A.
A. JUDUL PRAKTIKUMJUDUL PRAKTIKUM Fhylum Mollusca
Fhylum Mollusca B.
B. WAKTU PELAKSANAANWAKTU PELAKSANAAN Hari
Hari : Jum’at: Jum’at Tanggal
Tanggal : : 22 22 & & 29 29 November November 20132013 Waktu
Waktu : : 08.4008.40 – – 11.10 11.10 Tempat
Tempat : : LAB. LAB. STH STH BIOLOGI BIOLOGI UPIUPI C.
C. TUJUAN PRAKTIKUMTUJUAN PRAKTIKUM 1.
1. Mengenal keanekaragaman hewan MolluscaMengenal keanekaragaman hewan Mollusca 2.
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh MolluscaObservasi morfologi dan struktur tubuh Mollusca 3.
3. Mengelompokan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda berdasarkanMengelompokan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri
persamaan dan perbedaan ciri 4.
4. Observasi dan identifikasi cirri-ciri khas setiap classis.Observasi dan identifikasi cirri-ciri khas setiap classis. D.
D. DASAR TEORIDASAR TEORI 1.
1. Ciri-ciri UmumCiri-ciri Umum a.
a. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (tripoblastik schizocoelom),Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (tripoblastik schizocoelom), epitel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung kelenjar lendir.
epitel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung kelenjar lendir. b.
b. Tubuh biasanya pendek ditutupi oleh mantel dorsal yang tipis berfungsiTubuh biasanya pendek ditutupi oleh mantel dorsal yang tipis berfungsi untuk menyekresikan cangkok. Kepala umumnya berkembang dengan untuk menyekresikan cangkok. Kepala umumnya berkembang dengan baik
baik (kecuali (kecuali Scaphopoda Scaphopoda dan dan Bivalvia). Bivalvia). Otot Otot kaki kaki bagian bagian ventralventral termodifikasi untuk berjalan, menggali, dan berenang.
termodifikasi untuk berjalan, menggali, dan berenang. c.
c. Alat pencernaan Alat pencernaan komplit, mulut komplit, mulut memiliki radula memiliki radula (lidah bergerigi), (lidah bergerigi), seringsering memiliki bentuk U, anus terbuka ke rongga excurrent siphon di rongga memiliki bentuk U, anus terbuka ke rongga excurrent siphon di rongga mantel, memiliki kelenjar pencernaan yang besar, kadang-kadang mantel, memiliki kelenjar pencernaan yang besar, kadang-kadang memiliki kelenjar ludah
memiliki kelenjar ludah d.
d. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung yang terdiri dari atriumSistem peredaran darah terbuka dengan jantung yang terdiri dari atrium dan ventrikel.
dan ventrikel. e.
e. Respirasi dengan mantel, insang, paru-paru yang terletak di mantel, atauRespirasi dengan mantel, insang, paru-paru yang terletak di mantel, atau melalui epidermis.
melalui epidermis. f.
g.
g. Sistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh taliSistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglia yang dihubungkan oleh tali saraf penghubung longitudinal dan transversal.
saraf penghubung longitudinal dan transversal. h.
h. Umumnya berumah dua kecuali pada Gastropoda, tetapi tidak bisaUmumnya berumah dua kecuali pada Gastropoda, tetapi tidak bisa melakukan pembuahan sendiri (protandri), memiliki bentuk larva atau melakukan pembuahan sendiri (protandri), memiliki bentuk larva atau tidak (Kastawi, 2003). tidak (Kastawi, 2003). 2. 2. MorfologiMorfologi a. a. CangkokCangkok
Menurut Sutarno dalam bukunya Handout Zoologi Invertebrata Menurut Sutarno dalam bukunya Handout Zoologi Invertebrata menjelaskan secara rinci mengenai tidak semua Mollusca mempunyai cangkok. menjelaskan secara rinci mengenai tidak semua Mollusca mempunyai cangkok. Fungsi cangkok adalah menyokong tubuh mollusca yang lunak dan menjaga dari Fungsi cangkok adalah menyokong tubuh mollusca yang lunak dan menjaga dari serangan predator.
serangan predator.
