• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRAK PERKULIAHAN. Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. : Pengkajian Strategis dan Pertahanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTRAK PERKULIAHAN. Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. : Pengkajian Strategis dan Pertahanan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

KONTRAK PERKULIAHAN

Matakuliah : Pengkajian Strategis dan Pertahanan Kode Mata Kuliah : HIN-612324

Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks (3 x 50 menit)

Semester : Genap 2016/2017

Jumlah Tatap Muka : 16 kali Pertemuan Dosen Pengampu : Gita Karisma, S.IP., M.Si. dan Iwan Sulistyo, S.Sos., M.A.

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini memberikan pemahaman mendalam mengenai pengkajian strategis dan pertahanan dalam spektrum yang luas. Di bagian awal akan dibahas konsep security and strategic studies dalam kaitan dengan Hubungan Internasional serta sejumlah pemikir strategi dan pemikiran strategis mereka. Pemahaman yang komprehensif dan kritis tentang strategic theory serta sejumlah konsep penting dalam konteks strategic studies dan international security juga sangat penting guna menganalisis pelbagai isu strategis dan pertahanan.

Selain itu, akan dipelajari pula konsep perang (war), pelbagai instrumen untuk perang, masa depan perang dan strategi, termasuk soal nuclear strategy. Juga, elaborasi tentang sejumlah konsep dalam kaitan dengan perencanaan pertahanan, sejumlah tantangan dalam perencanaan pertahanan, serta proses dan kebijakan politik dalam konteks perencanaan pertahanan. Di penghujung semester, mahasiswa dibekali pula dengan pemahaman tentang perlombaan senjata (arms races).

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN (STANDAR KOMPETENSI)

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menggunakan konsep-konsep dasar dalam kajian strategis dan pertahanan secara kritis serta memiliki sikap ilmiah dalam keterampilan menganalisis

(2)

pelbagai isu/kejadian yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan militer yang berdampak pada hubungan antarnegara-bangsa.

C. OPERASIONALISASI CAPAIAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN

Tabel 1

Operasionalisasi Capaian Pembelajaran Perkuliahan ke dalam Bahan Kajian Mata Kuliah Pengkajian Strategis dan Pertahanan

No. Capaian Pembelajaran Jumlah Pertemuan Bahan Kajian 1 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Security and Strategic Studies dalam kaitan dengan Hubungan Internasional.

1 1. Perbedaaan antara istilah security

studies dan strategic Studies. 2. Konsep security studies. 3. Konsep strategic studies.

4. Dinamika Security and Strategic Studies selama Perang Dingin.

5. Dinamika Security and Strategic Studies pasca-Perang Dingin.

2 Mahasiswa mampu

menelaah secara kritis sejumlah pemikir strategi dan pemikiran strategis mereka.

2 1. Empat mazhab di dalam pemikiran

strategis:

a. Continental; b. Maritime; c. Aerospace; dan d. Revolutionary.

2. Pemikiran dari sejumlah pemikir strategis.

3 Mahasiswa mampu

menelaah secara kritis strategic theory.

1 1. Strategi sebagai sebuah science. 2. Kaitan antara strategic studies dan the

problem of power.

4 Mahasiswa mampu

memaknai secara kritis dan strategis ihwal konsep perang (war).

1 1. Kaitan antara perang dan strategi dalam konteks awal abad ke-21.

2. Kaitan antara strategi dan the limitation of war. 5 Mahasiswa mampu menguraikan secara kritis pelbagai instrumen untuk perang.

1 1. Pelbagai instrumen dan strategi untuk

perang di darat.

2. Pelbagai instrumen dan strategi untuk perang di laut.

3. Pelbagai instrumen dan strategi untuk perang di udara.

(3)

6 Mahasiswa mampu memprediksi masa depan perang dan strategi.

1 1. Konsep military revolutions.

2. Perang yang berbentuk conventional dan unconventional.

3. Perang yang berbentuk symmetric dan asymmetric.

4. Alasan soal mengapa strategi itu sulit. 5. Makna strategi.

7 Mahasiswa mampu

menganalisis soal nuclear strategy.

