NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
SInyal teknikal mengkonfirmasikan negatif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Indikasi dari candle mengkonfirmasikan negatif bagi indeks. Leading indikator dari MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan negatif bagi IHSG. Stochastic mengkonfirmasikan IHSG dalam ruang jenuh beli.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5099.533 +30.514 7,757.58 9,427.83
LQ-45 877.165 +4.911 2,230.94 6,959.19
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG hari Selasa (19/07) ditutup positif sebanyak 30,51 poin (0,60%) ke level 5.099,53. Dari domestik, Bank Indonesia melaporkan dana asing yang masuk sejak awal tahun hingga 24 Juni 2016 mencapai Rp97 triliun atau naik 70,1 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp57 triliun. Gubernur BI mengatakan dana asing yang masuk tersebut telah menopang penguatan rupiah yang terus bertengger di level psikologis Rp13.100, dalam beberapa pekan terakhir. Dengan peningkatan dana asing tersebut, BI mengartikan kepercayaan asing terhadap kondisi perekonomian Indonesia semakin membaik. Sementara itu, lanjut Agus, dengan disetujuinya Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty),maka kepercayaan pelaku pasar dan investor turut meningkat. Sementara itu, untuk menampung repatriasi dana dari implementasi Undang-undang Pengampunan Pajak, pemerintah segera merapatkan proyek strategis nasional yang bakal dikerjakan swasta. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas mengatakan Presiden bakal melakukan rapat kabinet untuk menentukan proyek strategis nasional yang ditawarkan ke swasta. Semua menteri harus komitmen memastikan proyek-proyek tersebut siap dibiayai dengan skema Public Private Partnership (PPP). Pemerintah berharap agar aliran dana dari tax amnesty bisa masuk ke berbagai instrumen seperti utang pemerintah, saham, perbankan, dan proyek infrastruktur baik proyek baru (green field) maupun proyek pengembangan (brown field). Proyek dengan skema PPP akan mengarah ke proyek infrastruktur seperti bandar udara, air minum, air untuk energi, listrik, jalan tol, dan sebagainya.
Dari global, saham-saham AS mengalami kenaikan terutama indeks S&P naik ke level tertingginya dikarenakan laporan kerja AS bulan Juni yang solid dimana laporan ini menunjukkan naiknya keyakinan akan memulihnya ekonomi global. Dari regional, Nikkei 225 ditutup naik sebanyak 386,83 poin (2,46%) ke level 16.095,65 mengantisipasi stimulus ekonomi setelah Perdana Menteri Shinzo Abe memenangkan eleksi parlemen. Sementara itu, Hang Seng indeks ditutup di zona hijau, naik sebanyak 344,24 poin (1,65%) ke level 21.224,74 dan Shanghai Composite indeks ditutup naik sebanyak 54,46 poin (1,82%) ke level 3.049,38.
Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif menguat.
Menteri Keuangan Inggris, Theresa May, akan menjabat sebagai perdana menteri Inggris baru menggantikan David Cameron mulai Rabu, 13 Juli 2016. Pergantian kepemimpinan di Inggris diharapkan segera mengatasi kondisi perekonomian Inggris yang tengah goyang pasca referendum. Brexit telah melemahkan prospek ekonomi Inggris dalam jangka pendek, tetapi menurut Kami Brexit tidak akan menghancurkan perekonomian Inggris. Inggris hanya butuh waktu untuk penyesuaian dan memulihkan kembali perekonomiannya. Oleh karenanya dampak negatif Brexit terhadap perekonomian global diharapkan berkurang. Pada Kamis (14/7) Bank of England diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan. Sementara itu Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyatakan akan mengeluarkan paket stimulus. Hal itu mengakibatkan mata uang Yen melemah, tetap positif di bursa saham Tokyo.
Nilai rupiah menguat hingga ke Rp 13.106/USD karena sentimen tax amnesty berlanjut. Tax amnesty memberi katalis pada beberapa sektor, antara lain perbankan, properti. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang menjadi turunan UU Tax Amnesty mengatur tentang penunjukan bank persepsi sebagai pintu masuk dana repatriasi, tengah dipersiapkan. Bank-bank yang ditunjuk sebagai bank persepsi juga tengah mempersiapkan strategi terkait hal itu, termasuk sosialisasi dan pengelolaannya. Beberapa bank ditunjuk oleh pemerintah sebagai bank persepsi, antara lain BMRI, BBRI dan BBCA. Masuknya dana repatriasi dari tax amnesty melalui perbankan akan meningkatkan likuiditas dan kredit perbankan. Hal itu diharapkan mendorong perekonomian Indonesia. Sektor-sektor diharapkan lain juga tumbuh dengan adanya kucuran kredit dari tambahan dana repatriasi. Selain itu OJK meminta BEI membuat pedoman mengenai sekuritas dan manajemen investasi yang layak menampung dana repatriasi. Hal itu dapat mendorong transaksi di bursa saham Indonesia. Satu hal krusial dari tax amnesty adalah efektivitas implementasinya. Apakah tax amnesty benar-benar dapat menarik dana orang Indonesia di luar negeri dalam jumlah yang diharapkan, atau masih ada kekhawatiran pemilik dana atas prospek dananya di masa depan setelah repatriasi.
IHSG menguat 5,5% dalam 7 hari bursa perdagangan terakhir dan telah overbought dalam perspektif teknikal. Meski sentimen dalam negeri positif, tetapi perlu diwaspadai kemungkinan aksi ambil untung.
DAILY REPORT
13 Juli 2016
• ENRG lanjutkan ekspansi Blok Kangean
• ANTM keluarkan biaya eksplorasi Juni 2016 Rp 2,55 miliar • INDY gandeng investor baru kembangkan PLTU Cirebon • PALM akan divestasi empat anak usaha
• CPRO meningkatkan produksi sebesar 40.000 ton • JSMR, WIKA, KRAS, PTPP siap rights issue
• JSMR akan rights issue, target dana Rp 1,8%; 30% untuk publik • PTPP bentuk 2 anak usaha baru, PP Energi dan PP Infrastruktur • TOWR selesaikan penjualan Protelindo ke Cellnex
• AISA terbitkan suku ijarah II 216 senilai Rp 1,2 triliun dalam 2 jenis • RALS luncurkan brand baru
• RUPS ECII setujui bagi tahun buku 2016 total Rp 7,36 miliar • PDES jajaki kerja sama dengan China
• MMLP tambah gudang baru • NIRO berminat terbitkan DIRE
• BBRI tingkatkan saham di BBF jadi 99%
• BBRI incar Rp 50 triliun dari dana repatriasi tax amnesty • BMRI intensifkan sosialisasi kebijakan tax amnesty • BBCA siapkan sosialisasi tax amnesty
• ADMF tawarkan surat utang Rp 2,56 triliun • MTFN jual 94,85% saham CF ke RAM
• Nilai pencadangan multifinance pada Mei 2016 naik 41% • Pembiayaan kendaraan bermotor di Mei 2016 tumbuh 2,66% YoY
Support Level 5077/5054/5032
Resistance Level 5121/5143/5166
Major Trend Up
13 July 2016
13 July 2016
Energi Mega Persada (ENRG) melalui Kangean Energy Indonesia Ltd, menunjuk penyedia offshore drilling Dril-Quip Asia Pacific Pte Ltd untuk mengembangkan lapangan gas Terang Sirasun Batur tahap II di blok Kangean, Jawa Timur. Nilai kontrak Dril-Quip sekitar USD 40 juta. Pengembangan lapangan gas Terang Sirasun Batur tahap II memerlukan waktu sekitar dua tahun. Peningkatan produksi gas merupakan fokus perseroan untuk memperkuat kinerja keuangan tahun ini seiring belum pulihnya harga minyak global.
Aneka Tambang (ANTM) mengeluarkan total biaya eksplorasi preliminary di bulan Juni 2016 sebesar Rp 2,55 miliar. Eksplorasi emas pada Juni 2016 dilaksanakan di Pongkor, Jawa Barat terdiri atas pemboran inti bor, percontoan inti bor dan pemberian inti bor serta pengukuran arah dan incline bor. Sedangkan eksplorasi nikel dilakukan di daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara terdiri atas pemetaan geologi, percontoan permukaan, percontoan core, logging core, percontoan petrografi, pemboran single dan pengukuran grid. Indika Energy (INDY) akan menggandeng investor baru, Imeco Multi Prasarana, mengembangkan proyek PLTU 1X1.000 MW di Cirebon. Kedua anak usaha perseroan yaitu Indika Multi Energi Internasional (IMEI) dan Indika Energy Infrastructure (IEI), telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Imeco pada 30 Juni 2016. IMEI dan IEI menjual sebanyak 2.100 saham Prasarana Energi Indonesia (PEI) pada Imeco Multi Energi. Angka tersebut setara dengan 75% dari modal ditempatkan PEI. Proyek tersebut diperkirakan membutuhkan investasi hingga USD 2 miliar.
Provident Agro (PALM) berencana melepas empat anak usahanya kepada Galanggang Maju Bersama dan Mandhala Cipta Purnama. Harga penjualan saham tersebut akan didasarkan pada nilai perusahaan indikatif keempat anak usaha tersebut mencapai Rp 2,7 triliun. Empat anak usaha perseroan yang dijual adalah Global Kalimantan Makmur (GKM), Semai Lestari (SML), Saban Sawit Subur (SSS), dan Nusaraya Permai (NRP). Masing-masing anak usaha ini masing-masing memiliki nilai perusahaan indikatif mencapai Rp 1,52 triliun, Rp 600 miliar, Rp 500 miliar, dan Rp 75 miliar.
Central Proteina Prima (CPRO) meningkatkan produksi pakan ikan menjadi 610.000 ton per tahun seiring beroperasinya tambahan mesin di pabrik Surabaya, Jawa Timur. Sejak Agustus 2015, ekspansi kapasitas produksi pabrik pakan perusahaan telah rampung dan menambah kapasitas produksi sebesar 40.000 ton per tahun.
Empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap melakukan rights issue dengan total Rp 14,3 triliun pada kuartal IV-2016. Keempat BUMN yang disiapkan melakukan rights issue yakni Jasa Marga (JSMR) dengan target Rp 1,8 triliun, Wijaya Karya (WIKA) dengan target Rp 6,1 triliun, Krakatau Steel (KRAS) dengan target Rp 1,8 triliun, dan Pembangunan Perumahan (PTPP) dengan nilai Rp 4,4 triliun. Dana dari hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di setiap perusahaan.
Pembangunan Perumahan (PTPP) berencana membentuk dua anak usaha baru untuk mempercepat pertumbuhan bisnis ke depan. Kedua anak usaha tersebut yakni PP Energi dan PP Infrastruktur. Pembentukan anak usaha baru dilakukan agar pengembangan setiap unit bisnis dilakukan secara fokus, sehingga pertumbuhannya lebih bagus.
Jasa Marga (JSMR) berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana Rp 1,8 triliun atau setara 5% dari total kepemilikan saham JSMR. Pemerintah akan menyerap saham baru Jasa Marga senilai Rp 1,25 triliun menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN), sementara Rp 500 miliar (30%) sisanya diserap masyarakat. Rights issue akan dilaksanakan pada tahun 2016 karena merupakan bagian dari APBN-P 2016. Perseroan merencanakan RUPSLB pada 29 Agustus 2016 dan mengharapkan sudah mendapatkan dari publik
sekitar November 2016. Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk membiayai proyek 4 ruas tol senilai Rp 30,4 triliun yang sedang dikerjakan perseroan. Selain lewat rights issue, JSMR juga berencana menerbitkan obligasi untuk tambahan modal proyek.
Sarana Menara Nusantara (TOWR), melalui anak usahanya Protelindo Luxembourg Sarl bersama mitranya Management tower Europe Sarl, menyelesaikan transaksi penjualan seluruh saham Protelindo Netherlands B.V (PNBV) kepada Cellnex Telecom S.A. Harga bersih penjualan sekitar EUR 109 juta dan merupakan harga keseluruhan saham dalam PNBV. Tujuan dari transaksi ini adalah mendukung rencana TOWR dalam melakukan efisiensi bisnis investasi. Protelindo juga mendapatkan dana untuk belanja modal dan ekspansi usaha. Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menerbitkan sukuk ijarah II 2016 senilai Rp 1,2 triliun. Surat utang itu diterbitkan dalam dua jenis, yaitu :
1) Dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar Rp
1,01 triliun yang membagikan cicilan imbalan ijarah tetap sebesar Rp 106,76 miliar per tahun. Frekuensi pembayaran bunga akan dilakukan secara triwulan dengan pembayaran bunga pertama 19 Oktober 2016. Sukuk berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo 19 Juli
2021. 2) Jumlah dalam kesanggupan terbaik (best effort)
sebanyak-banyaknya Rp 188 miliar. Apabila jumlah dalam best effort tidak terjual
sebagian atau seluruhnya, maka sisa yang tidak terjual tersebut tidak menjadi kewajiban perseroan untuk menerbitkan sukuk ijarah. Sukuk ini telah menggenggam pernyataan efektif dari otoritas jasa keuangan (OJK) 30 Juni 2016. Masa penawaran dilakukan 11-14 Juli 2016 dan penjatahan dijadwalkan 15 Juli 2016. Dengan demikian, pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dilakukan 20 Juli 2016. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi sukuk ijarah anara lain PT Maybank Kim Eng Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Indo Premier Securities. Peluncuran brand baru Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berpotensi memperkuat penjualan perseroan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan brand tersebut mampu mengangkat paradigma baru bagi konsumen kelas menengah-bawah. Selain peluncuran brand baru, ekspektasi penguatan penjualan datang dari peluncuran Go-Mart, yaitu aplikasi berbelanja secara online. Potensi penguatan kinerja juga datang dari penambahan gerai baru bersamaan efisiensi gerai lama melalui penurunan luas areal.
RUPS Electronic City Indonesia (ECII) menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 7,36 miliar atau setara 20% dari laba bersih tahun 2015. Pembayaran dividen 10 Agustus 2016. Jadwal Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 14 dan 15 Juli 2016. Sedang Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai pada tanggal 19 dan 20 Juli 2016. Recording Date atau pemagang saham yang berhak menerima dividen yang terdaftar pada 19 Juli 2016.
Destinasi Tirta Nusantara (PDES) menjajaki kerja sama dengan perusahaan wisata asal China, Galassis. Kerja sama tersebut berupa kemungkinan perseroan menjual produk-produk wisata secara online di China. Keinginan kerja sama tersebut merupakan upaya untuk menangkap peluang setelah pemerintah menargetkan kedatangan sebanyak 2 juta wisatawan China tahun ini dan ditargetkan naik menjadi 20 juta pada 2020.
Nirvana Development (NIRO) tertarik untuk mentransfer seluruh aset propertinya ke instrument investasi Real Estate Investment Trust (REIT) atau Dana Investasi Real Estate (DIRE). Seluruh pusat perbelanjaan (mall) yang dikelola perseroan siap ditransfer dalam bentuk DIRE apabila pemerintah bersedia menurunkan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Tahun ini, NIRO menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% YoY. Perseroan membidik penambahan sekitar 7-8 mall tahun ini.
Mega Manunggal Properti (MMLP) berencana memulai pemancangan tiang perdana atau ground breaking gudang baru berkapasitas
13 July 2016
13 July 2016
37.000 m2 pada akhir Juli 2016. Pembangunan gudang tersebut direncanakan akan rampung pada 2017. Adapun, perusahaan melihat kenaikkan permintaan dari perusahaan manufaktur dan logistik yang beroperasi di Bekasi di tengah penjualan otomotif yang melambat dan membuat para pelaku usaha di sektor tersebut membutuhkan gudang yang lebih banyak untuk menyimpan persediaan barang.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) meningkatkan saham di PT. BTMU-BRI Finance (BBF) yang dibeli dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) menjadi 99% dari 45%. Sedangkan 1% sisanya dibeli oleh Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI. Transaksi ini tidak melebihi 20% ekuitas BRI, sehingga hal ini bukanlah transaksi material. Pasca transaksi ini selesai dan BRI menjadi pemegang saham mayoritas di BBF, maka BRI akan memberikan dukungan baik dari sisi permodalan, kerja sama distribusi dan pengembangan produk. Perusahaan anak yang bergerak di bidang pembiayaan diharapkan dapat mendukung tercapainya aspirasi BRI untuk menyediakan layanan keuangan terintegrasi.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengincar sekitar Rp 50 triliun dana repatriasi tax amnesty masuk ke kas perseroan. Besaran tersebut adalah hitungan perseroan, belum ditambah dari perhitungan pemerintah. BRI disebut menjadi salah satu bank persepsi untuk menampung dana repatriasi tax amnesty. Sebagai salah satu bank persepsi, BRI masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) turunan undang-undang tax amnesty dalam beberapa hari ke depan. Perseroan terus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dana yang masuk bisa aset finansial dan nonfinansial, seperti properti, penempatan langsung, atau saham, serta sebagian ke bank.
Bank Mandiri (BMRI) segera mengintensifkan sosialisasi kepada nasabah dan calon nasabah dengan diberlakukannya kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty). Selain melakukan sosialisasi intensif pada pertengahan Juli 2016, BMRI juga akan menjemput bola dana repatriasi dengan memanfaatkan kantor cabang luar negeri. Bank Mandiri menjadi salah satu bank persepsi yang ditunjuk pemerintah untuk menampung dana repatriasi pengampunan pajak. Sesuai hasil rapat koordinasi di Kementerian Keuangan, Senin kemarin, Bank Mandiri dan Direktorat Jenderal Pajak akan bekerja sama untuk membuat layanan khusus yang mampu mendorong wajib pajak memanfaatkan bank persepsi. Setelah dana repatriasi wajip pajak masuk ke bank persepsi, bank dengan arahan pemilik dana akan mengelola dana tersebut untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen. Selain bank persepsi, dana repatriasi nanti bisa juga dialihkan melalui pasar modal melalui manajer investasi.
Bank Central Asia (BBCA) tengah menyiapkan sosialisasi mengenai program tax amnesty atau pengampunan pajak setelah ditunjuk sebagai bank persepsi dalam menampung aliran dana repatriasi. BCA akan membentuk tim khusus untuk menyosialisasikan kebijakan pengampunan pajak ke nasabah guna membentuk kepercayaan untuk menempatkan dana di BCA. Nantinya dana nasabah tidak harus di-lock up selama 3 tahun di bank, tetapi bisa membeli saham, obligasi. Perseroan belum menentukan target dalam menampung dana repatriasi program pengampunan pajak karena tidak memiliki gambaran mengenai potensi yang ada.
Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) melakukan penawaran surat utang Rp 2,56 triliun. Penerbitan dilakukan dalam dua jenis, yakni penawaran umum berkelanjuan III tahap IV senilai Rp 1,7 triliun, dan sukuk mudharabah berkelanjutan II tahap II senilai Rp 86 miliar. Obligasi diterbitkan dalam 3 seri, yaitu seri A senilai Rp 835 miliar dengan kupon tetap 7,9% per tahun bertenor satu tahun dan akan jatuh tempo 6 Agustus 2017. Seri B senilai Rp 434 miliar dengan kupon 8,75% per tahun dan tenor 3 tahun. Seri C senilai Rp 431 miliar dengan kupon 9,25% dan tenor 5 tahun. Sementara sukuk diterbitkan dalam tiga seri, yakni seri A senilai Rp 30 miliar dengan tenor satu tahun. Serta, seri B dan C masing-masing senilai Rp 42 miliar dan Rp
14 miliar. Imbal hasil sukuk ditetapkan floating. Masa penawaran surat
utang pada 19-21 Juli 2016. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan 27 Juli 2016. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi seperti PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities.
Capitalinc Investment (MTFN) pada 1 Juli 2016 telah melakukan penjualan atas 520.742.737 saham PT Capitalinc Finance (CF) mewakili 94,85% dari seluruh saham CF dengan nilai transaksi mencapai Rp 24 miliar kepada PT Recapital Asset Management (RAM). Dari hasil penjualan saham tersebut, perseroan akan melakukan pembayaran atas seluruh kewajiban perseroan kepada RAM serta perseroan dibebaskan dari segala kewajiban dan resiko berkaitan dengan seluruh kewajiban CF kepada krediturnya.
Penawaran saham IPO PT Capital Financial Indonesia diketahui oversubscribe hingga Rp2,18 triliun. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan investasi baru menyelesaikan masa penawaran hari Senin (11/7). Adapun, Sinarmas Sekuritas merupakan penjamin pelaksana emisi efek. Dalam penawaran tersebut, Capital Finance Indonesia melepas 5,5 miliar saham biasa atau 47,61% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan di harga Rp130 per saham. Capital Finance akan menerbitkan maksimal 2 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perusahaan atau 33,05% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran sebesar Rp135 per saham. Sekitar 92,2% atau Rp66 miliar dana hasil IPO akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan penyertaan di PT Semeru Segara Ultima.
Nilai pencadangan perusahaan pembiayaan (multifinance) pada Mei 2016 naik 41%. Multifinance menaikkan nilai cadangannya guna mengantisipasi kenaikan kredit macet akibat lesunya ekonomi dalam negeri. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Mei 2016 nilai pencadangan multifinance naik 41% menjadi Rp 2,11 triliun dari Rp 1,24 triliun. Dari total nilai pencadangan, nilai cadangan umum sebesar Rp 1,55 triliun, nilai cadangan tujuan sebesar Rp 45 miliar, cadangan revaluasi aktiva tetap sebesar Rp 526 miliar. Perusahaan multifinance didorong memperbesar pencadangan untuk menjaga kinerja perusahaan tetap baik sekalipun trend kredit macet menanjak. Meski terjadi kenaikan nilai pencadangan multifinance, OJK menyebut kredit macet multifinance masih aman. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) menyebut, rata-rata NPL multifinance tidak lebih dari 2% pada semester I.
Pembiayaan kendaraan bermotor pada Mei 2016 secara year on year tumbuh sebesar 2,66% YoY. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan konsumen pada Mei mencapai Rp 255,05 triliun atau naik 2,66% dari Rp 248,44 triliun dibandingkan periode serupa tahun 2015. Penyaluran pembiayaan sewa guna pada Mei 2016 turun menjadi Rp 101,44 triliun dari Rp 119,75 triliun pada Mei 2015. Sedangkan pembiayaan anjak piutang mengalami kenaikan menjadi Rp 11,21 triliun pada Mei 2016 dari Rp 9,65 triliun pada Mei 2015. Meski naik tipis dibandingkan tahun 2015, pembiayaan otomotif di tahun 2016 diyakini perlahan mulai mengalami perbaikan. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) optimis memasuki semester II 2016 pembiayaan kendaraan akan kembali menanjak dengan asumsi ekonomi pasca Lebaran mulai kembali bergairah, terutama yang berada di sejumlah daerah. Pertumbuhan ekonomi terdorong oleh sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dilakukan pemerintah saat ini. Namun OJK belum berencana untuk memberikan insentif khusus untuk perusahaan pembiayaan (multifinance).
13 July 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 46.45 -0.35 TLKM (US) 63 20,677 210
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.74 0.00 ANTM (GR) 0.03 479 58
Gold (US$)/Ounce 1334.57 1.49
Nickel (US$)/MT 10490.00 445.00
Tin (US$)/MT 17990.00 115.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 60.70 -1.70
Coal (RB) (US$)/MT* 61.30 -2.06
CPO (ROTH) (US$)/MT 625.00 0.00
CPO (MYR)/MT 2324.50 4.00
Rubber (MYR/Kg) 669.00 -3.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 677.54 -1.32
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18347.67 0.66 5.29 17.08 15.16 3.12 2.94 5,480.8
USA NASDAQ COMPOSITE 5022.82 0.69 0.31 21.80 18.46 3.49 3.16 7,927.5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6680.69 -0.03 7.02 17.22 14.75 1.76 1.71 1,701.2
CHINA SHANGHAI SE A SH 3192.19 1.82 -13.82 13.97 12.38 1.46 1.34 3,901.0
CHINA SHENZHEN SE A SH 2118.65 1.20 -12.29 24.49 19.12 3.25 2.93 3,263.9
HONG KONG HANG SENG INDEX 21224.74 1.65 -3.15 11.76 10.65 1.07 1.01 1,730.1
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5099.53 0.60 11.03 16.52 14.31 2.42 2.19 418.0
JAPAN NIKKEI 225 16095.65 2.46 -15.44 16.24 14.79 1.38 1.30 2,727.8
MALAYSIA KLCI 1653.97 0.01 -2.28 16.00 14.92 1.65 1.56 250.1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2901.82 0.89 0.66 13.19 12.65 1.12 1.07 302.9
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,120.00 13.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0001
EUR/IDR 14,519.12 -63.18 EUR / USD 1.11 0.0005
JPY/IDR 125.23 -1.68 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,739.30 5.80 SGD / USD 0.74 -0.0005
AUD/IDR 9,982.22 -28.08 AUD / USD 0.76 -0.0015
GBP/IDR 17,427.03 169.16 GBP / USD 1.33 0.0036
CNY/IDR 1,961.56 -0.20 CNY / USD 0.15 0.0002
MYR/IDR 3,296.07 14.19 MYR / USD 0.25 0.0008
KRW/IDR 11.43 0.00 100 KRW / USD 0.09 -0.0001
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.37
BI Rate (%) Indonesia 6.50 LIBOR (GBP) England 0.46
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.84
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description June-16 May-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.06 0.40 SBI (9M) 6.60
Inflation YOY % 3.45 3.33 SBIS (9M) 6.60
Inflation MOM % 0.66 0.24 SBI (12M) 6.75
Foreign Reserve (USD) 103.60 Bn 107.71 Bn SBIS (12M) 6.75
13 July 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
13 Jul US Import Price Index MoM Turun menjadi 0.7% dari 1.4%
13 Jul US Import Price Index YoY Naik menjadi -4.6% dari -5.0%
14 Jul Indonesia Foreign Reserves --
14 Jul Indonesia Net Foreign Assets --
14 Jul US Monthly Budget Statement Sekitar $24 Bn
14 Jul US Initial Jobless Claims Naik menjadi 265 ribu dari 254 ribu
14 Jul US Continuing Claims Naik menjadi 2140 ribu dari 2124 ribu
14 Jul US PPI MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.4%
15 Jul US CPI MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.2%
15 Jul US CPI YoY Naik menjadi 1.1% dari 1.0%
14 Jul US Empire Manufacturing Turun menjadi 5.00 dari6.01
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BMRI IJ 10175 4.90 10.24 HMSP IJ 3720 -1.33 -5.43 BBCA IJ 13750 1.85 5.69 UNVR IJ 44325 -1.50 -4.81 BNII IJ 344 24.64 4.26 GGRM IJ 70225 -2.47 -3.19 BBRI IJ 11500 1.32 3.42 INTP IJ 16500 -3.51 -2.06 TLKM IJ 4100 0.74 2.82 MIKA IJ 2640 -4.35 -1.63 PGAS IJ 2520 5.00 2.71 KLBF IJ 1585 -1.25 -0.88 INCO IJ 2210 13.33 2.41 MNCN IJ 2200 -2.22 -0.67 BBNI IJ 5425 2.36 2.15 BSDE IJ 2110 -1.40 -0.54 TOWR IJ 4170 4.25 1.62 ACES IJ 960 -2.04 -0.32 UNTR IJ 15500 2.82 1.48 AKRA IJ 6650 -1.12 -0.28
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Protech Mitra Perkasa Tower BTS
Infrastructure
190.00 160.00 30 Jun – 11 Jul’16 18 Jul’16 Erdhika Elite Securities
PT Capital Financial Indonesia
Investment Finance
130.00 5,500.00 29 Jun-12 Jul’16 19 Jul’16 Sinarmas Sekuritas
PT Buyung Poetra Sembada
13 July 2016
13 July 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
JRPT 21.00 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 29 Jul-16
MYOR 300.00 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 29 Jul-16
INKP 25.00 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 29 Jul-16
TKIM 5.00 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 29 Jul-16
RODA 75.00 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRA 2.00 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 28 Jul-16
CTRA 161:1 Stock Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRS 7.50 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRS 69:1 Stock Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRP 1.50 Cash Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
CTRP 101:1 Stock Dividend 12 Jul-16 13 Jul-16 15 Jul-16 26 Jul-16
RUIS 7.50 Cash Dividend 13 Jul-16 14 Jul-16 16 Jul-16 29 Jul-16
INAI 45.00 Cash Dividend 13 Jul-16 14 Jul-16 16 Jul-16 29 Jul-16
ECII 5.52 Cash Dividend 14 Jul-16 15 Jul-16 19 Jul-16 10 Aug-16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BTEK Rights Issue 5:22 1000.00 28 Jun’16 29 Jun’16 12 Jul – 25 Jul’16
AKKU Rights Issue 2:49 101.00 29 Jun’16 30 Jun’16 13 Jul – 19 Jul’16
BHIT Rights Issue 5:1 185.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 28 Jul’16
BINA Rights Issue 84:25 240.00 01 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16
BLTZ Rights Issue 17:5 6550.00 13 July’16 14 July’16 20 Jul – 26 Jul’16
BEKS Rights Issue 1000:3294 18.35 05 Aug’16 08 Aug’16 12 Aug – 22 Aug’16
POOL Rights Issue 1:7 250.00 05 Aug’16 08 Aug’16 22 Aug – 26 Aug’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
LMAS RUPST 14-Jul-16
TRIO RUPSLB 15-Jul-16
BABP RUPSLB 15-Jul-16
JPFA RUPSLB 18-Jul-16
TRUB RUPST 18-Jul-16
CTBN RUPST 20-Jul-16
SKYB RUPST 21-Jul-16
ENRG RUPST/LB 22-Jul-16
MYRXP RUPST/LB 28-Jul-16
MYRX RUPST/LB 28-Jul-16
ARTI RUPST/LB 03-Aug-16
SCPI RUPST 03-Aug-16
MKPI RUPSLB 05-Aug-16
ITMA RUPST 12-Aug-16
IKBI RUPST 16-Aug-16
CNTX RUPSLB 23-Aug-16
CNTB RUPSLB 23-Aug-16
13 July 2016
13 July 2016
UNTR
TRADING BUY
S1 15200 R1 15650 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 14750 R2 16100
Closing
Price 15500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 15200-Rp 15650
• Entry Rp 15500, take Profit Rp 15650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 86.15 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 50.18 Positif
Bollinger Band (Mid) 14316 Positif
MA5 15060 Positif 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000 20,000
December 2016 February March April May Jun Jul UNTR Wedge 14,600 14,316.3 13,718.8 13,394.5 13,394.5 13,394.5 12,833 14,893.8 15,060 15,200 15,500 15,500 15,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 80.58, Stochastic %K = 85.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 80.5825
80 20 80.5825 85.2861 85.2861 -200 -100 0 100 200 300 0 UNTR - MACD (5,3) = -153.56, Signal() = -128.51
-153.562 -128.507 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNTR - TSI(3,5,3) = 50.18, Volume() = 7,068,800.00 46.7577
0.00000 50.1807
7,068,800
UNTRWilliam's % R(14)= 0 00Volume()= 7 068 800 00 0.00000
7,068,800
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ELSA
TRADING BUY
S1 510 R1 550 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 480 R2 570
Closing
Price 530
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 510-Rp 550
• Entry Rp 530, take Profit Rp 550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 25.61 Positif
MACD -2.28 Positif
True Strength Index (TSI) -3.77 Positif
Bollinger Band (Mid) 539 Negatif
MA5 519 Positif 180.0 240.0 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0
December 2016 February March April May Jun Jul ELSA Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 525 519 515 496 474.876 469.4 469.4 525 530 530 530 538.5 540 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 41.39, Stochastic %K = 47.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
41.3915 41.3915 20 47.8458 47.8458 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 ELSA - MACD (5,3) = -1.48, Signal() = 0.34
-1.48383 0.338227 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ELSA - TSI(3,5,3) = -3.77, Volume() = 70,465,296.00
-3.76958 -15.5884 0.00000
70,465,29
ELSAWilliam's % R(14)= 56 96Volume()= 70 465 296 00 -56.962
70,465,29
13 July 2016
13 July 2016
BJBR
TRADING BUY
S1 1115 R1 1165 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1065 R2 1215
Closing
Price 1135
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1115-Rp 1165
• Entry Rp 1135, take Profit Rp 1165
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.48 Positif
MACD 14.59 Positif
True Strength Index (TSI) 37.22 Positif
Bollinger Band (Mid) 1047 Positif
MA5 1117 Positif 700 800 900 1,000 1,100
December 2016 February March April May Jun Jul BJBR Upward Sloping Channel
1,086.84 1,075 1,075 1,047.25 947.691 905.263 905.263 1,086.84 1,097.5 1,117 1,135 1,135 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 78.39, Stochastic %K = 75.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
75.2099 75.2099 20 78.3909 78.3909 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 BJBR - MACD (5,3) = -11.10, Signal() = -11.08 -11.1014 -11.0775 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BJBR - TSI(3,5,3) = 37.22, Volume() = 11,322,800.00 37.2244 0.00000 39.6671 11,322,80 BJBRWilliam's % R(14)= 19 44Volume()= 11 322 800 00 -19.4444 11,322,80
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KLBF
TRADING BUY
S1 1545 R1 1625 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1465 R2 1705
Closing
Price 1585
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1545-Rp 1625
• Entry Rp 1585, take Profit Rp 1625
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 85.02 Negatif
MACD 25.60 Positif
True Strength Index (TSI) 68.58 Positif
Bollinger Band (Mid) 1444 Positif
MA5 1544 Positif 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600
December 2016 February March April May Jun Jul KLBFAscending Triangle 1,470 1,470 1,443.75 1,386.07 1,386.07 1,370 1,366.89 1,470 1,486.88 1,544 1,585 1,585 1,585 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 90.07, Stochastic %K = 88.04, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 88.0357
80 20 88.0357 90.0661 90.0661 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = -26.41, Signal() = -25.61 -26.4079 -25.6057 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KLBF - TSI(3,5,3) = 68.58, Volume() = 34,464,700.00 64.6289 0.00000 68.5768 34,464,70 KLBFWilliam's % R(14)= 15 69Volume()= 34 464 700 00 -15.6863 34,464,70
13 July 2016
13 July 2016
PWON
TRADING BUY
S1 640 R1 680 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 620 R2 700
Closing
Price 660
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 640-Rp 680
• Entry Rp 660, take Profit Rp 680
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 74.41 Positif
MACD 9.89 Positif
True Strength Index (TSI) 45.20 Positif
Bollinger Band (Mid) 582 Positif
MA5 626 Positif 400.0 450.0 500.0 550.0 600.0 650.0
December 2016 February March April May Jun Jul PWON Upward Sloping Channel
Bullish Breakout 626 614.375 590 590 581.5 560 529.986 645 652 652 660 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 70.33, Stochastic %K = 79.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
70.333 70.333 20 79.5518 79.5518 80 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -10.62, Signal() = -7.74
-10.6156 -7.73845 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = 45.20, Volume() = 131,126,896.00
36.3483 0.00000 45.1963
131,126,89
PWONWilliam's % R(14)= 0 00Volume()= 131 126 896 00 0.00000
131,126,89
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MPPA
TRADING BUY
S1 1540 R1 1630 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1450 R2 1720
Closing
Price 1600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 1540-Rp 1630
• Entry Rp 1600, take Profit Rp 1630
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 87.28 Positif
MACD 27.89 Positif
True Strength Index (TSI) 50.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 1389 Positif
MA5 1539 Positif 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600
December 2016 February March April May Jun Jul MPPAAscending Triangle 1,389.25 1,385 1,350 1,350 1,299.12 1,299.12 1,235.1 1,509.38 1,539 1,575 1,600 1,600 1,600 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 76.93, Stochastic %K = 76.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 76.4354
76.4354 20 76.9288 76.9288 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = -20.45, Signal() = -17.74
-20.4479 -17.7356 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MPPA - TSI(3,5,3) = 50.04, Volume() = 16,268,600.00 50.0438
0.00000
51.4552 16,268,60
MPPAWilliam's % R(14)= 1 49Volume()= 16 268 600 00 -1.49254
16,268,60
13 July 2016
13 July 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
12-07-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 14250 14250 14150 13950 14150 14350 14550 Negatif Negatif Negatif 16200 13126
LSIP Trading Buy 1400 1400 1420 1310 1365 1420 1475 Positif Positif Positif 1595 1330
SGRO Trading Buy 1995 1995 2010 1970 1980 2010 2020 Positif Positif Positif 2000 1825
Mining
PTBA Trading Buy 8625 8625 8825 7875 8350 8825 9300 Positif Positif Positif 8300 6275
ADRO Trading Buy 970 970 995 865 930 995 1060 Positif Positif Positif 945 655
MEDC Trading Buy 1830 1830 1885 1715 1800 1885 1970 Positif Negatif Positif 1950 1145
INCO Trading Buy 2210 2210 2320 1710 2020 2320 2630 Positif Positif Positif 1960 1490
ANTM Trading Buy 760 760 775 715 745 775 805 Positif Positif Positif 780 625
TINS Trading Buy 780 780 795 725 760 795 830 Positif Positif Positif 765 620
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 945 945 935 915 935 955 975 Negatif Positif Negatif 985 890
SMGR Trading Buy 9825 9825 9925 9425 9675 9925 10175 Positif Positif Positif 9675 8675
INTP Trading Sell 16500 16500 16250 15525 16250 16975 17700 Negatif Negatif Negatif 17100 15550
SMCB Trading Buy 1110 1110 1120 1070 1095 1120 1145 Positif Positif Positif 1120 985
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7250 7250 7350 6950 7150 7350 7550 Negatif Positif Negatif 7600 6350
GJTL Trading Buy 1050 1050 1065 995 1030 1065 1100 Positif Positif Positif 1050 700
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 7200 7200 7325 6825 7075 7325 7575 Positif Positif Positif 7400 6850
GGRM Trading Buy 70225 70225 73450 63650 68550 73450 78350 Positif Negatif Positif 73900 62150
UNVR Trading Sell 44325 44325 43625 42000 43625 45250 46875 Negatif Negatif Negatif 45600 42500
KLBF Trading Buy 1585 1585 1625 1465 1545 1625 1705 Positif Negatif Positif 1610 1370
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2110 2110 2070 1980 2070 2160 2250 Negatif Negatif Negatif 2210 1765
PTPP Trading Buy 3900 3900 3950 3750 3850 3950 4050 Positif Positif Positif 3980 3400
WIKA Trading Sell 2860 2860 2840 2790 2840 2890 2940 Negatif Negatif Negatif 3000 2360
ADHI Trading Buy 2780 2780 2800 2720 2760 2800 2840 Positif Positif Positif 2830 2500
WSKT Trading Buy 2550 2550 2580 2480 2530 2580 2630 Negatif Positif Positif 2660 2360
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2520 2520 2590 2270 2430 2590 2750 Positif Positif Positif 2560 2270
JSMR Trading Buy 5375 5375 5400 5200 5300 5400 5500 Positif Positif Positif 5575 4990
ISAT Trading Buy 6600 6600 6725 6125 6425 6725 7025 Positif Positif Positif 6650 6250
TLKM Trading Buy 4100 4100 4180 3860 4020 4180 4340 Positif Positif Positif 4250 3670
Finance
BMRI Trading Buy 10175 10175 10300 9500 9900 10300 10700 Positif Positif Positif 9750 8825
BBRI Trading Buy 11500 11500 11600 11250 11425 11600 11775 Positif Positif Positif 11400 9825
BBNI Trading Buy 5425 5425 5475 5175 5325 5475 5625 Positif Positif Positif 5350 4410
BBCA Trading Buy 13750 13750 13900 13250 13575 13900 14225 Positif Positif Positif 13600 12625
BBTN Trading Buy 1810 1810 1850 1650 1750 1850 1950 Positif Positif Positif 1745 1560
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 15500 15500 15650 14750 15200 15650 16100 Positif Positif Positif 15300 13125