• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sugondo Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir Dan Daur Ulang-BATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sugondo Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir Dan Daur Ulang-BATAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TEKSTUR KELONGSONG ZIRCALOY -4 HASIL F ABRIKASI

Sugondo

Pusat Pengembangan

Teknologi Bahan Bakar Nuklir Dan Daur Ulang-BATAN

ABSTRAK

TEKSTUR KELONGSONG ZIRCALOI.4 HASIL FABRIKASI. Zirkaloi-4 digunakan sebagai kelongsong elemen bakar reaktor air bertekanan (pressurized water reactorsIPHWR) dan reaktor air berat bertekanan (pressurized heavy water reactors/PHWR). Makalah akan membahas pengendalian tekstur untuk meningkatkan kemampuan bentuk, kekuatan dan ketahanan hidridasi tinggi. Fabrikasi Tabung Zircaloy-4 melalui penempaan pertama pada ingot kemudian dilakukan 13 quenching atau aniling dan selanjutnya dilakukan penempaan kedua. Setelah penempaan kedua dilakukan ekstrusi dan diikuti perlakuan panas. Langkah selanjutnya dilakukan pelobangan tabung (tabung-ho/low). Setelah langkah ini, dilakukan Roking dan perlakuan panas. Langkah terakhir pembentukan tabung kelongsong. Didapat empat jenis sampel berdasarkan jalur fabrikasi. Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: Jalur fabrikasi zircaloy-4 menentukan tekstur produk. Koefisien tekstur terbesar dicapai pada jalur rektristalisasi (aniling). rasio kontraksi regangan (R ), korosi hidrid, dan kekuatan tarik berbanding terbalik dengan koefisien tekstur. Terhadap sifat bahan tekstur basallebih baik jika dibandingkan dengan tekstur basal radial.

ABSTRACT

TEXTURE OF FABRICATED ZIRKALOY.4 CLADDING. Zirkaloy-4 is used as cladding of fuel elements for pressurized water reactorstPWR and pressurized heavy water reactors/PHWR. In this paper is discused on texture contolling so that the materials have high formability, strenth and corrosion. Fabrication of zircaloy-4 tabung by mean of first forging of ingot than it is treated by 13 quenching or anealing and furthermore it is be second forging. After the second forging, it is extruded and followed by aniling. In the next step is done the tabung-hollow. After this step are rocking and heat treatment of recovery. Based on fabrication, There are four different sampels. From the analysing data was found as follow: The fabrication route determines the texture of zircaloy-4 products. The texture coeffisient maximum is resulted from the recrystallization route. The contraction ratio (R ), hiride corrosien, and strength are in opposite with the texture coeffisient. The bassal texture has effects the positive effect on material properties

PENDAHULUAN

yaitu korosi hidrida clan anisotropi fisis yaitu interaksi netronik. Kekuatan tekan maupun tarik sejajar sumbu c atau tegak lurns bidang basal lebih besar jika dibandingkan dengan kekuatan tegak lurus sumbu aksis atau sejajar bidang basal. Korosi hidridasi yaitu terbentuknya plate/ate hidrida, akibat interaksi hidrogen dengan zirkonium yang mengarah pada bidang basal. Reaksi netronik mengakibatkan perpindahan atom dalam susunan kristal yang berarti dislokasi clan selanjutnya deformasi. Proses deformasi tergatung pada sistem deformasi. Sistem piramida, lebih mudah mengalami deformasi jika dibandingkan dengan sistem prismatik clan yang paling suI it ada:lah sistem basal.