1 1. Perang dalam konteks era nuklir.

2. Implikasi strategi nuklir terhadap kebijakan militer.

3. Kebijakan pertahanan dalam konteks strategi nuklir. 8 Mahasiswa mampu menjabarkan secara kritis sejumlah konsep penting dalam konteks strategic studies dan international

security.

2 1. Konsep defense.

2. Konsep deterrence. 3. Konsep arms race. 4. Konsep arms control. 5. Konsep security dilemma. 6. Konsep the balance of power.

9 Mahasiswa mampu mengelaborasi sejumlah konsep dalam kaitan dengan perencanaan pertahanan.

1 1. Sejumlah konsep/ istilah:

a. Strategic planning; b. Military planning; c. War planning; d. Defense planning.

2. Sejumlah proses dalam defense planning.

3. Empat konsep kunci, yakni politics, strategy, uncertainty, dan defense planning. 10 Mahasiswa mampu menganalisis secara strategis sejumlah tantangan dalam perencanaan pertahanan.

1 1. Tiga konsep: preparation, plans, dan planning.

2. Beragam tantangan yang dihadapi dalam konteks defense planning. 3. Tiga konteks untuk defense planning,

yakni: strategic, historical, dan political.

11 Mahasiswa mampu menelaah proses dan kebijakan politik dalam konteks perencanaan pertahanan.

1 1. Tujuan dari perencanaan pertahanan.

2. Serangkaian proses dan kebijakan politik dalam kaitan dengan perencanaan pertahanan.

3. Dimensi otoritas sipil dan pengalaman militer dalam kaitan dengan

(4)

12 Mahasiswa mampu menganalisis

perlombaan senjata (arms races).

1 1. Sejumlah indikator terjadinya

perlombaan senjata.

2. Sejumlah kasus perlombaan senjata sebelum 1914.

3. Sejumlah kasus perlombaan senjata dalam dua Perang Dunia.

4. Sejumlah kasus perlombaan senjata selama Perang Dingin.

D. Tugas dan Kewajiban Dosen dan Mahasiswa

1. Mata kuliah ini memiliki jumlah bobot 3 sks. Terkait hal ini, di dalam Peraturan Rektor Universitas Lampung No. 3787/UN26/DT/2013 tentang Peraturan Akademik, khususnya Pasal 7 ayat (1), disebutkan bahwa

“Dalam perkuliahan, satu sks terdiri atas tiga komponen kegiatan per minggu per semester yang tidak terpisah satu sama lain dan tidak saling mensubstitusi. Bagi mahasiswa: a. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen (kuliah); b. 1—2 jam kegiatan studi terstruktur tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen dan dinilai, misalnya pekerjaan rumah; c. 1— 2 jam kegiatan studi mandiri untuk mendalami atau mempersiapkan suatu tugas yang berhubungan dengan suatu mata kuliah atau untuk tujuan lain yang tidak dinilai dosen. Bagi dosen: a. 50 menit tatap muka terjadwal dengan mahasiswa (mengajar); b. 1—2 jam perencanaan dan evaluasi kegiatan terstruktur; c. 1—2 jam pengembangan materi.”

Dengan demikian, mata kuliah ini per minggu diselenggarakan dengan: 3 X 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen (kuliah), 3 X 60 menit kegiatan studi terstruktur tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen dan dinilai, serta 3 X 60 menit kegiatan studi mandiri untuk mendalami atau mempersiapkan suatu tugas yang berhubungan dengan suatu mata kuliah atau untuk tujuan lain yang tidak dinilai dosen.

2. Mahasiswa dan dosen memiliki pemahaman yang sama bahwa penyelenggaraan mata kuliah ini dilakukan dengan metode student-centered learning (SCL), yang menurut Pasal 14 ayat (2) dari Peraturan Akademik Unila, berarti ia merupakan “proses pembelajaran berpusat pada mahasiswa.” Di dalam perkuliahan ini, secara variatif, metode yang digunakan ialah Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI), Cooperative Learning, Collaborative Learning (CoL), Case Study (CS), Discovery Learning (DL), dan Self-Directed Learning (SDL). Pendekatan SCL pada dasarnya mengkombinasikan pengajaran langsung, penugasan dan diskusi. Metode pengajaran langsung digunakan dalam menjelaskan tiap awal materi ajar dengan tujuan. Kemudian metode diskusi, yaitu memberikan penugasan pada kelompok untuk mempresentasikan materi tiap pokok bahasan. Agar terjadi situasi diskusi yang interaktif, mahasiswa dibagi dalam

(5)

sejumlah kelompok tugas, yaitu kelompok presentasi dan kelompok pembahas. Agar pemahaman terhadap materi kuliah merata, setiap mahasiswa diminta untuk membuat reviu terhadap bab tertentu dari literatur/sumber belajar yang ditentukan.

3. Perkuliahan tatap-muka di kelas diselenggarakan setiap Senin, dimulai pada pukul 13.00 dan diakhiri pada pukul 15.30. Toleransi keterlambatan adalah 15 menit. Jika lebih dari 15 menit dari jadwal mulainya perkuliahan, maka mahasiswa masih diizinkan untuk mengikuti perkuliahan, tetapi tidak diperkenankan untuk mengisi lembar presensi/absensi/kehadiran.

4. Apabila mahasiswa tidak memenuhi kehadiran perkuliahan paling sedikit 80 persen untuk semua program dari kegiatan tatap muka selama satu semester, maka tidak diizinkan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Mahasiswa hanya diberikan izin atas alasan sakit, rawat inap ,keluarga inti meninggal, tugas negara.

5. Dosen akan berkomunikasi dengan ketua kelas manakala kelas tatap-muka tidak diselenggarakan karena alasan-alasan tertentu yang bersifat resmi dari universitas; dan akan dicarikan jadwal pengganti sesuai dengan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa.

6. Sebelum tampil untuk presentasi kelompok di kelas, mahasiswa berhak meminta waktu untuk bimbingan kepada dosen guna memastikan bahwa tugas yang dibuat adalah sesuai dengan ketentuan perkuliahan, baik dari segi teknis maupun substantif.

7. Dalam penyelenggaraan perkuliahan tatap-muka di kelas, dosen dan mahasiswa wajib menjunjung tinggi etika, norma, dan sopan santun, baik yang didasarkan utamanya kepada sejumlah aturan terkait yang ditetapkan oleh universitas, fakultas, maupun jurusan serta dari nilai-nilai ketimuran. 8. Mahasiswa dilarang keras melakukan berbagai kecurangan akademik (Pasal

27 Peraturan Akademik Unila, khususnya ayat (1) butir a, b, c, dan i), yang mencakup kegiatan:

1) “Ngepek/nyontek yaitu menyalin tulisan mahasiswa lain dalam ujian, bekerja sama dengan cara berkomunikasi dengan mahasiswa lain dalam ruang ujian, dan membawa informasi terlarang termasuk informasi dalam alat-alat elektronik ke dalam ruang ujian.”

2) “Plagiarisme yaitu secara sengaja menyalin tulisan orang lain atau mengutip tulisan orang lain, tanpa cara-cara yang sah dalam dunia

akademik yaitu dengan melakukan perujukan dan

dokumentasi(catatan kaki dan/atau bibiografi).” Serta

3) “Kolusi yaitu membantu mahasiswa lain untuk membuatkan suatu tugas padahal dia tahu bahwa mahasiswa yang dibantu itu akan menyerahkan tugas tesebut sebagai miliknya sendiri atau menyerahkan tugas yang dikerjakan orang lain sebagai miliknya sendiri.” serta

(6)

9. Berbagai tindakan yang termasuk plagiarisme, sebagaimana diuraikan pada Pasal 27 ayat (2) ialah:

a. Mengutip tulisan/pendapat orang lain atau tulisannya sendiri tanpa melakukan perujukan dan dokumentasi (catatan kakidan/atau bibliografi) yang layak.

b. Mengutip tabel dan gambar hasil penelitian orang lain atau dari tulisannya sendiri tanpa mencantumkan sumber kutipan.

c. Mereproduki tulisan orang lain yaitu menyalin seluruh tulisan orang lain dan mengakuinya sebagai tulisan si penyalin.

d. Dengan sengaja mengirim satu tulisan ke dua jurnal ilmiah. e. Menghilangkan nama penulis lain dari suatu tulisan.

f. Mengakui disertasi/tesis/skripsi sebagai karya pribadi mahasiswa atau dosen.

g. Menerjemahkan tulisan orang lain dan mengakui hasil terjemahan itu sebagai karya si penerjemah.

h. Mengubah tulisan orang lain baik organisasi maupun fraseologi dan mengakuinya sebagai karya pribadi.

i. Meminta orang lain untuk menulis suatu tulisan untuk diakui sebagai karya pribadi.

j. Menitip nama yaitu meminta namanya diikutsertakan sebagai penulis padahal sumbangannya dalam tulisan itu tidak ada.

10. Dengan mengacu pada Peraturan Akademik Unila, khususnya Pasal 28 tentang Sanksi Akademik, maka mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan plagiarisme/penjiplakan (baik sebagian ataupun keseluruhan) secara langsung akan diberi nilai E untuk mata kuliah ini dan selanjutnya akan diproses pada tingkat fakultas untuk memperoleh sanksi akademis sesuai dengan Pasal 29 Peraturan Akademik Unila, utamanya Pasal 29 yang mengatur tentang “Tata Cara Pemberian Sanksi Akademik”.

11. Semua kerangka dasar penulisan akademik untuk mata kuliah ini, terutama soal “teknik pengutipan” (catatan kaki dan daftar pustaka), harus mengacu pada sistem tertentu yang secara konsisten digunakan oleh mahasiswa sebagai penulis. Pemahaman yang lebih luas tentang penulisan akademik juga dapat diperoleh dari Kate L. Turabian, A Manual for Writers of Research Papers, Theses, and Dissertations: Chicago Style for Students and Researchers, 7th edn. (Chicago: The University of Chicago Press, 2007).

12. Tidak ada perbaikan nilai dalam setiap komponen penilaian kecuali atas kesepakatan kelas dan alasan yang rasional.

(7)

E. Sistem Penilaian

Mekanisme penilaian di dalam mata kulih ini ditentukan oleh lima komponen utama, yaitu:

1. Keaktifan. Mahasiswa diharapkan berpartisipasi aktif dalam proses perkuliahan, berdiskusi, memberi respon,dan menyampaikan pertanyaan. Keaktifan mahasiswa ini juga mencakup penilaian gerak tubuh dan cara penyampaian pendapat. Komponen nilai ini menyumbang 5 persen dari keseluruhan nilai akhir.

2. Tugas terdiri dari Tugas Mandiri, tugas terstruktur, tugas kelompok. Tugas mandiri ialah tugas individu yaitu menyampaikan materi resume sesuai jadwal terlampir. Tugas terstruktur berupa tugas membaca dan meresume materi setiap pertemuan. Tugas kelompok yaitu tugas makalah kelompok berdasarkan grup kerja yang telah ditetapkan terlampir. Adapun ketentuan dan penjelasan tugas sebagaimana terlampir. Nilai Tugas ini dihargai 30 persen dari total nilai akhir.

3. Kuis. Bersifat sewaktu-waktu (tanpa pemberitahuan), kuis akan dilaksanakan sebanyak tiga kali, yakni satu kali padamasa awal perkuliahan, satu kali sebelum UTS dan satu kali sebelum UAS. Nilai kuis ini dihargai sebesar 10 persen dari total nilai.

4. UTS. Penyelenggaraan UTS dan UAS didasarkan pada jadwal resmi fakultas. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Akademik Unila, khususnya butir (a) dan (b), mahasiswa diizinkan mengikuti UAS dengan syarat: “Hadir pada kegiatan perkuliahan paling sedikit 80% untuk semua program dari kegiatan tatap muka selama satu semester” dan “melaksanakan kegiatan akademik terstruktur tidak terjadwal sebanyak 100%.” Ujian susulan hanya diperkenankan bagi mahasiswa yang memiliki alasan yang kuat dan manusiawi. Nilai UTS menyumbang bobot 25 persen.

5. UAS menyumbang 30 persen terhadap nilai keseluruhan. Sebagai aturan tambahan, bagi mahasiswa yang artikelnya dimuat dalam media massa (entah itu surat kabar cetak di tingkat nasional, provinsial, ataupun lokal), maka mahasiswa yang bersangkutan diper-kenankan untuk tidak mengikuti UAS dan secara langsung akan diberi nilai A dengan persyaratan (1) topik yang ditulis masih relevan dengan kajian strategis dan pertahanan; (2) telah pula memenuhi jumlah kehadiran minimal, yaitu sebanyak 80 persen; dan (3) telah mengikuti UTS.

Sementara itu, konversi nilai akhir yang berwujud angka ke huruf mutu di dalam sistem penilaian, ini didasarkan pada Peraturan Akademik Unila, khususnya Pasal 19 ayat (3), terutama untuk program sarjana sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut:

(8)

Table 2

Konversi Nilai Akhir ke Huruf Mutu Nilai Akhir

(0-100)

Huruf Mutu Angka Mutu

≥76,0 A 4,0 71,0 --< 75,9 B+ 3,5 66,0 --< 70,9 B 3,0 61,0 --< 65,9 C+ 2,5 56,0 --< 60,9 C 2,0 50,0 --< 55,9 D 1,0 < 50 E 0,0

Sumber: Peraturan Akademik Unila Tahun 2013

F. Sumber Belajar

Perkuliahan ini sangat menuntut keaktifan mahasiswa dalam membaca dan menggali informasi dari pelbagai sumber yang relevan. Walaupun tidak ada literatur yang bersifat mutlak dalam mata kuliah ini; tetapi, mahasiswa diwajibkan untuk membaca sejumlah bahan bacaan yang dipandang penting dan relevan sebagai rujukan, baik yang bersifat wajib maupun yang tambahan. Guna memperkaya pengetahuan dan pemahaman dasar tentang pengkajian strategis dan pertahanan, sangat disarankan untuk memperluas referensi dengan membaca pelbagai sumber lain yang dipandang penting. Mahasiswa selayaknya mengacu pada pelbagai literatur utama (primary resources) yang sahih. Tidak diperkenankan mengutip dari wikipedia dan blog pribadi; kecuali laman tertentu dari seorang pakar yang kredibel di bidangnya. Semua bahan bacaan yang dijadikan rujukan untuk setiap pertemuan akan disediakan oleh dosen pengampu.

Wajib:

1. Alexander T.J. Lennon (ed.), Contemporary Nuclear Debates: Missile Defense, Arms Control, and Arms Races in the Twenty-First Century (London: the MIT Press, 2002).

2. Barry Buzan and Lene Hansen, the Evolution of International Security Studies (New York: Cambridge University Press, 2009).

3. Colin S. Gray, Strategy & Defense Planning: Meeting the Challenge of Uncertainty (Oxford: Oxford University Press, 2014).

4. Craig A. Snyder (ed.), Contemporary Security and Strategy, 3rd edn,

revised and updated (Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2011).

5. Frank C. Zacare and D. Marc Kilgour, Perfect Deterrence (Cambridge: Cambridge University Press, 2004).

6. Hans J. Morgenthau, Politics among Nations: The Struggle for Power and Peace (New York: Alfred A. Knopf, 1948).

(9)

7. Hew Strachan, the Direction of War: Contemporary Strategy in Historical Perspective (New York: Cambridge University Press, 2013).

8. J. Mohan Malik, 'The Evolution of Strategic Thought' in Craig A. Snyder (ed.), Contemporary Security and Strategy (London: MacMillan Press, 1999).

9. Ken Booth and Nicholas J. Wheeler, The Security Dilemma: Fear, Cooperation and Trust in World Politics (New York: Palgrave MacMillan, 2008).

10. Paul D. Williams (ed.), Security Studies: An Introduction (New York: Routledge, 2008).

11. Petr Suchý, ‘Role of Security and Strategic Studies within International Relations Studies’,< http://www.mocr.army.cz/mo/obrana_a_strategie/2-2003eng/suchy.pdf >

12. Thomas G. Mahnken and Joseph A. Maiolo (eds.), Strategic Studies: A Reader (New York: Routledge, 2008).

13. Thomas Mahnken, JosepH Maiolo, and David Stevenson (eds.), Arms Races in International Politics: from the Nineteenth to the Twenty-First Century (Oxford: Oxford University Press, 2016).

Tambahan:

1. IISS, the Military Balance 2014 (London: the International Institute for Strategic Studies, 2014).

2. Jack S. Levy and William R. Thompson, Causes of War (Chichester: John Wiley & Sons, 2010).

3. Keith Krause and Michael C. Williams, Critical Security Studies: Concepts and Cases (London: UCL Press, 2002).

4. Michael Howard, Clausewitz: A Very Short Introduction (New York: Oxford University Press, 2002).

Sejumlah Laman Penting

Di samping mengikuti perkembangan terkini lewat tayangan audiovisual, agar memperkaya pengetahuan soal isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan pengkajian strategis dan pertahanan, mahasiswa juga sangat dianjurkan secara rutin untuk mengunjungi beragam laman berikut:

 Aljazeera <http://www.aljazeera.com/>

 CSIS (Center for Strategic and International Studies) <http://csis.org/>  Foreign Policy < http://foreignpolicy.com/>

 Global Security, <http://www.globalsecurity.org/>  IISS (The International Institute for Strategic Studies)

<https://www.iiss.org/>

 International New York Times <http://international.nytimes.com/>  NIDS (The National Institute for Defense Studies); East Asian Strategic

Review <http://www.nids.go.jp/english/publication/>  RAND <http://www.rand.org/>

(10)

 Reuters <http://www.reuters.com/>

 SIPRI (Stockholm International Peace Research Institute) <http://www.sipri.org/>

 The Diplomat < http://thediplomat.com/>  The Economist <http://www.economist.com/>  TIME <http://time.com/>

Seluruh butir di dalam Kontrak Perkuliahan ini telah dibicarakan dan kemudian disepakati oleh dosen dan seluruh mahasiswa di kelas pada perkuliahan pertemuan ke-1. Apabila terdapat ketentuan yang belum dituliskan secara terperinci di dalam Kontrak Perkuliahan ini, maka akan dilakukan perbaikan lewat kesepakatan antara dosen dan mahasiswa dengan cara-cara yang selalu mengacu pada pelbagai aturan yang terkait secara akademis, utamanya Peraturan Rektor Universitas Lampung No. 3787/UN26/ DT/2013 tentang Peraturan Akademik.

Bandarlampung, ...………. 2017

Perwakilan Mahasiswa 1 Perwakilan Mahasiswa 2

(__________________________________) (__________________________________)

Dosen Pengampu 1 Dosen Pengampu 2

(11)

Lampiran

KETENTUAN TUGAS PERKULIAHAN TUGAS INDIVIDU

 Setiap mahasiswa diwajibkan meresume materi perkuliahan setiap pertemuan, bersumber dari referensi yang telah dicantumkan pada silabus. Resume merupakan ringkasan analitis yang fokus pada indikator pembelajaran pada silabus berdasarkan beberapa sumber bahan bacaan yang telah diberikan setiap pertemuan sebagaimana silabus.

 Setiap tatap muka di kelas (pertemuan) akan ditunjuk secara acak 2 mahasiswa yang wajib mempresentasikan/mengemukakan hasil resume yang dibuat serta mengumpulkan naskah

resume yang telah dibuat. 2 mahasiswa yang sudah terpilih tidak akan dipilih lagi pada

pertemuan berikutnya namun tetap wajib membuat resume sebagai tugas mandiri. Semua hasil resume wajib dikumpul dan akan di cek dosen pada setiap pertemuan.

 Presentasi resume oleh 2 mahasiswa akan dilakukan pada pertemuan ke- 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, dan 15

 Penilaian akan dilakukan berdasarkan substansi resume dan presentasi  Adapun ketentuan resume ialah sebagai berikut:

 Resume dibuat dengan panjang minimum 2,5 halaman A4, spasi 1.5, font 12, spasi 1.5, Times New Roman,margin 3,3,3,3

 isi (konten) resume wajib menjawab/menjelaskan beberapa indikator dalam silabus.  Resume wajib memuat identitas, yaitu Header: Nama dan NPM dan Footer: Nama mata

(12)

TUGAS KELOMPOK

 Setiap kelompok wajib membuat makalah mengenai kasus tertentu yang dianalisis menggunakan materi yang telah dipelajari pada mata kuliah Pengkajian Strategis dan Pertahanan

 Makalah wajib memuat latar belakang (kenapa memilih contoh kasus bersangkutan), rumusan masalah, teori dan konsep, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka

 Makalah dibuat dengan panjang maksimum 18 halaman (tidak termasuk daftar pustaka), A4, spasi 1.5, font 12, spasi 1.5, Times New Roman,margin 3,3,3,3

 Makalah harus terbaca dengan jelas dan tidak merujuk pada Wikipedia atau blog pribadi. Semua sumber/links yang dijadikan rujukan harus muncul di slide. Presentasi harus memuat secara sistematis: topik yang jelas; nama-nama anggota kelompok; serta uraian.

 Presentasi makalah dilakukan pada pertemuan ke-4, 7, 11, dan 14

 Semua kelompok harus mengirimkan slides-nya ke [email protected] dan

[email protected] sebelum penyelenggaraan UAS dan slides tersebut sudah harus berisi tambahan informasi, yakni: nama-nama anggota kelompok dan pembagian tugasnya (siapa mengerjakan apa), pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada sesi tanya-jawab, serta siapa yang mengajukan dan menjawab beragam pertanyaan tersebut, termasuk poin jawabannya.

 Penilaian akan dilakukan berdasarkan substansi makalah dan presentasi

Daftar Nama Kelompok

No Anggota Kelompok Jadwal Presentasi

1. Dimas Dwi Santoso Mitha W.N

Biyes Nurul Aditya Indra Sakti Rizki M. Wiranata

Pertemuan 4

2. Anika Ayu Puspita Wawan Taryanto Endani Agustina Desy Angeline Puspa Puspita Pertemuan 7 3. Theresia Casandra S.V Riska Amelia Tia Panca Haifa Az-Zahra Hanifa Az-Zahra Pertemuan 11 4. Agitha Mulyadi Rina Junina Hediati Diah M. Adam Malik Rani Kurniati Pertemuan 14

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu model pembelajaran yang membantu peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan atau aktivitas penyelidikan secara langsung untuk mencari solusi terkait

Ahmad Tafsir mengatakan dalam buku Ilmu Pendidikan Islam bahwa membicarakan tujuan pendidikan, maka tentu kita harus membahas dulu tujuan hidup kita yaitu memanusiakan

Berdasarkan proses pertukaran pesan paket RREQ dan RREP pada gambar 4.6, node 6 sebagai node attacker ketika terjadi serangan, akan membalas setiap packet pesan RREQ yang

System pakar untuk mendeteksi penyakit pada tanaman hortikultura ini bisa di gunakan dengan kondisi offline mengingat jaringan internet yang kurang bagus di

lining yang semula terdiri dari serbuk kasar, sebagian berubah menjadi bersifat yang semula terdiri dari serbuk kasar, sebagian berubah menjadi bersifat keramik yang

Peluang komoditi HS 1804 untuk produk kecantikan merupakan tindak lanjut dari Efek cokelat yang dianggap dapat memberikan ketenangan dan relaksasi dan seiring

Tahap pengakhiran pada operasi pendaratan di Inchon ini dinyatakan setelah tumpuan pantai berhasil dikuasai dan dilanjutkan dengan operasi darat lanjutan. Hal ini dinyatakan

[r]