• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trafo Dan Kubikel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Trafo Dan Kubikel"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip Kerja

Prinsip Kerja Trafo AruTrafo Arussᄃᄃ Posted on

Posted onJuni 21, 2014Juni 21, 2014 ᄃᄃbyby BambangMSBambangMSᄃᄃ

ᄃ ᄃ

Block CT In Door Type Block CT In Door Type Pengantar.

Pengantar.

Pada pembahasan sebelumnya, disampaikan bahwa trafo arus bertujuan Pada pembahasan sebelumnya, disampaikan bahwa trafo arus bertujuan mengkonver

mengkonversi arus primer yang si arus primer yang memiliki nilai arus yang besarmemiliki nilai arus yang besar menjadi arus sekunder yang memilik inilai rendah sebesar ! atau menjadi arus sekunder yang memilik inilai rendah sebesar ! atau "!, tergantung dari aplikasi yang dibutuhkan#

"!, tergantung dari aplikasi yang dibutuhkan#

$arena bertujuan untuk mengkonversikan arus, maka pada kedua sisi $arena bertujuan untuk mengkonversikan arus, maka pada kedua sisi trafo arus tersebut harus

trafo arus tersebut harus terbentuk rangkaian tertutup sehinggaterbentuk rangkaian tertutup sehingga dimungkinkan mengalirnya arus pada rangkaian tersebut# Dengan kata dimungkinkan mengalirnya arus pada rangkaian tersebut# Dengan kata lain, pada sisi primer trafo arus

lain, pada sisi primer trafo arus harus di pasang seri denganharus di pasang seri dengan beban dan pada sisi sekunder trafo arus harus diterkoneksi pada beban dan pada sisi sekunder trafo arus harus diterkoneksi pada beban peralatan ukur atau peralatan proteksi#

beban peralatan ukur atau peralatan proteksi#

%ambar dibawah ini adalah ilustrasi atau contoh sederhana dari %ambar dibawah ini adalah ilustrasi atau contoh sederhana dari penggunaan trafo arus dalam sistem distribusi tenaga listrik# penggunaan trafo arus dalam sistem distribusi tenaga listrik#

Trafo arus dipasang diantara beban dan sumber# Trafo arus dipasang Trafo arus dipasang diantara beban dan sumber# Trafo arus dipasang pada Perangkat &ubung bagi

pada Perangkat &ubung bagi tegangan menengah 'P&B T()atautegangan menengah 'P&B T()atau

perangkat hubung bagi tegangan rendah 'P&B T*) sebelum arus di perangkat hubung bagi tegangan rendah 'P&B T*) sebelum arus di distribusika

distribusikan n ke masing+masing beban#ke masing+masing beban#

ᄃ ᄃ

%ambar# okasi Peletakan CT pada

%ambar# okasi Peletakan CT pada sistem distribusi jaringansistem distribusi jaringan listrik

listrik

 rinsip kerja trafo arus#  rinsip kerja trafo arus#

(2)

!rus yang mengalir pada sistem distribusi tegangan menegah ataupun !rus yang mengalir pada sistem distribusi tegangan menegah ataupun tegangan rendah berkisar ratusan hingga ribuan

tegangan rendah berkisar ratusan hingga ribuan ampere# -leh karenaampere# -leh karena itu, belitan primer dari trafo arus terbuat dari batangan tembaga itu, belitan primer dari trafo arus terbuat dari batangan tembaga dengan dimensi yang relative besar agar mampu menahan arus yang dengan dimensi yang relative besar agar mampu menahan arus yang mengalir secara terus+menerus disisi primer ataupun arus sesaat mengalir secara terus+menerus disisi primer ataupun arus sesaat ketika terjadi kegagalan sistem# $arena terbuat dari

ketika terjadi kegagalan sistem# $arena terbuat dari batangbatang tembaga yang cukup besar dan maksimal . lilitan untuk rasio tembaga yang cukup besar dan maksimal . lilitan untuk rasio

ganda , maka impedansi disisi primer bisa diabaikan karena terlalu ganda , maka impedansi disisi primer bisa diabaikan karena terlalu kecil dibandingkan impedansi sistem#

kecil dibandingkan impedansi sistem#

%ambar. dibawah ini adalah contoh sederhana dari trafo arus yang %ambar. dibawah ini adalah contoh sederhana dari trafo arus yang menggunakan batang tembaga lilitan tunggal sebagai belitan primer# menggunakan batang tembaga lilitan tunggal sebagai belitan primer#

ᄃ ᄃ

%ambar.# Trafo arus dengan batang tembaga tunggal disisi primer# %ambar.# Trafo arus dengan batang tembaga tunggal disisi primer#

• Pada saat arus primer Ip Pada saat arus primer Ip mengalir pada lilitan primer, makamengalir pada lilitan primer, maka akan muncul medan magnet disekeliling lilitan primer tersebut# akan muncul medan magnet disekeliling lilitan primer tersebut# •

