BUPATI MEMPAWAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERATURAN BUPATI MEMPAWAH
NOMOR 28 TAHUN 2020
TENTANG
STANDAR PELAYANAN PUBLIK PENYELENGGARAAN PERIZINAN
DAN NON PERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL, KOPERASI
USAHA KECIL DAN MENENGAH DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU KABUPATEN MEMPAWAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MEMPAWAH,
Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Mempawah, perlu petunjuk
operasional
yang dapat memberikan kejelasan,
kemudahan dan transparansi kepada masyarakat;
b. bahwa jaminan kepastian, kejelasan, kemudahan dan
transparansi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan
non perizinan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
perlu disusun Standar Pelayanan Publik (SPP);
c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar
Pelayanan Publik Penyelenggaraan Perizinan dan Non
Perizinan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi
Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Mempawah;
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan
Undang–Undang
Darurat
Nomor
3
Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan
Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352)
sebagai Undang–Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1965 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1960 tentang
Pergudangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1965 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2759);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan
Gedung
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman
Modal
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4724);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
10.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
11.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
12.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
13.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Perubahan Nama Kabupaten Pontianak Menjadi
Kabupaten Mempawah Di Provinsi Kalimantan Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5556);
14.Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
15.Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 90)
16.Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 221);
17.Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Pedoman Standar Pelayanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
18.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);
19.Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
138
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956)
20.Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Tatacara
Perizinan dan Fasilitas Penanaman Modal (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1767);
21.Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Nomor 5
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Mempawah (Lembaran
Daerah Kabupaten Mempawah Tahun 2016 Nomor 5)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Nomor 6 Tahun 2017 (Lembaran Daerah Tahun 2017
Nomor 6);
22.Peraturan Bupati Mempawah Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi
serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Mempawah (Berita Daerah Tahun 2006
Nomor 44);
23.Peraturan Bupati Mempawah Nomor 46 Tahun 2019
tentang Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan
penerbitan perizinan dan perizinan kepada Kepala
Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan
Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Mempawah (Berita Daerah Tahun 2019
Nomor 46) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bupati Mempawah Nomor 22 Tahun 2020 (Berita
Daerah Tahun 2020 Nomor 22).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN
PUBLIK PENYELENGGARAAN PERIZINAN DAN NON
PERIZINAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL, KOPERASI
USAHA KECIL DAN MENENGAH DAN PELAYANAN
TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MEMPAWAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Mempawah.
2. Pemerintah
Daerah
adalah
Kepala
Daerah
sebagai
unsur
penyelenggara pemerintahan yang memimpin unsur pemerintah yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Mempawah.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) merupakan organisasi atau lembaga pada
Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
5. Dinas adalah Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil Dan
Menengah Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu selanjutnya disebut
DPMKUKMPTSP.
6. Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan
penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses
pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap
terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat.
7. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
berdasarkan Peraturan Daerah atau ketentuan peraturan
perundang-undangan yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau
memperbolehkan seseorang atau badan hukum untuk melakukan
usaha atau kegiatan tertentu.
8. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau badan
hukum dalam bentuk izin.
9. Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan
hukum.
10. Standar Pelayanan Publik (SPP) yang selanjutnya disebut Standar
Pelayanan Publik (SPP) adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai kewajiban dan janji Penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah,
terjangkau dan terukur.
11. Non Perizinan adalah segala bentuk kemudahan pelayanan, fasilitas
fiscal dan informasi mengenai penanaman modal, sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
12. Tim Kerja Teknis adalah tim yang terdiri dari unsur-unsur Satuan
Kerja Perangkat Daerah teknis Kabupaten Mempawah, yang dibentuk
oleh Bupati.
BAB II
PRINSIP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Pasal 2
(1) Pelayanan perizinan terpadu ditetapkan sebagai rangkaian proses yang
terdiri dari proses perencanaan dan pengajuan permohonan, proses
penerbitan, proses pelaksanaan kegiatan/usaha, proses pengawasan
setelah izin diterbitkan dan proses pembinaan administratif perizinan.
(2) Proses perencanaan dan pengajuan permohonan dilakukan oleh
masyarakat baik perorangan maupun badan hukum maupun oleh
instansi/lembaga tertentu yang ditetapkan sesuai perundang-undangan
(3) Proses
penerbitan
dilaksanakan
oleh
DPMKUKMPTSP
sesuai
pelimpahan kewenangan penerbitan dengan tetap memperhatikan
tahapan proses maupun mekanisme teknis yang dipersyaratkan
(4) Proses pelaksanaan kegiatan/usaha dilaksanakan oleh masyarakat
baik perorangan maupun badan hukum maupun oleh instansi/lembaga
tertentu yang ditetapkan sesuai dengan perundang-undangan.
(5) Proses pengawasan setelah izin diterbitkan dilaksanakan oleh
DPMKUKMPTSP bersama Perangkat Daerah Teknis terkait setelah
persyaratan teknis dan komitmen disetujui.
(6) Proses
pembinaan
administratif
perizinan
dilaksanakan
oleh
DPMKUKMPTSP sesuai wewenang penerbitan perizinan yang berupa
segala tindakan kebijakan yang ditempuh baik dalam lingkup
administrasi perizinan maupun sebagai tindak lanjut pengawasan
administrasi.
(7) Proses pembinaan teknis perizinan dilaksanakan oleh Organisasi
Perangkat Daerah yang terkait sesuai wewenang dan fungsi pengawasan
teknis.
BAB III
JENIS PELAYANAN
DAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
Pasal 3
(1) Jenis pelayanan perizinan dan non perizinan yang diselenggarakan oleh
Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah berdasarkan
Peraturan Bupati Mempawah Nomor 46 Tahun 2019 tentang
Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Perizinan dan Non
Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Mempawah (Berita Daerah Tahun 2019 Nomor 46) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Mempawah Nomor 22 Tahun 2020
(Berita Daerah Tahun 2020 Nomor 22).
(2) Standar Pelayanan Publik (SPP) penyelenggaraan pelayanan perizinan
dan non perizinan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Mempawah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati
ini.
BAB IV
PELAKSANAAN SISTEM APLIKASI PENUNJANG
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Pasal 4
Dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan Publik (SPP), selain
penggunaan Sistem Aplikasi yang ditetapkan secara nasional,
DPMKUKMPTSP dapat menjalankan sistem aplikasi penunjang dengan
tujuan kemudahan, kejelasan dan pemenuhan aspek pertanggungjawaban
atas proses sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 5
Sistem aplikasi penunjang dalam rangka pelayanan perizinan dan non
perizinan diaplikasikan berdasarkan atas :
a. Pelaksanaan kewenangan daerah;
b. Pemenuhan ketentuan pelayanan perizinan yang berlaku di daerah;
c. Pengelolaan database dan rekam jejak pelayanan perizinan; dan
d. Pengukuran potensi dan realisasi retribusi serta pengukuran kinerja
proses administratif pelayanan maupun pertanggungjawaban.
Pasal 6
Sistem aplikasi penunjang dalam rangka pelayanan perizinan dan non
perizinan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk kepentingan inovasi,
promosi dan kemudahan lainnya sepanjang tidak merubah prosedur dan
ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bupati ini.
Pasal 7
Dalam hal terjadi suatu gangguan ataupun kegagalan sistem aplikasi
karena
suatu
hal
yang
dapat
dipertanggungjawabkan,
kepala
DPMKUKMPTSP dapat mengambil keputusan untuk melaksanakan
Standar Pelayanan Publik (SPP) secara manual untuk menghindari
keterlambatan/gangguan penyelenggaraan pelayanan secara keseluruhan.
Pasal 8
(1) Penyelenggaraan sistem aplikasi penunjang harus dievaluasi secara
internal setiap 6 (enam) bulan terkait daya dukung terhadap proses
pelayanan, yang sekurang-kurangnya meliputi :
a. Pencapaian tujuan pengadaan dan penyelenggaraan sistem aplikasi
b. Tingkat pemanfaatan / penggunaan
c. Tingkap pemahaman aparatur pelayanan
d. Jenis dan jumlah produk pelayanan yang dihasilkan
e. Bentuk gangguan/kendala yang dihadapi/permasalahan aplikasi
lainnya;
f. Usulan rencana tindak lanjut perbaikan untuk mengatasi
permasalahan
(2) Kepala DPMKUKMPTSP wajib menyusun hasil evaluasi yang
dituangkan dalam bentuk laporan dan disampaikan kepada Bupati
Mempawah.
Pasal 9
(1) Sistem
aplikasi
penunjang
lebih
lanjut
diarahkan
untuk
penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan secara online
dalam rangka kemudahan pelayanan bagi publik dan peningkatan
kualitas pelayanan berbasis teknologi informasi.
(2) Pelayanan perizinan secara online sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencakup perizinan yang dilimpahkan pada DPMKUKMPTSP
(3) Seluruh tahapan proses perizinan mulai dari proses penginputan
sampai dengan scan berkas persyaratan menjadi tanggung jawab
pemohon.
BAB V
PENGAWASAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
Pasal 10
(1) Pengawasan secara internal terhadap pelaksanaan Standar Pelayanan
Publik (SPP) dan ketentuan lain yang ditetapkan dalam Peraturan
Bupati ini merupakan tanggung jawab Kepala DPMKUKMPTSP.
(2) Pengendalian terhadap proses penyelenggaraan Standar Pelayanan
Publik (SPP) dan ketentuan lain yang ditetapkan dalam Peraturan
Bupati ini dilaksanakan oleh Dinas, Badan, maupun perangkat daerah
lainnya yang secara langsung terkait dengan proses perizinan dan non
perizinan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
(3) Evaluasi sekurang-kurangnya meliputi :
a. Keterlambatan proses pelayanan yang tidak sesuai jangka waktu
yang ditetapkan;
b. Kinerja dan kendala yang dihadapi pada masing-masing bidang pada
DPMKUKMPTSP Kabupaten Mempawah;
c. Implementasi Sistem Aplikasi penunjang termasuk kendala dan
permasalahannya;
d. Kinerja dan kendala yang dihadapi oleh Perangkat Daerah Teknis
terkait proses pelayanan perizinan dan non perizinan;
e. Unsur pengaduan yang masuk;
f. Pelanggaran ketentuan perizinan yang terjadi;
g. Rencana tindak lanjut kebijakan yang diusulkan.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 11
Semua pelaku usaha yang sudah mendapatkan izin melalui lembaga
Online Single Submission wajib dan segera menyampaikan komitmen
kepada DPMKUKMPTSP.
Pasal 12
Terhadap pelaku usaha yang tidak menyampaikan komitmen sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan masih melakukan aktivitas
usahanya, maka akan dikenakan sanksi berupa penolakan/pencabutan
izin usaha.
Pasal 13
Penyelenggaraan PTSP dilarang menerima uang jasa atau bentuk lainnya
dari pemohon/pengurus izin.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 13
Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur
Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan pada Dinas Penanaman Modal,
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Mempawah, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Mempawah.
Ditetapkan di Mempawah
pada tanggal 13 - 5 - 2020
1) Bidang Lingkungan hidup
1 Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk
Usaha Jasa
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1) Identitas lengkap pemohon 2) Keterangan tentang lokasi yang memuat : a. Luas
b. Letak
c. Titik koordinat
3) Keterangan pengelolaan limbah B3 yang memuat : a. Spesifikasi tempat penyimpanan
b. Jumlah, jenis limbah dan karakteristik yang akan disimpan
c. Uraian proses produksi
d. Alat pencegahan limbah cair dan emisi e. Perlengkapan system tanggap darurat f. Peta lokasi tempat kegiatan
g. Uraian cara penanganan limbah (kemasan, penyusunan / penataan)
h. Uraian tentang tindak lanjut penyimpanan / pengumpulan limbah B3
i. Lingkup area kegiatan pengumpulan 4) Kelengkapan dokumen memuat :
a. Akte pendirian perusahaan b. Izin lokasi
c. Izin mendirikan bangunan d. Persetujuan amdal / UKL-UPL A. PERSYARATAN TEKNIS
1) Lokasi tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 harus memenuhi persyaratan teknis yaitu :
a. Lokasi TPS berada di area kawasan kegiatan b. Merupakan daerah bebas banjir
c. Letak bangunan berjauhan atau pada jarak yang aman dari bahan lain yang mudah terkontaminasi dan / atau mudah terbakar dan / atau mudah bereaksi atau tidak berdekatan dengan fasilitas umum
2) Lokasi tempat pengumpulan limbah B3, harus memenuhi persyaratan teknis yaitu :
a. Lokasi bangunan tempat pengumpulan limbah B3 harus sesuai dengan peruntukkan tata ruang daerah setempat
PERATURAN BUPATI MEMPAWAH
NOMOR
28 TAHUN 2020
TENTANG
STANDAR
PELAYANAN
PUBLIK
PENYELENGGARAAN PERIZINAN DAN NON
PERIZINAN
PADA
DINAS
PENANAMAN
MODAL, KOPERASI USAHA KECIL DAN
MENENGAH DAN PELAYANAN TERPADU
SATU PINTU KABUPATEN MEMPAWAH
NO KOMPONEN URAIAN
b. Jarak dengan sungai (mengalir sepanjang tahun) minimal 50 meter
c. Lokasi bebas banjir
d. Jarak lokasi dengan fasilitas umum seperti daerah pemukiman padat, perdagangan, pusat pelayanan kesehatan, hotel, restoran, fasilitas keagamaan dan fasilitas pendidikan minimal 100 meter
e. Mempertimbangkan jarak yang aman terhadap perairan seperti garis batas pasang tertinggi air laut, kolam, rawa, mata air dan sumur penduduk
f. Jarak lokasi dengan fasilitas daerah yang dilindungi seperti cagar alam, hutan lindunng, kawasan suaka minimal 300 meter
3) Tempat penyimpanan
a. Bangunan tempat penyimpanan sementara dan tempat pengumpulan limbah harus memiliki persyaratan sebagai berikut :
1. Memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik, jenis dan jumlah limbah B3 yang disimpan 2. Bangunan beratap dari bahan yang tidak mudah
terbakar dan memiliki ventilasi udara memadai 3. Terlindungi dari masuknya air hujan baik
langsung maupun tidak langsung
4. Memiliki system penerangan (lampu/cahaya yang memadai)
5. Lantai harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak
6. Mempunyai dinding dari bahan yang tidak mudah terbakar
7. Bangunan dilengkapi dengan symbol
8. Dilengkapi dengan penangkal petir jika diperlukan
9. Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan limbah B3 yang mudah terbakar maka bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
i. Tembok beton bertulang atau bata merah atau bata tahan api
ii. Lokasi harus jauh dari sumber pemicu kebakaran dan atau sumber panas
10. Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan limbah B3 yang mudah meledak, maka bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
i. Konstruksi bangunan baik lantai, dinding maupun atap terbuat dari bahan yang tahan ledakan dan kedap air, konstruksi lantai dan dinding harus lebih kuat dari konstruksi atap, sehingga bila terjadi ledakan yang sangat kuat akan mengarah keatas.