Cangkok dibuat oleh mantel dan dibedakan menjadi tiga lapisan yang Cangkok dibuat oleh mantel dan dibedakan menjadi tiga lapisan yang terdiri dari lapisan nacreous, lapisan prismatic, dan lapisan periostracum. Mantel terdiri dari lapisan nacreous, lapisan prismatic, dan lapisan periostracum. Mantel membentuk lapisan nacreous dengan cara terus mensekresikan larutan kalsium membentuk lapisan nacreous dengan cara terus mensekresikan larutan kalsium karbonat yang selanjutnya akan membentuk lapisan tipis mineral aragonite. karbonat yang selanjutnya akan membentuk lapisan tipis mineral aragonite. Karena Mollusca terus mensekresikan sepanjang hidupnya mengakibatkan lapisan Karena Mollusca terus mensekresikan sepanjang hidupnya mengakibatkan lapisan nacreous menebal sesuai umur Mollusca.
nacreous menebal sesuai umur Mollusca.
Lapisan prismatic adalah cangkok berwarna putih pucat dan tersusun atas Lapisan prismatic adalah cangkok berwarna putih pucat dan tersusun atas kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma. Lapisan ini dihasilkan oleh tepi kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma. Lapisan ini dihasilkan oleh tepi mantel dan meluas selama pertumbuhan mollusca.
mantel dan meluas selama pertumbuhan mollusca.
Lapisan periostrakum juga dihasilkan oleh tepi mantel dan berbentuk Lapisan periostrakum juga dihasilkan oleh tepi mantel dan berbentuk lembaran-lembaran yang terletak di permukaan luar lapisan prismatic. Diantara lembaran-lembaran yang terletak di permukaan luar lapisan prismatic. Diantara ketiga lapisan tersebut lapisan yang terlihat dari luar adalah lapisan periostrakum ketiga lapisan tersebut lapisan yang terlihat dari luar adalah lapisan periostrakum yang terbuat dari conchin.
yang terbuat dari conchin. b.
b. InsangInsang
Pada sebagian mollusca organ respirasinya adalah insang atau stenidium. Pada sebagian mollusca organ respirasinya adalah insang atau stenidium. Setiap insang terdiri dari sebuah sumbu panjang yang mengandung pembuluh Setiap insang terdiri dari sebuah sumbu panjang yang mengandung pembuluh darah, otot, saraf, dan silia. Berdasarkan letak filament pada insang, insang dibagi darah, otot, saraf, dan silia. Berdasarkan letak filament pada insang, insang dibagi menjadi dua tipe yaitu bipectinate dan monopectinate.
c. Paru-Paru
Mollusca yang hidup di darat, alat pernapasannya berupa “paru- paru”. Paru-paru tersebut merupakan perluasan dari rongga mantel.
d. Radula
Radula mengandung barisan gigi. Gigi yang terdapat pada radula terbuat dari kitin. Dengan kontraksi otot-otot tertentu yang bekerja pada odontopor dan membrane radula, maka radula dapat diperpanjang dan selanjutnya mengelilingi makanan.
3. Fisiologi
Kastawi menegaskan dalam bukunya “Common Text Book Zoologi Avertebrata” bahwa :
a. Sistem gerak
Pada siput dan keong, kaki mensekresikan lender yang dikenal sebagai jalur lumpur. Mollusca bergerak meluncur di atas lender oleh gerakan silia atau
kontraksi otot. Beberapa Gastropoda dapat bergerak tepat di bawah permukaan air, pada Bivalvia, kakinya digunakan untuk menggali tanah atau lumpur, dan pada Cephalopoda, kaki mengalami modifikasi dalam bentuk corong untuk bergerak.
b. Sistem respirasi
Pada mollusca yang hidup di air, mereka bernapas dengan insang atau stenidium. Setiap insang terdiri dari sebuah sumbu panjang yang mengandung pembuluh darah, otot, saraf, dan silia. Berdasarkan letak filament pada insang,
insang dibagi menjadi dua tipe yaitu bipectinate dan monopectinate.
Sedangkan pada mollusca yang hidup di darat, pertukaran gas dilakukan oleh mantel atau “paru- paru”.
c. Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung mollusca terdiri dari atrium dan ventrikel. Jantung terdapat di dalam pericardium. Umumnya pigmen yang mengandung tembaga berfungsi
mengangkut oksigen.
Sistem peredaran darah Cephalopoda adalah system peredaran darah tertutup, sedangkan pada mollusca lain system peredaran darahnya terbuka.
d. Sistem koordinasi
Sistem saraf mollusca terdiri dari sebuah cincin. Selain itu memiliki sepasang ganglion kaki yang mengontrol kaki, ganglion serebral yang berfungsi untuk menggabungkan informasi sensori, dan ganglion lain yang berfungsi untuk mengontrol tubuh lainnya.
e. Sistem ekskresi
Mollusca memiliki sepasang nephridia. Peran nephridia adalah memindahkan kelebihan air, ion-ion, dan sisa metabolisme untuk disekresikan. Nephridium Mollusca dikenal sebagai metanephridium sebab salurannya memiliki
lubang eksternal (nephridiofor) dan lubang internal (nefrostom). f. Sistem reproduksi
Sebagian besar mollusca berumah dua, tetapi ada juga yang bersifat hermafrodit. Perkembangan langsung tanpa larva terdapat pada bivalvia dan beberapa keong air tawar. Mollusca laut memiliki larva trocophore. Larva
trocophore mempunyai silia yang berfungsi untuk membantu pergerakan menuju habitat baru.
4. Klasifikasi
A. Kelas Polyplacophora
Chiton termasuk kelas polyplacophora. Tubuh chiton oval, pipih dorsoventral, dan tubuhnya dilindungi oleh cangkang yang tumpang tindih seperti genting. Cangkang chiton terdiri atas dua lapisan yaitu tegmentum dan artikulamentum.
Kepala begitu kecil sehingga tidak terlihat secara nyata, tidak memiliki mata dan mantel. Karakteristik chiton adalah adanya 8 keping cangkang yang tersusun tumpang tindih. Daerah di sekeliling mantel disebut girdle. Permukaan girdle dilapisi oleh kutikula tipis.
Alat respirasi chiton adalah insang bipectinate. System pencernaanya lengkap dari mulut-anus.
Contoh spesisesnya adalah Cryptochiton stelleri.
B. Kelas Gastropoda
Gastropoda memiliki kepala berdaging, mulut dan dua pasang tentakel, sepasang mata di ujung tentakel posterior. Kepala bersatu dengan otot-otot kaki.
Tubuh ditutupi oleh cangkok yang terbuat dari kalsium karbonat, pada sisi kanan kepala terdapat lubang genital. Di samping genital pore terdapat lubang respirasi dan anus. Mantel merupakan membran tipis yang mensekresikan cangkok.
Gastropoda yang hidup di perairan bernapas dengan insang, sedangkan
gastropoda yang hidup di dart bernapas dengan “paru- paru”. Alat pencernaannya
komplit dimulai dari mulut-anus.
System saraf terdiri dari ganglion cerebral yang dihubungkan dengan ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali saraf penghubung dan tali saraf transversal. Jantungnya terdiri dari aurikel dan ventrikel. System ekskresinya dengan nephridia, peredaran darahnya terbuka.
Gastropoda merupakan hewan hermaprodit, terdapat ovotestis yang menghasilkan ovum dan spermatozoid.
C. Kelas Pelecypoda
Pelecypoda tidak memiliki kepala, antenna, dan kaki. Tubuh ditutupi oleh cangkok dengan dua katup. Bivalvia semuanya hidup di perairan dan bernapas dengan insang. Alat pencernannya komplit.
System saraf terdiri dari ganglion cerebral yang dihubungkan dengan ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali saraf penghubung dan tali saraf transversal. Jantungnya terdiri dari aurikel dan ventrikel. System ekskresinya dengan nephridia, peredaran darahnya terbuka.