• (edan magnet tersebut akan terkumpul lebih banyak pada inti(edan magnet tersebut akan terkumpul lebih banyak pada inti atau core# (edan magnet yang berputar di dalam inti atau core atau core# (edan magnet yang berputar di dalam inti atau core menghasilka

menghasilkan perubahan flu/ n perubahan flu/ primer dan memotong lilitanprimer dan memotong lilitan

sekunder sehingga menginduksikan tegangan pada lilitan sekunder sekunder sehingga menginduksikan tegangan pada lilitan sekunder sesuai hukum faraday#

(3)

• $arena lilitan sekunder membentuk loop tertutup, maka akan mengalir arus sekunder Is yang akan membangkitkan medan magnet untuk melawan flu/ magnet yang dihasilkan oleh belitan primer sesuai hukum len0#

%ambar1 dibawah ini adalah model diagram listrik dari trafo arus# ᄃ

%ambar1# (odel diagram listrik Trafo !rus Dimana2

3 dan 3. adalah jumlah lilitan primer# 4m adalah impedansi untuk magnetisasi#

5s adalah tegangan induksi pada sisi sekunder#

67 dan 67 adalah reaktansi bocor dikedua sisi dari trafo# $arena nilainya kecil, maka bisa kita hilangkan dalam perhitungan#

$arena impedansi primer dan reaktansi bocor bisa diabaikan, maka model diagram listrik dari trafo arus yang lebih sederhana

ditunjukan pada gambar8#

%ambar8# (odel diagram listrik sederhana dari trafo arus#

Dari gambar8 diatas terlihat bahwa arus sekunder Is yang mengalir pada burden atau beban mengalami perubahan karena adanya arus

(4)

eksitasi yang diperlukan untuk menjamin terlaksananya proses transformasi#

*asio $esalahan !rus#

Dari gambaran diatas, terlihat bahwa tidak semua arus primer akan terduplikasi disisi kumparan sekunder# !kan dibutuhkan suatu arus eksitasi Im agar proses reproduksi arus sekunder dapat terjadi# Dengan demikian, apabila arus eksitasi Im atau Ie kita masukan dalam formulasi, besarnya arus sekunder menjadi2

%br"# !rus 5ksitasi pada Inti

Dimana Ie adalah arus eksitasi yang dibutuhkan agar proses reproduksi arus sekunder dapat terjadi# $arena !rus eksitasi tidak dapat diabaikan, maka proses reproduksi arus sekunder akan mengalami kesalahan dan biasa disebut sebagai kesalahan

transformasi ' transformation error)# 9elain daripada itu, akan terjadi juga pergeseran fasa# $esalahan pada fasa biasa disebut sebagai pergeseran fasa#

Perhitungan Kesaahan Arus !"urrent #rror$ %atio #rror&.

9tandar I5C :;;88+ telah mendefinisikan secara khusus tentang hal tersebut diatas, yaitu2

 adalah kesalahan yang ditimbulkan oleh transformer dalam melakukan pengukuran disebabkan karena adanya kenyataan bahwa aktual perbandingan transformasi adalah tidak sama dengan perbandingan transformasi pengenal '*ated Transformation *atio)#

$esalahan !rus 'Current 5rror) atau kesalahan perbandingan '*atio  5rror) diekspresikan dalam persen '<) dan diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut2

$esalahan !rus atau $esalahan Perbandingan Dimana2

$n adalah Perbandingan transformasi pengenal '*ated Transformation *atio)#

Ip adalah arus primer actual=sebenarnya '!ctual Primary Current)# Is adalah arus sekunder actual=sebenarnya '!ctual 9econdary

(5)

Current) pada saat Ip mengalir disisi primer dan kondisi pengukuran terjadi#

Ilustrasi sederhana dari penggunaan formulasi diatas adalah sebagai berikut2

9ebuah trafo arus dengan ratio .;;;=", memiliki tingkat kesalahan transformasi atau ratio error sebesar ;#"<# 6ika pada trafo

tersebut mengalir arus primer sebesar >;;!, berapakah arus sekunder sebenarnya yang akan mengalir pada sisi kumparan sekunder?

