• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

9

KAJIAN TEORI

A.

Perancangan

Kata perancangan menurut ejaan Bahasa Indonesia berasal dari kata kerja ‘merancang’, yang kemudian mendapatkan awalan per- dan akhiran -an. Setelah itu, terjadi peleburan kata sehingga terbentuklah kata perancangan. Kata ‘merancang’ mempunyai arti merencanakan, mengatur segala sesuatunya lebih dahulu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik (Ladjamudin, 2005: 39).

Berdasarkan definisi di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa perancangan merupakan suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis terlebih dahulu.

B.

Promosi

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1997: 219).

Keunggulan dari sebuah produk dapat dikenalkan melalui promosi. Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

(2)

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut (Gitosudarmo, 2000: 237)

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran memiliki empat bagian penting, yaitu : (Santoso, 2009: 6) 1. Produk (Product)

Produk di sini harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, diantaranya adalah atribut produk, desain kemasan, merek, logo dan antisipasi pasar terhadap produk tersebut.

2. Harga (Price)

Harga produk harus ditentukan agar dapat diraih, dapat bersaing di pasar dengan produk sejenis dan yang paling penting harga tersebut tergantung oleh konsumen.

3. Tempat (Place)

Penyebaran produk harus merata sesuai dengan pasar yang ingin dijangkau sehingga konsumen mudah memperolehnya. Maka dari itu para pelaku komunikasi harus pintar dalam pemilihan saluran distribusi produk yang tepat.

4. Promosi (Promotion)

Suatu bentuk kegiatan yang mengenalkan suatu produk kepada para calon konsumen, dengan tujuan untuk memperoleh kesadaraan dari para calon konsumen akan produk tersebut, biasa disebut dengan istilah lainnya adalah Brand Awareness.

Dalam menjalankan usahanya, perusahaan sebagai produsen baik barang atau jasa senantiasa berusaha sebaik mungkin membuat konsumen tidak hanya

(3)

membeli produk yang dihasilkan tersebut, tetapi juga sebagai pelanggan yang setia dan selalu merasa membutuhkan produk tersebut. Selain meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan, juga dapat dilakukan dengan jalan menyampaikan informasi tentang produk yang dihasilkan dengan cara yang menarik dan sesuai dengan sasaran siapa yang akan membeli dan menggunakan produk tersebut.

Menurut M. Suyanto ( 2004: 13), dalam pembuatan sebuah promosi iklan di mana iklan itu dapat diterima dan juga dapat mengangkat produk itu maka perlunya strategi dalam pembuatan iklan itu dinamakan dengan strategi kreatif. Beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif antara lain :

a. Pendekatan generik

Pendekatan ini berorientiasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferiensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah dari pesaing.

b. Pendekatan preemtive

Pendekatan ini serupa dengan pendekatan generik, tetapi menunjukan superioritasnya strategi ini digunakan oleh perusahaan yang produknya kecil. c. Pendekatan USP (Unique Selling Proposition)

Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi konsumen untuk menggunakan suatu produk.

(4)

d. Brand image

Strategi Brand Image adalah sebuah merek atau produk yang diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu (melalui periklanan). Gagasannya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk (selain keuntungan fisikal yang mungkin ada).

e. Pendekatan Inherent Drama

Strategi Inherent Drama atau strategi karakteristik produk yang membuat konsumen membeli. Iklan didasarkan pada landasan manfaat yang diperoleh konsumen dengan menekankan pada elemen dramatik yang diekspresikan pada manfaat tersebut.

Menurut Fandy Tjiptono (2008: 221), secara mendasar tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Menginformasikan :

1) Menginformasikan pasar mengenai produk baru.

2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

4) Menjelaskan cara kerja produk.

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan. 6) Meluruskan kesan yang salah.

7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. 8) Membangun citra perusahaan.

b. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran : 1) Membentuk pilihan merek.

(5)

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman saat itu juga. c. Mengingatkan :

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

2) Mengingatkan pembeli tempat-tempat yang akan menjual produk perusahaan.

3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. 4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

C.

Pariwisata

1. Definisi Pariwisata

Definisi pariwisata secara luas adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha untuk mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, menyebutkan definisi dari wisata, kepariwisataan dan pariwisata, (Pendit, 1994:15-16) yaitu :

a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara waktu, untuk menikmati obyek wisata dan daya tarik wisata.

(6)

b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

c. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait didalamnya.

d. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk semua penyelenggaraan kegiatan pariwisata.

e. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata dan menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

f. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sarana wisata.

g. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

h. Menteri pariwisata adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang kepariwisataan.