Pelecypoda adalah hewan berumah dua dan pembuahannya eksternal, tidak memiliki ovotestis. Betina memiliki ovarium dan jantan memiliki testis.
Beberapa pelecypoda memiliki bentuk larva glochidium yang hidupnya parasit pada insang ikan sebelum berkembang menjadi individu muda.
Contoh spesiesnya adalah Anodonta sp.
D. Kelas Cephalopoda
Cephalopoda memiliki kepala dan mata yang berkembang dengan baik. Kepala memiliki 10 buah tentakel (loligo) dan 8 buah tentakel (octopus).
Tentakel tersebut memiliki banyak sucker.
Tubuh tidak ditutupi oleh cangkok kecuali Nautillus sp. Cephalopoda semuanya hidup di perairan sehingga bernapas dengan insang. Alat pencernaannya komplit dimulai dari mulut-anus.
Sistem saraf terdiri dari ganglion cerebral yang dihubungkan dengan ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali saraf penghubung dan tali saraf transversal. Jantungnya terdiri dari aurikel dan ventrikel. System ekskresinya dengan nephridia, peredaran darahnya tertutup.
Cephalopoda adalah hewan berumah dua dan pembuahannya secara eksternal. Betina memiliki ovarium dan jantan memiliki testis. Terdapat lengan khusus yang disebut hectocotylized yang berfungsi untuk meletakan
spermatophore di mantel hewan betina. Contoh spesiesnya adalah Loligo pealli.
E. METODE PRAKTIKUM 1. Alat dan Bahan
a. Alat 1) Meja Parafin 2) Pisau bedah 3) Jarum pentul 4) Pinset 5) Kaca pembesar 6) Kamera 7) Alat tulis b. Bahan 1) Bahan Awetan a) Zar ia duplicata b) Turbo sp. c) Oliva caeneola d) Oliva olive e) Oliva reticulata f) Oliva vidva g) Oliva ponderosa h) Conus magnus i) Conus ebraeus j) Murex trapa k) Lambis lambis l) Tonna variegata m) Cypraeasp. n) Nassarius aralsrius o) Pyrenesp. p) Violatta globosa
q) Turricola javana r) Strombus mutabilis s) Purpurasp. t) Babilonia spirata u) Periglyptasp. v) Achatina fulica w) Semipalium luculentum x) Tridacnasp. y) Sephiasp. z) Loligosp. 2. Langkah Kerja
a. Pengamatan Spesimen Awetan
1) Spesimen disiapkan di meja praktikum
2) Spesimen diamati mulai dari suture dan karangan serta morfologi lain yang ada pada specimen yang diidentifikasi.
3) Spesimen didokumentasikan beserta dicatat hasil identifikasinya. b. Pengamatan Spesimen Segar
Pengamatan Cumi-Cumi
Loligo Sp. Disiapkan dan
disimpan di meja paraffin dengan diberi alas pelastik.
Jantan dan betina dibedakan. Morfologi specimen
diidentifikasi.
Spesimen dibedah kemudian
diidentifikasi struktur organ pada bagian dalamnya. Ditentukan mulai dari organ jantung, ginjal, testis, ovarium dan lainnya. Dicatat dan didokumentasikan.
Pengamatan Achatina fulica
Achatina fulica disiapkan. Ukuran spesimen diusahakan yang besar.
Organ lunak dipisahkan dari organ keras (cangkang).
