bertujuan untuk memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi yang akan dicapai secara keseluruhan pada Tanggal Pelunasan Akhir melalui mekanisme investasi, dan memberikan Hasil Investasi melalui investasi pada Efek bersifat utang dan instrumen pasar uang dengan menurunkan tingkat risiko melalui pemilihan surat berharga secara selektif.

2. KEBIJAKAN INVESTASI

BNIS PROTEKSI XV akan berinvestasi maksimum 14 (empat belas) tahun sejak Tanggal Emisi dengan melakukan investasi minimum 90% (sembilan puluh persen) pada Efek bersifat utang yaitu Surat Utang Negara dan maksimum 10% (sepuluh persen) pada obligasi korporasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan/atau instrumen pasar uang yaitu Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Deposito, kas dan/atau setara kas dalam mata uang rupiah, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Dalam hal terdapat Efek bersifat utang yang jatuh tempo dan uang hasil pembayaran Efek bersifat utang tersebut langsung dibagikan kepada Investor, maka pembagian uang hasil pembayaran Efek bersifat utang yang jatuh tempo tersebut di atas akan menyebabkan perubahan komposisi portofolio investasi dalam Efek bersifat utang namun tidak akan mempengaruhi proteksi minimum 100% (seratus persen) atas Pokok Investasi pada Tanggal Pelunasan Akhir.

Manajer Investasi akan selalu menyesuaikan kebijakan investasi tersebut di atas dengan Peraturan BAPEPAM dan LK yang berlaku dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK.

Penjelasan lebih rinci mengenai Efek bersifat utang yang akan menjadi portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV, akan dijelaskan lebih lanjut di dalam Dokumen Keterbukaan Produk yang akan dibagikan oleh Manajer Investasi pada Masa Penawaran.

3. MEKANISME PROTEKSI POKOK INVESTASI a. Mekanisme Proteksi

Mekanisme proteksi atas Pokok Investasi BNIS PROTEKSI XV ini sepenuhnya dilakukan melalui mekanisme investasi, dan bukan melalui mekanisme penjaminan oleh Manajer Investasi maupun pihak ketiga.

Manajer Investasi akan melakukan Investasi sesuai dengan Kebijakan Investasi dimana pada Tanggal Pelunasan Akhir, akumulasi dari keseluruhan Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang dalam portofolio investasi BNIS PROTEKSI XV yang menjadi basis proteksi sekurang-kurangnya memiliki Nilai Aktiva Bersih sama dengan Pokok Investasi yang terproteksi.

b. Pokok Investasi yang Terproteksi

Pokok Investasi yang diproteksi adalah sebesar 100% (seratus persen) dari Pokok Investasi pada Tanggal Pelunasan Akhir. Proteksi sebesar 100% (seratus persen) tersebut merupakan akumulasi Hasil Pelunasan Efek Bersifat Utang. Pokok Investasi yang diproteksi sebesar 100% (seratus per seratus) tersebut akan diterima oleh pemegang Unit Penyertaan secara bertahap dari hasil pelunasan Unit Penyertaan oleh Manajer Investasi pada Tanggal Pelunasan Parsial dan Tanggal Pelunasan Akhir, sehingga Pokok Investasi yang diproteksi tersebut akan diperoleh secara keseluruhan pada Tanggal Pelunasan Akhir.

c. Jangka Waktu Berlakunya Ketentuan Proteksi

Proteksi atas Pokok Investasi yang akan dicapai secara keseluruhan pada Tanggal Pelunasan Akhir hanya akan berlaku pada Tanggal Pelunasan Akhir.

d. Ruang Lingkup dan Persyaratan Bagi Berlakunya Mekanisme Proteksi Mekanisme proteksi BNIS PROTEKSI XV hanya akan berlaku apabila:

(18)

i. Tidak ada penerbit Efek bersifat utang yang menjadi basis proteksi dalam portofolio investasi yang gagal dalam membayarkan kewajibannya baik pokok utang maupun bunga hingga Tanggal Jatuh Tempo; dan/atau

ii. Tidak terdapat perubahan dan/atau penambahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan nilai yang diproteksi berkurang atau hilang; dan/atau

iii. Tidak terjadinya Keadaan Kahar; dan/atau

iv Tidak terjadinya risiko-risiko investasi sebagaimana dimaksud dalam Bab VIII Prospektus ini. e. Hilangnya atau Berkurangnya Hak Pemegang Unit Penyertaan atas Proteksi

Hak Pemegang Unit Penyertaan atas proteksi Pokok Investasi dalam Unit Penyertaan akan hilang atau berkurang apabila terjadi Pelunasan Lebih Awal.

f. Pelunasan Lebih Awal

Sebelum Tanggal Pelunasan Akhir, apabila terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan perpajakan oleh pejabat pajak dan atau terdapat perubahan politik, perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perubahan ekonomi yang ekstrim dimana berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi dapat merugikan Pemegang Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV secara signifikan, Manajer Investasi untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dapat melakukan Pelunasan Lebih Awal atas seluruh Unit Penyertaan yang telah diterbitkan dan belum dijual kembali dalam waktu yang bersamaan (serentak) pada tanggal yang merupakan Hari Bursa dan dengan harga per Unit Penyertaan yang sama besarnya bagi semua Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada tanggal dilakukannya Pelunasan Lebih Awal tersebut, hal mana harga Pelunasan Lebih Awal tersebut mungkin lebih rendah dari tingkat proteksi Pokok Investasi untuk setiap Unit Penyertaan.

Penjelasan lebih lanjut mengenai Pelunasan Lebih Awal ini diuraikan dalam Bab XVI. 4. NILAI PELUNASAN PADA TANGGAL JATUH TEMPO

Apabila Pelunasan Lebih Awal tidak terjadi, maka Nilai Akhir Pelunasan pada Tanggal Jatuh Tempo diharapkan sebagai berikut :

Nilai akhir pelunasan adalah Jumlah Unit Penyertaan dikalikan dengan yang lebih tinggi antara: a. Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan, dan/atau

b. Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada saat Tanggal Jatuh Tempo. 5. PEMBATASAN INVESTASI

Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IV.B.1. yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-176/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (”Peraturan BAPEPAM dan LK No. IV.B.1.”), Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IV.B.2 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-177/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (”Peraturan

BAPEPAM dan LK No. IV.B.2.”) dan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IV.C.4 yang merupakan Lampiran

Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor Kep-429/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan dan Reksa Dana Indeks (”Peraturan

BAPEPAM dan LK No. IV.C.4.”), dalam melaksanakan pengelolaan BNIS PROTEKSI XV,, Manajer Investasi

dilarang melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;

b. membeli Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud dan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV pada setiap saat;

c. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;

d. membeli Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan/atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali Efek yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Efek pasar uang, Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BNIS PROTEKSI XV dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

(19)

e. membeli Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan atau Pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan;

f. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau perdagangan Efek; g. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);

h. terlibat dalam pembelian Efek secara margin; i. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;

j. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari nilai portofolio BNIS PROTEKSI XV pada saat pembelian;

k. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi menjadi Penjamin Emisi Efek atau Afiliasi dari Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi dari Efek dimaksud, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

l. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau pihak afiliasinya;

m. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum (i) dimana Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi BNIS PROTEKSI XV; (ii) oleh Afiliasi dari Manajer Investasi; dan atau (iii) dimana Manajer Investasi BNIS PROTEKSI XV terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset tersebut.

Selain pembatasan tersebut di atas, sesuai dengan peraturan IV.C.4 angka 2 terdapat aturan tambahan dalam melakukan pengelolaan Reksa Dana Terproteksi yaitu sebagai berikut:

a. Manajer Investasi wajib melakukan investasi pada Efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade), sehingga nilai efek bersifat utang pada saat jatuh tempo sekurang-kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang diproteksi.

b. Manajer Investasi dilarang mengubah portofolio Efek sebagaimana ketentuan butir a di atas (Efek bersifat utang yang merupakan basis nilai proteksi), kecuali dalam rangka pemenuhan kembali dari pemegang Unit Penyertaan atau terjadinya penurunan peringkat Efek.

c. Manajer Investasi dapat melakukan investasi pada Efek derivatif tanpa harus terlebih dahulu memiliki Efek yang menjadi underlying dari derivatif tersebut dengan memperhatikan ketentuan bahwa investasi dalam Efek bersifat utang tetap menjadi basis nilai proteksi;

Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat prospektus ini diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan lain yang dikeluarkan oleh BAPEPAM dan LK berkaitan dengan pengelolaan Reksa Dana Terproteksi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri, pelaksanaan pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah tercapainya kesepakatan mengenai tata cara pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan hal-hal lain sehubungan dengan pembelian Efek tersebut antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

6. KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI

Hasil Investasi yang diperoleh BNIS PROTEKSI XV dari dana yang diinvestasikan akan dibukukan ke dalam BNIS PROTEKSI XV untuk selanjutnya akan didistribusikan secara periodik oleh Manajer Investasi kepada Pemegang Unit Penyertaan pada Tanggal Pembagian Hasil Investasi secara serentak dalam bentuk tunai yang besarnya proporsional berdasarkan kepemilikan Unit Penyertaan dari setiap Pemegang Unit Penyertaan.

Manajer Investasi memiliki kewenangan untuk menentukan besarnya Hasil Investasi yang akan dibagikan kepada Pemegang Unit Penyertaan. Pembagian Hasil Investasi dengan cara tersebut di atas tidak akan mengakibatkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan menjadi berkurang akan tetapi Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV menjadi terkoreksi sehingga Tujuan Investasi untuk memberikan proteksi 100 % (seratus persen) tetap terpenuhi sepanjang tidak terjadi risiko investasi.

Pembayaran pembagian Hasil Investasi tersebut akan dilakukan melalui pemindahbukuan atau transfer ke rekening Pemegang Unit Penyertaan sesegera mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Tanggal Pembagian Hasil Investasi. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan atau transfer sehubungan dengan pembayaran pembagian Hasil Investasi tersebut (jika ada) menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan.

(20)

BAB

VI.

METODE

PERHITUNGAN

NILAI

PASAR

WAJAR

DARI

EFEK

DALAM

PORTOFOLIO

BNIS

PROTEKSI

XV

Metode Penghitungan Nilai Pasar Wajar Efek dalam portofolio BNIS PROTEKSI XV yang digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No.IV.C.2 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana (”Peraturan BAPEPAM No. IV.C.2), Surat Edaran BAPEPAM nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran BAPEPAM nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara.

Peraturan BAPEPAM No.IV.C.2, memuat antara lain ketentuan sebagai berikut : 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud

a. Efek bersifat utang adalah Efek yang menunjukkan hubungan utang piutang antara kreditur (pemegang Efek) dengan Pihak yang menerbitkan Efek.

b. Nilai Pasar Wajar (fair market value) dari efek adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antar Para Pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi.

2. Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada pukul 17.00 WIB setiap hari kerja, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;

b. Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan:

1) harga perdagangan sebelumnya; atau 2) harga perbandingan Efek sejenis;

c. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut:

1) Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek;

2) obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang ditetapkan oleh BAPEPAM dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;

d. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;

e. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggung jawab oleh Manajer Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evaluasi antara lain adalah:

1) harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir;

2) informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan terakhir;

3) dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis;

4) dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan

(21)

f. Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku.

3. Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi.

4. Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto.

5. Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, dapat menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, sepanjang Surat Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

6. Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.

7. Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama. Manajer Investasi dan Bank Kustodian akan memenuhi ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM No. IV.C.2 tersebut diatas, Surat Edaran BAPEPAM nomor SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan dan Surat Edaran BAPEPAM nomor SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara dengan tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan BAPEPAM dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah dibuatnya Prospektus ini.

(22)

BAB VII. PERPAJAKAN

Berdasarkan Peraturan Perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif antara lain sebagai berikut:

No. Uraian Perlakuan PPh Dasar Hukum

a. Pembagian uang tunai (Dividen) b. Bunga dan Diskonto Obligasi

a. tahun 2009 – tahun 2010 b. tahun 2011 - tahun 2013 c. tahun 2014 dan seterusnya c. Bunga Deposito dan Diskonto

Sertifikat Bank Indonesia

d. Capital Gain Saham di Bursa

e. Commercial Paper dan Surat Utang lainnya

PPh tarif umum 0% (nol persen) 5% (lima persen) 15% (lima belas persen) PPh Final (20%)

PPh Final (0,1%)

PPh tarif umum

Pasal 4(1) UU PPh Pasal 4 (2) dan Pasal 17 (7) UU PPh jo. Pasal 2 (1) dan Pasal 3 PP No. 16 tahun 2009

Pasal 2 PP No. 131 tahun 2000 jo. Pasal 3

Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 51/KMK.04/2001 PP No. 41 tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14 tahun 1997

Pasal 4(1) UU PPh

* Sesuai dengan Peraturan Pemerintah R.I. No. 16 Tahun 2009 (“PP No. 16 Tahun 2009”) besarnya Pajak Penghasilan (PPh) atas bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima Wajib Pajak Reksa Dana yang terdaftar pada BAPEPAM & LK adalah sebagai berikut:

1) 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; 2) 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan 3) 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.

Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan Prospektus ini dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau perbedaan interpretasi atas peraturan perpajakan yang berlaku, maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas. Bagi Warga Negara Asing disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat perpajakan mengenai perlakuan pajak investasi sebelum membeli Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV.

Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh Pemegang Unit Penyertaan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada Pemegang Unit Penyertaan tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada calon Pemegang Unit Penyertaan segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak tersebut yang harus dibayar oleh calon Pemegang Unit Penyertaan.

(23)

BAB VIII. MANFAAT INVESTASI DAN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG UTAMA

1. MANFAAT BERINVESTASI PADA BNIS PROTEKSI XV

BNIS PROTEKSI XV dapat memberikan manfaat dan keuntungan sebagai berikut:

1. Tingkat keamanan dana nasabah jauh lebih baik dengan adanya mekanisme proteksi terhadap modal awal.

2. Tingkat imbal hasil yang dapat diperkirakan dan jangka waktu yang pasti sehingga memudahkan Pemegang Unit Penyertaan untuk menempatkan dananya lebih terencana.

3. Investor atau Pemegang Unit Penyertaan terbebas dari Pekerjaan Administrasi dan Analisa Investasi.

4. Dengan mempertahankan posisi portofolio obligasi hingga jatuh tempo, maka tingkat pengembalian portofolio secara otomatis mengalami proses immunization terhadap perubahan suku bunga pasar.

5. Investor dapat menikmati fasilitas bebas pajak dari bunga obligasi (selama tidak ada perubahan pada Peraturan Pemerintah).

6. BNIS PROTEKSI XV wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolio investasi dan pembiayaannya secara berkesinambungan, sehingga Pemegang Unit Penyertaan dapat memantau perkembangan keuntungan, biaya dan tingkat risiko investasi setiap saat. Manajer Investasi wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih setiap bulan di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tahunan melalui pembaharuan prospektus setiap 1 (satu) tahun.

2. FAKTOR-FAKTOR RISIKO BERINVESTASI PADA BNIS PROTEKSI XV

Sedangkan Risiko Investasi dalam BNIS PROTEKSI XV dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Risiko Perubahan Ekonomi dan Politik

Perubahan-perubahan keadaan ekonomi dan politik di dalam negeri maupun di luar negeri dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat pada Bursa Efek maupun perusahaan yang menerbitkan instrumen pasar uang atau surat berharga, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga Efek, surat berharga atau nilai instrumen pasar uang yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut dimana BNIS PROTEKSI XV melakukan investasi.

2. Risiko Wanprestasi /Kredit

Manajer Investasi akan berusaha memberikan Hasil Investasi terbaik kepada Pemegang Unit Penyertaan. Namun dalam kondisi luar biasa, bank dan penerbit surat berharga dimana BNIS PROTEKSI XV berinvestasi atau pihak-pihak terkait lainnya yang berhubungan dengan BNIS PROTEKSI XV dapat wanprestasi (default). Hal ini akan mempengaruhi proteksi dan Hasil Investasi BNIS PROTEKSI XV.

3. Risiko Pada Masa Penawaran

• Sebelum berakhirnya Masa Penawaran, Manajer Investasi dapat memperpendek Masa Penawaran berdasarkan pada kondisi pasar dan akumulasi jumlah penjualan Unit Penyertaan.

• Manajer Investasi dapat membatalkan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BNIS PROTEKSI XV apabila sampai dengan akhir Masa Penawaran jumlah Unit Penyertaan yang terjual kurang dari jumlah minimum Unit Penyertaan yang ditentukan atau apabila dalam Masa Penawaran terdapat kondisi yang dianggap tidak menguntungkan atau dapat merugikan calon Pemegang Unit Penyertaan.

Referensi

Dokumen terkait

Memelihara dan menatur keindahan dan kebersihan sekolah (kantor, perpustakaan, laboratorium dan asrama). Mengatur pelaksanaanupacara benderadan upacara lainnya.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Fermentor Skala Laboratorium untuk Fermentasi Bioetanol secara Kontinyu dengan Biokatalis Yeast yang Ter-imobilisasi dalam Kalsium

Sebelum Tanggal Pelunasan Akhir, apabila terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan

Sebelum Tanggal Jatuh Tempo, apabila terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan

Untuk merancang hotspot pengguna akses internet harus membangun jaringan hotspot yang sesuai topologi Jaringan dan harus menggunakan perangkat routerboard yang

• banyak yang masih bisa disampaikan seperti hasil survey lapang, kendalanya apa, perlu disampaikan dan dijelaskan juga akan ada pemasangan alat untuk memantau

Pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengadaan barang dan jasa pemerintah di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur,

Produksi susu yang tinggi pada sapi-sapi tertentu sangat rentan sekali terhadap pemerahan yang tidak tuntas, air susu yang tersisa menyebabkan terbentuknya endapan