• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

NOMOR : 277/G/2014/PTUN-JKT

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus serta menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara, pada tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dibawah ini, dalam perkara antara :

1. MOHAMAD TAUFIK, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta dan Pimpinan DPRD DKI/Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

2. Ir. TRIWISAKSANA, .C., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta dan Pimpinan DPRD DKI/Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

3. H. LULUNG AL., S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta dan Pimpinan DPRD DKI/Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

4. H.M. ASHRAF ALI, B. Ac., S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

Halaman 1 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5. ZAINUDDIN, M.H., S.E., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

6. H. RAMLY H.I. MUHAMMAD, M.Si, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

7. H. TANDANAN DAULAY, S.E., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

8. H. TAUFIK AZHAR, M.Si., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

9. JUDISTIRA HERMAWAN, B.Buss., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

10. H. FATHI BIN RAHMATULLAH, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

11. HR. KHOTIBI ACHYAR, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

12. H. MATNOOR TINDOAN, S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

2

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

13. H. MAMAN FIRMASYAH, S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

14. RIANO P. AHMAD, S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

15. H. RENDHIKA D HARSONO, M.Sc., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

16. BELY BILALUSALAM, S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat- 10110 ;

17. H. USMAN HELMY, S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

18. Drs. H. SAMSUDIN, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

19. H. ICHWAN ZAYADI, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

20. Hj. NINA LUBENA, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

Halaman 3 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

21. SELAMAT NURDIN, M.M., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

22. ABDURRAHMAN SUAHIMI, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

23. Drs. H. NASRULLAH, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

24. TUBAGUS ARIF, S. Ag., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

25. AHMAD ZAIROFI, Lc., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

26. RIFKOH ABRIANI, S.Pdi., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

27. ROIS HADAYANA SYAUDIE, S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

28. DITE ABIMANYU, Ak., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

4

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

29. YUSRIAH DZINUN, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

30. AHMAD YANI, S.IP., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

31. H. TAUFIK HADIAWAN, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

32. Drs. H. ABDUL GHONI, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

33. H. IMAN SATRIA, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

34. HM. FAJAR SIDIK, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

35. NURAINA, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

36. PRABOWO SOENIRMAN, Ak., MM., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

Halaman 5 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

37. MOH. ARIEF, M.M., MPd., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

38. Ir.H. MOHAMAD SANUSI, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

39. Ir. ENDAH SETIA DEWI P, M.M., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

40. SYARIF, M.Si., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

41. SEPPALGA AHMAD, S.E., S.H., Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

42. Hj. RANI MAULIANI, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

43. ARISTO PURBOADJI, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

44. RINA ADITYA SARTIKA, Warga Negara Indonesia, Selaku Anggota DPRD DKI Jakarta, berkedudukan di Jalan Kebon Sirih Nomor 18 Jakarta Pusat-10110 ;

6

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya : 1. SULASMO SAKURI, S.H., M.H. ;

2. IRWANSYAH PUTRA, S.H., MBA. ; 3. HARRY ARA HUTABARAT, S.H., M.H. ; 4. H. TABAT, S.H. ;

5. EDDY SUNARYO, S.H. ; 6. BUDI WIDARTO, S.H. ; 7. PRATIWI, S.H. ;

8. HENI ADIGAWATI, S.H. ;

Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, Advokad yang berkantor di Kantor Hukum “TRUST & ASSOCIATES”, beralamat di Graha Arsa 2nd Floor,

Jalan Siaga Raya No. 31, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tanggal 1 Desember 2014, untuk selanjutnya disebut sebagai ... PARAPENGGUGAT ;

Melawan

1. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, berkedudukan di Jalan Veteran Nomor 16, Jakarta Pusat 10110, dalam hal ini memberi kuasa dengan Hak Substitusi kepada :

H.M. PRASETYO, Jaksa Agung Republik Indonesia, beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin Nomor 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa tanggal 4 Februari 2015, selanjutnya memberikan Kuasa Substitusi kepada :

Halaman 7 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. NOFARIDA, SH., MH. ;

2. BUDIYAHNINGSIH, SH. ; 3. B. MARIA ERNA E., SH., MH. ;

4. ANNISA KUSUMA HAPSARI, SH., MH. ; 5. ALHERI, SH. ;

6. ARRY DJAELANI, SH. ;

Kesemuanya Warganegara Indonesia, Pekerjaan Jaksa Pengacara Negara, beralamat di Jalan Hasanuddin Nomor 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Substitusi Nomor : SK-015/A/JA/02/2015, tanggal 11 Februari 2015, untuk selanjutnya disebut sebagai ...

TERGUGAT ;

2. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, beralamat di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9, Kota Administrasi Jakarta Pusat, dalam hal ini memberikan Kuasa kepada :

1. SOLAFIDE SIHITE, S.H., M.H.; 2. ENDANG SUMARDI, S.H., M.H. ; 3. TAUFIQ MARHENDRA, S.H., M.SI. ; 4. ALAM SYAH, S.H., M.H. ;

5. FARUQ ANSORO, S.H., M.H. ; 6. MUCHLIS S.H. ;

7. OCKY PRASTYA YUDHA, S.H. ; 8. HARATUA D.P. PURBA, S.H. ;

8

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

9. JOHAN H. IRWANTO, S.H. ;

semuanya Warganegara Indonesia, Pegawai Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berkantor pada Biro Hukum beralamat di Gedung Balaikota Blok G Lantai IX, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9, Kota Administrasi Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 86/-1.876, Tanggal 26 Januari 2015, untuk selanjutnya disebut sebagai ... TERGUGAT II INTERVENSI ; Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut, telah membaca :

- Surat Gugatan Para Penggugat tertanggal 22 Desember 2014 yang didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 30 Desember 2014 di bawah Register perkara Nomor : 277/ G/2014/PTUN-JKT dan telah diperbaiki pada tahap Pemeriksaan Persiapan pada tanggal 05 Februari 2015 ;

- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 277/ PEN-DIS/2014/PTUN-JKT tertanggal 31 Desember 2014, Tentang Pemeriksaan dengan Acara Biasa ;

- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 277/ PEN/2014/PTUN-JKT tertanggal 31 Desember 2014, Tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus sengketa yang bersangkutan ;

Halaman 9 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Surat Panitera Pengadilan Tata Usahan Negara Jakarta Nomor : 277/ G/2014/PTUN-JKT, tanggal 02 Januari 2015, Tentang Penunjukan Panitera Pengganti ;

- Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 277/PEN-PP/2014/PTUN-JKT tertanggal 5 Januari 2015, Tentang Hari Pemeriksaan Persiapan ; - Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor : 277/PEN-HS/2014/PTUN-JKT

tertanggal 5 Februari 2015, Tentang Hari Persidangan ;

- Putusan Sela Nomor : 277/G/2014/PTUN-JKT, Tanggal 12 Maret 2015 ; - Berkas perkara dalam sengketa yang bersangkutan ;

- Telah memeriksa Surat-surat Bukti yang diajukan oleh Para Pihak dipersidangan ;

- Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan dalam sengketa yang bersangkutan ;

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA

Menimbang, bahwa Para Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat dengan Surat Gugatannya tertanggal 22 Desember 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tanggal 30 Desember 2014 di bawah Register perkara Nomor : 277/ G/2014/PTUN-JKT dan telah diperbaiki pada tahap Pemeriksaan Persiapan pada tanggal 5 Februari 2015, sebagai berikut :

Dengan Objek Gugatan :

Keputusan Presiden Nomor : 130/P Tahun 2014 Tentang Pengesahan Pemberhentian Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa

10

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 tanggal 18 November 2014 ;

Dengan alasan gugatan sebagai berikut :

1. Bahwa Pasal 55 Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyatakan sebagai berikut : “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, sedangkan objek perkara diketahui dan atau diterima oleh Penggugat pada tanggal 19 November 2014 oleh karenanya masih dalam tenggang waktu yang dibenarkan oleh Pasal 55 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

2. Bahwa Objek Perkara in Casu :

Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor : 130/P Tahun 2014 Tentang Pengesahan Pemberhentian Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 tertanggal 18 November 2014 ;

Objek Sengketa adalah merupakan sebuah keputusan/penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara (TUN) yang Halaman 11 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

bersifat Konkret, Individual dan Final serta berakibat hukum yang merugikan Para Penggugat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

Bersifat konkret diartikan obyek yang diputuskan dalam keputusan itu tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan, yakni berupa Surat Keputusan, bersifat individual, diartikan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik alamat maupun yang dituju yakni kepada Sdr. Ir. Basuki Tjahaya Purnama, MM. Bersifat final, diartikan keputusan tersebut sudah definitif, keputusan yang tidak lagi memerlukan persetujuan dari instansi atasan atau instansi lain, karenanya keputusan ini dapat menimbulkan akibat hukum, yakni Pengesahan Pemberhentian Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 tanggal 18 November 2014 ; Bahwa sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam surat gugatan aquo, Keputusan Tata Usaha yang diterbitkan oleh Tergugat bersifat Cacat Hukum dan Merugikan Kepentingan Para Penggugat, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota dan unsur pimpinan DPRD DKI Jakarta ;

3. Bahwa Para Penggugat adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta periode 2014

12

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

– 2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golongan Karya (GOLKAR) hasil Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014, berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 161.31 – 3343 Tahun 2014.tertanggal 21 Agustus 2014 tentang Peresmian Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta Masa Jabatan Tahun 2014 – 2019 ;

4. Bahwa selain sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Para Penggugat beberapa diantaranya sekaligus merupakan Para Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 161.31 – 3734 Tahun 2014 tertanggal 23 September 2014 Tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta ;

5. Bahwa sebagai anggota legislatif apalagi dipercaya mengemban tugas sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Para Penggugat selalu memegang teguh janji sebagai wakil rakyat yang telah diucapkan dan senantiasa menjalankan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya berdasarkan Undang-undang dan peraturan tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta khususnya dalam

Halaman 13 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

memperjuangkan aspirasi masyarakat pemilih yang ada di provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mendukung dan menghantarkan Para Penggugat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta ;

6. Bahwa kerugian Para Penggugat atas terbitnya Objek Sengketa adalah:

a. Sebagai pribadi : sangat dirugikan karena objek perkara diterbitkan oleh Tergugat secara secara

sewenang-wenang tanpa mengacu dan

mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

Perbuatan Tergugat tentu sangat merugikan nama baik Para Penggugat sebagai Pengemban amanah masyarakat Pemilih, karena surat usulan pengangkatan dibuat di instansi tempat Para penggugat mengabdi, sehingga dapat saja masyarakat menganggap Para Penggugat terlibat dalam kesewenangan yang dilakukan dalam pembuatan surat usulan DPRD DKI yang menjadi dasar Tergugat menerbitkan Surat Keputusan yang menjadi objek perkara aquo ;

Masyarakat akan menganggap Para Penggugat melakukan penyalahgunaan kewenangan karena dianggap ikut melakukan pengambilan keputusan tanpa melalui mekanisme yang diatur dalam peraturan tata tertib dewan maupun dalam Udang-Undang

14

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang berlaku, dan selanjutnya masyarakat tidak lagi mempercayai Para Penggugat, karena dianggap mencederai kepercayaan masyarakat pemilih, dan akhirnya akan merugikan kepentingan Para Penggugat ketika nantinya akan mencalonkan kembali menjadi anggota dewan ;

b. Kerugian Para Penggugat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta adalah hilangnya kesempatan Para Penggugat menggunakan hak suaranya untuk ikut mengambil keputusan dalam Rapat Dewan dan hilangnya kesempatan sebagai anggota DPRD DKI Jakarta untuk mengkritisi Surat Ketua DPRD DKI Jakarta Nomor : 540/-071.811 tanggal 14 November 2014 perihal : Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017, surat mana dibuat secara sewenang-wenang, mengabaikan peraturan tata tertib Dewan dan melanggar peraturan perundangan yang berlaku, dimana surat dimaksud ternyata menjadi dasar Tergugat menerbitkan Keputusan yang sekarang menjadi objek perkara ;

Bahwa hak Para Penggugat untuk menggunakan suaranya dalam rapat pengambilan keputusan di DPRD DKI merupakan suara yang harus dipertanggung-jawabkan kepada para pemilih, sehingga Halaman 15 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Para Penggugat sangat kesulitan ketika harus mempertanggung- jawabkannya kepada masyarakat pemilih ;

Sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, kerugian Para Penggugat (Penggugat Nomor 1, 2 dan 3) selain kerugian sebagai pribadi dan sebagai anggota DPRD DKI Jakarta sebagaimana diuraikan diatas, juga ditambah hilangnya hak Para Penggugat sebagai unsur pimpinan dewan, dimana seharusnya Surat Usulan yang menjadi dasar Tergugat menerbitkan Objek Perkara harus ditandatangani pula oleh Para Penggugat 1, Penggugat 2, Penggugat 3 serta Ketua DPRD DKI Jakarta, sehingga Ketua DPRD DKI Jakarta tidak bisa bertindak sendiri mengatas-namakan Dewan dan sebagai Pimpinan Dewan, karena Ketua DPRD hanyalah merupakan salah satu unsur pimpinan bersama-sama dengan Para Penggugat (Penggugat 1, 2 dan 3), karena unsur pimpinan dimana Para Penggugat ada didalamnya bersama-sama dengan Ketua DPRD harus bekerja secara kolektif dan kolegial, sehingga Surat Ketua DPRD DKI Jakarta Nomor : 540/-071.811 tanggal 14 November 2014 perihal : Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017, seharusnya ditandatangani pula oleh Para Penggugat (Penggugat Nomor 1, 2, dan 3) sebagai unsur Pimpinan Dewan ;

7. Bahwa seharusnya dengan adanya pelanggaran prosedur dan ketentuan perundangan yang dilakukan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta

16

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

menjadi catatan dan bahan pertimbangan bagi Tergugat untuk tidak menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara aquo, akan tetapi ternyata hal tersebut tidak menjadi bahan pertimbangan Tergugat, dan bahkan dengan sewenang-wenang tetap menerbitkan Surat Keputusan yang sekarang ini menjadi Objek perkara aquo, sehingga walaupun gugatan aquo tidak mengatas namakan institusi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, melainkan atas nama pribadi-pribadi Para Penggugat namun gugatan ini diajukan dalam kaitannya dengan tanggung jawab moril Para Penggugat terhadap para konstituen yang telah mempercayakan aspirasinya kepada Para Penggugat, karena secara nyata telah terjadi penyalahgunaan kewenangan dan kesewenang-wenangan yang dilakukan Tergugat yang telah merugikan Para Penggugat ;

Bahwa menurut doktrin pengertian penyalah-gunaan wewenang (detournement de pouvoir) adalah penggunaan wewenang yang dipunyai oleh seseorang (pejabat) untuk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang tersebut, sedangkan kesewenang-wenangan (willekeur) terjadi apabila penguasa setelah mempertimbangkan semua kepentingan yang tersangkut dalam keputusan yang dikeluarkannya atau tindakan yang dilakukannya seharusnya tidak sampai mengambil keputusan ataupun seharusnya tidak sampai mengambil tindakan tersebut (Vide Setiawan SH : Perbuatan Melanggar Hukum Oleh Penguasa. Perkembangan Dalam Yurisprudensi Di Negeri Belanda

Halaman 17 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Dalam : Pejabat Sebagai Calon Tergugat Dalam Peradilan Tata Usaha Negara, CV Sri Rahayu, 1989) ;

8. Bahwa sesuai Pasal 10 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh satu orang Gubernur dibantu oleh satu orang Wakil Gubernur yang dipilih secara langsung melalui pemilihan umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah ; 9. Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 98/P Tahun 2014

tanggal 16 Oktober 2014 Gubernur DKI Jakarta Ir. H. Joko Widodo telah disahkan pemberhentiannya sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012 – 2017 dan untuk mengisi kekosongan Jabatan Gubernur DKI Jakarta tersebut, Menteri Dalam Negeri RI melalui suratnya Nomor : 121.31/4438 tanggal 28 Oktober 2014 perihal Mekanisme Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 telah menyurati Pimpinan DPRD Provinsi Jakarta ;

