• Tidak ada hasil yang ditemukan

Design Of Fleet Needs, Determination Tariff Of Public Transport With Integrated Management In Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Design Of Fleet Needs, Determination Tariff Of Public Transport With Integrated Management In Surakarta"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

D

ESIGN

O

F

F

LEET

N

EEDS,

D

ETERMINATION

T

ARIFF

O

F

P

UBLIC

T

RANSPORT

W

ITH

I

NTEGRATED

M

ANAGEMENT

I

N

S

URAKARTA

D

ESAIN

K

EBUTUHAN

A

RMADA,

P

ENETAPAN

T

ARIF

A

NGKUTAN

U

MUM

T

AKSI

D

ENGAN

P

ENGELOLAAN

M

ANAJEMEN

D

I

S

URAKARTA

Suwardi

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartosuro HP:08122638174

e-mail:isma_chan@Yahoo.co.id

ABSRACT

Surakarta which has 44.06 km2 of total area, total population is 515,372 inhabitants. Surakarta is a administration city, residency city, batik city and culture city that now is growing rapidly, so it needs an adequate public transportation. The public transport including public transport of taxis. At present, public transport taxis in Surakarta is not yet sufficient quality, so it needs good management to improve the performance. One of management is to change the individual management system into the integrated management system. The goal of research to analysis of a balanced public transportation taxis between demand and supply with the integrated management system. The benefits of research for inputs to the government as the policy holder. For employers with affordable rates but still make a profit, for users with affordable rates but still easy to get a taxi. The method used is descriptive analysis. The results of analysis is taxi conditions on the ground, comprising 6 PO Taxi, with the amount of 479 fleet, total distance traveled is 228 km / day, contents mileage is 157 km / day, operating time is 22 hours / day, the travel time is 8 hours / day, load factor 69% of the load, load factor 37% of the time, tariff based on the operational cost of Rp. 2769, -/km. After having evaluated using the guidelines from the Department of Land Transportation, the amount taxis 412 of fleet, mileage traveled is 266 km / day, contents mileage is 182 km / day, operating time is 22 hours / day, travel time is 9 hours / day, load factor 70% of load, load factor 43% of time, rate based on the operational cost is Rp. 2410, -/km. Having evaluated using the integrated management arrangements fleet of 285 taxis, total mileage is 285 km / day, contents mileage is 235 km / day, operating time is 22 hours / day, journey time is 12 hours / day, load factor 67% of load, load factor 53% of time, tariff based on the operational cost is Rp. 1662, -/km, taxi fares in the field is Rp. 2750, -/km. The characteristics of user expect taxi cabs are: the desired speed 35-40 km / h, the desired waiting time 3-6 minutes, user satisfaction is quite satisfied and willingness to pay Rp taxi users. 2500, -/km.

Keywords: Taxis, Surakarta, Integrated Management

ABSTRAK

Kota Surakarta mempunyai luas wilayah 44,06 km2, jumlah penduduk 515.372 jiwa. Kota Surakarta merupakan kota administrasi, kota batik dan kota budaya yang saat sekarang sedang berkembang dengan pesat, sehingga perlu angkutan umum yang memadai. Angkutan umum tersebut diantaranya angkutan umum taksi. Pada saat sekarang angkutan umum taksi di Surakarta secara kwalitas belum memadai, sehingga perlu manajemen yang baik guna meningkatan kinerja.. Manajemen tersebut salah satunya adalah mengubah sistem pengelolaan indifidu menjadi sistem pengelolaan manajemen terpadu. Tujuan penelitian menganalisis angkutan umum taksi yang seimbang antara permintaan dan penawaran dengan pengelolaan manajemen terpadu. Manfaat penelitian, sebagai masukan kepada pemerintah selaku pemegang kebijakan. Bagi pengusaha dengan tarif yang terjangkau tetapi tetap mendapat untung, bagi pengguna dengan tarif yang terjangkau tetapi tetap mudah mendapatkan taksi. Metode yang digunakan adalah diskriptif analisitis. Hasil analisis adalah, taksi kondisi di lapangan, terdiri 6 PO Taksi, dengan jumlah 479 armada, jarak tempuh perjalanan seluruhnya 228 km/hari, jarak tempuh isi 157 km/hari, waktu operasi 22 jam/hari, waktu perjalanan 8 jam/hari, load faktor muat 69 %, load faktor waktu 37 %, tarif berdasarkan biaya operasional Rp. 2.769,-/km. Setelah dievaluasi menggunakan pedoman dari Departemen Perhubungan Darat, jumlah taksi 412 armada, jarak tempuh perjalanan 266 km/hari, jarak tempuh isi 182 km/hari, waktu operasi 22 jam/hari, waktu perjalanan 9 jam/hari, load faktor muat 70 %, load faktor waktu 43 %, tarif berdasarkan biaya operasional Rp. 2.410,-/km. Setelah dievaluasi menggunakan pengelolaan manajemen terpadu jumlah taksi 285 armada, jarak tempuh seluruhnya 285 km/hari, jarak tempuh isi 235 km/hari, waktu operasi 22 jam/hari, waktu perjalanan 12 jam/hari, load faktor muat 67 %, load faktor waktu 53 %, tarif berdasarkan biaya operasional Rp. 1.662,-/km, sedang tarif taksi di lapangan adalah Rp. 2.750,-/km. Karakteristik taksi yang diharapkan pengguna taksi adalah: kecepatan yang dikehendaki 35-40 km/jam, waktu tunggu yang dikehendaki 3-6 menit, kepuasan pengguna cukup puas. Dan kemauan membayar pengguna taksi Rp. 2.500,-/km.