Penyelesaian2

Diketahui bahwa error ratio adalah ;#"<, rated ratio adalah .;;;=" dan arus primer sebenarnya yang mengalir adalah >";# (aka

besarnya arus sekunder adalah2

';#" @ >";) A ''.;;;=" @ Is)  >";) @ ;; >" =;; A 8;; @ Is  >";

>,"  >"; A 8;;Is Is A >","=8;; Is A 8,E>>8!#

Dengan demikian, besarnya arus sekunder yang mengalir adalah 8,E>>8! ketika mengalir arus di sisi primer sebesar >";!#

9umber *eferensi2

• Basic of Current and Foltage Transformer, 9iemens !% • Current Transformers, !9T-(

• Instrument Transformers, Technical Information and !pplication %uide, !BB#

• 9tandar Internasional tentang trafo arus, I5C:;;88+

oleh Mas Bejoᄃ G 9eptember 1, .;8

(6)

a dalah sebuah trafo yang digunakan

untuk mengkonversi arus bolak+balik yang nilainya puluhan hingga ribuan ampere yang mengalir disisi primer, menjadi hanya  atau " ampere disisi kumparan sekunder#

Dalam kondisi ideal, dengan tidak memperhatikan rugi+rugi yang muncul pada kumparan sekunder dan primer, serta rugi+rugi yang muncul pada inti=core, maka besarnya arus sekunder yang

dibangkitkan oleh fluk magnetik akan berbanding linier dengan ratio dari trafo arus tersebut dan memiliki sudut fasa yang sama#

9ebuah trafo arus tegangan menengah, akan terdiri dari beberapa bagian utama seperti ditunjukkan pada %br, yaitu2 •Batang penghantar Primer 'Primary Bus Bar) dan terminal Primer 'Primary Terminal)#

• Inti 9ekunder'9econdary Core)#

• $umparan 9ekunder '9econdary Hinding)# • (aterial insulasi 'insulation (aterial)#

• Terminal sekunder '9econdary Terminal) dan pelindungnya# • Informasi Product '3ame Plate)#

Trafo !rus tegangan menengah '(edium Foltage Current Transformer)

(7)

Prinsip kerja sebuah trafo arus dapat digambarkan sebagai berikut2 • Trafo arus tegangan menengah bekerja

berdasarkan prinsip kopling medan magnetik# Pada saat arus

bolak+balik mengalir di dalam batang penghantar primer 'primary bus bar), maka akan dibangkitkan medan magnetik disekitar

batang penghantar primer tersebut#

• (edan magnetik tersebut akan memotong inti=core# (edan magnetik yang menembus luasan tertentu dari inti=core akan membangkitkan fluk magnetik yang mengalir diseluruh inti=core# • luk magnetik yang menembus kumparan sekunder akan

membangkitkan tegangan atau beda potensial dikedua ujung kumparan# !pabila pada sisi kumparan sekunder diberi beban sehingga tercipta rangkaian tertutup= close loop, maka akan mengalir arus sekunder pada kumparan sekunder#

6ika rugi+rugi yang muncul pada kumparan sekunder dan kumparan primer dianggap tidak ada, maka perbandingan antara arus primer terhadap arus sekunder akan sama dengan perbandingan antara jumlah kumparan sekunder dibagi dengan jumlah kumparan primer seperti ditunjukkan pada %br.#

Dimana2

Ip adalah !rus Primer, Is adalah !rus 9ekunder#

rinsip $erja Trafo !rus#

(8)

3s adalah jumlah kumparan 9ekunder, 3p adalah jumlah kumparan primer#

Perbandingan dari !rus Primer terhadap arus sekunder disebut juga *ated ratio#

Dari persamaan diatas, maka besarnya arus sekunder Is yang akan mengalir disisi sekunder adalah jumlah kumparan Primer 3p dibagi jumlah kumparan sekunder 3s dikalikan dengan arus yang mengalir disisi primer Ip atau dalam bentuk formulasi menjadi2

Dimana2

Is adalah arus

sekunder, Ip adalah arus sekunder

3p adalah 6umlah kumparan primer, 3s adalah jumlah kumparan sekunder#

Pada kenyataannya, tidak semua arus primer akan terduplikasi

disisi kumparan sekunder# !kan dibutuhkan suatu arus eksitasi Ie agar proses reproduksi arus sekunder dapat terjadi# Dengan

demikian, apabila arus eksitasi kita masukan dalam formulasi, besarnya arus sekunder menjadi2

Dimana Ie adalah arus eksitasi yang

dibutuhkan agar proses

reproduksi arus sekunder dapat terjadi# $arena !rus eksitasi tidak dapat diabaikan, maka proses reproduksi arus sekunder akan mengalami kesalahan dan biasa disebut sebagai kesalahan

transformasi ' transformation error)# 9elain daripada itu, akan terjadi juga pergeseran fasa# $esalahan pada fasa biasa disebut sebagai pergeseran fasa#

6ika disederhanakan, maka skematik diagram dari arus primer, arus eksitasi dan arus sekunder ditunjukan pada garmbar dibawah iniJ

Dari %br:# terlihat bahwa arus sekunder Is yang

(9)

burden merupakan perkalian antara ratio dengan arus primer dikurangi dengan arus eksitasi Ie yang diserap oleh inti=core untuk membangkitkan arus sekunder#

