• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM TUGAS BELAJAR PENDIDIKAN GELAR RISET-PRO TAHUN 2015 SAMBUTAN. Assalamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM TUGAS BELAJAR PENDIDIKAN GELAR RISET-PRO TAHUN 2015 SAMBUTAN. Assalamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 |

P a g e

SAMBUTAN

Assalamu'alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia-Nya kepada kita semua.

Memasuki tahun kedua efektifnya RISET-Pro sebagai program di Kementerian Riset dan Teknologi yang salah satu tujuannya adalah meningkatnya persentase sumber daya

manusia yang memiliki gelar S2 dan atau S3 di Kemenristek dan/atau Participating Agency

melalui tugas belajar.

Melalui tugas belajar RISET-Pro diharapkan, lulusannya menjadi SDM iptek yang handal dan siap untuk mengaplikasi iptek dalam aktivitas produktifnya sehingga mampu menciptakan keunggulan kompetitif, platform bagi inovasi, membuka akses pasar global, meningkatkan kepercayaan terhadap produk nasional dan pada akhirnya mendukung daya saing serta kualitas hidup bangsa.

Oleh karena itu, perlu disusun Panduan Program Tugas Belajar Pendidikan Gelar RISET-Pro yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan, sehingga tidak menyimpang dari rambu-rambu kebijakan yang ditetapkan oleh RISET-Pro.

Demikian, semoga layanan yang diberikan oleh RISET-Pro dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh PNS yang memenuhi kritea tugas belajar RISET-Pro di lingkungan

Kemenristek dan/atau Participating Agency demi kemajuan SDM Iptek.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Jakarta, Agustus 2014 Deputi Sumber Daya Iptek

Selaku Ketua Komite Teknik RISET-Pro

(2)

2 |

P a g e

PENGANTAR

Sejak efektif di Oktober 2013, Pemerintah Indonesia c.q. Kemenristek melalui RISET-Pro segera optimalisasi memanfaatkan dana pinjaman luar negeri terutama pemberian tugas belajar pascasarjana luar negeri bagi Pegawai Negeri Sipil di Kemenristek dan/atau

Participating Agency yang memenuhi kriteria pre-entry, seleksi, penempatan dan re-entry

program.

Calon penerima tugas belajar dan diklat wajib tercantum dalam Human Capital

Development Program dan siap diproyeksikan ikut program pre-entry maupun re-entry yang

diselenggarakan dan didanai secara mandiri oleh Kemenristek dan/atau Participating

Agency.

Panduan Program Tugas Belajar Pendidikan Gelar RISET-Pro ini merupakan acuan

peraturan bagi PNS di Kemenristek dan/atau Participating Agency yang berkeinginan untuk

mengikuti tugas belajar program S2/Master dan S3/Doktor. Oleh karena itu di Kemenristek

dan/atau Participating Agency diharapkan agar memahami dan mendukung penuh

pelaksanaan program tugas belajar pendidikan gelar RISET-Pro ini dengan memperhatikan kebutuhan SDM Iptek yang diperlukan. Maka panduan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang memadai bagi semua pihak untuk dapat mengaksesnya.

Jakarta, Agustus 2014

Asisten Deputi Sumber Daya Iptek Selaku Ketua Tim PMO RISET-Pro

(3)

3 |

P a g e

PANDUAN PROGRAM TUGAS BELAJAR PENDIDIKAN GELAR TAHUN 2015 RESEARCH AND INNOVATION IN SCIENCE AND TECHNOLOGY PROJECT

(RISET-PRO)

I. PENDAHULUAN

Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, untuk mendukung komponen ini kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pendidikan gelar dengan menempuh pendidikan formal di perguruan tinggi untuk Magister dan Doktor yang ditempuh di salah satu universitas di luar negeri.

Program pendidikan gelar di luar negeri ini dapat diikuti oleh karyawan LPNK Ristek, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD), Badan Usaha Milik

Negara/Daerah (BUMN/D), Pusat Unggulan (center of exelence) dan anggota

konsorsium yang dibentuk oleh Kemenristek dari 6 daerah Koridor Ekonomi Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sejauh memenuhi kriteria/persyaratan yang ditentukan.

A. Tujuan

Tujuan dari penyelenggaran Program ini adalah: 1. Menyediakan SDM Iptek yang berkualitas tinggi;

2. Memperkuat kerja sama antara Kemenristek, LPNK Ristek, BPPD, BUMN/D, Pusat Unggulan, dan Konsorsium Kemenristek dengan perguruan tinggi dan lembaga litbang luar negeri;

3. Meningkatkan daya dukung bagi komunitas Iptek;

4. Mewujudkan kompatibilitas antara kegiatan Iptek di lembaga litbang, perguruan tinggi dan industri secara sinergis.

B. Sasaran

Sasaran yang akan dicapai dari penyelenggaran program ini adalah:

1. Tersedianya tenaga ahli berpendidikan Strata-2 dan 3 pada Kemenristek, LPNK Ristek, BPPD, BUMN/D, Pusat Unggulan, dan Konsorsium Kemenristek dan Koridor Ekonomi yang berbasis riset;

2. Peningkatan kapasitas SDM Iptek dalam rangka penguatan SINas/SIDa dan MP3EI;

3. Terciptanya jejaring riset antara Kemenristek, LPNK Ristek, BPPD, BUMN/D, Pusat Unggulan, dan Konsorsium Kemenristek dengan lembaga riset dan perguruan tinggi di luar negeri.

C. Bidang Riset

Bidang riset yang diambil harus berkaitan dengan bidang fokus Agenda Riset Nasional (ARN) Kementerian Riset dan Teknologi, yaitu:

1. Pembangunan ketahanan pangan;

2. Penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan; 3. Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi;

4. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi; 5. Pengembangan teknologi pertahanan;

(4)

4 |

P a g e

7. Pengembangan teknologi material maju (advance material);

8. Kebijakan Publik.

II. PROGRAM PENDIDIKAN GELAR

Untuk melaksanakan Program Pendidikan Gelar ini, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh pengelola program. Tahapan program diawali dengan proses rekrutmen,

proses seleksi, proses penempatan Karyasiswa di perguruan tinggi, dan proses re-entry

Karyasiswa ke instansi asal. Dalam semua tahapan tersebut dilakukan pemantauan dan evaluasi sebagai mekanisme kontrol pelaksanaan program.

1. Program S2 Luar Negeri (Master Overseas)

Merupakan program Strata 2 atau Magister yang diselenggarakan secara penuh waktu di universitas di luar negeri yang program studinya sudah mendapatkan akreditasi dari lembaga akreditasi program studi pemerintah setempat dan mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan Nasional yang menangani masalah akreditasi atau pengakuan program studi di dalam maupun di luar negeri. Jangka waktu yang di berikan paling lama 2 tahun.

2. Program S3 Luar Negeri (Ph.D. Overseas)

Merupakan program Doktor yang diselenggarakan secara penuh waktu di universitas luar negeri yang program studinya sudah mendapatkan akreditasi dari lembaga akreditasi program studi Pemerintah setempat dan mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan Nasional yang menangani masalah akreditasi atau pengakuan program studi di dalam maupun di luar negeri. Jangka waktu yang diberikan paling lama 4 tahun tergantung program studinya.

4. Program S3 Jalur Cepat (Fast-track)

Program Fast-track merupakan program S3 yang dirancang bagi Karyasiswa untuk

mengambil program gelar S2 dan S3 dalam satu paket program gelar dengan rentang

waktu paling lama 5 tahun. Program Fast track dapat ditempuh dengan syarat dan

ketentuan sebagai berikut:

a. Diusulkan oleh Pimpinan Tertinggi PA (Kepala/Ketua Institusi/Lembaga), harus

sesuai HCDP dan Re-entry program yang sudah disampaikan dan dipresentasikan

sebelumnya oleh PA dengan menggunakan kuota program S3 yang ada di PA bersangkutan;

b. Program Fast track sudah disebutkan sejak awal memasukkan aplikasi dan tersurat

dalam LoA unconditional dari perguruan tinggi luar negeri yang bersangkutan,

termasuk keterangan bahwa fast track yang dituju merupakan satu kesatuan paket

studi S2 dan S3 yang dapat ditempuh dalam waktu paling lama 5 tahun.

III. MEKANISME PENCALONAN

1. Kemenristek

Bagi setiap pegawai Kemenristek yang merminat untuk mengikuti program beasiswa pendidikan gelar RISET-Pro diperlukan kelengkapan dokumen sebagai berikut:

a. Surat Pencalonan dari eselon II kepada eselon I dimana pegawai bekerja;

b. Surat Permohonan Persetujuan Pencalonan dari eselon I kepada Sekretaris Kemenristek;

(5)

5 |

P a g e

c. Surat Persetujuan Pencalonan dari Sekretaris Kemenristek kepada Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, selaku Ketua Komite Teknik RISET-Pro.

2. LPNK Ristek

Bagi setiap pegawai LPNK Ristek yang merminat untuk mengikuti program beasiswa pendidikan gelar RISET-Pro diperlukan kelengkapan dokumen sebagai berikut:

a. CKS mempersiapkan dokumen yang disyaratkan lalu dikumpulkan secara

kolektif pada Liaison Officer (LO) yang ada di LPNK Ristek;

b. Semua dokumen yang memenuhi persyaratan dikumpulkan dan diverifikasi oleh LO LPNK Ristek;

c. Kepala LPNK Ristek menyampaikan daftar usulan nama CKS yang memenuhi persyaratan kepada Ketua Komite Teknik RISET-Pro;

3. Institusi Lainnya

Sedangkan bagi pegawai Pusat Unggulan Iptek (PUI), Konsorsium Riset, Kerja Sama Internasional, Intermediasi Teknologi, dan Koridor Ekonomi yang merminat untuk mengikuti program beasiswa pendidikan gelar sebagaimana dimaksud, diperlukan kelengkapan dokumen sebagai berikut:

a. Surat Pencalonan dari eselon II/Kepala PUI/Ketua Konsorsium Riset kepada eselon I Kemenristek yang membidangi (Deputi Bidang Kelembagaan Iptek: PUI, Deputi Bidang Sumber Daya Iptek: HKI dan Sistem Informasi dan Indikator Iptek, Deputi Bidang Jaringan Iptek: Kerja sama Internasional dan SIDa, Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek: Konsorsium Riset, Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek: Intermediasi Iptek);

b. Surat Permohonan Persetujuan Pencalonan dari Eselon I Kemenristek yang membidangi kepada Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi;

c. Surat Persetujuan Pencalonan dari Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi kepada Deputi Bidang Sumber Daya Iptek, selaku Ketua Komite Teknik RISET-Pro setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Pimpinan Kemenristek;

IV. TAHAPAN

Program pendidikan gelar ini dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu: 1. Sosialisasi;

2. Seleksi;

3. Pra-Keberangkatan (Pre-departure);

4. Masa Studi;

5. Pasca Studi (re-entry).

A. SOSIALISASI

Sosialisasi dimulai dari Project Management Officer/PMO Kemenristek

menyebarkan informasi terkini tugas belajar RISET-Pro kepada Participacing

Agency (PA) c.q. Kepala Badan/Biro/Bagian kepegawaian/Pimpinan unit organisasi eselon satu, yang selanjutnya informasi terkini tersebut oleh PA dijadikan

(6)

6 |

P a g e

media/materi sosialisasi internal yang dilakukan secara berjenjang dimulai dari Sestama kepada seluruh Satker (eselon I/II/III/IV) hingga staff/pegawai.

B. SELEKSI

Seleksi pendidikan gelar diadakan secara bertahap dengan sistem gugur. Peserta diwajibkan lulus tiap tahap seleksi agar dapat mengikuti tahap berikutnya. Ada 4 tahapan seleksi yang harus dilakukan oleh panitia seleksi untuk menjaring CKS. Tahapan seleksi tersebut adalah:

1. Seleksi administrasi; 2. Seleksi akademik;

3. Seleksi psikologi dan wawancara; 4. Seleksi kesehatan.

Ad.1. Seleksi Administrasi

Seleksi administrasi ini adalah seleksi awal yang mencakup seleksi berkas untuk melihat pemenuhan persyaratan dan kelengkapan dokumen CKS. Kriteria administrasi merupakan persyaratan dan ketentuan administrasi yang berlaku dan wajib dipenuhi oleh peserta untuk dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, yakni:

a. Warga Negara Indonesia;

b. Berbadan sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter;

c. Berusia maksimum 39 tahun untuk program S2 (Magister) dan 42 tahun untuk program S3 (Doktoral). Usia maksimum dihitung pada tahun dimulainya program studi yang diikuti oleh CKS yang bersangkutan;

d. CKS adalah PNS dengan golongan minimal III/a. (dibuktikan dengan fotokopi SK CPNS, SK PNS dan SK Pengangkatan terakhir yang telah dilegalisir); e. CKS yang ingin mengikuti Program S2 harus berpendidikan minimal S1 dan

bagi yang ingin mengikuti Program S3 harus sudah lulus S2. (dibuktikan dengan fotokopi ijazah terakhir dari Perguruan Tinggi);

f. Menyertakan surat izin dari atasan setingkat Eselon II dan diusulkan oleh pejabat Eselon I yang bertanggung jawab terhadap pengembangan SDM. Untuk CKS yang berasal dari Koridor Ekonomi MP3EI, diusulkan oleh sekurang-kurangnya pejabat eselon II yang menangani urusan kepegawaian dan harus diketahui penanggung jawab masing-masing koridor ekonomi di Kemenristek;

g. CKS yang ingin mengikuti Program S2 harus memiliki IPK minimal 2,75 dari skala 4 dan bagi yang ingin mengikuti Program S3 memiliki IPK minimal 3,00 dari skala 4 (dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai terakhir dari Perguruan Tinggi yang telah dilegalisir);

h. Mampu berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan sertifikat kemampuan

bahasa Inggris satu tahun terakhir dengan nilai minimal TOEFL Institutional

Testing Program (ITP) 450 atau IELTS 4,5 bagi yang ingin mengikuti seleksi untuk Program S2 dan minimal TOEFL 500 atau IELTS 6,0 untuk Program S3. Persyaratan kemampuan bahasa ini disesuaikan dengan persyaratan perguruan tinggi yang dituju. Oleh karena itu disarankan CKS agar mengetahui persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang menuliskan sebuah essai pendek terkait rencana thesis diminta oleh perguruan tinggi; i. Menyertakan Formulir Calon Penerima Tugas Belajar RISET-Pro;

(7)

7 |

P a g e

j. Essai yang terkait rencana tesis dan studi bagi CKS yang mendaftar S2; k. Proposal riset bagi CKS yang mendaftar S3;

l. Melampirkan copy tulisan atau hasil penelitian yang telah dipublikasikan atau

diterbitkan di jurnal ilmiah (apabila ada);

m. CKS adalah sebagai pendaftar baru/bukan mahasiswa on-going di Perguruan

Tinggi;

n. Bersedia menandatangani Perjanjian Tugas Belajar (akan dilakukan setelah CKS diterima sebagai karyasiswa).

o. Seluruh dokumen yang diperlukan untuk persyaratan tersebut di atas, terdapat dalam lampiran pedoman ini.

Pelaksanaan seleksi administrasi dilakukan oleh PMO yang bertugas menerima, memeriksa, memverifikasi dan menyimpan data-data atau dokumen administrasi peserta. Setelah terpilih peserta seleksi yang berhak mengikuti tahapan berikutnya, daftar nama-nama hasil seleksi administrasi tersebut dapat diumumkan melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua Tim PMO sebagai penyelenggara untuk diserahkan kepada pejabat eselon II PA dan ditembuskan kepada Ketua TC. Calon peserta yang namanya tercantum dalam daftar, diharapkan untuk dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Ad.2. Seleksi Akademik

Seleksi akademik adalah seleksi tahap kedua. CKS yang lolos seleksi administrasi dapat mengikuti seleksi akademik. Seleksi akademik ini terdiri dari dua tes, yaitu:

a. Tes Potensi Akademik (TPA), minimal untuk S2 dan S3 adalah 565;

b. Tes Kemampuan Bahasa Inggris, minimal untuk S2 adalah 450 dan S3 adalah 500.

Pelaksanaan seleksi akademik akan menggunakan lembaga yang

menyediakan jasa TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan seluruh biaya pelaksanaan kedua tes tersebut akan ditanggung oleh Kemenristek. Berdasarkan hasil seleksi, maka dapat disusun daftar CKS yang memenuhi persyaratan skor minimal 565 untuk TPA dan skor tes kemampuan bahasa inggris sebesar 450 bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang S2 atau skor tes kemampuan bahasa inggris sebesar 500 bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang S3. Hasil tes kemampuan bahasa inggris selain untuk pertimbangan kelulusan juga sebagai dasar untuk pengelompokkan calon peserta beasiswa kedalam kelas pemantapan bahasa inggris pada program pra-keberangkatan. Setelah dokumen hasil seleksi akademik diperiksa, diverifikasi dan disimpan, hasil dari seleksi akademik dapat diserahkan kepada pejabat penanggung jawab PA. Calon peserta yang namanya tercantum dalam daftar, diharapkan untuk dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Ad.3. Wawancara

CKS yang lolos tahapan seleksi akademik akan diundang untuk mengikuti wawancara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh panitia seleksi. Dalam tahapan wawancara, calon peserta harus dapat menunjukkan keseriusan dan kesanggupan untuk mengikuti program beasiswa sampai selesai. Wawancara dilakukan oleh minimal tiga orang yang berasal dari PA

(8)

8 |

P a g e

terkait, dari Tim Seleksi (PMO/TC), dan pengamat independen bila diperlukan. Pelaksanaan wawancara menggunakan format standar penilaian yang telah disepakati mencakup kualitas komitmen, motivasi, dan kepercayaan diri peserta seleksi. Calon peserta yang lolos pada tahapan seleksi wawancara ini akan diumumkan secara transparan melalui media informasi resmi di masing-masing PA. Selanjutnya, mereka berhak untuk mengikuti program pra-keberangkatan yang meliputi pendalaman bahasa Inggris dan orientasi budaya negara tujuan studi.

Ad.4. Seleksi Kesehatan

Seleksi kesehatan ini adalah tahapan seleksi terakhir yang harus dilalui oleh calon penerima beasiswa RISET-Pro. Seleksi kesehatan dilakukan beberapa

waktu sebelum keberangkatan. Seleksi kesehatan ini masih bisa

menggugurkan seorang calon peserta beasiswa jika ternyata ada gangguan

kesehatan meskipun kandidat tersebut sudah mengikuti program

pra-departure. Seleksi kesehatan dilakukan oleh dokter dan laboratorium yang ditunjuk oleh PMO. Seluruh biaya tes kesehatan dibiayai oleh RISET-Pro. Kasus kesehatan khusus seperti kehamilan akan ditinjau kasus per kasus oleh panitia.

C. PRA-KEBERANGKATAN (PRE-DEPARTURE)

Pada tahapan pra-keberangkatan ini, ada beberapa hal penting yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh CKS berkenaan dengan keberangkatan untuk studi di perguruan tinggi di luar negeri, yaitu:

1. Orientasi

Sebelum berangkat CKS akan diberikan pembekalan berupa kursus bahasa Inggris dan orientasi budaya. Untuk CKS yang akan berangkat ke negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama akan ditinjau per kasus sebagai bahan pertimbangan apakah calon peserta terkait akan mendapatkan pembekalan bahasa Inggris atau bahasa selain Inggris sesuai dengan bahasa negara tujuan.

2. Kursus Bahasa

Kursus Bahasa Inggris dilaksanakan di lembaga/institusi bahasa yang telah ditunjuk oleh Kemenristek. Untuk mengetahui kemampuan bahasa Inggris CKS, dilakukan tes Bahasa Inggris yang dilakukan pada tahapan seleksi akademik oleh lembaga bahasa yang ditunjuk oleh Kemenristek. Setelah hasil tes tersebut diketahui, maka tiap Karyasiswa akan ditempatkan di kelas yang berbeda untuk pendalaman kemampuan bahasa tergantung pada kemampuan bahasa Inggris CKS yang bersangkutan. Target akhir dari pendalaman kemampuan Bahasa Inggris ini adalah agar CKS sekurang-kurangnya mampu mencapai skor TOEFL 550 atau setara dengan skor 6,5 pada IELTS. Lamanya pendalaman kemampuan Bahasa Inggris ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Durasi Pre-departure Training

Score Interval Score

9 bulan 6 bulan 3 bulan 1 minggu

TOEFL 450-490 493-525 527-575 ≥ 575

(9)

9 |

P a g e

Bagi CKS yang mendapatkan skor TOEFL dengan interval 450-490 atau setara dengan 4,0-4,5 pada skor IELTS akan mengikuti pelatihan pendalaman Bahasa Inggris selama maksimal 9 bulan. Bagi CKS dengan skor TOEFL 493 sampai dengan 525 atau setara dengan 5,0-5,5 pada skor IELTS akan mengikuti pendalaman Bahasa Inggris selama-lamanya 6 bulan. Sedangkan untuk CKS dengan skor TOEFL 527-575 atau setara dengan skor IELTS 6-6,5 akan mendapatkan pendalaman Bahasa Inggris selama paling lama 3 bulan. Dan untuk CKS yang memiliki skor TOEFL lebih besar dari 575 atau skor IELTS lebih besar dari 7 dianggap memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik dan tidak memerlukan persiapan apapun

sehingga dianjurkan mengikuti Academic Bridging Program (Presentation, Academic

Writing, Math, Statistic, Other Language) dan mengikuti orientasi budaya negara tujuan program.

Pendalaman Bahasa Inggris bagi CKS ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

utama dalam penguasaan Bahasa Inggris akademis (listening, speaking, reading,

writing) dengan penekanan khusus pada kemampuan produktivitas (penulisan ilmiah dan presentasi) dan membaca dalam setting akademik. Materi pendalaman Bahasa

Inggris ini mencakup: (1) Kemampuan Bahasa Inggris untuk tes (speaking, reading,

writing, listening); (2) Kemampuan Bahasa Inggris (speaking dan listening)

sehari-hari; (3) Kemampuan Bahasa Inggris untuk kepentingan akademik (academic

reading dan writing) termasuk teknik penulisan study plan, research proposal, motivation letter, teknik wawancara, dan teknik presentasi.

3. Orientasi Budaya

Orientasi budaya dilaksanakan oleh lembaga kebudayaan negara yang dituju oleh CKS, tujuan kegiatan ini adalah:

a. Mengantarkan CKS untuk siap dalam lingkungan budaya belajar atau lingkungan akademis di kampus yang dituju;

b. Memperluas wawasan CKS untuk siap dalam lingkungan budaya pergaulan masyarakat tempat tinggalnya di luar negeri.

Adapun materi orientasi budaya ini mencakup: a. Pengantar tentang negara tujuan;

b. Pengantar sistem pemerintahan, hukum, kebudayaan, dan bahasa di negara tujuan;

c. Pengantar sistem pendidikan di negara tujuan;

d. Sistem kehidupan sosial budaya masyarakat negara tujuan.

4. Pendaftaran ke Perguruan Tinggi

Sebelum memutuskan mengirimkan lamaran ke perguruan tinggi, CKS harus sudah memenuhi persyaratan akademis di negara yang dituju antara lain mencakup kemampuan Bahasa Inggris yang ditunjukkan oleh skor TOEFL atau IELTS dan juga nilai GRE/GMAT. CKS dapat berkonsultasi dengan pengelola program sebelum mengirimkan aplikasi ke perguruan tinggi yang dituju mengenai:

a. Pilihan program studi di perguruan tinggi atas dasar minat CKS dan kebutuhan

yang selaras dengan unit kerja dan Human Resource Planning (HR Plan);

b. Mengisi dan menyerahkan Statement of Purpose;

c. Menentukan tempat tinggal dengan budaya dan etika yang sesuai;

d. Mengisi aplikasi, mengetahui biaya ongkos kirim aplikasi dan Bank Draft, pas

photo, surat rekomendasi dari sponsor, financial guarantee, statement of

(10)

10 |

P a g e

Langkah selanjutnya adalah CKS menyediakan semua dokumen persyaratan yang

dibutuhkan dan mengirimkan aplikasi untuk mendapatkan Acceptance Letter dari

perguruan tinggi yang dituju. Setiap CKS diberi kesempatan untuk menyampaikan aplikasi ke 3 (tiga) perguruan tinggi namun bila ketiga aplikasi tersebut ditolak oleh perguruan tinggi, maka CKS diberi kesempatan sampai periode rencana penempatan yang bersangkutan untuk mengirimkan aplikasi selanjutnya dengan biaya sendiri.

Perguruan Tinggi di luar negeri yang dapat dipilih harus mengacu pada daftar perguruan tinggi atau program studi yang diakui oleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan terakreditasi dari lembaga yang berwenang dalam menetapkan status akreditasi di negara setempat serta mempertimbangkan peringkat program studi dari lembaga internasional yang relevan. Selain itu, dalam pemilihan perguruan tinggi CKS juga harus mempertimbangkan biaya hidup dan kebutuhan serta resiko yang dihadapi selama masa studi di perguruan tinggi yang dituju.

5. Dokumen

Segera setelah CKS menerima Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi,

yang bersangkutan harus menyediakan dokumen sebagai berikut: a. Surat Kesanggupan Menyelesaikan Studi;

b. Dokumen pendukung seperti CV, foto, ijazah, transkrip, dll;

c. Dokumen keuangan seperti buku tabungan, NPWP, kartu kredit aktif, dan dokumen keuangan pendukung lainnya.

Sebelum berangkat CKS harus memenuhi prosedur berikut:

a. Menyerahkan dokumen administrasi dalam bentuk copy dan/atau asli;

b. Menandatangani perjanjian ikatan dinas 2N+1 untuk mengabdi kembali di instansi asalnya setelah yang bersangkutan menyelesaikan pendidikannya. N adalah lamanya CKS tersebut menempuh pendidikan di luar negeri.

D. MASA STUDI

Sebelum berangkat ke negara tujuan studi Karyasiswa menerima dana langsung sesuai satuan biaya studi untuk mengurus dokumen keberangkatan, penempatan

sementara, biaya medical check-up, biaya asuransi kesehatan, biaya hidup, dan biaya

buku.

Kewajiban Karyasiswa pada saat kedatangan di negara tujuan:

a. Melaporkan kedatangannya ke Kedutaan Besar Rl atau ke pada Kepala Konsulat Jenderal RI atau ke Bidang Pendidikan Nasional (Atase Pendidikan) setempat. Karyasiswa harus juga melapor ke International office di universitas

dan segera bertemu dengan contact person, misalnya dengan course

coordinator, pembimbing, ketua jurusan dan lain-lain.

b. Membuka rekening atas nama yang bersangkutan di kampus atau di bank terdekat, mengurus izin tinggal di pemerintah daerah dan mengurus asuransi kesehatan.

c. Membuat laporan kedatangan kepada PMO sesuai dengan format yang ditetapkan dalam buku panduan terpisah melalui e-mail atau fax/surat.

d. Memberikan informasi status kemajuan akademik secara regular.

(11)

11 |

P a g e

tunjangan biaya hidup, biaya buku, tunjangan riset, asuransi kesehatan dan biaya lainnya sesuai strata studi yang dipilih Karyasiswa. Keseluruhan biaya tiap bulan akan ditransfer langsung ke rekening Karyasiswa setelah prosedur dan ketentuan

yang absah telah disepakati bersama. Sedangkan pembayaran untuk tuition fee

akan dilakukan transfer langsung ke rekening perguruan tinggi yang bersangkutan.

E. PASCASTUDI

Setiap karyasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajar harus menyelesaikan beberapa kewajiban, yaitu:

a. Membuat laporan telah selesai studi sesuai format yang diatur dalam Buku Pedoman Tugas Belajar KRT;

b. Menyerahkan bukti kelulusan berupa ijazah dan transkrip nilai terakhir yang dilegalisir;

c. Menyerahkan 3 eksemplar tugas akhir berupa Tesis untuk S2 dan Disertasi

untuk S3;

d. Menyerahkan bukti-bukti tulisan ilmiah, baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan di jurnal ilmiah;

e. Kembali ke instansi yang menugaskan dengan masa ikatan dinas 2 (dua) kali masa pendidikan ditambah 1 (satu) tahun;

f. Mengirimkan surat pernyataan dari kepala satuan kerja setingkat Eselon II

instansi pengirim yang menyatakan bahwa karyasiswa yang telah selesai melaksanakan tugas belajar telah kembali bekerja di instansi pengirim.

V. KUOTA

Sehubungan dengan komitmen PA untuk pengembangan rencana strategis organisasi

di bidang SDM Iptek serta meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, maka

diadakan pertemuan di Bappenas pada tanggal 22 Februari 2013, dalam pertemuan tersebut telah disepakati pembagian jumlah kuota untuk masing-masing PA dalam Komponen Pengembangan SDM Iptek, Kegiatan RISET-Pro. Kesepakatan jumlah kuota sebagaimana dimaksud adalah sesuai tabel berikut.

No PA

Kuota Karyasiswa Program Gelar

Total 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2 S3 1 Batan 1 6 1 16 2 15 1 11 1 - 6 48 54 2 Bapeten - 2 1 2 1 2 1 1 1 - 4 7 11 3 BIG - 2 1 1 1 2 1 1 2 - 5 6 11 4 BPPT 1 7 2 17 2 17 2 14 2 - 9 57 66 5 BSN - 1 1 2 1 3 1 2 1 - 4 8 12 6 Lapan 1 3 1 9 1 8 1 5 1 - 5 25 30 7 LIPI 1 7 2 18 2 18 2 15 1 - 8 56 64 8 Kemenristek 1 1 1 3 1 3 1 2 1 - 5 9 14 9 6 KE MP3EI - 1 1 2 1 2 1 2 1 - 4 7 11 Jumlah 5 30 11 70 12 70 11 53 11 - 50 227 273

(12)

12 |

P a g e

Selain kesepakatan atas jumlah kuota, disepakati juga hal-hal sebagai berikut: a. Perhitungan kuota didasarkan jumlah kebutuhan yang disampaikan PA;

b. Kuota PA merupakan angka yang bersifat fleksibel, terrgantung dari prestasinya dalam merealisasikan kuota setiap tahunnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan PA dalam merealisasikan kuota, yaitu:

1) Kuota tahun pertama (2013) diharapkan sesuai dengan kuota pada tabel dimaksud dan calon yang dikirimkan ke PMO merupakan calon yang lulus seleksi internal PA dari sisi administratif maupun teknis (seperti: kesehatan,

penguasaan bahasa, dan telah memiliki Letter of Acceptance/LoA dari perguruan

tinggi yang dituju), serta siap ditempatkan. Tahun 2013, RISET-Pro tidak

menyelenggarakan pre-departure training.

2) Apabila pada tahun kedua (2014) dan seterusnya, PA belum memenuhi kuota

sebagaimana yang ditetapkan, maka pada tahun berikutnya akan

dipertimbangkan kuotanya berdasarkan hasil keputusan rapat Komite Pengarah. 3) PA yang belum memenuhi kuota, wajib menyampaikan alasannya secara resmi

kepada PMO, dan sisa kuota dimaksud akan ditawarkan kepada PA lainnya yang memerlukan dan dilakukan seleksi khusus RISET-Pro berdasarkan skala prioritas, dan keputusan tidak dapat diganggu gugat;

4) PA wajib melakukan seleksi internal bagi Calon Karyasiswa/calon sesuai HCDP dan kriteria program Gelar RISET-Pro, sehinga calon yang dikirimkan adalah sesuai dengan tupoksi dan rencana strategis PA, mampu menyelesaikan studi

tepat waktu dan siap melaksankan Re-entry program PA.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PA domohon untuk mengirimkan CKS yang memenuhi persyaratan, minimal 2 (dua) kali jumlah kuota yang disepakati di Bappenas pada tanggal 22 Februari 2013.

(13)

13 |

P a g e

VI. JADWAL

Jadwal Program Pendidikan Gelar untuk Keberangkatan Tahun 2015

KEGIATAN

September Oktober November Desember

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Sosialisasi/Tawaran Kemenristek

ke PA

2. Sosialisasi oleh Internal PA

3. Pengajuan CKS dari PA ke PMO

4. Seleksi Administrasi CKS oleh

PMO

5. Pengumuman hasil seleksi Admin

oleh PMO

6. Seleksi Akademik CKS oleh PMO

7. a. TPA

b. TOEFL ITP

c. Tes Psikologi dan Wawancara

d. Tes Kesehatan Tentatif setelah CKS lulus TOEFL IBT dan/atau sdh dapat

LoA

8. Pengumuman hasil seleksi

akademik CKS oleh PMO

9. SK Penetapan CKS oleh TC

10. Pra Keberangkatan CKS terpilih 11. a. Orientasi Bahasa

b. Orientasi Budaya c. Pendaftaran ke PT

d. Kelengkapan dokumen (diantaranya surat perjanjian ikatan dinas)

12. SK Penetapan KS oleh Menristek Gelombang I (keberangkatan januari 2015, bila ada)

(14)

14 |

P a g e

Lampiran

I. IDENTITAS KARYASISWA

1. Nama Lengkap dan Gelar :

2. Tempat, tanggal lahir :

3. No.Telfon, PIN BB, Whatsapp :

4. Email :

5. Alamat Rumah :

6. Instansi/LPNK :

7. Alamat Kantor :

8. Telfon dan fax Kantor :

9. NIP :

10. NPWP :

11. Unit Kerja :

12. Pangkat/Golongan :

13. Jabatan :

14. Uraian singkat pekerjaan saat ini :

II. INFORMASI AKADEMIK

1. Pendidikan Terakhir (S1/S2) :

2. Nama Perguruan Tinggi

(PT)

:

3. Kota dan Negara PT :

4. Fakultas dan Jurusan :

5. Tahun Selesai (lulus) :

6. IPK

(15)

15 |

P a g e

Nama Sekolah Kota Tamat Tahun Prestasi/ Keterangan

SD SMP SMA S1 S2

Karya Akademik : Tuliskan penelitian, makalah, artikel dan seminar yang dilakukan dalam 5 tahun terakhir (kolom dan baris bisa ditambah)

Judul Lembaga Penyelenggara Kota dan Negara Tahun

Penghargaan/ Prestasi yang pernah diterima (kolom dan baris bisa ditambah)

Jenis Penghargaan Instansi Pemberi Penghargaan Tahun

III. INFORMASI PEKERJAAN DAN LAINNYA Pengalaman Bekerja

No Nama Instansi/Perusahaan Jabatan/Pangkat Tgl/Bln/Tahun Keterangan

1. 2. 3. Lainnya

1. Nilai Tes Potensi Akademik (TPA) jika ada

:

2. Tahun test :

3. Nilai TOEFL atau IELTS, jika ada :

4. Tahun test :

5. Pernah mendapat Beasiswa sebelumnya

:

6. Nama Program Beasiswa :

(16)

16 |

P a g e

IV. RENCANA STUDI

1. Pilihan rencana Studi S2/S3 prioritas 1

a. Negara :

b. Universitas yang dituju :

c. Fakultas/Jurusan :

d. Co-Promotor

2. Pilihan rencana Studi S2/S3 prioritas 2

a. Negara :

b. Universitas yang dituju :

c. Fakultas/Jurusan :

d. Co-Promotor :

3. Tuliskan rencana studi pada program S2/S3 saudara ke dalam esai maksimal 500 kata yang mencakup:

a. Latar belakang bidang studi;

b. Pengalaman kerja yang menerangkan tugas pokok dan fungsi saudara yang dilakukan dalam instansi saudara;

c. Alasan memilih program studi yang akan di ambil;

d. Rencana sesudah menyelesaikan program dikaitkan dengan tugas dan fungsi pokok sehari hari pada instansi saudara.

4. Lampirkan proposal Thesis/Disertasi terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Dengan ini saya menyatakan bahwa informasi diatas dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, ...Tgl/bln/thn ... Menyetujui

Ttd ttd

(Nama Pejabat Eselon II) (Nama Jelas Calon Karyasiswa) NIP NIP

Referensi

Dokumen terkait

Bisnis.com, JAKARTA- Direktur Keuangan dan Umum PT Asuransi Jiwa Taspen atau Taspen Life Pask Suartha mengatakan untuk penempatan instrumen investasi, perusahaan

Suatu peristiwa dimana bagasi terdaftar Tertanggung tertunda, salah pengiriman atau salah penempatan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan untuk waktu lebih dari

Desa Pangkalan Buton diarahkan sebagai Desa Pusat Pertumbuhan kedua karena pada analisis gravitasi memiliki nilai interaksi tertinggi kedua setelah Desa Sutera yaitu

pengecoran raft foundation sesuai dengan rencana dengan pengecoran melalui dua tahap pengecoran, pada pekerjaan retaining wall biaya pelaksanaan dinding penahan tanah

Penulisan skripsi Perlawanan Raden Adipati Cokronegoro terhadap Pasukan Pangeran Diponegoro di Bagelen (1825-1830) ini akan dibagi ke dalam lima bab , yaitu sebagai berikut : Bab

a) Di depan sakelar harus dipasang pemisah atau gawai lain yang sekurang-kurangnya sederajat untuk memastikan sakelar tersebut bebas tegangan. b) Pada pelayanan

Berdasarkan hasil uji statistik menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dari waktu terjadinya kompos antara penambahan larutan MOL nasi basi dengan kontrol,

Jika dilihat dari jumlah pakan yang diberikan, maka perlakuan dengan jumlah pakan yang lebih banyak, hasil panen jumlah kepiting yang masih dalam kondisi kurus lebih