10.Bahwa terkait dengan pengisian kekosongan Jabatan Gubernur DKI dimaksud, Plt Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah mengirimkan surat kepada Ketua DPRD DKI Jakarta sebagaimana Surat Nomor : 2470/-82.72 tanggal 30 Oktober 2014 perihal : Pengangkatan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 ;

18

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

11.Bahwa prosedur, mekanisme dan tata cara pengangkatan Wakil Gubernur menjadi Gubernur mengacu kapada Pasal 173 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) Nomor 1 Tahun 2014 yang menyatakan sebagai berikut :

Ayat [1] : Dalam hal Gubernur, Bupati dan Walikota berhalangan tetap, Wakil Gubernur, Wakil Walikota, Wakil Bupati, dan Wakil Walikota tidak serta merta menggantikan Gubernur, Bupati, dan Walikota ;

12. Bahwa berdasarkan pada bunyi Pasal 173 ayat (1) tersebut maka pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta harus ditempuh melalui mekanisme pemilihan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagaimana ditegaskan Pasal 174 yang menyatakan sebagai berikut :

Ayat [2] : Apabila sisa masa jabatan Gubernur berhenti atau diberhentikan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dan sisa masa jabatan lebih dari 18 (delapan belas) bulan maka dilakukan pemilihan Gubernur melalui DPRD Provinsi;

13.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 173 ayat [1] jo Pasal 174 ayat [2] Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota dan juga menindaklanjuti Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 121.31/4438 tanggal 28 Oktober 2014 perihal Mekanisme Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 dan Plt Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui suratnya Nomor : 2470/-82.72 tanggal 30 Oktober 2014 perihal : Pengangkatan Halaman 19 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 ;

14. Bahwa untuk menindak lanjuti hal tersebut di atas, pimpinan DPRD DKI Jakarta segera melaksanakan Rapat Gabungan Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 13 November 2013 pukul 13.30 Wib sebagaimana Perbal Naskah Dinas Nomor : 535/-071.78 tanggal 12 November 2014, rapat mana dilaksanakan sebagai persiapan Rapat Paripurna Istimewa dalam Rangka Pengumuman Pengisian Jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, sebagaimana Catatan Singkat Rapat Gabungan Pimpinan Dewan Bersama Pimpinan Fraksi DPRD Provinsi DKI Jakarta Nomor : 12/RAPIM/DPRD/X/2014 Tertanggal 13 November 2014, yang intinya telah menghasilkan hal - hal sebagai berikut :

Angka 16 :

Menanggapi surat dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 121.31/4438/OTDA tanggal 28 Oktober 2014, Pimpinan Fraksi PDI Perjuangan, Pimpinan Fraksi Partai Hanura, Pimpinan Fraksi PKB dan Pimpinan Fraksi Partai Nasdem berpendapat bahwa saran dan masukan dari Kementerian Dalam Negeri sebagi Pembina Daerah harus kita laksanakan jangan berlama-lama, kita hanya mengumumkan saja, bukan melantik. Untuk itu menyarankan agar piminan Dewan segera mengagendakan Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka Pengumunan Pengisian Jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ;

Angka 17 :

20

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sementara itu, Para Wakil Ketua Dewan yang hadir dan Pimpinan Fraksi Partai Gerindra Pimpinan Fraksi Partai Demokrat-PAN, dan Pimpinan Fraksi PKS, berpendapat bahwa, masih terdapat perbedaan penafsiran dalam menanggapi surat dari Kementerian Dalam Negeri RI Nomor : 121.31/4438/OTDA TANGGAL 28 Oktober 2014, sehingga belum dapat menyetujui dilaksanakannnya Rapat Paripurna Istimewa dalam Rangka Pengumuman Pengisian Jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan menyarankan agar Plt. Gubernur untuk mundur dari Jabatannya ;