$esalahan arus atau kesalahan perbandingan adalah kesalahan yang ditimbulkan oleh transformer dalam melakukan pengukuran disebabkan karena adanya kenyataan bahwa

aktual perbandingan transformasi adalah tidak sama dengan

perbandingan transformasi pengenal '*ated Transformation *atio)#

$esalahan !rus 'Current 5rror) atau kesalahan perbandingan '*atio  5rror) diekspresikan dalam persen '<) dan diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut2

Dimana2

$n adalah Perbandingan transformasi pengenal '*ated Transformation *atio)#

Ip adalah arus primer actual=sebenarnya '!ctual Primary Current)# Is adalah arus sekunder actual=sebenarnya '!ctual 9econdary

Current) pada saat Ip mengalir disisi primer dan kondisi pengukuran terjadi#

Ilustrasi sederhana dari penggunaan formulasi diatas adalah sebagai berikut2

9ebuah trafo arus dengan ratio .;;;=", memiliki tingkat kesalahan transformasi atau ratio error sebesar ;#"<# 6ika pada trafo

tersebut mengalir arus primer sebesar >;;!, berapakah arus sekunder sebenarnya yang akan mengalir pada sisi kumparan sekunder?

Penyelesaian2

Diketahui bahwa error ratio adalah ;#"<, rated ratio adalah .;;;=" dan arus primer sebenarnya yang mengalir adalah >";# (aka

besarnya arus sekunder adalah2

';#" @ >";) A ''.;;;=" @ Is)  >";) @ ;;

(10)

>" =;; A 8;; @ Is  >";

>,"  >"; A 8;;Is

Is A >","=8;;

Is A 8,E>>8!#

Dengan demikian, besarnya arus sekunder yang mengalir adalah 8,E>>8! ketika mengalir arus di sisi primer sebesar >";!#

• Pemeliharaan rutin# • Pemeliharaan korektif# • Pemeliharaan prediktif#

• Pemeliharaan darurat 'emergency)#

a) &arian 'inpeksi)

aktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi2

)# 9kedul shutdown 'turn around)# .)# 5mergency 9hutdown#

* f f r n i 2

 5(5I&!*!!3 $KBI$5 .; $F

 emeliharaan cubicle .; kv dapat dibedakan menjadi 8 macam,yaitu2

(11)

1)# $ondisi tidak normal atau tidak biasa# 8)# Terjadi gangguan pada penyulang atau bus#

")# $ondisi atmosfir yang ekstrim seperti2 panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain+lain#

:)# Persyaratan dan jadwal pemeliharaan#

Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi# Pemeliharaan harian

dilakukan dengan cara visual karena kondisi kubikel dalam kondisi beroprasi#

Pemeliharaan tersebut antara lain 2

# Pemeriksaan kondisi level minyak P(T atau gas 9:#

.# Pemeriksaan lampu+lampu indicator#

1# Pemeriksaan alat ukur#

8# Pemeriksaan kelainan suara, bau pada peralatan#

1 (ingguan

 Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel ataupun switch gear yang dilakukan oleh petugas patroli setiap (ingguan serta dilaksanakan dalam keadaan operasi#

2 Bulanan

Pemeliharaan dilakukan pada saat kondisi operasi#

3 5nam bulanan =semesteran

(12)

Pemeliharaan tersebut antara lain 2

• Pemeriksaan P(9 = B9 '.; kF)

o Pemeriksaan = pembersihan sambungan  sambungan#

o Pembersihan isolator#

o Pemeriksaan kekencangan baut  baut#

o Pengukuran nilai tahanan isolasi#

o Kntuk P(T, pemeliharaan lainya sama dengan P(T penyulang#

• Pemeriksaan *el = Busbar .; kF#

o Pemeriksaan suhu operasi dengan Infra *ed thermo vision#

o Pembersihan fisik rel = busbar#

o Pemeriksaan kekencangan baut  baut#

o Pembersihan isolator tumpu#

o Pengukuran nilai tahanan isolasi#

o Pengukuran nilai tahanan kontak antar sambungan#

o Pembersihan lingkungan instalasi#

• Pemeriksaan Batere 9et

(13)

lingkunganya#

. Pembersihan lingkungan dan system ventilasi#

1 Pembersihan peralatan pemutus arus 2 Pelebur, ohm saklar berikut pelapisan 0at anti oksida 'missal 2 gemuk, vet )#

8 Pemeriksaan BD elektrolit#

" Pengisian batere dengan metode boost charge# : Pemeriksaan kekencangan baut terminal#

 Pelapisan terminal batere dengan 0an anti oksida#

4 Tahunan

Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk $ompnen panel dan switch gear dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan padam#

Pemelihaaran tersebut antara lain 2

• Pemeriksaan P(T 'kopel, seksi penyulang) .; kF (edia Facum# E Pembersihan fisik P(T#

> Pembersihan isolator+isolator tumpu# ; Pemeriksaan terminal out going#

 Pemeriksaan celah 'gap) kontak#

. Pemeriksaan mekanik penggerak dan pemberian pelumas# 1 Pengukuran nilai tahanan isolasi#