Spesimen diidentifikasi mulai dari struktur tubuhnya hingga organ-organ yang dimilikinya. Sesuaikan dengan teori. Dicatat dan didokumentasikan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Filum Mollusca
No Nama Species Simetri Tubuh Mantel Tipe/Letak
Kaki Alat Respirasi
Karakteristik Cangkok
Warna Cangkok Arah Putaran
Jumlah Cangkok 1 Zaria duplicata Simetri bilateral ada Gastropoda insang Coklat krem putih Kiri 1
2 Turbosp. Simetri bilateral ada Gastropoda insang Hijau coklat corak Kiri 1 3 Oliva caeneola Simetri bilateral ada Gastropoda insang Pastel bercorak kiri 1 4 Oliva olive Simetri bilateral ada Gastropoda insang Pastel bercorak kiri 1 5 Oliva reticulata Simetri bilateral ada Gastropoda insang Batik kiri 1 6 Oliva vidva Simetri bilateral ada Gastropoda insang 1 warna kiri 1 7 Oliva ponderosa Simetri bilateral ada Gastropoda insang Batik lebih cerah kiri 1 8 Conus magnus Simetri bilateral ada Gastropoda insang Corak Kiri 1 9 Conus ebraeus Simetri bilateral ada Gastropoda insang Totol Kiri 1 10 Murex trapa Simetri bilateral ada Gastropoda insang Coklat Kiri 1 11 Lambis lambis Simetri bilateral ada Gastropoda insang kanan 1 12 Tonna variegata Simetri bilateral ada Gastropoda insang Kiri 1 13 Cypraeasp. Simetri bilateral ada Gastropoda insang Kanan 1 14 Nassarius aralsrius Simetri bilateral ada Gastropoda insang Putih Kiri 1 15 Pyrenesp. Simetri bilateral ada Gastropoda insang Belang Kiri 1 16 Violatta globosa Simetri bilateral ada Gastropoda insang Violet,ungu muda Kiri 1 17 Turricola javana Simetri bilateral ada Gastropoda insang Krem Kiri 1 18 Strombus mutabilis Simetri bilateral ada Gastropoda insang Corak coklat krem kiri 1 19 Purpurasp. Simetri bilateral ada Gastropoda Insang Coklat,tonjolan putih kiri 1 20 Babilonia spirata Simetri bilateral ada Gastropoda Insang 1 21 Periglyptasp. Simetri bilateral ada Gastropoda Insang 1
22 Achatina fulica Simetri bilateral ada Gastropoda Paru-paru 1 23 Semipalium luculentum Simetri bilateral ada Pelecypoda Insang - 2 24 Tridacnasp. Simetri bilateral ada Pelecypoda insang - 2 25 Sephiasp. Simetri bilateral ada Cepalopoda insang - - -26 Loligosp. Simetri bilateral ada Cepalopoda insang - -
-22 Achatina fulica Simetri bilateral ada Gastropoda Paru-paru 1 23 Semipalium luculentum Simetri bilateral ada Pelecypoda Insang - 2 24 Tridacnasp. Simetri bilateral ada Pelecypoda insang - 2 25 Sephiasp. Simetri bilateral ada Cepalopoda insang - - -26 Loligosp. Simetri bilateral ada Cepalopoda insang - -
- No. Klasifikasi Gambar Referensi Dokumentasi Kelompok
14. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Nassariidae Genus : Nassarius Species : Nassarius aralsrius
Gambar 14.a. Nassarius aralsrius Sumber : ( Antit, 2013) Gambar 14.b. Nassarius aralsrius Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 15. Kingdom : Animalia
No. Klasifikasi Gambar Referensi Dokumentasi Kelompok 14. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Nassariidae Genus : Nassarius Species : Nassarius aralsrius
Gambar 14.a. Nassarius aralsrius Sumber : ( Antit, 2013) Gambar 14.b. Nassarius aralsrius Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 15. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Columbellidae Genus : Pyrene Species : Pyrenesp.
Gambar 15.a. Pyrene sp. Sumber : ( Poppe, 2003) Gambar 15.b. Pyrene sp. Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 16. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Hypsogastropoda Familia : Janthindae Genus : Violatta Species : Violatta globosa
Gambar 16.a. Violatta globosa
Sumber : ( Hardy, 2013) Gambar 16.b. Violatta globosa Sumber :
17. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Cochlespiridae Genus : Turricola Species : Turricola javana
Gambar 17.a. Turricola javana Sumber : ( Femorale, 2013)
Gambar 17.b. Turricola javana Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 18. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Littorinimorpha Familia : Strombidae Genus : Strombus Species : Strombus mutabilis
Gambar 18.a. Strombus mutabilis Sumber : ( Poppe, 2007) Gambar 18.b. Strombus mutabilis Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 19. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Muricidae Genus : Purpura
Species : Purpurasp. Gambar 19.a. Purpurasp. Sumber : ( Hardy, 2013)
Gambar 19.b. Purpura sp. Sumber :
20. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Babylonidae Genus : Babilonia Species : Babilonia spirata
Gambar 20.a. Babilonia spirata
Sumber : ( Franca, 2012)
Gambar 20.b. Babilonia spirata
Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 21. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Bivalvia Ordo : Veneroida Familia : Veneridae Genus : Periglypta Species : Periglypta sp.
Gambar 21.a. Periglyptasp.
Sumber : ( Vincent, 2010) Gambar 21.b. Periglyptasp. Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 22. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Neogastropoda Familia : Achatinidae Genus : Achatina
Species : Achatina fulica
Gambar 22.a. Achatina fulica
Sumber : ( Goodman, 2000)
Gambar 22.b. Achatina fulica
Sumber :
23. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Bivalvia Ordo : Pectinoida Familia : Pectinidae Genus : Semipalium Species : Semipalium luculentum
Gambar 23.a. Semipalium luculentum Sumber : ( Galli, 2013) Gambar 23.b. Semipalium luculentum Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 24. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Bivalvia Ordo : Veneroida Familia : Cardiidae Genus : Tridacna Species : Tridacna sp.
Gambar 24.a. Tridacna sp. Sumber : ( Inyman, 2004) Gambar 24.b. Tridacna sp. Sumber : (DokumentasiPribadi, 2013) 25. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Cephalopoda Ordo : Sepiida Familia : Sepiidae Genus : Sephia Species : Sephiasp.
Gambar 25.a. Sephia sp. Sumber : ( Regebbi, 2006)
Gambar 25.b. Sephia sp. Sumber :
G. PEMBAHASAN 1. Cypraea sp.
Morfologi Cypraea sp. sama seperti anggota tubuh Gastropoda lainnya, yaitu empat bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut dan mantel. Kepala terdapat dua mata, dua tentakel, sebuah mulut dan sebuah siphon. Mantel merupakan pembentuk struktur cangkang termasuk corak dan warnanya. Cangkang sebagian besar terbuat dari kalsium karbonat dan sisanya terdiri dari fosfat, bahan organik, conchiolin dan air. Cangkang gastropoda berbentuk spiral dan bulat. Struktur cangkang yang berbentuk agak kasar dibagian luar dinamakan lapisan prismatik. Pada Genus Cypreaea, cangkang bagian luarnya yang mengkilap dikarenakan mantelnya yang keluar ke atas permukaan cangkang dan menyelimutinya dari dua arah, yaitu dari sisi kiri dan kanan. Mantel Cypraea sp. memiliki tonjolan-tonjolan di seluruh permukaannya yang membuatnya mirip seperti spons.
Morfologi cangkang Cypraea sp. dapat berkembang mengikuti pertumbuhan tubuh lunaknya. Perkembangan ini terus berlanjut hingga mereka mencapai umur kematangan seksual. Pada masing-masing spesies, titik berhentinya pertumbuhan cangkang ini berbeda-beda. Spesimen yang pertumbuhannya terjadi sangat cepat di awal, dengan terbukanya lipatan tepian cangkang dan menipisnya ketebalan cangkang, dikategorikan sebagai spesimen 26. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Cephalopoda Ordo : Teuthida Familia : Loliginidae Genus : Loligo Species : Loligo sp.
Gambar 26.a. Loligo sp. Sumber : ( Bennett, 2010)
Gambar 26.b. Loligo sp. Sumber :
kerdil. Ini biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor seperti temperatur air dan ketersediaan makanan (Atlantis, 2011).
2. Oliva sp.
Oliva sp mempunyai bentuk atau pola yang berbeda-beda. Oliva sp
memiliki bentuk kerang yang memanjang dan biasanya berwarna coklat. Mereka kadang-kadang dibandingkan dengan bentuk dan penampilan siput cone, tapi tidak berbahaya bagi ikan.
