• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG H RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG H RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM

HASIL PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG H RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang Gambaran Umum Ruangan, Visi, Misi, Tujuan, Motto, Struktur Organisasi, Gambaran Sumber Daya Manusia (SDM), Jenis Pelayanan, Penampilan Kinerja Pelayanan dan Analisis SWOT.

A. Gambaran Umum Ruangan

Ruang H merupakan salah satu ruang perawatan yang ada di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. RSUD Dr SOEDARSO merupakan rumah sakit rujukan tipe B Pendidikan. Ruang H adalah ruang perawatan isolasi yang terdiri dari 8 ruang. Ruangan pertama berisi 4 tempat tidur, ruangan ke dua berisi 2 tempat tidur, ruangan ketiga berisi 2 tempat tidur, ruangan ke empat berisi 8 tempat tidur, ruangan kelima berisi 4 tempat tidur , ruangan ke enam berisi 2 tempat tidur. Ruang ketujuh berisi 4 tempat tidur, dan ruang kedelapan berisi 3 tempat tidur. Jadi keseluruhan ruang ini mempunyai 29 tempat tidur pasien. Data ini berdasarkan hasil interview dan observasi mulai tanggal 18 s/d 23 Agustus 2014 terhadap penerapan manajemen keperawatan.

(2)

Ruang H (ISOLASI) RSUD Dr. Soedarso dipimpin oleh seorang Kepala Ruangan yang dibantu oleh 2 orang perawat primer (Primary Nurse), 8 orang perawat pelaksana (Associate Nurse), 1 orang administrasi (Administration) dan 2 orang pramu rumah tangga.

(3)

B. Visi, Misi, Motto Ruang H (ISOLASI) RSUD Dr. Soedarso Pontianak 1. Visi

a. Mengoptimalkan pelayanan keperawatan secara prima 2. Misi

a. Memberi pelayanan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar pasien b. Memberi pelayanan keperawatan berdasarkan IPTEK

c. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif

d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan pendidikan berbasis IPTEK

e. Melakukan pendokumentasian yang akurat. C. Falsafah Dan Tujuan

1. Falsafah

a. Manusia itu adalah mahluk sosial sehingga berhak memperoleh pelayanan kesehatan dengan penuh perhatian keramahan dan kasih sayang.

b. Manusia itu secara Bio-Psiko-Sosial-Spritual dan dipengaruhi lingkungan.

(4)

GAMBAR 1.0

c. Keperawatan adalah bantuan yang diberikan kepada klien dengan tidak membedakan suku, bangsa kepercayaan dan status sosial.

2. Tujuan

a. Meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan pada kasus penyakit dalam pria secara profesional, legal, dan bertanggung jawab.

b. Terwujudnya kesehatan pasie ruang penyakit dalam pria yang optimal dan mandiri.

c. Meningkatkan pelayanan keperawatan untuk memperpendek hari rawat.

d. Mencegah timbulnya komplikasi, injury dan injeksi nasokomial. D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Ruang G (Penyakit Dalam Pria) RSUD Dr. Soedarso seperti digambarkan dalam bagan dibawah ini :

KARU KATIM I KATIM II PP PP PP PP PP PP PP PP PAD

(5)

E. Jenis pelayanan

Pelayanan kesehatan yang ada meliputi pelayanan medik, penunjang medik, keperawatan, rehabilitasi medik, farmasi dan gizi.

F. Penampilan Kinerja Pelayanan

Penampilan kinerja pelayanan di ruang H cukup baik dalam pemberian hak-hak pasien seperti mendapatkan pengobatan, konsultasi kesehatan, dan pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga, agar keluarga dan pasien dapat menjalankan perawatan secara mandiri ketika pasien pulang.

Pada saat diruangan kegiatan operan antar shift dilakukan sesuai MAKP. Penyampaian operan antar shift dilakukan dengan baik.

(6)

G. Kebutuhan Tenaga Perawat

Tingkat ketergantungan pasien terhadap kebutuhan tenaga perawat

Tanggal 18 agustus 2014

Waktu perawatan langsung

Partial care = 6 * 4 jam = 24 jam

Mandiri care = 9 * 2 jam = 18 jam

Total waktu perawatan langsung = 42 jam

Waktu perawatan tidak langsung

15 pasien * 1 jam = 15 jam

Waktu pendidikan kesehatan

(7)

Total jam perawatan = 42 jam + 15 jam + 2.5 jam = 59.5 jam : 15 pasien

Rata-rata total jam perawatan = 3.96 jam

Tanggal 19 agustus 2014

Waktu perawatan langsung

Partial care = 7 * 4 jam = 28 jam

Mandiri care = 13 * 2 jam = 26 jam

Total waktu perawatan langsung = 54 jam

Waktu perawatan tidak langsung

17 pasien * 1 jam = 17 jam

Waktu pendidikan kesehatan

17 pasien * 10 menit = 170 menit = 2.83 jam

Total jam perawatan = 54 jam + 17 jam + 2.83 jam = 73.83 jam : 17 pasien

(8)

Rata-rata total jam perawatan = 4.34 jam

Tanggal 20 agustus 2014

Waktu perawatan langsung

Partial care = 7 * 4 jam = 28 jam

Mandiri care = 11 * 2 jam = 22 jam

Total waktu perawatan langsung = 50 jam

Waktu perawatan tidak langsung

18 pasien * 1 jam = 18 jam

Waktu pendidikan kesehatan

18 pasien * 10 menit = 180 menit = 3 jam

Total jam perawatan = 50 jam + 18 jam + 3 jam = 71 jam : 18 pasien

(9)

Jadi Jumlah Rata-Rata Jam Perawatan Tiap Pasien Selama 3 Hari

(3.96 jam + 4.34 jam +3.94 jam) : 3 = 4.08 jam.

Perhitungan BOR

BOR = ∑ hari perawatan * 100 ∑ tempat tidur * jumlah hari = 50 * 100 = 54.5 %

29 * 3

Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah :

Menurut PPNI Analisa kebutuhan tenaga dalam 1 unit keperawatan

Jumlah jam keperawatan yang dibutuhkan px/hr * rata2 px/hr * ∑ hr/thn

∑ hr/thn – hr libur @ perawat * ∑ jam kerja tiap perawat

( 4.08 x 52 ) * 7 ( 29 x 54.5 % ) * 120 % 212.16 * 7 ( 15.80 )

(10)

212.16 x 110.6 x 1.2 1640 23464 x 1.2 1640 14.3 x 1.2 17.16 = 17 orang Jadi Tenaga Keperawatan Yang Dibutuhkan Ruang H Adalah Sebanyak 17 Orang.

Pembagian perawat shift :

Rata2 px/hr * rata2 jam perawatan/hr = 17 x 4.08 = 9.90 = 10 orang

∑ jam kerja/hr 7

Shift pagi 47% x 10 = 4.70 orang (dibulatkan menjadi 5 orang)

Shift sore 36% x 10 = 3.60 orang (dibulatkan menjadi 4 orang)

Shift malam 17% x 10 = 1,70 orang (dibulatkan menjadi 2 orang)

Perhitungan tenaga perawat berdasarkan teori PPNI yaitu :

METODE HASIL YANG ADA ANALISIS

PPNI 17 10

Tidak Mencukupi Table 1.0

(11)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan penghitungan menurut PPNI, kebutuhan perawat tidak mencukupi. Jumlah perawat pada shift pagi 5 orang, sore 4 orang dan malam 2 orang.. Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat jaga sore, mereka merasa masih bisa mengatasi masalah keperawatan kepada pasien berkat kerjasama Tim dari masing-masing perawat. Dan terkadang ada mahasiswa yang praktek, yang dirasa cukup membantu dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan kepada pasien .

H. BOR, BTO, ALOS, TOI, NDR, dan GDR

1. Bed Occupancy Rate (BOR)

Presentase Pemakaian Tempat Tidur (Ideal 60-85 %) Rumus :

Jumlah Hari Perawatan 270 Jumlah TT * Jumlah Hari 29 * 31

0,30 X 100

BOR 30 % (Kurang Ideal) 2. Lenght Of Stay (LOS)

Rata-Rata Perawatan (Ideal 6-9 Hari) Rumus :

Jumlah Lama Di Rawat

Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati) + Pasien Di Pindahkan

264 264

49 + 3 52

(12)

3. Bed Turn Over (BTO)

Frekuensi Pemakaian TT (Ideal 40-50 kali) Rumus :

Jumlah Pasien Keluar (Hidup +Mati) + Pasien Di Pindahkan Jumlah TT

= 49 + 3 29 = 52 29

BTO = 1,79 kali = 2 kali (Kurang Ideal) 4. Turn Over Internal (TOI)

Rata-Rata TT Tidak Dipakai (Ideal TT Kosong 1-3 Hari) Rumus :

(Jumlah TT X Jumlah Hari) – Jumlah Hari Perawatan Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati) + Pasien Di Pindahkan

= (29 x 31) – 264 49 + 3 = 899 – 264 52 = 635 52

TOI = 12 hari (Kurang Ideal) 5. Net Death Rate (NDR)

Angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat (Ideal < 25 Per 1000 Pasien Keluar)

Rumus :

Jumlah Pasien Mati ≥ 48

Jumlah Pasien Keluar ( Hidup + Mati ) + Pasien Dipindahkan

= 2

49 + 3 = 2 52

NDR = 0,038 / 1000 (Ideal) 6. Gross Death Rate (GDR)

Angka Kematian Umum (Ideal < 45 Per 1000 Pasien Keluar) Rumus :

Jumlah Pasien Mati Seluruhnya

Jumlah Pasien Keluar (Hidup + Mati) + Pasien Di Pindahkan

= 6

49 + 3

(13)

52

GDR = 0,115 / 1000 (Ideal)

Keterangan :

Data tabel di atas dihitung dalam bulan Juli 2014. Pada perhitungan BOR didapatkan hasil Kurang Ideal 30 %. Pada ALOS didapatkan hasil rata-rata seorang pasien di Ruang H 5 hari (Kurang Ideal) idealnya adalah 6-9 hari. Pada BTO didapatkan hasil Kurang Ideal 2 kali. Sedangkan pada perhitungan TOI didapatkan hasil Kurang Ideal 12 hari. Pada NDR didapatkan hasil Ideal 0,038 kali. Sedangkan pada perhitungan GDR didapatkan hasil Ideal 0,115 kali.

I. Inventaris Alat

Alat Rumah Tangga Bulan Agustus 2014

No. Nama Barang Jumlah

1 Bantal 12 2 Bak Air 10 3 Ember 2 4 Gelas -5 Gayung 10 6 Gerobak Makanan 2 7 Handuk Besar -8 Handuk Kecil -9 Jemuran 4 10 Jam Dinding 4 11 Kursi Panjang 3 12 Kursi pasien 23 13 Kursi Perawat 11 14 Kipas Angin 8 15 Kabel Gulung

-16 Kompor Minyak Tanah

(14)

18 Kulkas 1 19 Keset Kaki 9 20 Lemari Tenun 4 21 Lemari Pasien 45 22 Lampu Emergency 1 23 Lemari Kaca 2 24 Lemari Obat 1 25 Meja Perawat 2 26 Meja 4 27 Baki 4 28 Pembolong Kertas 1 29 Piring Perawat

-30 Rak Handuk/Rak Piring 1

31 Rantang/Plato 42 32 Senter 1 33 Termos Nasi 1 34 Tong Sampah 6 35 Tempat Tidur 45 36 Sendok Nasi 1 37 Sendok Makan -38 Wash tafle 4 39 Telpon 1 40 Palbag -41 Washlap -42 Gorden 36 43 Roda O2 Tabel 1.1

Alat Kedokteran (Keperawatan)

No Nama Alat Jumlah

1 Bak instrumen sedang 3

2 Bak instrumen besar

-3 Bengkok/Nerbeken besar -4 Brankard -5 Gunting verban 1 6 Gunting Heating -7 Kursi Roda 1 8 Klem kecil 3

9 Kom kecil tertutup

-10 Korentang 1

11 Mayo/Guidel 1

(15)

13 Pinset Anatomis -14 Pispot 2 15 Sputum Pot 3 16 Perkusi Hammer -17 Stetoskop 1 18 Sterilisator 1 19 Seinprit Gliserin 1

20 Bak instrumen kecil 1

21 Slein Sheger 2 22 Tromol Besar 1 23 trolly 1 24 Tromol sedang 2 25 Tabung O2 2 26 Tensimeter 5 27 Termometer 3 28 Tong spatel 3 29 Timbangan 1 30 Tiang Infus 31 31 Tensimeter Raksa 1 32 Urinal 1 33 ACCU Check -34 Bengkok 2 35 Pisnset Besar

-36 Kom Kecil tanpa tutup 1

Tabel 1.2

Dari hasil wawancara pada tanggal 20 Agustus 2014 didapatkan : sebagian besar perawat mengatakan peralatan untuk melakukan tindakan keperawatan sudah cukup lengkap, serta penataan ruangan sudah tertata rapi.

(16)

J. Daftar Penyakit

Jumlah 10 Penyakit Terbesar Bulan Mei 2014

No. Nama Penyakit Jumlah

1 Thypoid 15 2 Gastroenteritis 13 3 Hepatoma 12 4 Pebris 7 5 Sirosis hepatis 7 6 SIDA 6 7 Hepatitis 4 8 Psoriasis 3 9 Dermatitis 3 10 Lepra 2 Tabel 1.3

Jumlah 10 Penyakit Terbesar Bulan Juni 2014

No. Nama Penyakit Jumlah

1 Thypoid 16 2 Hepatitis 7 3 SIDA 7 4 Sirosis Hepatis 6 5 Hepatoma 5 6 Abses Hepar 4 7 Gastroenteritis 4 8 DHF 3 9 Dermatitis 2 10 Pemfigus 2 Tabel 1.4

Jumlah 10 Penyakit Terbesar Bulan Juli 2014

No. Jumlah Penyakit Jumlah

1 Thypoid 14

2 Gastroenteritis 8

(17)

4 Hepatitis 5 5 Sirosis Hepatis 3 6 Dermatitis 2 7 Hepatoma 2 8 DHF 2 9 Lepra 1 10 Pemfigus 1 Tabel 1.5

Jumlah 10 Penyakit Terbesar Bulan Agustus 2014

No. Jumlah Penyakit Jumlah

1 Gastroenteritis 13 2 Hepatoma 11 3 Thypoid 11 4 Hepatitis 7 5 DHF 7 6 Sirosis Hepatis 6 7 SIDA 6 8 Dipepsia 3 9 Gastritis 2 10 Dermatitis 1 Tabel 1.6

(18)

Persentase 10 Penyakit Terbesar Dari Bulan Mei-Agustus 2014

Gambar 1.2 Sumber : Rekap Data Penyakit Bulanan Ruang H

Dari hasil pendataan di ruang H RSUD Dr. Soedarso Pontianak pada tanggal 18 Agustus 2014, didapat 10 kasus penyakit terbesar selama bulan Mei-Agustus 2014. Diantaranya Thypoid ,Gastroenteritis, Hepatoma, Sida, Hepatitis, Sirosis Hepatis, Dhf, Dermatitis, Febris, Dan Abses Hepar. Dimana Thypoid, GE (gastroenteritis), dan Hepatoma merupakan 3 kasus penyakit terbesar dengan persentase masing-masing 25 %, 17 %, dan 13 %.

(19)

K. Analisis SWOT 1. Man

No Strength Weakness Opportunity Threats

1 Adanya struktur organisasi dengan tugas, peran dan wewenang yang jelas

Sebagian perawat kurang memahami peran dan fungsinya Adanya PRT membantu perawat Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelaksanaan keperawatan yang lebih professional 2 Jenis ketenagaan :  S1 keperawatan 1 orang ( 6.25% )  D3 keperawatan 13 orang ( 81.25 % )  SPK 2 orang ( 12.5 %) Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme perawat Kebijakan pemerintah tentang BPJS

3 Rasio jumlah tenaga perawat dan pasien yang memadai menurut rumus Douglas (menurut tingkat ketergantungan klien ) 4 Terdapat tenaga PAD dan

(20)

2. Material / Machine

No Strength Weakness Opportunity Threats

1 Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatan

Belum tercapainya sarana dan prasarana secara optimal Kebijakan rumah sakit untuk mengajukan kelengkapan peralatan Adanya rumah sakit lain yang memiliki

peralatan yang lebih baik dan canggih

2

Terdapat administrasi penunjang

Papan informasi pasien di ruang nurse station dan di depan ruangan yang belum di perbaharui

Struktur organisasi, papan nama ruangan, nomor bed tempat tidur di atas pintu ruangan pasien yang belum di perbaharui

Visi dan misi ruangan yang belum di perbaharui

Tempat sampah yang belum diperbaharui

Media informasi tentang hak dan kewajiban pasien hanya tertempel disatu ruangan, dan informasi cara cuci tangan yang benar belum diperbaharui Adanya mahasiswa praktek stage manajemen 3 Tersedianya nurse station

(21)

4 Mempunyai peralatan O2

3. Metode

No Strength Weakness Opportunity Threats

1 Adanya buku khusus untuk mencatat perkembangan klien ( buku operan ) Discharge planning belum didokumentasikan secara optimal Adanya kemauan perawat untuk mengoptimalkan pelayanan asuhan keperawatan Adanya rolling perawat sehingga metode yang di terapkan harus di sosialisasikan dari awal 2 Adanya kemampuan perawat melakukan sentralisasi obat Komunikasi terapeutik yang dilakukan belum optimal Adanya mahasiswa praktek stage manajemen 3 Adanya model keperawatan yang digunakan ( tim )

Overan, pre dan post conference yang dilakukan belum optimal

4 Model sesuai dengan visi dan misi ruangan

5 Terlaksananya komunikasi antar profesi

4. Money

(22)

1 Seluruh kebutuhan ruangan telah dipenuhi RS

Pasien yang dirawat mayoritas pasien JKN BPJS kelas III sehingga jasa pelayanan yang di dapat di sesuaikan dengan pengklaiman JKN kelas III Ruangan H menerima pasien non JKN sehingga dapat meningkatkan penghasilan jasa pelayanan perawat Terdapat beberapa klinik swasta dengan pelayanan yang berkompetensi

2 Adanya gaji tambahan selain gaji pokok

3 Menganjurkan Semua lapisan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis kuantitatif dengan metode Rietveld , merupakan metode penghalusan data ( refinement ) dari data keluaran difraktogram sinar-X yang dicocokkan dengan

Penelitian ini hanya dilakukan pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu dengan pendekatan cooperative learning metode listening team agar

dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai keluarga, pengasuh anak, pendidik, tenaga kependidikan, aparat yang menangani perlindungan anak, atau

This research was aimed to discover the efect of dental alginate impression waste as additional fertiliser on the plant yields by determining the weight of caulilower crop, and

komputer terdiri dari beberapa komputer yang terhubung.. menggunakan beberapa jenis interface,

Pengukuran “image body size” dilakukan dengan cara membuka program Proscrustes TPSutil dan TPSdigg2 (Rohlf 1999) menggunakan komputer dan menyisipkan (insert)

Judul : Gambaran Stressor dan Koping Mahasiswa Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.. Peneliti :

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adanya pengaruh antara tingkat pendidikan pemilik, tingkat pelatihan pemilik dan tingkat pemahaman pemilik terhadap persepsi pemilik