Salah Wahab (1975: 55) mengemukakan definisi pariwisata, yaitu : pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.

(7)

Selain batasan tersebut diatas, James J.Spillane (1987: 20) mengemukakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.

2. Pengertian Wisata Alam

Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari kata torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan rekreasi, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat dikatakan wisata (Suyitno,2001: 7).

Menurut Chafid Fandeli (2001), wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisata memiliki karakteristik - karakteristik antara lain :

1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.

2. Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.

3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata. 4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.

(8)

5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi (Suyitno, 2001).

Wisata alam adalah bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan (Suwantoro, 2004: 6).

Wisata alam juga dapat diartikan sebagai bentuk pariwisata yang memanfaatkan sumber daya alam dan ekosistemnya, baik dalam bentuk asli maupun adanya perpaduan dengan ciptaan manusia. Untuk tujuan pariwisata, wisata alam dapat dibedakan menjadi dua yaitu wisata alam pasif dan wisata alam aktif. Kegiatan wisata alam pasif adalah kegiatan wisata alam yang hanya menikmati obyek wisata yang sudah tersaji seperti pemandangan alam, air terjun, sisa-sisa aktivitas vulkan dan sebagainya. Sedangkan wisata alam aktif adalah kegiatan wisata yang membutuhkan aktivitas langsung wisatawan untuk menikmatinya. Sebagai contoh adalah mendaki gunung, mencari jejak, arung jeram, panjat tebing, penelusuran goa, lintas alam, berkemah dan sebagainya (Hadiwinoto dalam Sugiyanto, 2002: 6).

Menurut Sukahar dalam Fandeli (1995: 88), kegiatan wisata di obyek wisata alam secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Wisata Perairan atau Wisata Bahari berupa kegiatan berenang, senorkeling, menyelam, berlayar, berselancar, memancing, berjemur, fotografi bawah air, camping dan lain-lain.

b. Wisata Daratan berupa kegiatan lintas alam, pendakian gunung, penelusuran gua (caving), berburu, berkemah, fotografi, jalan santai,

(9)

penelitian, terbang layang dan lain-lain. Pada dasarnya jenis obyek wisata alam yang ada dan dimanfaatkan adalah berupa pemandangan alam, keanekaragaman jenis flora dan fauna, wisata gunung, sungai, danau, laut, air terjun, goa, waduk.

D.

Media

1. Definisi Media

Media merupakan kata jamak dari medium, yaitu sarana untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dengan bentuk yang bervariasi. Kategori dan sarana media dipilih untuk mempromosikan produk dengan tujuan membangun ekuitas jangka panjang suatu merek. Perencanaan media meliputi proses penyusunan rencana penjadwalan yang menunjukkan bagaimana waktu dan ruang periklanan akan mencapai tujuan pemasaran. Periklanan merupakan bentuk komunikasi massa yang dilakukan oleh pengiklan untuk mengomunikasikan sesuatu kepada calon konsumen melalui media. (Santoso 2009:1)

2. Jenis-jenis Media

Berdasarkan media yang digunakan dalam iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

a. Iklan Media Cetak

Media cetak merupakan media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah tulisan, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih, (Kasali, 1992: 99)

(10)

1) Surat kabar

Surat kabar merupakan media cetak yang dapat menjangkau hampir semua khalayak sasaran karena harganya relatif murah dan jangkauan ditribusinya tidak dibatasi.

2) Majalah

Berbeda dengan surat kabar, selain bersifat long term, majalah juga lebih menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu yang umumnya memiliki pasar yang lebih mengelompok, sehingga iklan yang dipasangkan akan lebih efektif.

Iklan media cetak berdasarkan luas space yang digunakan pada media cetak surat kabar, majalah atau sejenisnya :

a. Iklan baris yaitu pesan yang dibuat hanya terdiri dari beberapa baris kata/ kalimat saja dan biaya yang dikenakan dihitung perbaris saja. b. Iklan Kolom yaitu iklan yang memiliki lebar satu kolom namun

lebih tinggi dari iklan baris. Biaya yang digunakan lebih mahal dibanding iklan baris.

c. Iklan advertorial adalah iklan yang memiliki ukuran luas sebagaimana iklan display, hanya saja teknik penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk berita.

d. Iklan display memiliki ukuran yang luas sehingga memungkinkan berisi ilustrasi, gambar maupun tulisan yang cukup besar dan banyak.