Oliva sp mengubur diri di bawah substrat dan memakan siput, kerang dan invertebrata lainnya. Mereka tidak aman jika berada dalam akuarium terumbu atau akuarium dengan siput dan invertebrate lain, tapi akan baik jika dijaga di pasir hanya dengan ikan-ikan. Mereka dapat diberi makan potongan kerang dan
udang ketika siput kelaparan karena kehabisan makanan. 3. Murexsp.
Bolinus brandaris (awalnya bernama Murex brandaris oleh Linnaeus), dan umumnya dikenal sebagai Murex pewarna ungu atau Murex berduri-dye, adalah spesies dari predator laut menengah bekicot. Keong ini tinggal di bagian tengah dan barat dari Laut Mediterania dan telah ditemukan di pantai terpencil karang atol di Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan. Hal ini dikenal sejak zaman kuno sebagai sumber ungu pewarna dan juga sebagai sumber makanan yang populer di bawah berbagai nama, antara yang sconciglio, dari mana berasal kata
scungilli.
Cangkang biasanya emas-coklat warna dengan pipa kanal yang sangat panjang dan lingkaran tubuh bulat dengan puncak menara yang rendah. Ada deretan duri sesuai dengan akhir setiap tahap pertumbuhan. Cangkang ukuran dewasa spesies ini sekitar 60 sampai 90 mm. Spesies ini, seperti spesies lainnya dalam keluarga Muricidae, bisa menghasilkan sekresi yang susu dan tanpa warna jika segar tapi yang berubah menjadi pewarna yang kuat dan langgeng bila terkena udara. Ini adalah jenis Mollusca yang digunakan oleh orang dahulu untuk
menghasilkan Tyrian ungu pewarna kain. Siput laut spesies Banded dye-Murex trunculus Hexaplex juga digunakan untuk menghasilkan ungu-biru atau pewarna nila . Dalam kedua kasus, Molusca mengeluarkan pewarna dalam lendir dari kelenjar hypobranchial mereka.
4. Lambis lambis
Panjang kulit kerang ini adalah Maksimum 29 cm, dan rata-rata panjangnya adalah 18 cm. Lambis Lambis memiliki cangkang yang sangat besar, kuat dan berat. Salah satu karakteristik yang paling menonjol adalah menyalanya bibir luar , dihiasi oleh enam rongga di tepi. Adanya perbedaan bentuk antara jenis kelamin dalam spesies ini, sebagai tiga digitasi anterior pendek dan posterior membungkuk pada individu jantan dan lebih panjang dan bagian dorsal bengkok pada betina. Warna cangkang sangat bervariasi, ada yang putih atau krim eksternal dan kebanyakan berwarna coklat, keunguan atau kebiruan. Lapisan dalamnya berwarna pink, jingga atau ungu. Siput laut ini hidup di daerah mangrove, serta terumbu dan-pecahan karang di dasar perairan dangkal sampai kedalaman 5m. siput ini biasanya ditemukan bersama alga merah. lambdis Lambis termasuk herbivore yang memakan ganggang merah yang kecil.
5. Sepia sp.
Sepia sp. adalah invertebrata laut yang memiliki kekerabatan yang dekat dengan gurita dan cumi-cumi yang sering disebut bunglon laut karena mampu berkamuflase sendiri. Meskipun Sepia sp. bukan ikan, tetapi Sepia sp. dianggap paling cerdas dari invertebrata laut. Sotong adalah Photochromic, dan dengan
cepat dapat mengubah warna kulit mereka sesuai dengan lingkungannya.
Sotong memiliki cangkang internal yang dikenal sebagai cuttlebone, yang membedakan mereka dari cumi-cumi dan gurita. Cuttlebone dikenal sebagai bahan yang diberikan kepada sangkar burung sebagai sumber kalsium. Di dalam mantel terdapat cuttlebone, organ reproduksi dan organ pencernaan.. Kepala ada di dasar mantel dengan mata di kedua sisi dan rahang seperti paruh di tengah. Di
bawah mantel ada delapan lengan, dua lengan berfungsi dapat memegang, tentakel yang memiliki alat pnghisap digunakan unutk menarik mangsa.
Sotong memiliki tiga hati, satu untuk masing-masing insang, dan satu untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh mereka. Darah mereka berwarna biru kehijauan dan menggunakan hemocyanin untuk mengangkut oksigen bukan hemoglobin yang digunakan oleh mamalia yang berdarah merah. Fitur lain yang luar biasa adalah mata mereka yang paling berkembang dalam invertebtara sebelumnya.
6. Turbo
Siput Turbo, juga dikenal sebagai Siput Turban, atau Top Shell, ditemukan dalam lubang dan celah-celah terumbu. Turbo memiliki cangkang tebal dengan interior irridescent. Siput Turbo dari Teluk California membutuhkan temperatur yang lebih dingin. (Bekicot dari genus Turbo juga disebut Siput Turban.)
Siput Turbo ini juga merumput ganggang pada kaca akuarium dan berguna dalam menjaga ganggang di bawah kontrol dalam akuarium. Karena Siput Turbo menggunakan kalsium untuk membangun cangkangnya, tingkat kalsium yang memadai harus dijaga di akuarium rumah. Hal ini sangat sensitif terhadap tingkat tinggi obat berbasis tembaga dan lebih memilih tingkat nitrat yang rendah. Hal ini sangat sulit untuk berkembang biak di akuarium, dan tidak memiliki karakteristik yang membedakan untuk membantu membedakan dari pasangannya. Jika tidak cukup alga hadir, nutrisi harus dilengkapi dengan rumput laut kering.
7. Conus sp.
Conus sp. memiliki cangkok yang berbentuk kerucut menyerupai cane es krim. Memiliki pola putar ke arah kanan. Bergerak dengan menggunakan bagian perutnya, sehingga digolongkan ke dalam kelas Gastropoda. Memiliki alat pernafasan berupa insang.
8. Tonna variegate
Tonna variegata memiliki simetri tubuh bilateral, cangkok berwarna putih corak coklat dan arah putarannya ke kanan, insang, dan mantel. Hewan ini
memiliki alat gerak pada bagian perut. Hewan ini dimasukkan ke dalam kelas Gastropoda karena letak kakinya di perut.
DAFTAR PUSTAKA
Atlantis, Pangeran. 2011. Morfologi Cypraea sp. (Online) Tersedia di : http:// http://repository.ipb.ac.id. [ 1 Desember 2013]
Kastawi, Yusuf. dkk. 2003. Common Text Book Zoologi Avertebrata. UM Press: Malang
Sutarno, Nono. dkk. 2009. Handout Zoologi Invertebrata. Jurusan Pendidikan Biologi UPI: Bandung
DAFTAR GAMBAR
Gambar 14.a. Nassarius aralsrius :
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=image&pic=69941 Gambar 15.a. Pyrene sp.: http://www.gastropods.com/3/Shell_3133.shtml Gambar 16.a Violatta globosa: http://www.gastropods.com/2/Shell_132.shtml Gambar 17.aTurricola javana: http://www.gastropods.com/1/Shell_1521.shtml Gambar 18.a Strombus mutabilis: http://www.gastropods.com/8/Shell_1348.shtml Gambar 19.a Purpurasp.: http://www.gastropods.com/5/Shell_3015.shtml
Gambar 20.a Babilonia spirata: http://www.biolib.cz/en/image/id197833/ Gambar 21.a Periglypta sp.:
http://z14.invisionfree.com/Conchologist_Forum/ar/t1970.htm Gambar 22.a Achatina fulica:
http://www.oocities.org/heartland/valley/6210/snailcomp.jpg Gambar 23.a Semipalium luculentum:
http://www.bagniliggia.it/WMSD/HtmSpecies/5451450030.htm Gambar 24.aTridacna sp.:http://www.iwaidja.org/site/sea-shells/
Gambar 25.a Sephiasp.:
http://people.mokk.bme.hu/~daniel/Heni/regebbi/012%20Cephalopoda/ Gambar 26.aLoligosp.: http://australianmuseum.net.au/Squid