Kata-kata kunci: Taksi, Surakarta, pengelolaan Terpadu

PENDAHULUAN

Kota Surkarta mempunyai luas wilayah 44,06 km2, dengan

jumlah penduduk 515.372 jiwa, pajang jalan negara 13,15 km, jalan propinsi 16,33 km dan Jalan kota 675,86 km (BPS 2010). Kota Surakarta merupakan kota administrasi, kota batik dan kota budaya yang saat sekarang sedang berkembang dengan pesat. Kota Surakarta terletak di propinsi Jawa Tengah mempunyai lokasi yang sangat strategis terutama yang lewat jalur selatan dan tengah. Bila tidak diimbangi dengan pelayanan angkutan umum

(2)

pe-ngelolaan indifidu menjadi pepe-ngelolaan manajemen terpadu. Dengan pengelolaan manajemen terpadu diharapkan kinerja ang-kutan umum taksi menjadi lebih baik. Bagi pengguna dengan harga yang sama akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Yang pada akhirnya pengguna angkutan umum taksi akan meningkat. Bagi perusahaan karena sistem pengelolaan terpadu biaya operasional akan berkurang, terkoordinasi dan pengaturan armada bisa disesuiakan kebutuhan. Bagi pengguna dengan sis-tem pengelolaan manajemen terpadu pelayanan akan lebih baik. Sehingga pengguna merasa, aman, nyaman, cepat, murah. Yang pada akhirnya pengguna taksi akan meningkat.Tujuan penelitian, menganalisis biaya operasional kendaraan, penetapan tarif dan kebutuhan armada angkutan umum taksi yang seim-bang antara permintaan dan penawaran dengan sistem pengelola-an terpadu. Manfaat penelitian angkutan umum taksi, sebagai masukan ke-pada pemerintah selaku pemegang kebijakan dalam menetukan tarif. Bagi pengusaha dengan tarif yang murah tetapi tetap men-dapat untung. Bagi pengguna bisa memahami besarnya tarif yang dikenakan.

STUDI PUSTAKA

Angkutan adalah kegiatan perpindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ter-dapat unsur pergerakan dan secara fisik terjadi perpindahan tem-pat atas barang atau penumpang dengan atau tanpa alat angkut ke tempat lain.( U G D, 1996).

10%

rata)

-rata

jarak

pokok

(tarif

Tarif

=

×

+

(1)

rata

-rata

jarak

pokok

tarif

BEP

Tarif

=

×

(2)

Menentukan jumlah kebutuhan taksi adalah kawasan per-kotaan yang ditinjau dari aktifitasnya, (Sadono, 2004; Sitang-gang, 2005) meliputi: (1). kawasan perkotaan pusat kegiatan nasionmal (PKN). (2). kawasan pusat kegiatan wilayah (PKW). (3). kawasan perkotaann pusat kegiatan lokal (PKL). (4). Kawa-san perkotaan kegiatan khusus (PKK). Menurut Direktorat Jen-dral Perhubnungan darat (2000) , bahwa nilai dari fungsi kawa-san perkotaan dapat dibedakan menjadi: (1). pusat kegiatan na-sional (PKN) dengan nilai 3. (2). pusat kegiatan wilayah (PKW) dengan nilai 1. (3). pusat kegiatan lokal (PKL) dengan nilai 0,33. (4). pusat kegiatan khusus (PKK) dengan nilai 0,33. Sektor ung-gulan adalah kegiatan utama yang mendukung perekonomian kota dalam kelompok: (1). Kelompok I jasa dan perdagangan. (2). keolmpok II pariwisata. (3). kelompok III industri dan per-tanian. Dari masing-masing kelompok tersebut mempunyai be-saran nilai yang berbeda. Adapun nilai tersebut terlihat pada tabel:

Tabel 1. Sektor unggulan

Sektor Unggulan PKN PKW PKL PKK

Kel I 1 1 1 1

Kel I + II 0,9 0,9 0,9 0,9

Kel I + II + III 0,9 0,8 0,8 0,8

Kel II 0,5 0,5 0,5 0,5

Kel II + III 0,4 0,4 0,4 0,4

Kel III 0,25 0,25 0,25 0,25

(Sumber : Dirjen HubDar,2000)

Penentuan jumlah taksi berdasarkan (Dirjen Hubdat, 2000; Tamim, 2004; Tamim, 2007).

