• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

OBJEK PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat

AJB Bumiputera 1912 didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh M.Ng Dwidjosewojo, M.Adimidjojo, dan M.KH.Soebroto. Bergabung dalam Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dan merupakan pengurus Gerakan Nasional Budi Utomo yang berlandaskan : Idealisme, Nasionalisme, dan Profesionalisme. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan harkat martabat bangsa Indonesia melalui usaha jasa asuransi jiwa. Gagasan pendirian perusahaan asuransi ini didorong oleh keprihatinan yang mendalam terhadap nasib para guru Bumiputera (Pribumi). AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional terbesar di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia, dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis Indonesia.

Tidak seperti perusahaan berbentuk PT, yang kepemilikan nya hanya oleh pemodal tertentu, Sejak awal pendiriannya, Bumiputera sudah menganut system kepemilikan dan kepenguasaan yang unik yakni bentuk Badan usaha “ Mutual” atau “Usaha Bersama”. Semua pemegang polis adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan.

Pada tahun 1908 peluncuran gerakan pemuda Boedi Oetomo, dengan Mas Ngabehi Dwidjosewojo sebagai sekretaris. Tahun 1912 Mas Ngabehi Dwidjosewono, Mas Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo, membentuk perusahaan asuransi jiwa bersama nasional pertama, yang disebut Onderlinge Levensverzekering Maatschappj PGHB (OLMij.PGHB), yang berpusat di Magelang. Tahun 1914 OLMij.PGHB disingkat menjadi OLMij. Rapat anggota pertama yang diadakan di Semarang. Akhirnya pada tahun 1966 perusahaan mengubah namanya menjadi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan

(2)

modern, produk yang beragam, serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh nilai-nilai tradisional yang melandasi pendirian AJB Bumiputera 1912.

AJB Bumiputera 1912 menyadari pentingnya hubungan personal antara nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi semua kebutuhan asuransi nasabah. AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyediakan berbagai produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi para pemegang polisnya. AJB Bumiputera 1912 adalah aset nasional pelopor asuransi di Indonesia.

Perjalanan Bumiputera kini mencapai 9 dasawarsa. sepanjang itu tentu saja tidak lepas dari pasang surut. memasuki millenium ketiga, Bumiputera mempunyai jaringan lebih dari 600 kantor asset 11 Triliyun pemegang polis 3000 pegawai dan 3000 tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Di masa mendatang, AJB Bumiputera bertekad Membantu masyarakat Indonesia mewujudkan impian mereka melalui produk dan pelayanan finansial dan Dengan senang hati, AJB Bumiputera 1912 akan memberikan konsultasi asuransi mengenai produk dan jasa kami untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dan membangun hubungan yang baik serta memberikan kepuasan kepada pelanggan.

3.1.1.1. Visi, Misi, Dan nilai perusahaan Visi :

Dengan berpedoman kepada falsafah perusahaan profesionalisme, idealism dan mutualisme, maka visi AJB Bumiputera 1912 adalah : “AJB Bumiputera menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern, dan menguntungkan yang didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) professional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme”

Misi :

1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan

(3)

peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien

Nilai-nilai perusahaan

AJB bumiputera memiliki nilai-nilai untuk menuntun setiap langkah perusahaan, membantu masyarakat Indonesia mewujudkan impian mereka melalui produk dan pelayanan finansial .

Idealisme

AJB Bumiputera 1912 bukan berdiri semata-mata untuk mencari keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia melalui bisnis asuransi jiwa.

Mutualisme

Sebagai dasar manajemen Perusahaan, nilai sosial mutualisme dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan, dan sinergi antara pemegang polis dan sesama pemegang polis, antara Perusahaan dan pemegang polis, antara karyawan dan sesama karyawan dalam perusahaan, dan antara karyawan dengan manajemen dalam perusahaan.

Profesionalisme

Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia, yang dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke waktu, menjadikan Perusahaan memiliki sumber daya manusia yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup, pengembangan organisasi dan pertumbuhan bisnis.

3.1.2. Bidang Usaha

AJB BUMIPUTERA adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa finansial di indonesia dengan menawarkan produk asuransi jiwa dan program kesejahteraan karyawan (employee benefits) melalui Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Dan juga bergerak di bidang reksadana dan manajemen aset melalui AJB Bumiputera 1912.