8 Pengukuran nilai tahanan kontak# " Pemeriksaan kabel+kabel control#

: Pengukuran tegangan pick+up=drop+off triping dan closing coil#

 Percobaan operasi secara manual# E Pengukuran arus bocor#

• Pemeriksaan Trafo !rus 'CT) .; kF# o Pembersihan fisik CT#

o Pemeriksaan terhadap kelainan fisik# o Pembersihan bidang kontak#

o Pemeriksaan kekencangan baut+baut# o Pengukuran nilai tahanan isolasi#

(14)

o Pemeriksaan terminal+terminal sekunder# o Pengujian rasio 'bila perlu)#

o Pemeriksaan system pentanahan#

• Pemeriksaan Trafo Tegangan 'PT) .; kF#

 Pembersihan fisik PT#

. Pemeriksaan terhadap kelainan fisik#

1 Pemeriksaan terminal+terminal kabel sekunder# 8 Pengukuran nilai tahanan isolasi#

• Pemeriksaan $abel .; kF

" Pemeriksaan terminal kabel# : Pembersihan terminal kabel#

 Pemeriksaan kekencangan baut  baut sambungan# E Pengukuran tahanan isolasi#

> Pemeriksaan pentanahan kabel #

• Pemeriksaan Proteksi .; kF

; *elai Proteksi 5lektronik#

 Pemeriksaan instalasi L Peralatan catu daya berikut system alarm nya#

. Pembersihan PCB dari karbon, deposit dan sebagainya 'bila perlu)#

1 Pengukuran tegangan output DC converter 'bila perlu)#

8 Pembersihan kontak  kontak relai utama dan bantu 'bila memungkinkan)#

" Pemeriksaan kabel pengawatan#

: Pengujian individu#

 Pengujian arus kerja pada tap seting#

(15)

tap seting#

1 Pengujian arus kerja instantaneous#

8 Pengujian fungsi 'mengukur terhadap

opening time)#

" Pengujian fungsi relai rekloser 'bila

ada)#

 *elai Proteksi (ekanik

 Pemeriksaan instalasi L Peralatan catu daya

berikut system alarm nya#

E Pembersihan mekanik relai dari karbon, deposit

dan 'bila perlu)#

> Pembersihan kontak  kontak relai utama dan

bantu 'bila memungkinkan)#

; Pemeriksaan kabel pengawatan #

 Pengujian individu#

: Pengujian arus kerja pada tap seting#

 Pengujian karakteristik waktu kerja pada

tap seting#

E Pengujian arus kerja instantaneous#

> Pengujian fungsi 'mengukur terhadap

opening time)#

; Pengujian fungsi relai rekloser 'bila

ada)#

. unction test

. Injeksi arus sekunder#

• Pemeriksaan Peralatan Pengukuran '!mpere,Folt,kH& (eter) #

1 Pembersihan fisik peralatan#

(16)

" Pemeriksaan kabel pengawatan#

!dalah pemeliharaan yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan peralatan#

Pemeliharaan korektif yang dilaksanakan antara lain2 5 Pemeliharaan terminal#

6 (engatasi suara getaran akibat korona# 7 Pengecekan partial discharge kabel daya# 8 (engganti minyak P(T#

9 Penggantian=menambah gas 9:#

10 Pengukuran keserempakan kontak P(T#

!dalah pemeliharaan yang berupa peningkatan frekwensi pemantauan terhadap peralatan instalasi# &asil dari pemantauan ini merupakan input untuk memprediksi kelainan+ kelainan kinerja peralatan dan rencana permbaikanya#

Pemeliharaan prediktif yang dilaksanakan antara lain2

11 Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada permukaan terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan isolasi#

12 Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan untuk memonitor suhu pada sambungan atau klem  klem peralatan jika terlalu tinggi 'overheathing) akan merudak peralatan#

.) emeliharaan korektif

 emeliharaan prediktif

(17)

Pemeliharaan ini hanya dilakukan pada saat terjadi suatu problem=masalah tertentu dan bersifat mendadak saja dan mengakibatkan hal yang fatal pada pabel tersebut#

• Pemeliharaan rutin# • Pemeliharaan korektif# • Pemeliharaan prediktif#

• Pemeliharaan darurat 'emergency)#

a) &arian 'inpeksi)

aktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi2

)# 9kedul shutdown 'turn around)# .)# 5mergency 9hutdown#

1)# $ondisi tidak normal atau tidak biasa# 8)# Terjadi gangguan pada penyulang atau bus#

")# $ondisi atmosfir yang ekstrim seperti2 panas, dingin, heavy cold, rain, snow high wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan lain+lain#

 5(5I&!*!!3 $KBI$5 .; $F

 emeliharaan cubicle .; kv dapat dibedakan menjadi 8 macam,yaitu2

(18)