JT = JP FK X SU (3)

Dimana :

JT : Jumlah taksi ( armada), JP: Jumlah Penduduk/1000

FK : Fungsi Kawasan (tergantung dari nilai PKN, PKW,

PKL)

SU : Sektor Unggulan (tergantung dari kelompok sektor)

penyusutan residu nilai -kendaraan harga

per tahun Penyusutan

masa

= (4)

Bunga modal=

penyusutan masa

/ moda

2 1

tahun bunga tingkat l

n

× ×

+

(5)

n = masa pengembalian pinjaman (tahun)

Total biaya operasi kendaraan adalah (Dephub Darat 1996, Viasmudji, 2005; Suwardi, 2005).

BOK = Standing Costs + Running Costs + Overheads (6)

Jumlah sampel dihitung dengan rumus yang dikembangkan Isaac

dan Michael. Jumlah sampel dari populasi dengan rumus sebagai berikut:

Q P T n d

Q P N T S

. . ) 1 (

. .

2 2

2 + −

= (7)

T2 dengan dk =1, taraf kesalahan bisa 1 %, 5 %, dan 10 %

P = Q = 0,5, S = jumlah sampel

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Surakarta. Data yang dikumpulkam

adalah, data sekunder meliputi, data jumlah armada,biaya

lang-sung dan biaya tak langlang-sung, biaya tetap dan biaya tidak tetap

dari pengusaha. Data primer meliputi, jarak tempuh taksi, data penumpang, jumlah taksi, data wawancara. Data primer dan data sekunder dianalisis meliputi: faktor muat, jumlah armada, biaya operasional kendaraan yang digunakan untuk menentukan tarif taksi, kondisi di lapangan, tarif setelah evaluasi dan tarif dengan pengelolaan manajemen terpadu. Sedang bagan alir penelitian seperti Gambar 1.

Gambar 1. Bagan Alir penelitian Desain kebutuhan data

Pengumpulan data

Data primer

Wt tempuh/hr, jarak temp/hr Jumlah penumpang/hari, Persepsi pengguna, pengemudi & pengusaha

Data sekunder

Peta Surakarta Biaya operasinal Biaya operasional

Analisis Kondisi Lapangan

Jumlah penumpang

F. muat,waktu tempuh,jumlah armada BOK kendaraan perusahaan

Tarif kendaraan

Analisis Berdasarkan Dephubdar

Jumlah penumpang

Faktor muat,w. tempuh,jmlh armada BOK kendaraan tiap perusahaan Tarif kendaraan tiap perusahaan

Analisis Pengelolaan Manajen Terpadu

F. muat,wt tempuh,Jumlah aarmada

BOK kendaraan dikelola terpadu

Tarif penumpang , 2001

Hasil dan Pembahasan

(3)

ANALSIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Data taksi Kota Surakarta di lapangan

N a ma P O Ju m T ak si Ju m lah S a mp el k m T e m p u h K m i si Jam O p e r as i H ar ga T a k si (R p ) Ta r if La p (R p )

Kosti taksi 172 50 300 200 22 109000000 2750

Solo City 72 20 300 200 22 175000000 2750

Bengawan

Taksi 50 20 150 100 22 120000000 2750

Mahkota R.

taksi 100 30 160 120 22 100000000 2750

Gelora taksi 70 20 160 1210 22 140000000 2750

Sakura S.

Taksi 15 5 150 100 22 50000000 2750

Penentuan jumlah taksi di Surakarta berdasarkan (Dirjen Hubdar, 2000; O sebagai berikut:

JT = JP FK X SU

JT : Jumlah taksi (armada)

JP : Jumlah Penduduk/1000

FK : Fungsi Kawasan (tergantung dari nilai PKN, PKW,

PKL)

SU : Sektor unggulan, Fungsi kawasan kota Pusat Kegiatan

Wilayah : (PKW) maka FK= 1.

Sektor unggulan kota perdagangan jasa, pariwisata, industri dan pertanian tercakup dalam kelompok I + II + III dengan besaran nilai SU = 0,8. Jumlah penduduk = 515.372 jiwa penduduk. JP = 515.372 penduduk / 1000 = 515.372

Jumlah taksi : JT = JT x FK x SU = 515.372 X 1 X0,8 = 412 armada. Jumlah taksi saat sekarang di Kota Surakarta adalah : 479 armada.Tarif Taksi di lapangan di Kota Surakarta : Rp. 2750,-/km

Tabel 3. Karakteristik taksi setelah evaluasi

N a ma P O Ju m lah tak si Jar ak te mp u h / h r (K m) Jar ak i si /h r (K m ) Wa k tu O p ( J a m ) K ec e p (K m/ jam) H ar ga tak si (R p ) T a r

if l

L

ap

.(R

p

)

Kosti taksi 148 349 233 22 30 109000000 2750

Solo City 62 349 233 22 30 175000000 2750

Bengawan

Taksi 43 174 116 22 30 120000000 2750

Mahkota

R. taksi 86 186 140 22 30 100000000 2750

Gelora taksi 60 174 128 22 30 140000000 2750

Sakura

S.Taksi 13 174 116 22 30 50000000 2750

Pengelolaan Manajemen Terpadu

Analisis dan pembahasan penelitian dengan sistem penge-lolaan manajemen terpadu angkutan umum taksi Surakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Analisis taksi dengan pengelolaan terpadu

Nama PO

Analisis bedasarkan departemen

perhubungan Analisisterpadu

Jumlah Taksi Jarak Tempuh/ Hari (Km) Jarak Tempuh Isi Hari (Km) Jarak Tempuh/ hari (Km) Jarak Isi Hari (Km) Jumlah Taksi

Kosti taksi 148 349 233 353 235 146

Solo City 62 349 233 353 235 61

Bengawan

Taksi 43 174 116 353 235 21

Mahkota Ratu

taksi 86 186 140 313 235 51

Gelora taksi 60 186 140 313 235 36

Sakura Sari

Taksi 13 174 116 353 235 6

Rata-rata 412 236 163 341 235 285

Tabel 5. Analisis load faktor pengelolaan terpadu

N a m a P O Jar ak Tp u h (K m) Jar ak Te m p u h (K m) Ju ml ah Tak si K e c (k m ) W t Pe rj a l a n a n W t O p e ra s i L F Mu a t L F W a k tu

Kosti taksi 353 235 146 30 12 22 0,67 0,53

Solo City 353 235 61 30 12 22 0,67 0,53 Bengawan

Taksi 353 235 21 30 12 22 0,67 0,53 Mahkota

R. taksi 353 235 51 30 12 22 0,67 0,53 Gelora

taksi 353 235 36 30 12 22 0,67 0,53 Sakura

Sari Taksi 353 235 6 30 12 22 0,67 0,53 Ratarata 353 235 285 30 12 22 0,67 0,53

Jumlah Taksi Tiap Analisis

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Kosti taksi Solo City Bengawan Taksi Mahkota Ratu Taksi

Gelora Taksi Sakura Sari Taksi

Nama Po Taksi

Ju m la h T a k s i (Ar m a d a )

Jumlah Taksi Lapangan Jumlah Taksi Analisis (Dephub) Jumlah Taksi Pengelolaan Terpadu

Gambar 2. Jumlah di lapangan, Dephubdar dan terpadu

Jarak Tempuh Taksi

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Kosti taksi Solo City Bengawan Taksi Mahkota Ratu Taksi

Gelora Taksi Sakura Sari Taksi Nama PO Taksi

J a ra k T e m p h T a k s i (K m

) Jarak Tempuh Taksi Lapangan

Jarak Tempuh Taksi Analisis (Dephub)

Jarak Tempuh isi Taksi Pengelolaan Terpadu

Gambar 3. Jarak tempuh di lapangan, Dephubdar, dan terpadu

Jarak Tempuk Tasi Isi

0 50 100 150 200 250

Kosti taksi Solo City Bengawan

Taksi

Mahkota Ratu Taksi

Gelora Taksi Sakura Sari

Taksi Ratarata

Nama Po Taksi

J a ra k T e m p u h I s i T a ks i (K m )

Jarak Tempuh Isi Taksi Lapangan

Jarak Tempuh Isi Taksi Analisis (Dephub) Jarak Tempuh Taksi Pengelolaan Terpadu

(4)

Waktu Perjalanan dan Waktu Operasi 0 5 10 15 20 25

Kosti taksi Solo City Bengawan

Taksi

Mahkota Ratu taksi

Gelora taksi Sakura Sari

Taksi Ratarata

Nama PO Taksi

W a k tu ( Ja m )

Waktu Perjalanan Taksi Lapangan Waktu PerjalananTaksi Analisis (Dephub)

Waktu PerjalananTaksi Pengelolaan Terpadu Waktu Operasi Taksi

Gambar 5. Waktu operasi di lapangan, Dephubdar, dan terpadu

Load Faktor Muat

62 64 66 68 70 72 74 76

Kosti taksi Solo City Bengawan Taksi Mahkota Ratu

Taksi

Gelora Taksi Sakura Sari Taksi

Nama Po Taksi

L o a d F a k to r M u a t (%

) Load Faktor Muat Taksi Lapangan

Load Faktor Muat Taksi Analisis (Dephub)

Load Faktor Muat Taksi Pengelolaan Terpadu

Gambar 6. L. faktor muat di lapangan, Dephubdar dan terpadu

Load Faktor Waktu

0 10 20 30 40 50 60 70

Kosti taksi Solo City Bengawan

Taksi

Mahkota Ratu Taksi

Gelora Taksi Sakura Sari Taksi

Ratarata Nama Po Taksi

L o a d F a k to r M u a t (% )

Load Faktor Waktu Taksi Lapangan Load Faktor Waktu Taksi (Dephub) Load Faktor Waktu Taksi Pengelolaan Terpadu

Gambar 7. Load faktor di lapangan, Dephubdar dan terpadu

Analisi Penetapan Tarif Tiap PO Taksi

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Kosti taksi Solo City Bengawan