Angka 18 :

Para Wakil Ketua Dewan yang hadir dan Pimpinan Fraksi Partai Gerindra, Pimpinan Fraksi Partai Demokrat-PAN, dan Pimpinan Fraksi PKS, meminta agar DPRD tetap mematuhi keputusan Rapat sebelumnya yang memutuskan bahwa Pimpinan Dewan akan segera meminta jawaban dari MA. Mempertanyakan Surat Ketua DPRD DKI Jakarta yang diajukan kepada MA, dan meminta jawaban tertulis dari MA mengingat masalah Plt. Gubernur terkait dengan persoalan Politik dan Hukum ;

15.Bahwa tanpa mengindahkan saran dan pendapat para Wakil Ketua Dewan dan Pimpinan Fraksi Partai Demokrat-PAN, Pimpinan Fraksi PKS, juga Keputusan Rapat tertanggal 05 November 2014, Ketua DPRD pada tanggal 14 November 2014 tanpa kehadiran Para Penggugat In Casu Para Wakil Ketua Halaman 21 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Dewan dan seluruh Anggota Dewan dari Fraksi Gerindra, Fraksi Partai Demokrat-PAN, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Fraksi PKS yang keseluruhannya berjumlah 57 orang telah melaksanakan dan menyelenggarakan Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan hanya dihadiri oleh 48 Anggota DPRD dari Fraksi PDIP, Fraksi HANURA, Fraksi PKB dan Fraksi NASDEM untuk mengumumkan dan mengusulkan Pengesahan Sdr. Ir. Basuki Tjahaya Purnama, MM., Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menjadi Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 sebagaimana Surat DPRD DKI Jakarta Nomor : 112/BA/DPRD/XI/2014 tertanggal 14 November 2014 tentang

Berita Acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi DKI Jakarta Dalam Rangka Pengumuman Dan Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur Menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012-2017 dan Risalah Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi DKI Jakarta Dalam Rangka Pengumuman Pengisian Jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tanggal 14 November 2014 dan Penjelasan Acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi DKI Jakarta Dalam Rangka Pengumuman Pengisian Jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ;

22

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(23)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

16. Bahwa tindakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta yang telah melaksanakan dan menyelenggaran Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada tanggal 14 November tanpa dihadiri oleh seluruh Wakil Ketua Dewan dan seluruh anggota dari Fraksi Gerindra, Fraksi Partai Demokrat-PAN, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Fraksi PKS yang keseluruhannya berjumlah 59 orang tersebut adalah tindakan sewenang-wenang dan tergolong sebagai perbuatan melawan hukum (Onrechtmatig Overheids Daads) sebab telah melanggar Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

17.Bahwa Pasal 77 ayat (3) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menyatakan : Rapat Paripurna Istimewa merupakan rapat anggota DPRD yang dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua DPRD untuk melaksanakan acara tertentu dan tidak mengambil keputusan ;

18.Bahwa Pasal 90 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menyatakan :

Halaman 23 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(24)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ayat (1) : Rapat Paripurna memenuhi kuorum apabila :

i. dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah anggota DPRD untuk mengambil keputusan atas pelaksanaan hak angket dan hak menyatakan pendapat serta untuk mengambil keputusan mengenai usul pemberhentian Gubernur dan/atau Wakil Gubernur ; ii.dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari

jumlah anggota DPRD untuk memberhentikan Pimpinan DPRD, menetapkan Peraturan Daerah dan APBD;

iii. dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah anggota DPRD untuk rapat Paripurna DPRD selain rapat sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b ; Ayat (2) : Rapat Paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dinyatakan sah apabila:

a. disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota DPRD yang hadir, untuk rapat sebagaimana dimaksud pada ayat [1] huruf a ;

b. disetujui oleh lebih dari 1/2 ( satu perdua) jumlah anggota DPRD yang hadir, untuk rapat sebagaimana dimaksud pada ayat [1] hurud b ; atau

c. disetujui dengan suara terbanyak, untuk rapat sebagaimana dimaksud pada ayat [1] huruf c ;