Tekstur zirkaloi pada umumnya dipengaruhi oleh proses fabrikasi. Sebagai parameternya ialah rasio reduksi tebal (RW) terhadap reduksi diameter (RD) atau rasio deformasi radial (Er) terhadap deformasi tangensial (ET)' Untuk RW/RD > 1 atau ER lET> 1 dihasilkan Zirkaloi-4 digunakan sebagai kelongsong

elemen bakar reaktor air bertekanan (pressurized water reactors/PWR) clan reaktor air berat bertekanan (pressurized heavy water reactors/PHWR)[I]. Kelongsong zircaloy-4 berbentuk tabling mempunyai diameter 9,1 mm clan tebal 0,42 mm untuk PWR clan untuk reaktor PHWR mempunyai diameter 13,1 mm clan tebal 0,42 rom. Dalam fabrikasi zircaloy-4 melibatkan deformasi dingin, seperti penempaan, ekstrusi, clan roking[2]. Proses yang lain ialah perlakuan panas yaitu aniling (annealing). Selama proses deformasi dingin terjadi deformasi plastis yang berarti terjadi rotasi kristal. Sebagai akibatnya terjadi perubahan orientasi kristal. Probabilitas perubahan orientasi kristal ke arab tertentu disebut tekstur. Pada saat dikenai pemanasan terjadi rikristalisasi, yang dapat memberikan tekstur barn.

Tekstur mempengaruhi sifat anisotropi mekanik, seperti kekuatan,fracture, clan creep. Anisotropi kimiawi

117

~I

2;; J~ 2000

(2)

T~~~H~F~

~

tekstur bidang basal (0001) paralel dengan arab radial. RW/RD = I atau &R lET = I bidang basal terarah pada tangensial dan radial. RW/RD < I bidang basal mengarab pada tangensial.

Unjuk kerja kelongsong elemen bakar dibatasi oleh, diantaranya, korosi hidrid dan retak korosi tegangan (Stress Corrosion Cracking/SCC). Korosi hidrid tergantung pada bidang basal dan SCC tergantung pada

sistem deformasi. Permasalahannya ialah mengidentifikasi tekstur yang terbentuk oleh suatu proses fabrikasi dan bagaimana memilih proses sehingga tekstur yang terbentuk dapat mengurangi terbentuknya hidrid dan menghindari retak akibat SCC. Dalam paper ini akan

dibahas pengendalian tekstur sehingga bahan mempunyai kemampuan bentuk, kekuatan dan ketahanan hidridasi tinggi. 1I.'\'m I

@~

02) AD

~.

t;!!-Vm

100

~'TD

~

~TD

O'l~O1

TEOR!

E E

~

~

"'/~""\~"""

I

07251 ~ 07001

Gambar 1. Ilustrasi analisis tekstur

Rekristalisasi terjadi jika terbentuk inti butir

baru dan tumbuh membentuk butir yang lebih besar.

Pertumbuhan butir mengarah pada arab tertentu.

Tergantung

pada kondisi clan komposisi bahan[5].

Proses fabrikasi tabung zircaloy-4 melibatkan

proses deformasi dingin clan perlakuan panas. Dengan

demikian mengakibatkan

kemungkinan rotasi kristal dan

pembentukan

kristal baru, yang berarti penataan

kristal

atau tekstur yang berbeda dengan bahan sebelum

fabrikasi. Dalam paper ini akan dibahas masalah tekstur

deformasi tekstur rekristalisasi korelasi tekstur dengan

hidridasi dan SCC.

Satuan Kristal

Satuan kristal heksagonal mempunyai konstanta kristal sumbu datal (a) dan sumbu tegak (c). Pada kristal heksagonal digunakan rasio (cia) sebagai konstanta kristal. Bidang dan arab kisi kristal ditentukan oleh indeks Miller. Dalam sistem kubik dikenal {hkl} untuk bidang kristal dan (uvw) untuk arab kristal. Dalam sistem heksagonal dipakai rotasi {h k i I} dan (uvpw) dengan rumusan h + k = -i dan U + v = -po Dalam sistem heksagonal dikenal tiga jenis bidang kristal yaitu bidang basal (bidang segi enam), bidang prisma (bidang segi empat) dan bidang piramid (bidang segi tiga)[3].

Tekstur adalah kecendrungan susunan kristal dalam baban kristal. Tekstur di karakterisasi oleh bidang dan arab kisi kristal. Pemaparan tekstur, salah satunya dengan proyeksi kutup (pole figure). Proyeksi yang dimaksud adalah normal bidang kristal. Arah proyeksi mengacu pada arab suatu balok yaitu arab normal (ND), arab melintang (ill), daD arab membujur (RD). Untuk tabung mengacu pada bentuk silinder yaitu arab aksial (AD) arab melingkar/tangensial (TD), daD arab radial-tegak kurus aksial (RD), Gambar-1.