:)# Persyaratan dan jadwal pemeliharaan#

Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk tidak beroperasi# Pemeliharaan harian

dilakukan dengan cara visual karena kondisi kubikel dalam kondisi beroprasi#

Pemeliharaan tersebut antara lain 2

# Pemeriksaan kondisi level minyak P(T atau gas 9:#

.# Pemeriksaan lampu+lampu indicator# 1# Pemeriksaan alat ukur#

8# Pemeriksaan kelainan suara, bau pada peralatan# 13 (ingguan

 Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel ataupun switch gear yang dilakukan oleh petugas patroli setiap (ingguan serta dilaksanakan dalam keadaan operasi#

14 Bulanan

Pemeliharaan dilakukan pada saat kondisi operasi# 15 5nam bulanan =semesteran

Pemeliharan dilakukan pada saat kondisi padam# Pemeliharaan tersebut antara lain 2

• Pemeriksaan P(9 = B9 '.; kF)

(19)

o Pembersihan isolator#

o Pemeriksaan kekencangan baut  baut#

o Pengukuran nilai tahanan isolasi#

o Kntuk P(T, pemeliharaan lainya sama dengan P(T penyulang#

• Pemeriksaan *el = Busbar .; kF#

o Pemeriksaan suhu operasi dengan Infra *ed thermo vision#

o Pembersihan fisik rel = busbar#

o Pemeriksaan kekencangan baut  baut#

o Pembersihan isolator tumpu#

o Pengukuran nilai tahanan isolasi#

o Pengukuran nilai tahanan kontak antar sambungan#

o Pembersihan lingkungan instalasi#

• Pemeriksaan Batere 9et

: Pemberihan fisik batere berikut terminal  terminal dan lingkunganya#

 Pembersihan lingkungan dan system ventilasi#

E Pembersihan peralatan pemutus arus 2 Pelebur, ohm saklar berikut pelapisan 0at anti oksida 'missal 2 gemuk, vet )#

> Pemeriksaan BD elektrolit#

(20)

. Pemeriksaan kekencangan baut terminal#

.. Pelapisan terminal batere dengan 0an anti oksida#

16 Tahunan

Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk $ompnen panel dan switch gear dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan padam#

Pemelihaaran tersebut antara lain 2

• Pemeriksaan P(T 'kopel, seksi penyulang) .; kF (edia Facum#

.1 Pembersihan fisik P(T#

.8 Pembersihan isolator+isolator tumpu# ." Pemeriksaan terminal out going#

.: Pemeriksaan celah 'gap) kontak#

. Pemeriksaan mekanik penggerak dan pemberian pelumas# .E Pengukuran nilai tahanan isolasi#

.> Pengukuran nilai tahanan kontak# 1; Pemeriksaan kabel+kabel control#

1 Pengukuran tegangan pick+up=drop+off triping dan closing coil#

1. Percobaan operasi secara manual# 11 Pengukuran arus bocor#

• Pemeriksaan Trafo !rus 'CT) .; kF#

o Pembersihan fisik CT#

o Pemeriksaan terhadap kelainan fisik# o Pembersihan bidang kontak#

o Pemeriksaan kekencangan baut+baut# o Pengukuran nilai tahanan isolasi#

o Pemeriksaan terminal+terminal sekunder# o Pengujian rasio 'bila perlu)#

o Pemeriksaan system pentanahan#

• Pemeriksaan Trafo Tegangan 'PT) .; kF#

 Pembersihan fisik PT#

(21)

1 Pemeriksaan terminal+terminal kabel sekunder# 8 Pengukuran nilai tahanan isolasi#

• Pemeriksaan $abel .; kF

" Pemeriksaan terminal kabel# : Pembersihan terminal kabel#

 Pemeriksaan kekencangan baut  baut sambungan# E Pengukuran tahanan isolasi#

> Pemeriksaan pentanahan kabel #

• Pemeriksaan Proteksi .; kF

; *elai Proteksi 5lektronik#

1 Pemeriksaan instalasi L Peralatan catu daya berikut system alarm nya#

8 Pembersihan PCB dari karbon, deposit dan sebagainya 'bila perlu)#

" Pengukuran tegangan output DC converter 'bila perlu)#

: Pembersihan kontak  kontak relai utama dan bantu 'bila memungkinkan)#

 Pemeriksaan kabel pengawatan# E Pengujian individu#

 Pengujian arus kerja pada tap seting#

. Pengujian karakteristik waktu kerja pada tap seting#

1 Pengujian arus kerja instantaneous#

8 Pengujian fungsi 'mengukur terhadap opening time)#

" Pengujian fungsi relai rekloser 'bila ada)#

(22)

 *elai Proteksi (ekanik

> Pemeriksaan instalasi L Peralatan catu daya berikut system alarm nya#

.; Pembersihan mekanik relai dari karbon, deposit dan 'bila perlu)#

. Pembersihan kontak  kontak relai utama dan bantu 'bila memungkinkan)#

.. Pemeriksaan kabel pengawatan # .1 Pengujian individu#

: Pengujian arus kerja pada tap seting#

 Pengujian karakteristik waktu kerja pada tap seting#

E Pengujian arus kerja instantaneous#

> Pengujian fungsi 'mengukur terhadap opening time)#

; Pengujian fungsi relai rekloser 'bila ada)#

. unction test

.8 Injeksi arus sekunder#

• Pemeriksaan Peralatan Pengukuran '!mpere,Folt,kH& (eter) #

1 Pembersihan fisik peralatan# 8 $alibrasi terhadap standard# " Pemeriksaan kabel pengawatan#

!dalah pemeliharaan yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan peralatan#

Pemeliharaan korektif yang dilaksanakan antara lain2

(23)

17 Pemeliharaan terminal#

18 (engatasi suara getaran akibat korona# 19 Pengecekan partial discharge kabel daya# 20 (engganti minyak P(T#

21 Penggantian=menambah gas 9:#

22 Pengukuran keserempakan kontak P(T#

!dalah pemeliharaan yang berupa peningkatan frekwensi pemantauan terhadap peralatan instalasi# &asil dari pemantauan ini merupakan input untuk memprediksi kelainan+ kelainan kinerja peralatan dan rencana permbaikanya#

Pemeliharaan prediktif yang dilaksanakan antara lain2

23 Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat

kebocoran isolasi pada permukaan terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan kerusakan isolasi#

24 Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision ,

dimaksudkan untuk memonitor suhu pada sambungan atau klem  klem peralatan jika terlalu tinggi 'overheathing) akan merudak peralatan#

Pemeliharaan ini hanya dilakukan pada saat terjadi suatu problem=masalah tertentu dan bersifat mendadak saja dan mengakibatkan hal yang fatal pada pabel tersebut#

$ubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali, penghubung dan pelindung

 emeliharaan prediktif

emeliharaan darurat 'emergency)

 53%5*TI!3 $KBI$5 # engertian $ubikel

(24)

serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik#

Berdasarkan fungsi=penempatannya, kubikel T( .; kF di %ardu Induk antara lain 2

 $ubikel Incoming berfungsi sebagai penghubung dari sisi sekunder trafo daya ke busbar .; kF

 $ubikel -utgoing 2 sebagai penghubung = penyalur dari busbar ke beban

 $ubikel Pemakaian sendiri 'Trafo P9) 2 sebagai penghubung dari busbar ke beban pemakaian sendiri %I

 $ubikel $opel 'bus kopling)J sebagai penghubung antara rel  dan rel .

 $ubikel PT = !22 sebagai sarana pengukuran dan proteksi pengaman terhadap surja#

 $ubikel Bus *iser = Bus Tie 'Interface)2 sebagai penghubung antar sel#

$ubikel T( .; kF terdiri dari 8 kompartemen, yaitu 2 a# $ompartemen P(T#

Pada kompartemen ini terpasang MHithdrawable Circuit BreakerN# P(T dan mekanisme penggeraknya dapat dengan mudah

dikeluarkan=dimasukkan ke dalam kubikel untuk keperluan pemeliharaan#

b# $ompartemen Busbar

9emua tertutup oleh bagian metal# $ompartemen busbar didisain agar bagian+bagian yang bergerak pada bagian ini seminimum mungkin# Busbar dibuat dari tembaga atau aluminium dengan bentuk sesuai dengan desain dari masing+masing pabrik#

.# 6enis dan fungsi kubikel

(25)

c# $ompartemen 9ambungan $abel Pada $ompartemen ini terdapat 2

• Terminasi kabel tegangan menengah

• 1'tiga) pembagi tegangan 'potensial divider), dilengkapi pada setiap pasa terminasi kabel, yang disambung dengan tiga neon indikator yang dipasang di muka panel# ungsinya untuk melihat secara visual bahwa kabel tersebut dalam keadaan bertegangan atau tidak, sehingga aman terhadap petugas yang melaksanakan pengoperasian#

• 9atu rangkaian hubung pendek dan pemisah tanah untuk sisi kabel# Dioperasikan dari depan panel, dilengkapi dengan

mekanisme operasi kecepatan tinggi sehingga mempunyai kecepatan masuk yang tidak tergantung kecepatan operator#

• Trafo arus Trafo tegangan 'sesuai permintaan)# Bisa type tetap atau lepasan# Dilengkapi dengan pelebur dengan kapasitas pemutusan tinggi#

d# $ompartemen Tegangan *endah

$ompartemen ini didisain untuk memperkecil resiko propagasi saat terjadi kegagalan# !u/iliary disambung ke P(T oleh susunan multi pin connector