Ayat (3) : Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat [1] tidak terpenuhi, rapat ditunda paling banyak 2 (dua) kali dengan tenggang waktu masing-masing tidak lebih dari 1 (satu) jam; Ayat (4) : Apabila pada akhir waktu penundaan rapat sebagaimana

dimaksud pada ayat [3] kuorum belum juga terpenuhi, pimpinan rapat dapat menunda rapat paling banyak 3 (tiga) hari atau sampai waktu yang ditempatkan oleh Badan Musyawarah ;

Ayat (5) : Apabila setelah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat [4], kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat [1] belum juga terpenuhi, maka untuk pelaksanaan hak angket dan hak menyatakan pendapat, menetapkan Peraturan Daerah serta memberhentikan pimpinan DPRD, rapat tidak dapat mengambil keputusan dan rapat Paripurna DPRD tidak dapat diulang lagi ;

24

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(25)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Ayat (6) : Apabila setelah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat [4], kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat [1], belum juga terpenuhi, maka untuk menetapkan APBD, rapat tidak dapat mengambil keputusan dan penyelesaiannya diserahkan kepada Menteri Dalam Negeri ;

Ayat (7) : Apabila setelah penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat [4], kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat [1] belum juga terpenuhi, terhadap ketentuan sebagimana dimaksud pada ayat [1]huruf c,cara penyelesaiannya diserahkan kepada pimpinan DPRD dan Pimpinan Fraksi;

19.Bahwa oleh karena Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tanggal 14 November 2014 hanya dihadiri oleh 46 orang Anggota Dewan dari 106 Anggota Dewan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 90 ayat (1) huruf c Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menjadi Tidak Memenuhi Kuorum, oleh karenanya Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tanggal 14 November 2014 dengan agenda mengumumkan dan mengusulkan pengesahan pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012-2017 kepada Tergugat (Presiden Republik Indonesia) melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menjadi Tidak Sah Dan Cacat Prosedur sebagaimana ketentuan Pasal 90 ayat (2) huruf c Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Halaman 25 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(26)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Tahun 2011 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

20.Bahwa namun demikian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta didukung Fraksi-fraksi yang hadir secara melawan hukum dan tanpa menghiraukan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi telah melaksanakan Rapat Paripurna Istimewa tersebut serta tetap mengumumkan dan mengusulkan pengesahan pengangkatan Sdr. Ir Basuki Tjahaya Purnama, MM., Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta kepada Presiden Republik Indonesia/Tergugat melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan menerbitkan Surat Nomor : 540/-071.811 tanggal 14 November 2014 Perihal : Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 jo. Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 29 Tahun 2014 Tertanggal 14 November 2014 Tentang Pengumuman Dan Pengusulan Pengesahan Pengangkatan Sdr. IR.Basuki Tjahaya Purnama, MM., Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012-2017; 21.Bahwa berdasarkan Surat Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta

Nomor : 540/-071.811 tanggal 14 November 2014 perihal : Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017, yang hanya ditandatangani oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, maka membuat Tergugat kemudian menerbitkan

26

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(27)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor : 130/P Tahun 2014 Tentang Pengesahan Pemberhentian Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 ;

22.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 173 ayat (1), Pasal 174 ayat (2) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) Nomor 1 Tahun 2014 jo Pasal 77 ayat (30, Pasal 90 ayat (1), (2), (3), (4), (50), (6), (7) Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta membuktikan bahwa Rapat Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tanggal 14 November 2014 dengan agenda mengumumkan dan mengusulkan pengesahan pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012-2017 kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia telah tidak sesuai dengan prosedur mekanisme dan tata cara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku oleh karenanya tidak sah dan cacat prosedur hal mana menjadikan Surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 540/-071.811 Tertanggal 14 November 2014 Tentang Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Halaman 27 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(28)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 yang menjadi dasar Penerbitan Keputusan Presiden

Nomor : 130/P Tahun 2014 Tentang Pengesahan Pemberhentian Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 tidak sah dan batal demi hukum sebab dilandasi oleh kecacatan dalam prosedur, mekanisme dan tata cara yang diatur Undang-Undang ;

23.Bahwa oleh karena Surat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 540/-071.811 Tertanggal 14 November 2014 Tentang Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012-2017 dan Keputusan Presiden Nomor 130/P Tahun 2014 Tentang Pengesahan Pemberhentian Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 telah diterbitkkan tidak sesuai dan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku maka hal tersebut sudah seusai dengan bunyi ketentuan Pasal 53 ayat 2 a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyatakansebagai berikut :

Ayat 2 : Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagimana dimaksud dalam ayat 1 adalah :

28

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(29)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

(a) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;

(b) Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 telah menggunakan kewenangannya untuk tujuan lain dari maksud diberikannya wewenang tersebut ; 24.Bahwa selain itu, tindakan Ketua DPRD DKI Jakarta yang secara

sewenang wenang melanggar Peraturan dan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga bertentangan dengan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme khususnya Azas Kepastian Hukum, Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Proporsionalitas, Azas Profesionalitas dan Azas Akuntabilitas ;

25. Bahwa seharusnya dengan fakta terjadinya pelanggaran prosedur dan pelanggaran ketentuan peraturan perundangan yang dilakukan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta sebagaimana terurai diatas, secara cermat menjadi pertimbangan Tergugat untuk tidak menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi Objek dalam perkara aquo, akan tetapi ternyata bukannya melakukan koreksi dan mempertimbangkan adanya kesewenangan dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, justru Tergugat meng-afirmasi dan membenarkan tindakan dimaksud, dan

Halaman 29 dari 112 Halaman Putusan Nomor 277/G/2014/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(30)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

tetap melakukan kesewenangan dan menyalahgunakan kewenangan dengan menerbitkan objek sengketa. Oleh karena itu sehingga jelas dan nyata bahwa Tergugat telah terbukti telah menyalah gunakan kewenangan, bertentangan dengan kewajiban hukumnya, melawan hukum dan bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (The principles of good governance) karena tidak secara cermat mempertimbangkan bahwa Surat Ketua DPRD DKI Jakarta dibuat tanpa melalui mekanisme ketentuan yang berlaku, tetapi tetap dibiarkan dan bahkan menjadi dasar Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang saat ini menjadi objek perkara ;

26. Bahwa dengan demikian Surat Keputusan Tergugat yakni Keputusan Presiden Nomor : 130/P Tahun 2014 Tentang Pengesahan Pemberitahuan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 Dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sisa Jabatan Tahun 2012 – 2017 tertanggal 18 November 2011 yang diterbitkan atas dasar surat-surat yang dibuat secara cacat hukum dan cacat prosedur yakni : Surat Ketua DPRD DKI Jakarta Nomor Surat Nomor : 540/-071.811 tanggal 14 November 2014 perihal : Usul Pengesahan Pengangkatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sisa Masa Jabatan Tahun 2012 – 2017 dan Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 121.31/6594/sj tanggal 17 November 2014, merupakan Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara yang :

30

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 81 ayat (5), Pasal 82 ayat

Pada penggunaan kontrasepsi pil kurang dari 5 tahun berisiko 0,90 kali lebih kecil untuk meng- alami menopause dini daripada wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi pil

Walaupun pengobatan bersama dengan HAART dan terapi TB dinyatakan aman, satu penelitian menemukan bahwa dosis obat anti- TB rifabutin yang lebih rendah tidak mencapai tingkat

Setelah peserta memahami peta proyeksi iklim di wilayah mereka dan berdasarkan hasil kegiatan ‘’Sub Pokok Bahasan 4.1 Tabel Perubahan Iklim’’, mintalah masing-masing

Pada penelitian ini akan diuji pengaruh konstansi terhadap performa pencatanan parkir yang melibatkan subjek pada kelompok kontrol yang bekerja melakukan pencatatan

Penguatan Ekonomi Masyarakat diLingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan Mengurangi Pengangguran, dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah,

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas meskipun rumusan unsur dalam pasal 112 Ayat (1) Jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat (1) Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun