• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

SILABUS

Mata Kuliah

: Sistem Sosial dan Politik Indonesia

Kode Mata Kuliah

: HIN-616206

Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks (3 x 50 menit)

Semester

: Ganjil, Tahun Akademik 2017-2018

Jumlah Tatap Muka

: 16 kali Pertemuan

Dosen Pengampu

: Iwan Sulistyo, M.A.

Fitri Juliana Sanjaya, M.A.

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini mempelajari sistem sosial dan politik Indonesia. Ia akan dibagi menjadi dua bagian besar. Pada bagian

pertama, mahasiswa akan dibekali dengan kerangka analitis

political system

(sistem politik). Setelah itu, akan dipelajari soal

dimensi sistem politik dan struktur politik/kelembagaan negara (Indonesia) serta kemampuan LSM dan media massa sebagai

kelompok kepentingan yang melakukan kontrol sosial dan mampu memengaruhi arah kebijakan. Juga, akan dibahas ihwal

dinamika sistem politik Orde Lama, Orde Baru, dan ’Era Reformasi’.

(2)

Pada bagain kedua, perkuliahan akan lebih ditekankan pada sistem sosial Indonesia. Setelah mempelajari pendekatan teoritis

guna memahami sistem sosial Indonesia, mahasiswa akan diajak untuk mengkaji persoalan bonus demografi (

demographic

bonus

), kemajemukan dalam masyarakat Indonesia, struktur masyarakat Indonesia, dan masalah integrasi nasional. Usai

menelaah masalah kemiskinan sebagai masalah sosial, di penghujung semester akan dianalisis sejumlah konflik sosial yang

ada di Indonesia, yakni studi kasus konflik di Papua, Aceh, Maluku, dan Kalimantan.

Standar Kompetensi

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa memiliki sikap ilmiah dalam keterampilan menganalisis sistem

sosial dan politis Indonesia (sejumlah fenomena sosial-politis), baik sebagai pendukung untuk pelbagai mata kuliah lanjutan

maupun untuk kepentingan di dalam kehidupan secara luas.

Sumber Belajar

Walaupun tidak ada literatur yang bersifat mutlak dalam mata kuliah ini; tetapi, mahasiswa diwajibkan untuk membaca

sejumlah bahan bacaan yang dipandang penting dan relevan sebagai rujukan. Guna memperkaya pengetahuan dan

pemahaman tentang sistem sosial dan politik Indonesia, sangat disarankan untuk memperluas referensi dengan membaca

pelbagai sumber lain yang dipandang sahih dan relevan. Semua bahan bacaan yang dijadikan rujukan (sumber belajar) untuk

setiap pertemuan akan disediakan oleh dosen pengampu.

Wajib:

1. Afan Gaffar,

Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999).

2. Badan Pusat Statistik, https://www.bps.go.id

(3)

3. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems",

World Politics

, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp. 383-400.

4. David Easton,

Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik

(Jakarta: Bina Aksara, 1988).

5. Henry Subiakto, dan Rachmah Ida,

Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi

(Jakarta: Kencana, 2012).

6. Jacques Bertrand,

Nationalism and ethnic conflict in Indonesia

(New York: Cambridge University Press, 2004).

7. John J. Macionis,

Social Problems.

4

th

edition. (Boston: Pearson, 2012).

8.

Lambang Trijono, M. Najib Azca,Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Zuly Qodir,

Potret Retak Nusantara:Studi

Kasus Konflik di Indonesia

(Yogyakarta, CSPS Books

, 2004

).

9. Linda A. Mooney, David Knox, Caroline Schacht,

Understanding Social Problems.

7

th

edition. (Belmont: Wadsworth,

2011).

10. Mohammad Zulfan Tadjoeddin,

Explaining Collective Violence in Contemporary Indonesia: From Conflict to Cooperation

(New York: Palgrave Macmillan, 2014).

11. Mohtar Mas’oed dan Colin MacAndrew (Eds.),

Perbandingan Sistem Politik

(Yogyakarta: Gadjah Mada Univessity Press,

2001).

12. Nasikun,

Sistem Sosial Indonesia

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015).

13. Tempo, Edisi 14-20 November 2011: ‘Liputan Khusus Republik di Mata Indonesianis: Pasang-surut Peran Peneliti

Asing dalam Sejarah Indonesia’.

14. Thomas J. Sullivan,

Introduction to Social Problems

. 10

th

edition (Boston: Pearson, 2016).

15. William Kornblum and Joseph Julian,

Social Problems

. 14

th

edition. (Boston: Pearson, 2012).

(4)

Pendukung:

1. Adrian Vickers,

A History of Modern Indonesia.

2

nd

edition (Cambridge: Cambridge University Press, 2013).

2. Bacharuddin Jusuf Habibie,

Detik-Detik yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi

(Jakarta: THC

Mandiri, 2006).

3. Christopher Roberts, Ahmad Habir, and Leonard Sebastian (eds.).

Indonesia’s Ascent: Power, Leadership, and the

Regional Order

(London: Palgrave MacMillan, 2015).

4. Colin Brown,

A Short History of Indonesia: the Unlike Nation?

(Crows Nest: Allen & Unwin, 2003).

5. David Bourchier and Vedi R. Hadiz (eds.),

Indonesian Politics and Society

(New York: Routledge, 2003).

6. Ginandjar Kartasasmita,

Managing Indonesia’s Transformation: an Oral History

(Singapore: World Scientific, 2013).

7. Jeffrey A. Winters,

Oligarchy

(New York: Cambridge University Press, 2011).

8. Kevin O’Rourke,

Reformasi: the Struggle for Power in post-Soeharto Indonesia

(Crows Nest: Allen & Unwin, 2002).

9. Marco Bünte and Andreas Ufen (eds.),

Democratization in Post-Suharto Indonesia

(New York: Routledge, 2009).

10. Talcott Parsons,

The Social Systems

(London: Routledge, 1991).

11. Vedi r. Hadiz,

Localising Power in post-Authoritarian Indonesia: a Southeast Asia

(Stanford: Stanford University Press,

2010).

(5)

Perte-muan

ke-Capaian

Pembelajaran Indikator Bahan Kajian PengalamanBelajar Evaluasi Alokasi Waktu dan Media PembelajaranSumber/Bahan Ajar 1. Mahasiswa mampu

memahami tujuan dan capaian pembelajaran. Mahasiswa mampu menguraikan mengapa pentingnya mempelajari sistem sosial dan politik Indonesia.

1. Mampu memahami tujuan dan capaian pembelajaran. 2. Mampu

mengemukakan beberapa kajian tentang kehidupan sosial dan politik Indonesia yang pernah ditulis oleh para peneliti asing.

1. Silabus dan kontrak perkuliahan. 2. Beberapa kajian

tentang kehidupan sosial dan politik Indonesia yang pernah ditulis oleh para peneliti asing.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali perte-muan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Tempo, Edisi 14-20 November 2011

Media: LCD dan Laptop.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan kerangka analitis political system (sistem politik). 1. Mampu menguraikan some attributes of political systems,

yang terdiri dari mekanisme input,

political process,dan

output dari formula/ pendekatan sistem politik-nya David Easton. 2. Mampu menjabarkan sistem politik dari Gabriel

1. Some attributes of political systems,

yang terdiri dari mekanisme input,

political process,dan

output dari formula/ pendekatan sistem politik David Easton. 2. Sistem politik dari

Gabriel Almond. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

1. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems", World Politics, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp. 383-400.

2. Mohtar Mas’oed dan Colin MacAndrew (Eds.),

Perbandingan Sistem Politik

(Yogyakarta: Gadjah Mada Univessity Press, 2001). Media: LCD dan Laptop.

(6)

Almond. 3. Mampu menganalisis

dimensi sistem politik dan struktur politik/kelembagaan negara (Indonesia). 1. Mampu menjabarkan struktur politik (infrastruktur dan suprastruktur). 2. Mampu

menjelas-kan fungsi politik (artikulasi dan agregasi kepentingan). 3. Mampu menguraikan kemampuan sistem politik. 4. Mampu menjelaskan sosialisasi, komunikasi, dan partisipasi politik. 1. Struktur politik (infrastruktur dan suprastruktur). 2. Fungsi politik (artikulasi dan agregasi kepentingan). 3. Kemampuan sistem politik. 4. Sosialisasi, komunikasi, dan partisipasi politik. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

David Easton, Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik (Jakarta: Bina Aksara, 1988)

Media: LCD dan Laptop.

4. Mampu menganalisis kemampuan LSM dan media massa sebagai kelompok kepenti-ngan yang melakukan kontrol sosial dan mampu memengaruhi arah kebijakan.

1. Mampu

menguraikan LSM dan media massa sebagai sebuah kontrol sosial. 2. Mampu menjabarkan pengaruh LSM dan media massa 1. LSM dan media massa sebagai sebuah kontrol sosial. 2. Pengaruh LSM dan media massa sebagai sebuah supplier bahan baku kebijakan dalam Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Henry Subiakto, dan Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta: Kencana, 2012)

(7)

sebagai sebuah

supplier bahan baku kebijakan dalam sistem politik. 3. Mampu menjelaskan

kaitan antara LSM, media massa, dan kelompok kepenti-ngan. sistem politik. 3. LSM, media massa, dan kelompok Kepentingan.

Media: LCD dan Laptop.

5. Mampu memahami dinamika politik Orde Lama yang berkaitan dengan sistem politik, dan menganalisanya untuk melihat keterkaitan teori dan fakta lapangan. 1. Mampu menguraikan gambaran politik Orde Lama. 2. Mampu menjabarkan karakter sistem politik Orde Lama.

3. Mampu menjelaskan analisa sistem politik. 1. Gambaran politik Orde Lama. 2. Karakter sistem

politik Orde Lama. 3. Analisis sistem politik. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999).

Media: LCD dan Laptop.

6. Mampu menganalisis dinamika Orde Baru yang berkaitan dengan sistem politik, dan menganalisanya untuk melihat keterkaitan teori dan fakta lapangan. 1. Mampu menguraikan gambaran politik Orde Baru. 2. Mampu menjabarkan karakter sistem politik Orde Baru. 3. Mampu menjelaskan

4. Gambaran politik Orde Baru. 5. Karakter sistem

politik Orde Baru. 6. Analisis sistem politik. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999).

(8)

analisis sistem politik. 7. Mampu menguraikan dinamika ’Era Reformasi’ yang berkaitan dengan sistem politik. 1. Mampu menjabarkan gambaran politik ’Orde Reformasi’. 2. Mampu menguraikan analisis sistem politik. 3. Mampu menganalisis karakter sistem politik Orde Reformasi. 1. Gambaran politik ’Orde Reformasi’. 2. Analisis sistem politik. 3. Karakter sistem politik Orde Reformasi. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999).

Media: LCD dan Laptop.

8. UTS 9. Mahasiswa mampu memahami pendekatan teoritis guna memahami sistem sosial Indonesia. Mampu menguraikan structural-functional approach (pendekatan fungsional struktural). Structural-functional approach (pendekatan fungsional struktural). Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Nasikun, Sistem Sosial Indonesia

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Bab 2.

Media: LCD dan Laptop. 10. Mahasiswa mampu menganalisis persoalan bonus 1. Mampu menjelaskan persoalan populasi 1. Persoalan populasi sebagai bagian dari persoalan global. Small Group Discussion (SGD), Tugas kelompok berupa partisipasi dalam 1 kali per-temuan Sumber/Bahan Ajar: 1. John J. Macionis, Social

(9)

demografi

(demographic bonus) di Indonesia.

sebagai bagian dari persoalan global. 2. Mampu menguraikan pengertian bonus demografi. 3. Mampu menjelaskan penyebab bonus demografi. 4. Mampu menjabarkan implikasi dari bonus demografi bagi masyarakat Indonesia. 2. Menguraikan pengertian bonus demografi. 3. Menjelaskan penyebab bonus demografi. 4. Menjabarkan

implikasi dari bonus demografi bagi masyarakat Indonesia. Contextual Instruction (CI). tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. (3 x 50 menit) Problems. 4th edition. (Boston: Pearson, 2012), Chapter 15. 2. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Siapa Mau Bonus? Peluang Demografi Indonesia

(Jakarta: Kementerian Kominfo, 2014).

3. Linda A. Mooney, David Knox, Caroline Schacht,

Understanding Social Problems. 7th edition. (Belmont: Wadsworth, 2011), Chapter 12. 4. Thomas J. Sullivan, Introduction to Social Problems. 10th edition (Boston: Pearson, 2016), Chapter 13.

5. William Kornblum and Joseph Julian, Social Problems. 14th edition.

(Boston: Pearson, 2012), Chapter 13.

(10)

Media: LCD dan Laptop. 11. Mahasiswa mampu menganalisis kemajemukan dalam masyarakat Indonesia. 1. Mampu menguraikan defenisi ‘masyarakat majemuk’. 2. Mampu menjabarkan sejumlah sifat dasar dari masyarakat majemuk. 3. Mampu menjelaskan sebaran jumlah penduduk Indonesia menurut suku-bangsa, wilayah/ tempat tinggal, dan kelompok usianya. 4. Mampu menganalisis ancaman dan potensi di dalam kemajemukan masyarakat Indonesia. 1. Defenisi ‘masyarakat majemuk’.

2. Sejumlah sifat dasar dari masyarakat majemuk. 3. Sebaran jumlah penduduk Indonesia menurut suku-bangsa, wilayah/ tempat tinggal, dan kelompok usianya.

4.

Ancaman dan potensi di dalam kemajemukan masyarakat Indonesia. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Nasikun, Sistem Sosial Indonesia

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Bab 3.

Media: LCD dan Laptop.

12. Mahasiswa mampu menjabarkan struktur masyarakat Indonesia dan masalah integrasi nasional.

1. Mampu menguraikan beberapa sifat dasar dari suatu

masyarakat

1. Beberapa sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk. 2. Dua macam Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar:

Nasikun, Sistem Sosial Indonesia

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), Bab 5.

(11)

majemuk. 2. Mampu mengurai dua macam tingkatan konflik. 3. Mampu menjelaskan kaitan antara konsensus dan integrasi nasional. tingkatan konflik. 3. Kaitan antara konsensus dan integrasi nasional.

(CI). keakuratan hasil kerja kelompok.

Media: LCD dan Laptop.

13. Mahasiswa mampu menguraikan kemiskinan sebagai masalah sosial di Indonesia. 1. Mampu menjabarkan defenisi kemiskinan. 2. Mampu membandingkan indikator (alat ukur) kemiskinan di dunia dan di Indonesia. 3. Mampu menguraikan sejumlah penyebab kemiskinan. 4. Mampu menganalisis kaitan antara persoalan kemiskinan dan pengangguran. 5. Mampu menganalisis pelbagai dampak dari kemiskinan. 6. Mampu menjabarkan solusi atau kebijakan guna

1. Defenisi kemiskinan. 2. Indikator (alat ukur)

kemiskinan di dunia dan di Indonesia. 3. Sejumlah penyebab kemiskinan. 4. Kaitan antara persoalan kemiskinan dan pengangguran. 5. Pelbagai dampak dari

kemiskinan.

6. Solusi atau kebijakan guna mengatasi kemiskinan. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Linda A. Mooney, David

Knox, Caroline Schacht,

Understanding Social Problems. 7th edition. (Belmont: Wadsworth, 2011), Chapter 6 and 7. 2. Thomas J. Sullivan, Introduction to Social Problems. 10th edition (Boston: Pearson, 2016), Chapter 6.

3. William Kornblum and Joseph Julian, Social Problems. 14th edition.

(Boston: Pearson, 2012), Chapter 6 and 12. 4. Badan Pusat Statistik,

(12)

mengatasi

kemiskinan. https://www.bps.go.id

Media: LCD dan Laptop. 14 Mahasiswa mampu

menganalisis konflik sosial yang ada di Indonesia. (Studi Kasus Papua dan Aceh) 1. Mampu menguraikan dinamika konflik yang terjadi di Papua. 2. Mampu menguraikan dinamika konflik yang terjadi di Aceh.

1. Dinamika konflik yang terjadi di Papua. 2. Dinamika konflik

yang terjadi di Aceh.

Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Jacques Bertrand,

Nationalism and ethnic conflict in Indonesia (New York: Cambridge University Press, 2004).

2. Lambang Trijono, M. Najib Azca,Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Zuly Qodir, Potret Retak Nusantara:Studi Kasus Konflik di Indonesia (Yogyakarta, CSPS Books, 2004). 3. Mohammad Zulfan Tadjoeddin, Explaining Collective Violence in Contemporary Indonesia: From Conflict to Cooperation

(New York: Palgrave Macmillan, 2014). Media: LCD dan Laptop.

15. Mahasiswa mampu menganalisis konflik

1. Mampu

(13)

sosial yang ada di Indonesia. (Studi Kasus Maluku dan Kalimantan) dinamika konflik yang terjadi di Maluku. 2. Mampu menguraikan dinamika konflik yang terjadi di Kalimantan. Maluku. 2. Dinamika konflik yang terjadi di Kalimantan. (SGD), Contextual Instruction (CI). partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. temuan (3 x 50 menit) 1. Jacques Bertrand,

Nationalism and ethnic conflict in Indonesia (New York: Cambridge University Press, 2004).

2. Lambang Trijono, M. Najib Azca,Tri Susdinarjanti, Moch. Faried Cahyono, Zuly Qodir, Potret Retak Nusantara:Studi Kasus Konflik di Indonesia (Yogyakarta, CSPS Books, 2004). 3. Mohammad Zulfan Tadjoeddin, Explaining Collective Violence in Contemporary Indonesia: From Conflict to Cooperation

(New York: Palgrave Macmillan, 2014). Media: LCD dan Laptop. 16. UAS

Silabus ini dibuat pada September 2017;

Referensi

Dokumen terkait

Perseroan masih memiliki waktu sekitar satu setengah bulan untuk dapat mencapai memperoleh kontrak baru senilai Rp2,3 trilyun, yang menurut kami masih mungkin dapat dicapai

Ahmad Tafsir mengatakan dalam buku Ilmu Pendidikan Islam bahwa membicarakan tujuan pendidikan, maka tentu kita harus membahas dulu tujuan hidup kita yaitu memanusiakan

Hasil skor preparat histopatologi pankreas pada kelompok dosis 200 mg/kg BB yaitu pada tikus 1 dan 3 mendapatkan skor 0 yang artinya tidak terdapat degenerasi sitoplasma,

Berdasarkan proses pertukaran pesan paket RREQ dan RREP pada gambar 4.6, node 6 sebagai node attacker ketika terjadi serangan, akan membalas setiap packet pesan RREQ yang

System pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman hortikultura ini bisa di gunakan dengan kondisi offline mengingat jaringan internet yang kurang bagus di

lining yang semula terdiri dari serbuk kasar, sebagian berubah menjadi bersifat yang semula terdiri dari serbuk kasar, sebagian berubah menjadi bersifat keramik yang

Tahap pengakhiran pada operasi pendaratan di Inchon ini dinyatakan setelah tumpuan pantai berhasil dikuasai dan dilanjutkan dengan operasi darat lanjutan. Hal ini dinyatakan

( Sudrajat, 2011 ) Berdasarkan fase yang terdapat pada Tabel 2.1, maka dapat disimpulkan bahwa pada pelaksanaan model pembelajaran Explicit Instruction terdiri dari