Selain media cetak koran dan majalah ada beberapa media iklan dengan teknik cetak antara lain :

(11)

1. Stationary

Adalah alat pendukung dalam bidang administrasi, meliputi amplop, kop surat, nota, kartu nama, map, label dan lain sebagainya. Media ini lebih bersifat eksklusif dan terbatas.

2. Poster

Yaitu media iklan warna pada selembar kertas dengan ukuraan yang bervariasi (A3 atau A4), dicetak dalam jumlah banyak dan yang ditempel pada lokasi tertentu. (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996: 130)

3. Brosur

Informasi yang biasanya dituangkan pada selembar kertas atau lebih, yang berisi keterangan produk barang dan jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas (Trijanto, 2002: 132)

4. Banner

Banner atau kain rentang adalah jenis iklan yang dicetak di kain lebar yang direntangkan atau di pasang di jalan, di depan toko, bangunan, maupun sudut jalan (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996: 15). Media iklan ini memilki ukuran yang bervariasi. Selain dengan cetak offset, pengerjaan media ini juga dapat menggunakan teknik sablon. 5. Merchandise

Yaitu hadiah ekstra yang biasa diberikan pada audience seperti misal bag, topi, stiker, gantungan kunci dan lain sebagainya.

(12)

b. Iklan Elektronik

Iklan elektronik adalah iklan yang dipasang dengan menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik. Media elektronik yang digunakan dalam iklan tersebut adalah media internet. Internet adalah media yang memiliki cakupan jangkauan mengglobal sehingga memungkinkan untuk mempromosikan produk pada masyarakat dunia. Untuk itu, sekarang banyak sekali yang menggunakan internet sebagai media iklan untuk produk barang atau jasa. Misalnya mempromosikan produk melalui website sendiri atau juga melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram dan lain sebagainya. Akan tetapi untuk masyarakat yang berada di pelosok masih susah menggunakan media ini karena mungkin belum terjangkau jaringan internet.

E.

Komunikasi

Kata komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communis yang berarti common: umum; bersama. Komunikasi adalah suatu jaringan sistem-sistem pertukaran tanda, isyarat serta lambang yang punya arti, yang terjadi di dalam suatu masyarakat dalam pemasaran, komunikasi sebagai suatu proses yang mana individu-individu sama-sama mengartikan dan membentuk pemikiran secara umum (commonness) atau perorangan (oneness). (Kusrianto, 2007: 10).

Macam-macam komunikasi dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang berasal dari bunyi atau ucapan-ucapan dengan bahasa lain yang dimengerti. Komunikasi ini dapat

(13)

berarti kegiatan pertukaran lambang-lambang yang mengandung arti melalui penggunaan bahasa.

2. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi Non Verbal adalah komunikasi yang merupakan bagian dari komunikasi visual yang disampaikan secara visual melalui tulisan tanpa kata. Komunikasi Non Verbal mencakup semua rangsangdalam suatu setting atau keadaan komunikasi, yang dilakukan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim pesan atau penerima pesan.

F.

Komunikasi Visual

Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. (Kusrianto, 2007: 10).

Dalam komunikasi visual perlu adanya strategi komunikasi yang tepat. Tujuan komunikasi dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda, baik untuk keperluan promosi maupun publikasi. Dalam prosesnya komunikasi membutuhkan komponen-komponen penting didalamnya, yaitu; komunikator, komunikan, juga media. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.

(14)

Dari berbagai penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media komunikasi visual adalah sebuah perencanaan untuk mengadakan komunikasi melalui media bantu yang bersifat visual.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perbandingan pola hubungan debit dan suspensi di stasiun utama yaitu inlet Waduk Saguling di Citarum Stasiun Nan- jung dan beberapa stasiun di anak

Data berita-berita pada kedua surat kabar ini kemudian dianalisis dengan cara mengukur intertekstualitas berita utama internasional yang disajikan dari kedua surat

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi model, yang meliputi identifikasi secara visual (langsung) yaitu dengan membuat plot data aktual terhadap waktu untuk mendeteksi

Cerpen (cerita pendek sebagai genre fiksi) adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antartokoh atau dalam diri tokoh

 Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang kisah keteladanan Nabi Musa a.s.  Peserta didik juga menyimak

tentang dari hasil temuan penelitian dengan teori yang digunakan dalam.

Jenis penelitian ini adalah PTKBK yang melakukan dalam dua siklus (siklus I dan siklus II), setiap siklus tiga pertemuan menjelaskan enam materi di 45 menit.