• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung SILABUS. : Pengantar Ilmu Politik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung

SILABUS

Mata Kuliah

: Pengantar Ilmu Politik

Kode Mata Kuliah

: FSP-616101

Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 sks (3 x 50 menit)

Semester

: Ganjil / Tahun Akademik 2017-2018

Jumlah Tatap Muka

: 16 kali Pertemuan

Dosen Pengampu

: 1. Hertanto, Ph.D.

2. Iwan Sulistyo, M.A.

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini akan mengenalkan serta membekali mahasiswa dengan ragam pengetahuan dan pemahaman dasar tentang

ilmu politik (political science). Di bagian awal, mahasiswa akan diajak untuk mempelajari pengertian serta sejarah

perkembangan ilmu politik. Selanjutnya, akan dibahas pelbagai konsep penting di dalam ilmu politik, yakni politics, power,

authority, legitimacy, influence, state, nation, nation-state, government, governance, political obligation, society, civil society,

autonomy, charisma, freedom, consensus, prerogative, trust and credibility, distributive justice, dan public good. Selain itu, juga

(2)

Halaman 2 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

neo-marxis, teori ketergantungan, pendekatan pilihan rasional, dan pendekatan institusionalisme baru. Pembahasan tentang

ideologi politik, undang-undang dasar (konstitusi), pembagian kekuasaan negara secara vertikal, budaya politik dan

sosialisasi politik, demokrasi, hak asasi manusia, trias politica, partisipasi politik, partai politik, serta sistem pemilihan umum

juga tercakup di dalam mata kuliah ini.

Standar Kompetensi

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu menelaah konsep-konsep dasar dalam ilmu politik serta

memiliki sikap ilmiah dalam keterampilan menganalisis beragam fenomena politis, baik sebagai pendukung untuk pelbagai

mata kuliah lanjutan maupun untuk kepentingan di dalam kehidupan secara luas.

Sumber Belajar

1. Andrew Heywood, Politics, 4

th

edn. (New York: Palgrave MacMillan, 2013).

2. David Easton, "An Approach to the Analysis of Political Systems", World Politics, Vol. 9, No. 3. (Apr., 1957), pp. 383-400.

3. Ellen Grigsby, Analyzing Politics: an Introduction to Political Science, fifth edition, (Belmont: Wadsworth, 2012).

4. George Thomas Kurian (ed.), the Encyclopedia of Political Science (Washington D.C.: CQ Press, 2011).

5. Ian Adams and R.W. Dyson, Fifty Major Political Thinkers. 2

nd

edn. (New York: Routledge, 2007).

6. John T. Ishiyama and Marijke Breuning (eds.), 21

st

Century Political Science: A Reference Handbook (Washington DC:

Sage, 2011).

7. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008).

8. Rod Hague and Martin Harrop, Comparative Government and Politics: An Introduction. 6

th

edn. (New York: Palgrave

MacMillan, 2004).

(3)

Halaman 3 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

Perte-muan

ke-

Capaian

Pembelajaran Indikator Bahan Kajian Pengalaman Belajar Evaluasi Alokasi Waktu Sumber/Bahan Ajar dan Media

Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu menguraikan sejumlah pengertian ilmu politik dan sejarah perkembangannya. 1. Mampu mengemukakan beberapa defenisi ilmu politik. 2. Mampu mendeskripsikan sejarah perkemba-ngan ilmu politik. 3. Mampu

menganalisis kaitan ilmu politik dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yakni sosiologi, antropo-logi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geo-grafi, dan ilmu hu-kum.

1. Sejumlah defenisi ilmu politik. 2. Sejarah

perkem-bangan ilmu politik. 3. Kaitan ilmu politik

dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yakni sosiologi, antropo-logi, ilmu ekonomi, psikologi sosial, geo-grafi, dan ilmu hukum. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali perte-muan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 5-38. 2. Grigsby, Chapter 1 and 2. 3. Heywood, Chapter 1. 4. Kurian, pp. 1278-1281 and 1299-1301.

5. Tansey and Jackson, pp. 1-7.

Media: LCD dan Laptop.

2. Mahasiswa mampu membedakan sejumlah konsep penting dalam ilmu politik.

1. Mampu menguraikan defenisi dari ‘konsep’ dalam konteks ilmu politik. 2. Mampu menelaah

konsep:

1. Defenisi dari ‘konsep’ dalam konteks ilmu politik. 2. Konsep politics. 3. Konsep polity. 4. Konsep power. 5. Konsep authority. 6. Konsep legitimacy. 7. Konsep influence. 8. Konsep state. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 17-67. 2. Grigsby, Chapter 3. 3. Hague and Harrop,

(4)

Halaman 4 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

a. Politics. b. Polity. c. Power. d. Authority. e. Legitimacy. f. Influence. g. State. h. Nation. i. Nation-state. j. Government. k. Governance. 9. Konsep nation. 10. Konsep nation-state. 11. Konsep government. 12. Konsep governance. Chapter 1 and 2. 4. Heywood, Chapter 1, 3 and 4. 5. Kurian, pp. 104, 946 and 1330.

6. Tansey and Jackson, pp. 26-68 dan 136-169.

Media: LCD dan Laptop.

3. Mahasiswa mampu membedakan sejumlah konsep penting dalam ilmu politik.

1. Mampu menelaah konsep:

a. Political

obligation.

b. Society and civil

society.

c. Autonomy. d. Charisma.

1. Konsep political

obligation.

2. Konsep society and

civil society. 3. Konsep autonomy. 4. Konsep charisma. 5. Konsep freedom. 6. Konsep consensus. 7. Konsep prerogative. 8. Konsep trust and

credibility. 9. Konsep distributive justice. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. Sumber/Bahan Ajar: 1. Kurian, pp. 107, 211, 242, 299, 616, 1259, 1341, 1381, and 1690.

(5)

Halaman 5 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

e. Freedom. f. Consensus. g. Prerogative. h. Trust and credibility. i. Distributive justice. j. Public goods.

10. Konsep public goods.

4. Mahasiswa mampu membandingkan beberapa pendekatan dalam ilmu politik.

1. Mampu menjabarkan defenisi

‘pendekatan’ dalam konteks ilmu politik. 2. Mampu menguraikan pendekatan: a. Legal/institusio -nal. b. Perilaku. a. Political system. c. Neo-marxis. d. Teori ketergantungan. e. Pilihan rasional. f. Institusionalis-me baru. 1. Defenisi ‘pendekatan’ dalam konteks ilmu politik. 2. Pendekatan legal/institusional; 3. Pendekatan perilaku; a. Political system. 4. Pendekatan neo-marxis; 5. Teori ketergan-tungan; 6. Pendekatan pilihan rasional; 7. Pendekatan institusionalisme baru. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 71-100. 2. Easton, pp. 383-400. 3. Heywood, Chapter 1. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 1. 5. Tansey and Jackson,

pp. 7-17.

(6)

Halaman 6 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

5. Mahasiswa mampu membandingkan ideologi-ideologi politik. 1. Mampu mengemukakan beberapa defenisi ideologi politik. 2. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari konservatisme. 3. Mampu menganalisis sejumlah kritik terhadap konservatisme. 4. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari liberalisme. 5. Mampu menganalisis sejumlah kritik terhadap liberalisme. 6. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari sosialisme. 7. Mampu menganalisis sejumlah kritik terhadap sosialisme. 8. Mampu menginter-pretasikan asumsi-asumsi dasar dari marxisme. 9. Mampu menganalisis 1. Beberapa defenisi ideologi politik. 2. Asumsi-asumsi dasar dari konservatisme. 3. Sejumlah kritik terhadap konservatisme. 4. Asumsi-asumsi dasar dari liberalisme. 5. Sejumlah kritik terhadap liberalisme. 6. Asumsi-asumsi dasar dari sosialisme. 7. Sejumlah kritik terhadap sosialisme. 8. Asumsi-asumsi dasar dari marxisme. 9. Sejumlah kritik terhadap marxisme. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Adams and Dyson. 2. Budiardjo, hlm.

139-165.

3. Grigsby, Chapter 5, 6, and 7.

4. Hague and Harrop, Chapter 4.

5. Heywood, Chapter 2.

6. Ishiyama and Breuning, Part V. 7. Tansey and Jackson,

pp. 69-102.

(7)

Halaman 7 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

sejumlah kritik terhadap marxisme. 6. Mahasiswa mampu menganalisis konstitusi (undang-undang dasar). 1. Mampu mengemukakan pengertian konstitusi (undang-undang dasar). 2. Mampu menguraikan konsep konstitusio-nalisme. 3. Mempu menelaah ciri-ciri undang-undang dasar. 4. Mampu menganalisis ‘konvensi’ dalam kaitannya dengan undang-undang dasar. 5. Mampu menguraikan pergantian undang-undang dasar. 6. Mampu menafsirkan perubahan (amandemen) undang-undang dasar. 7. Mampu menginter-pretasikan judicial 1. Pengertian konstitusi (undang-undang dasar). 2. Konsep konsti-tusionalisme. 3. Ciri-ciri undang-undang dasar. 4. Konsep ‘konvensi’ dalam kaitannya dengan undang-undang dasar. 5. Pergantian undang-undang dasar. 6. Perubahan (amandemen) undang-undang dasar. 7. Konsep judicial review. 8. Konsep undang-undang dasar tertulis dan undang-undang dasar tidak tertulis. 9. Konsep

undang-undang dasar yang fleksibel dan undang-undang dasar yang kaku. 10. Penerapan undang-undang di negara Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 169-207.

2. Hague and Harrop, Chapter 12. 3. Heywood, Chapter

15.

(8)

Halaman 8 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

review.

8. Mampu membedakan undang-undang dasar tertulis dan undang-undang dasar tidak tertulis. 9. Mampu

membedakan undang-undang dasar yang fleksibel dan undang-undang dasar yang kaku. 10. Mampu menganalisis penerapan undang-undang di negara demokratis (studi kasus di Indonesia). demokratis (studi kasus di Indonesia).

(9)

Halaman 9 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pembagian kekuasaan negara secara vertikal.

1. Mampu menge-mukakan defenisi dari pembagian kekuasaan negara secara vertikal. 2. Mampu menganalisis konsep negara konfederasi serta dua contoh negaranya. 3. Mampu menganalisis konsep negara federasi serta dua contoh negaranya. 4. Mampu

menganalisis konsep negara kesatuan serta dua contoh negaranya.

1. Defenisi pembagian kekuasaan negara secara vertikal 2. Konsep negara

konfederasi serta dua contoh negaranya. 3. Konsep negara

federasi serta dua contoh negaranya. 4. Konsep negara

kesatuan serta dua contoh negaranya. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 267-291.

2. Hague and Harrop, Chapter 13. 3. Ishiyama and

Breuning, Chapter 20, 21, 30, and 31. Media: LCD dan Laptop.

8. UTS

9. Mahasiswa mampu menilai budaya politik dan sosialisasi politik.

1. Mampu menguraikan pengertian budaya politik. 2. Mampu menjelaskan pengertian sosialisasi politik 3. Mampu menilai budaya politik 1. Konsep budaya politik. 2. Konsep sosialisasi politik.

3. Budaya politik dalam konteks negara demokratis. 4. Pengertian dari

budaya politik elite. 5. Pengeruh budaya Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Hague and Harrop,

Chapter 6.

2. Heywood, Chapter 8.

3. Ishiyama and Breuning, Chapter

(10)

Halaman 10 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

dalam konteks negara demokratis. 4. Mampu

menguraikan pengertian dari budaya politik elite. 5. Mampu mengaitkan bagaimana budaya politik elite memengaruhi stabilitas politik.

politik elite terhadap

stabilitas politik. 24.

Media: LCD dan Laptop.

10. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep demokrasi. 1. Mampu menguraikan pengertian demok-rasi. 2. Mampu mendeskripsikan sejarah ide tentang demokrasi. 3. Mampu menafsirkan asumsi-asumsi dasar dalam demokrasi. 4. Mampu menganalisis penyebaran demok-rasi di dunia. 5. Mampu menelaah kritik terhadap demokrasi. 6. Mampu meng-evaluasi perkemba-ngan demokrasi di Pakistan dan di 1. Pengertian demokrasi.

2. Sejarah ide tentang demokrasi. 3. Asumsi-asumsi dasar dalam demokrasi. 4. Penyebaran demokrasi di dunia. 5. Kritik terhadap demokrasi. 6. Perkembangan demokrasi di Pakistan dan di Indonesia. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 105-135.

2. Hague and Harrop, Chapter 3. 3. Heywood, Chapter 4. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 32 and 33.

5. Tansey and Jackson, pp. 170-208. Media: LCD dan Laptop.

(11)

Halaman 11 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

Indonesia. 11. Mahasiswa mampu

merekonstruksi konsep Hak Asasi Manusia (HAM). 1. Mampu menjabarkan pengertian HAM. 2. Mampu mendes-kripsikan sejarah perkembangan HAM di dunia. 3. Mampu mengkritisi lima dimensi HAM: hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

1. Pengertian HAM. 2. Sejarah

perkembangan HAM. 3. Lima dimensi HAM:

hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 211-263.

Media: LCD dan Laptop.

12. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep trias politica. 1. Mampu menjelaskan definisi trias politica. 2. Mampu menafsirkan konsep

check and balances.

3. Mampu menguraikan pengertian eksekutif. 4. Mampu mengidenti-fikasi fungsi-fungsi lembaga eksekutif di negara demokratis. 5. Mampu mengurai-kan pengertian legislatif. 6. Mampu mengidenti-fikasi fungsi-fungsi lembaga legislatif di negara demokratis.

1. Definisi trias politica. 2. Konsep check and

balances. 3. Pengertian eksekutif. 4. Fungsi-fungsi lembaga eksekutif di negara demokratis. 5. Pengertian legislatif. 6. Fungsi-fungsi lembaga legislatif di negara demokratis. 7. Pengertian yudikatif. 8. Fungsi-fungsi lembaga yudukatif di negara demokratis. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 287-291 dan 295-363. 2. Hague and Harrop,

Chapter 14 and 15. 3. Heywood, Chapter

13, 14, and 15.

(12)

Halaman 12 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

7. Mampu menjelaskan pengertian yudikatif. 8. Mampu mengidenti-fikasi fungsi-fungsi lembaga yudukatif di negara demokratis. 13. Mahasiswa mampu menilai partisipasi politik. 1. Mampu menjabarkan secara kritis pengertian partisipasi politik. 2. Mampu menelaah partisipasi politik di negara demokratis. 3. Mampu menilai partisipasi politik di negara otoriter. 4. Mampu meng-evaluasi partisipasi politik di negara berkembang. 5. Mampu menguraikan pengertian kelompok kepentingan (kelompok penekan). 6. Mampu menilai partisipasi politik melalui kelompok kepentingan. 1. Pengertian partisipasi politik. 2. Partisipasi politik di negara demokratis. 3. Partisipasi politik di negara otoriter. 4. Partisipasi politik di negara berkembang. 5. Konsep kelompok kepentingan (kelompok penekan). 6. Partisipasi politik melalui kelompok kepentingan. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 367-392.

2. Hague and Harrop, Chapter 8 and 10. 3. Heywood, Chapter 11. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 87.

(13)

Halaman 13 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

14. Mahasiswa mampu mengkritisi konsep partai politik. 1. Mampu menjelaskan pengertian partai politik. 2. Mampu mendes-kripsikan sejarah perkembangan partai politik. 3. Mampu memban-dingkan sistem partai tunggal, dua partai, dan multipartai. 4. Mampu mengkritisi fungsi-fungsi partai politik di negara demokratis. 5. Mampu mengkritisi fungsi-fungsi partai politik di negara otoriter. 6. Mampu menganalisis fungsi-fungsi partai politik di negara

berkembang. 7. Mampu menilai

per-kembangan partai politik di Indonesia. 1. Pengertian partai politik. 2. Sejarah perkembangan partai politik.

3. Sistem partai tunggal, dua partai, dan multipartai. 4. Fungsi-fungsi partai politik di negara demokratis. 5. Fungsi-fungsi partai politik di negara otoriter. 6. Fungsi-fungsi partai politik di negara berkembang. 7. Perkembangan partai politik di Indonesia. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil kerja kelompok. 1 kali per-temuan (3 x 50 menit) Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 397-457.

2. Hague and Harrop, Chapter 11. 3. Heywood, Chapter 10. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 18.

Media: LCD dan Laptop.

15. Mahasiswa mampu mengevaluasi sistem pemilihan umum. 1. Mampu menjelaskan tujuan dasar pemilihan umum. 2. Mampu membedakan antara 1. Tujuan dasar pemilihan umum. 2. Perbedaan mendasar

antara sistem distrik dan sistem proporsional. Small Group Discussion (SGD), Contextual Instruction (CI). Tugas kelompok berupa partisipasi dalam tugas kelompok, aktivitas, keakuratan hasil 1 kali per-temuan (3 x 50 Sumber/Bahan Ajar: 1. Budiardjo, hlm. 461-488.

(14)

Halaman 14 dari 14

Silabus Pengantar Ilmu Politik – HI Unila

sistem distrik dan sistem proporsional. 3. Mampu mengkritisi keuntungan sistem distrik. 4. Mampu menilai kelemahan sistem distrik. 5. Mampu mengkritisi keuntungan sistem proporsional. 6. Mampu menilai kelemahan sistem proporsional. 7. Mampu menelaah sistem pemilihan yang bersifat gabungan antara distrik dan proporsional. 8. Mampu

mengevalu-asi sistem pemilihan umum di Indonesia. 3. Keuntungan sistem distrik. 4. Kelemahan sistem distrik. 5. Keuntungan sistem proporsional. 6. Kelemahan sistem proporsional. 7. Sistem pemilihan yang bersifat gabungan antara distrik dan proporsional. 8. Sistem pemilihan umum di Indonesia.

kerja kelompok. menit) 2. Hague and Harrop, Chapter 9. 3. Heywood, Chapter 9. 4. Ishiyama and Breuning, Chapter 19.

Media: LCD dan Laptop.

16. UAS

Silabus ini dimutakhirkan pada Agustus 2017

Referensi

Dokumen terkait

lining yang semula terdiri dari serbuk kasar, sebagian berubah menjadi bersifat yang semula terdiri dari serbuk kasar, sebagian berubah menjadi bersifat keramik yang

Tahap pengakhiran pada operasi pendaratan di Inchon ini dinyatakan setelah tumpuan pantai berhasil dikuasai dan dilanjutkan dengan operasi darat lanjutan. Hal ini dinyatakan

Perseroan masih memiliki waktu sekitar satu setengah bulan untuk dapat mencapai memperoleh kontrak baru senilai Rp2,3 trilyun, yang menurut kami masih mungkin dapat dicapai

Pada hari ini, senin tanggal dua puluh tiga bulan september tahun dua ribu tiga belas, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan pada Pemerintah Kabupaten Mandailing

Salah satu model pembelajaran yang membantu peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan atau aktivitas penyelidikan secara langsung untuk mencari solusi terkait

Dalam sebuah riwayat disebutkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'annhu, beliau mengkisahkan: "Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam melakukan ibadah

bidang dalam Panitia Pelaksana UN Tingkat Pusat yang memiliki tugas, kewenangan, dan tanggungjawab atas pelaksanaan UN-CBT dari tingkat pusat sampai dengan

Pada proses pembelajaran 5DSD¶L 3XORHW di sanggar Aneuk Nanggroe Sagoe Padang Tiji kabupaten Pidie faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dapat muncul