(4)

3.1.3. Produk-produk

Dalam penulisan skripsi ini penulis hanya berfokus pada produk asuransi dari AJB bumiputera Indonesia, maka produk-produk asuransi yang dimiliki terdiri dari :

1. Produk Asuransi Jiwa Perorangan

Merupakan produk asuransi jiwa yang memberikan perlindungan terhadap jiwa perseorangan dan keluarga. Produk asuransi jiwa perseorangan ini terdiri dari :

1) Mitra prima 7) Mitra Abadi 2) Mitra Beasiswa 8) Mitra Poesaka 3) Mitra Permata 9) Mitra Guru 4) Mitra Melati 10) Mitra BP-Link 5) Mitra Cerdas 11) Mitra Warisan Plus 6) Mitra Sehat

2. Produk Asuransi Jiwa Kumpulan

Merupakan asuransi jiwa yang memberikan : 1) Asuransi Kredit

2) Asuransi Eka waktu 3) Asuransi Kecelakaan 4) Mitra Medicare

5) Program Kesejahteraan Karyawan 6) Asuransi idaman

7) Anuitas.

3. Produk Asuransi Perorangan Syariah

Merupakan asuransi jiwa yang mempersiapkan dana untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip syariah. Produk asuransi perorangan syariah ini terdiri dari :

1) Mitra Mabrur Plus 2) Mitra Iqra Plus

4. Produk Asuransi Kumpulan Syariah

Merupakan asuransi yang mengantisipasi segala hal yang tidak terduga dari segala kemungkinan yang terjadi. Produk asuransi kumpulan syariah ini terdiri dari :

(5)

1) Mitra Ekawarsa

2) Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri 3) Mitra Ta’awun Pembiayaan

5. Produk DPLK AJB Bumiputera 1912

DPLK AJB Bumiputera 1912 merupakan mitra yang tepat dengan solusi tepat untuk membantu masyarakat dalam "Mewujudkan masa depan yang lebih nyaman."

3.1.4. Struktur Organisasi / Manajemen / Mekanisme dan Prosedur 3.1.4.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan pembagian kerja, wewenang dan system komunikasi dalam mewujudkan tujuan kantor atau organisasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik.

Struktur organisasi dari suatu perusahaan dalam penerapannya selalu berbeda-beda dengan perusahaan lain sehingga untuk menetapkan suatu struktur harus melihat kepada kebutuhan dan jenis perusahaan yang menggunakannya. Berikut disajikan beberapa struktur organisasi pada AJB Bumiputera :

(6)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Sumber : AJB Bumiputera 1912

(7)

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Kantor Wilayah Sumber : AJB Bumiputera 1912

(8)

3.1.5. Pembagian Tugas dan Wewenang

Berikut adalah uraian tugas dan wewenang yang ada pada AJB Bumiputera, yaitu:

1. Sekretariat BPA (Badan Perwakilan Anggota)

BPA merupakan lembaga tertinggi dalam struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 dan merupakan wadah para anggota yang dipilih dari dan oleh anggota.

2. Dewan Komisaris

Melakukan pengawasan umum terhadap jalannya perusahaan yang dikelola oleh Direktur Utama agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan ikut serta dalam menentukan berbagai kebijakan perusahaan.

3. Direktur Utama

• Melaksanakan pokok-pokok kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan oleh BPA

• Merencanakan, menjalankan dan mengawasi jalannya operasi bisnis operasi

• Mewakili perusahaan baik di dalam maupun terhadap pihak luar perusahaan.

4. Pemimpin cabang

• Mengawasi pengelolaan operasional kantor cabang guna tercapainya efektivitas dan efisiensi yang dilakukan oleh seluruh unit kerja kantor cabang .

• mengidentifikasi, menganalisis, mengawasi dan menyediakan laporan secara efektif yang akan diberikan kepada Direktur Utama.

5. Pemimpin Operasional

• Membina dan mengawasi kegiatan operasional yang dilakukan bagian operasional yang optimal, termasuk didalamnya pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia pemasaran

• Merancang dan menyusun strategi pemasaran asuransi dan pelayanan kepada pemegang polis.

(9)

3.1.6. Prosedur Berjalan atas Klaim Asuransi Meninggal

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bagian klaim AJB Bumiputera 1912 dan data-data yang diberikan maka diperoleh informasi mengenai prosedur yang berjalan atas pembayaran klaim asuransi mulai dari pengajuan klaim sampai dengan dana tersebut dicairkan dalam bentuk flowchart yang terdiri dari :

1. Prosedur Investigasi Klaim 2. Prosedur Klaim Meninggal Dunia

(10)

Gambar 3.3. Flowchart Prosedur Investigasi Klaim Sumber : AJB Bumiputera 1912

Keterangan gambar 3.3 :

1. Layanan menerima pengajuan klaim yang memerlukan penelitian invetigasi dari pemegang polis.

2. Layanan cabang meneliti dokumen pengajuan klaim dan melakukan entry data kedalam system aplikasi komputer (data didapat dari pemegang polis langsung atau data dari aplikasi) dan teruskan ke KUAK.

3. KUAK menerima data dari layanan cabang untuk diperiksa dan meneruskan berkas kepada kepala cabang.

4. Kepala cabang menerima data klaim dari KUAK dan memutuskan melakukan penelitian lapangan membuat laporan dan rekomendasi lalu meneruskan ke kantor wilayah untuk klaim yang dilaur kewenangannya.

(11)

5. Kawil menerima berkas klaim kemudian melakukan pemeriksaan berkas, melakukan penelitian lapangan selanjutnya memberikan rekomendasi dan meneruskan berkas pengajuan klaim ke departemen klaim untuk klaim yang diluar kewenanangannya.

6. Departemen klaim menerima berkas klaim dari kantor wilayah dari kantor wilayah dan melakukan penelitian lapangan atau investigasi meliputi domisili/keluarga/tempat kerja tertanggung rumah sakit dokter polisi RT RW kelurahan tempat kejadian perkara dan pihak lain yang dipandang perlu. 7. Direksi melakukan SOP investigasi klaim sesuai kewenangannya.

8. Departemen klaim mengirimkan keputusan klaim ke kantor cabang melalui kantor wilayah via email.

9. Kantor cabang memproses klaim yang sudah diputuskan oleh departemen klaim sesuai dengan pengajuan klaim yang diajukan.

(12)

3.1.6.2. Prosedur Klaim Meninggal Dunia

Gambar 3.4. Flowchart Prosedur Klaim Meninggal Dunia Sumber : AJB Bumiputera 1912

(13)

Gambar 3.4.1. Flowchart Prosedur Klaim Meninggal Dunia Sumber : AJB Bumiputera 1912

(14)

Gambar 3.4.2. Flowchart Prosedur Klaim Meninggal Dunia Sumber : AJB Bumiputera 1912

Keterangan gambar 3.4, 3.4.1, 3.4.2 :

1. Yang ditunjuk mengajukan klaim meninggal dunia dengan membawa berkas pengajuan klaim meninggal dunia ke kantor cabang.

2. Layanan cabang memeriksa kelengkapan dokumen pengajuan klaim meninggal dunia. Jika belom lengkap maka diminta kelengkapannya ke yang ditunjuk. Jika telah lengkap maka diserahkan ke KUAK.

(15)

3. KUAK memeriksa dokumen kelengkapan klaim meninggal dunia, memeriksa otoritas keputusan klaim meninggal dunia kantor cabang dan memparaf dokumen pengajuan klaim serta menyerahkannya kelayanan cabang.

4. Layanan cabang memasukan data klaim meninggal dunia pada aplikasi sentralisasi pembayaran klaim BIL.

5. Kepala cabang melakukan investigasi lapangan untuk menentukan apakah klaim diterima/ditolak. Kepala cabang KUAK memeriksa dokumen kelengkapan klaim meninggal dunia, memeriksa otorotas keputusan klaim meninggal dunia kantor cabang.

6. Kepala cabang melakukan approval pengajuan klaim meninggal dunia melalui aplikasi sentralisasi pembayaran klaim lalu diserahkan kepada layanan cabang untuk dikirimkan berkas ke kantor wilayah.

7. Kantor wilayah memeriksa berkas, validasi dan kelengkapan pengajuan klaim meninggal dunia, melakukan investigasi lapangan bila diperlukan

8. Kantor wilayah memeriksa batas kewenangan pengajuan klaim meninggal dunia : Apabila kewenangan kantor wilayah memebrikan persetujuan klaim. 9. Kantor wilayah memberikan persetujuan klaim dengan mencantumkan nomor

surat keputusan kedalam aplikasi sentralisasi pembayaran klaim lalu mengirimkan ke kantor cabang via email.

10. Kantor wilayah melakukan approval menggunakan aplikasi sentralisasi pembayaran klaim dan mengirimkan berkas ke departemen klaim.

11. Departemen melakukan SOP klaim meninggal dunia

12. Departemen klaim melakukan approval pengajuan klim penebusan melalui aplikasi sentralisasi pembayaran kalim.

13. Direksi melakukan SOP pengajuan klaim meninggal dunia.

14. Direksi melakukan approval pengajuan klaim meninggal dunia melalui aplikasi sentralisasi pembayaran klaim.

15. Departemen klaim melakukan approval pengajuan klaim meninggal dunia setelah mendapat persetujuan dari direksi.

16. Departemen keuangan melakukan SOP pembayaran Klaim.

17. Departemen keuangan melakukan transfer pembayaran klaim ke rekening kantor cabang atau pemegang polis.

18. Kasir menerima aplikasi sentralisasi pembayaran klaim yang sudah ditransfer dari departemen keuangan.

(16)

19. Kasir melakukan transfer dana ke rekening yang ditunjuk atas dana yang diarahkan ke rekening kantor cabang.

20. Kasir memberikan polis asli dan notifikasi pengiriman dana atas pengajuan klaim meninggal dunia kepada yang ditunjuk.

21. Yang ditunjuk menerima polis asli dan notifikasi penerimaan transfer dana ke rekening pemegang polis.

3.2. Desain Penelitian 3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif. Sumber data yang diperoleh peneliti adalah sumber data primer dan sekunder.

Data primer adalah adalah data lapangan yang dikumpulkan penulis secara langsung dari pihak-pihak terkait dengan masalah yang diteliti. Data asli disini dapat diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh langsung dari sumbernya.

Data sekunder adalah data yang berupa bahan pustaka, buku-buku yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang penulis teliti. Data sekunder yang digantikan peneliti adalah data pendukung sebagai acuan / rules terhadap teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu peneliti menggunakan data sekunder sebagai studi kepustakaan yang berasal dari buku, website dan sumber sekunder lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

3.2.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini dengan mendeskriptifkan data-data yang telah terkumpul dan menganilisis untuk memecahkan produk permasalahan yang telah dirumuskan sehingga dapat ditarik kesimpulan dan memberikan saran-saran yang dianggap perlu.

Untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan ini dilakukan dengan cara :

1. Studi kepustakaan (Library Research)

Studi ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, literatur-literatur, laporan penelitian dan sumber lainnya untuk mendapatkan teori-teori dan referensi yang relevan dan berkaitan erat dengan pembahasan yang sedang dilakukan oleh penulis.

(17)

2. Studi lapangan (Field Research)

Studi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data secara langsung dari AJB Bumiputera serta pihak lain untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan dalam melakukan penelitian secara lebih dekat dan mendalam mengenai objek penelitian, dan juga dalam usaha untuk menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-sebaiknya.

3.2.3. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan menggunakan analytical procedure, dimana data yang dianalisis adalah ldata klaim meninggal dunia, yaitu dengan melakukan pengamatan dan menganalisis data-data klaim meninggal pada perusahaan.

3.2.4. Metode Penyajian Data

Metode penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian data yang disajikan agar pembaca dapat dengan mudah untuk memahami data-data yang ada dalam penelitian ini berupa data dokumentasi maupun table-tabel yang dapat membantu menjelaskan penelitian.

(18)

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912  Sumber : AJB Bumiputera 1912
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Kantor Wilayah  Sumber : AJB Bumiputera 1912
Gambar 3.3. Flowchart Prosedur Investigasi Klaim  Sumber : AJB Bumiputera 1912
Gambar 3.4. Flowchart Prosedur Klaim Meninggal Dunia  Sumber : AJB Bumiputera 1912
+3

Referensi

Dokumen terkait

Madinah sebelum kedatangan nabi Muhammad SAW merupakan sebuah kota yang bernama Yastrib yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu kelompok yahudi dan

Universitas Negeri

Flavonoid yang terdapat dalam daun sirih hijau (piper betle linn) dapat diekstrak dengan cara maserasi dengan pelarut etanol.. Hasil ekstraksi maserasi sirih hijau ini

Most travelers spend more time in airline ticket reservations and bargains but less time in choosing the right accommodations.. Thus they may end up on the wrong side of the bed

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Paket BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI REHABILITASI GEDUNG KANTOR RUMAH DINAS CAMAT TEBING TINGGI DAN PAGAR.. Dengan ini

They also argue that switching to power cells will go a long way to dealing with global warming issues since this form of power does not produce the greenhouse gases seen with

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan, bahwa media relations adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau

Pengujian hipotesis menggunakan model regresi linear berganda, dimana model ini digunakan karena data variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua kriteria, yaitu