ii. Suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam kondisi normal. 11. Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk
menyimpan limbah B3 yang mudah reaktif, korosif dan beracun maka bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
i. Konstruksi dinding harus dibuat mudah lepas, guna memudahkan pengamanan limbah B3 dalam keadaan darurat
ii. Konstruksi atas, dinding dan lantai harus tahan terhadap korosi dan api
12. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah : i. Jika disimpan 100% maka limbah B3 berupa
fase cair, maka penyimpanan limbah B3 memerlukan bak penampung (jika terjadi kebocoran / tumpahan) dengan volume minimal 110% dari volume kemasan terbesar yang ada
ii. Lokasi bak penampungan sebaiknya berada didalam tempat penyimpanan dan jika bak penampung berada diluar tempat penyimpanan, maka bak penampung tersebut harus dalam keadaan tertutup, kedap air dan saluran dari lokasi dalam tempat penyimpanan menuju bak penampungan dalam keadaan tertutup dan dibuat melandai dengan kemiringan minimal 1% menuju bak penampung.
13. Jika disimpan limbah B3 yang memiliki sifat self combustion perlu dipertimbangkan dengan kontak langsung dengan oksigen
14. Jika limbah B3 yang disimpan berupa fase padat dimana kandungan air masih memungkinkan terjadi rembesan atau ceceran, maka :
i. Tempat penyimpanan memerlukan bak penampung dengan volume bak penampung disesuaikan dengan perkiraan volume ceceran
ii. Bak penampung harus dibuat kedap air iii. Kemiringan lantai minimal 1% menuju
saluran bak penampung
15. Jika yang disimpan berupa limbah B3 dengan karakteristik berbeda, maka :
i. Perlu ada batas pemisah antara setiap jenis limbah yang berbeda karakteristik
ii. Memerlukan bak penampung dengan volume yang disesuaikan
iii. Bak penampung harus dibuat kedap air iv. Kemiringan lantai minimal 1% mengarah ke
saluran bak penampung
16. Jika bangunan tempat penyimpanan berada lebih tinggi dari bangunan sekitarnya, maka diperlukan penangkal petir
17. Luas area tempat penyimpanan disesuaikan dengan jumlah limbah yang dihasilkan / dikumpulkan dengan mempertimbangkan waktu maksimal 90 hari
b. Jika menyimpan dalam jumlah yang besar persatuan waktu tertentu seperti fly ash, bottom ash, nickel slag, iron slag, sludge oil, drilling cutting, maka tempat penyimpanan dapat didesain sesuai dengan kebutuhan.
c. Tempat penyimpanan limbah B3 dapat berupa tangki atau silo
4) Pengemasan
a. Pra pengemasan
1. Mengetahui karakteristik limbah dapat dilakukan melalui pengujian laboratorium
2. Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih berdasarkan kecocokan jenis dan karakteristik
NO KOMPONEN URAIAN
limbah yang akan dikemas b. Persyaratan umum pengemasan
1. Kemasan limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan bebas dari perkaratan serta kebocoran
2. Bentuk ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemas dengan mempertimbangkan segi keamanan dan kemudahan dalam penanganannya
3. Kemasan dapat terbuat dari bak container atau tangki berbentuk silinder vertical maupun horizontal atau drum yang terbuat dari bahan logam, drum yang terbuat dari bahan plastic (HDPE, PP atau PVC) atau bahan logam dengan syarat bahan kemasan tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpan
4. Limbah B3 yang berbeda karakteristiknya, tidak boleh disimpan bersama-sama dalam satu kemasan
5. Untuk mencegah resiko timbulnya bahaya selama penyimpanan, jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya kenaikan tekanan
6. Jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan atau terjadi kerusakan permanen) atau jika mulai bocor, limbah B3 tersebut harus dipindahkan kedalam kemasan lain yang memenuhi syarat sebagai kemasan bagi kemasan limbah B3 7. Terhadap kemasan yang telah berisi limbah harus
diberi penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara persyaratan bagi penyimpanan pengumpulan limbah B3 :
i. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus sesuai dengan karakteristik limbah yang dikemas
ii. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus mempunyai ukuran minimum 10 cm x 10 cm atau lebih besar
iii. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus terbuat dari bahan yang tahan goresan atau bahan kimia yang mungkin mengenainya dan harus melekat kuat pada permukaan kemasan.
iv. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain dan mudah terlihat
v. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 yang kemasannya telah dibersihkan dan akan dipergunakan kembali untuk pengemasan limbah B3 harus diberi lebel “KOSONG”
vi. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa
limbah B3
vii. Label harus dipasang pada kemasan limbah B3 yang berfungsi untuk memberikan informasi dasar mengenai kualitatif dan kuantitatif dari suatu limbah B3 yang dikemas.
8. Limbah B3 yang berupa padatan dapat disimpan di dalam kemasan jumlah bag. Drum, karung atau disimpan tanpa kemasan atau curah
9. Setiap kemasan wajib diberikan symbol dan label sesuai karakteristik limbah yang disimpan
10. Setiap limbah B3 yang disimpan di dalam kemasan karung, jumbo bag atau drum dialasi dengan pellet.
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN BARU : 3 (tiga) hari kerja PERPANJANGAN : 1 (satu) hari kerja DUPLIKAT : 1 (satu) hari kerja
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,-
5. PRODUK PELAYANAN Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) untuk Usaha Jasa
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui kotak saran, website DPMKUKMPTSP, SMS Gateway, telepon dan unit pengaduan
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM Peraturan Bupati Pontianak Nomor 69 Tahun 2011 tentang izin penyimpanan sementara dan /atau pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
NO KOMPONEN URAIAN
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
2 Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3) untuk
Penghasil
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1) Identitas lengkap pemohon 2) Keterangan tentang lokasi yang memuat : a. Luas
b. Letak
c. Titik koordinat
3) Keterangan pengelolaan limbah B3 yang memuat : a. Spesifikasi tempat penyimpanan
b. Jumlah, jenis limbah dan karakteristik yang akan disimpan
c. Uraian proses produksi
d. Alat pencegahan limbah cair dan emisi e. Perlengkapan system tanggap darurat f. Peta lokasi tempat kegiatan
g. Uraian cara penanganan limbah (kemasan, penyusunan / penataan)
h. Uraian tentang tindak lanjut penyimpanan / pengumpulan limbah B3
i. Lingkup area kegiatan pengumpulan 4) Kelengkapan dokumen memuat :
a. Akte pendirian perusahaan b. Izin lokasi
c. Izin mendirikan bangunan d. Persetujuan amdal / UKL-UPL B. PERSYARATAN TEKNIS
1) Lokasi tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah B3 harus memenuhi persyaratan teknis yaitu :
a. Lokasi TPS berada di area kawasan kegiatan b. Merupakan daerah bebas banjir
c. Letak bangunan berjauhan atau pada jarak yang aman dari bahan lain yang mudah terkontaminasi dan / atau mudah terbakar dan / atau mudah bereaksi atau tidak berdekatan dengan fasilitas umum
2) Lokasi tempat pengumpulan limbah B3, harus memenuhi persyaratan teknis yaitu :
a. Lokasi bangunan tempat pengumpulan limbah B3 harus sesuai dengan peruntukkan tata ruang daerah setempat
b. Jarak dengan sungai (mengalir sepanjang tahun) minimal 50 meter
c. Lokasi bebas banjir
d. Jarak lokasi dengan fasilitas umum seperti daerah pemukiman padat, perdagangan, pusat pelayanan kesehatan, hotel, restoran, fasilitas keagamaan dan fasilitas pendidikan minimal 100 meter
e. Mempertimbangkan jarak yang aman terhadap perairan seperti garis batas pasang tertinggi air laut, kolam, rawa, mata air dan sumur penduduk
f. Jarak lokasi dengan fasilitas daerah yang dilindungi seperti cagar alam, hutan lindunng, kawasan suaka minimal 300 meter
3) Tempat penyimpanan
a. Bangunan tempat penyimpanan sementara dan tempat pengumpulan limbah harus memiliki persyaratan sebagai berikut :
1. Memiliki rancang bangun dan luas ruang penyimpanan yang sesuai dengan karakteristik, jenis dan jumlah limbah B3 yang disimpan 2. Bangunan beratap dari bahan yang tidak mudah
terbakar dan memiliki ventilasi udara memadai 3. Terlindungi dari masuknya air hujan baik
langsung maupun tidak langsung
4. Memiliki system penerangan (lampu/cahaya yang memadai)
5. Lantai harus kedap air, tidak bergelombang, kuat dan tidak retak
6. Mempunyai dinding dari bahan yang tidak mudah terbakar
7. Bangunan dilengkapi dengan symbol
8. Dilengkapi dengan penangkal petir jika diperlukan
9. Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan limbah B3 yang mudah terbakar maka bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
i. Tembok beton bertulang atau bata merah atau bata tahan api
ii. Lokasi harus jauh dari sumber pemicu kebakaran dan atau sumber panas
10. Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan limbah B3 yang mudah meledak, maka bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
iii. Konstruksi bangunan baik lantai, dinding maupun atap terbuat dari bahan yang tahan ledakan dan kedap air, konstruksi lantai dan dinding harus lebih kuat dari konstruksi atap, sehingga bila terjadi ledakan yang sangat kuat akan mengarah keatas.
iv. Suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam kondisi normal. 11. Bila tempat penyimpanan yang digunakan untuk
menyimpan limbah B3 yang mudah reaktif, korosif dan beracun maka bangunan tempat penyimpanan limbah B3 harus :
i. Konstruksi dinding harus dibuat mudah lepas, guna memudahkan pengamanan limbah B3 dalam keadaan darurat
ii. Konstruksi atas, dinding dan lantai harus tahan terhadap korosi dan api
12. Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah : i. Jika disimpan 100% maka limbah B3 berupa
fase cair, maka penyimpanan limbah B3 memerlukan bak penampung (jika terjadi kebocoran / tumpahan) dengan volume minimal 110% dari volume kemasan
NO KOMPONEN URAIAN
terbesar yang ada
ii. Lokasi bak penampungan sebaiknya berada didalam tempat penyimpanan dan jika bak penampung berada diluar tempat penyimpanan, maka bak penampung tersebut harus dalam keadaan tertutup, kedap air dan saluran dari lokasi dalam tempat penyimpanan menuju bak penampungan dalam keadaan tertutup dan dibuat melandai dengan kemiringan minimal 1% menuju bak penampung.
13. Jika disimpan limbah B3 yang memiliki sifat self combustion perlu dipertimbangkan dengan kontak langsung dengan oksigen
14. Jika limbah B3 yang disimpan berupa fase padat dimana kandungan air masih memungkinkan terjadi rembesan atau ceceran, maka :
i. Tempat penyimpanan memerlukan bak penampung dengan volume bak penampung disesuaikan dengan perkiraan volume ceceran
ii. Bak penampung harus dibuat kedap air iii. Kemiringan lantai minimal 1% menuju
saluran bak penampung
15. Jika yang disimpan berupa limbah B3 dengan karakteristik berbeda, maka :
i. Perlu ada batas pemisah antara setiap jenis limbah yang berbeda karakteristik
ii. Memerlukan bak penampung dengan volume yang disesuaikan
iii. Bak penampung harus dibuat kedap air iv. Kemiringan lantai minimal 1% mengarah ke
saluran bak penampung
16. Jika bangunan tempat penyimpanan berada lebih tinggi dari bangunan sekitarnya, maka diperlukan penangkal petir
17. Luas area tempat penyimpanan disesuaikan dengan jumlah limbah yang dihasilkan / dikumpulkan dengan mempertimbangkan waktu maksimal 90 hari
b. Jika menyimpan dalam jumlah yang besar persatuan waktu tertentu seperti fly ash, bottom ash, nickel slag, iron slag, sludge oil, drilling cutting, maka tempat penyimpanan dapat didesain sesuai dengan kebutuhan.
c. Tempat penyimpanan limbah B3 dapat berupa tangki atau silo
4) Pengemasan
a. Pra pengemasan
1. Mengetahui karakteristik limbah dapat dilakukan melalui pengujian laboratorium
2. Bentuk kemasan dan bahan kemasan dipilih berdasarkan kecocokan jenis dan karakteristik limbah yang akan dikemas
b. Persyaratan umum pengemasan
1. Kemasan limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan bebas dari perkaratan serta kebocoran
2. Bentuk ukuran dan bahan kemasan limbah B3 disesuaikan dengan karakteristik limbah B3 yang akan dikemas dengan mempertimbangkan segi
keamanan dan kemudahan dalam penanganannya
3. Kemasan dapat terbuat dari bak container atau tangki berbentuk silinder vertical maupun horizontal atau drum yang terbuat dari bahan logam, drum yang terbuat dari bahan plastic (HDPE, PP atau PVC) atau bahan logam dengan syarat bahan kemasan tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpan
4. Limbah B3 yang berbeda karakteristiknya, tidak boleh disimpan bersama-sama dalam satu kemasan
5. Untuk mencegah resiko timbulnya bahaya selama penyimpanan, jumlah pengisian limbah dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya pengembangan volume limbah, pembentukan gas atau terjadinya kenaikan tekanan
6. Jika kemasan limbah B3 sudah dalam kondisi yang tidak layak (misalnya terjadi pengkaratan atau terjadi kerusakan permanen) atau jika mulai bocor, limbah B3 tersebut harus dipindahkan kedalam kemasan lain yang memenuhi syarat sebagai kemasan bagi kemasan limbah B3 7. Terhadap kemasan yang telah berisi limbah harus
diberi penandaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan tentang tata cara persyaratan bagi penyimpanan pengumpulan limbah B3 :
i. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus sesuai dengan karakteristik limbah yang dikemas
ii. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus mempunyai ukuran minimum 10 cm x 10 cm atau lebih besar
iii. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus terbuat dari bahan yang tahan goresan atau bahan kimia yang mungkin mengenainya dan harus melekat kuat pada permukaan kemasan.
iv. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan lain dan mudah terlihat
v. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 yang kemasannya telah dibersihkan dan akan dipergunakan kembali untuk pengemasan limbah B3 harus diberi lebel “KOSONG”
vi. Symbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa limbah B3
vii. Label harus dipasang pada kemasan limbah B3 yang berfungsi untuk memberikan informasi dasar mengenai kualitatif dan kuantitatif dari suatu limbah B3 yang dikemas.
8. Limbah B3 yang berupa padatan dapat disimpan di dalam kemasan jumlah bag. Drum, karung
NO KOMPONEN URAIAN
atau disimpan tanpa kemasan atau curah
9. Setiap kemasan wajib diberikan symbol dan label sesuai karakteristik limbah yang disimpan
10. Setiap limbah B3 yang disimpan di dalam kemasan karung, jumbo bag atau drum dialasi dengan pellet.
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN BARU : 3 (tiga) hari kerja PERPANJANGAN : 1 (satu) hari kerja DUPLIKAT : 1 (satu) hari kerja
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,-
5. PRODUK PELAYANAN Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3) untuk Penghasil
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui kotak saran, website DPMKUKMPTSP, SMS Gateway, telepon dan unit pengaduan
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM Peraturan Bupati Pontianak Nomor 69 Tahun 2011 tentang izin penyimpanan sementara dan /atau pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap.
8. EVALUASI KINERJA PELAKSANA
Tiap 1 tahun
3 Izin Pembuangan Air Limbah
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1. Surat permohonan pengajuan izin 2. Surat rekomendasi izin pembuangan air limbah dari instansi terkait
3. Fotocopy izin lingkungan
4. Fotocopy dokumen lingkungan (UKL-UPL / AMDAL)
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN BARU : 3 (tiga) hari kerja PERPANJANGAN : 1 (satu) hari kerja DUPLIKAT : 1 (satu) hari kerja
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,-
5. PRODUK PELAYANAN Izin Pembuangan Air Limbah
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui kotak saran, website DPMKUKMPTSP, SMS Gateway, telepon dan unit pengaduan
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 Tentang Tatacara perizinan pembuangan air limbah melalui pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik;
4. Peraturan Bupati Pontianak Nomor 68 Tahun 2011 tentang izin lingkungan yang berkaitan dengan pembuangan air limbah di sumber air.
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
NO KOMPONEN URAIAN
5. JUMLAH PELAKSANA 1 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
2) Bidang Perhubungan
1 Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN
a. Persyaratan Badan Usaha, dengan ketentuan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB)
b. Pertimbangan teknis dari Dinas Perhubungan c. Efektif setelah PNBP di bayarkan.
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 3 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 88 Tahun 2018 Tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik Sektor Perhubungan di Bidang Darat
2. SARANA, PRASARANA DAN / ATAU FASILITAS
Komputer, printer, blangko formulir administrasi
3. KOMPETENSI
PELAKSANA
Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan serta cap basah, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
3) Bidang Perindustrian
1 Izin Usaha Industri.
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1. Nomor Induk Berusaha (NIB), dengan persyaratan : a. Email b. NPWP Perusahaan / Perorangan
c. NIK KTP
d. Nomor Handphone e. Jenis Pelaku Usaha
2. Pertimbangan Teknis Dinas terkait
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 3 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Izin Usaha Industri
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
2. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2019 tentang Penerbitan Izin Usaha Industri dan Izin Perluasan dalam kerangka pelayanan perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik.
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi, buku register, lembar kendali.
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan dan cap basah serta menggunakan kertas berhologram, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
4) Bidang Perdagangan
1 Surat Izin Usaha Perdagangan
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN PELAYANAN 1. Nomor Induk Berusaha (NIB), dengan persyaratan : a. Email
b. NPWP Perusahaan / Perorangan c. NIK KTP
d. Nomor Handphone e. Jenis Pelaku Usaha
2. Pertimbangan Teknis Dinas terkait 2. SISTEM, MEKANISME DAN
PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan 3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 3 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 6. PENANGANAN PENGADUAN,
SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
2. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2018 tentang pelayanan perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik di bidang perdagangan
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi, buku register, lembar kendali.
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan dan cap basah serta menggunakan kertas berhologram, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN
1. Nomor Induk Berusaha (NIB), dengan persyaratan : a. Email
b. NPWP Perusahaan / Perorangan c. NIK KTP
d. Nomor Handphone e. Jenis Pelaku Usaha
2. Pertimbangan Teknis Dinas terkait
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 3 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi, buku register, lembar kendali.
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan dan cap basah serta menggunakan kertas berhologram, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
3 Tanda Daftar Gudang (TDG)
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1. Nomor Induk Berusaha (NIB), dengan persyaratan : a. Email b. NPWP Perusahaan / Perorangan
c. NIK KTP
d. Nomor Handphone e. Jenis Pelaku Usaha
2. Pertimbangan Teknis Dinas terkait
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN
1 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Tanda Daftar Gudang (TDG)
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi, buku register, lembar kendali.
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan dan cap basah serta menggunakan kertas berhologram, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
4 Surat Hak Penempatan (SHP) Kios/Los Pasar Rakyat
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebanyak 2 lembar 2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) sebanyak 2 lembar 3. Pas photo (warna/hitam putih) ukuran 3 x 4 cm,
sebanyak 3 lembar
4. Surat pernyataan kesanggupan mentaati peraturan yang ada
5. Surat Rekomendasi dari pengurus pasar atau petugas retribusi.
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 2 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Surat Hak Penempatan (SHP) Kios/Los Pasar Rakyat
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan pasar tradisional 2. Peraturan Daerah Kabupaten Mempawah Nomor 6 Tahun
2015 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat dan Toko Swalayan
3. Peraturan Bupati Mempawah Nomor 73 Tahun 2019 tentang Tatacara pemberian surat hak penempatan dan Kartu Tanda Pengenal Pedagang di Pasar Milik Pemerintah Kabupaten Mempawah.
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi, buku register, lembar kendali.
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan dan cap basah serta menggunakan kertas berhologram, sehingga dijamin keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
5) Bidang Tenaga Kerja
1 Izin Lembaga Pelatihan Kerja
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
NO KOMPONEN URAIAN
PELAYANAN a. Email
b. NPWP Perusahaan / Perorangan c. NIK KTP
d. Nomor Handphone e. Jenis Pelaku Usaha
2. Pertimbangan Teknis Dinas terkait
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi. Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada
loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 1 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Izin Lembaga Pelatihan Kerja
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.
PROSES PENGELOLAAN PELAYANAN (MANUFACTURING)
NO KOMPONEN URAIAN
1 DASAR HUKUM 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
2. SARANA, PRASARANA
DAN / ATAU FASILITAS Komputer, printer, blangko formulir administrasi, buku register, lembar kendali.
3. KOMPETENSI
PELAKSANA Pengetahuan tentang Komputer dan regulasi berkaitan dengan perizinan dan non perizinan serta penanaman modal 4. PENGAWASAN INTERNAL Pejabat struktural yang membidangi pelayanan perizinan dan
non perizinan serta penanaman modal
5. JUMLAH PELAKSANA 2 orang
6. JAMINAN PELAYANAN Pelayanan diberikan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan pada Dinas Penanaman Modal, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mempawah
7. JAMINAN KEAMANAN
DAN KESELAMATAN PELAYANAN
Keamanan produk layanan dijamin keaslian dan legalitasnya, Izin dibubuhi tanda tangan dan cap basah serta menggunakan kertas berhologram, sehingga dijamin
keasliannya.
Keselamatan dan Kenyamanan dalam pelayanan sangat diutamakan dan bebas dari praktek percaloan dan suap. 8. EVALUASI KINERJA
PELAKSANA Tiap 1 tahun
2 Validasi Pembayaran Penggunaan Tenaga Kerja Asing
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
NO KOMPONEN URAIAN
1. PERSYARATAN
PELAYANAN 1. Formulir isian RPTKA yang telah diisi; 2. Surat Permohonan Perpanjangan RPTKA; 3. Copy Keputusan RPTKA yang masih berlaku; 4. Copy Keputusan IMTA yang masih berlaku;
5. Copy Bukti Pembayaran DKPTK/Retribusi (tahun sebelumnya);
6. Copy Kontrak Kerja Tenaga Kerja Asing;
7. Surat Pernyataan Kesanggupan Untuk Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Kerja bagi Tenaga Kerja Indonesia sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki TKA;
8. Laporan Pelaksanaan Program Pendidikan dan Latihan TKI Pendamping yang telah diisi;
9. Surat Penunjukan TKI sebagai pendamping TKA + Fotocopy KTP TKI Pendamping;
10. Copy Bukti Wajib Lapor Ketenagakerjaan yang masih berlaku sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981; 11. Copy Akte Pendirian;
12. Copy SIUP Perusahaan;
13. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan; 14. Domisili Perusahaan;
15. Pas photo 4x6 = 3 lembar; 16. NPWP Lokasi Propinsi Banten.
2. SISTEM, MEKANISME
DAN PROSEDUR
Masyarakat/investor memperoleh Informasi dan Formulir persyaratan pada pelayanan Informasi.
Masyarakat/investor menyerahkan berkas permohonan pada loket pelayanan
Petugas pelayanan melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas.
Petugas melakukan Proses Izin.
Masyarakat/investor mengambil Izin pada loket pelayanan
3. JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN 3 hari kerja, setelah persyaratan dinyatakan lengkap dan valid
4. BIAYA / TARIF Rp. 0,- (tanpa biaya)
5. PRODUK PELAYANAN Validasi Pembayaran Dana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
6. PENANGANAN
PENGADUAN, SARAN DAN MASUKKAN
Melalui tatap muka secara langsung, pengisian formulir pengaduan, kotak saran, website DPMKUKMPTSP dan telepon.