• Tidak ada hasil yang ditemukan

gear box

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "gear box"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERAKITAN DAN PELEPASAN

PERAKITAN DAN PELEPASAN

REDUCTION GEAR BOX I

REDUCTION GEAR BOX I

1.

1. TuTujujuan an PrPrakaktitikukumm •

• Menjelaskan standar kotak roda gigi cacingMenjelaskan standar kotak roda gigi cacing

• Dapat menjelaskan tipe/jenisDapat menjelaskan tipe/jenis reduction gear reduction gear berdasarkan posisi porosberdasarkan posisi poros

• Dapat merakit dan melepas gear boxDapat merakit dan melepas gear box

• Mengetahui komponen standar pada gear boxMengetahui komponen standar pada gear box

II. Petunjuk K3 II. Petunjuk K3

• Gunakan Jas LabGunakan Jas Lab •

• Gunakan Safety shoesGunakan Safety shoes •

• Ikuti Intruksi dosenIkuti Intruksi dosen

III.

III. Dasar Dasar teoriteori

3.1. Konstruksi 3.1. Konstruksi

Roda gigi reduksi banyak digunak

Roda gigi reduksi banyak digunakan di industri baik di industri baja, kayu an di industri baik di industri baja, kayu lapis,lapis,  perkebunan dan lain-lainnya.

 perkebunan dan lain-lainnya.

Salah satu contoh roda gigi reduksi ditunjukkan seperti pada gambar. Salah satu contoh roda gigi reduksi ditunjukkan seperti pada gambar.

Gbr. 11.7,

Gbr. 11.7, Bagian-bagian roda Bagian-bagian roda gigi reduksigigi reduksi Bagian utam roda gigi reduksi antara

Bagian utam roda gigi reduksi antara lain terdiri dari :lain terdiri dari :

• Poros gigi cacing ( worm shaft Poros gigi cacing (worm shaft ). Poros ini dibuat dari baja karbon untuk konstruksi). Poros ini dibuat dari baja karbon untuk konstruksi mesin yang dikeraskan.

(2)

• Roda gigi cacing ( worm gear ). Roda gigi ini dibuat dari alumunium khusus atau  bronz.

• Rumah (casing ), dibuat dari besi tuang kelabu.

• Poros keluaran ( output shaft ), dibuat dari baja carbon untuk konstruksi mesin.

• Tutup (cover ) dibuat dari tuangan alumunium.

Bagian secara rinci ditunjukkan seperti pada gambar pandangan terurai ( exploded view )  berikut.

Gbr. 11.8, Pandangan terurai kotak roda gigi cacing

1. Rumah (case) 13. Pengukur oli ( oil gauge ) 2. Roda gigi cacing ( worm wheel ) 14. Penutup oli ( oil plug )

3. Poros masukan ( input shaft ) 15. Penutup buang ( drain plug ) 4. Poros keluaran ( output shaft ) 16. Pasak (key )

(3)

6, 7.Tutup poros masukan ( input shaft cover ) 18. Baut keluaran ( bolt output ) 8. Bantalan bola masukan (input ball bearing ) 19. Sim ( shim )

9. Bantalan bola keluaran (output ball bearing ) 35. Perapat ( packing ) 10. Sil oli masukan ( oil seal input )

11. Sil oli keluaran ( oil seal output ) 12. Ring O ( O ring )

3.2. Standar dan spesifikasi

Standar produk roda gigi reduksi dinyatakan dalam 7 digit. SK B H EX 100 1/30 A

I II III IV V VI VII Digit I, Menunjukkan pabrik pembuat ( manufacturer )

• SK adalah Shinko Mfg. Co.Ltd

Digit II, Menunjukkan posisi poros cacing, macam-macam posisi : A, menunjukkan poros keluaran pada sebelah kanan

B, menunjukkan poros keluaran pada sebelah kiri C , menunjukkan poros keluaran keluaran kembar 

Gambar posisi poros cacing ditunjukkan seperti pada gambar berikut.

Gbr. 11,9, Posisi poros cacing tipe A

(4)

Gbr. 11,11 Posisi poros cacing tipe C Digit III, menunjukkan model, model-modelnya antara lain :

• W, menunjukkan reduktor roda gigi cacing tunggal, dengan posisi penggerak di atas

• B, menunjukkan reduktor roda gigi cacing tunggal, dengan posisi penggerak di  bawah

• K, menunjukkan reduktor roda gigi cacing tunggal, dengan posisi penggerak  horisontal dan yang digerakkan vertikal.

Gbr. 11,12, Model roda gigi cacing reduksi tunggal tipe W

Gbr. 11,13, Model roda gigi cacing reduksi tunggal tipe B

(5)

Digit IV, menunjukkan unit motor 

• EX, menunjukkan penggerak motor secara langsung.

Gbr. 11.15, Motor penggerak langsung ( WEX )

Gbr. 11,16, Motor penggerak langsung ( BEX )

(6)

Digit V, menunjukkan ukuran jarak antara sumbu poros, sekaligus kode ukuran roda gigi reduksi.

• Ukurannya 50, 60, 70, 80, 100, 120, 135, 155, 175, 200, 225, 250,300, 350, 400, 450, 500 mm

Digit VI, menunjukkan perbandingan gigi.

• Perbandingan reduksi 1/10, 1/15, 1/20, 1/25, 1/30, 1/40, 1/50, 1/60 Digit VII, menunjukkan perakitan poros B, K dan W

2.3. Pemilihan reduction gear box 

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan reduction gear adalah :

• Kecepatan poros input

• Kecepatan poros keluaran

• Perbandingan reduksi

• Efisiensi

• Tenaga yang dipindahkan

• Torsi

• Faktor beban

• Faktor beban anjur 

• Momen beban anjur 

Kecepatan poros masukan yang dihubungkan langsung dengan penggerak menggunakan sabuk ke puli secara umum antara 1800 rpm – 600 rpm. Untuk reducer gear kecepatan kelilingnya kurang atau antara 10 – 12 m/s dengan kecepatan poros maksimum 2000 rpm. Jika kecepatan poros masukan kurang dari 600 rpm dan khususnya kurang dari 100 rpm atau kurang perlu dipertimbangkan reducer yang tertentu.

Kecepatan poros keluaran dapat ditentukan dan dihitung berdasarkan perbandingan reduction ratio. Jika reduction ratio disingkat i, maka kecepatan poros keluarannya :

no = ni . i

Standar reduction ratio secara umum antara lain :

• Roda gigi cacing reduksi tunggal ( single reduction worm gear ) : 1/10, 1/15, 1/20, dst.

• Roda gigi cacing reduksi ganda (double reduction worm gear ), untuk roda gigi satu tingkat dan gigi cacing dua tingkat : 1/80, 1/90, 1/100 dst.

Efisiensi roda gigi cacing reduksi tergantung dari sudut ulir roda gigi cacing, kecepatan keliling dan koefisien gesek bahan.

(7)

Ukuran kotak roda gigi cacing selengkapnya ditunjukkan seperti pada tabel berikut.

Gbr. 11.18. Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe W) Tabel 11.14, Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe W)

(8)

Gbr. 11.19. Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe B)

(9)

Gbr. 11.20. Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe K)

Tabel 11.16, Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe K)

(10)

1. Persiapkan Alat-alat yang diperlukan dan pakai jas lab

2. Analisis data konstruksi sesuai gear box yang digunakan dan mengacu pada table yang telah disediakan yang sesuai dengan merknya

3. Untuk menentukan reduction ratio maka harus dibuktikan dengan memutar poros dan membandingkannya

4. Buka penutup roda cacing baik yang disamping atau di depan

5. Untuk poros penggerak (worm shaft) diukur diameter poros, model worm shaft,  jumlah lilitan worm shaft

6. Untuk Worm wheel diukur Diameter poros, Panjang poros, jumlah gigi whorm wheel, kode bantalan(termasuk diameter dalam dan luar) dan paking ( jenis, ukuran dan tebal) catat pada lembar yang telah disediakan

7. Kekencangan baut pun serta pelumas (kekentalan) diukur, dari ukuran baut,  bahan, standar torsi pengencangan, pitch

8. Pasang kembali semua komponen sesuai dengan tempat semula, kencangkan baut sesuai dengan torsi yang telah diukur 

9. Rapihkan dan kembalikan semua Alat.

IV. Data pengamatan

1 Alat yang digunakan

No Nama Alat Spesifikasi

1 Kunci L 8 & 10 mm 2 Jangka Sorong 150 x 0,05 3 Palu besi

4 Pendorong/drift

5 Mal Ulir/pitch gauge WithWorth 55

2 Data Konstruksi

No. Nama Komponen Ukuran (mm)

1 Tipe gear box : Series S dimension (mm)

2 Jarak sumbu : 120 3  No kode reduction gear box : B 50 -135

4 Reduction ratio : 1/40

5 Tipe shaft assembly : Right hand

Poros penggerak (worm shaft)

No. Nama Komponen Ukuran (mm)

1 Diameter poros 30

2 Model worm shaft Right hand type B 3 Jumlah lilitan worm shaft 6

4 Jumlah gigi yang digerakan 50 5 Reduction ratio 1/40

Poros yang digerakan dan worm wheel

(11)

No. Nama Komponen Ukuran (mm)

1 Diameter poros 45 2 Panjang poros 290 3 Jumlah gigi worm wheel : 50

4 Modul : 5 Kode bantalan 1 : HR 3030 8 J > Diameter dalam 40 > Diameter luar  90 > Tebal 25.25 6 Kode bantalan 2 : KBC 6210 > Diameter dalam 50 > Diameter luar  90 > Tebal 18 7 Paking

Jenis paking Kulit Ukuran paking (pxl) 126 x 125 Tebal paking 1,25

3 Kekencangan baut dan pelumas

No. Nama Komponen Standard

1 Ukuran baut penutup pada motor  13,8 mm 2 Bahan baut penutup St 60 600 N/mm2 3 Pitch 16 G 3/8 inch 4 Standar torsi pengencangan 167 Nm 5 Ukuran baut penutup poros yang

digerakan 17,7 mm 6 Bahan baut St 60 600 N/mm2

7 Pitch 12 G inch

8 Kekentalan pelumas SAE 90

V. Kesimpulan

Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Gear Box merupakan salah satu  jenis peindah daya atau transmisi yang digunakan pada mesin, setaiap gear box mempunyai standard masing-masing berdasarkan dari jenisnya atau type dari gear box itu sendiri. Beberapa factor yang mempengaruhi Gear Box adalah jarak sumbu, no kode reduction Gear Box, reduction ratio, type shaft assembly, Worm Shaft dan Worm Wheel.

LAPORAN PRAKTIKUM

PERAKITAN DAN PELEPASAN

(12)

REDUCTION GEAR BOX I

Nama :

Dani Wardani (101211006) David Nuralamsyah (101211008) David Susanto (101211009)

Kelas : 2 MA

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Gambar

Gambar posisi poros cacing ditunjukkan seperti pada gambar berikut.
Tabel 11.15, Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe B)
Tabel 11.16, Ukuran kotak roda gigi cacing (tipe K)

Referensi

Dokumen terkait

There has been a change in information seeking behavior among elementary students who no longer rely solely on information from textbook sources in the library, but rather

Prinsip jual beli dengan mark-up (keuntungan) ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen (yang diberi

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan keberatan atas SKRD dan STRD, permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis

Pemohon mengajukan permohonan izin secara tertulis kepada Bupati melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi yang dilengkapi dengan berkas persyaratan yang

Kondisi ini disebabakan cuaca yang mendung dan siap hujan dan kondisi perairan yang pasang sehingga didapat nilai DO yang tinggi, nilai DO yang didapat pada

Dilakukan verifikasi tetapi tidak dapat diterapkan, karena anggota Koperasi “Wana Kapuas Lestari” bukan pemegang Hak Usaha Guna (HGU) dan hasil wawancara dengan Ketua

Berdasarkan fenomena tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh senam asma terhadap fungsi paru (KVP & FEV1) pada wanita asma di Balai Kesehatan

Setelah itu, akan dipelajari soal dimensi sistem politik dan struktur politik/kelembagaan negara (Indonesia) serta kemampuan LSM dan media massa sebagai kelompok kepentingan