PERBANDINGAN HUKUM SECARA
UMUM:
Eropa conEnental Vs. Anglo Saxon
Oleh
Herlindah, SH, M.Kn
Sub Pokok Bahasan:
A. SistemaEka Hukum di berbagai negara
B. SistemaEka Hukum Adat
C. SistemaEka hukum Islam
D. Perbandingan Sistem Hukum Eropa ConEnental
dan Anglo Saxon:
Sejarah/Perkembangan
Konsepsi
Struktur
PengerEan/ isElah
•
Sistem adalah suatu tatanan yang serasi serta
teratur terdiri dari bagian-‐bagian/hal-‐hal yang
saling berkaitan dan secara keseluruhan
merupakan satu kesatuan dimana Eap bagian
Edak dipisahkan satu sama lain dan Edak saling
bertentangan.
•
Sistem hukum adalah suatu kesatuan yang utuh
yg terdiri dari bagian-‐bagian atau unsur-‐unsur yg
saling berkaitan dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan kesatuan tersebut.
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 3
A. SistemaEka Hukum berbagai Negara
1. SistemaEka Hukum Perdata barat
2. SistemaEka BW Indonesia
3. SistemaEka Burgeliches Gesetzbuch Jerman
4. SistemaEka The civil code of Japan
5. SistemaEka The Civil code of Philippines
6. SistemaEka Code Civil Prancis
7. SistemaEka “Schweiseriches Zivil Gezebuch”
Siusse (KUHPdt Swiss)
B. SistemaEka Hukum Adat
•
Asas konkordansi: berlaku hukum Perdata barat-‐BW
dan W.v.k
•
Di waktu yg sama juga berlaku Hukum Adat
•
3 golongan (ps. 131 IS):
1. Golongan Eropa: BW dan W.v.k
2. Timur Asing (Tionghoa, Arab dan india): hukum adat
masing-‐masing. Untuk Arab, Hukum Islam/Al-‐Quran.
3. Bumi putera:hukum adat dan penundukan sukarela
stb. 1917:12 (hanya perbuatan et/keseluruhan)
•
Lingkup Hukum Adat menurut bbrp sarjana
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 5
SistemaEka Hukum Adat menurut beberapa sarjana
1. C. Van Vollenhoven
I. Tempat menemukan hukum adat lingkungan hukum adat yg bersangkutan II. Ruang lingkup hukum adat yg bersangkutan
III. Bentuk-‐bentuk masyarakat hukum adat IV. Pemerintahan, peradilan dan pengaturan V. Tentang pribadi
VI. Hukum adat masyarakat: a. Hukum adat kekeluargaan b. Hukum adat perkawinan c. Hukum adat waris d. Hukum adat Tanah e. Hukum adat utang-‐piutang f. Hukum adat delik
g. Sistem Sanksi
1) Dasar berlakunya hukum adat
2) Tata masyarakat
3) Hak-‐hak atas tanah
4) Perjanjian-‐perjanjian tanah
5) Perjanjian2 yg berhubungan dgn tanah
6) Hukum perutangan
7) Yayasan
8) Hukum perorangan
9) Hukum kekeluargaan
10) Hukum perkawinan
11) Hukum waris
12) Hukum pelanggaran
13) Pengaruh lampau waktu
14) Bahasa hukum
15) Pembentukan hukum adat
16) Kepustakaan hukum adat
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 7
3. Prof.Dr.van Dijk
1) Pengantar
2) Hukum adat mengenai Tata negara
3) Hukum bertalian sanak, hukum
perkawinan dan hukum waris
4) Hukum tanah
5) Hukum Perutangan
C. SistemaEka Hukum Islam
1. Hukum Perkawinan QS 2:221 QS 5:5 QS 4:22-‐24 QS 24:32 QS 60:10-‐11 2. Hukum Waris QS 4:2-‐12 dan 176 QS 2:180 QS 5:106 3. Hukum Perjanjian QS 2:279, 280, 282 QS 9:4Masih ada ayat-‐ayat lain yg berhubungan dgn masalah perdata. Secara khusus jg mengatur masalah pidana, prinsip disiplin, prinsip musyawarah, hukum perang dan hukum antar bangsa.
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 9
•
Common Law adalah bagian dari hukum Inggris
yg terbentuk dan merupakan unifikasi hukum yg
telah diputus hakim (yurisprudensi)
•
Equity adalah hukum kanonnik/gereja yg
bersumber pada natural law Edak dapat
menampung suluruh masalah-‐masalah tertentu
•
Statute law adalah hukum tertulis yg dibuat oleh
parlemen karena common law yg didasarkan pd
yurisprudensi kadang-‐kadang belum lengkap dan
keEnggalan dalam menyelesaikan masalah
Eropa ConEnental
•
Hukum Romawi-‐Jerman, punya ciri khusus yaitu adanya
pembagian kelompok hukum Publik dan Hukum Perdata
•
Sebab terbentuknya:
a. Terjadinya penjajahan di negara2 Eropa ConEnental
b. Menganggap hukum Romawi lebih Enggi
c. Banyak mahasiswa yg mempelajari huukum Romawi
dan menerapkan di negaranya sendiri.
d. Universitas di Jerman punya peranan penEng dlm
menyebarluaskan hukum Romawi.
Untuk negara Asia, hukum Romawi tdk bs mendominasi
kecuali berdampingan.
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 11
Sejarah EC:
•
Di Prancis, sebelum adanya unifikasi, hukum yg
berlaku adalah hukum Jermania-‐hukum Kanonik
dan hukum Romawi (Corpus Juris Civilis)Code
civil des Francais/ code Napoleon (abad ke-‐18)
•
Di Belanda, hukum mula-‐mula yaitu Hukum
Belanda kuno, lalu dijajah prancis. Dan perang
dgn Belgia.kodifikasi hukum, kecuali hukum
dagangnya.
Sejarah Perkembangan Sistem Hukum
Anglo Saxon
:
•
Kebudayaan dan sist.pemerintahan Inggris yg
feodal (evolusioner).
•
Parlemen: House of lord dan house of common
•
Hukum Inggris (dalam arE sempit dan murni)
hanya berlaku di wilayah yg dinamakan England
dan wales.
•
Terbagi dalam 2 kelompok hukum yaitu common
law dan equity law disamping statue law
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 13
Sejarah AS:
•
Di Inggris, mulanya yg berlaku adalah hukum kebiasaan
•
Abad ke-‐10 Inggris dijajah bangsa Normandi, 2 abad kemudian
dilakukan unifikasi hukum di bid.administrasi dan hukum kekayaan.
Akibatnya tanah seluruh Inggris milik Raja. Yg dikuasakan kepada
Lord sbg tuan tanah, rakyat harus menyewaminorial court
(hukum kebiasaan setempat), kemudian terjadi penyalahgunaan
kekuasaan dan penyelewengan yg merugikan rakyat.
•
Untuk mengatasi mslh di atas, disusunlah suatu kitab dgn judul
Legibus Angliae, sistem writ. Kemudian diadakan sentral court yg
didasarkan pd common law (unifikasi hukum kebiasaan) bersumber
pd yurisprudensi.
•
Timbul equity law (lord of chancellor)court of chancery
•
Stare decisis
Saxon (Konsepsi)
Eropa ConNnental
Anglo Saxon
•
Uniformitas
•
Aspek Policy DirecEng
•
Aspek ligiEus
•
SistemaEs dan bersifat staEs
(sering keEnggalan jaman)
•
Diolah oleh para Sarjana
hukum
•
Tidak dibutuhkan banyak
kaidah
•
Penerapannya agak sulit
•
Asas Preseden (pelengkap
equity)
•
Statuta (koreksi dan
pelengkap)
•
Timbul dari kebiasaan
•
Banyak aturan atau kaidah
•
Lebih fleksibel dalam
menyelesaikan masalah
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 15
Sistem Hukum Eropa ConEnental dan
Anglo Saxon (Struktur)
Eropa ConNnental Anglo Saxon
• Mengenal pembidangan hukum publik (HTN dan HAN) dan private (Perdata, dagang, Acara Perdata)kekuasaan orang tua, pengakuan anak luar kawin,
keadaan2 memaksa.
• Merumuskan norma hukumnya secara umum, dibutuhkan penafsiran hukum lebih lanjut dalam menerapkannya • Hasil pemikiran dan pengolahan secara rasional dan logis sistemaEs oleh sarjana hukum
• Tidak mengenal pembidangan seperE di EC tp hukumnya di bagi menjadi Common Law dan Equity Law Real property, Personal property, Trust, evidence, Companies, Sale of goods, Bankruptcy, bailment, Quasi Contract, Liable and slender, Local Government, conflict of laws, industrial law, pleading and pracEce • Merumuskan norma hukumnya secara rinci dan konkrit
Eropa ConNnental Anglo Saxon
• Universitas sangat mempengaruhi perkembangannya
• Ciri-‐ciri struktur sistemaEka hukum EC: 1. Pembagian dalam 2 kelompok hukum; 2. Pembagian dalam bidang-‐bidang; 3. Unifikasi hukum;
4. Kodifikasi hukum;
5. Kesamaan dalam struktur hukum private;
• Code Civil Prancis • BW
• Hukum nasional
6. Kesamaan dalam struktur hukum publik.
• Universitas Edak berperan • Common Law-‐hukum Equity: fungsi equity untuk melengkapi dan mengoreksi common law.
• Putusan common law (Royal Court) sering tdk memuaskan, lalu meminta keadilan pd pemimpin gereja (lord Chancellor)hukum gereja (kanonik), semata-‐mata bermaksud ingin memperbaiki masyarakatdoctrine undue influence (moral imperaEve)
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 17
Sistem Hukum Eropa ConEnental dan
Anglo Saxon (Sumber hukum)
Eropa ConNnental Anglo Saxon
A. Penemuan hukum
B. Sumber Hukum sbg faktor penemuan hukum a. Perundang-‐undangan b. Hukum Kebiasaan c. Yurisprudensi d. Ilmu Hukum • Sollenwissenschan • Seinwissenschan • Begriffenwissenschan C. Asas Hukum D. Penafsiran UU A. Yurisprudensi • asas share decisi B. Statuta Law
• Dpt menyimpangi yurisprudensi ep dibatasi oleh pendapat umum dan para sarjana
C. Custom 1. Local custom 2. Commercial custom C. Reason/akal sehat
Metode Penemuan Hukum
1.
Metode Interpretasi suatu metode penemuan hukum yang dilakukan
dengan penafsiran
a. Interpretasi GramaEkal/bahasa
b. Interpretasi SistemaEs
c. Interpretasi Historis
d. Interpretasi Sosiologis/teleologis
e. Interpretasi KomparaEf
f.
Interpretasi AnEsipaEf/futurisEs
g. Interpretasi Memperluas dan Mempersempit
2.
Metode Argumentasisuatu metode penemuan hukum yang dilakukan
dengan perbandingan
a. Analogi
b. Argumentum A Contrario
c. Rechverfijning (penghalusan hukum)
DISUSUN OLEH HERLINDAH, SH, M.KN 19