2/2 2/2
PELAKSANAAN BIAS IMUNISASI PELAKSANAAN BIAS IMUNISASI
DT DAN TD DT DAN TD
SOP SOP
No. Dokumen
No. Dokumen : 800/ : 800/ /D-2.U1/D-2.U1 / 2017
/ 2017 No. Revisi
No. Revisi : 0: 0 Tanggal
Tanggal Terbit Terbit : : 20172017 Halaman
Halaman : : 1/21/2 UPT
UPT Puskesmas Puskesmas DanielDaniel
NIP. 19780817 200312 1 008 NIP. 19780817 200312 1 008 Metro
Metro 1.
1. Pengertian Pengertian Kegiatan Kegiatan secara secara nasional nasional meliputi meliputi pemberian pemberian imunisasi imunisasi pada pada anakanak sekolah tingkat dasar,dilaksanakan satu kali dalam setahun pada sekolah tingkat dasar,dilaksanakan satu kali dalam setahun pada bulan Agustus
bulan Agustus untuk imunisasi campak untuk imunisasi campak dan bulan dan bulan November untukNovember untuk imunisasi DT dan TD
imunisasi DT dan TD 2.
2. Tujuan Tujuan Sebagai Sebagai acuan acuan dalam dalam penerapan penerapan langkah-langkah langkah-langkah pelaksanaan pelaksanaan BIASBIAS Imunisasi DT dan TD
Imunisasi DT dan TD 3.
3. Kebijakan Kebijakan Keputusan Keputusan Kepala Kepala UPT UPT Puskesmas Puskesmas Metro Metro Nomor Nomor 800/ 800/ / / D-2.U1/D-2.U1/ 2017 tentang Pelaksanaan BIAS Imunisasi DT dan TD
2017 tentang Pelaksanaan BIAS Imunisasi DT dan TD 4.
4. Referensi Referensi Permenkes Permenkes No. No. 12 12 Tahun Tahun 20172017 5.
5. Alat Alat dandan Bahan
Bahan
--6.
6. ProsedurProsedur 1.1. Kepala UPT puskesmas memberi wewenang kepada petugasKepala UPT puskesmas memberi wewenang kepada petugas sebagi coordinator imunisasi
sebagi coordinator imunisasi 2.
2. Perawat /Bidan melaksanakan Program imunisasiPerawat /Bidan melaksanakan Program imunisasi 3.
3. Coordinator imunisasi melakukan kerjasama lintas programCoordinator imunisasi melakukan kerjasama lintas program dengan coordinator UKS dan SD/MI untuk menentukan sasaran dengan coordinator UKS dan SD/MI untuk menentukan sasaran BIAS DT dan TD yaitu jumlah
BIAS DT dan TD yaitu jumlah murid SD/MI kelas 1murid SD/MI kelas 1 4.
4. Koordinator imunisasi melakukan sosialisai pelaksanaan BIASKoordinator imunisasi melakukan sosialisai pelaksanaan BIAS DT dan TD dengan Ka. UPT Puskesmas , dokter, perawat dan DT dan TD dengan Ka. UPT Puskesmas , dokter, perawat dan bidan
bidan 5.
5. Coordinator imunisasi membuat jadwal pelaksanaan danCoordinator imunisasi membuat jadwal pelaksanaan dan pelaksana
pelaksana BIAS BIAS DT DT dan dan TD TD dan dan merenacanakan merenacanakan kebutuhankebutuhan logistic
logistic 6.
6. Kepala UPT menugaskan Bidan / perawat yang tertulis dijadwalKepala UPT menugaskan Bidan / perawat yang tertulis dijadwal BIAS DT dan TD sebagai pelaksana imunisasi
BIAS DT dan TD sebagai pelaksana imunisasi 7.
7. Koordinator imunisasi membuat surat pemberitahuan ke SD/MIKoordinator imunisasi membuat surat pemberitahuan ke SD/MI tentang pelaksanaan BIAS DT dan TD
tentang pelaksanaan BIAS DT dan TD 8.
8. Koordinator imunisasi mengambil vaksin dan logistic ke DinkesKoordinator imunisasi mengambil vaksin dan logistic ke Dinkes 9.
9. Koordinator imunisasi mendistribusikan vaksin dan logisticKoordinator imunisasi mendistribusikan vaksin dan logistic sesuai jadwal
sesuai jadwal 10.
10. Perawat dan Bidan melaksanakan imunisasi BIAS DT dan TDPerawat dan Bidan melaksanakan imunisasi BIAS DT dan TD sesuai Surat Tugas Ka. UPT Puskesmas
sesuai Surat Tugas Ka. UPT Puskesmas 11.
11. Petugas melakukan skrening sasaran yang sehat dan sakitPetugas melakukan skrening sasaran yang sehat dan sakit 12.
13. Melakukan observasi terjadinya KIPI sesuai SOP Penangan KIPI
14. Koordinasi dengan SD/MI bagi sasaran yang tidak mendapat imunisasi karena sakit/absen
15. Melakukan Pencatan dan pelaporan 7. Hal-hal yang
diperhatikan
-8. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan Kota 2. Dinas Pendidikan 3. Kementrian Agama 4. SD/MI 5. Poskeskel 9. Dokumen terkait -10. Rekaman historis
2/2
PELAKSANAAN BIAS IMUNISASI CAMPAK
SOP
No. Dokumen : 800/ /D-2.U1 / 2017
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 2017 Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Daniel
NIP. 19780817 200312 1 008 Metro
1. Pengertian BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Campak adalah kegiatan imunisasi yang diberikam kepada anak Sekolah Dasar Kelas 1
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah Pelaksanaan BIAS Iunisasi Campak
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Metro Nomor 800/ / D-2.U1/ 2017 tentang Pelaksanaan BIAS Imunisasi Campak
4. Referensi Permenkes No. 12 Tahun 2017 5. Alat dan
Bahan
-6. Prosedur 1. Pendataan sasaran Bias Campak pada Anak Sekolah Dasar Kelas 1
2. Pengambilan vaksin ke Dinas Kesehatan sesuai permintaan sasaran
3. Membuat koordinasi dengan bidan Poskeskel dan perawat sebagai pelaksana imunisasi
4. Membuat jadwal kegiatan pelaksanaan imunisasi campak
5. Membuat koordinasi dengan SD/MI tentang pelaksanaan BIAS Campak dengan surat pemberitahuan dan jadwal pelaksanaan 6. Koordinator imunisasi mendistribusikan vaksin dan logistic
sesuai jadwal
7. Perawat dan bidan melaksanakan imunisasi BIAS Campak sesuai surat tugas Ka UPT Puskesmas
8. Petugas melakukan skrining sasaran yang sehat dan sakit
9. Melakukan imunisasi BIAS Campak sesuai SOP Imunisasi subkutan
10. Melakukan observasi KIPI sesuai SOP Penanganan KIPI
11. Koordinasi dengan SD/MI bagi sasaran yang tidak mengikuti imunisasi karena sakit / tdk masuk
12. Melakukan pencatatan dan pelaporan
7. Hal-hal yang diperhatikan
-8. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan Kota 2. Dinas Pendidikan 3. Kementrian Agama 4. SD/MI 5. Poskeskel 9. Dokumen terkait -10. Rekaman historis
2/2
PENANGGULANGAN KIPI
SOP
No. Dokumen : 800/ /D-2.U1 / 2017
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 2017 Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Daniel
NIP. 19780817 200312 1 008 Metro
1. Pengertian Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau adverse events following immunization adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (arthritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus campak vaccine-strain pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine-strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penanggulangan KIPI
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Metro Nomor 800/ / D-2.U1/2017 tentang Penanggulangan KIPI
4. Referensi Permenkes No 12 Tahun 2017 5. Alat dan
Bahan
-6. Prosedur 1. Tahapan
a. Siapkan antisipasi penanggulangan sesuai permasalahan b. Lakukan penanggulangan sesuai permasalahan
c. Bila kasus tidak dapat ditangani di Puskesmas, siapkan rujukan ke RS Pemerintah atau RS terdekat.
d. Lakukan rujukan setelah kondisi pasien stabil dan formulir KIPl telah dilengkapi
e. Bila kasus dapat ditangani, lengkapi formulir KIPI f. Pulangkan pasien bila kondisi telah stabil
Koordinasikan kasus dengan KOMDA PP-KIPI setempat 2. Jaminan Pembiayaan
a. Tentukan apakah pasien memiliki jaminan pembiayaan kesehatan.
c. Bila tidak ada, lakukan koordinasi dengan pengelola
program imunisasi dan Yankes di Dinkes Kabupaten/Kota atau Dinkes Provinsi, agar membuat surat pemohonan jaminan pembiayaan KIPl, yang ditujukan kepada Direktur
Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemkes RI, ditembuskan kepada Ka Subdit RSU Publik dan Ka Subdit Imunisasi. 7. Hal-hal yang
diperhatikan
-8. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan Kota 2. RSUD 3. Dinas Pendidikan 4. Kementrian Agama 5. SD/MI 6. Poskeskel 9. Dokumen terkait -10. Rekaman historis
2/2
CARA PENYUNTIKAN IMUNISASI CAMPAK
SOP
No. Dokumen : 800/ /D-2.U1 / 2017
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 2017 Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Daniel
NIP. 19780817 200312 1 008 Metro
1. Pengertian Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh anak terhadap penyakit campak dengan cara penyuntikan secara subcutan (sc) 2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penyuntikan
imunisasi campak
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Metro Nomor 800/ / D-2.U1/2017 tentang Cara Penyuntikan Imunisasi Campak
4. Referensi Permenkes No. 12 Tahun 2017 5. Alat dan Bahan 1. Handscoon 2. Kapas DTT 3. Air hangat 4. Spuit 5 cc dan 0,5 cc
5. Vaksin campak dan pelarut 6. Safety Box
6. Prosedur 1. Cuci tangan
2. Menyiapkan spuit 5 cc dan 0,5 cc 3. Menyiapkan vaksin dan pelarutnya 4. Pastikan vaksin dalam keadaan baik 5. Buka tutup vaksin
6. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc) 7. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan
8. Gunakan sarung tangan
9. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas air hangat 10. Suntikan secara subcutan (sc)
11. Rapikan alat
12. Buang spuit dalam safety box 13. Lepas Handscoon
14. Cuci tangan
7. Hal-hal yang diperhatikan
Jika terjadi abses pada bekas suntikan atau anak demam bawa ke puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan
8. Unit terkait 1. Petugas Kesehatan 2. Guru UKS 9. Dokumen terkait -10. Rekaman historis
2/2
CARA PENYUNTIKAN IMUNISASI DT DAN TD
SOP
No. Dokumen : 800/ /D-2.U1 / 2017
No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 2017 Halaman : 1/2
UPT Puskesmas Daniel
NIP. 19780817 200312 1 008 Metro
1. Pengertian Suatu tindakan pemberian kekebalan kepada tubuh anak terhadap penyakit difteri dan tetanus dengan cara penyuntikan secara
intramuscular (im)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penyuntikan imunisasi DT dan TD
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Metro Nomor 800/ / D-2.U1/2017 tentang Cara Penyuntikan Imunisasi DT dan TD
4. Referensi Permenkes No. 12 Tahun 2017 5. Alat dan Bahan 1. Handscoon 2. Kapas DTT 3. Air hangat 4. Spuit 0,5 cc 5. Vaksin DT dan TD 6. Safety Box
6. Prosedur 1. Cuci tangan
2. Menyiapkan spuit 0,5 cc 3. Menyiapkan vaksin
4. Pastikan vaksin dalam keadaan baik 5. Buka tutup vaksin
6. Ambil 0,5 cc vaksin DT atau TD 7. Gunakan sarung tangan
8. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas air hangat 9. Suntikan secara subcutan (sc)
10. Rapikan alat
11. Buang spuit dalam safety box 12. Lepas Handscoon
7. Hal-hal yang diperhatikan
Jika terjadi abses pada bekas suntikan atau anak demam bawa ke puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan
8. Unit terkait 1. Petugas Kesehatan 2. Guru UKS
9. Dokumen terkait
-10. Rekaman historis