Busbar digunakan untuk mengumpulkan tenaga listrik dengan tegangan .; kF serta membaginya ke tempat+tempat yang

diperlukan#

Pemutus tenaga 'P(T) adalah saklar yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus=daya listrik sesuai

ratingnya# Pada saat terjadi pemutusan maka akan terjadi busur api# Pemadam busur api listrik pada waktu pemutusan dapat dilakukan oleh beberapa macam bahan seperti minyak, udara atau gas#

Berikut macam P(T 2

8# eralatan di dalam $ubikel

# Busbar

(26)

a# Pemutus daya udara '!ir Circuit Breaker)

P(T jenis ini menggunakan metode yang paling sederhana, yaitu memperpanjang lintasan arc# $arena efek pemanjangan lintasan ini diharapkan arc dapat segera dipadamkan#

Beberapa bentuk pemanjangan lintasan pada kontak P(T sebagai berikut 2

# $ontak 9ela Tanduk

Pada P(T ini arc dihilangkan dengan memperpanjang lintasan arc hingga ujung terjauh kontak# P(T jenis ini biasa

digunakan ada instalasi listrik !C dan DC tegangan rendah dengan arus pemutusan hingga ratusan ampere#

.# $ontak Tabir $onduktor

Pada P(T ini, konduktor metal yang terletak di antara kontak memotong arc yang muncul sehingga hasil pemotongan arc pada tiap tabir mengalami pemanjangan lintasan dan pendinginan dan arc dapat segera dipadamkan# P(T jenis ini dapat digunakan hingga tegangan beberapa ribu volt dan arus hingga beberapa ribu ampere#

1# $ontak Tabir Isolator

Pada P(T ini, tabir isolator yang terdapat di antara kontak membuat arc terpaksa menelusuri permukaan tabir untuk bisamencapai kontak# P(T jenis ini dapat digunakan hingga tegangan ;kF dan arus hingga ";k!

b#Pemutus daya minyak '-il Circuit Breaker)

Prinsip kerjanya, kontak dipisahkan, busur api akan terjadi di dalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan

gelembung gas yang menyelubungi busur api#

$elemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat serta dimensi P(T yang terlalu besar#

(27)

c#

Pemutus daya ini dirancang untuk mengatasi kelemahan pada pemutus daya minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat#

# Pengertian Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan upaya untuk mempertahankan atau mengembalikan pada tingkat prestasi awal dan dapat beroperasi dengan keandalan yang tinggi sehingga kontinuitas pelayanan listrik akan tercapai# !pabila pemeliharaan tidak

dilaksanakan kemudian peralatan menjadi rusak atau terjadi gangguan maka dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar#

.# Tujuan Pemeliharaan

Tujuan pemeliharaannya adalah untuk mempertahankan kondisi atau menjaga agar peralatan menjadi tahan lama dan

meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagaimana

mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan#

1# 6enis+jenis pemeliharaan

a# Pemeliharaan preventive 2 Pemeliharaan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan

b# Pemeliharaan Prediktif 2 Dilakukan dengan cara memprediksi kondisi peralatan listrik

c# Pemeliharaan korektif 2Pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatn listrik mengalami kelainan d# Pemeliharaan darurat 2 Pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak

!pabila pemeliharaan tidak dilaksanakan kemudian peralatan menjadi rusak atau terjadi gangguan (isalnya busbar akan

 emutus daya udara tekan

(28)

berkarat, atau solefuse akan terbakar tanpa diketahui#

mungkin ini saja yang bisa saya sajikan di kesempatan ini, dan semoga ini berguna bagi teman+teman semuaO

9umber *eferensi 2

http'$$ee(tri()ot.*or)press.(om$2012$0+$01$ubie-20-$ᄃ

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah persiapan yang dilakukan pada siklus 1 adalah membuat skenario yang dirancang dalam Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang didalamnya terkait dengan

Selanjutnya, gambaran yang masih sangat umum tersebut akan coba dimanifestasikan lewat “12 kriteria Presiden Indonesia masa depan” agar kita semakin jelas, semakin paham, sehingga

Mahkamah berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; [3.4] Menimbang

kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dengan yang kurang baik, antara sekolah negeri dengan sekolah swasta dan sebagainya. Pelatihan

Kesimpulan: 1) Customer Relationship Management berpengaruh positive dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Semakin baik Customer Relationship Management yang ada

Tujuan dilakukanny dilakukannyaa pengujian pengujian ini ad ini adalah alah mengetahui mengetahui cara cara pengujian pengujian kadar zat organik pada agregat halus

110 Pencegahan yang dilakukan oleh Yayasan Setara kepada anak jalanan agar anak dapat tumbuh dan berkembang seperti pada anak-anak umum lainnya dan tidak melakukan

Vertigo atau yang disebut juga dizziness, giddiness, dan lightheadedness adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain