• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kuat Tekan Bebas (UCS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Kuat Tekan Bebas (UCS)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

F. Uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Strength Test)

1. Tujuan

Untuk mengetahui kekuatan tekan bebas suatu jenis tanah yang bersifat

kohesif dalam keadaan asli (undisturbed) atau dalam keadaan

buatan/dibentuk kembali (remoulded).

2. Peralatan

a. Mesin tekan bebas dan proving ring.

Gambar 3. F. 100. Mesin Tekan Bebas

b. Cetakan tabung belah atau cetakan tabung penuh.

(2)

c. Alat pengeluar sampel.

Gambar 3. F. 100 Alat pengeluar sampel

d. Pisau pemotong.

Gambar 3. F. 100 Pisau pemotong

e. Dial deformasi.

(3)

f. Trimmer.

Gambar 3. F. 100 Trimmer

g. Stopwatch.

Gambar 3. F. 100 Stopwatch

h. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

(4)

i. Kontainer.

Gambar 3. F. 100 Kontainer

3. Bahan

a. Sampel tanah asli (undisturbed) yang diambil melalui tabung contoh atau sumur percobaan sebanyak satu sampel.

Gambar 3. F. 100 Sampel tanah asli

b. Sampel tanah buatan (remoulded) yang dibuat dari sampel tanah asli sesudah percobaan atau dibuat dari sampel tanah tidak asli dari sampel yang sama.

(5)

Gambar 3. F. 100 Sampel tanah buatan

4. Prosedur Percobaan

a. Sampel Tanah Asli

1) Mengeluarkan sampel tanah dari tabung contoh dan

memasukkan cetakan dengan menekan pada sampel tanah, sehingga cetakan terisi penuh.

Gambar 3. F. 100 Mengeluarkan sampel tanah

2) Jika menggunakan tabung penuh, ratakan kedua permukaan tanah dengan pisau pemotong dan mengeluarkannya dengan extruder. Bila menggunakan tabung belah, buka belahan tabung dengan hati-hati, dan ambil sebagian tanah yang tidak terpakai untuk pemeriksaan kadar air.

(6)

Gambar 3. F. 100 Meratakan permukaan tabung sampel

3) Menimbang sampel tanah yang akan digunakan untuk

menentukan berat volume.

Gambar 3. F. 100 Menimbang sampel tanah

4) Meletakkan sampel tanah di atas plat penekan bawah secara sentris.

Gambar 3. F. 100 Meletakan sampel di atas plat

(7)

5) Mengatur ketinggian plat atas dengan tepat menyentuh permukaan atas sampel tanah.

6) Mengatur dial beban dan dial deformasi pada posisi nol.

7) Melakukan percobaan dengan cara menghidupkan motor (cara

electric). Kecepatan regangan diambil ½ % - 2% permenit dari tinggi sampel tanah.

8) Membaca dial beban dan mencatat pada regangan 0,5%, 1%,s

2% dan seterusnya sampai tanah mengalami keruntuhan. Keruntuhan dapat dilihat dari makin beban walaupun regangan semakin besar. Bila regangan 0,5% maka pembacaan deformasi adalah 70 selama 1 menit untuk tinggi sampel 13,6 cm.

9) Menghentikan Percobaan, jika regangan sudah mencapai 20%,

tetapi sampel tanah belum mengalami keruntuhan.

Gambar 3. F. 100 Retak pada sampel tanah

10) Menggambar pola keruntuhan tanah, setelah mendapat beban batas (maksimum) atau regangan telah mencapi 20%.

(8)

b. Sampel Tanah Buatan

1) Sampel tanah buatan dapat dibuat dari bekas percobaan sampel tanah asli (setelah percobaan selesai) atau dari sampel tanah tidak asli dari sampel yang sama, kemudian melakukan pemeriksaan kadar air.

Gambar 3. F. 100 Sampel tanah buatan

2) Menyiapkan tabung cetakan, Memberi pelumas pada bagian dalamnya.

Gambar 3. F. 100 Memberikan pelumas

3) Memasukkan sampel tanah bekas pengujian tanah asli kedalam

(9)

4) Memasukkan sampel tanah tersebut kedalam cetakan sedikit demi sedikit sambil menekannya dengan jari.

Gambar 3. F. 100 Memasukkan sampel tanah

5) Mengusahakan agar sampel tanah yang dipadatkan sama

kersanya dengan sampel tanah asli. Diameter tabung harus sama dengan diameter sampel tanah asli.

(10)

6) Menghitung volume tabung cetakan.

Gambar 3. F. 100 Mengukur tabung sampel

7) Mengeluarkan sampel tanah dari cetakan.

Gambar 3. F. 100 Mengeluarkan sampel tanah

8) Menimbang sampel tanah dari cetakan.

(11)

9) Untuk pemeriksaan berikutnya, melakukan langkah kerja seperti uraian Sampel Tanah Asli sesuai dengan Langkah Kerja 5 sampai dengan Langkah Kerja 10.

5. Data Hasil Percobaan

Setelah dilakukan percobaan maka diperoleh data sebagai berikut:

1. Diameter sampel tanah (D) = 3,5 cm

2. Tinggi sampel tanah (H) = 6,7 cm

3. Berat sampel tanah (W) = 106,55 gram

4. Faktor Kalibrasi = 0,464

Tabel 3. F. Hasil Pembacaan

Regangan Dial Bahan Dial % 0.00 0.00 0 0.30 0.50 1 0.70 1.00 2,5 1.40 2.00 4,5 2.10 3.00 6 2.80 4.00 7 3.50 5.00 7,5 4.20 6.00 8 4.90 7.00 8,5 5.60 7.20 8,5 6.30 9.00 8,5 7.00 10.00 8,5

(12)

6. Perhitungan

a. Luas Sampel (A)

A = ¼ π x D² = ¼  x 3,52 = 9,6163 cm2 b. Volume Sampel (V) V = A x H = 9,6163 x 6,8 = 65,3905 cm3 c. Kontainer I Wc = 6,04 gr

Wcs ( Berat kontainer + sampel ) = 37,05 gr

Wds ( Berat kontainer + sampel setelah di oven ) = 27,23 gr

d. Beban

- Pada regangan 0 = dial x angka kalibrasi = 0 kg

- Pada regangan 0,30 = 1 x 0,464 = 0,464 kg - Pada regangan 0,70 = 2,5 x 0,464 = 1,15 kg - Pada regangan 1,4 = 4,5 x 0,464 = 2,088 kg - Pada regangan 2,1 = 6 x 0,464 = 2,784 kg - Pada regangan 2,8 = 7 x 0,464 = 3,248 kg - Pada regangan 3,5 = 7,5 x 0,464 = 3,48 kg - Pada regangan 4,2 = 8 x 0,464 = 3,712 kg - Pada regangan 4,9 = 8,5 x 0,464 = 3,944 kg

(13)

- Pada regangan 5,6 = 8,5 x 0,464 = 3,944 kg

- Pada regangan 6,3 = 8,5 x 0,464 = 3,944 kg

- Pada regangan 7,0 = 8,5 x 0,464 = 3,944 kg

e. Tegangan

- Pada regangan 0 = beban / luas = 0 kg/cm2

- Pada regangan 0,30 = 0,464 / 9,6163 = 0,048 kg/cm2 - Pada regangan 0,7 = 1,15 / 9,6163 = 0,120 kg/cm2 - Pada regangan 1,4 = 2,088 / 9,6163 = 0,2171kg/cm2 - Pada regangan 2,1 = 2,784 / 9,6163 = 0,2895kg/cm2 - Pada regangan 2,8 = 3,248 / 9,6163 = 0,3378kg/cm2 - Pada regangan 3,5 = 3,48 / 9,6163 = 0,3619kg/cm2 - Pada regangan 4,2 = 3,712 / 9,6163 = 0,3860kg/cm2 - Pada regangan 4,9 = 3,944 / 9,6163 = 0,4101kg/cm2 - Pada regangan 5,6 = 3,944 / 9,6163 = 0,4101 kg/cm2 - Pada regangan 6,3 = 3,944 / 9,6163 = 0,4101kg/cm2 - Pada regangan 7 = 3,944 / 9,6163 = 0,4101kg/cm2 f. Kadar Air Pada kontainer I ω = Wc Wds Wds Wcs   x 100% = 6,04 -27,23 27,23 -37,05 x 100% = 46,3426 %

(14)

Tabel 3. F. Hasil Perhitungan

Regangan Beban

Luas Tegangan

Dial % Dial Beban

0.00 0.00 0 0 9,6163 0 0.30 0.50 1 0,464 9,6163 0,0483 0.70 1.00 2,5 1,16 9,6163 0,1206 1.40 2.00 4,5 2,088 9,6163 0,2171 2.10 3.00 6 2,784 9,6163 0,2895 2.80 4.00 7 3,248 9,6163 0,3378 3.50 5.00 7,5 3,48 9,6163 0,3619 4.20 6.00 8 3,712 9,6163 0,3860 4.90 7.00 8,5 3,944 9,6163 0,4101 5.60 7.20 8,5 3,944 9,6163 0,4101 6.30 9.00 8,5 3,944 9,6163 0,4101 7.00 10.00 8,5 3,944 9,6163 0,4101

7. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Keruntuhan sampel tanah terjadi pada saat regangan sebesar 7% - 10 % dan tegangan maksimum sebesar 0,4101 kg/cm2. 2) Sampel tanah yang diuji tersebut memiliki nilai kadar air yang

cukup besar yakni sebesar 46,3426 %.

3) Berdasarkan nilai qu sebesar 0,4101 kg/cm2, maka dapat disimpulkan bahwa tanah yang diuji tersebut tergolong tanah firm, karena nilai qu berada pada nilai 0,5 - 14.

(15)

Tabel 3. F. Jenis tanah berdasarkan nilai qu (tegangan)

Jenis Tanah Klasifikasi

Sangat Lunak Lunak Firm Shift Hard 0,25 0,25 – 0,5 0,5 – 1 1 – 4 4 b. Saran

1) Untuk asisten agar lebih sabar dalam membimbing praktikan dalam setiap[ praktikum mekanika tanah II dan juga asisten bisa memberikan contoh aplikasi kegunaan Uji Kuat Tekan Bebas ini dalam dunia kerja di teknik sipil.

2) Untuk tekknisi laboratorium agar peralatan laboratorium yang digunakan untuk percobaan Uji Kuat Tekan Bebas agar lebih diperhatikan lagi mutu dan kelengkapannya. Sehingga diharapkan pada percobaan yang akan datang praktikan dapat melaksanakan pengujian dengan lebih efektif dan efisien lagi. 3) Untuk praktikan selanjutnya agar lebih aktif lagi dalam

praktikum, dan juga lebih serius serta membaca prosedur pekerjaan disetiap praktikum.

(16)

(17)
(18)

Gambar

Gambar 3. F. 100.Cetakan tabung
Gambar 3. F. 100 Alat pengeluar sampel
Gambar 3. F. 100  Trimmer
Gambar 3. F. 100 Sampel tanah asli
+7

Referensi

Dokumen terkait

Abu Cangkang sawit Terhadap Daya Dukung dan Kuat Tekan Pada Tanah Lempung Ditinjau Dari Uji UCT dan CBR Labo ratorium“, maka dibutuhkan pengetahuan serta pemahaman yang

Pengujian UCT ini dilakukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan tanah lempung dengan bahan stabilisasi dengan berbagai variasi campuran maupun yang tanpa bahan stabilisasi..

masalah yang serius yang terdapat pada daya dukung tanah rendah, penurunan.. yang terjadi besar, dan memiliki kadar air yang tinggi, sehingga

Tanah adalah material yang terdiri dari agregat mineral – mineral padat yang tidak terikat satu sama lain dengan bahan – bahan organik yang telah hancur yang kemudian disertai

Tipe I Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Dengan Uji Kuat..

Nama Sampel : Tanah Asli Tanggal : 06 April 2017 Dikerjakan : Tri Alby Sofyan.. Quarry : PTPN II

Pada penelitian ini digunakan bahan baku berupa tanah lanau dan lempung dengan campuran bahan tambahan kapur yang memiliki variasi kadar sebesar 5%, 10%, dan 15%