• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anatomi Buku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anatomi Buku"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian – Bagian Buku

Disusun Oleh :

Aisyah Febrian Anggreani (1534100021) Billy Wijaya (1534100023)

Christin (1534100024) Tri Daniati (15341000 )

Dosen Pembimbing : Fitriani, M. Pd

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTERA ARAB

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN RADEN FATAH PALEMBANG

2015

(2)

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Bagian – Bagian Buku” dengan baik.

Makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan lebih bagi para pembaca. Dalam makalah yang telah dibuat ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut. Selain itu, penulis juga menyajika makalah ini dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

Sebesar apapun usaha penulis dalam menyajikan makalah ini, pasti terdapat kekurangan. Untuk itu, kami nantikan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan selanjutnya.

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Penulis

(3)

Kata Pengantar... ii Daftar Isi...iii Bab I Pendahuluan...1 1.1 Latar Belakang...………... 1 1.2 Rumusan Masalah………... 1 I.3 Tujuan……….... 1 Bab II Pembahasan...2

2.1 Definisi Anatomi Buku...2

2.2 Anatomi Buku...2 2.2.1 Cover...2 2.2.2 Preliminaries...3 2.2.3 Text Matter...5 2.2.4 Postliminaries... ...8 Bab III Penutup... ...10 3.1 Simpulan...1 0 3.2 Saran... 10

(4)

Daftar

Pustaka... ...11

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Banyak orang berpendapat bahwa urusan penulis adalah menulis naskah buku, sedang untuk membentuknya menjadi sebuah buku sepenuhnya pekerjaan penerbit. Pendapat itu tidak keliru. Namun sukakah Anda menjadi penulis buku yang tidak mengenal tatakrama bentuk buku? Jadi penulis macam apakah Anda? Artinya tidak benar jika seorang penulis tidak perlu tahu seluk beluk anatomi sebuah buku.

Konvensi susunan buku adalah semua persyaratan formal yang sudah berdasarkan ketentuan , aturan yang lazim dan sudah disepakati bersama dalam suatu penyusunan bentuk desain suatu buku yang diterbitkan, agar tampak lebih bagus dengan segala persyaratan yang meliputi bagian bagian pelengkap dan kebiasaan kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia penerbitan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari anatomi buku?

2. Bagaimanakah penyusunan anatomi buku yang baik? 1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka karya ilmiah ini disusun dengan tujuan:

1. Mengetahui definisi anatomi buku.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Anatomi Buku

Buku dalam bahasa Indonesia, book dalam bahasa Inggris, das Buch dalam bahasa Jerman, dan boek dalam bahasa Belanda, atau biblos dalam bahsa Yunani memiliki berbagai pengertian walaupun pada hakikatnya memiliki inti makna yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998, hal. 152) buku diartikan sebagai “lembar kertas yang berjilid, berisi atau kosong”. Pengertian ini sangat sederhana dan umum tetapi secara khusus menyatakan bahan, susunan, dan isi sebuah buku.

Menurut B. P. Sitepu dalam bukunya, Penulisan Buku Teks Pelajaran, “Anatomi buku adalah unsur-unsur atau bagian-bagian pokok yang secara fisik terdapat dalam sebuah buku.” Anatomi buku adalah bagian-bagian pokok biku secara fisik. Secara rinci, anatomi setiap buku berbeda-beda, misalnya, komik dan buku teks pelajaran memiliki daftar pustaka di bagian akhir, maka komik todak. Namun secaragaris besar, anatomi setiap buku sama, setiap buku tentu memiliki kulit (cover) buku dan isi buku.

Kulit buku biasanya terbuat dari kertas yang lebih tebal dibanding isi buku, karena berfungsi sebagai pelindung buku. Kulit dan isi buku dijilid dengan lem, jahit benang, atau besi (spiral). Kulit buku ini terdiri dari 3 bagian, yaitu kulit depan, punggung buku, dan kulit belakang. Begitu pun dengan isi, isi terdiri dari 3 bagian, di antaranya bagian depan buku, bagian teks buku, dan bagian belakang buku.

(7)

2.2 Anatomi Buku

2.2.1 Cover (Sampul Buku)

Sampul sangat penting untuk menarik minat pembeli. John Cremer dalam Putra (2007:46) menyebutkan “You sell a book by its cover.” Orang kadang timbul minat membeli buku dengan melihat halaman sampulnya. Kalau kita amati buku-buku yang beredar di toko-toko buku sekarang, maka tampilan sampulnya sangat bervariasi dan menarik. Hal itu semuanya bertujuan untuk menarik daya minat pebeli agar membeli buku tersebut,

Selanjutnya kalau kita perhatikan cover (sampul) buku, maka umumnya cover buku tediri atas tiga bagian pokok, yaitu sampul depan, punggung buku, dan sampul belakang.

1. Sampul Depan

Sampul depan buku biasanya terdiri dari judul, nama penulis, penulis, dan edisi. Bagian yang penting dari sampul buku adalah judul buku. Judul berarti nama yang diberikan untuk menunjukkan sebuah buku. Judul terdiri atas tiga jenis, yaitu judul umum, judul bab, dan sub-bab. Judul umum tampak pada halaman sampul. Judul bab umumnya dapat dilihat di dalam buku.

2. Punggung Buku

Buku yang memiliki ketebalan tertentu biasanyamemiliki punggung buku (khusus untuk buku tebal). Punggung buku berisi nama pengarang, nama penerbit, dan logo penerbit. Ia merupakan informasi bagi calon pembacanya ketika buku tersebut di display pada posisi miring.

(8)

3. Sampul Belakang

Biasanya berisi judul buku, sinopsis, biografi penulis, ISBN (International Standard Book Number) beserta barcode-nya, dan alamat penerbit sekaligus logonya. Bagian yang cukup penting dari sampul belakang adalah sinopsis.

2.2.2 Preliminaries

Halaman preliminaries ini merupakan halaman pendahuluan yang sangat perlu disertakan sebelum informasi atau isi utama buku disampaikan, peletakannya tepat diantara cover dan isi buku. Preliminaries berisi halaman judul, halaman copyright, halaman persembahan, kata pengantar, prakata (jika ada), daftar isi, daftar table (jika ada), dan daftar istilah (jika ada). Berikut penjelasan singkat tentang bagian-bagian preliminaries.

1. Halaman Judul

Berisi judul, sub-judul, nama penulis, nama penerjemah, hingga penerbit. Banyak juga buku yang menambahkan halaman prancis atau halaman kulit ari yang hanya berisi judul buku saja. 2. Halaman Kosong

Biasanya terletak dibalik halaman prancis yang tidak memuat informasi apapun. Beberapa penerbit memanfaatkan halaman ini untuk menampilkan undang-undang hak cipta.

3. Copyright (Hak Cipta)

Pada halaman ini memuat judul buku, nama penulis/pengarang/penerjemah, pemilik hak cipta hingga tim publikasi seperti desaner sampul dan ilustrasi.

(9)

4. Kata Pengantar

Kata pengantar biasany disusun oleh penulis sendiri. Di dalam kata pengantar, penulis menyajikan tujuan penulisan buku, pokok pikiran buku, dan metode yang digunakan. Kata pengantar merupakan kunci bagi pembaca untuk memahami ruang lingkup dan ciri karya penulis.

5. Prakata (Jika ada)

Kebanyakan buku memiliki prakata. Tujuan prakata adalah untuk memperkenalkan buku dan pengarang oleh orang lain yang tidak secara langsung berhubungan dengan buku tersebut.

6. Daftar Isi

Semua buku memiliki daftar isi. Tujuan daftar isi adalah menunjukkan sekilas apa yang ada di dalam buku. Di dalam daftar isi, pengarang menyajikan semua bab, sub-bab.

2.2.3 Text Matter (Bagian Isi)

Bagian isi ini tentu saja bagian yang memuat dan membahas informasi atau materi inti dari buku tersebut. Beberapa bagian yang menyusun Bagian Inti atau isi ini antara lain:

1. Pendahuluan, merupakan sebagai awalan sebelum pembaca membaca pokok permasalahan sehingga pembaca mengetahui mengapa pokok permasalahan tersebut perlu dibahas.

2. Judul Bab, sebuah buku biasanya terdiri dari beberapa bab dimana masing-masing bab membahas mengenai topik umum tertentu.

(10)

4. Alinea, atau paragraf ini merupakan bagian dimana penulis menuangkan isi atau apa yang hendak disajikan.

5. Perincian, deskripsi mengenai objek agar pembaca tidak bingung terhadap objek yang sedang dibahas, biasanya untuk objek atau istilah asing.

6. Kutipan, ada beberapa prosedur umum yang harus diikuti apabila mengutip, yaitu sebagai berikut :

a. Kutipan Pendek (kurang dari empat baris)

Kutipan pendek disatukan dengan kalimat atau paragraf, tanpa mempengaruhi alur teks. Kutipan pendek ditulis dengan spasi ganda dan diberi tanda kutip pada awal dan akhirnya.

