• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat kehamilan remaja.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat kehamilan remaja.doc"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Pentingnya tahap remaja dalam perkembangan hidup seorang individu telah menyita perhatian internasional. Tahap remaja secara tradisional dikenal sebagai periode yang relatif bebas dari masalah kesehatan. Bagaimanapun remaja tetap membutuhkan pelayanan kesehatan yang dirancang secara spesifik untuk remaja tersebut, dan dibantu oleh para pelayanan yang sensitif terhadap kebutuhan remaja. Seringnya pelayanan tersebut tidak ada sehingga remaja yang sedang mencoba menyesuaikan dirinya terhadap perubahan fisikal dan emosional tidak mendapat pelayanan untuk digunakan. Jadi bab ini bertujuan untuk mencari isu sosial dan medikal yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Namun, sebelumnya kita harus mengidentifikasi apakah remaja itu.

WHO mengeluarkan karakteristik remaja yaitu : perkembangan biologi dari munculnya pubertas sampai perkembangan reproduksi yang sempurna, perkembangan psikologi dari kognitif dan pola emosional anak-anak kepada dewasa, serta perubahan status ekonomi dari seorang anak yang bergantung sepenuhnya terhadap orang tua kepada seseorang yang relatif tidak bergantung kepada orang tua.

Remaja merupakan salah satu populasi besar di dunia.Sehubungan dengan itu maka seksual aktivitas di kalangan remaja pun meningkat dan tren melahirkan untuk wanita di bawah 20 tahun menunjukkan pertumbuhan proporsi dari semua wanita yang melahirkan.

Apabila tujuan global “Health For All by the Year 2000” terwujud yang ditandai dengan tersedianya pelayanan reproduktif untuk remaja, maka para remaja dapat

(2)

mencegah risiko medikal akibat kehamilan awal, juga masalah sosial, ekonomi, dan masalah edukasi dari kehamilan yang tidak direncanakan.

Perilaku Seksual dan Reproduktif pada Remaja

S

eksualitas dan fertilitas remaja

Perilaku seksualitas dan fertilitas remaja secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga bagian :

a. pengalaman seksual awal dan pernikahan terlambat b. pernikahan awal dan asuh anak

c. level transisional

Bagian yang pertama sering ditemukan pada negara yang sedang berkembang. Hal ini ditandai dengan onset pengalaman seksual yang terjadi pada tahap awal remaja atau pertengahan remaja : pengunaan kontrasepsi yang rendah, tingginya tingkat kehamilan yang tidak diinginkan, adanya demonstrasi mengenai aborsi ( legal dan relatif aman ), pernikahan yang terlambat, rendahnya fertilitas, serta meningkatnya penyakit-penyakit STD.

Bagian yang kedua merupakan kebalikan dari yang bagian yang pertama. Karakteristiknya adalah prinsip pernikahan yang dekat dengan menarche, dan awal dan sering asuh anak. Aktivitas seksual sebelum menikah jarang, aborsi biasanya dilarang dan tidak aman, tetapi tingkat STD kadang tetap tinggi karena ketidakcukupan pelayanan kesehatan.

Bagian yang ketiga umumnya seperti perkotaan yang merupakan transisi dari bagian pertama dan kedua. Seks eduakasi pun disebarkan untuk anak muda khususnya wanita.

(3)

Kehamilan awal, seks di luar nikah dan tingkat aborsi mulai meningkat, tetapi kesadaran untuk mendapatkan kontrasepsi juga meningkat.

Perubahan pada remaja Perubahan biologi

Pada kira-kira 4 atau 5 dekade sebelumnya, telah disadari bahwa onset dari seks maturasi menurun. Di eropa rata-rata menarche telah menurun sekitar 2-3 bulan, hal ini pun terjadi di U.S.A. Menurunnya angka usia menarche ini belum diketahui sebab pastinya hanya saja beberapa teori mangatakan hal ini disebabkan oleh perbaikan nutrisi dan sosioekonomi.

Perubahan psikologis

Perubahan psikologis pun mengikuti perubahan biologis. Pengaruh dari hormon seks untuk perubahan biologis jelas dimengerti tetapi untuk prubahan emosional belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hormon androgen yang disekresikan oleh glandula adrenal mempunyai peranan penting dalam pengendalian seks baik pria maupun wanita. Perubahan emosional dan tingkah laku yang disebabkan hormon estogen dan progesteron belum dimengerti sepenuhnya.

Perubahan sosial

Ada dua faktor yang dikombinasikan pada periode perkembangan remaja dan dikenal sebagai boisosial gap. Faktor yang pertama adalah onset dari maturasi biologi yang awal dan faktor kedua adalah kebutuhan sosio dan ekonomi untuk edukasi anak muda. Jadi remaja harus dipelajari sebagai fenomena sosioekonomi dan biologi.

Remaja adalah waktu anak muda untuk beradaptasi dan berintergrasi dengan lingkungannya, mencari aturan seksnya sesuai dengan budayanya, beljar untuk memecahkan masalah sendiri, pencarian jati diri dan kepercayaan diri.

(4)

Remaja adalah periode dimana anak muda sangat mobil, karena kesejahteraan sosial yang kuranag, kurangnya institusi-institusi belajar dan kurangnya kesempatan bekerja. Oleh karena itu banyak sekali remaja-remaja yang bermigrasi ke kota, sehingga angka perkosaan atau eksploitasi semakin sering. Angka untuk seks bebas juga meningkat yang disertai juga dengan peningkatan kehamilan yang tidak direncanakan, aborsi, dan STD.

Berani menanggung risiko adalah karakteristik perubahan sosial remaja yang sedang bertumbuh.

Cara-cara mengatasinya : 1. hukum

2. wajib belajar

3. pendidikan moral dan agama 4. pendidikan seks

5. menunda kehamilan pertama sampai mecapai usia 20 tahun 6. pelayanan keluarga berencana bagi remaja

7. pelayanan khusus untuk ibu-ibu hamil remaja (Youth Clinic)

8. mendirikan pelayanan-pelayanan khusus untuk remaja yang bermasalah untuk dikonseling

Ancaman Kesehatan Kehamilan Usia Remaja

Ketika remaja, baik menikah maupun tidak menikah, serta hamil, semua sebaiknya mempunyai akses kepada pelayanan kesehan obstetri. Namun, pelayanan kesehatan obstetri ini sering tidak dapat dicapai, dan jika berhasil dicapai, pelayanan

(5)

kesehatan obstetri ini tidak mampu untuk melayani kesehatan kehamilan remaja. Faktor sosial, fisika, dan psikologi berhubungan dengan kehamilan remaja.

Sosial

Pekerja pelayanan kesehatan obstetri sebaiknya memperhatikan juga faktor sosial yang mempengaruhinya. Remaja wanita yang telah menikah mungkin berada di bawah tekanan untuk mempunyai anak sehingga dapat membuktikan kesuburannya dan hamil lebih cepat sesuai dengan harapannya.

Dampak sosial kehamilan remaja adalah sebagai berikut :

1. Hilangnya peluang mengembangkan karier di masa depan karena putusnya pendidikan.

2. Kemampuan mengurus/mendidik anak masih kurang karena belum matang/dewasa.

3. Peluang untuk mempunyai banyak anak besar karena panjangnya rentang usia subur, dengan berbagai risiko kehamilan dan persalinan sebagai akibta ikutannya.

4. Bila kehamilan terjadi di luar pernikahan dan persalinan sebagai ikutannya : a. Putus sekolah/dikeluarkan dari sekolah.

b. Dikucilkan oleh keluarga/lingkungan.

c. Kecenderungan melakukan aborsi yang tidak aman. d. Melarikan diri.

e. Bunuh diri.

5. Masalah medik yang timbul adalah upaya abortus yang tidak aman/unsafe abortion.

(6)

Fisikal

Sekarang ini telah diketahui bahwa mempunyai anak sebelum usia 18 tahun memiliki ancaman kesehatan bagi ibu dan anaknya. Risiko kematian ibu paling tinggi pada usia remaja, menurun paling rendah pada wanita usia awal 20 tahunan, dan kemudian meningkat kembali secara tajam pada usia 35 tahun. Pola ini berlaku bagi negara maju dan berkembang. Meskipun faktor sosial dan ekonomi seperti gizi dan prenatal care mempunyai pengaruh besar terhadap angka kematian ibu yang diakibatkan komplikasi obstetri, usia ibu mempunyai pengaruh independen pada risiko relatif.

Ada dua komplikasi utama pada kehamilan remaja, yaitu toxemia dan disproporsi cephalopelvic. Keduanya dapat menimbulkan masalah serius. Toxemia preeklampsi berkembang pada 3 bulan terakhir kehamilan. Pasien menderita hipertensi (kenaikan tekanan darah) dan edema (retensi air dan garam di dalam tubuh) dan proteinuria. Jika toxemia masih belum tertangani, pasien mungkin akan mengalami kejang atau perdarahan hebat dan kematian. Bayi dapat mengalami kematian di dalam uterus atau dilahirkan secara prematur. Toxemia preeklampsi tidak memberikan gejala awal dan hanya dapat didiagnosis dan dirawat apabila pasien melakukan prenatal care secara rutin. Kehamilan remaja, terutama kehamilan remaja tanpa pernikahan sering terlambat melakukan prenatal care atau tidak melakukan pemeriksaan rutin ke fasilitas kesehatan. Disproporsi cephalopelvic, memimpin penyulit persalinan, terjadi ketika ukuran pelvis ibu lebih kecil dari pada ukuran kepala anak. Jika seorang remaja menjadi hamil sebelum pelvisnya mencapai ukuran dan konfigurasi matang, disproporsi cephalopelvic dapat terjadi. Lebih jauh lagi, kondisi sosioekonomi, terutama gizi, dapat

(7)

mempengaruhi ukuran pelvis. Kemampuan dan penggunaan pelayanan obstetri secara optimal dapat mengurangi masalah pada ibu dan anak.

Anak seorang ibu remaja juga mengalami pengaruh buruk biologi. Retardasi pertumbuhan fetal dan kelahiran prematur umum terjadi. Berat badan lahir rendah dapat menjadi masalah utama. Hal ini diakibatkan kelahiran prematur atau malnutrisi. Berat bayi lahir rendah dapat diakibatkan ketidakmatangan biologi ibu, dan diperkuat dengan kondisi sosioekonomi yang menyebabkan gizi buruk dan komplikasi medis seperti toxemia preeklampsi. Berat bayi lahir rendah tidak hanya mengekibatkan angka kematian perinatal dan angka kematian bayi yang tinggi, tetapi hal ini juga dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan menatl anak. Anak ini juga akan memperlihatkan defek neurologis yang mengakibatkan retardasi mental. Semua masalah ini akan menjadi lebih serius ketika remaja hamil usia 15 tahun atau lebih muda.

Psikologi

Kehamilan pada remaja dapat menyebabkan masalah-masalah psikologi, terutama pada remaja wanita tanpa pernikahan. Hal ini dapat mempengaruhi kehamilan berikutnya, ketidaknyamanan fisik dan faktor-faktor lain, termasuk perubahan fisik akibat kehamilan, penolakan sosial, terputusnya sekolah, kehilangan aktual dan pendapatan masa depan pendapatan dan ketidakcocokan prenatal care. Jika suami seorang remaja, dia juga menderita hal yang serupa.

Referensi

Dokumen terkait

Dan semoga setelah apa yang kita dapat atau kita ketahui dari pembelajaran ini dapat membantu kita dan menjadikan kita seorang yang dapat berfikir dan bertindak dengan benar

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan hukuman mati ke masa depan adalah dengan mematuhi secara konsisten dan

dalam pelaksanaan penyembelihan hewan qurban pada masa penelitian ini adalah perilaku personel dan penjagaan higiene penanganan daging yang kurang baik.. Hal ini

Understanding the habitat distributions of both the mouse and barking deer, as well as the diversity of forest plants preferred by these animals as their feed resources

Limbah cair tahu yang banyak mengandung banyak protein dimasukkan dalam digester yang di dalamnya telah berisi karbon aktif yang mengikat bakteri-bakteri untuk

Skripsi : Studi komparatif Prestasi belajar Qur’an Hadis Melalui Pendekatan Teacher Centered Learning dengan Student Centered Learning di Madrasah Aliyah Negeri

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan Judul Analisis Penerapan Bauran Promosi

Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Juknis Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan