• Tidak ada hasil yang ditemukan

11 Hal yang Perlu Kamu Tahu Jika Ingin J

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "11 Hal yang Perlu Kamu Tahu Jika Ingin J"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

11 Hal yang Perlu Kamu Tahu Jika Ingin Jadi Penulis Profesional

dengan karyanya, keleluasaan waktu yang ditawarkan oleh pekerjaan ini, hingga

kesempatan untuk meluapkan kreativitas membuat profesi penulis kian seksi di mata kita. Apakah ada di antara kamu yang bercita-cita, atau justru sedang berjuang untuk menjadi penulis? Kali ini Hipwee akan memberikan panduan bagi kamu yang ingin mulai

membangun karir di dunia kepenulisan profesional. Siap berjibaku dengan ide, kertas, pena, dan layar komputer demi mewujudkan cita-citamu?

(2)

Dewi Lestari, terkenal dengan kemampuan risetnya yang mumpuni via chacilsbooks.blogspot.com

Menjadi penulis tidaklah “sebebas” yang kamu bayangkan. Jika memang ingin

menjadikan menulis sebagai sebuah pekerjaan, kamu tidak bisa menuliskan semua ide yang berkelebat di kepalamu tanpa melalui pertimbangan.

Sebelum menghasilkan sebuah karya kamu perlu membaca selera pasar, menetapkan target pembaca yang ingin kamu jangkau, hingga memastikan bahwa plot cerita yang kamu miliki menarik dan berbeda dari penulis lain.

(3)

2. Hanya Orang-Orang yang Tahan Banting dan Punya Komitmen Tinggi yang Bisa Bertahan Jadi Penulis

Menulis sebenarnya tak lebih ringan dari sebuah pertandingan maraton (Murakami) via politiken.dk

Menulis bukanlah pekerjaan yang ringan. Oleh penulis asal Jepang Haruki Murakami, penulis diibaratkan sebagai seseorang yang sedang mengikuti pertandingan lari maraton. Demi mencapai garis finish, seseorang harus cerdik mengatur tenaga agar tak kelelahan di tengah jalan. Proses menyelesaikan sebuah naskah tulisan memang tidak lebih ringan dari pertandingan maraton.

Demi merampungkan sebuah draft naskah, kamu perlu menyisihkan waktu berbulan-bulan untuk menggodok ide dan mulai menuliskannya. Belum lagi jika tulisan yang kamu kerjakan memerlukan proses riset.

(4)

melakukan wawancara dengan warga lokal.

Proses menulis yang panjang membutuhkan tenaga dan komitmen yang tidak main-main. Untuk menjadi penulis yang bisa konsisten menghasilkan karya, kamu harus rela bekerja keras untuk terus menulis — tak peduli apapun rintangan yang menghadang di depan.

(5)
(6)

Kamu tak bisa hanya mengandalkan mood via littleravenslibrary.blogspot.com

Penulis yang profesional memperlakukan aktivitas menulisnya sebagai sebuah pekerjaan yang tetap harus dilakukan setiap hari, tanpa peduli mood dan situasi hati. Tak peduli habis patah hati, gagal ujian, atau baru saja bertengkar dengan pacar — tak ada alasan untuk tidak menulis.

Kalau selama ini kamu memandang aktivitas menulis sebagai kegiatan menumpahkan isi hati yang hanya dilakukan saat mood yang tepat datang, coba pertimbangkan lagi cita-citamu. Mampukah kamu menempatkan diri sebagai mesin pencetak kata yang bisa terus menghasilkan karya tak peduli apapun keadaannya? Bisakah kamu mengesampingkan segala masalah pribadi untuk tetap melanjutkan plot cerita yang telah kamu buat sendiri?

(7)
(8)

Hal terberat adalah mengalahkan diri sendiri via galleryhip.com

Sering kali, hal terberat yang harus dihadapi oleh penulis dalam proses berkarya adalah menemukan motivasi untuk memulai. Setiap memandang halaman kosong dari aplikasi pengolah kata yang terbuka di komputer, rasanya ada ketakutan untuk mulai menulis. Takut salah, takut karyanya tidak diterima, sampai khawatir jangan-jangan tulisan yang sekarang tidak sesukses karya yang terbit sebelumnya.

Jika memang ingin jadi penulis profesional, penting bagimu memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Perlu kamu tahu, menulis adalah proses yang sangat bergantung pada keuletan dan niat dari diri sendiri. Semangat dari orang lain tak akan banyak membantu jika kamu memang tidak menemukan dorongan berkarya dari dalam diri. Seorang penulis yang bisa menjadikan kegiatan menulisnya sebagai pekerjaan adalah dia yang selalu bisa menemukan alasan untuk bangun dan kembali berkarya setiap hari. Calon penulis profesional adalah dia yang mampu mengalahkan kemalasan dan ketakutan yang berkecamuk di dalam diri, untuk kemudian duduk diam di depan laptop dan

menuliskan hal-hal yang ia yakini.

(9)

Once it’s out from your hand, it doesn’t belongs to you anymore via www.fanpop.com Satu yang tak banyak orang tahu, menjadi penulis bukan berarti selamanya punya “hak milik” atas tulisanmu. Royalti dari hasil karyamu jelas akan tetap masuk ke rekeningmu, tapi sesungguhnya setelah karyamu dilempar ke pasar kamu sudah tak lagi punya kuasa untuk menentukan nasibnya.

Kamu bisa menemukan karyamu dipuji, atau malah dicaci-maki. Pembaca bisa menilaimu berdasarkan hasil karya yang kamu telurkan, kemudian memberikan label padamu sesuai keinginan mereka. Kamu bisa dibilang “penulis cerdas”, “penulis yang cuma mau cari duit”, sampai “penulis sampah yang karyanya tak pantas dibeli lagi.” Sebaik dan seburuk apapun karya yang kamu hasilkan, kamu tak akan bisa memuaskan semua orang. Satu-satunya cara membuktikan bahwa kamu penulis yang patut

dipertimbangkan adalah dengan terus konsisten menghasilkan karya, menyumpal mulut mereka yang tak suka dengan bukti kerja keras yang kamu godok dengan otak dan ketikan jari.

(10)

Seburuk apapun hasil tulisanmu, teruslah menulis! via klim.dk

Setiap penulis pasti pernah mengalami writer’s block, yaitu sebuah kondisi dimana penulis kehilangan semangat dan ide untuk melanjutkan tulisannya. Writer’s block bisa disebabkan oleh kondisi penulis yang mungkin sedang memiliki banyak masalah pribadi, bisa juga datang karena kejenuhan setelah penulis lama berkarya tanpa pernah mengambil jeda untuk meliburkan otak.

Saat menghadapi hambatan macam inilah keuletan seorang penulis diuji. Jika kamu memang berminat untuk jadi penulis yang profesional, writer’s block harus bisa kamu kalahkan. Caranya? Tetaplah menulis! Perlakukan menulis sebagai sebuah pekerjaan kantoran yang wajib kamu lakukan selama 8 jam tiap harinya. Tak ada alasan untuk membolos hanya karena kamu sedang merasa tidak suka dengan pekerjaanmu. Menulislah terus, tak peduli seberapa buruk hasilnya nanti. Bagi seorang penulis

(11)
(12)

Kamu harus siap menangkap ide baru sepanjang waktu via static.squarespace.com Menjadi penulis bukanlah pekerjaan yang cocok bagi orang yang ingin bisa bebas dari urusan pekerjaan setelah jam kerja mereka selesai. Otakmu akan selalu dipenuhi oleh ide, kamu akan dikejutkan oleh plot cerita yang tiba-tiba berubah, kamu juga harus selalu siap mencatat fakta yang kamu temui sehari-hari yang bisa digunakan untuk memperkuat jalinan cerita yang sedang kamu tulis.

Otak seorang penulis memang tak pernah sepi. Kamu bisa diibaratkan seperti

sebuah sponge yang mampu menyerap air yang ditumpahkan kepadamu dengan cepat. Terbiasa menuturkan cerita pada orang lain membuatmu bisa mengubah hal sehari-hari jadi ide cerita yang menarik. Curhatan teman bisa kamu modifikasi jadi cerpen baru, perjalanan di akhir pekan bersama pacar bisa disulap jadi sebuah memoar perjalanan yang apik, bahkan percakapan orang yang tak sengaja kamu dengar di kafe juga bisa masuk jadi salah satu dialog di novelmu.

Datangnya ide-ide baru yang tak kenal waktu harus membuatmu tanggap. Mulai sekarang, biasakan untuk selalu mencatat setiap ide yang muncul. Tuliskan saja di draft pesan singkat ponsel, atau bisa juga kamu tulis di notebook kecil yang sengaja kamu bawa di kantung setiap waktu.

(13)

Bertuturlah dalam bahasa pembaca via www.flickr.com

Satu yang harus diingat dari perjuangan untuk menjadi penulis profesional:

Menjadikan menulis sebagai sebuah pekerjaan harusnya membuatmu tidak egois. Kamu tidak lagi menulis hanya untuk dirimu sendiri. Kini kamu menulis untuk orang lain yang rela mengeluarkan uang demi menikmati hasil karyamu. Maka, jadi kewajibanmu untuk memuaskan mereka!

(14)

kamu telurkan. Tak hanya berhenti di situ, stalk media sosial mereka. Kenali siapa mereka, apa kesukaannya, lelucon apa yang mereka suka, gaya bahasa apa yang mereka gunakan dengan teman-teman.

Lewat cara ini sebenarnya kamu sedang menciptakan profil pembaca dan membentuk gaya komunikasi yang paling tepat dengan mereka. Ingat, tak semua orang mau susah payah memahami pemikiranmu. Kamu juga belum sehebat Neruda atau Dewi Lestari yang sudah punya penggemar setia ‘kan? Kadang, justru kamulah yang harus rela belajar bertutur sesuai gaya bahasa pembaca agar mereka lebih merasa dekat dan terhubung dengan tulisanmu.

9. Kalau Mau Bisa Menulis Dengan Bagus, Kamu Harus Baca Buku Bagus Terus Menerus!

Mau menulis bagus? Baca buku! via www.tumblr.com

Sebelum menghadapi pertandingan besar, seorang perenang akan latihan berbulan-bulan demi mempersiapkan staminanya. Lewat latihan rutin, ia bisa menyempurnakan teknik, memperbaiki gaya napas, semua dilakukan agar lebih siap menghadapi lawan tanding di arena. Bagi penulis, persiapan macam ini juga harus ada. Sebelum dan sepanjang proses menulis sebuah karya, bekali dirimu dengan amunisi yang tepat.

(15)

membaca, bukalah diri untuk terus memperkaya referensi bacaan. Dengan menggiatkan diri untuk terus membaca, lama kelamaan gaya bertutur dan plot ceritamu akan makin kaya. Penulis-penulis lain yang karyanya kamu lahap akan memberikan pengaruh dalam gayamu mengungkapkan sebuah cerita.

Kalau mau jadi penulis profesional, kamu harus rela menahan diri untuk tidak belanja baju atau sepatu jika mau menghadiri peluncuran buku.

10. Jangan Percaya Pada Anggapan Orang Bahwa Penulis Adalah Pekerjaan yang Tak Bisa Menghasilkan Uang

Jeffrey Eugenides, penulis yang bisa hidup nyaman dari pekerjaannya via miscellanynews.org

(16)

@shitlicious.

Jika mau melongok pada kunci keberhasilan mereka, sebenarnya ada 1 benang merah yang dapat kita temukan. Penulis-penulis sukses itu menetapkan target pembaca yang jelas, menulis dengan bahasa yang disukai pembaca, mereka juga tak menutup diri pada kesempatan menulis yang tak hanya sekedar mencetak karya di atas kertas.

Dewi Lestari juga menulis skenario untuk bukunya yang diadaptasi menjadi film,

Bernard Batubara bekerja sebagai editor untuk sebuah penerbit yang banyak menerbitkan buku anak muda, Raditya Dika tak enggan menjai host di beberapa acara televisi dan rajin mengisi pelatihan penulisan kreatif di berbagai kota.

Jadi sebenarnya, pekerjaan sebagai penulis itu membuka banyak pintu kesempatan — yang tentunya dapat menghasilkan uang. Asal kamu terus mengembangkan jaringan dan jeli melihat kesempatan, hidup hanya dari menulis sangat mungkin untuk dilakukan. Jadi penulis itu nggak harus tinggal di kamar kecil yang suram dan bokekseumur hidup, kok! Penulis juga bisa hidup mapan.

(17)

Those who stay are the ones who always pour their heart via thoughttourist.wordpress.com

Menjadi penulis memang bukan hanya sekedar bisa menyusun kata-kata puitis dan mengembangkannya jadi sekedar cerita. Pekerjaan ini adalah gabungan dari niat, bakat, dan kemauan untuk bekerja keras tanpa henti demi mengembangkan diri. Menjadi profesional berarti bisa mematuhi deadline, mengesampingkan urusan pribadi agar tak mengganggu proses kreatif, hingga menyusun jalan cerita sesuai pasar pembaca yang ingin dituju.

Menulis memang bukan pekerjaan yang tanpa aturan dan tak terstruktur. Ia yang sukses berkarir di dunia ini adalah dia yang tegas pada diri sendiri untuk dapat menghasilkan karya secara konsisten. Namun, penulis bukanlah mesin. Pekerjaan ini tak hanya

bertujuan menghasilkan karya — tapi juga membagi hal-hal yang kamu tahu dan yakini demi kebaikan pembaca.

(18)

jangka panjang, penulis yang menciptakan karya-karyanya dengan melibatkan hati akan lebih bisa bertahan di dunia tulis menulis yang terus kedatangan pendatang baru ini.

Setelah membaca hal-hal yang Hipwee ungkapkan di atas, apakah keinginanmu untuk jadi penulis profesional makin kuat? Atau justru membuatmu berpikir ulang dan berganti haluan?

Referensi

Dokumen terkait

1) Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta memberikan perhatian dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan bantuan dana internal untuk

Sebagaimana catatan sejarah seperti yang dituturkan oleh beberapa orang tokoh adat di DAS Mendalam bahwa suku tertua yang mendiami DAS Mendalam adalah Suku Taman

Kasmir (2010:68) menyebutkan secara umum tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan, antara lain :.. 1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu

Terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi format video itu sendiri, video blogging mulai melanjutkan perkembangannya pada tahun 2001 saat Human Dog memulai

[r]

Penatalaksanaan atau manajemen stess, cemas, dan depresi pada tahap pencegahan dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan secara holistik, yaitu mencakup fisik

Penelitian mengenai pengendalian hama wereng melalui preferensinya terhadap warna cahaya lampu untuk mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan diharapkan bisa

Partikel ha ( は ) sebagai penunjuk pembicaraan mempunyai padanan arti bahasa inggris yang lebih beragam, dengan menggunakan tense, baik present tense, past tense dan to be