Contoh :

Dalam studinya tentang perkembangan agama di Indonesia, Tafsir (1992: 56) menegaskan bahwa “madrasah dan pesantren-pesantren yang ada pada hakikatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam masyarakat Indonesia”.

b. Kutipan Panjang

Untuk kutipan panjang author-date system menerapkan pola pencatatan nama sumber yang sama dengan kutipan singkat. Hanya saja penulisan kutipan panjang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tidak diberi tanda kutip, baik awal maupun akhir kutipan.

(11)

2. Gunakan spasi tunggal dan indent (biasanya 1 cm) dari margin kiri.

3. Kutipan harus diberi pengantar secukupnya. Contoh :

Hubungan antara lembaga-lembaga pendidikan dengan lembaga-lembaga agam dan politik memiliki sejarah yang cukup panjang. Hidayat dan Prasetyo (2000: viii) menulis:

Pada dasarnya, kesatuan etika, ideologi keagamaan dan ilmu pengetahuan merupakan sebuah pengecualian dalam era modern. Fenomena seperti itu hanya umum berlaku pada masa pramodern sebelum ilmu-ilmu berkembang.

Namun, tetap dianjurkan menulis nama secara lengkap tetapi tidak diikuti nama suku, gelar, dan sejenisnya. Apabila lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis yang dicantumkan diikuti oleh kata dkk. untuk penulis Indonesia, dan et al. untuk penulis asing.

7. Catatan Kaki (Footnote), lazim digunakan dalam tulisan ilmiah untuk memperkuat atau menjelaskan aspek-aspek tertentu dari teks utama. Teknik penulisan catatan kaki dibedakan berdasarkan jenis sumber di mana kutipan tersebut diambil, yang meliputi :

a. Dari Sumber yang Dicetak

1) Buku oleh satu orang penulis

Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang; 1973), hlm. 2.

(12)

2) Buku oleh dua orang penulis

Taufik Adnan Amal dan Samsu Rizal Panggabean, Tafsir Kontekstual al-Qur’an: Sebuah Kerangka Konseptual (Bandung:Mizan, 1989), hlm. 18.

3) Buku oleh tiga orang (atau lebih) penulis

Taufik Abdullah, dkk., Sejarah Lokal di Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985), hlm. 109-115.

4) Buku tanpa penulis yang jelas

New Life Options: The Working Women’s Resource Book (New York: Mc Graw-Hill, 1976), hlm. 42.

b. Dari Sumber yang Tidak Dicetak

Sumber rujukan yang tidak tecetak meliputi: (a) media elektronik, seperti program komputer, CD-ROMs, film dan kaset video, dan (b) informasi online yang terdapat di Internet.

1) Dari sumber media elektronik

Anderson, 3. 1996. Text Detective [Program Komputer]. Dataworks, Melbourne.

Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan Republik Indonesia 2000. Profil Propinsi Sumatra Selatan [CD-ROM]. Multimedia Inter Aktif, Jakarta.

(13)

Blaford, Nicholas. “ Anti US Anger Grows Among Arab Moderates,” artikel diakses pada 5

Desember 2002 dari

http://www.christiansciencemonitor.org/2002/12 05/p01s03-wome.html

2.2.4 Postliminaries

Bagian Postliminary ini merupakan bagian akhir untuk menutup isi buku. Diletakan antara bagian utama dengan cover belakang buku. Bagian postliminary ini terdiri atas:

1. Catatan penutup, biasanya berisi kesimpulan atau ringkasan atau penambahan materi atau informasi yang relevan.

2. Daftar istilah atau glossary, daftar kata berikut keteranagan dan artinya.

3. Indeks, berupa daftar istilah yang terdapat dalam buku yang disertai dengan halaman kemunculan istilah tersebut tanpa disertai arti dan disusun secara alfabetis agar mempermudah pencarian.

4. Daftar pustaka, suatu daftar yang terperinci dan sistematis dari semua karya ilmiah yang dipergunakan oleh penulis dalam menulis, baik secara langsung maupun tidak langsung.

a. Buku oleh satu orang penulis

Harun. Nasution. 1973. Falsafah dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

(14)

Taufik Adnan dan Samsu Rizal Panggabean. Tafsir Kontektual al-Qur’an: Sebuah Kerangka Konseptual. Bandung: Mizan, 1989.

c. Buku oleh tiga orang (atau lebih) penulis

Taufik Abdullah, dkk. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1985.

d. Insttitusi dan asosiasi sebagai penulis

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Profil Organisasi dan Kegiatan Tahunan 2002. Jakarta: ICMI, 2003.

e. Buku atau tulisan yang dicetak lebih dari satu kali Shepherd, William R. Historical Atlas, 8th ed. New

York: Barnes & Noble, 1956.

f. Buku atau kumpulan tulisan yang cetakan selanjutnya bukan dari penerbit edisi awal.