Taksi

Mahkota Ratu taksi

Gelora taksi Sakura Sari

Taksi Ratarata

Nama Po Taksi

T a ri f (R p

) Tarif Taksi BOK Lapangan Tarif Taksi Analisis (Dephub)

Tarif Taksi Pengelolaan Terpadu Tarif Lapangan

Gambar 8. Tarif di lapangan, Dephubdar dan terpadu

Jumlah Taksi, Jarak TempuhSeluruhnya/hari dan JarakTempuh Isi/hari

0 100 200 300 400 500 600

Jumlah Taksi Surakarta (Armada) Jarak Tempuh Taksi/Hari (Km) Jarak Tempuh IsiTaksi/Hari (Km)

Jenis Analisi J u m la h T a ks i d a n Ja ra k te m p u h AnalsisTaksi Lapangan Analsis Taksi Analisis Dephub Analsis Taksi Pengelolaan Terpadu

Gambar 9. Jumlah taksi, jarak tempuh seluruhnya, jarak tempuh isi di lapangan, Dephubdar dan Pengelolaan terpadu

Tabel 6 analisis di lapangan, Dephubdar dan terpadu

M o d el A n a li si s Ju m lah T a k si J a r a k Te mp u h / H a r i Jar ak T e m p I si i/ H r Wa k tu O p (Jam ) Wa k tu P er jn a n (Jam ) L oad F ak tor M u at L oad F ak tor W t Ta r if BO K (R p ) Ta r if La p ( R p ) Lapa

ngan 479 228 157 22 8 69 37 2769 2750

Analisis

(Dephub) 412 266 182 22 9 70 43 2410 2750

Pengel

Terpadu 285 285 235 22 12 67 53 1662 2750

Waktu Operasi dan Waktu Perjalanan

0 5 10 15 20 25

Jumlah Taksi Lapangan Jumlah Taksi Analisis (Dephub) Jumlah Taksi Pengelolaan Terpadu

Macam Analisis W a k tu (j a m ) Waktu Operasi/hr Waktu Perjalanan

Gambar 10. Waktu operasi dan waktu perjalan di lapangan, Dephubdar dan Pengelolaan terpadu

Load Faktor Muat dan Load Faktor Waktu

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Jumlah Taksi Lapangan Jumlah Taksi Analisis (Dephub) Jumlah Taksi Pengelolaan Terpadu

Jenis Analisis L o a d F a k to r (%

) Load Faktor Muat

Load Faktor Waktu

(5)

Penetapan Tarif

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Jumlah Taksi Lapangan Jumlah Taksi Analisis (Dephub) Jumlah Taksi Pengelolaan Terpadu Jenis Analisis

T

a

ri

f

(R

P

)

Tarif Biaya Operasional Kendaraan Tarif Lapangan

Gambar 12. Tarif biaya operasional kendaraandi lapangan,

Dephubdar dan Pengelolaan terpadu dan tarif di lapangan

Tabel 2. sampai dengan Tabel 6. dan Gambar 2. sampai dengan Gambar 12. dapat disimpulkan bahwa:

1.Jumlah taksi di Kota Surakarta kondisi di lapangan 479 armada yang terdiri 6 PO taksi dengan perincian : Kosti Taksi 172 ar-mada, Solo City 72 arar-mada, Bengawan Taksi 50 arar-mada, Mah-kota Ratu Taksi 100 armada, Gelora Taksi 70 armada dan Sa-kura Ratu Taksi 15 armada. Jumlah taksi Kota Surakarta ber-dasarkan Departemen Perhubungan Darat 412 armada dengan perincian : Kosti Taksi 149 armada, Solo City 62 armada, Bengawan Taksi 43 armada, Mahkota Ratu Taksi 86 armada, Gelora Taksi 60 armada dan Sakura Ratu Taksi 13 armada. Jumlah taksi Kota Surakarta berdasarkan pengelolaan terpadu 285 armada dengan perincian : Kosti Taksi 146 armada, Solo City 61 armada, Bengawan Taksi 21 armada, Mahkota Ratu Taksi 51 armada, Gelora Taksi 36 armada dan Sakura Ratu Taksi 6 armada.

2. Jarak tempuh taksi kondisi di lapangan adalah : Kosti Taksi 300 km/hari, Solo City 300 km/hari, Bengawan Taksi 150 km/hari, Mahkota Ratu Taksi 160 km/hari, Gelora Taksi 160 km/hari dan Sakura Ratu Taksi 150 km/hari . Rata-rata jarak tempuh taksi Surakarta adalah 228 km/hari. Jarak tempuh taksi setelah dievaluasi menggunakan Dephubdar adalah : Kosti Taksi 349 km/hari, Solo City 349 km/hari, Bengawan Taksi 174 km/hari, Mahkota Ratu taksi 186 km/hari, Gelora Taksi 186 km/hari dan Sakura Ratu Taksi 174 km/hari. Rata-rata jarak tempuh Taksi Surakarta setelah dievaluasi adalah 266 km/hari. Jarak tempuh taksi setelah analisis manajemen terpa-du adalah 353km/hari.

3.Jarak tempuh taksi isi tiap hari kondisi di lapangan adalah :

Kosti Taksi 200 km/hari, Solo City 200 km/hari, Bengawan Taksi 100 km/hari, Mahkota Ratu Taksi 120 km/hari, Gelora Taksi 120 km/hari dan Sakura Ratu Taksi 100 km/hari . Rata-rata jarak tempuh taksi Surakarta dalan keadaan ada muatan adalah 157 km/hari. Jarak tempuh taksi isi setelah analisis menggunakan rumus Departemen Perhubungan Darat adalah : Kosti Taksi 233 km/hari, Solo City 233 km/hari, Bengawan Taksi 116 km/hari, Mahkota Ratu Taksi 140 km/hari, Gelora Taksi 140 km/hari dan Sakura Ratu Taksi 116 km/hari. Rata-rata jarak tempuh taksi Surakarta setelah analisis menggunakan pedoman Departemen perhubungan Darat adalah 182 km/hari. Jarak tempuh taksi isi setelah analisis manajemen terpadu ada-lah 235km/hari.

4.Waktu operasi taksi kondisi di lapangan adalah : Kosti Taksi 22 jam/hari, Solo City 22 jam/hari, Bengawan Taksi 22 jam/hari, Mahkota Ratu Taksi 22 jam/hari, Gelora Taksi 22 jam/hari dan Sakura Ratu Taksi 22 jam/hari . Rata-rata waktu operasi taksi Surakarta adalah 22 jam/hari. Waktu operasi tak-si tiap hari setelah analitak-sis menggunakan rumus Depertemen Perhubungan Darat adalah : Kosti Taksi 22 jam /hari, Solo City 22 jam/hari, Bengawan Taksi 22 jam/hari, Mahkota Ratu Taksi 22 jam/hari, Gelora Taksi 22 jam/hari dan Sakura Ratu Taksi 22 jam/hari. Rata-rata jarak waktu operasi taksi

Sura-karta adalah 22 jam/hari. Waktu operasi taksi setelah analisis

menejemen terpadu adalah 22 jam/hari.

5,Waktu perjalanan taksi kondisi di lapangan adalah : Kosti Tak-si 10 jam /hari, Solo City 10 jam/hari, Bengawan TakTak-si 5 jam/ hari, Mahkota Ratu Taksi 5 jam/hari, Gelora Taksi 5 jam/hari dan Sakura Ratu Taksi 5 jam/hari. Rata-rata jarak tempuh taksi Surakarta adalah 8 jam/hari. Waktu perjalanan taksi setelah dievaluasi menggunakan rumus Departemen Perhubungan Da-rat adalah : Kosti Taksi 12 jam /hari, Solo City 12 jam/hari, Bengawan Taksi 6 jam/hari, Mahkota Ratu Taksi 6 jam/hari, Gelora Taksi 6 jam/hari dan Sakura Ratu Taksi 6jam/hari . Rata-rata waktu tempuh taksi Surakarta adalah 9 jam/hari. Waktu perjalanan taksi tiap hari setelah analisis manajemen terpadu adalah 12 jam/hari.

6. Load faktor muat yaitu perjalanan isi di bagi total perjalanan taksi di lapangan adalah : Kosti Taksi 67 %, Solo City 67 %, Bengawan Taksi 67 %, Mahkota Ratu Taksi 75 %, Gelora

Taksi 75 % dan Sakura Ratu Taksi 67 % . Rata-rata load

faktor taksi Surakarta tiap hari di lapangan adalah 69 %. Load faktor muat setelah dievaluasi menggunakan rumus Departe-men Perhubungan Darat adalah : Kosti Taksi 78 %, Solo City 78 %, Bengawan Taksi 78 %, Mahkota Ratu Taksi 87 %, Gelora Taksi 85 % dan Sakura Ratu Taksi 78 % . Rata-rata load faktor taksi Surakarta setelah dievaluasi adalah 70 %. Lo-ad faktor muat setelah analisis manajemen terpadu adalah 67 %.

7. Load faktor waktu yaitu waktu perjalanan dibagi total waktu operasi adalah : Kosti Taksi 53 %, Solo City 45 %, Bengawan Taksi 23 %, Mahkota Ratu Taksi 24 %, Gelora Taksi 24 %

dan Sakura Ratu Taksi 23 % . Rata-rata load faktor taksi

Surakarta tiap hari kondisi di lapangan adalah 37 %. Load

faktor waktu setelah dievaluasi menggunakan rumus Deperte-men Perhubungan Darat adalah : Kosti Taksi 61 %, Solo City 53 %, Bengawan Taksi 26 %, Mahkota Ratu Taksi 28 %,

Gelora Taksi 28 % dan Sakura Ratu Taksi 26 % . Rata-rata

Lo-ad faktor taksi Surakarta setelah dievaluais adalah 43 %. Load faktor waktu setelah analisis manajemen terpadu adalah 53 %