Deformasi terjadi akibat rotasi kristal yang mengakibatkan pergeseran bidang kisi kristal. Ada dua mode operasi deformasi yaitu secara pergeseran (slip) dan pembelahan (Twin). Pada sistem heksagonal deformasi ditentukan oleh rasio cia dan energi ikat atom(4). Untuk cia < ..,13 terjadi pergeseran pada sistem (0001) [2 110] yaitu pada logam Cd daD Zn. Twin terjadi pada bidang piramid untuk logam Zr. Besar kecilnya energi ikat atom mempengaruhi mudah atau sulitnya terjadi deformasi. Energi ikat atom Zr pada bidang prisma 56 erg/cm2 dan pada bidang basal 250 -300 erg/cm2. Dengan demikian bidang prisma mudah mengalami pergeseran jika dibandingkan dengan bidang basal. Titanium mempunyai energi ikat atom 145 erg/cm2 pada bidang prisma dan 300 ergicm2 pada bidang basal. Dengan demikian maka logam zirkonium lebih mudah dideformasi dari pada titamin.

Deformasi

Defonnasi dingin pada fabrikasi tabW1g

zircaloy-4 terjadi saat penempaan

dan ekstrusi. Proses

ini mengakibatkan sistem slip dan twin beroperasi.

Sudah dijelaskan di atas bahwa slip terjadi pada arab

(2110) dengan bidang basal {0001}, prisma {OlIO} dan

piramid {II 0 1 } .Berdasarkan energi ikat atom, bidang

prisma mempW1yai

energi lebih rendah (13 erg/cm2)

dari

pada bidang basal (250 -300 erg/cm2). Berdasarkan

energi ikat tersebut maka bidang prisma lebih mudah

mengalami

pergeseran/rotasi.

Sistem twin yang beroperasi tergantung pada

mode tegangan. Sistem twin {1012} <1011> dan {1121}

<1126> beroperasi pada mode tegangan penarikan

(tension). Sistem twin {1122} <1123> beroperasi

pada

mode tegangan penekanan

(compression)[6].

Pergeseran

kisi kritis ditentukan oleh tegangan

iris kristis (Critical resolved shear stress). Tegangan

iris kritis dirumuskan

sebagai

berikut [7]:

~

zg J-.- ZOOO

(3)

adalah intensitas pada sudut Bragg tertentu. Penentuan

tekstur secara relatif tersebut diformulasikan sebagai

berikut[9] :

F

l' = -.cos f/J cos).,

A

.u = cos f/J cos ).,

Dengan, 't adalah tegangan

iris kritis (ergicm1, F adalah

clara terpasang

(erg), A adalah tampang lintang (cm1, cjI

adalah sudut antara normal bidang slip dengan arab gaya

eksternaI, A adalah sudut antara arab slip dengan gaya

eksternaI,

~ adalah

faktor schmid.

Di mana, TC(hkl) adalah koefisien tekstur, ~hkl) adalah intensitas puncak ( h k 1), Io(hkl) ada1ah intensitas random.

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODA

Bahan

Tekstur Da/am Tabung

Pada saat reduksi tabung untuk kelongsong terjadi proses deforrnasi. Ada tiga karakteristik reduksi pada pembuatan tabung. Reduksi tersebut adalah reduksi tampang lintang (RA), reduksi diamter (RD), dan rduksi ketebalan (R W). Deforrnasi mengakibatkan perubahan ketebalan dinding daD diameter. Deforrnasi plastis yang utama disebabkan oleh gaya kompresi. Rasio ketebalan terhadap diameter selarna proses reduksi menentukan jenis tekstur. Tiga kelompok karakteristik rasio ketebalan terhadap diameter adalah R W /RD > 1, R W /RD = 1, daD R W /RD < 1. Pengaruh rasio reduksi terhadap tekstur daD anisotropi regangan dituangkan dalam Gambar-2[4] Reduksi dinding lebih besar dari pada diameter (RW/RD > 1 ) terjadi kompresi ke arab radial dan kompresi ke arab tangensial kecil. Karena bidang basal menata diri ke arab gaya kompresi maka tekstur basal ke arab radial. Pada reduksi dinding dan diameter sama besar maka gaya kompresi beroperasi ke arab tangensial dan radial maka tekstur basal tersebar ke arab radial dan tangensial. Tekstur ini juga disebut tekstur serat basal. Pada reduksi dinding lebih kecil dan reduksi diameter lebih besar (RW/RD <1) maka gaya kompresi ke arab tangensial dan tekstur yang terbentuk adalah basal ke arab tangensial.

Tabung Zircaloy-4[8] dengan komposisi sebagai

berikut : Zr 1,20-1,7%Sn

O,12-0,18%Fe

O,O5-0,15%Cr

O,OO7%Ni

Fabrikasi Tabung Zircaloy-4

Dilakukan penempaan pertama pada ingot

kemudian dilakukan 13 quenching atau aniling dan

selanjutnya dilakukan penempaan kedua. Setelah

penempaan kedua dilakukan ekstrusi dan diikuti

perlakuan panas. Langkah selanjutnya dilakukan

pelubangan tabung (tube-hollow). Setelah langkah ini,

dilakukan Rocking dan perlakuan panas. Langkah

terakhir pembentukan tabung kelongsong. Diskripsi

sampel tercantum

pada tabel-l.

Penentuan

Tekstur

Tekstur ditentukan

dengan teknik difraksi

sinar-X. Teknik ini berdasarkan

difraksi sinar-X kisi kristal.

Difraksi tersebut berdasarkan hukum Bragg, bahwa

panjang gelombang sinar-X (A) sebanding

dengan jarak

antar kisi (d) dan sudut difraksi (0). (nA = d sin 0, n

adalah suatu order). Intensitas tekstur ditentukan

berdasarkan

intensitas relatif antara sarnpel yang diukur

terhadap sarnpel random. lntensitas yang dimaksud

Tabel1. rikasi tabun

KODE DEFORMASI, IL D ,

op % op %

1350

REKA VER KETERANGAN

I Jam I op

Reduksi + tarik Reduksi + tarik

Reduksi

Tabel 2. Tekstur. rasio r an an, korosi. dan kekuatan tarik tabun zirca

KODE. I (0002h/(0002)R R KOROS!. G/cm"

I 0,94

lov-4

108,1

2,07

0,84

22,2

80,3

UTS= kekuatan tarik mak;i;~m, R = rasio kontraksi re9~ngan ( reduksi diameterlt~ngensial)

119

(4)

T~~~H~F~

~

ke arab radial, untuk tekstur basal serat distribusi

regangan random dan untuk tekstur basal tangensial

distribusi regangan

tangensial. Pada tekstur basal radial

perubahan

diameter lebih kecil jika dibandingkan

dengan

perubahan dinding, yang berarti (R ) nya lebih besar.

Pada tekstur sifat perubahan diameter sama dengan

perubahan

moiling, yang berarti (R ) nya mendekati satu,

dan pada tekstur basal tangensial perubahan diameter

lebih besar

jika dibandingkan

dengan

perubahan

dinding,

yang berarti (R )nya lebih kecil. Pada deformasi ini

sinkron dengan data pada Tabel-2, kenaikan koefisien

tekstur berbanding terbalik dengan rasio kontraksi (R ).

Rasio kontraksi sebesar 0,84 mempunyai koefisien

tekstur sarna

dengan 2,07 dan rasio kontraksi (R ) sebesar

3,5 mempunyai

koefisien tekstur sarna

dengan

0,29.

p..,..., kutW

100)2)

E... Regenga" I DknonaiTBbung,

i--

Qebma..

""t _no...

0.

AD

~

'c--,

~>1

~

~;J

o

[W~

f,

!I.,

I i,.-x ..,.x ~,' R, AU

~

'.

0.,

R.--

~,--~.

-<1 Ro

@

'n

"'-"

@

I

[~=a

~ < I " "

~.,

Gambar 2. Pengaruh rasio reduksi

terhadap tekstur dan distribusi regangan

Kekuatan tarik

Kekuatan tarik juga sinkron dengan koefisien

tekstur. Pada Tabel-2, koefisien tekstur sebesar 0,29

mempunyai kekuatan tarik 108,1 ksi dan koefisien

tekstur sebesar

2,07 mempunyai kekuatan tarik 80,3 ksi.

Jadi kekuatan tarik sebanding dengan tekstur basal

tangensial.

Korosi Hidrid

Korosi hidrid sinkron dengan koefisien tekstur.

Pada Tabel-2,. Koefisien tekstur 2,07 mengalami korosi

hidrid sebesar

22,28 g/dm2 sedangkan

koefisien tekstur

0,29 mengalami korosi hidrid sebesar

29,2 korosi hidrid

mengarah pada tekstur basal. Ada perbedaan pada

tegangan hidrid. Tegangan hidrid arab tangensial lebih

besar jika dibandingkan dengan tegangan hidrid arab

radial. Jadi kecenderungan

hidridasi lebih mudah kearah

radial.

KESIMPULAN

2.

3

4.

Pengaruh Proses Pada TekYtur

Dari Tabel-2 terlihat babwa dengan adanya perbedaan jalur proses maka dihasilkan tekstur yang berbeda. Sarnpel B2 mengalarni proses beta quenching sedangkan sarnpel C 1 tidak mengalarni proses beta quenching. Koefisien tekstur B2 lebih besar daTi pada Cl, berarti tekstur basal ke arab tangensial lebih besar pada sarnpel B2. Perbedaan ini dapat dimengerti babwa rasa beta zirkonium memiliki struktur kristal BCC. Sistem kristal BCC mempunyai sirnetri lebih banyak jika dibandingkan dengan HCP. Penataan tekstur akibat deformasi tergantung pada arab gaya eksternal. Jadi pada rasa beta lebih banyak bidang kristal yang tertata ke arab tangensial dibandingkan dengan rasa alfa clan sebagai akibatnya setelab rekristalisasi menjadi rasa alfa maka tekstur basal ke arab tangensiallebih banyak.

Sarnpel C I dan A6 melalui perbedaan cara deformasi. Sarnpel C 1 dideformasi dengan cara gabungan reduksi clan tarik, sedangkan sarnpel A6 di deformasi dengan cara reduksi. Pada proses penarikan tekstur yang terbentuk adalab tekstur serat yaitu tekstur basal terdistribusi secara random diantara tangensial dan radial, sedangkan pada proses reduksi tekstur yang terbentuk tergantung deformasinya. Karena sarnpel C I dan A6 mengalarni deformasi yang sarna maka pasti sarnpel Cl mempunyai tekstur basallebih banyak jika dibandingkan sampel A6.

Pada proses aniling tekstur basal tidak banyak mengalarni perubahan. Pada sarnpel A6 clan D 1 perbedaannya terletak pada proses aniling. Pada sarnpel A6 setelab proses aniling, dideformasi clan direkaver, sedangkan pada sarnpel D 1 hanya mengalarni proses aniling. Proses deformasi dan rekaver pada sampel A6 menurunkan tekstur basal tangensial.

5.

Jalur fabrikasi zircaloy-4 menentukan

tekstur produk

Koefisien tekstur terbesar dicapai pada jalur

rektristalisasi

(aniling)

Rasio kontraksi regangan (R ) berbandifng terbalik

dengan koefisien tekstur

Korosi hidrid berbanding terbalik dengan koefisien

tekstur

Kekuatan

tarik berbanding terbalik dengan koefisien

tekstur

Terhadap

sifat bahan tekstur basal lebih baik jika

dibandingkan

dengan

tekstur basal radial

6.

DAFTAR PUSTAKA

[1],

Rasio Regangan

Rasio regangan kontraksi (R ) adalah rasio

reduksi diameter terhadap reduksi dinding pada saat uji

tarik. Pada deformasi tabung zirkaloi diperoleh tiga

karakteristik pola tekstur deformasi dan distribusi

regangan. Untuk tekstur basal-radial distribusi regangan

LAMBBERT, J.B.D, Oxide fuels, in CAHN R.W.,

HANSEN P., and KRAMER E.J., Material

Science

and Technology,

cat 10 A, VHV Verlags

Gesellschagt

mbH, P 121.

