• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Kegiatan komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Kegiatan komunikasi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap orang dalam kehidupannya selalu berkeinginan untuk mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Kegiatan komunikasi bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak agar pencapaian komunikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Wilbur Schrarmm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process), Schramm menguraikannya demikian :

“ Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communisyang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonness) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide, atau sikap. Hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu.”5

Dari uraian Wilbur Schrarmm itu dapat disimpulkan bahwa sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan, kesepahaman antara sumber dengan penerimanya. Sebuah komunikasi akan benar-benar efektif audiencemenerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.

(2)

Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkan, apakah tujuan aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil atau hal kejadian tersebut.

Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

1. Komunikasi adalah sebuah proses.

2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan. 3. Komunikasi adalah adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku

yang terlibat.

4. Komunikasi bersifat simbolis. 5. Komunikasi bersifat transaksional.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu.6

2.2 Public Relations

2.2.1 Definisi Public Relations

Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengindentifikasi kebijikan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

(3)

Menurut Rex F.Harlow dalam buku Effective Public Relations karya Scott. M. Cutlip. Dia kemudian mengidentifikasi elemen-elemen utamanya guna menunjukkan apa itu Public Relations, bukan sekedar apa yang dilakukan Public Relations. Definisinya mencakup elemen konseptual dan operasional :

Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya. Public Relations melibatkan manajemen problem atau manajemen isu, Public Relations membantu manajemen agar tetap responsif dan mendapatkan informasi terkini tentang opini publik.

Public Relations mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik. Public Relations membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara efektif dan Public Relations dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends) dan Public Relations menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya.7

Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersil maupun non komersil. Kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukai atau tidak. Anda tidak bisa memutuskan untuk menghadirkan atau sebaliknya meniadakan Public Relations. Sebenarnya, Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara

7Scoot M. Cutlip, Effective Public Relations, Tri Wibowo, ahli bahasa, Edisi kesembilan, Cet.3,

(4)

organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang menjalin kontak dengan manusia lainnya.

Menurut British (Institute Of Public Relations (IPR) dalam buku Public Relations karya Frank Jefkins. Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.8

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan, Public Relations memiliki peran sebagai jembatan antara organisasi dengan publik eksternal dan internalnya, sebagai perwakilan dari organisasi atau perusahaan dalam penyampaian isi pesan dalam bentuk program yang akan disampaikan kepada pihak eksternal dan internalnya. Seorang Public Relations dapat membangun hubungan baik kepada pihak-pihak yang bekerjasama dan publik internal-eksternalnya.

2.2.2 Ciri dan Fungsi Public Relations

Ciri dan fungsi sangat erat kaitannya. Ciri adalah tanda untuk mengenal dan mengetahui.

Fungsi atau dalam bahasa Inggris function, bersumber pada perkataan bahasa Latin, fungtio yang berarti penampilan, perbuatan pelaksanaan atau kegiatan. Ralph Currier Davis dan Allan C.Filley dalam bukunya, Principles of Management mengatakan bahwa istilah fungsi menunjukkan suatu tahap

8Frank Jefkins, Public Relations/ Frank Jefkins, Daniel Yadin, Alih bahasa, Haris Munandar,

(5)

pekerjaan yang jelas yang dapat dibedakan bahkan kalau perlu dipisahkan dari tahap pekerjaan lain.9

Dalam kaitannya dengan Public Relations, maka Public Relations dalam suatu instansi dikatakan berfungsi apabila humas itu menunjukkan kegiatan yang jelas, yang dapat dibedakan dari kegiatan lainnya. Jadi, kalau dipertanyakan apa fungsi Public Relations itu, maka terlebih dahulu perlu dipertanyakan apakah Public Relations itu berfungsi, dalam arti kata apakah menunjukkan kegiatan-kegiatan dan apakah kegiatan-kegiatan itu jelas dan berbeda dari jenis kegiatan-kegiatan lainnya.10

Berfungsi tidaknya Public Relations dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut sebenarnya secara implisit terlah diterangkan dimuka tetapi untuk memperoleh kejelasan mengenai fungsi Public Relations, ada baik kiranya apabila hal yang penting ini secara eksplisit ditegaskan, yakni :11

a. Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

b. Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi.

c. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah public ekstren dan public intern.

d. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikolog. Baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.

Sementara Cutlip and Center mengatakan bahwa fungsi Public Relations meliputi hal-hal berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

9Onong Uchjana Effendy, Humas Masyarakat: Suatu studi kasus, Bandung, Cet-7, 2007, Hal.23 10Ibid, Hal.24

(6)

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk membina kepentingan umum.

4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal.12

The British Institute of Public Relations mendefinisikan fungsi Public Relations sebagai berikut:

“The deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics”. (Upaya yang disengaja, direncanakan dan berkelanjutan untuk membangun dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya).13

Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan ciri dan fungsi Public Relations adalah untuk mengembangkan hubungan baik dengan publik, maka organisasi harus menciptakan pengertian terhadap opini publik yang berkembang untuk mendapatkan keuntungan bagi organisasi. Humas tidak hanya menjalankan fungsi dan kegiatannya dalam lingkungan internal saja, namun juga harus dapat menjalankan dalam lingkup eksternal, terutama dalam berkomunikasi dengan publik eksternal. Dan sangat baik jika seorang Public Relations dapat seimbang berkomunikasi antara publik internal dan eksternalnya.

2.2.3 Humas Pemerintahan

Pada dasarnya terdapat beberapa fungsi dan tugas humas pemerintahan dengan non pemerintahan (lembaga komersil) perusahaan profit dan perusahaan non profit adalah tidak adanya unsur komersil walaupun humas pemerintahan juga 12Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet-1, 2002, Hal.23

(7)

melakukan hal yang sama dengan hal publikasi, promosi dan periklanan. Humas pemerintahan lebih menekankan demi meningkatkan pelayanan umum (Public Service).14

Lembaga-lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada penduduknya mengenai segala macam kebijakan dan program yang telah, tengah, dan akan dijalankan oleh pemerintah. Pemerintah negara-negara berkembang menghadapi tantangan Public Relations yang sangat besar. Sehubungan dengan tangtangan tersebut, wajar bila lembaga-lembaga pemerintahan lebih membutuhkan praktisi humas yang handal dari pada sektor-sektor industri serta komersial swasta.

Humas merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, pemerintah pelayanan kepada masyarakat dengan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan, agar lembaga atau instansi dimana humas itu berada memperoleh kepercayaan dari publiknya, yaitu masyarakat dalam arti luas.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Humas dalam suatu lembaga pemerintah dirasakan penting dalam memperkenalkan instansi dengan publik. Keberadaannya dapat membantu pemerintah dalam menyampaikan informasi dan memberikan pemahaman kepada publik mengenai tugas, fungsi, peran pemerintah, dan mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah.

(8)

2.2.4 Kedudukan Humas Pemerintahan

Keberadaan unit humas (hubungan masyarakat) disebuah lembaga atau instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan.15

Humas sangat berperan penting dalam suatu organisasi. Saat ini humas sangat terasa manfaatnya pada pemerintah. Fungsi pokok humas pemerintahan pada dasarnya antara lain sebagai berikut :

1. Mengamankan kebijakan pemerintah yang diwakilinya.

2. Memberikan pelayanan atau penyebar luasan pesan atau informasi mengenai kebijakan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.

3. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam upaya menjembatani kepentingan instansi pemerintah disuatu pihak, dan menampung aspirasi atau opini publik, serta memperhatikan keinginan masyarakat dilain pihak.

4. Berperan aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis, demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.16

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa humas pemerintahan memiliki fungsi pokok mengamankan kebijakan, memberi pelayanan informasi yang sebaik-baiknya kepada masyarakat, menjadi jembatan 15Ibid, Hal.339

16Rosady Ruslan, Etika Kehumasan dan Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT.Raja Grafindo

(9)

komunikasi antara pemerintah dan publiknya dan yang tidak kalah penting adalah menjaga iklim yang kondusif dan dinamis agar menjadi tujuan jangka pendek maupun jangka panjang untuk mencapai tujuan yang baik.

2.3 Proses Manajemen Public Relations

Ada empat langkah dalam proses manajemen public relations mengacu pendekatan manajerial menurut Cutlip, Center dan Broom, yakni:17

1. Mendefinisikan Masalah (Fact Finding)

Dalam tahap ini diawali oleh pernyataan tentang apakah dalam suatu organisasi terdapat masalah yang berpotensi ada atau nyata, mencakup penyelidikan, memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait tindakan dan kebijakan organisasi. Dalam tahap ini digunakan untuk menjalaskan pertanyaan, “Apa yang sedang terjadi saat ini?”18. Didalam mencari data dan fakta inilah, suatu organisasi swasta atau instansi pemerintah akan meneliti pendapat-pendapat umum yang tersebar tentang dirinya. Hasil dari pendapat-pendapat yang sekaligus merupakan evaluasi terhadap pendapat dari luar suatu organisasi serta bagaimana masukan terhadap organisasi tersebut telah dilaksanakan.

2. Perencanaan dan Programan (Planning and Programing)

Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam usaha memperoleh pendapat umum yang menguntungkan, dikarenakan pada

17Phil Astrid S. Susanto.Komunikasi dalam Teori dan Praktek.Bandung: Bina Cipta. 1989. Hal 129 18Scoot M. Cutlip, dkk, 2005.Effective Public Relations, Merancang dan Melaksanakan Kegiatan

(10)

bagian ini menghubungkan antara humas dengan kepentingan dari suatu organisasi atau instansi dengan kegiatan komunikasi. Dalam tahap inilah, humas perlu mengetahui tujuan dan cita-cita organisasi/instansi tempat ia bernaung, serta perlu mempunyai kemampuan untuk menghubungkan masalah-masalah sosial, politik, dan ekonomi (sebagai kepentingan komunikator dan komunikan) dengan masalah manajemen dan pemasaran, apabila organisasinya bergerak dalam bidang menjual barang atau jasa.

Dalam tahap perencanaan, menggunakan hasil penelitiannya untuk merencanakan bagaimana memperhatikan faktor-faktor ilmu jiwa, sosiologi, sosial, ekonomi, dan politik. Pesan dari komunikator dirumuskan sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuannya.

3. Aksi dan Komunikasi (Action and Communication)

Tahap tindakan dan komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana mengambil tindakan dan mengkomunikasikannya, akan tetapi merupakan tujuan yang diharapkan dalam suatu kegiatan humas dalam prakteknya.

4. Mengevaluasi program (Evaluating)

Setelah tindakan dan komunikasi (sesuai dengan rencana) dilaksanakan, suatu organisasi ingin mengetahui dampak dan pengaruhnya terhadap khalayak. Hal ini dilakukan untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan yang dilakukan kegiatan-kegiatan penelitian.

(11)

2.4 Media Cetak (Surat Kabar)

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Public Relations membutuhkan media massa dan media massa membutuhkan Public Relations. Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, media massa dan Public Relations saling membutuhkan dan menjalankan tugasnya.

Salah satu bagian dari media massa adalah media cetak yaitu surat kabar. Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan jenis media massa lainnya. Menurut Rhenald Kasali di dalam buku Manajemen periklanan : konsep dan aplikasinya di Indonesia media cetak adalah suatu media yang statisdan mengutamakan pesan-pesan visual.19

2.4.1 Karakteristik Surat Kabar

Karakteristik-karakteristik surat kabar yaitu :

1. Publisitas

Publisitas adalah penyebaran pesan pada publik atau khalayak.

Penyebaran pesan dapat diterima sebanyak-banyaknya khalayak yang tersebar di berbagai tempat, karena pesan tersebut penting untuk diketahui umum, atau menarik bagi khalayak pada umumunya. Semua aktivitas yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum adalah layak disebar luaskan.

19Rhenald Kasali,Manajemen Periklanan : konsep dan aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Grafiti,

(12)

2. Periodesitas

Periodesitas menunjukkan pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan.

Sifat periodesitas sangat penting dimiliki media massa khususnya surat kabar. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi. Bagi penerbit surat kabar, selama ada dana dan tenaga yang terampil, tidaklah sulit untuk menerbitkan surat kabar secara periodik.

3. Universalitas

Universalitas menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Dengan demikian atau isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan, dan lain-lain. Selain itu lingkup kegiatannya bersifat lokal, regional, nasional, bahkan internasional.

4. Aktualitas

Laporan tercepat menunjuk pada “kekinian” atau terbaru dan masih hangat. Fakta dan peristiwa penting atau menarik setiap hari berganti dan perlu dilaporkan, karena khalayakpun memerlukan informasi yang paling baru.

(13)

5. Terdokumentasikan

Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau di buat kliping. 20

2.5 Media Relations

Menurut Diah Wardhani dalam bukunya Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi antara lain adalah Media Relations, definisi Media Relations yakni menjalin hubungan baik dengan pihak media massa yang dalam hal ini diwakili oleh para wartawan/jurnalis.21

Menurut Frank Jefkins, media relations adalah “usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan” (Frank Jefkins, 1992 : 98).22

Jefkins menjelaskan mengenai target media relations adalah pencapaian publikasi atau penyiaran maksimal atas informasi organisasi. Publikasi yang maksimal tidak hanya dari sisi jumlah media yang memuat, melainkan juga penyampaian informasi yang lengkap, serta berada diposisi yang strategis atau mudah dibaca, didengar atau ditonton oleh khalayaknya.

Menurut Yosal Iriantara: “Merupakan bagian dari Public Relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media

20Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Bandung,

Simbiosa Rekatama Media, 2007, Hal.112

21Diah Wardhani, Media Relations, Sarana Membangun Reputasi Organisasi, Yogyakarta, Graha

Ilmu, 2008, Hal.3

22Rini Darmastuti, Media Relations, Konsep, Strategi & Aplikasi, Yogyakarta, Andi Yogyakarta,

(14)

massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dan publik-publiknya untuk mencapai tujuan organisasi.”23

Berdasarkan pemahaman diatas maka pengertian Media Relations adalah aktivitas komunikasi Public Relations/Humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang (balance).24

Bisa dikatakan juga, tujuan hubungan media tidak sekedar memberikan informasi semata tetapi menciptakan citra positif bagi sebuah lembaga yang bersangkutan. Semakin baik hubungan media yang kita lakukan, semakin baik juga citra lembaga atau perusahaan kita. Begitu juga sebaliknya. Banyak perusahaan yang tertimpa kemelut karena menutup diri dari pers yang mengakibatkan citra buruk itu selamanya tertanam kuat dibenak masyarakat.

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan, bahwa media relations adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam rangka menciptakan pemahaman dan pengetahuan yang dilandasi atas saling pengertian dan mempercayai dalam membangun hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak secara timbal balik.

Agar komunikasi dengan pihak publik tersebut bisa terbangun dengan baik, maka segala kepentingan media massa terhadap perusahaan harus direspons perusahaan, tujuannya adalah untuk keberhasilan program.

23Yosal Iriantara, Media Relations, Konsep, Pendekatan, dan Praktik, Bandung, Simbiosa

Rekatama Media, Cet-2, 2008, Hal.32

(15)

Humas pada dasarnya bertumpu pada komunikasi dan relasi. Melalui Humas, organisasi berkomunikasi dan menjalin relasi dengan publik-publiknya, Pemerintah Kota Tangerang memerlukan media massa. Karena itu media relations menjadi bidang penting di Humas Pemerintah Kota Tangerang.

Ada dua sisi yang hendak dijangkau melalui media relations. Pertama, menjalin hubungan baik dan berkomunikasi dengan media massa. Kedua, menjadikan media massa sebagai mitra agar organisasi bisa berkomunikasi dengan publik-publiknya. Itu sebabnya, media relations menjadi sangat strategis bagi organisasi.

2.5.1 Tujuan Media Relations

Perusahaan yang menjalankan program media relations, pada umumnya adalah perusahaan yang sangat membutuhkan dukungan media massa dalam pencapaian tujuan organisasi. Secara rinci tujuan media relations bagi organisasi adalah :

1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga/organisasi yang baik untuk diketahui umum.

2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan, ulasan, tajuk yang wajar, objektif dan seimbang(balance). 3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan

kegiatan lembaga/organisasi.

4. Untuk melengkapi data informasi bagi pimpinan lembaga/organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian secara tepat mengenai situasi atau permasalahan yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga/perusahaan.

5. “Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi olehrasa saling percaya dan menghormati.”25

Peneliti menarik kesimpulan bahwa program media relations dijalankan oleh humas untuk menjaga hubungan baik dengan media massa.

25Diah Wardhani, Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi, Graha Ilmu,2008,

(16)

Intinya program media relations dijalankan oleh humas untuk menjaga hubungan baik dengan pihak media massa. Apabila organisasi sudah dikenal baik oleh media, maka diharapkan bila ada undangan liputan, mereka akan datang dan mempublikasikan informasi perusahaan dengan sukarela. Melalui aktifitas media relations, maka hubungan antara perusahaan dengan media yang diwakili oleh humas dengan wartawan diharapkan akan lebih baik dan positif. Dengan demikian manfaat media relations dapat dirasakan oleh kedua belah pihak :

1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi atau perusahaan dan media massa.

2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip saling menghormati dan menghargai, kejujuran serta kepercayaan.

3. Penyampaian/perolehan informasi yang akurat, jujur, dan mampu memberikan pencerahan bagi publik.

Diharapkan dengan adanya hubungan media, maka akan mempermudah kedua pihak saling memahami situasi dan kondisi kerja masing-masing. Selain itu, bisa saling mendiskusikan hal-hal terbaik untuk kerjasama antara kedua pihak. Hubungan yang baik dengan media, perlu juga dilandasi oleh rasa pengertian dan pemahaman yang tulus serta kepercayaan penuh.

Media massa dipahami memiliki begitu banyak narasumber dari berbagai kalangan, baik organisasi, kelompok, maupun tokoh-tokoh individu lainnya. Oleh karena itu, perusahaan yang sama tidak akan mungkin terus menerus mendapat publikasi, kecuali informasinya memang sangat penting dan memiliki nilai berita yang sangat tinggi. Untuk itu, memang diperlukan program publikasi dalam

(17)

setahun, secara berkala agar segala kegiatan yang telah dilakukan oleh Humas jadi jelas apa saja kegiatan yang sudah terlaksana dalam setahun sesuai program kerja yang telah ditetapkan.

2.5.2 Kegiatan Media Relations

Menurut Frazier Moore, peristiwa atau kegiatan Media Relations adalah sebagai berikut :

1. Pengiriman Siaran Pers

Siaran pers biasanya dikirimkan melalui pos, karena persyaratan redaksional media massa beragam, maka publisitas foto hanya dikirimkan kepada Redaktur dan pengarah berita yang mau menggunakannya.

2. Penyelengaraan Konferensi Pers

Konferensi Pers diutus oleh Kepala Humas. Tujuannya untuk memperoleh publisitas, sehubungan dengan berita yang sangat penting. 3. Menyelenggarakan Media Gathering

Suatu kegiatan yang menggambungkan konsep press conference dengan press receptions, dalam hal ini disiapkan juga suatu segmen acara penghargaan kepada beberapa wartawan karena telah banyak membantu kegiatan perusahaan.

4. Menyelenggarakan Press Tour

Press Tour adalah acara yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memberikan kesempatan wartawan mengetahui kondisi, aktivitas serta permasalahan yang mungkin dihadapi oleh organisasi.

(18)

5. Menyelenggarakan Resepsi Pers

Resepsi Pers atau pertemuan khusus dengan media dalam bentuk ceremonial sangat penting untuk lebih mendekatkan hubungan dengan media.Resepsi Pers biasanya diselenggarakan bersama dengan peristiwa-peristiwa penting perusahaan.

6. Wawancara Khusus

Wawancara khusus ini pastinya sering digunakan dalam kegiatan media relations. Khususnya jika ada pemberitaan suatu kasus atau teman-teman media tidak sempat meliputi kegiatan maka wawancara khusus ini biasanya diselenggarakan dan dalam wawancara khusus ini diperoleh dari nara sumbernya langsung.

7. Narasumber Media

Humas sering kali dipanggil oleh media untuk menjadi salah satu narasumber sesuai dengan pemberitaan yang terkait.26

Dalam kegiatan media relations peneliti dapat menyimpulkan kegiatan tersebut dapat membantu kinerja, peran dan fungsi seorang Humas. Melalui kegiatan tersebut Humas dan media dapat menjalin hubungan yang semakin baik.

26Diah Wardhani, Media Relations, Sarana Membangun Reputasi Organisasi, Yogyakarta, Graha

(19)

2.6 Advertorial

2.6.1 Pengertian Advertorial

Ada banyak cara yang dapat dijadikan alat untuk melakukan hubungan baik dengan media. Dengan kata lain, alat-alat yang biasa digunakan untuk mengkomunikasikan program , acara, atau aktivitas kehumasan perusahaan atau organisasi. Meskipun tidak ditunjukan kepada media langsung, ada banyak alat yang digunakan yang akhirnya dijadikan data media. Salah satu cara Humas Pemerintah Kota Tangerang membangun hubungan dengan media massa adalah bekerja sama kegiatan advertorial.

Advertorial merupakan bentuk “perkawinan” antara advertising dan editorial.Advertising tak lain adalah iklan, yang berarti penyajian materi persuasif pada publik dengan menggunakan sarana berupa ruang/waktu di media massa yang dibeli untuk mempromosikan produk,jasa, atau gagasan. Sementara editorial adalah pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi. Namun, editorial yang dimaksud disini adalah semacam publisitas yang dilakukan kalangan humas suatu organisasi untuk menyampaikan pesan melalui media massa dalam bentuk pemberitaan atau tulisan berupa artikel. Pesan (informasi) yang disampaikan merupakan prespektif pembuatan pesan, yakni kalangan humas itu sendiri.

Dengan demikian, advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan menggunakan gaya penulisan jurnalistik. Berarti menggunakan pola enam unsur berita, yakni 5W+1H, seperti pada penulisan straight news dan depth news,

(20)

atau feature. Advertorial adalah iklan dalam bentuk pemberitaan, atau bisa juga disebut sebagai pemberitaan yang bernafaskan nilai-nilai iklan.27

2.6.2 Jenis Advertorial

Jenis advertorial dapat dibedakan berdasarkan materi pesan yang disampaikan dalam penulisannya. Secara garis besar, jenis advertorial terbagi menjadi :28

1. Advertorial Produk

Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai produk (barang) yang akan dipasarkan atau telah berada di tengah-tengah masyarakat. Topik pembahasan bisa tentang merek, jenis, kualitas, keberadaan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan produk.

2. Advertorial Jasa

Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai jasa yang ditawarkan pada khalayak. Topik pembahsannya bisa tentang jenis atau kualitas pelayanan yang disediakan oleh perusahaan penyedia jasa.

3. Advertorial Korporat (Perusahaan)

Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai eksistensi suatu perusahaan baikswasta maupun milik pemerintahan. Topik pembahasannya biasanya mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan bersangkutan.

27Iriantara, Yosal., dan A.Yani Surachman: Public Relations Writing Pendekatan Teoretis dan

Praktis. Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2006, Hal.126

(21)

4. Advertorial Pemerintahan

Jenis advertorial ini, dalam penulisannya banyak menyajikan pembahasan mengenai aktivitas di seputar pemerintahan. Topik pembahasannya bisa mengenai potensi investasi di berbagai bidang, pariwisata, atau keberhasilan yang telat diraih.

Referensi

Dokumen terkait

Tim Pengembang Kurikulum Fakultas menyerahkan hasil perbaikan capaian pembelajaran mata kuliah berupa RPS kepada Ketua Program Studi.. Ketua Program Studi menyampaikan

Persentase yang didapat ini terlihat dari aktivitas peneliti dalam melaksanakan keterampilan bertanya dan juga aktivitas siswa dalam pembelajaran yang telah aktif

Melaksanakan  Algoritma  berarti  mengerjakan  langkah‐langkah  di  dalam  Algoritma  tersebut.  Pemroses  mengerjakan  proses  sesuai  dengan  algoritma  yang 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan asimetri informasi terhadap budgetary slack pada hotel-hotel

Dengan membandingkan kedua spektrum inframerah tersebut, dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil reaksi dari kedua pereaksi baik diazometana maupun pereaksi BF

Penggunaan teknik catat dalam penelitian ini yaitu, dengan mencatat kalimat yang mengandung sentaku no setsuzokushi aruiwa dan soretomo yang terdapat pada novel Norwei no

Kalangan pengrajin tradisional banyak yang belum melakukan inovasi desain produk fungsional dan meningkatkan teknik finishing dan hanya pasrah dengan finishing

Hal ini menunjukkan bahwa siswa perempuan juga dapat menggunakan kemampuan penalaran dan kemampuan spasial dalam menyelesaikan soal transformasi geometri, sehingga