8.Tarif berdasarkan biaya operasional kondisi di lapangan adalah

: Kosti Taksi Rp. 2.402,-/km, Solo City Rp. 2.440,-/km, Be-nganwan Taksi Rp. 3.217,-/km, Mahkota Ratu Taksi Rp. 2.717,-/km, Gelora Taksi Rp. 2.772,-/km, dan Sakura Ratu Taksi Rp. 6.202,-/km. Rata-rata tarif berdasarkan biaya

opera-sional di lapangan adalah Rp. 2.769,-/km. Tarif berdasarkan

berdasarkan biaya operasional setelah dievaluasi

mengguna-kan rumus Depertemen Perhubungan Darat adalah: Kosti Taksi Rp. 2.402,-/km, Solo City Rp. 2.218,-/km, Bengawan Taksi Rp. 2.804,-/km, Mahkota Ratu Taksi Rp. 2.346,-/km, Gelora Taksi Rp. 2.393,-/km, dan Sakura Ratu Taksi Rp. 5.375,-/km. Rata-rata tarif berdasarkan biaya operasionalsetelah dievaluasi menggunak rumus depertemen Perhubungan adalah Rp.

2.410,-/km. Tarif berdasarkanbiaya operasional setelah

anali-sis menggunakan pengelolaan manajemen terpadu adalah Rp. 1.662,-. Sedang tarif taksi di lapangan adalah Rp. 2.750,-/km.

Persepsi Pengguna

Pada penelitian ini dalam pengambilan sampel

menggu--nakan Probability sampling yaitu: teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini

peng-ambilan sampel menggunakan Simple random sampling yaitu

pengambilan sampel secara acak. Besarnya jumlah sampel

dihi-tung dengan rumus yang dikembangkan Isaac dan Michael

da-lam Sugiyono (20090, yaitu:

Q P T n d

Q P N T S

. . ) 1 (

. .

2 2

2 + −

=

T2 dengan dk =1, Taraf kesalahan bisa 1 %, 5 %, dan 10 %

(6)

Untuk populasi lebih besar 1000000 dengan tingkat kesalahan 10 % jumlah sampel 272. Sedang hasil analisis sebagai berkut :

Kecepatan yang Dikehendaki Pengguna

(35-40km/j); 31% . (30-35 km/j);

21% . (>40 km/j);

41%

(25-30 km/j); 7%

Gambar 13. Kecepatan yang dikendeki pengguna Surakarta

Waktu Tunggu Yang Diharapkan Pengguna Taksi

(9-12mnt) 1%

(<3 menit) 38%

(6-9) mnit 17%

(3-6 menit) 44%

Gambar 14. Waktu tunggu yang diharapkan pengguna Surakarta

Kepuasan Pengguna Taksi

Puas 39%

Cukup 36% Sangat puas

13% Kurang puas

12%

Gambar 15. Kepuasan pengguna taksi Surakarta

Kemauan Membayar Pengguna Taksi Tiap kilo Meter

(Rp.3000/k m) 1%

(Rp. 2750/km)

19%

( Rp. 2250/km)

29% (Rp.

2500/km) 51%

Gambar 16. Kemauan membayar pengguna taksi Surakarta

Pendapatan Pengguna Taksi Tiap Bulan

(2-2,5juta) 35% (2,5-3 juta)

21%

(<2 juta) 19% (>3juta)

25%

Gambar 17. Pendapatan pengguna taksi Surakarta

Banyaknya Pengguna Naik Taksi Tiap Bulan

7-9kali/ bulan

13%

1-3 kali/ bulan

54% 4-6kali/

bulan 31%

>10 kali/ bulan

2%

Gambar 18. Benyaknya Naik Taksi.Bulan Pengguna Taksi

Gambar 13. sampai gambar 18. dapat disimpulkan bahwa: Kece-patan yang dikehendaki pengguna taksi 35-40 km/jam, waktu tunggu yang dikehendaki 3-6 menit, kepuasan pengguna cukup puas. Kemauan membayar pengguna taksi Rp. 2.500,-/km,- Pen-dapatan rata-rata pengguna taksi Rp. 2.500.000,-, Sedang tarif taksi di lapangan adalah Rp. 2.750,-/km. Pengguna taksi melaku-kan perjalan tiap bulan menggunamelaku-kan taksi rata-rata 4kali/bulan.

KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Taksi di Kota Surakarta kondisi di lapangan, terdiri 6 PO Tak-si, dengan jumlah 479 armada, jarak tempuh seluruhnya 228 km/hari, jarak tempuh isi 157 km/hari, waktu operasi 22 jam /hari, waktu perjalanan 8 jam/hari, load faktor muat 69 %, load faktor waktu 37 %, tarif berdasarkan biaya operasional Rp. 2.769,-/km, sedang tarif di lapangan Rp. 2750,-/km.