Mukti Ali. 1993. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1985; Reprint, Bandung: Mizan.

g. Dokumen elektronik dan internet

Nicholas Blanford, “Anti-US Anger Grows Among Arab Moderates” , artikel diakses pada 5

Desember 2002 dari

http://www.christianscencemonitor.org/2002/1 205/p01s03-wome.html

(15)

h. Artikel dalam koran

Arief Budiman. “Moralitas Para Intelektual,” Kompas, 21 Januari 2003.

i. Buku terjemahan

Abd al-Hayy al-Farmawi. Metode Tafsir Maudhui, terj. Suryan A. Jamrah. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

5. Biografi Penulis, riwayat hidup atau kisah perjalanan hidup pengarang agar pembaca dapat mengetahui secara ringkas tentang perjalanan hidup si penulis atau pengarang buku tersebut.

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan

Struktur dan bagian-bagian buku yang kami tulis ini merupakan penyusun buku secara umum. Pada kenyataannya struktur atau bagian-bagian penyusun buku tetap menyesuaikan dengan kebutuhan dan masing-masing jenis buku. Untuk jenis buku tertentu mungkin memerlukan tambahan bagian tertentu untuk melengkapi bagian bukunya, namun ada juga beberapa jenis buku yang tidak semua bagian menjadi penyusun buku.

3.2 Saran

Buku yang baik mempunyai anatomi yang lengkap dan terstruktur dengan jelas dan sederhana. Semampu yang Anda

(16)

lakukan, susunlah anatomi buku Anda selengkap dan sejelas mungkin, buatlah struktur anatomi yang logis. Ikuti kaidah yang ada, tetapi jangan terikat untuk tetap berkreasi.

DAFTAR PUSTAKA

Annas Syah Fatihahtu dan A. Soenaryo. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Cahaya Agency, t.t.

UKMK LIT_BANG. 2015. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Palembang: UKMK LIT_BANG.

Adi Kusrianto, “Anatomi Buku” , artikel diakses pada 3 Desember 2015 dari adikusrianto.wordpress.com

Bastudin. Hm, “Mengenal Anatomi Buku” , artikel diakses pada 3

Desember 2015 dari

bastudin.blogspot.co.id/2013/03/mengenal-anatomi-buku.html

B. P. Sitepu, “Buku dan Perkembangannya” , artikel diakses pada

3 Desember 2015 dari

https://bintangsitepu.wordpress.com/2012/10/12/penyusu nan -buku-pelajaran/

Putri Maulidiyah, “Anatomi Buku” , artikel diakses pada 3

Desember 2015 dari

maulidiyaah.blogspot.co.id/2014/09/anatomi-buku.html

http://ilmu-pendidikan.net/pustaka/buku/bagian-penyusun-buku http://ilmu-fakta.blogspot.co.id/2011/05/bagian-bagian-buku.html

Referensi

Dokumen terkait

disebabkan buku panduan menulis surat dinas yang sudah ada belum sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis

atau minta pendapat dari orang lain yang lebih ahli. Tulisan yang baik sangat bisa dijadikan buku, dan diterbitkan,. dan dijual. Menulis yang rutin dan sinambung, lama –

Sejalan dengan pendapat di atas, alasan penelitian memilih metode ini adalah untuk me- ngetahui hubungan minat baca (X) terhadap kemampuan menulis resensi buku (Y)

3. PIHAK PERTAMA atau orang yang ditunjuk berhak untuk memeriksa dan atau menguji naskah buku yang sedang atau telah dikerjakan, termasuk bahan-bahan

Menurut pendapat guru, nilai karakter yang terkandung dalam buku tematik kelas IV Tema 4 Berbagai Pekerjaan sudah lumayan baik sehingga siswa dapat mengambil

Dengan adanya beberapa orang yang tertarik untuk mempelajari sulaman tangan, maka penulis memilih perancangan tugas akhir ini dengan membuat buku panduan sulaman tangan

Berdasarkan dari hasil analisis, penulis mengambil kesimpulan bahwa dibutuhkan media edukasi berupa buku untuk anak-anak dan orang tua yang dapat memberikan

Kamu harus siap menangkap ide baru sepanjang waktu via static.squarespace.com Menjadi penulis bukanlah pekerjaan yang cocok bagi orang yang ingin bisa bebas dari urusan