KNODLER,

D.,

RESCHKF,

S.,

AND

WIDINGER, H.G., Technology of Zirconium

Alloysfor Cladding Tabungs of Water Cooled Fuel

[2].

~

zg J~ ZOOO

(5)

[6].

[3].

[7].

[4]. [8].

PICKLESIMER, M.L., Deformation, Creep, and

Fracture in Alpha-zirconium Alloys, Sysmposium

on

Zirconium its

alloys, electrochemical

technology,

July-August, 1966,289-300

GUILLAUME, M.J., BEAUVAIS, C., HOCHEID

B., Texture and formability

of titanin and

zirnocium sheets, ICOTOM G, september 28 /

October 3,1981,975

MILLER, G.L., Zirconium, 2nd

ed, Butter Worths,

London, 1957, P 240

[5].

Assemblies, Carl Haser Verlag, Muchen, 1987,

255-265

KAUFMANN, A.R. and MAGEL, T. T., Physical

Metallurgy of Zirconium and Its Alloys, in

OSTMAN, B and KERZE, FJ.R, The Metallurgy

of Zorconium, 1 st ed, Mcgraw Hill, New York,

1955,406-416

WOOD, C.R., Properties of Zircaloy-4 Tubing,

WAPD-TM- 585 -1966

TENCKHOFF E., Deformation Mechanisms,

Texture, and Anisotropy in Zirconium and

Zircaloy, ASTM, STP 966.

TANYA -JAWAB

Penanya: Fathurachman

(BATAN):

1. Tekstur Zirkaloy-4 yang mana yang paling cocok sebagai kelongsong

BB? Fase manakah dalam paduan

tersebut

yang lebih dominan (IX atau ~) agar mendapatkan

paduan

Zn yang baik?

Jawaban:

,

Fasa yang dominan dalam produk adalah rasa alfa. Di dalam fabrikasi dapat melalui jalur ~ quenching

dan

tanpa ~ quenching. Hasil pengukuran tekstur menunjukkan (tabel-2) bahwa koefisien rasio tekstur

(001 )T/(OO

I)R lebih besar yang melalui jalur ~-quenching.

121

~

zg J~ zooo

Gambar

Gambar  1.  Ilustrasi  analisis  tekstur
Tabel 2. Tekstur.  rasio r  an  an, korosi. dan kekuatan tarik tabun  zirca
Gambar 2.  Pengaruh rasio reduksi terhadap tekstur dan distribusi regangan

Referensi

Dokumen terkait

Di danau dengan cladocera berukuran besar, biomassa fitoplankton di lapisan epilimnion rendah, yang menggambarkan pengaruh yang kuat dari grazing zooplankton terhadap algae

Undangan Rapat Evaluasi Perkembangan Pelayanan Di Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 / Senin, 21 Januari 2019 / 14.30 WIB - selesai / Ket : Rapat dipimpin oleh

Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat tersebut mengakibatkan distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan penurunan resistensi

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridhonya-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

PELATIHAN TEKNOLOGI JERAMI AMONIASI UNTUK PAKAN TERNAK SAPI BALI DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM SIMANTRI PADA KELOMPOK TERNAK “WIDHYA SEMESTI” DESA ANTURAN-BULELENG.. N.L..P

Hasil perhitungan tersebut akan digunakan untuk melihat penilaian petani terhadap keragaan usaha (X 10 ) pada tengkulak maupun eksportir dan dari hasil tersebut mencerminkan

adalah “Apakah terdapat hubungan antara usia, pendidikan, status pernikahan, kualitas hidup, dan dukungan keluarga dengan depresi pada pasien gagal ginjal kronik

Kerridege (1987) beberapa kasus pembangunan gedung perkantoran, akibat tidak efektifnya pengelolaan aliran material mengakibatkan peningkatan waktu atau keterlambatan