2. Setelah dievaluasi menggunakan pedoman dari Departemen Perhubungan Darat, jumlah taksi 412 armada, jarak tempuh 266 km/hari, jarak tempuh isi 182 km/hari, waktu operasi 22 jam/hari, waktu perjalanan 9 jam/hari, load faktor muat 70 %, load faktor waktu 43 %, tarif berdasarkan biaya operasional Rp. 2.410,-/km, sedang tarif taksi di lapangan Rp. 2.750,-/km. 3. Setelah dianalisis menggunakan manajemen terpadu jumlah

taksi 285 armada, jarak tempuh 285 km/hari, jarak tempuh isi 235 km/hari, waktu operasi 22 jam/hari, waktu perjalanan 12 jam/hari, load faktor muat 67 %, load faktor waktu 53 %, ta-rif berdasarkan biaya operasional Rp. 1.662,-/km, sedang tarif taksi di lapangan adalah Rp. 2.750/km.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1996). Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan,

Departemen Perhubungan Darat Penerbit Departemen Perhubungan Darat Jakarta.

Anonim. (2000). Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan

Taksi, Departemen Perhubungan Darat Penerbit De-partemen Perhubungan Darat Jakarta.

Anonim. (1997). Sistem transportasi, Buku Pegangan Kuliah,

Penerbit Universitas Guna Darma Jakarta.

Anonim. (1997). Manual Kapasits Jalan Indonesia, Departemen

Perhubungan Penerbit, Departemen Perhubungan Jakarta.

Munandar. (2000). Kinerja Finansial Operasi taksi di Bandung,

Thesis S2 Bandung.

Kurniati. (2004). Analisis Tingkat Kebutuhan angkutan taksi

Kota Bandung dengan Teknik Statet reference, ITB Ban-dung.

Sadono. (2004). pengkajian Sistem Usaha Taksi di bandung paka

krisis. ITB Bandung.

Sitanggang. (2005). Evaluasu Biaya Operasional Perusahaan

Taksi di Jakarata. ITB Bandung.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian Kuantitatif Kulitatif dan

R&D, Alfabeta, Bandung.

Suwardi. (2005). Angkutan Umum, Penerbit Universitas

Muham-madiyah Surakarta di Surakarta.

Suwardi. (2005). ”Analisis Biaya Operasiona Kendaraan dan

Penetapan tari Bus Kota 10 Jalur Di Surakarta.” Dina-mika

Teknik Sipil Terakreditasi Vol.7, No.1, Januari 2007(UMS).

Tamim O.Z. (2001). Perencanaan da Permodelan Transportasi.

Buku Diktat, Penerbit IT Bandung.

Tamim O.Z. (2002). Konsep Pengembangan Sistem Transportasi

Wilayah Era Otonomi Daerah, Buku Diktat, Bape-nas Jakarta.

Tamim O.Z. (2007). Peningkatan Pelayanan Angkutan Umum

Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Transpor-tasi Perkotaan, Buku Diktat, ITB Bandung.

Tamim O.Z. (2006). Usaha Peningkatan Transportasi Perkotaan

di Indonesia, Buku Diktat, ITB Bandung.

Viasmudji. (2005). Kajian Tarif Angkutan Taksi di Kota

Maka-sar, Thesis S2 Bandung.

Waparni S. (1990). Merencanakan Sistem Perangkutan Buku

Diktat, Penerbit ITB Bandung.

Yosritzal. (2001). Model Pemilihan Moda dan Tingkat kebutuhan

Gambar

Tabel 1.  Sektor unggulan
Gambar  3.  Jarak tempuh  di lapangan, Dephubdar, dan terpadu
Gambar 10. Waktu operasi dan waktu perjalan di lapangan, Dephubdar dan Pengelolaan terpadu
Gambar 12. Tarif biaya operasional kendaraan di lapangan, Dephubdar dan Pengelolaan terpadu dan tarif di lapangan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Fokus pembahasaan adalah perbandingan antara hasil-hasil penelitian skripsi (terutama bentuk grafik atenuasi amplitudo maksimum terhadap jarak episentral, yaitu Gambar 4.3

Hasil uji statistik terhadap hasil hematologi darah ayam pedaging sebelum perlakuan (Tabel 1) menunjukkan bahwa pemberian simplisia daun bangun-bangun dengan dosis

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perbandingan harga material, kecepatan pengerjaan dan berat antara bata merah dengan bata ringan untuk pekerjaan pasangan dinding,

Kepada segenap dosen jurusan Teknik Sipil serta dosen Mata Kuliah Umum yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna selama ini sehingga laporan Tugas Akhir

Perusahaan yang melakukan usaha perdagangan dengan sistem direct selling sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) harus berbadan hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas dan

Sistem loop tertutup adalah sistem pengontrolan yang memiliki sifat sinyal pengeluaran dan mempunyai pengaruh pada reaksi pengontrolan komponen, sistem pengontrolan

Pada kedua gambar tersebut tampak bahwa baik pada plat komposit 2 lapis maupun 4 lapis dengan sudut ortotropi yang sama memberikan nilai frekuensi alami yang lebih

1. Mencapai suatu keadaan terkendali secara statistical. Memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil secara statistical dan hanya mengandung variasi